jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

25
i HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Di Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH Diajukan kepada Progam Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Oleh : VENDYIK FHAJAR PRANAMA 091680 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2012

description

jurnal

Transcript of jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

Page 1: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

i

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI

Di Desa Pomahan Kecamatan Pulung

Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan kepada Progam Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

VENDYIK FHAJAR PRANAMA

091680

PRODI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2012

Page 2: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya tulis oleh : Vendyik Fhajar Pranama

Judul : Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Proposal pada tanggal : September 2012

Oleh

Pembimbing I Pembimbing II Metti Verawati,S.Kep,Ners Ririn Nasriani,S.Kep.Ners NIDN : 0720058001 NIDN : 0704077501

Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh,S.Kep.Ners,M.Kep NIDN : 0717107001

Page 3: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Vendyik Fhajar Pranama

NIM : 091680

Institusi : Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Menyatakan bahwa KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi” ini adalah bukan karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi.

Ponorogo, September 2012

Yang Menyatakan

Vendyik Fhajar Pranama

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Metti Verawati,S.Kep.Ners Ririn Nasriati,S.Kep.Ners NIDN : 0720058001 NIDN : 0704077501

Page 4: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

iv

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : VENDYIK FHAJAR PRANAMA

NIM : 09611696

JUDUL :HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI

Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji dan Ujian Karya Tulis Ilmiah Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Tanggal : Oktober 2012

Tim Penguji :

Tanda tangan

Ketua : Siti Munawaroh, S.kep.,Ners,M.Kep

Anggota I : Saiful Nurhidayat, S.Kep, Ners

Anggota II : Metti Verawati, S.kep, Ners, M.Kes

Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh,S.Kep.Ners,M.Kep NIDN : 0717107001

Page 5: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

v

PERSEMBAHAN

Page 6: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

vi

MOTTO

Page 7: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi” ini dengan lancar dan tepat waktu. Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Prodi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ini banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Siti Munawaroh,S.Kep.Ners.M.Kep, selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah memberikan kemudahan dan ijin sehingga memperlancar penelitian ini.

2. Ibu Metti Verawati,S.Kep.Ners, selaku pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

3. Ibu Ririn Nasriati,S.Kep.Ners, selaku pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

4. Kepada Bakesbang Linmas Ponorogo, Kepala Dinkes Ponorogo, Kepala Desa Pomahan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di wilayah kerjanya

5. Para responden yang telah bersedia menjadi obyek dalam Karya Tulis Ilmiah ini

6. Teman-teman tingkat III, dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, maka tidak lupa mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk lebih menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Ponorogo, 2012

Penulis

Page 8: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

viii

ABSTRAK Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan

Hipertensi

Oleh: Vendyik Fhajar Pranama

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energi untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu, dan lain sebagainya. Aktivitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan lansia sebaiknya memenuhi kriteria FITT (frequency, intensity, time, type). Frekuensi adalah seberapa sering aktivitas dilakukan, berapa hari dalam satu minggu. Intensitas adalah seberapa keras suatu aktivitas dilakukan. Biasanya diklasifikasikan menjadi intensitas rendah, sedang, dan tinggi. Waktu mengacu pada durasi, seberapa lama suatu aktivitas dilakukan dalam satu pertemuan, sedangkan jenis aktivitas adalah jenis-jenis aktivitas fisik yang dilakukan.Penelitian korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.

Desain penelitian ini adalah korelasi, dengan populasi sejumlah 365 responden dari seluruh lansia dengan hipertensi di desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner, dan teknik analisa data menggunakan tes uji Chi-Square dengan signifikansi 0,05.

Dari hasil penelitian dari 30 responden didapatkan 13 orang (43,33%) mempunyai aktivitas fisik berat dengan hipertensi ringan, 6 orang (20%) mempunyai aktivitas fisik ringan dengan hipertensi ringan, 3 orang (10%) mempunyai aktivitas fisik berat dengan hipertensi berat, 8 orang (26,67%) mempunyai aktivitas fisik ringan dengan hipertensi ringan. Hasil hitung Chi-Square x2 hitung 4,6 dan x2 tabel 3,84. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.

Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia.

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Tekanan Darah, Lansia, Hipertensi

Page 9: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

ix

ABSTRACT

Physical Activity Relationship With Blood Pressure In Elderly With Hypertension

By : Vendyik Fhajar Pranama

Physical activity is any bodily movement that requires energy to do, such as walking, dancing, caring for grandchildren, and so forth. Physical activity is beneficial for the health of the elderly should meet the criteria Fitt (frequency, intensity, time, type). Frequency is how often the activity is done, how many days a week. Intensity is how hard an activity performed. Usually classified as low intensity, medium, and high. Time refers to the duration, how long an activity is carried out in a meeting, while the types of activities are the types of physical activity dilakukan.Penelitian correlation aims to determine the relationship of physical activity to blood pressure in elderly people with hypertension. Correlation study aims to determine the relationship of physical activity to blood pressure in older adults with hypertension.

The design of this study is the correlation, with a population of 365 respondents from across the rural elderly with hypertension Pomahan Pulung Ponorogo district. The sampling technique used was purposive sampling with a total sample of 30 respondents. Data collection tool in the form of a questionnaire, and data analysis using Chi-Square test with a 0.05 significance.

From the results of the 30 respondents found 13 people (43.33%) had heavy physical activity with mild hypertension, 6 people (20%) had mild physical activity with mild hypertension, 3 people (10%) have a heavy physical activity severe hypertension, 8 people (26,67%) had mild physical activity with mild hypertension. The results of Chi-Square countdown count x2 x2 tables 4,6 and 3.84. There is a relationship between physical activity to blood pressure in elderly people with hypertension.

The results of this study are recommended for further research, is expected to conduct research on the factors associated with hypertension in the elderly. Keywords: Physical Activity, Blood Pressure, Elderly, Hypertension

Page 10: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

x

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..................................................................................... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ............................................................. ii

Pernyataan Keaslian Tulisan .................................................................... iii

Halaman Pengesahan .............................................................................. iv

Persembahan .......................................................................................... v

Motto ...................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................ vii

Abstrak ................................................................................................... viii

Abstract .................................................................................................. ix

Daftar Isi ................................................................................................. x

Daftar Gambar ........................................................................................ xiii

Daftar Tabel ............................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 6 1.5 Keaslian Penelitian ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar lansia ............................................................... 8

2.1.1 Pengertian Lansia ....................................................... 8 2.1.2 Klasifikasi Lansia ....................................................... 8 2.1.3 Perubahan Fisik Lansia .............................................. 9

2.2 Konsep Tekanan Darah ........................................................... 11 2.2.1 Definisi Tekanan Darah ............................................. 11 2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah .... 12 2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah ......................................... 14

Page 11: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

xi

2.2.4 Mengukur Tekanan Darah........................................... 14 2.2.5 Sasaran Penurunan Tekanan Darah ............................. 16

2.3 Konsep Dasar Hipertensi ....................................................... 16 2.3.1 Pengertian Hipertensi.................................................. 16 2.3.2 Etiologi Hipertensi...................................................... 17 2.3.3 Gejala Klinis Hipertensi.............................................. 19 2.3.4 Klasifikasi Hipertensi ................................................. 19 2.3.5 Faktor-faktor Penyebab Hipertensi.............................. 20 2.3.6 Pemeriksaan penunjang .............................................. 22 2.3.7 Penatalaksanaan.......................................................... 25

2.4 Konsep Aktivitas Fisik ........................................................... 29 2.4.1 Pengertian Ativitas Fisik Pada Lansia .......................... 29 2.4.2 Jenis Aktivitas Fisik Pada Lansia ................................ 30 2.4.3 Olahraga Dan Penyakit Pada Lansia ........................... 34 2.4.4 Manfaat Aktivitas Fisik Terhadap Kesehatan............... 37 2.4.5 Tipe-tipe Aktivitas Fisik .............................................. 38 2.4.6 Komponen Dari Aktivitas Fisik .................................. 39 2.4.7 Program Rehabilitas ................................................... 41 2.4.8 Konsep Dasar IPAQ .................................................... 42 2.4.9 Hubungan Hipertensi Dengan Aktivitas Fisik .............. 45

2.5 Kerangka Konseptual.............................................................. 48

2.6 Hipotesis Penelitian ............................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desaian Dan Jenis Penelitian ............................................... 50 3.2 Kerangka Kerja .................................................................... 51 3.3 Variabel Penelitian .............................................................. 52 3.4 Definisi Operasional ............................................................ 52 3.5 Populasi Dan Sampel ............................................................ 54 3.5.1 Populasi ....................................................................... 54

3.5.2 Sampel ....................................................................... 55 3.6 Teknik Sampling .................................................................. 55 3.7 Pengumpulan Data Dan Analisa Data ................................... 55 3.7.1 Pengumpulan Data ....................................................... 55 3.7.2 Proses Pengumpulan Data ............................................ 56 3.7.3 Instrumen Penelitian .................................................... 56 3.7.4 Waktu Dan Tempat Penelitian...................................... 57 3.7.5 Analisa Data ................................................................ 58 3.8 Etika Penelitian .................................................................... 62

Page 12: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Lokasi Penelitian .......................... ..................... 64 4.2 Keterbatasan Penelitian......................................................... .... 65 4.3 Hasil Penelitian .......................................................................... 65

4.3.1 Data Umum ....................................................................... 66 4.3.2 Data Khusus ...................................................................... 68

4.4 Pembahasan ................................................................................ 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ....................................................................................... 80 5.2 Saran ............................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82 LAMPIRAN ..................................................................................................... 84

Page 13: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.6 Kerangka Konseptual Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi........................................................................48

Gambar 3.3 Kerangka Kerja Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada

lansia hipertensi................................................................................51

Page 14: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Usia Dewasa Dan Lansia ..........20

Tabel 2.2 Aktivitas Fisik Dan Olahraga ..........................................................44

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 53

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 66

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ....................... 66

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan .............. 67

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................ 67

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik ......... 68

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tekanan Darah ........68

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Antara Aktivitas Fisik Dan Tekanan Darah ...........69

Page 15: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ................................ 84

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .................................. 85

Lampiran 3 Kisi-Kisi Kuisioner .................................................................. 86

Lampiran 4 Lembar Wawancara Dan Kuisioner .......................................... 87

Lampiran 5 Lembar Observasi .................................................................... 89

Lamipran 6 Tabulasi Data Perbedaan Aktivitas Fisik Dan Tekanan Darah .. 90

Lampiran 7 Rekapitulasi Data Demografi ................................................... 91

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Aktivitas Fisik Dan Tekanan Darah ............. 92

Lampiran 9 Tabulasi Bantu Taktivitas Fisik Dan Tekanan Darah ................ 93

Lampiran 10 Lembar Konsultasi ......................................................................95

Lampiran 11 Surat Izin .....................................................................................96

Page 16: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi adalah salah satu penyakit degeneratif yang menjadi

masalah kesehatan masyarakat, karena hipertensi sering muncul tanpa

gejala dan sering disebut sebagai The Silent Killer (Rahman, 2006).

Menurut WHO tahun 1999, batas tekanan darah yang masih di anggap

normal adalah kurang dari 135/85 mmHg. Tekanan darah lebih dari 140/90

mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Klasifikasi hipertensi dibuat

berdasarkan derajat tingginya tekanan darah, yaitu hipertensi derajat I

(140-159/90-99 mmHg), hipertensi derajat II (160-179/100-109 mmHg),

dan derajat III (>180/110 mmHg) (Setiawan, 2008). Hipertensi pada usia

lanjut mempunyai prevalensi yang tinggi, pada usia di atas 65 tahun

didapatkan antara 60-80% (Gitahafas, 2010).

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan

energi untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu,

dan lain sebagainya. Aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang

melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta yang ditujukan untuk

meningkatkan kebugaran jasmani disebut olahraga. Manfaat olahraga pada

lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan jantung, otot,

dan tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi

kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih

tinggi (Farizati, 2002).

Page 17: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

2

Orang lanjut usia pada lazimnya secara fisiologis adalah normal

memiliki nilai tekanan darah yang tinggi. Selain karena mengurangi

aktifitasnya di usia senja, kondisi ini juga terjadi karena dinding arteri

lansia telah menebal dan kaku karena arteriosclerosis sehingga darah

dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan

menyebabkan naiknya tekanan. Penyakit tekanan darah tinggi / hipertensi

tersebut kini semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia (Nina, 2007).

Secara global data WHO tahun 2011 menunjukkan, di seluruh

dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap

hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini

kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta

pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya

berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia (Farmacia,

2007). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007

menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%

(Dinkes, 2007). Dari 33 Propinsi di Indonesia terdapat 8 propinsi yang

kasus penderita hipertensi melebihi rata – rata nasional yaitu : Sulawesi

Selatan (27%), Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur

(25%), Sumatera Utara 24%, Sumatera Selatan (24%), Riau (23%), dan

Kalimantan timur (22%). Sedangkan dalam perbandingan kota di

Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban seperti :

Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar yang mencapai

30% – 34% (Zamhir, 2006). Di Jawa Timur sendiri jumlah lansia dengan

hipertensi pada tahun 2011 sebanyak 174.041 jiwa sedangkan di

Page 18: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

3

Kabupaten Ponorogo sejumlah 8.721 jiwa dan di Kecamatan Kesugihan

sebanyak 402 jiwa dan didesa pomahan paling banyak yaitu sejumlah 365

jiwa (Dinkes, 2011).

Faktor yang mempengaruhi hipertensi ada dua. Faktor yang dapat

dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol. Faktor yang dapat

dikontrol adalah kegemukan atau obesitas, pola makan yang tidak

terkontrol bisa menyebabkan penimbunan lemak sehingga mempengaruhi

peredaran darah, konsumsi garam berlebih, garam bersifat menahan air

sehingga menaikkan tekanan darah, kurang olahraga, orang yang kurang

aktif berolahraga pada umumnya cenderung mengalami kegemukan, stres,

orang yang stres dapat merangsang hormon adrenalin yang menyebabkan

jantung berdenyut lebih cepat dan penyempitan kapiler sehingga tekanan

darah meningkat, merokok dan konsumsi alkohol, nikotin yang terkandung

di dalam rokok dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh

darah, serta alkohol karena adanya peningkatan sintesis katekholamin yang

dalam jumlah besar dapat memicu kenaikan tekanan darah. Faktor yang

tidak dapat dikontrol, diantaranya adalah keturunan, 70-80% penderita

hipertensi ditemukan ada riwayat dalam keluarganya, jenis kelamin, kaum

laki-laki paling beresiko hipertensi karena memiliki faktor pendorong,

seperti stres, kelelahan, dan makan tidak terkontrol, umur, pada umumnya,

hipertensi menyerang pria pada usia di atas 31 tahun, sedangkan pada

wanita terjadi setelah usia 45 tahun (menopause) (Setiawan, 2008).

Aktivitas fisik kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat secara

luas. Biasanya mereka melakukan aktivitas untuk menjaga kesehatan

Page 19: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

4

tubuhnya, salah satunya dengan cara berolahraga. Berolahraga sekarang

sangat diminati banyak masyarakat, terbukti dari bertumbuhnya pusat-

pusat olahraga serta dipenuhinya ruang-ruang publik pada hari libur oleh

masyarakat yang berolahraga. Pada perkembangannya, banyak masyarakat

melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan. Sebenarnya tidak banyak biaya untuk melakukan aktivitas

tersebut, kita cukup melakukan aktivitas fisik yang rutin, aktivitas fisik

secara teratur minimal 30 menit aktivitas sedang pada setidaknya 5 hari

perminggu atau 20 menit, aktivitas fisik berat setidaknya 3 hari

perminggu. (WHO, 2009). Ini bisa mengurangi resiko tersebut

dikarenakan aktivitas akan melebarkan diameter pembuluh darah

(vasodilatasi) dan membakar lemak dalam pembuluh darah jantung,

sehingga aliran darah lancar.

Secara garis besar pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu

pengobatan non-obat (non-farmakologis) dan pengobatan medis

(farmakologis). Secara farmakologis upaya untuk menurunkan tekanan

darah dicapai dengan menggunakan obat anti-hipertensi. Pengobatan

secara non-farmakologis di antaranya dengan melakukan: mengatasi

obesitas atau menurunkan kelebihan berat badan, mengurangi asupan

garam berlebihan, ciptakan keadaan rileks, berbagai cara relaksasi, seperti

meditasi, yoga, atau hipnosis dapat dilakukan untuk mengontrol sistem

syaraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah, melakukan

olahraga, seperti senam dan jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4

Page 20: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

5

kali seminggu, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol yang

berlebihan (Setiawan, 2008).

Diketahui dari hasil study pendahuluan yang dilakukan di Desa

Pomahan Kecamatan Pulung oleh peniliti dengan penyebaran angket

kepada 10 responden dan didapatkan data bahwa aktivitas yang dilakukan

oleh lansia dengan hipertensi 40% aktivitas ringan sedangkan aktivitas

berat pada lansia dengan hipertensi 60%. Derajat hipertensi pada lansia

dengan hipertensi ringan diperoleh 70% sedangkan hipertensi berat pada

lansia dengan hipertensi 30%.

Upaya untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi

banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai obat kimia yang

tentunya banyak menimbulkan dampak negatif. Karena diduga dengan

melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara terencana dan terstruktur

dapat menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, maka peneliti

perlu melaksanakan penelitian untuk membuktikannya. Dengan penelitian

yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada

Lansia Dengan Hipertensi”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Adakah hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah

pada lansia dengan hipertensi”.

Page 21: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

6

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada

lansia dengan hipertensi.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi

2. Mengindentifikasi tekanan darah pada lansia dengan hipertensi

3. Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada

lansia dengan hipertensi

1.4. Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan di bidang keperawatan, khususnya bagi pengembangan teori

ilmu keperawatan gerontik.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penderita Hipertensi

Hasil penelitian dapat digunakan lansia untuk meningkatkan

pengetahuan lansia tentang penanganan hipertensi melalui aktivitas

fisik.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Page 22: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

7

Sebagai bahan masukan dalam peningkatan pemberian asuhan

keperawatan gerontik.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian dapat digunakan masyarakat untuk mendukung

usaha peningkatan kesehatan khususnya dalam penanganan hipertensi

melalui aktivitas fisik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut

mengenai manfaaat aktivitas fisik dan alternatif non farmakologis lain

dalam mengatasi hipertensi.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Mardiani, 2000, Hubungan Komponen Gaya Hidup Dengan Kejadian

Hipertensi, dari hasil penelitian menyatakan bahwa gaya hidup

dihubungkan dengan kejadian hipertensi, dimana gaya hidup dibagi

menjadi beberapa variabel yaitu aktivitas fisik, kegiatan rumah tangga,

serta kebiasaan makan sehari-hari dan fast food. Dalam penelitian

tersebut menunjukkan bahwa variabel aktivitas fisik, kegiatan rumah

tangga, serta kebiasaan makan berhubungan dengan kejadian

hipertensi. Dimana semakin berat aktivitas fisik dan tugas rumah

tangga maka pada penderita hipertensi beresiko untuk menderita

hipertensi ringan.

2. Kardi, 2004, Perbedaan Tekanan Darah Usia Lanjut Yang Mengikuti

Senam Lanjut Usia Dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia, dengan

Page 23: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

8

hasil penelitian, aktivitas fisik pada usia lanjut yang dilakukan secar

rutin akan mengurangi resiko penumpukan lemak pada dinding

pembuluh darah yang akhirnya akan menjaga elastisitasnya. Dapat

disimpulkan bahwa ada kecenderungan tekanan darah lebih tinggi dan

frekuensi denyut nadi lebih cepat pada usia lanjut yang tidak mengikuti

senam dibanding dengan usia lanjut yang mengikuti senam dimana

perbedaan secara statistik cukup bermakna.

Page 24: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

9

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta

Arief, Irfan. 2008. Manfaat olahraga Aerobik bagi Hipertensi. Jakarta:

Pustaka Swara Carpenito, Linda juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.

Jakarta: EGC

Dalimartha &Setiawan. 2008. Care Your Self, Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus +

Darmodjo, R.B. 1988. Data Epidemiologi Hipertensi di Indonesia Vol 6/6.

Jakarta : Majalah Dokter Keluarga Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati

Penyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Volume 2. Jakarta:

EGC Erin, Hanssen. 2000. Exercise and the Eldery: An Important Prescription.

TOH, Civic Campus Farizati, Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas

Kesehatan. Depkes RI. Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia Gitahafas. 2008. Penyakit Hipertensi dan Stroke.

http://www.ilunifk83.com/kesehatan-dan-ilmu-kedokteran-f8/stroke-and-anger-t218-75.html, di akses 20 Mei 2011.

Hidayat, A. Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Keperawatan Ilmiah,

Jakarta: Salemba Medika Kardi. 2004. Perbedaan Tekanan Darah Usia Lanjut Yang Mengikuti Senam

Lanjut Usia Dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia. Purworejo Kathy, Gunter. 2002. Healty, Active Aging: Physical Activity Guidelines For

Older Adulst. Oregon State University. Kuntaraf, J. (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Indonesia Publising House

Page 25: jkptumpo-gdl-vendyikfha-233-1-abstrak-i

10

Mardiani. 2000. Hubungan Komponen Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi. Bandung

Maryam, R. Siti. 2008. Mengenal Lanjut Usia dan Perawatannya. Jakarta:

Salemba Medika. Mervin, L. (2003). Aktivitas fisik Untuk Kesehatan Jantung. Jakarta: Acran Muhammadun. 2010. Hidup Bersama Hipertensi. Jogjakarta: In-Books. Muhammad, Najamuddin. 2010. 100 Tanya-Jawab Kesehatan Harian Untuk

Lansia. Yogyakarta: Tunas Publishing. Nina, Waaler. 2007. It’s Never Too Late: Physical Activity and Elderly

People. Norwegian Health Services. Notoadmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan metodologi Ilmu Keperawatan.

Jakarta: FKUI Rilantono, L. dkk. (2002). Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Universitas

Indonesia Rosjidi, Cholik Harun. (2009). Asuhan Simposium Pendekatan Holistik

Kardiovaskular. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Smeltzer, Suzanne. (2001). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

EGC Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit

Jantung. Universitas Diponegoro World Health Organization. (2009). Penyakit Hipertensi. www.himapid.blogspot.com Diakses tanggal 31 Juli 2012 pukul 17:21 WIB www.ipaq.com.(2005). Diakses tanggal 31 Juli 2012 puul 19:42 WIB www.searo.who.int.(2002). Physical Activity Fundamental. Diakses tanggal 31

Juli 2012 pukul 20:17 WIB