Jl. Letkol Hasan Basri No. 04 Telp. (0761) 39656 PEKANBARU - … › anim_files ›...
Transcript of Jl. Letkol Hasan Basri No. 04 Telp. (0761) 39656 PEKANBARU - … › anim_files ›...
Jl. Letkol Hasan Basri No. 04 Telp. (0761) 39656 – 777051 Fax. (0761) 39657
PEKANBARU - RIAU
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2019 menyajikan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai visi dan misi Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau sesuai target kinerja yang telah menjadi
komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih berdaya guna, berhasil guna, transparansi dan bertanggung jawab serta
untuk mewujudkan clean government dan good governance, maka AKIP
disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LKJIP) sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
yang juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Dengan demikian, LKjIP Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2019
ini disusun sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
kebijakan, program dan kegiatan guna mewujudkan sasaran-sasaran yang
ditargetkan dapat dicapai pada Tahun 2019 sebagai bagian dari upaya
pencapaian visi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau adalah :
“Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya
Melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya
lapangan kerja serta pemantapan aparatur ”
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, telah ditetapkan Misi Gubernur
dan Wakil Gubernur Riau yang mana Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau terdapat pada misi 5 , yaitu :
“ Mewujudkan Pemerintahan yang Handal dan Terpercaya serta
Pemantapan Kehidupan Politik.”
Sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan
daerah, LKJIP tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang
ii
keberhasilan- keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2019, tetapi juga
memuat kekurangan- kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan
solusinya untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan dimasa mendatang. Melalui analisis
pengukuran kinerja yang ada di dalam LKJIP tersebut diharapkan semua pihak
di Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau dapat secara bersama sama
berperan aktif dan bekerjasama guna perbaikan penyelenggaraan tugas pokok
dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau di tahun-tahun
selanjutnya.
Secara umum, penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau pada tahun 2019 dapat dikatakan Baik / Berhasil.
Hal ini, didasarkan pada hasil pengukuran kinerja diperoleh rata – rata Capaian
Kinerja yang mengacu kepada indikator yang telah ditetapkan pada Rencana
Kinerja Tahun 2019 menunjukan angka keberhasilan, sebagai berikut :
➢ Pencapaian Kinerja Sasaran tercapai 100 % dengan kriteria Baik;
➢ Pencapaian Kinerja Kegiatan tercapai 99.99 % dengan kriteria Baik;
➢ Realisasi Belanja keseluruhan Tahun 2019 mencapai 95.54% dengan
kriteria Baik;
➢ Realisasi fisik mencapai 99.99% dengan kriteria Baik.
Alokasi anggaran dari APBD Provinsi Riau Tahun 2019 untuk Satpol PP
Provinsi Riau sebesar Rp. 56.261.997.380,00 meliputi Belanja Langsung
Rp. 25.892.533.063,00 dengan realisasi sebesar Rp. 24.975.678.205,00 atau
96,46% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) 2019 dan Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp.30.369.464.317,00 dengan realisasi sebesar
Rp.28.777.824.286,00 atau 94,76% sedangkan Realisasinya keseluruhan
mencapai Rp. 53.753.502.491,00 atau 95,54 %.
Dengan demikian, secara keseluruhan Kinerja Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau pada Tahun 2019 sudah sepenuhnya memenuhi harapan
dan seterusnya akan terus ditingkatkan kinerjanya dengan upaya – upaya yang
lebih optimal, cerdas serta terarah dengan berpedoman kepada Rencana
Strategis (RENSTRA) 2014-2019 dan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2019
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
iii
➢ Nilai rata-rata capaian kinerja sasaran strategis dari 2 sasaran strategis
adalah 100 % dengan kategori Sangat Berhasil.
➢ Capaian indikator kinerja utama dari 5 indikator kinerja utama adalah 86,54 % dengan kategori sangat berhasil.
Dengan demikian selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui
hambatan dan permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi
dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau.
Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan
dan permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi
Pamong Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban
Umum dan Penegakan Perda serta Perlindungan Masyarakat, masih banyak
hambatan dan permasalahan yang perlu diatasi terutama dalam pelaksanaan
tugas pengamanan dan penertiban umum serta penegakan Perda dan
Perlindungan Masyarakat. Dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan
penertiban umum masih dirasakan kurangnya tingkat pengetahuan /
keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2019 Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap melaksanakan kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Pemerintah.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2019,
ditemukan hambatan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong
Praja dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam penanganan
masalah Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan
Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat di wilayah Provinsi Riau.
2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti
kendaraan operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.
3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong Praja
meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah diserahkan kepada
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
4. Belum Maksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan
iv
Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan
dinas/operasional.
Untuk itu, kedepan perlu dilakukan beberapa perbaikan agar target
kinerja dapat dicapai sesuai dengan yang ditetapkan, antara lain :
1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat
maupun melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi
Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan mengecek
jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai, melaksanakan
pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama penanganan ketenteraman
dan ketertiban di wilayah Provinsi Riau.
3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu
menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan
ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap
melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.
4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk
biaya kendaraan dinas/operasional.
Semoga, LKJIP 2019 ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau pada tahun-tahun berikutnya. Berbagai kekurangan yang ada,
tentunya menjadi pemacu untuk memotivasi agar lebih bersemangat dalam
bekerja dan berusaha demi terwujudnya Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau tangguh, handal dan terpercaya serta mampu ikut Terwujudnya Provinsi
Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya Melayu dan berdaya
saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta
pemantapan aparatur.
v
Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, maka perlu untuk
membuat laporan hasil kinerja, hal tersebut didasari oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor
7Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
serta mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review atas Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Materi Laporan ini meliputi :
1. Rencana Strategis ( RENSTRA ) sebagai Pencapaian Visi dan Misi yang
diimplementasikan ke dalam tujuan, sasaran, Indikator sasaran, kebijakan
dan program, perencanaan kinerja serta sasaran stratejik Tahun 2019;
2. Penetapan Kinerja Tahun 2019;
Laporan ini berfungsi sebagai :
➢ Wujud Pertanggungjawaban kepada Publik / Stake holders atas
keberhasilan atau kegagalan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
dalam Pencapaian Sasaran, Program dan Kegiatan selama Tahun 2019;
➢ Bahan Penyusunan LKJIP Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2019.
Secara substantive Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam
rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Laporan kinerja
yang disajikan menggambarkan hasil kinerja dari pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau selama satu tahun 2019
sebagai upaya terselenggaranya pemerintah yang baik, akuntabel, transparan
KATA PENGANTAR
vi
dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan dapat dikontrol oleh semua
pihak.
Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau ini belumlah
sempurna, hal ini antara lain disebabkan kemampuan dan pemahaman yang
mungkin masih berbeda dan memerlukan penambahan wawasan yang lebih
komprehensif, untuk itu kami membuka diri menerima saran dan masukan dari
semua pihak sebagai bahan bagi kami untuk melakukan penyempurnaan
dimasa yang akan datang.
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU,
Z A I N A L, SH, M.Si Pembina Utama Muda
NIP. 19600604 198101 1 004
vii
Ikhtisar Eksekutif ................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................... v
Daftar Isi ……………………………………………………………………. vii
Daftar Tabel ………………………………………………………………... ix
Daftar Gambar …………………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................……………………………………. 1
1.2. Dasar Hukum ……………………......................................... 2
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ……………………....................... 4
1.4. Sumber Daya Manusia …………………………………….... 21
1.5. Sarana dan Prasarana ………………………………………. 23
1.6. Sumber Dana …………………………………………………. 24
1.7. Aspek Strategis Organisasi ...........………………………..... 24
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan ……………………......................................... 27
2.1.1 Rencana Strategis 2014-2019 .................................... 27
a. Visi dan Misi …………………………………………...... 28
b. Kebijakan dan Program ………………………………... 32
2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ……………………. 35
a. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran ……………. 36
b. Program, Kegiatan dan Anggaran .............................. 37
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja …………………………. 40
3.2. Pengukuran Capaian Kinerja …………………............ 42
3.3. Evaluasi dan Analisis Hasil Pengukuran Kinerja
Sasaran Strategis ……………………………...............
3.4. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun
Sebelumnya (2017) dengan Target Kinerja Sasaran
Renstra yang direncanakan ……….............................
43
43
DAFTAR ISI
viii
BAB IV PENUTUP
4.1. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja ………………… 59
4.2. Kendala dan Hambatan dalam Pencapaian Kinerja
serta Langkah Antisipatif …………………………….....
60
ix
Tabel I-1 Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019 ………………………
21
Tabel I-2 Anggota Bantuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau. 22
Tabel I-3 Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Tahun 2019 ………………………………………............
22
Tabel II-1 Matrik Rencana Strategis Satpol PP Provinsi Riau
Tahun 2014-2019 ………………………... ……………...
29
Tabel II-2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau …….………………………………….
33
Tabel II-3 Anggaran Belanja Langsung Per Sasaran Strategis …. 35
Tabel II-4 Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan Satpol PP
Provinsi Riau Tahun 2019 .............................................
35
Tabel III-1 Pencapaian Kinerja Sasaran ….……………………....... 42
Tabel III-2 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Sebelumnya
Terhadap Target Renstra 2014-2019 ………………….....
43
Tabel III-3 Anggaran dan Realisasi Belanja Kegiatan Satpol PP
Provinsi Riau Tahun 2019 ………………………………….
44
Tabel III-4 Realisasi Kinerja Anggaran ............................................. 47
Tabel III-5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya .........….. 48
Tabel III-6 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan
Massa Tahun 2019 .........................................................
49
Tabel III-7 Rekapitulasi Pelaksanaan Pengawasan dan
Pengamanan Tempat-Tempat Penting dan
Gedung/Aset di Kota Pekanbaru-Provinsi Riau Tahun
2019………………………………………….....................
55
Tabel III-8 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan ................................
55
Lampiran IV-1 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau …………………..............................
61
Lampiran IV-2 Penetapan Kinerja …………………............................... 63
DAFTAR TABEL
x
Lampiran IV-3 Indikator Kinerja Utama Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau …………………........................................
64
xi
Gambar I-1 Bagan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur
Nomor 90 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau ………………………..
6
Gambar III-1 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun
sebelumnya Terhadap Target RPJMD Tahun 2019 ........
44
DAFTAR GAMBAR
1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1.1. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu di perlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya
pengembangan tersebut sejalan dengan TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme dan berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 1999 Pasal
3 menyatakan bahwa asas – asas umum penyelenggaraan negara meliputi
asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas
kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas dan asas akuntabilitas Dalam penjelasan pasal tersebut,
dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan
negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Untuk itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik
Indonesia (INPRES) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. INPRES tersebut mewajibkan setiap Instansi
Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu
perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada
setiap atasannya, lembaga – lembaga pengawasan dan penilai
akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala
BAB I PENDAHULUAN
2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi
pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
Dalam rangka pelaksanaan INPRES Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut, Presiden
menugaskan Kepala Lembaga Administrasi Negara untuk menetapkan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2019, beberapa peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar penyusunannya, yaitu sebagai
berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 74,
Tambahan Lembaran Negara No. 4405 );
13. Peraturan Menpan No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Riau, serta Peraturan Gubernur Riau Nomor 90 Tahun
2016 tentangKedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi RiauTugas Pokok
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau adalah membantu Gubernur
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepala Daerah dalam
merumuskan kebijakan teknis penegakan Peraturan Daerah dan
peraturan pelaksanaannya, penyelenggaraan pemeliharaan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan Peraturan
Daerah,dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan Peraturan
Daerah,dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang
Pembinaan Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan
PeraturanDaerah, dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan
Masyarakat;
d. melaksanaan administrasi pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan Peraturan
Daerah,dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya.
5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Dalam melakukan pembagian fungsi-fungsi manajemen pada
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau ditetapkan struktur
organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Riau Nomor 71
Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
dapat dilihat pada bagan yaitu sebagai berikut :
6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Gambar I – 1
Bagan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Seksi Bina
Masyarakat
Seksi Ketertiban dan Ketentraman
masyarakat
Fungsional Perencana pertama
Fungsional Arsiparis Pertama
Fungsional Arsiparis Pertama
7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Adapun susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau,terdiri
dari:
1. KEPALA SATUAN
a. Kepala Satuan Polisi Pamong Prajamempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah pada Bidang Satuan Polisi Pamong Praja.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi pada Satuan Polisi
Pamong Praja.
2. SEKRETARIAT
1. Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan
evaluasi pada Subbag Perencanaan dan Pelaporan, Sub Bagia
Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah dan
Subbagian Kepegawaian dan Umum.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada
Sekretariat;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari:
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporn;
B Sub Bagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Masing-masing Subbag dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
(2) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Perencanaan dan Pelaporan;
(3) menyiapkan bahan dan menghimpun usulan rencana
program/kegiatan dari masing-masing bidang;
(4) melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja
Perangkat Daerah, Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Unit Kerja;
(5) melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP);
(6) mempersiapkan bahan-bahan untuk pra-rapat koordinasi dan rapat
koordinasi musyawarah perencanaan pembangunan daerah serta
rapat koordinasi teknis;
(7) Mengumpulkan dan menyusun laporan kegiatan;
(8) Melaksanakan dan menyiapkan laporan, monitoring dan evaluasi;
(9) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Perencanaan
Program;
(10) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang
Milik Daerah mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah;
(2) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Keuangan
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah;
9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(3) Melaksanakan Pengelolaan, Pengadministrasian dan pembukuan
keuangan;
(4) melakukan urusan perbendaharaan dan akuntansi keuangan;
(5) mengelola keuangan dan penyiapan pembayaran gaji pegawai;
(6) melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis
pengelolaan keuangan dan aset;
(7) melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran;
(8) Menyusun laporan keuangan semesteran dan tahunan sebagai
pertangnggungjawaban atas peaksanaan pengelolaan keuangan;
(9) melaksanakan proses administrasi Tuntutan Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi;
(10) melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan;
(11) Menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran
barang milik daerah;
(12) Melaksanakan penerimaan penyimpanan dan penyaluran barang
milik daerah;
(13) Melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laopran barang
Pengguna Barang dan laporan barang milik daerah
(14) melaksanakan pengelolaan administrasi barang milik daerah yang
berada pada Satuan Polisi Pamong Praja;
(15) Melaksanaka manajemen penglolaan barang milik daerah
(16) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah;dan
(17) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Sub
Bagian Kepegawaian dan Umum;
(2) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Kepegawaian dan Umum;
(3) mengagendakan dan mendistribusikan surat menyusat;
10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(4) melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian;
(5) melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan, Analisa
Beban Kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan pegawai, standar
kompetensi dan evaluasi jabatan;
(6) melaksanakan proses penegakan disiplin pegawai;
(7) membuat laporan perkembangan kepegawaian;
(8) menyelenggarakan urusan kehumasan;
(9) melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
(10) melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan
upacara, serta melakukan kegiatan keprotokolan dan administrasi
perjalanan dinas;
(11) melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kantor setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah;
(12) melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor,
kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor;
(13) mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi
untuk kepentingan masyarakat;
(14) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Kepegawaian
dan Umum; dan
(15) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
3. KEPALA BIDANG PEMBINAAN MASYARAKAT DAN APARTUR
a. Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur mempunyai tugas
melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Fasilitasi
Kerjasama, Seksi Bina Masyarakat, dan Peningkatan Kapasitas
Aparatur.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Bidang Pembinaan Masyarakat da Aparatur menyelenggarakan fungsi :
(1) Penyusunan program kerja dan Anggaran Tahunan pada Bidang
Pembinaan Masyarakat dan Aparatur;
(2) penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pembinaan Masyarakat
dan Aparatur;
11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;dan
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Pembinaan Masyarakat terdiri dari:
a. Kepala Seksi Fasilitasi Kerjasama;
b. Kepala Seksi Bina Masyarakat;
c. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Aparatur.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan
Aparatur.
a. Kepala Seksi Fasilitasi Kerjasama mempunyai tugas:
(1) Menyusun perencanaan program/kegiatan dan penganggaran
pada Seksi Fasilitasi Kerjasama;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Fasilitasi
Kerjasama;
(3) Melaksanakan fasilitasi kerjasama meliputi penyusunan pedoman
kerjasama antar provinsi dan antar Kabupaten/Kota serta
pemantauan hasil pelaksanaannya;
(4) melakukan koordinasi integrasi dan sinkronisasi dengan instansi
terkait;
(5) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Fasilitasi
Kerjasama;dan
(6) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Bina Masyarakat mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Bina Masyarakat;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Bina Masyarakat;
12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(3) Melaksanakan pembinaan masyarakat meliputi penyusunan bahan
kebijakan, fasilitas, koordinasi dan pengendalian teknis;
(4) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Bina Masyarakat;dan
(5) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Aparatur mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Peningkatan Kapasitas Aparatur;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Peningkatan
Kapasitas Aparatur;
(3) Melaksanakan komptensi aparatur Polisi Pamong Praja meliputi
penyusunan dan pengelolaan data, pendidikan dan pelatihan dan
pembentukan, pendidikan dan pelatihan pembentukan, pendidikan
dan pelatihan peningkatan, fasilitasi dan koordinasi;
(4) Melaksanakan peningatan komptensi aparatur penyidik pegawai
negeri sipil Pemerintah Provinsi Riau meliputi penyusunan dan
pengelolaan data, pendidikan dan pelatihan peningkatan, fasilitas
dan koordinasi
(5) Melaksanakan pembinaan Koprs Musik meliputi pelatihan dan
penampilan;
(6) Melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada seksi Peningkatan
Kapasitas Aparatur;
(7) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
4. KEPALA BIDANG OPERASI
a. Kepala Bidang Operasi mempunyai tugas melakukan koordinasi,
fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat, Pengamanan Asset dan Seksi Intelijen;
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1)
Kepala Bidang Operasi menyelenggaraan fungsi:
13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Operasi;
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan
memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Operasi;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;dan
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Operasi terdiri dari :
a. Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
b. Kepala Seksi Pengamanan Asset;
c. Kepala Seksi Intelijen.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Operasi.
a. Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat;
(3) Membuat petunjuk teknis pelaksanaan patrol, Pengawalan
pejabat dan penangan unjuk rasa dan kerusuhan massa;
(4) Melaksanakan Patroli;
(5) Melaksanakan Pengawalan Pejabat dan Orang-orang penting;
(6) Melaksanakan Penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa;
(7) Melakukan Pembinaan terhadap bahaya gangguan ketertiban
umum dan Ketentraman masyarakat;
(8) Menerima dan menindak lanjuti laporan masyarakat tentang
gangguan ketertiban umum dan Ketentraman masyarakat;
(9) Menyusun dan meyampaikan laporan pelaksanaan tugas-tugas
Satuan Polisi Pamong Praja ke Kementrian Dalam Negeri melalui
Gubernur Riau;
14 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(10) Melakukan pemantauan, evaluasi dan, membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada seksi ketertiban umum dan
Ketentraman masyarakat;dan
11 melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Pengamanan Asset mempunyai tugas :
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Pengamanan Asset;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengamanan
Asset;
(3) Membuat Petunjuk teknis Pengamanan Asset;
(4) menyelenggarakan Pengamanan dan Penertiban Tempat-tempat
penting dan Gedung/Asset dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau;
(5) Menyelenggarakan Pengamanan Upacara Besar, Nasonal dan
Acara penting lainnya;
(6) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada seksi Pengamanan
Asset;dan
(7) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Intelijen mempunyai tugas :
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran Seksi
Intelijen;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Intelijen;
(3) Melakukan pemetaan/mapping potensi gangguan Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Penegakan Peraturan Daerah dan
perlindungan masyarakat
(4) melaksanakan Pemantauan, Pengumpulan data dan informasi
terhadap potensi–potensi ancaman yang dapat mengganggu
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Penegakan Peraturan
Daerah dan perlindungan masyarakat;
15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(5) melakukan Penggalangan terhadap kegiatan masyarakat yang
akan membahayakan dan berdampak kepada Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Pelanggaran Peraturan Daerah dan
Perlindungan Masyarakat;
(6) melaksanakan Pemantauan terhadap aksi Unjuk rasa dan
Kerusuhan massa;
(7) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Intelijen;dan
(8) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
5. KEPALA BIDANG PENEGAKAN PERATURAN DAERAH
a. Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas
melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Hubungan
Antar Lembaga, Seksi Penegakan dan Pengawasan serta Seksi Tindak
Internal;
b. Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi:
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Penegakan Peraturan Daerah;
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Penegakan Peraturan
Daerah;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Satuan Pamong Praja;dan
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas dan
fungsinya.
Bidang Penegakan Peraturan Daerah terdiri dari:
a. Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga;
b. Kepala Seksi Penegakan dan Pengawasan;
c. Kepala Seksi Tindak Internal.
16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah.
a. Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Hubungan Antar Lembaga;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Hubungan Antar
Lembaga;
(3) Membuat petunjuk teknis kerjasama penegan peraturan daerah
dan Peraturan Gubernur;
(4) Mengumpulkan dan menelaah Perturan Daerah dan Peraturan
Gubernur dilingkungan Pemerintah Provinsi;
(5) Mengumpulkan data penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan
Pememrintah Provinsi dan Kab/Kota Se Provinsi Riau
(6) Melaksanakan senergitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil selaku
Penyidik Pelanggaran Peraturan Daerah dengan instansi terkait;
(7) Menfasilitasi pembentukan sekretariat PPNS
(8) Menyusun dan melaksanakan rumusan kerjasama Penegakan
Peraturan daerah dan Peraturan Gubernur;
(9) Menfasilitasi Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja
Kab/Kota Se Pronvinsi Riau yang akan mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
(10) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Hubungan Antar
Lembaga;dan
(11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas
dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Penegakan dan Pengawasan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Penegakan dan Pengawasan;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Penegakan dan
Pengawasan;
(3) Menerima informasi pengaduan pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan Gubernur
17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(4) melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan
pelanggaran perda, Peraturan Gubernur dan keputusan Peraturan
Gubernur yang memuat sanksi;
(5) Melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Gubernur
dan Keputusan Gubernur yang membuat sanksi
(6) membentuk tim terpadu penegakan dan pengawasan perda
terhadap pelanggar perda, perkada dan keputusan kepala daerah
yang memuat sanksi;
(7) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Penegakan dan
Pengawasan;dan
(8) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas dan
fungsinya.
c. Kepala Seksi Tindak Internal mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Tindak Internal;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Tindak Internal;
(3) Mengawasi pelaksanaan tugas personil Polisi Pamong Praja dan
Bantuan Polisi Pamong Praja terhadap pelanggaran Standar
Operasional Prosedur;
(4) Melakukan pembinaan fisik dan mental terhadap Satuan Polisi
Pamong Praja dan Bantuan Polisi Pamong Praja Provinsi yang
dijatuhkan sanksi disiplin oleh atasan langsung;
(5) melaksanakan siding kode etik Polisi Pamong Praja;
(6) Melakukan Pengamanan pelaksanaan penegakan perda dan
Peraturan Gubernur;
(7) melaksanakan Penegakan displin Aparatur Sipil Negara bersama
instansi terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau;
(8) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Tindak Internal;dan
(9) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas
dan fungsinya.
18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
6. KEPALA BIDANG PEMBINAAN SATUAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
a. Kepala Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai
tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Data dan
Informasi, Seksi Tindak Reaksi Cepat dan Seksi Pengerahan dan
pengendalian;
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi:
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pemeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pembinaan Satuan
Perlindungan Masyarakat;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;dan
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terdiri dari:
a. Kepala Seksi Data dan Informasi;
b. Kepala Seksi Tindak Reaksi Cepat;
c. Kepala Seksi Pengerahan dan pengendalian.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan
Masyarakat.
a. Kepala Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Data dan Informasi;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Data dan
Informasi;
(3) mengumpulkan dan mengelola data satuan perlindungan
masyarakat Kab/Kota se -Provinsi Riau dalam pemberdayaan dan
kelancaran tugas pokok dan fungsi pokok;
19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(4) Menyediakan informasi Satuan Perlindungan masyarakat di
Kab/Kota se -Provinsi Riau untuk pengembangan dan pembinaan
(5) Menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan Satuan
Perlindungan Masyarakat ke Kementerian Dalam Negeri melalui
Gubernur;
(6) Melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Data dan Informasi;
dan
(7) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Tindak Reaksi Cepat mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Tindak Reaksi Cepat;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Tindak Reaksi
Cepat;
(3) menyiapkan petunjuk teknis bantuan penanggulangan bencana
oleh anggota Satuan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten /Kota
se- Provinsi Riau;
(4) Mengikuti kegiatan pencegahan dini anggota potensi bencana
bersama istansi terkait ;
(5) Melakukan pembinaan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat
di Kabupaten/Kota se – Provinsi Riau dalam basntuan
penanggulangan bencana;
(6) Menindaklanjuti permintaan kerjasama penanggulangan bencana
dari istansi terkait ;
(7)
(8) membuka pos pantau bencana sebagai media informasi Satlinmas
membantu melakukan rehabilitasi, relokasi, rekonsiliasi dan
rekonstruksi darurat pada fasilitasi umum yang rusak akibat
bencana dan gangguan keamanan, ketentraman dan;
(9) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Tindak Reaksi
Cepat;dan
20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
(10) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Pengerahan dan pengendalianmempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Pengerahan dan Pengendalian;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengerahan dan
Pengendalian;
(3) menyusun bahan rencana strategis dan bahan rencana kerja dan
dokumen serta anggaran sub bidang pengerahan dan
pengendalian;
(4) menyusun bahan rencana teknis pengerahan dan pengendalian sat
linmas;
(5) memfasilitasi pelaksanaan pengerahan personil satlinmas sebagai
antisipasi terhadap gangguan keamanan, ketentraman dan
ketertiban serta gangguan sosial kemasyarakatan;
(6) membina dan mensosialisasikan system keamanan lingkungan
serta kegiatan social kemasyarakatan;
(7) melaksanakan pengerahan personil satlinmas pada acara-acara
penting;
(8) melakukan koordinasi tentang penyiapan anggota satlinmas dalam
pemilihan umum, pemilihan presiden dan wakil presiden serta
pemilihan kepala daerah;
(9) memfasilitasi pengerahan dukungan personil satlinmas pada
kejadian kebencanaan;
(10) melaksanakan pengendalian penugasan personil satlinmas;
(11) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Pengerahan dan
Pengendalian;;dan
(12) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1.4. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai negeri sipil di Satuan Polisi Pamong Praja
mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, dari
227 orang pada tahun 2018 menjadi 210 orang pada tahun 2019. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya PNS Satpol PP Provinsi Riau yang
dimutasi ke SKPD lain serta beberapa PNS yang telah memasuki
masa pensiun. Adapun rekapitulasi daftar urut kepangkatan di Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut:
22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Tabel I - 1
Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019
JUMLAH PNS MENURUT JUMLAH PEJABAT
GOLONGAN
JENIS KELAMI
N JML
PENDIDIKAN
JML
STRUKTURAL
JML JUMLAH PELAKS
ANA
JUMLAH FUNGSIO
NAL LK PR SD
SLTP
SLTA
D-1 D-II D-III D-
IV/S1 S2 S3 I II III IV
IV/e
IV/d 1 1 1 1 1 1
IV/c
IV/b 2 2 2 2 2 2
IV/a 2 2 1 1 2 1 1 2
III/d 8 1 9 9 9 2 6 8 1
III/c 7 4 11 10 1 11 5 5 6
III/b 37 6 43 3 39 1 43 3 3 35 5
III/a 23 1 24 2 22 24 18 6
II/d 45 4 49 47 2 49 49
II/c 41 5 46 1 45 46 45 1
II/b 11 11 1 10 11 11
II/a 7 3 10 4 6 10 5 5
I/d 2 2 1 1 2 2
I/c
I/b
I/a
JUMLAH 186 24 210 5 3 113 2 81 6 210 1 5 15 21 172 17
23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Tabel I – 2
Anggota Bantuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Pria 280
2 Wanita 30
Total 310
1.5. SARANA DAN PRASARANA
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2019 di dukung oleh sarana dan
prasarana yang tercatat menjadi asset yaitu sebagai berikut:
Tabel I - 3
Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Tahun 2019
No Klasifikasi Aset Jumlah Satuan Ket
1 Gedung 3 Gedung
2 Genset 1 Unit
3 Alat Angkutan 49 Unit
4 Alat-Alat Kantor & Rumah Tangga
1.135 Unit
5 Alat Studio & Komunikasi 179 Unit
6 Alat-alat keamanan 973 Unit
7
Aset tetap lainnya: a. Buku perpustakaan
b. Barang bercorak
kesenian/kebudayaan
c. Aset lain-lainnya
38
511 -
Buku
Unit
Unit
24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1.6. SUMBER DANA
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau tahun 2019 berdasarkan Perda APBD Nomor 22 Tahun
2018 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019,
untuk Belanja Tidak Langsung nilai Pagu sebesar Rp.30.369.464.317,00,-
(tiga puluh miliar tiga ratus enam puluh sembilan juta empat ratus enam
puluh empat ribu tiga ratus tujuh belas rupiah) dan Belanja Langsung
sebesar Rp.25.892.533.063,00 (dua puluh lima miliar delapan ratus
sembilan puluh dua juta lima ratus tiga puluh tiga ribu enam puluh tiga
rupiah).
1.7. ASPEK STRATEGIS DAN ISU STRATEGIS ORGANISASI
Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Pasal 12 ayat 1
(satu) huruf e, disebutkan bahwa ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan pelayanan dasar yang harus diselenggarakan dan
menjadi tugas dari Kepala Daerah. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau sebagai kepanjangan tangan dari Kepala Derah untuk membantu
dalam hal penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat, dibentuk untuk menegakanPerda dan Perkada,
meyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman, serta
menyelenggarakan perlindungan masyarakat.
Suasana tentram dan tertib menjadi modal dasar baik dalam
menjalankan roda pemerintahan maupun roda perekonomian, roda
pemerintahan dan roda perekonomian tidak akan berjalan dengan optimal
apabila kondisi ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat
tidak terselenggara dengan baik oleh sebab itu, ketiga aspek pelayanan
dasar tersebut menjadi aspek strategis bagi Satuan Polisi Pamong Praja
sehingga pemerintah berkewajiban mendukung penguatan kelembagaan
dan penganggaran guna menunjang pelaksanaan cipta kondisi
tibumtranmas serta perlindungan masyarakan yang kondusif dan berjalan
secara optimal.
25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau yang masih belum dapat diselesaikan pada periode
sebelumnya dan memiliki dampak berkelanjutan dalam pelaksanaan
Penegakan Peraturan Daerah, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat serta perlindungan masyarakat sehingga perlu
diatasi secara bertahap.
Adapun isu strategis terkait dengan pelaksanaan Penegakan
Peraturan Daerah, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat serta perlindungan masyarakat dapat disimpulkan beberapa
isu strategis yang akan dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau dalam rentang waktu 2014-2019 sebagai berikut:
1. Penegakan Perda dan Peraturan Pelaksanaannya secara konsisten;
2. Pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan suasana tentram dan
kondisi tertib di masyarakat;
3. Pengembangan kemitraan yang sinergi dengan kepolisian, Aparat
Penegak Hukum lainnya dan TNI, Dinas/Instansi terkait, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menegakkan supremasi hukum;
4. Peningkatan dan kualitas anggota SATPOL PP dan PPNS serta
LINMAS;
5. Peningkatan kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat
dalam pembinaan kesadaran hukum masyarakat;
6. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, sesuai dengan
standar kebutuhan;
7. Belum optimalnya sosialisasi dan penegakan Peraturan Daerah serta
Peraturan maupun Keputusan Gubernur;
8. Masih rendahnya kapasitas aparat maupun kelembagaan Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau;
9. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau;
10. Belum optimalnya kerjasama dan koordinasi antara Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau dengan Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten/Kota
11. Masih lemahnya koordinasi dengan instansi terkait;
26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
12. Tingginya konflik sosial dan aksi demonstrasi yang berujung anarkis
pada masyarakat Provinsi Riau.
13. Belum adanya Landasan Hukum (Tingkat Daerah Provinsi) sebagai
Pedoman Teknis untuk pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah,
pelaksanaan Trantibum dan Tranmas serta Perlindungan
Masyarakat.
27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Dengan adanya perencanaan kinerja ini maka konsepsi organisasi
menjadi jelas dan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta dapat
mengarahkan sumber-sumber organisasi secara epektif. Sehingga dapat
dikatakan bahwa perencanaan kinerja dapat menentukan keberhasilan
organisasi.
2.1. PERENCANAAN
2.1.1 Rencana Strategis 2014-2019
Rencana Strategis merupakan perencanaan untuk memberikan arah
pembangunan serta visi dan misi jangka menengah tahun 2014-2019 sesuai
dengan pedoman yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Riau Tahun 2014-2019. Langkah-langkah yang dilakukan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau dalam mengimplementasikan Rencana Strategis tersebut
adalah :
1. Membuat Rencana Kerja (Renja) setiap tahun anggaran, yaitu mulai tahun 2014
sampai dengan tahun 2019:
2. Membuat usulan kegiatan tahun anggaran berkenaan bahan pembahasan
pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Provinsi Riau.
3. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sesuai dengan pedoman
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Program Prioritas Anggaran
Sementara (PPAS) Provinsi Riau.
4. Melaksanakan penyempurnaan Draft RKA menjadi Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) setelah ditetapkannya APBD Provinsi Riau.
Untuk keberhasilan implementasi Rencana Strategik Satuan Polisi
PamongPraja Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019 diperlukan adanya
kesepakatan,kesepahaman dan komitmen bersama antara jajaran Satuan Polisi
Pamong Prajadengan seluruh Stakeholders di Provinsi Riau.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
a. Visi dan Misi
Yang menjadi landasan perumusan visi Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau adalah Visi Provinsi Riau yang tertuang dalam RPJMD
Provinsi Riau 2014 - 2019, denganvisi:
“Terwujudnya Provinsi Riau yang Maju, Masyarakat Sejahtera,
dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya Kemiskinan, Tersedianya
Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur”.
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang merupakan bagian
dari sistem pemerintahan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau, juga
memiliki visi yang mendukung terwujudnya visi Provinsi Riau sesuai
dengan tugas yang diemban yaitu:
“Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang
tentram, tertib dan terlindungi”.
Dari pernyataan visi tersebut terdapat kata-kata kunci yang
mengandung makna :
a. Tentram adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kaidah
hukum,norma agama, norma sosial dan peraturan perundang –
undangan sehingga terselenggaranya sendi – sendi kehidupan yang
menjamin rasa aman dan tenang daerah.
b. Tertib adalah suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata
dengan baik sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku
guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis,aman,
tentram lahir dan bathin.
c. Terlindungi adalah sesuatu keadaan kehidupan yang menjamin
timbulnya rasa aman dan tenang pada masyarakat di daerah.
Misi organisasi meruapakan sesuatu yang harus di emban atau
dilaksanakan organisasi dalam rangka mewujudkan visi. Dengan
pernyataan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta
perannya. Berdasarkan Visi yang ditetapkan tersebut di atas, maka Misi
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau adalah :
1. Meningkatkan Kapasitas kelembagaan, sarana dan prasarana serta
mengembangkan sumberdaya aparatur yang handal, tangguh dan
29 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
berwawasan global dalam menunjang kelancaran tugas.
2. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta perlindungan masyarakat di Provinsi Riau.
3. Menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaanya.
30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
TabelII - 1 MATRIK RENCANA STRATEGIS SATPOL PP PROVINSI RIAU
TAHUN 2014-2019
MISI 5 : Mewujudkan Pemerintahan yang HandaldanTerpercaya serta Pemantapan Kehidupan Politik
TujuanMisi 3 : Mewujudkan Pemerintahan Yang handal danTerpercaya serta Pemantapan Kehidupan Politik
SasaranMisi 3 : Terwujudnya good governance and clean goverment
Strategi : Peningkatan kualitas pelayanan dan tata kelola pemerintahan
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
STRATEGIS
SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Terwujud
nya
kondisimas
yarakat
Provinsi
Riau yang
tentram,
tertibdan
terlindungi
Meningkatkan kapasitas kelembagaan, sarana dan prasarana serta mengembangkan sumber daya aparatur yang handal, tangguh dan berwawasan global dalam menunjang kelancaran tugas
MeningkatnyaPenyelenggaraan Penegakan Peraturan Daerah yang Berkualitas, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Internal OPD
Persentase Ketersediaan Data / informasi
%
100
100
100
100
100
100
Persentase layanan administrasi perkantoran yang baik
%
100
100
100
90
100
100
Persentase kecukupan sarana dan prasarana kerja aparatur yang sesuai dengan standar kerja
%
100
100
100
88
100
100
Persentasemeningkatnyakualitasdandisiplinaparatur
%
100
100
100
96
100
100
31 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
STRATEGIS
SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Terwujudny
akondisima
syarakatPro
vinsi Riau
yang
tentram,
tertibdanterl
indungi”.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan, sarana dan prasarana serta mengembangkan sumber daya aparatur yang handal, tangguh dan berwawasan global dalam menunjang kelancaran tugas
MeningkatnyaPenyelenggaraan Penegakan Peraturan Daerah yang Berkualitas, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta PerlindunganMasyarakat
MeningkatnyaKualitas Pelayanan Internal OPD
Persentase meningkatnya kualitas sumber daya aparatur sipil negara
%
100
100
100
93
100
100
Persentase ketepatan penyampaian laporan
%
100
100
100
93
100
100
Menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaanya
MeningkatnyaPenegakan Perdadan Perkada
Persentase Penegakan Perdadan Perkada (IKU)
%
100
100
100
70
80
92
Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat di Provinsi Riau
Meningkatnyapenanganan dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan KetentramanMasyarakat serta PerlindunganMasyarakat
Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (IKU)
%
100
100
100
70
80
92
Persentase Pembinaan (Satlinmas) Kab/Kota se-Provinsi Riau (IKU)
%
100
100
100
70
80
100
32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
b.Kebijakandan Program
Kebijakan
Kebijakan di tetapkan untuk mengarahkan program dan kegiatan organisasi
agar focus terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang sudahditetapkan.
Berikut ini kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2014-2019:
1. Penilaian kesesuaian jumlah dan sebaran SDM berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja;
2. Optimalisasi pemberdayaan SDM Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau;
3. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan
SatuanPolisiPamongPrajaProvinsi Riau;
4. Pelaksanaan sosialisasi, penyuluhan dan bimbingan bagi masyarakat dan
aparat SatuanPolisiPamongPraja se – Provinsi Riau;
5. Pengambilan keputusan terhadap pelanggaran peraturan yang berlaku.
6. Pelaksanaan pengamanan terhadap Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah, pejabat dan orang-orang penting, gedung kantor Pemerintah
Provinsi Riau, tempat atau lokasi rawan gangguan serta upacara dan acara-
acara penting lainnya;
7. Pelaksanaan operasi pengendalian ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
8. Peningkatan operasi penyakit masyarakat di Provinsi Riau.
9. Pelaksanaan koordinasi dan asistensi dengan SatuanPolisiPamongPraja
se – Provinsi Riau;
10. Pelaksanaan kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait dalam
penanganan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Program
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum;
6. Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah.
33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
2.2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2019
Perencanaan Kinerja Satpol PP Provinsi Riau Tahun 2019 mengacu pada
Rencana Strategis 2014-2019 yang dijabarkan ke dalam program dan
kegiatan sebagai berikut :
1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran
Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat
Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air danlistrik
Kegiatan Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas /
operasional
Kegiatan Penyediaan jasa Adminstrasi Keuangan
Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor
Kegiatan Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor
Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Kegiatan Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan
kantor
Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman
Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Kegiatan Minitoring, Evaluasi dan Pemantauan
Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Kantor
2. Program PeningkatanSaranadanPrasaranaAparatur
Kegiatan Pengadaanperlengkapangedungkantor
Kegiatan Pemeliharaanrutin/berkalagedungkantor
Kegiatan PemeliharaanRutin/BerkalaSaranadanPrasaranaPenunjang Kantor
Kegiatan Pengadaan Peralatan Studio dan Komunikasi Kantor
Kegiatan Penyediaan Sarana Kearsipan
3. Program PeningkatanKapasitasSumberDayaAparatur
Kegiatan Pembinaanfisikdan mental aparatur
4. Program PeningkatanKeamanandanKenyamananLingkungan
Kegiatan Penyiapantenagapengendalikeamanandankenyamananlingkungan
34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Kegiatan Pengamananunjuk rasa dankerusuhanmassa
Kegiatan pengawalanpejabatdan orang-orang penting
Kegiatan Pengamanandanpengawasantempat-
tempatpentingdangedung/asetpemprov
Kegiatan Pengamananupacaradan acara pentinghari-haribesar
Kegiatan Patroli Wilayah, Tempat/LokasiRawanGangguan
Kegiatan PenyiapananggotaSatpol PP / SatlinmasdalampemilihanKepala
Daerah
Kegiatan Pelaksanaan Tim ReaksiCepat (TRC) Satpol PP
Kegiatan PeningkatanKewaspadaan Dini
tentangKetentramandanKetertibanMasyarakat
Kegiatan Kesiapsiagaan dalam rangka pelaksanaan pemilihan presiden dan
pemilihan legislatif tahun 2019
Kegiatan Tim penanganan kebakaran hutan dan lahan provinsi riau
5 Program PeningkatanKapasitasSumberDayaPenegakHukum
Kegiatan Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja
dengan TNI/POLRI/KEJAKSAAN
Kegiatan GelarPasukanSatpol PP
6 Program SosialisasidanPenegakanPeraturan Daerah
Kegiatan PenegakkanPeraturan Daerah danKeputusanKepala Daerah
Kegiatan Pelaksanaanpenertibandanpenegakkandisiplinpegawainegerisipil di
lingkunganPemerintahProvinsi Riau (razia / sidak)
35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Tabel II - 2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada
Persentase Penegakan Perda dan Perkada
92 %
2. Meningkatnya Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
92%
NO PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
1. PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN Rp. 2.272.154.800,00 APBD
2.
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
Rp. 185.600.000,00 APBD
3.
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
Rp. 54.000.000,00 APBD
4.
PROGRAM PENINGKATAN
KEAMANAN DAN KENYAMANAN
LINGKUNGAN
Rp.11.425.893.000,00 APBD
5.
PROGRAM PENINGKATANA
KAPASITAS SUMBER DAYA
PENEGAK HUKUM
Rp. 398.500.000,00 APBD
6.
PROGRAM SOSIALISASI DAN
PENINGKATAN PERATURAN
DAERAH
Rp. 320.000.000,00 APBD
PihakKedua
H. ARSYADJULIANDI RACHMAN
Gubernur Riau
Pekanbaru, Januari 2019
PihakPertama
Z A I N A L, SH, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19600604 198101 1 004
36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
a. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran
Rencana Kinerja Tahun 2019 Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
bertumpu kepada Pencapaian Sasaran, Indikator Sasaran, Program dan
PelaksanaanKegiatan. Adapun sasaran strategis dan indikator sasaran dalam
Perencanaan Kinerja Tahun 2019, adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis
a. Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada
b. Meningkatnya penanganan dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat
Indikator Sasaran
a. Persentase Penegakan Perda dan Perkada (IKU)
b. Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat (IKU)
Tabel II - 3 Anggaran Belanja Langsung
Per Sasaran Strategis
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran (Rp)
Realisasi ( Rp )
Target
Keu
(%)
%
Anggar
an
1. Meningkatnya Penegakan
Perda dan Perkada
Persentase
Penegakan
Perda dan
Perkada (IKU)
320.000.000,- 282.060.000,- 100 89,01
2. Meningkatnya penanganan
dan Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
serta Perlindungan
Masyarakat
Persentase
Penanganan
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
(IKU)
22.523.924.958,- 21.693.568.406,- 100 96,31
37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
b. Program, Kegiatan dan Anggaran
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2019 sesuai dengan RENSTRA dan
Peraturan Gubernur Riau Nomor 39 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Provinsi Riau Tahun 2019, adalah sebagai berikut :
Tabel II - 4 Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan
Satpol PP Provinsi Riau Tahun 2019
No
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN
TARGET (%) KET
FISIK KEU
1 2 3 4 5 6
5 BELANJA DAERAH 56.261.997.380,- 99,99 95,54
5 BELANJA TIDAK LANGSUNG 30.369.464.317,- 100 94,76
5 BELANJA LANGSUNG 25.892.533.063,- 99,98 96,46
01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
001 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10.000.000,- 100,00 93,97
002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
Dan Listrik 337.200.000,- 100,00 97,05
006 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional 378.070.105,- 100,00 94,96
007 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 64.950.000,- 100,00 98,85
008 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 318.880.000,- 100,00 99,98
009 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 49.800.000,- 100,00 100,00
010 Penyediaan Alat Tulis Kantor 124.635.600,- 100,00 100,00
011 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 46.930.000,- 95,00 66,76
012 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor 12.000.000,- 100,00 98,81
015 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan 30.000.000,- 100,00 96,44
017 Penyediaan Makanan Dan Minuman 202.000.000,- 100,00 100,00
018 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar
Daerah 389.182.000,- 100,00 100,00
021 Monitoring, Evaluasi dan Pemantauan 189.306.400,- 100,00 100,00
023 Penyediaan Jasa Administrasi Kantor 55.196.000,- 100,00 100,00
38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1 2 3 4 5 6
02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
007 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 93.800.000,- 100,00 97,76
022 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 235.000.000,- 100,00 99,47
035 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
Prasarana Penunjang Kantor
10.000.000,- 100,00 90,70
081 Pengadaan Peralatan Studio dan Komunikasi
Kantor
39.300.000,- 100,00 100,00
199 Penyediaan Sarana Kearsipan 35.600.000,- 100,00 100,00
05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA APARATUR
012 Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur 54.000.000,- 100,00 100,00
15 PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN
KENYAMANAN LINGKUNGAN
001 Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali
Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
10.145.294.958,- 100,00 99,41
008 Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan
Massa
834.000.000,- 100,00 84,59
009 Pengawalan Pejabat dan Orang-Orang Penting 70.000.000,- 100,00 99,16
010 Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat
Penting dan Gedung/Aset Pemprov
130.000.000,- 100,00 100,00
011 Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-
hari Besar
50.000.000,- 100,00 41,92
012 Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
100.000.000,- 100,00 99,83
016 Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan
40.000.000,- 100,00 94,47
017 Penyiapan Anggota Satpol PP/Linmas Dalam
Pemilihan Kepala Daerah
72.240.000,- 100,00 100,00
018 Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol
PP
7.846.000,- 65,00 29,06
019 Peningkatan Kewaspadaan Dini Tentang
Ketentraman dan KetertibanMasyarakat
0,00 0,00 0,00
39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1 2 3 4 5 6
020 Kesiapsiagaan dalam rangka pelaksanaan
pemilihan presiden dan pemilihan legislatif
tahun 2019
9.953.104.000,- 100,00 97,06
021 Tim Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan
Provinsi Riau
1.121.440.000,- 100,00 72,23
20 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA PENEGAK HUKUM
001 Kerjasama pengembangan kemampuan aparat
polisi pamong praja dengan
TNI/POLRI/KEJAKSAAN
0,00 0,00 0,00
004 Gelar Pasukan Satpol PP 375.888.000,- 100,00 99,96
22 PROGRAM SOSIALISASI DAN PENEGAKAN
PERATURAN DAERAH
004 Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan
Kepala Daerah
217.800.000,- 52,50 85,08
005 Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan
Disiplin Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
99.070.000,- 100,00 97,66
Alokasi anggaran Tahun 2019 pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
sebesar Rp.56.261.997.380,00 yang terdiri dari Belanja Langsung Rp. 25.892.533.063 dan
Belanja Tidak Langsung Rp. 30.369.464.317,10.
40 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan VISI dan MISI instansi
pemerintah.Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematik dandidasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator –indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak,
sebagaimana diuraikan pada Bab sebelumnya. Penilaian tersebut tidak terlepas
dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran
atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang
dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerjakegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.
Data kinerjala zimnya dapat diperoleh melalui 2 (dua) sumber, yaitu (1) data
internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan pada instansi, dan (2)
data eksternal, berasaldari luar instansi baik data primer maupun data
sekunder.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja
yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, yang berguna bagi
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah
tanpa meninggalkan prinsip – prinsip keseimbangan biaya dan manfaat,
efisiensi dan efektivitas. Untukitu perlu dibangun sistem informasi kinerja yang
mengintegrasikan data yang dibutuhkan dari unit – unit yang bertanggung
jawab dalam pencatatan, secaraterpadu dengan sistem informasi yang ada. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan mewajibkan menyampaikan laporan data
kinerja secara regular baik mingguan,bulanan. Triwulanan dan seterusnya.
Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja kegiatan yang terdiri
dari indikator – indikator masukan, keluaran dan hasil, dilakukan secara
AKUNTABILITAS KERJA
BAB III
41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
terencana dan sistematis setiap tahun untuk mengukur kehematan, efektifitas,
efisiensi dan kualitaspencapaian sasaran.
Adapun batasan indikator Kinerja Kegiatan tersebut diatas yang akan
ditetapkan, adalah :
a. Masukan (Input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan outputs
misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan
sebagainya;
b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan
Non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu Kegiatan dan
Programberdasarkan Masukan yang digunakan;
c. Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran Kegiatan pada jangka menengah. Outcomes
merupakan ukuranseberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi
kebutuhan dan harapanmasyarakat.
Pengukuran kinerja dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan
formulir pengukuran kinerja sebagai berikut :
➢ Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik,
maka digunakan rumus :
Persentasepencapaian
RealisasiRencana
capaian
tingkat
=
Realisasi
x
100 % Rencana
➢ Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian kinerja,maka
digunakan rumus :
Persentasepencapaian
RealisasiRencana
capaian
tingkat
=
Realisasi – (Realisasi-
Rencana)
x
100 % Rencana
42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Nilai Capaian Kinerja Indikator sasaran ditetapkan dalam Skala Ordinal
yangdapat memberikan makna atas Capaian Kinerja dengan Nilai sebagai
berikut :
a.Diatas 100 % = Baik Sekali
b. 80 – 100 % = Baik
c. 55 – 79 % = Cukup
d. Dibawah 50 = Kurang
Sedangkan pengumpulan data kinerja untuk indikator manfaat dan
dampakdapat diukur pada akhir periode selesainya suatu program atau dalam
rangkamengukur pencapaian tujuan – tujuan instansi pemerintah.
Hal ini terkait pada pertimbangan biaya dan tingkat kesulitan yang
cukuptinggi dalam mengukur indikator kinerja dampak. Dalam hal ini instansi
disarankanuntuk dapat melakukan survey sendiri guna mendapatkan data
mengenai hasil yangditetapkan, kepuasan masyarakat yang dilayani dan
manfaat / dampak kebijakaninstansi terhadap masyarakat.
3.2 Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan
tingkatpencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing – masing
kelompok indikatorkinerja kegiatan, dan tingkat pencapaian sasaran instansi
pemerintah yangmerupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat
capaian) dari masing – masingindikator sasaran yang telah ditetapkan
sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Pengukuran
Capaian Kinerja Sasaran Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja
Tahun 2019, adalah sebagai berikut :
Tabel III - 1 Pencapaian Kinerja Sasaran
No Sasaran Capaian
% Kriteria
1. Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada 100,00 Baik
2. Meningkatnya Penanganan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
100,00 Baik
43 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
3.3 Evaluasi dan Analisis Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Evaluasi dan analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian
kinerjakegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan dan misiserta visi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis.
Evaluasi dan Analisis tersebut meliputi uraian, sebagai berikut :
a. Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada 100%;
b. Meningkatnya penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat 100%;
3.4 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun sebelumnya (2019)
dengan Target Kinerja Sasaran Renstra yang direncanakan
Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun sebelumnya dengan Target
Kinerja Sasaran Jangka Menengah yang direncanakan Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau selama lima tahun mendatang diuraikan pada tabel berikut :
Tabel III - 2 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun Sebelumnya
Terhadap Target Renstra 2014-2019
Tujuan
Sasaran
Indikator
Sasaran
Realisasi
Target
Renstra
% Capaian
Kinerja
Terhadap
Renstra
2014-2019
Tahun
2018
Tahun
2019
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Penegakan Peraturan
Daerah, Ketertiban Umum
dan Ketentraman
Masyarakat serta
Perlindungan Masyarakat
yang Berkualitas
Meningkatnya
Penegakan
Perda dan
Perkada
Persentase
Penegakan
Perda dan
Perkada (IKU)
80 % 92 % 100% 100,00
44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya
penanganan
dan
Penyelenggaraa
n Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
serta
Perlindungan
Masyarakat
Persentase
Penanganan
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
masyarakat
(IKU)
80 % 92 % 100% 100,00
Gambar III-1
Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun sebelumnya Terhadap Target RPJMD Tahun 2019
Gambar Chart Pencapaian Indikator Kinerja
Berdasarkan tabel di atas tampak capaian indikator kinerja sasaran rata-
rata dapat diraih sesuai dengan target yang telah ditetapkan, selanjutnya apabila
dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya yaitu tahun
2018 dibawah rata-rata kecuali untuk indikator jumlah Persentase Penanganan
Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat yang terlaksana
menunjukan tahun 2019 kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2018. Ini berarti bahwa program kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019
khususnya bidang Operasi, Pembinaan Masyarakat dan Satuan Perlindungan
Masyarakat berkinerja cukup tinggi yang berdampak secara langsung terhadap
pencapaian indikator kinerja sasaran lebih signifikan Sedangkan Realisasi
0
20
40
60
80
100
Persentase Penegakan Perda dan Perkada (IKU) Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umumdan Ketentraman masyarakat (IKU)
Chart Title
2018 2019
45 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Pelaksanaan Anggaran Belanja Satpol PP Provinsi Riau Tahun 2019 dengan
jumlah anggaran Rp. 53.753.502.491,- (95.54%) yang terdiri dari Belanja
Langsung Rp. 24.975.678.205,- (96.45%) dan Belanja Tidak Langsung
Rp. 28.777.824.286,- (94.76%), dengan perincian sebagaimana Tabel 3.3.
berikut :
46 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
III - 3 Anggaran dan Realisasi Belanja
Kegiatan Satpol PP Provinsi Riau Tahun 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp)
KEUANGAN FISIK
REALISASI (Rp) PROSENTASE PROSENTASE
REALISASI TARGET DEVIASI REALISASI TARGET DEVIASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 BELANJA 56.261.997.380,10 53.753.502.491,00 95,54 100,00 4,46 99.99 100,00 0,01
5 BELANJA TIDAK LANGSUNG 30.369.464.317.00 28.777.824.286.00 94,76 100,00 5,24 100 100,00 100
5 BELANJA LANGSUNG 25.892.533.063.00 24.975.678.205.00 96,46 100,00 3,54 99.98 100,00 0,02
01 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
001 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10.000.000 9.397.000.- 93,97 100,00 12,04 97,96 100,00 2,04
002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air Dan Listrik
385.800.000 290.314.343 75,25 100,00 24,75 100,00 100,00 0,00
006 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
300.000.000 295.740.675 98,58 100,00 1,42 100,00 100,00 0,00
008 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 341.000.000 341.662.000 99,96 100,00 0,04 100,00 100,00 0,00
009 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 39.300.000 39.100.000 99,49 100,00 0,51 100,00 100,00 0,00
47 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
010 Penyediaan Alat Tulis Kantor 94.325.000 94.222.000 99,89 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00
012 Penyediaan Barang Cetakan Dan
Penggandaan
42.982.000 42.097.500 97,94 100,00 2,06 100,00 100,00 0,00
015 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
20.000.000 20.000.000 100,00 100,00 0 100,00 100,00 0,00
015 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan
30.000.000 28.583.000 95,28 100,00 4,72 100,00 100,00 0,00
017 Penyediaan Makanan Dan Minuman 201.300.000 195.000.000 96,87 100,00 3,13 100,00 100,00 0,00
018 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke
Luar Daerah
195.813.900 194.210.400 99,18 100,00 0,82 100,00 100,00 0,00
02 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
007 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 49.000.000 48.050.000 98,06 100,00 1,94 100,00 100,00 0,00
009 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 48.960.000 48.700.000 99,47 100,00 0,53 100,00 100,00 0,00
022 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 48.960.000 48.500.000 99,06 100,00 0,94 100,00 100,00 0,00
035 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
Prasarana Penunjang Kantor
9.960.000 9.960.000 100,00 100,00 0 100,00 100,00 0,00
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
012 Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur 72.900.000 72.900.000 100,00 100,00 0 100,00 100,00 0,00
15 Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
001 Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali
Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
9.750.000.000 9.342.390.893 95,82 100,00 4,18 100,00 100,00 0,00
008 Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan
Massa
301.900.000 301.050.000 99,72 100,00 0,28 100,00 100,00 0,00
009 Pengawalan Pejabat dan Orang-Orang
Penting
80.876.000 76.360.000 94,42 100,00 5,58 100,00 100,00 0,00
48 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
010 Pengamanan dan Pengawasan Tempat-
tempat Penting dan Gedung/ Aset Pemprov
20.390.000 20.390.000 100,00 100,00 0 100,00 100,00 0,00
011 Pengamanan Upacara dan Acara Penting
Hari-hari Besar
29.000.000 28.401.000 97,93 100,00 2,07 100,00 100,00 0,00
016 Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan
38.467.000 38.095.000 99,29 100,00 0,71 100,00 100,00 0,00
017 Penyiapan Anggota Satpol PP/Linmas Dalam
Pemilihan Kepala Daerah
433.295.200 431.278.699 99,53 100,00 0,47 100,00 100,00 0,00
018 Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol
PP
70.183.000 61.570.000 87,73 100,00 12,27 97,73 100,00 2,27
019 Peningkatan Kewaspadaan Dini Tentang
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
66.489.000 66.434.120 99,92 100,00 0,08 100,00 100,00 0,00
20 Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Penegak Hukum
004 Gelar Pasukan Satpol PP 187.900.000 186.185.000 99,09 100,00 0,91 100,00 100,00 0,00
011 Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja
Se- Provinsi Riau
192.902.800 187.730.000 97,32 100,00 2,68 100,00 100,00 0,00
22 Program Sosialisasi dan Penegakan
Peraturan Daerah
004 Penegakan Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah
37.113.800 15.773.800 42,50 100,00 57,50 52,50 100,00 47,50
005 Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan
Disiplin Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
14.910.000 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 100,00 0,00
49 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Perbandingan data kinerja pada Satuan Polisi Pamong Praja ini diarahkan untuk
mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, yang
berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi
pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan
manfaat,efisiensi dan efektivitas. Di dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga
digunakan perbandingan - perbandingan antara lain :
➢ Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;
➢ Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mendukung penilaian kinerja tersebut maka perlu dilakukan perbandingan
data kinerja tahun yang lalu dengan data kinerja tahun sekarang.
Tahun 2018 Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai anggaran
sebesar Rp.43.791.615.046,00,- yang terdiri dari Belanja Langsung
Rp.13.114.528.500,00,-dan Belanja Tidak Langsung Rp.30.677.086.546,00,- Rata –
Rata Capaian Kinerjanya adalah :
➢ Pencapaian Kinerja Kegiatan (Belanja Langsung) Input 100 %, Output 95,57% Outcomes
mencapai 95,57%,
➢ Realisasi Belanja keseluruhan (Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung)
Tahun 2018 mencapai 93,12 %
➢ Realisasi Fisik sebesar 99,74 %
Sedangkan untuk Tahun 2019 Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
mempunyai anggaran sebesar Rp.56.261.997.380,10,- yang terdiri dari Belanja
Langsung Rp.25.892.533.063,00,- dan Belanja Tidak Langsung
Rp.30.369.464.317,10,- Rata – Rata Capaian Kinerjanya adalah :
➢ Pencapaian Kinerja Kegiatan (Belanja Langsung) Input 100 %, Output 96,46% Outcomes
mencapai 95,46%,
➢ Realisasi Belanja keseluruhan (Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung)
Tahun 2019 mencapai 95,54 %
➢ Realisasi Fisik sebesar 95,54 %
Realisasi anggaran yang telah digunakan oleh Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau pada Tahun Anggara 2019 yang digunakan untuk mewujudkan
kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kerja dapat kita lihat pada
Tabel.3.4. Sebagai berikut :
50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
TabelII – 4 Realisasi Kinerja Anggaran
No
Sasaran Indikator Sasaran
Kinerja
Nama Program
Keuangan
Target Realisasi %
Realisasi Pagu Realisasi % Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya
Penegakan Perda
dan Perkada
Persentase Penegakan
Perda dan Perkada
(IKU)
2
2
2 Perda
2 Perda
100
100
Program Sosialisasi dan Penegakan
Peraturan Daerah
Kegiatan : Penegakan Peraturan Daerah
dan Keputusan Kepala Daerah
217.800.000,-
217.800.000,-
185.305.000,-
185.305.000,-
85,08
85,08
2 Meningkatnya
penanganan dan
Penyelenggaraan
Ketertiban Umum
dan Ketentraman
Masyarakat serta
Perlindungan
Masyarakat
Persentase
Penanganan
Gangguan Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
masyarakat (IKU)
100
34 kl
14 Unt
2 kl
25 kl
100
45 kl
14 Unt
2 kl
25 kl
Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
388.886.000,- 369.573.000,- 84,06
Kegiatan : Pengamanan Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Massa yang ditangani
sebanyak 30 Kali
834.000.000,- 705.520.800,- 84,59
Kegiatan : Pengamanan dan Pengawasan
tempat-tempat penting yang ditangani
sebanyak 14 Unit
130.000.000,- 130.000.000,- 100,00
Kegiatan : Pengamanan Upacara dan
Acara Penting Hari-hari Besar yang
ditangani sebanyak 24 Kali
50.000.000,- 20.960.000,- 41,92
Kegiatan : Operasi Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
100.000.000,- 99.825.000,- 99,29
1
Kab/Kota
1
Kab/Kota
Kegiatan : Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi
Rawan Gangguan
40.000.000,- 37.789.000,- 94,47
51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Tabel - 5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No Sasaran Indikator Kinerja (%)
Capaian Kinerja
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1
Meningkatnya
penanganan dan
Penyelenggaraan
Ketertiban Umum
dan Ketentraman
Masyarakat serta
Perlindungan
Masyarakat
Persentase
Penanganan
Gangguan Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
masyarakat (IKU)
132,36
84,06
15,94
Berdasarkan data di atas terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang realisasinya
diatas 100% yaitu Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman masyarakat (IKU) yang terselesaikan dengan capaian kinerja 132,36%.
Sedangkan tingkatefisiensi dari satu indikator tersebut sebesar 15,94% untuk indikator
nomor 2 (dua), hal ini berarti bahwa dengan anggaran sebesar 84,06% dapat dicapai
indikator kinerja sasaran 132,36%.
Kemungkinan faktor pemicu dari efisiensi itu adalah pola pengelolaan subtansi
kegiatan secara proporsional disesuaikan dengan penggunaan anggaran, namun
haltersebut tidak mengurangi terhadap pencapaian outcomes kegiatan dan program,
disisilain pola koordinasi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan dan program
tersebut dilakukan secara baik sehingga stakeholder yang terlibat memberikan kontribusi
bagi pencapaian outcomes dan indikator kinerja sasaran secara optimal.
52 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Tabel 3.6 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa Tahun 2019
NO. TANGGAL URAIAN PENDEMO
TUJUAN ASAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6
1. Selasa, 23 Januari 2019
Unjuk rasa menuntut kenaikan gaji honorer dan pekerja di Kabupaten Rokan Hilir
Aliansi Mahasiswa
Pekerja Provinsi Riau
±50 KANTOR DPRD PROV. RIAU
2.
Senin, 5 Februari 2019
Unjuk rasa meminta DPRD Riau memanggil instansi / Dinas terkait untuk mempertemukan pihak Driver Online dengan pengelola Taxi konvensional Organda, Angkasa Pura, dll
Komunitas Driver Online
Riau
±1000
KANTOR DPRD PROV. RIAU
3.
Rabu, 7 Februari 2019
Unjuk rasa tentang menolak rencana Impor beras, dan mendorong Pemprov Riau untuk membeli beras dari petani
Mahasiswa
HMI
±50
KANTOR DPRD PROV. RIAU
4. Selasa, 13 Februari 2019
Unjuk rasa terkait permasalahan ketenagakerjaan di Provinsi Riau
Serikat Buruh Independen
±300 DISNAKER PROVINSI RIAU
5. Senin, 19 Februari 2019
Unjuk rasa meminta Polri melakukan pemeriksaan kepada pemilik, pimpinan dan pengelola PT. IVO Mas Tunggal
Lembaga bantuan
hokum Sakai Riau
±300 KANTOR GUBERNUR RIAU
6. Kamis, 22 Februari 2019
Unjuk rasa tentang UU MD3: 1. Menolak Implementasi dari UU
MD3 2. Memperingatkan wakil Rakyat agar
selalu berpihak kepada Rakyat
BEM Se- Indonesia
±300 KANTOR DPRD PROV. RIAU
7. Senin, 5 Maret 2019
Unjuk rasa terkait kelangkaan Premium dan mahal nya Pertalite di Provinsi Riau
BEM Se-Riau
±2000
KANTOR DPRD PROV. RIAU
8. Kamis, 15 Maret 2019
Unjuk rasa tentang ketenagakerjaan di Provinsi Riau
Aliansi Buruh
Se-Riau
±300
KANTOR GUBERNUR RIAU
9. Rabu, 28 Maret 2019
Unjuk rasa menuntut Pemerintah menurunkan harga Pertalite dan tambah kuota Premium
BEM Se-
Riau
(Aliansi
Riau
Menggug
at)
±1000 KANTOR GUBERNUR RIAU
53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
NO. TANGGAL URAIAN PENDEMO
TUJUAN ASAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6
10. Kamis, 29 Maret 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Turunkan harga Pertalite 2. Perbanyak jumlah Premium
BEM Se-Riau (Aliansi Riau Menggugat)
±800
KANTOR
DPRD
PROV. RIAU
11. Senin, 2 April 2019
Unjuk Rasa tentang mendesak Pemerintah agar membatalkan dan merevisi kebijakan Kominfo tentang pembatasan registrasi 3 Kartu per KK
KNCI
(Kesatuan
Niaga
Celluler
Indonesia)
±500
KANTOR
DPRD
PROV.
RIAU
12. Kamis, 5 April 2019
Unjuk Rasa tentang Realisasi Dana Bansos untuk Bea Siswa Unilak dari Pemprov Riau BEM Unilak ±250
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
13. Rabu, 18 April 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta Pemprov Riau untuk
memecat Dirut BANK RIAU Kepri Irvandi Gustari
2. Mengganti Komisaris BANK Riau Kepri Bpk Rivai Rahman
Aliansi Masyrakat
Riau Bermarwah (AMARAH)
±100 BANK RIAU
KEPRI
14. Senin, 23 April 2019
Unjuk Rasa tentang pembangunan waduk di Rokan Hulu
Aliansi Mahasiswa
BEM Se-Riau dan HMI
±150
KANTOR GUBERNUR RIAU
15. Selasa, 1 Mei 2019
Unjuk Rasa dalam rangka Peringatan Hari Buruh
Buruh se-Riau ±1500
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
16. Rabu, 9 Mei 2019
Unjuk Rasa tentang terkait rencana pembangunan waduk di ROHUL, masa meminta di batalkan pembangunan waduk tersebut
Mahasiswa dan
Masyarakat ROHUL
±1500
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
17. Jum’at, 11 Mei 2019
Unjuk Rasa tentang sehubungan dengan akan di lakukannya pemindahan kantor kedutaan besar Amerika Serikat yang baru di AL-Quds, sebagai bentuk pengakuan kota suci ke 3 Umat Islam ini menjadi Ibu Kota Yahudi Israel
Indonesia bebaskan
Baitul Maqdis (FPI,KAHMI,IKADI,KNPR,LM
R,GMMK
±1000
1. KANTOR GUBERNUR RIAU
2. TUGU ZAPIN
18.
Selasa, 15 Mei 2019
Unjuk Rasa meminta Presiden RI melalui Menteri Lingkungan Hidup untuk mencabut izin PT.Marita Makmur Jaya
Ikatan Mahasiswa
Kab. Bengkalis (IPMKB)
±15 KANTOR GUBERNUR RIAU
54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
NO. TANGGAL URAIAN PENDEMO
TUJUAN ASAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6
19. Selasa. 15 Mei 2019
Unjuk Rasa terkait dengan tidak kunjung turunnya harga BBM di Provinsi Riau
Mahasiswa BEM UIR
±100
KANTOR DPRD PROV. RIAU
20. Rabu. 18 Juli 2019
Unjuk Rasa tentang terkait pertanggung jawaban uang Komite sekolah
Tokoh Masyarakat, warga SEI
Mintan kel.SP.3 dan Kel.Air Dingin
Kec.Bukirt Raya
±100
KANTOR DINAS PENDIDIKAN RIAU
21. Senin. 23 Juli 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta KPK mengusut Proyek
PLTU Riau 1 2. Usut penjualan Aset Pemprov Riau
Aliansi Mahasiswa
HMI ±100
KANTOR DPRD PROV. RIAU
22. Kamis. 09 Agustus 2019
Unjuk Rasa tentang Permasalahan Blok Rokan
Mahasiswa BEM UIR
±100
KANTOR DPRD PROV. RIAU
23. Selasa, 14 Agustus 2019
Unjuk Rasa Tentang: 1. Meminta Pemprov Riau mencabut
Izin PT.CSR Cipta Daya sejati luhur plasma
DPD LSM Barisan
Rakyat Anti koripsi (Bara
Api)
± 25 KANTOR DISNAKER PROV.RIAU
24. Senin. 03 September 2019
Unjuk Rasa Tentang Terkait Bobroknya Demokrasi Indonesia
Mahasiswa BEM UIR
± 250 KANTOR GUBRNUR RIAU
25. Jum’at. 07 September 2019
Unjuk Rasa tentang terkait Melemahnya Rupiah
Mahasiswa UNRI
± 50 KANTOR DPRD PROV. RIAU
26. Senin. 10 September 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Turunkan Jokowi 2. Perbaikan Ekonomi 3. Usut Korupsi PLTU 1
Mahasiswa BEM UIR
±2000
KANTOR DPRD PROV. RIAU
27. Kamis, 13 September 2019
Unjuk Rasa tentang Sengketa lahan Universitas Riau dengan PT. Hasrat Tata Jaya
BEM UR ±2000 KANTOR GUBERNUR RIAU
28. Jum’at, 14 September 2019
Unjuk Rasa tentang Melemahnya rupiah terhadap dollar
Mahasiswa Muhammadiyah, Abdur Rab
±250
KANTOR DPRD PROV. RIAU
55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
NO. TANGGAL URAIAN PENDEMO
TUJUAN ASAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6
29. Senin, 17 September 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Mendesak Pemerintah Provinsi
Riau membantu mencari solusi keuangan PSPS Pekanbaru
2. Meminta manajemen PSPS Pekanbaru berbenah
Curvia Nord 1995, Suporter
PSPS ±800
KANTOR GUBERNUR RIAU
30. Senin, 17 September 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Stabilkan nilai tukar rupiah
terhadap dollar 2. Meminta pemerintah pusat
mengkaji ulang dalam penetapan Pertamina sebagai pemenang pengelolaan Blok Rokan
Aliansi Lembaga
Mahasiswa Universitas Lancang Kuning
±300
KANTOR DPRD PROV. RIAU
31. Jum’at, 21 September 2019
Unjuk Rasa tentang:
HMI ±500
KANTOR DPRD PROV. RIAU
32. Senin, 24 September 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Jalankan reformasi agrarian sejati 2 Kembalikan ha katas tanah
kepada suku bangsa minoritas
3 Naikkan upah buruh
Front Perjuangan
Rakyat ±200
KANTOR GUBERNUR RIAU
33. Senin, 24 September 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Tolak monopoli input dan output
pertanian 2. Naikkan upah buruh
BEM se-Riau ±300
KANTOR DPRD PROV. RIAU
34. Selasa, 25 September 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Menunda tes CPNS umum
sebelum honorer diangkat 2. Prioritaskan honorer K 2 jadi PNS 3. Menolak Peraturan MenPAN-RB
Forum Honorer K 2
Indonesia (FHK2I) Korwil
Riau
±200
KANTOR GUBERNUR RIAU
35. Senin, 8 Oktober 2019
Unjuk Rasa tentang gaji karyawan yang tak dibayar oleh pihak perusahaan
Karyawan PT RICKY
±350
KANTOR DPRD PROV. RIAU
36. Kamis, 11 Oktober 2019
Unjuk Rasa tentang Intoleransi Beragama Mahasiswa
Kristen ±100
KANTOR DPRD PROV. RIAU
56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
NO. TANGGAL URAIAN PENDEMO
TUJUAN ASAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6
37. Kamis, 25 Oktober 2019
Unjuk Rasa tentang Pembakaran bendera tauhid
ORMAS ISLAM
±200
TUGU ZAPIN
38. Senin, 29 Oktober 2019
Unjuk Rasa tentang Evaluasi 4 tahun kinerja Jokowi di bidang ekonomi dan migas
BEM UR
±150
KANTOR DPRD PROV. RIAU
39. Rabu, 7 November 2019
Unjuk Rasa tentang kasus penyalahgunaan alih fungsi hutan lindung yang dilakukan oleh Koperasi Karya Bakti, Koperasi sawit Mahato bersatu bekerjasama dengan PT Torganda
Kelompok Tani Mandiri Sei Mahato Kab
Rohul
±200
KANTOR GUBERNUR RIAU
40. Kamis, 8 November 2019
Unjuk Rasa tentang meminta dan mendesak Gubernur Riau untuk mencopot Bapak Rasidin sebagai Kadisnakertrans Prov. Riau yang dinilai tidak profesional
Barisan Rakyat Anti
Korupsi (BARA API)
±100
KANTOR DISNAKER PROVINSI RIAU
41. Senin, 12 November 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Bongkar dokumen biaya
perjalanan dinas pimpanan DPRD Prov. Riau
2. Dugaan monopoli Pemkab Kampar di ULP Kab Kampar
Aliansi Gerakan
Pemuda dan Masyarakat Pemantau
Riau (GEMMPAR)
±250
KANTOR DPRD PROV. RIAU
42. Selasa, 4 Desember 2019
Unjuk Rasa tentang Cabut izin PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI)
Serikat Mahasiswa
Muslim Indonesia (SEMMI)
±200
KANTOR GUBERNUR RIAU
43. Senin, 10 Desember 2019
Unjuk Rasa tentang: 1. Pemerintah tidak serius
menanggapi pelanggaran HAM 2. Stabilitas harga sawit, karet dan
kelapa
BEM UIR ±250
KANTOR DPRD PROV. RIAU
44. Rabu, 19 Desember 2019
Unjuk Rasa tentang Stabilitas harga sawit, karet dan kelapa HMI UIR ±100
KANTOR DPRD PROV. RIAU
57 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
NO. TANGGAL URAIAN PENDEMO
TUJUAN ASAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6
45. Jum’at, 21 Desember 2019
Unjuk Rasa tentang Tolak kekerasan pada umat Islam di Tiongkok Mahasiswa
Muhammdiyah ±30
KANTOR DPRD PROV. RIAU
Ini berdasarkan data diatas tersebut terjadi 46 (empat puluh enam) kegiatan unjuk rasa target 30 kali
yaitu Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa yang ditangani terdapat pada Indikator ke 2 (dua)
Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat.
58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
Tabel III – 7 Rekapitulasi Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengamanan Tempat-tempat Penting dan Gedung/Aset
di Kota Pekanbaru – Provinsi Riau Tahun 2019
NO LOKASI WAKTU
PELAKSANAAN SASARAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Kota Pekanbaru
1 Januari 2019 s.d 31 Desember 2019
1. Rumah Dinas Gubernur 2. Rumah Dinas Wakil Gubernur 3. Rumah Dinas Sekretaris Daerah 4. Rumah Dinas Ketua DPRD Prov. Riau 5. Kantor Gubernur Riau 6. Kantor KONI Prov. Riau 7. Kantor BKD Prov. Riau 8. Gedung DPRD Prov. Riau 9. Gedung Dekranasda Prov. Riau 10. Gedung Dharma Wanita 11. VIP Room Lancang Kuning 12. Gedung SMU PlusProv. Riau 13. Kantor Satpol PPProv. Riau 14. Kediaman Kasatpol PP Prov.Riau
Aman dan Terkendali
Berdasarkan data diatas ada 14 (empat belas) Pelaksanaan Pengawasan dan Pengamanan
Tempat-Tempat Penting dan Gedung Aset dan sesuai dengan terget yaitu 14 terdapat pada Indikator ke 2
(dua) Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat.
Tabel III – 8 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat / Lokasi
Rawan Gangguan
NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN
1 2 3 4
1.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Melaksanakan tugas Patroli wilayah,tempat/Lokasi
Rawan Gangguan Ketertiban umum dan
Ketentraman Masyarakat dalam kota Pekanbaru
01/01/2019 s/d
31/12/2019
Berdasarkan data diatas ada 5 Kabupaten Pelaksanaan Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan dan sesuai dengan terget yaitu 5 Kabupaten terdapat
pada Indikator ke 2 (dua) Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman masyarakat.
59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
4.1 Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja
Secara umum Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau telah dapat memenuhi
tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi, hal ini tercermin dari
dapat dilaksanakannya tugas yang dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2014-2019 yang harus diwujudkan dalam tahun 2018 melalui
pelaksanaan 6 (enam) program 36 (tiga puluh enam) kegiatan. Hal ini tidak
terlepas dari komitmen Satpol PP Provinsi Riau beserta dukungan para staf dan
pegawai dilingkungan Satpol PP Provinsi Riau untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan tahun 2019, disamping adanya koordinasi dan sinergi dengan pihak
terkait. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau disusun dengan terciptanya sentral Administrasi Pemerintah
Daerah yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan
koordinasi penyusunan kebijakan pemerintah, pembangunan dan pelayanan
masyarakat, serta memberikan pelayanan Administrasi kepada seluruh
perangkat Provinsi Riau yang semakin andal dan berkwalitas tinggi, profesional,
efisien, efektif serta tanggap terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis.
4.1 Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja
Berdasarkan hasil Pengukuran kinerja dapat disampaikan bahwa Kinerja
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Taun 2018 sebesar
93,12%,sedangkan pencapaian kinerja kegiatan Tahun 2019 mencapai
95,54%. Anggaran yang teralokasikan pada tahun 2019 dapat direalisasikan
keuangannya sebesar 96,46%, sedangkan realisasi fisik mencapai 99,98%.
Dari hasil Pengukuran kinerja tersebut dapat diketahui bahwa kegagalan kinerja
sebesar 2,42%, dengan demikian kinerja sasaran tercapai cukup efektif.
BAB IV PENUTUP
60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
4.2 Kendala dan Hambatan dalam pencapaian Kinerja serta Langkah
Antisipatif
Pencapaian kinerja Program dan Kegiatan di Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau Tahun 2019 pada prinsipnya tidak terdapat kendala dan
hambatan yang signifikan, hanya pada kegiatan tertentu tidak dapat
direalisasikan mengingat proses administrasi dan waktu pelasanaan kegiatan
yang kurang karena berbarengan dengan kegiatan yang lain.
Dalam proses pelaksanaan Program dan Kegiatan serta pengukuran
Kinerja Sasaran, Kegiatan, Efisiensi, Efektivitas serta Realisasi Keuangan dan
Fisik Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2019 menggunakan
Pola Koordinasi dan Kerjasama baik dengan OPD Provinsi Riau, Instansi
vertikal serta aparat Tramtibum Kabupaten / Kota sebagai input dan evaluasi
untuk perencanaan di Tahun yang akan datang.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2019 ini disampaikan, kiranya
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
61 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Z A I N A L, SH, M.Si Jabatan : Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Selanjutnya disebut Pihak pertama Nama : S Y A M S U A R Jabatan : Gubernur Riau
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
S Y A M S U A R Gubernur Riau
Pekanbaru, Maret 2019
Pihak Pertama
H. Z A I N A L, Z Pembina Utama Muda
NIP. 19600604 198101 1 004
Lampiran IV-1
62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Penegakan Perda
dan Perkada
Persentase Penegakan
Perda dan Perkada 92 %
2.
Meningkatnya Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
Persentase Penanganan
Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
92%
PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
1.
PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Rp. 2.272.154.800,00 APBD
2.
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
Rp. 185.600.000,00 APBD
3.
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
Rp. 54.000.000,00 APBD
4.
PROGRAM PENINGKATAN
KEAMANAN DAN
KENYAMANAN
LINGKUNGAN
Rp.11.425.893.000,00 APBD
5.
PROGRAM PENINGKATANA
KAPASITAS SUMBER DAYA
PENEGAK HUKUM
Rp. 398.500.000,00 APBD
6.
PROGRAM SOSIALISASI DAN
PENINGKATAN PERATURAN
DAERAH
Rp. 320.000.000,00 APBD
Pihak Kedua
S Y A M S U A R
Gubernur Riau
Pekanbaru, Maret 2019
Pihak Pertama
Z A I N A L, SH, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19600604 198101 1 004
63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
PENETAPAN KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN LOKASI INDIKATOR KINERJA TARGET
CAPAIAN ANGGARAN
(1) (2) (3) (4) (5)
Program Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan
Pengamanan Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Massa Pekanbaru
Jumlah Pengamanan
Terhadap Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Masa
34 Kali 834.000.000,-
Pengawalan Pejabat dan Orang-
orang Penting Riau
Jumlah Pejabat dan Orang-
orang Penting yang dikawal 2 orang 70.000.000,-
Pengamanan dan Pengawasan
Tempat-tempat Penting dan
Gedung/Aset Pemrov Pekanbaru
Jumlah Tempat-tempat
Penting dan Gedung/Aset
dilingkungan Pemprov Riau
yang diamankan dan diawasi
14 Unit 130.000.000,-
Pengamanan Upacara dan Acara
Penting Hari-hari Besar Pekanbaru
Jumlah Pengamanan Upacara
dan Acara Penting Hari - Hari
Besar
2 Unit 50.000.000,-
Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi
rawan Gangguan Pekanbaru
Jumlah Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan yang dipatrolikan
1
Kabupaten/
Kota
40.000.000,-
Penyiapan Anggota Satpol
PP/Linmas dalam Pemilihan Kepala
Daerah
Provinsi
Riau
Jumlah Anggota Satpol PP
dam Satlinmas yang mengikuti
PAM dalam Pemilu, Pilpres
dan Pilkada
20 orang 72.240.000,-
Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat
(TRC) Satpol PP Provinsi
Riau
Jumlah Penanganan Daerah
Gangguan Bencana yang
dilakukan Tim Reaksi Cepat
(TRC) Satpol PP
1 kali 7.846.000,-
Program Sosialisasi dan
Peningkatan Peraturan Daerah
Penegakan Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah Riau
Jumlah Peraturan Daerah
yang ditegakkan
2 Perda 217.800.000,-
JUMLAH 1.421.886.000,-
Lampiran IV-2
64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU
NO.
PERANGKAT DAERAH
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
RUMUS
SUMBER
DATA
1 2 3 4 5 6 7
1.
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Meningkatkan Penegakan Perda dan Perkada, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat yang Berkualitas
Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada
Persentase Penegakan Perda dan Perkada
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan ________________________ x 100 Jumlah Perda dan Perkada
Inventarisasi Data Bidang Penegakan Peraturan
Daerah Satpol PP
Provinsi Riau
Meningkatnya Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Jumlah Gangguan Tibum dan Tranmas yang ditangani _______________________ x 100 Jumlah Total Tibum dan Tranmas
Inventarisasi Data Bidang
Operasi, Bidang
Satlinmas dan Bidang Pembinaan Masyarakat
Lampiran IV-3