Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
-
Upload
karlina-faah -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
1/51
33 Universitas Kristen Petra
4. PEMBUATAN DAN APLIKASI SISTEM LINEAR SCHEDULING
METHOD
4. 1. Penjadwalan LSM Pada Proyek Saluran Irigasi
Aplikasi sistem dilakukan pada proyek irigasi, khususnya yaitu pada
pekerjaan saluran tertutup (Gambar 4.1). Data yang digunakan untuk aplikasi
sitem yaitu data pada proyek jariangan irigasi di kabupaten Ngada propinsi Nusa
Tenggara Timur dengan panjang saluran 5.293 m’.
Gambar 4. 1. Penampang Saluran Tertutup
4.1.1. Identifikasi Aktivitas
Jenis-jenis aktivitas yang termasuk dalam pekerjaan saluarn irigasi yaitu:
(1) Galian tanah
Galian tanah merupakan aktivitas menggali tanah dengan menggunakan
tenaga manusia apabila kedalaman galian kurang dari satu meter dan
menggunakan alat bantu excavator dan dump truck apabila kedalaman galianlebih dari satu meter. Implimentasi dilakukan pada saluran yang mempunyai
kedalaman 1,5 m’ sehingga galian tanah dilakukan seperti yang terlihat pada
Gambar 4.2.
1.5 m’
2 m’
5 m’
1
1
Plat Beton; t= 10 cm
Pasangan batu kali;
t=30 cm
http://jiunkpe-ns-s2-2008-01506015-9777-saluran_irigasi-abstract_toc.pdf/http://digilib.petra.ac.id/help.htmlhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://www.petra.ac.id/
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
2/51
34
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 2. Metode Pelaksanaan Aktivitas Galian Tanah
(2) Pasangan batu kali
Pasangan batu kali digunakan untuk dinding saluan. Batu yang digunakan
adalah batu kali, batu gunung, atau batu pecah, dengan spesi campuran 1pc : 3ps.
Aktivitas ini hanya menggunakan tenaga manusia (Gambar 4.3)
Gambar 4. 3. Metode Pelaksanaan Aktivitas Pasangan Batu Kali
(3) Plesteran
Plesteran merupakan aktivitas untuk memperhalus permukaan pasangan batu
kali. Aktivitas plesteran hanya menggunakan tenaga manusia, dengan adukan
campuran 1pc : 3 ps (Gambar 4.4).
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
3/51
35
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 4. Metode Pelaksanaan Aktivitas Plesteran
(4) Fabrikasi tulangan
Fabrikasi tulangan yaitu aktivitas untuk mempersiapkan tulangan yang
digunakan untuk pengecoran. Aktivitas ini meliputi pembengkokan dan
pemotongan tulangan dan hanya menggunakan tenaga manusia (Gambar 4.5).
Gambar 4. 5. Metode Pelaksanaan Aktivitas Pasangan Batu Kali
(5) Bekisting dan pemasangan tulangan
Bekisting merupakan cetakan dari plat beton. Aktivitas ini termasuk
memasang tulangan yang telah difabrikasi sebelumnya dan pemasangan bekisting
beton. Aktivitas ini hanya menggunakan tenaga manusia (Gambar 4. 6).
Pekerjaan fabrikasi
tulangan dapatdilakukan bersamaanpada saat pekerjaanplesteran dilakukan
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
4/51
36
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 6. Metode Pelakasanaan Aktivitas Bekisting dan pemasangan tulangan
(6) Pengecoran,
Pengecoran merupakan penuangan campuran beton kedalam bekisting yang
telah disediakan. Campuran beton yang digunakan yaitu 1 pc: 2 ps: 3 kr (Gambar
4.7).
Gambar 4. 7. Metode Pelaksanaan Aktivitas Pengecoran
(7) Timbunan dan pemadatan tanah.
Timbunan Pemadatan adalah aktivitas untuk menimbun dan memadatkan
tanah disekitar pekerjaan saluran. Material yang digunakan sedapat mungkin
menggunakan material hasil galian yang sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan. Aktivitas ini menggunakan alat bantu dump trcuk dan stamper
(Gambar 4.8)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
5/51
37
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 8. Metode Pelaksanaan Aktivitas Timbunan dan Pemadatan
Identifikasi aktivitas, volume dan penggunaan sumber daya dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
4.1.2. Urutan Aktivitas
Urutan dari aktivitas: (1) galian tanah, (2) pasangan batu kali, (3) plesteran, (4)
fabrikasi tulangan, (5) Bekisting dan pemasangan tulangan, (6) pengecoran, dan
(7) timbunan dan pemadatan tanah pada pekerjaan saluran dapat dilihat pada
Gambar 4.9.
Fabrikasi
Tulangan
Galian
Tanah1 2
Start
3
4
Pas.
Batu KaliPlesteran
5
Bekisting +
Pemasangan
tulangan Pengecoran 6
Timbunan &
Pemadatan7
Finish
Gambar 4. 9. Urutan Aktivitas Pekerjaan Saluran
Urutan aktivitas pada penjadwalan LSM yang dilakukan disesuaikan
dengan metode pelaksanaan yang terjadi di lapangan.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
6/51
U ni v er si t a s
K r i s t enP e t r a
Tabel 4. 1. Jenis Aktivitas Pada Pekerjaan Saluran
Sumber DayaNo. Jenis Aktivitas Volume Sat.
Pekerja Alat
I PEKERJAAN SALURAN 5.293,00 m'
1 Galian Tanah 27.788,25 m3 1 Operator Excavator 1 Excavator
1 Sopir 2 Dump Truck
1 Surveyor
1 Pembantu Surveyor
2 Pasangan Batu Kali; 1pc:3ps 8.564,07 m3 5 Tukang
2 Pembantu tukang -
3 Plesteran 1pc:3ps 7.939,50 m2 2 Tukang
1 Pembantu tukang-
4 Fabrikasi Tulangan 165.406,25 kg 5 Tukang
2 Pembantu tukang-
5 Bekisting + pemasangan tulangan 29.640,80 m2 3 Tukang - 2 Pembantu tukang
6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 2.646,50 m3 3 Tukang 1 Concrete mixer
2 Pembantu tukang 2Concretevibrator
7 Timbunan dan pemadatan tanah 2.500,00 m3 3 Tukang 1 Dump Truck
2 Pembantu tukang 3 Stamper
1 Sopir
1 Surveyor
1 Pembantu Surveyor
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
7/51
39
Universitas Kristen Petra
4.1.3. Produktivitas Aktivitas
Produktivitas aktivitas didapatkan dari nilai rerata data lapangan selama 3
hari (Lampiran 1). Data yang didapatkan diolah dengan menggunakan SPSS
sehingga didapatkan nilai dan grafik distribusi setiap aktivitas (Lampiran 1a).
Dari hasil analisa yang didapatkan maka nilai produktivitas untuk setiap
aktivitas per crew dapat dilihat pada Tabel 4.2. Untuk selanjutnya produktivitas
per crew dimasukkan pada sistem optimalisasi penjadwalan LSM.
Tabel 4. 2. Produktivitas Aktivitas
Produktivitasper crewNo. Jenis Aktivitas
JumlahCrew
Volume Satuan
1 Galian Tanah 1 24,63 m3/jam2 Pasangan Batu Kali; 1pc:3ps 2 6,07 m3/jam
3 Plesteran 1pc:3ps 2 2,89 m2/jam
4 Fabrikasi Tulangan 2 105,56 kg/jam
5 Bekisting dan pemasangan tulangan 2 18,24 m2/jam
6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 2 6,76 m3/jam
7 Timbunan dan pemadatan tanah 1 4,11 m3/jam
Satuan unit dikonversi menjadi (m’/jam) dengan membagi produktivitas
crew dengan volume setiap aktivitas setiap satu meter saluran. (Tabel 4.3). Proses
mengkonversi satuan ini dapat dilakukan oleh sistem dengan memasukkan luasan
per meter saluran.
Tabel 4. 3. Konversi Satuan Produktivitas
Konversi Produktivitas per crew
SebelumNo. Jenis AktivitasVolumeper m'
Satuan
Volume Satuan
Sesudah(m'/jam)
1 Galian Tanah 5,25 m3 24,63 m3/jam 4,69
2 Pasangan Batu Kali; 1pc:3ps 1,62 m3 6,07 m3/jam 3,75
3 Plesteran 1pc:3ps 1,50 m2 2,89 m2/jam 1,93
4 Fabrikasi Tulangan 31,25 kg 105,56 kg/jam 3,385 Bekisting dan pemasangan tulangan 5,60 m2 18,24 m2/jam 3,26
6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 0,50 m3 6,76 m3/jam 13,52
7 Timbunan dan pemadatan tanah 0,47 m3 4,11 m3/jam 8,70
Pada studi kasus yang dilakukan pada proyek saluran DI. Zaa panjang
saluran yang dikerjakan yaitu 5.293 m’. Diasumsikan jumlah section saluran yaitu
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
8/51
40
Universitas Kristen Petra
30 section, sehingga panjang saluran per section yaitu 176,43 m’/section. Durasi
yang diperlukan masing-masing aktivitas untuk menyelesaikan setiap section
( Tabel 4. 4). Proses mengestimasi durasi aktivitas ini juga dapat dilakukan oleh
sistem.
Tabel 4. 4. Durasi Aktivitas per crew per section
No. Jenis Aktivitas
Panjangper
section(m')
Produktivitasper crew(m'/jam)
Durasi percrew persection
(jam)
1 Galian Tanah 176,4 4,691 37,608
2 Pasangan Batu Kali, 1pc:3ps 176,4 3,754 46,998
3 Plesteran 1pc:3ps 176,4 1,926 91,609
4 Fabrikasi Tulangan 176,4 3,378 52,234
5 Bekisting dan pemasangan tulangan 176,4 3,257 54,166
6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 176,4 13,519 13,051
7 Timbunan dan pemadatan tanah 176,4 8,702 20,276
4. 2. Sistem Optimalisasi Penjadwalan LSM
Sistem terdiri dari lima proses yaitu: (1) menyimpan informasi dasar yang
dibutuhkan ke dalam database, (2) proses penjadwalan LSM, (3) proses estimasi
biaya proyek, (4) optimalisasi biaya-waktu, (5) proses monitoring, seperti yang
terlihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4. 10. Model Sistem Optimalisasi Penjadwalan LSM
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
9/51
41
Universitas Kristen Petra
(1) Informasi Dasar Database
Sistem berisi informasi-informasi data yang dibutuhkan dalam proses
penjadwalan, antara lain: (1) data jenis satuan, (2) data lokasi, (3) data material,
(4) data pekerja, dan (5) data alat. Setiap data akan menjadi suatu entitas dalam
sistem dan mempunyai beberapa atribut seperti yang terlihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4. 11. Informasi Dasar Database
(2). Sistem penjadwalan LSM
Data-data yang dimasukkan pada proses penjadwalan dibedakan menjadi
dua yaitu: (1) data umum proyek, (2) data aktivitas proyek. Pada data proyek
mempunyai atribut diantaranya nama proyek, lokasi proyek, jenis pekerjaan,
panjang saluran, panjang per section atau jumlah section dan jam kerja normal
proyek, sedangkan pada data aktivitas proyek memiliki atribut diantaranya
dimensi saluran, jumlah jam kerja per hari, data produktivitas alat dan pekerja
setiap aktivitas, jumlah kelompok kerja seperti yang terlihat pada Gambar 4.12.
Proses yang dilakukan sistem untuk melakukan penjadwalan LSM yaitu:
1. Mengkonversi satuan produktivitas per crew (m’/jam)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
10/51
42
Universitas Kristen Petra
2. Perhitungan panjang saluran per section, bila yang diinputkan jumlah section.
3. Perhitungan jumlah section, bila yang diinputkan panjang saluran per section.
4. Perhitungan durasi per crew persection
5. Perhitungan durasi setiap aktivitas.
6. Perhitungan durasi total proyek.
Gambar 4. 12. Sistem Penjadwalan LSM
(3). Proses Estimasi Biaya
Proses estimasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan saluran. Total biaya didapatkan dari
biaya langsung (material, peralatan dan pekerja) ditambah dengan biaya tidak
langsung. Biaya tidak langsung didapatkan dari hasil rerata data perusahaan pada
proyek yang bersangkutan.
Pada suatu perusahaan perhitungan nilai indirect cost tidak selalu sama,
karena alasan ini maka pada sistem nilai indirect cost dianggap suatu variabel
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
11/51
43
Universitas Kristen Petra
yang dapat langsung diinputkan nilainya atau melakukan perhitungan dengan
memasukkan variabel-variabel dan nilai setiap variabel.
Variabel baru yang diinputkan yaitu nilai dari indirect cost (Rp./hari)
sedangkan variable lain yang diperlukan didapat dari informasi dasar database
dan output dari proses penjadwalan LSM. Variabel, proses maupun output yang
pada proses estimasi biaya proyek dapat dilihat pada Gambar 4.13.
SISTEM OPTIMALISASI PENJADWALAN LSM
OUTPUT
1.Direct Cost
2. Indirect Cost
3. Total Cost
DATABASE
INPUT
Nilai Indirect Cost
Data
2. Upah pekerja (Rp./
jam)
1. Biaya alat (Rp./jam)
3. Biaya material
4. Durasi tiap aktivitas
5. Jumlah crew
PROSES
- Estimasi biaya
operasional per crew
per jam
- Estimasi biaya
material
Gambar 4. 13. Proses Estimasi Biaya Pada Sistem
Proses yang dilakukan sistem untuk menghitung biaya proyek yaitu:
1. Menghitung biaya operasional setiap aktivitas
2. Menghitung biaya material
(4). Proses Optimalisasi Biaya-Waktu
Proses optimalisasi dilakukan untuk mendapatkan waktu dan biaya
optimum. Perubahan produktivitas suatu aktivitas dilakukan untuk mendapatkan
nilai biaya dan waktu dari proyek. Dalam sistem perubahan produktivitas aktivitas
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
12/51
44
Universitas Kristen Petra
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menambah jumlah tenaga kerja
atau dengan menambah jumlah jam kerja. Variable yang diperlukan sebagai
variable baru yaitu jumlah jam kerja dan jumlah crew seperti yang terlihat pada
Gambar 4.14. Setelah menginputkan dua variabel itu maka proses penjadwalan
LSM (Gambar 4.12) dan proses estimasi biaya (Gambar 4.13) akan berulang
kembali, sehingga mendapatkan durasi dan biaya proyek yang baru, demikian
proses iterasi dilakukan hingga diperoleh biaya minimum.
Gambar 4. 14. Proses Optimalisasi Biaya-Waktu
(5). Proses Monitoring
Proses monitoring dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual di lapangan,
pada proses ini variabel input, proses, dan output yang diperlukan untuk prosesmonitoring terlihat pada Gambar 4.15.
I N P U T
I N P U T
K E M A J U A N
P R O Y E K
3 . V o l u m e K e m a j u a n
A k t i v i t a s
2 . N a m a A k t i v i t a s
1 . H a r i k e r j a k e -
O U T P U T
1 . G r a f i k L O B ( m o n i t o r i n g )
2 . S t a t u s k e m j u a n a k t i v i t a s
DATABASE
P R O S E S
- V o l u m e k e m j u a n
r e n c a n a ( u n t u k
m e n d a p a t k a n g r a f i k
L O B )
- P r o d u k t i v i t a s a k t u a l
p r o y e k p e r c r e w ( m ’ /
j a m )
Gambar 4. 15. Proses Monitoring
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
13/51
45
Universitas Kristen Petra
4. 3. Rancangan Database
Rancangan database yang pada dasarnya adalah menyusun entity
relationship diagram ( ERD) dilakukan dengan langkah-langkah (1) identifikasi
entitas, (2) identifikasi elemen data entitas, (3) identifikasi relasi tiap entitas, dan
(4) sketsa diagram hubungan entitas (ERD).
4. 3. 1. Identifikasi entitas
Entitas-entitas yang diperlukan dalam proses sistem optimalisasi
dinyatakan dalam bentuk data store atau lebih dikenal dengan nama tabel. Tabel-
tabel yang dibuat antara lain:
a. Tabel Lokasi Material (LOKASI_MATERIAL)
b. Tabel Peralatan (PERALATAN)c. Tabel Tenaga Kerja (TENAGA_KERJA)
d. Tabel Material (MATERIAL)
e. Tabel Satuan (SATUAN)
f. Tabel Proyek (PROYEK)
g. Tabel Aktivitas (AKTIVITAS)
h. Tabel Prodecessor (PRODECESSOR)
i. Tabel Team (TEAM)
j. Tabel Detail Uraian Team (DETAIL_URAIAN TEAM)
k. Tabel Material yang digunakan (MATERIAL_DIGUNAKAN)
l. Tabel Alternatif (ALTERNATIF)
m. Tabel Monitoring (MONITORING)
n. Tabel Detail Monitoring (DETAIL MONITORING)
4. 3. 2. Identifikasi elemen data entitas
Setelah mengidentifikasi seluruh entitas, proses dilanjutkan dengan
menguraikan elemen data untuk masing-masing tabel. Elemen-elemen data untuk
tabel-tabel diatas adalah sebagai barikut:
a. Tabel Lokasi Material terdiri atas:
• ID Lokasi (No_LOKASI)
• Nama Lokasi (NAMA LOKASI)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
14/51
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
15/51
47
Universitas Kristen Petra
e. Tabel Satuan terdiri atas:
• ID satuan (NO_SATUAN)
• Satuan (SATUAN)
•
Jenis satuan (JENIS_SATUAN)f. Tabel Proyek terdiri atas:
• ID proyek (ID_PROYEK)
• Lokasi proyek (NO_LOKASI)
• Nama proyek (NAMA_PROYEK)
• Jenis pekerjaan (JENIS_PEKERJAAN)
• Panjang saluran (PANJANG_SALURAN)
• Jam mulai kerja (JAM_KERJA_AWAL)
• Jam pulang kerja (JAM_KERJA AKHIR)
• Jumlah section saluran (JUMLAH_SECTION)
g. Tabel Aktivitas terdiri atas:
• ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)
• Alternatuf ke- (NO_ALTERNATIF)
• Nama aktivitas (NAMA_AKTIVITAS)
• Lag (LAG)
• Buffer (BUFFER)
• Total jam kerja untuk satu aktivitas (TOTAL_JAM_KERJA)
• Unit aktivitas (NO_UNIT)
• Volume aktivitas (VOLUME)
• Biaya operasional (BIAYA_OPERASIONAL)
• Biaya material (BIAYA_MATERIAL)
• Direct cost (DIRECT_COST)
h. Tabel Prodecessor terdiri atas:
• ID Prodecessor (NO_PRODECESSOR)
• ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)
• Jenis Aktivitas (AKT_NO_AKTIVITAS)
i. Tabel Team terdiri atas:
• ID Team (NO_TEAM)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
16/51
48
Universitas Kristen Petra
• ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)
• ID satuan (NO_SATUAN)
• Jumlah team yang digunakan (JUMLAH_TEAM)
•
Produktivitas per crew (PRODUKTIVITAS_CREW)• Lebar bagian dasar (W1)
• Lebar bagian atas (W2)
• Tinggi (H)
• Luasan yang dikerjakan (LUASAN)
• Produktivitas per crew per jam (TOTAL_PRODUKTIVITAS)
j. Tabel Detail Uraian Team terdiri atas:
• ID Team (NO_TEAM)
• ID detail team (NO_DETAIL_TEAM)
• ID tenaga kerja (NO_KEAHLIAN)
• ID Peralatan (NO_PERALATAN)
• Kuantitas masing-masing tenaga kerja dan alat (KUANTITAS)
k. Tabel Material yang digunakan terdiri atas:
• ID material (ID_MATERIAL)
• ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)
• Jumlah material yang digunakan per satuan unit aktivitas (KUANTITAS))
l. Tabel Alternatif terdiri atas:
• ID Altenatif (NO_ALTERNATIF)
• ID proyek (ID_PROYEK)
• Alternatif ke- (ALTERNATIF_KE)
• Prosentase indirect cost (PROSENTASE_INDIRECT_COST)
m. Tabel Monitoring terdiri atas:
• ID monitoring (NO_MONITORING)
• ID Altenatif (NO_ALTERNATIF)
• Monitoring hari ke- (HARI_KE)
n. Tabel Detail Monitoring terdiri atas:
• ID monitoring (NO_MONITORING)
• ID detail monitoring (NO_DETAIL_MONITORING)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
17/51
49
Universitas Kristen Petra
• ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)
• Kemajuan aktual (KEMAJUAN_AKTUAL)
4. 3. 3. Identifikasi relasiIdentifikasi relasi antar masing-masing atribut yang satu dengan yang
yang lainnya dijelaskan pada Tabel 4.5. sebagai penjelasan dari penggambaran
ERD ( Entity Relation Diagram) pada Gambar 4.16. (Physical Data Model) dan
Gambar 4.17. (Conceptual Data Model).
4. 3. 4. Sketsa diagram hubungan entitas
Untuk menggambarkan model sistem terdapat dua macam jenis ERD
yaitu ERD Physical (atau Physical Data Mode) dan ERD Conceptual (atauConceptual Data Model) seperti yang terlihat pada Gambar 4.16 dan
Gambar 4.17.
Tabel 4. 5. Relasi pada ERD Conceptual
No.
Model Relasi JenisRelasi
Keterangan
1
dilaksanakan_di
Proy ek
No_Proy ek
Nama_Proy ek
Jenis_Pekerjaan
Panjang_Saluran
jam_ kerja_awal
jam_ kerja_akhir
Tanggal_mulai_pelaksanaan
jumlah _sect ion
lokasi_material
no_lokasi
nama_lokasi
ikk
ikk_sby
One toMany
Entitas “lokasi_material”memiliki banyak proyekatau boleh tidak memiliki
entitas “proyek”. Entitas ”Proyek” hanyamemiliki satu entitas“lokasi_material” atauboleh tidak memilikientitas “lokasi_material”
2
memiliki
Proy ek
No_Proy ek
Nama_Proy ek
Jenis_Pekerjaan
Panjang_Saluran jam_ kerja_awal
jam_ kerja_akh ir
Tanggal_mulai_pelaksanaan
jumlah _sect ion
Alternatif
No_Alternatif
alternatif_ke
nilai_indirect _c
One toMany
Entitas ”Proyek” harusmemiliki banyak entitas“Alternatif”.
Entitas ”Alternatif” harusmemiliki satu entitas”Proyek”
3
dipantau
Alternatif
No_Alternatif
alternatif_ke
nilai_indirect_cost
Monitoring
No_Monitoring
hari_ke
One toMany
Entitas ”Alternatif” bolehmemiliki banyak entitas“Monitoring” atau bolehtidak memiliki entitas”Monitoring”.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
18/51
50
Universitas Kristen Petra
Entitas ”Monitoring” harusmemiliki satu entitas”Proyek”
4
mempunyai2
Monitoring
No_Monitoring
hari_ke
Detail_Monitoring
No_detail_monitoring
Kemajuan_Aktual
One toMany
Entitas ” Monitoring”boleh memiliki banyakentitas
“Detail_Monitoring” atauboleh tidak memilikientitas”Detail_Monitoring”.
Entitas”Detail_Monitoring” harusmemiliki satu entitas”Monitoring”
Primary key pada entitas”Monitoring” menjadi
primary key pada entitas”Detail_Monitoring”
5
dikerjakan
aktivit as
No_aktiv itas
nama_aktivitas
lagbuf fer
total_jam_kerja
no_unit
v olume
biaya_operasional
biaya_material
direct_cost
start
order_no
Team
No_Team
jumlah _team
produktivitas_crew
W1W2
H
luasan
total_produktivitas
One toOne
Entitas ” Aktivitas” harusmemiliki satu entitas
“Team”. Entitas ”Team” harus
memiliki satu entitas”Aktivitas”
6
pembantu_operator
operator_kendaraan
Peralatan
No_Peralatan
Jenis_alat
Merek_Tipe
Kepemilikan
Kapasitas_Tenaga
tahun_produksi
biaya
Spesif ikasi
wwaktu_operasi1tahun
bharga_setempat
bunga_bank
cara_hitung
Tenaga_Kerja
No_Keahlian
Jenis_Keahlian
upah_normal
upah_lembur
One toone
Entitas ” Tenaga_Kerja”boleh atau tidak memilikisatu entitas “Perlatan”.
Entitas ”Peralatan” bolehatau tidak memiliki satuentitas ”Tenaga Kerja”
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
19/51
51
Universitas Kristen Petra
ID_MATERIAL = MAT_ID_MATERIAL
ID_MATERIAL = ID_MATERIAL
NO_KEAHLIAN = TEN_NO_KEAHLIAN
NO_KEAHLIAN = NO_KEAHLIAN
NO_AKTIVITAS = NO_AKTIVITAS
NO_AKTIVITAS = N O_AKTIVITAS
NO_ALTERNATIF = NO_ALTERNATIF
NO_AKTIVITAS = N O_AKTIVITAS
NO_SATUAN = NO_SATUAN
NO_AKTIVITAS = NO_AKTIVITAS
ID_MATERIAL = ID_MATERIAL
NO_LOKASI = NO_LOKASI
NO_AKTIVITAS = AKT_NO_AKTIVITAS
NO_AKTIVITAS = N O_AKTIVITAS
NO_MONITORING = NO_MONITORING
NO_ALTERNATIF = NO_ALTERNATIF
NO_ALTERNATIF = NO_ALTERNATIF
ID_PROYEK = ID _PROYEK
NO_SATUAN = NO_SATUAN
NO_PERALATAN = NO_PERALATAN
NO_TEAM = NO_TEAM
NO_KEAHLIAN = NO_KEAHLIAN
NO_AKTIVITAS = NO_AKTIVITAS
PERALATAN
NO_PERALATAN
JENIS_ALAT
PERALATAN
KEPEMILIKAN
KAPASITAS
TAHUN_PRODUKSI
BIAYA
SPESIFIKASI
WWAKTU_OPERASI1TAHUN
BHARGA_SETEMPAT
BUNGA_BANK
CARA_HITUNG
NO_KEAHLIAN
TEN_NO_KEAHLIAN
ID_MATERIAL
MAT_ID_MATERIAL
TENAGA_KERJA
NO_KEAHLIAN
KEAHLIAN
UPAH_NORMALUPAH_LEMBUR
AKTIVITAS
NO_AKTIVITAS
NO_ALTERNATIF
NAMA_AKTIVITAS
LAG
BUFFER
TOTAL_JAM_KERJA
NO_UNIT
VOLUME
BIAYA_OPERASIONAL
BIAYA_MATERIAL
DIRECT_COST
START
ORDER_NO
SATUAN
NO_SATUAN
SATUAN
JENIS_SATUAN
MATERIAL
ID_MATERIAL
NO_SATUAN
JENIS_MATERIAL
HARGA_SBY
SPESIFIKASI
TEAM
NO_TEAM
NO_AKTIVITAS
NO_SATUANJUMLAH_TEAM
PRODUKTIVITAS_CREW
W1
W2
H
LUASAN
TOTAL_PRODUKTIVITAS
PROYEK
ID_PROYEKNO_LOKASI
NAMA_PROYEK
JENIS_PEKERJAAN
PANJANG_SALURAN
JAM_KERJA_AWAL
JAM_KERJA_AKHIR
TANGGAL_MULAI_PELAKSANAAN
JUMLAH_SECTION
DETAIL_URAIAN_TEAM
NO_TEAM
NO_DETAIL_TEAM
NO_KEAHLIAN
NO_PERALATAN
KUANTITAS
ALTERNATIF
NO_ALTERNATIF
ID_PROYEK
ALTERNATIF_KE
PROSENTASE_INDIRECT_COST
MONITORING
NO_MONITORING
NO_ALTERNATIF
HARI_KE
DETAIL_MONITORING
NO_MONITORING
NO_DETAIL_MONITORING
NO_AKTIVITAS
KEMAJUAN_AKTUAL
PRODECESSOR
NO_PRODECESSOR
NO_AKTIVITAS
AKT_NO_AKTIVITAS
LOKASI_MATERIAL
NO_LOKASI
NAMA_LOKASI
IKK
IKK_SBY
MATERIAL_DIGUNAKAN
NO_MATERIAL_DIGUNAKAN
ID_MATERIAL
NO_AKTIVITAS
KUANTITAS
TEMP_ALUR
NO_ALUR
NO_ALTERNATIF
ALUR
AKTIVITAS_AKHIR
DURASI_TOTAL
TEMP_START_FINISH
NO_AKTIVITAS
NO_SECTION
NO_ALTERNATIF2
START
FINISH
TEMP_START_FINISH_CONNECTION
NO_AKTIVITAS
NO_KONEKSINO_ALTERNATIF3
NO_SECTION2
NILAI
Gambar 4. 16. Physical Data Model.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
20/51
52
Universitas Kristen Petra
pelumas
bahan_bakar
pembantu_operator
operator_kendaraan
koneksi_diagram
start_finish
alur
monitoring_aktivitas
satuan_produktivitas
menggunakan
dipakai
dilaksanakan_di
didahului_oleh
memiliki
mempunyai2
dipantau
terdiri dari
memiliki
digunakan2
menggunakan
mempunyai
menyewa
dikerjakan
Peralatan
No_Peralatan
Jenis_alat
Merek_Tipe
Kepemilikan
Kapasitas_Tenaga
tahun_produksi
biaya
Spesifikasi
wwaktu_operasi1tahun
bharga_setempat
bunga_bank
cara_hitung
Tenaga_Kerja
No_Keahlian
Jenis_Keahlian
upah_normalupah_lembur
aktivitas
No_aktivitasnama_aktivitas
lag
buffer
total_jam_kerja
no_unit
volume
biaya_operasional
biaya_material
direct_cost
start
order_no
Satuan
No_Satuan
Satuan
jeni s_satuan
Material
No_Material
jeni s_Material
Harga_sby
Spesifikasi
Team
No_Team
juml ah_team
produktivitas_crew
W1W2
H
luasan
total_produktivitas
Proyek
No_Proyek
Nama_Proyek
Jenis_Pekerjaan
Panjang_Saluran
jam_kerja_awal
jam_kerja_akhir
Tanggal_mulai_pelaksanaan
juml ah_section
Detail_Uraian_Team
No_Detail_Uraian
Kuantitas
Alternatif
No_Alternatif
alternatif_ke
prosentase_indirect_cost
Monitoring
No_Monitoring
hari_ke
Detail_Monitoring
No_detail_monitoring
Kemajuan_Aktual
prodecessor
no_prodecessor
lokasi_material
no_lokasi
nama_lokasi
ikk
ikk_sby
material_digunakan
no_material_digunakan
Kuantitas
temp_alur
no_alur
alur
aktivitas_akhir
durasi_total
temp_start_finish
no_section
no_alternatif
start
finish
temp_start_finish_connection
no_koneksi
no_alternatifno_section
nilai
Gambar 4. 17. Conceptual Data Model.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
21/51
53
Universitas Kristen Petra
4. 4. Aplikasi Sistem Optimalisasi Penjadwalan Linear Scheduling Method
Sistem optimalisasi yang telah dihasilkan merupakan suatu sistem yang
dapat digunakan untuk membantu melakukan penjadwalan berdasarkan teori LSM
dan melakukan estimasi biaya yang dibutuhkan proyek. Hasil output yang didapat,
membantu pengguna untuk menentukan durasi dan biaya proyek. Selain itu,
sistem dapat melakukan monitoring progres proyek berdasarkan pada
penjadwalan yang direncanakan dengan grafik LOB.
4.4.1. Kebutuhan Penunjang Sistem
Sistem dibuat dengan menggunakan Microsoft SQL Server 2000 dan
Delphi. Untuk itu dalam penggunaan sistem, program Microsoft SQL Server 2000
harus terinstall terlebih dahulu.
4.4.2. Tampilan dan Input Data ke dalam Database Sistem
4.4.2.1. Tampilan Sistem
Tampilan dari sistem dibuat sesederhana mungkin, sehingga dapat
dengan mudah dipahami oleh si pemakai. Pada saat sistem mulai dibuka maka
akan muncul tampilan seperti yang terlihat pada Gambar 4.18.
1. Menu Utama
Lembar Menu Utama yang terlihat pada Gambar 4.18 merupakan
tampilan awal program, terdiri dari form-form diantaranya (1) Form Satuan, (2)
Form Lokasi, (3) Form Material, (4) Form Tenaga Kerja, (5) Form Alat, (6) Form
Proyek, dan (7) Form Delete Tabel.
Form Satuan, lokasi, material, tenaga kerja, dan alat merupakan form
yang diperlukan untuk memasukkan informasi dasar yang diperlukan oleh sistem
optimalisasi penjadwalan LSM.
Fungsi dan tampilan dari masing-masing form akan dijelaskan lebih
lanjut pada subbab tersendiri.
2. Form Satuan
Pada tampilan ini berfungsi untuk menginput kan data jenis satuan yang
akan digunakan dalam perencanaan penjadwalan yang akan dilakukan oleh
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
22/51
54
Universitas Kristen Petra
sistem. Pada tabel satuan ini ada dua variabel yang digunakan yaitu satuan dan
jenis satuan. Satuan ini memaksudkan standar ukuran yang digunakan, contohnya:
kilometer (km), meter kubik (m3), kilogram (kg), lembar (lbr), liter (ltr), dll
(Gambar 4.19).
Gambar 4. 18. Tampilan dari Menu Utama Sistem Optimalisasi.
Gambar 4. 19. Tampilan dari Form Satuan.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
23/51
55
Universitas Kristen Petra
Form untuk menambahkan data baru pada database terlihat pada
Gambar 4.19. Caranya dengan mengetik data yang dibutuhkan yaitu jenis satuan
dan satuan pada row yang telah disediakan. Kemudian klik Add button, maka data
baru berhasil disimpan dalam database akan muncul pada kolom bawah.
Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database dan ingin
melakukan revisi data. Caranya yaitu dengan memilih data yang ingin direvisi dari
kolom bawah dan ubah data yang diinginkan, kemudian klik Update button.
Pada aplikasi sistem yang dilakukan untuk penelitian ini digunakan
empat macam jenis satuan yaitu:
Satuan Aktivitas
Satuan aktivitas ini digunakan untuk memberikan keterangan pada volume
untuk setiap aktivitas yang terdapat pada pekerjaan saluran. Pada aplikasisistem, satuan yang digunakan untuk menyatakan volume aktivitas yaitu
dalam satuan meter kubik (m3), meter persegi (m
2), meter (m) dan
kilogram (kg).
Satuan Panjang
Satuan panjang ini digunakan untuk memberikan keterangan pada panjang
saluran pekerjaan tersebut. Pada aplikasi sistem, satuan yang digunakan
untuk panjang saluran dinyatakan dalam meter (m).
Satuan Produktivitas crew
Satuan aktivitas ini digunakan untuk memberikan keterangan produktivitas
dari tiap crew sebagai hasil dari analisa rerata statistik dari data historis
yang didapatkan. Pada aplikasi sistem, satuan yang digunakan untuk
menyatakan produktivitas per crew ini dinyatakan dalam satuan meter
kubik per jam (m3 /jam), meter persegi per jam (m
2 /jam), meter per jam
(m/jam) dan kilogram per jam (kg/jam).
Satuan Volume
Satuan volume ini digunakan untuk memberikan keterangan pada satuan
material dan kuantitas material dari yang digunakan pada tiap aktivitas.
Pada aplikasi sistem, satuan yang digunakan untuk menyatakan volume
yaitu meter kubik (m), kilogram (kg), lembar (lbr), dan liter (ltr).
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
24/51
56
Universitas Kristen Petra
3. Form Lokasi
Form Lokasi ini berfungsi untuk menginput kan data indeks kemahalan
konstruksi setiap daerah yang akan digunakan sebagai data penunjang dalam
perhitungan estimasi biaya yang dilakukan oleh sistem.
Pada kenyataannya untuk membantu melakukan estimasi biaya yang
dilakukan di awal proyek yaitu pada saat tender, proyek yang berlokasi diluar
Surabaya menggunakan indeks kemahalan konstruksi. Oleh karena itu pada sistem
disediakan variabel ini.
Pada aplikasi sistem data indeks kemahalan konstruksi tiap daerah
dimasukkan sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik yaitu dikelompokkan
berdasarkan provinsi, yang kemudian diurutkan oleh sistem berdasarkan abjad
lokasi dengan tujuan untuk memudahkan mencari nama lokasi yang dimaksud.Form untuk menambahkan data IKK baru pada database terlihat pada
Gambar 4.20 yang terdiri dari:
Pada tabel data lokasi variabel yang digunakan diantaranya:
Nama Lokasi
Variabel ini untuk menunjukkan lokasi dari masing-masing indeks. Jumlah
dari lokasi ini mencakup atau mewakili semua daerah-daerah yang ada di
wilayah Indonesia.
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
Variabel ini didapatkan dari nilai indeks yang dikeluarkan oleh Badan
Pusat Statistik pada tahun 2007 (Lampiran 2).
Faktor Pembagi
Variabel ini memasukkan nilai IKK yang dijadikan tolok ukur untuk
semua daerah. Pada aplikasi yang dilakukan wilayah Surabaya dijadikan
tolak ukur untuk semua daerah. Jadi nilai yang dimasukkan pada variabel
ini adalah nilai IKK daerah Surabaya.
IKK (Sby=1.00)
Variabel ini bertujuan untuk menyeragamkan semua nilai IKK setiap
daerah dengan nilai IKK yang dijadikan tolok ukur. Caranya yaitu dengan
membagi nilai IKK daerah dengan Faktor Pembagi (4.1)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
25/51
57
Universitas Kristen Petra
PembagiFaktor
IKK1.00)(SbyIKK
daerahtiap== .............................................(4.1)
Pada aplikasi yang dilakukan nilai IKK Surabaya digunakan sebagai
Faktor Pembagi, karena studi kasus dilakukan pada kontraktor Surabaya
yang mempunyai proyek diluar daerah Surabaya.
Cara memasukkan data baru yaitu:
1. Klik New button, ketik data yang dibutuhkan yaitu (1) nama lokasi
pada row Daerah, (2) IKK daerah pada row IKK, dan (3) IKK Surabaya pada
row Faktor Pembagi yang telah disediakan.
2. Klik Hitung IKK button, sistem akan melakukan proses perhitungansesuai dengan rumus (4.1), hasil perhitungan akan terlihat pada row IKK
(Sby=1.00)
3. Klik Add button, maka akan muncul tampilan seperti yang terlihat
pada Gambar 4.20 dan data baru yang berhasil disimpan dalam database akan
muncul pada kolom bawah.
Gambar 4. 20.Tampilan dari Form Lokasi.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
26/51
58
Universitas Kristen Petra
Cara untuk melakukan revisi pada data yang telah tersimpan dalam database yaitu
dengan memilih data yang ingin direvisi dari kolom bawah, lakukan perubahan
pada data yang diinginkan, setelah melakukan perubahan data maka klik Update
button.
4. Form Material
Form Material berfungsi untuk menginput kan data material yang akan
digunakan dalam perencanaan penjadwalan. Data material yang digunakan pada
studi kasus dapat dilihat pada Gambar 4.21.
Pada tabel data material variabel yang digunakan diantaranya:
Jenis Material
Variabel ini membedakan setiap material yang digunakan pada proyek.Yang jenisnya dapat ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan
dari tiap proyek.
Satuan Unit
Variabel ini dipilih dari data yang telah dimasukkan pada Form Satuan dan
telah tersimpan dalam database sistem. Tujuannya untuk memberikan
keterangan mengenai satuan unit yang digunakan oleh setiap jenis material
yang diinputkan, biasanya disesuaikan dengan satuan yang digunakan
dilapangan maupun dalam penyediaan material dilapangan. Sebagai
contoh untuk jenis material batu kali digunakan satuan meter kubik (m3)
Spesifikasi
Variabel spesifikasi meupakan variabel tambahan yang berfunsi untuk
memberikan keterangan mengenai spesisfikasi yang dianjurkan maupun
yang diinginkan oleh konsultan.
Harga Surabaya
Variabel ini untuk memasukkan harga satuan dasar dari setiap jenis
material. Harga yang diinput kan dalam database yaitu harga pada lokasi
Surabaya.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
27/51
59
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 21. Tampilan dari Form Material.
Form untuk menambahkan data material baru pada, caranya dengan
mengetik data yang dibutuhkan yaitu jenis material, satuan unit, spesifikasi, dan
harga Surabaya pada row yang telah disediakan, kemudian klik Add button.
Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database dan ingin
melakukan revisi data. Caranya yaitu dengan memilih data yang ingin direvisi dari
kolom bawah, lakukan perubahan data kemudian klik Update button. Data yang
berhasil diupdate dalam database dan data baru dapat dilihat pada kolom bawah.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
28/51
60
Universitas Kristen Petra
5. Form Tenaga Kerja
Tampilan ini berfungsi untuk menginput kan dan melakukan perubahan
data tenaga kerja yang akan digunakan dalam perencanaan penjadwalan yang
akan dilakukan oleh sistem.
Pada tabel tenaga kerja variabel yang digunakan diantaranya:
Jenis keahlian
Variabel ini untuk membedakan jenis keahlian dari masing-masing
pekerja, pada studi kasus ini jenis keahlian dibedakan menjadi beberapa
jenis seperti yang terlihat pada Gambar 4.22.
Upah normal
Variabel ini digunakan untuk memasukkan upah normal pekerja per jam
(Rp./jam) sesuai dengan jenis keahliannya masing-masing pekerja.Yang dimaksud dengan upah normal yaitu upah yang diberikan pada
pekerja sesuai dengan jumlah jam kerja normal, dimana jumlah jam kerja
normal akan diinputkan pada Form Proyek (Gambar 4.25).
Upah lembur
Variabel ini digunakan untuk memasukkan upah lembur pekerja per jam
(Rp./jam) sesuai dengan jenis keahliannya masing-masing pekerja.
Yang dimaksud dengan upah lembur yaitu upah yang diberikan pada
pekerja yang bekerja lebih panjang dari jam kerja normal yang telah
ditentukan pada Form Proyek (Gambar 4.25). Jumlah jam lembur selisih
antara jumlah jam kerja normal pada Form Proyek (Gambar 4.25) dengan
jumlah jam kerja pada Form Perencanaan LSM (Gambar 4.32).
Form untuk menambahkan data tenaga kerja baru pada database terlihat
pada Gambar 4.22, caranya klik New button, ketik data yang dibutuhkan yaitu
jenis keahlian, upah normal dan upah lembur pada row yang telah disediakan.
Kemudian klik Add button, data baru yang berhasil disimpan dalam database
akan muncul pada kolom bawah.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
29/51
61
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 22. Tampilan dari Form Tenaga Kerja.
Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database dan ingin
melakukan revisi data. Caranya yaitu dengan memilih data yang ingin direvisi dari
kolom bawah. Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.22. setelah
melakukan perubahan data maka klik Update button.
6. Form Alat
Tampilan ini berfungsi untuk menginput kan data alat yang digunakan
dalam perencanaan penjadwalan yang akan dilakukan oleh sistem.
Pada form data peralatan terdiri dari variabel-variabel yaitu:
Jenis Alat
Variabel ini untuk membedakan jenis alat yang digunakan pada proyek.
Biasanya dibedakan karena fungsi dari alat itu sendiri, pada aplikasi sistem ini
jenis-jenis alat yang digunakan diantaranya excavator , dump truck , concrete
mixer ,dll.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
30/51
62
Universitas Kristen Petra
Merk & Tipe Alat
Variabel ini memberikan keterangan pada setiap jenis alat. Variabel ini
diperlukan karena dalam setiap proyek ada kemungkinan suatu jenis alat yang
sama terdapat lebih dari satu.
Kapasitas
Variabel ini untuk memberikan keterangan tentang kapasitas dari alat tersebut,
misal untuk jenis alat excavator faktor yang menentukan yaitu kapasitas dari
bucket. Maka dimasukkan nilai kapasitas bucket sebagai keterangan kapasitas
alat.
Tahun Produksi
Variabel ini mencantumkan tahun produksi dari alat yang dimaksud, variabel
ini mempunyai peran apabila alat adalah milik sendiri yaitu pada saatperhitungan biaya satuan alat.
Kepemilikan Alat
Kepemilikan alat pada sistem ini hanya dibedakan menjadi dua yaitu:
Sendiri
Pilihan ini memaksudkan alat yang digunakan pada proyek merupakan
inventaris pribadi dari kontraktor.
Sewa
Pilihan ini memaksudkan alat yang digunakan pada proyek adalah alat
sewa dari pihak lain.
Biaya (Rp./Jam)
Variabel ini digunakan untuk langsung memasukkan biaya satuan alat per jam
dan untuk menampilkan hasil output dari perhitungan biaya alat yang telah
dilakukan oleh sistem.
Sistem dapat melakukan perhitungan untuk memperkirakan biaya satuan dasar
dengan memasukkan variabel-variabel (1) harga alat, (2) waktu operasi alat 1
tahun, (3) umur rencana pemakaian alat, (4) HP mesin, (5) harga bahan bakar,
(6) harga pelumas, (7) efisiensi suku cadang, (8) efisiensi reparasi, (9)
efisiensi bahan bakar, dan (10) efisiensi minyak pelumas.
Proses perhitungan biaya dan output untuk mendapatkan harga satuan alat per
jam yang terjadi pada sistem terlihat pada Gambar 4.23.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
31/51
63
Universitas Kristen Petra
INPUT
1. Harga Alat (Rp.)
2. Waktu Operasi 1 tahun (jam)
3. Umur rencana pemakaian
alat (thn)
4. HP Mesin
5. Harga bahan bakar (pilih dari
data material)
6. Harga pelumas (pilih dari
data material)
7. Efisiensi suku cadang
(Range 6.75-8.75 %)
8. Efisiensi reparasi alat
(Range 12.00-17.50 %)
9. Efisiensi bahan bakar(Range 12.00-15.00 %)
10. Efisiensi Pelumas (Range
2.50-3.00 %)
OUTPUT
Harga Satuan Dasar Alat
(Rp./Jam) = BiayaKepemilikan + Biaya
Operasional
DATABASE
PROSES
1.1. B. Investasi (Rp./Jam)
(Rumus 4.3)
1.2. B. Depresiasi (Rp./Jam)
(Rumus 4.4)
1. Biaya Kepemilikan
(Rp./Jam) (Rumus 4.2)
2.1. B. Suku Cadang (Rp./Jam)
(Rumus 4.7)
2. Biaya Operasional
(Rp./Jam) (Rumus 4.6)
2.2. B. Reparasi (Rp./Jam)
(Rumus 4.8)
2.4. B. Pelumas (Rp./Jam)
(Rumus 4.10)
2.3. B. Bahan Bakar (Rp./Jam)
(Rumus 4.9)
Nilai Sisa Alat = Harga Alat x 10%
(Rumus 4.5)
Gambar 4. 23. Alur Perhitungan Biaya Satuan Alat Milik Sendiri.
Dalam melakukan perhitungan biaya alat terdapat dua kategori yaitu:
a. Biaya kepemilikan alat
Biaya kepemilikan alat ini harus ditanggung oleh kontraktor yang memiliki
alat berat.Biaya kepemilikan alat didapatkan dengan memperhitungkan biaya
investasi dan biaya depersiasi dari alat (4.2).
DepresiasiB.B.Invest.nkepemilikaB. += ..........................................(4.2)
Biaya investasi
Biaya investasi tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan yang
bersangkutan, dengan memperhitungkan adanya biaya bunga, pajak,
asuransi, gudang, dll. Biaya investasi didapatkan seperti yang terlihat pada
rumus (4.3).
W2N
1)S(N1)(NP(Rp./Jam)InvestasiBiaya
×
−++=
.................................(4.3)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
32/51
64
Universitas Kristen Petra
Biaya depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai alat dikarenakanadanya kerusakan, umur
alat, dan harga alat di pasaran. Biaya depresiasi didapatkan seperti yang
terlihat pada rumus (4.5).
WN
SP(Rp./Jam)DepresiasiBiaya
×
−= ..................................................(4.4)
Keterangan rumus (4.3) dan (4.4):
P = harga alat (Rp.)
N = umur rencana pemakaian alat (thn)
S = nilai sisa alat/ salvage value (Rp.)
W = waktu operasi alat dalam 1 tahun (jam)
Dengan menganggap nilai sisa adalah 10% dari harga alat maka rumus yang
digunakan yaitu: (4.4.)
%10×= PS ..........................................................................................(4.5)
b. Biaya operasional alat
Biaya operasional alat timbul pada saat alat digunakan. Biaya operasional alat
meliputi biaya suku cadang (Sc), biaya reparasi (Re.), biaya bahan bakar (Bb),
dan biaya pelumas (Pe.). (4.6)
Pe.BbRe.ScloperasionaB. +++= ....................................................(4.6)
Biaya suku cadang didapatkan dengan menggunakan rumus (4.7).
WN
P8,75)%s/d75,6((Rp./Jam)cadangsukuBiaya
×
×= ...........................(4.7)
Biaya reparasi didapatkan dengan menggunakan rumus (4.8).
WN
P17,5)%s/d00,12((Rp./Jam)reparasiBiaya
×
×= .................................(4.8)
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
33/51
65
Universitas Kristen Petra
Keterangan rumus (4.7) dan (4.8):
P = Harga alat (Rp.)
N = Umur rencana pemakaian alat (thn)
W = Waktu operasi alat dalam 1 tahun (jam)
Biaya bahan bakar didapatkan dengan menggunakan rumus (4.9)
hbHP15)%s/d(12(Rp./Jam)bakarbahanBiaya ××= .......................(4.9)
Biaya pelumas didapatkan dengan menggunakan rumus (4.10)
hpHP3)%s/d(2,5(Rp./Jam)pelumasBiaya ××= ............................(4.10)
Keterangan rumus (4.9) dan (4.10):
HP = horse power
hb = harga bahan bakar (Rp.)
hp = harga pelumas (Rp.)
Form untuk menambahkan data alat baru pada database terlihat pada
Gambar 4.24, caranya klik New button, ketik data yang dibutuhkan yaitu jenis
alat, merk & tipe, kepemilikan, kapasitas, tahun produksi dan biaya pada row
yang telah disediakan. Data baru yang berhasil disimpan dalam database akan
muncul pada kolom bawah.
Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database dan ingin
melakukan perubahan data, caranya yaitu dengan memilih data yang ingin dirubah
dari kolom bawah, lakukan perubahan data kemudian klik Update button. Data
yang berhasil diupdate dalam database dapat dilihat pada kolom bawah (Gambar
4.24).
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
34/51
66
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 24. Tampilan dari Form Alat.
Tampilan dari hasil perhitungan biaya alat ditampilkan pada sisi kanan
Form Alat (Gambar 4.24).
Pada studi kasus yang dilakukan, kontraktor tidak mempunyai data yang
lengkap sehingga variabel-variabel yang diperlukan tidak dapat terisi semua dan
sistem tidak dapat melakukan perhitungan. Untuk itu pada aplikasi sistem
langsung dimasukkan harga satuan dasar alat yang didapatkan dari hasil
wawancara salah satu personil di lapangan.
7. Form Proyek
Setelah informasi dasar yang diperlukan tersimpan dalam database maka
data proyek yang diperlukan untuk melakukan optimalisasi penjadwalan LSM.
Pada Form Proyek (Gambar 4.25) data proyek dibedakan menjadi dua bagian
yaitu (1) data proyek, dan (2) detail proyek.
(1) Data proyek
Data proyek merupakan keterangan dasar proyek yang berpengaruh pada proses
optimalisasi penjadawalan LSM diantaranya:
Nama Proyek
Variabel nama proyek diisi sesuai dengan nama dari proyek akan
dimasukkan ke dalam database.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
35/51
U ni v er si t a s
K r i s t enP e t r a
Gambar 4. 25. Tampilan dari Form Proyek.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
36/51
68
Universitas Kristen Petra
Lokasi Proyek
Variabel lokasi proyek ini akan menentukan nilai IKK (Indeks Kemahalan
Konstruksi) yang akan digunakan dalam proses mengestimasi biaya
proyek.
Jenis Pekerjaan
Variabel jenis pekerjaan untuk memberikan keterangan mengenai jenis
pekerjaan yang dimasukkan dalam database. Variable ini berbeda dengan
variabel nama proyek. Contoh dalam aplikasi sistem nama proyek adalah
Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Zaa. Dalam proyek terdapat beberapa
item pekerjaan diantaranya pekerjaan persiapan, pekerjaan saluran dan
pekerjaan bangunan air. Pada penilitian yang digunakan pada aplikasi
sistem hanya pekerjaan saluran. Panjang
Variabel memasukkan nilai panjang saluran yang dikerjakan.
Jumlah Section
Variabel ini untuk memasukkan jumlah section yang dikehendaki untuk
proses penjadawalan LSM.
Jam Kerja Normal
Variabel ini untuk mendapatkan jumlah jam kerja normal proyek, yang
akan mempengaruhi nilai produktivitas dan proses estimasi biaya yang
dilakukan.
(2) Detail proyek
Detail proyek berfungsi untuk memasukkan data aktivitas proyek yang diperlukan
dalam proses penjadwalan, estimasi biaya, dan monitoring proyek. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan yaitu:
a. Memasukkan nomor alternatif dan nilai indirect cost.
Pada studi kasus yang dilakukan ada lima macam alternatif. Alternatif 1
adalah berdasarkan pada data dilapangan.Sedangkan alternative yang lain
meripakan proses iterasi untuk mendapatkan biaya optimum proyek.Data
jumlah crew dan jam kerja setiap aktivitas yang digunakan untuk masing-
masing alternatif dapat dilihat pada Tabel 4.6.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
37/51
U ni v er si t a sK r i s t enP e t r a
Tabel 4. 6. Detail Jumlah Crew kerja dan Jumlah Jam kerja
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternati
No. Jenis AktivitasJumlahCrew
JumlahJamKerja
per hari
JumlahCrew
JumlahJamKerja
per hari
JumlahCrew
JumlahJam
Kerja perhari
JumlahCrew
J
K
1 Galian Tanah 1 9 2 9 1 14 2
2 Pasangan Batu Kali 1 9 2 9 1 14 2
3 Plesteran 1pc:3ps 2 9 2 9 2 9 2
4 Fabrikasi Tulangan 2 9 2 9 2 9 2
5 Bekisting 2 9 2 9 2 9 2
6 Pengecoran 1 9 1 9 1 9 2
7 Timbunan danpemadatan tanah
1 9 1 9 1 9 2
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
38/51
70
Universitas Kristen Petra
Untuk memasukkan nilai indirect cost sistem dapat melakukan
perhitungan sederhana yaitu dengan memasukkan jenis biaya dan nilainya
(Gambar 4.26). Hasil perhitungan akan ditampilkan disisi bawah bagian kiri.
Gambar 4. 26. Tampilan Form Hitung Indirect Cost
Pada aplikasi sistem yang dilakukan nilai indirect cost didapatkan dari
nilai rata-rata overhead proyek selama proyek berlangsung diambah dengan
general overhead sebesar 5% dari total biaya. Sehingga didapatkan nilai indirect
cost sebesar Rp. 750.000/hari.
b. Melengkapi Detail Alternatif
Form Aktivitas seperti yang terlihat pada Gambar 4.27 ini merupakan
tampilan yang muncul setelah menekan button detail alternatif.
Form ini berfungsi untuk memasukkan semua aktivitas yang dilakukan
pada pekerjaan saluran. Variabel yang harus diinputkan pada form ini yaitu:
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
39/51
71
Universitas Kristen Petra
Nama aktivitas
Variabel ini untuk memasukkan setiap jenis aktivitas yang terdapat pada
pekerjaan saluran. Dalam studi kasus yang dilakukan ada 7 jenis aktivitas
yaitu: (1) galian tanah, (2) pasangan batu kali, (3) plesteran, (4) fabrikasi
tulangan, (5) Bekisting dan pemasangan tulangan, (6) pengecoran, dan (7)
timbunan dan pemadatan.
Gambar 4. 27. Tampilan dari Form Aktivitas Untuk Melakukan Input Data.
Unit
Variabel ini untuk memberikan keterangan satuan unit (yang sudah
diinputkan sebelumnya pada Form Satuan) untuk setiap jenis aktivitas.
Satuan unit yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dalam
studi kasus satuan unit yang digunakan yaitu m3, m2, m’, dan kg.
Volume
Variabel ini untuk memasukkan volume setiap aktivitas. yang nantinya
digunakan pada saat proses penjadwalan dan monitoring.
Urutan tampil
Urutan tampil ini diperlukan apabila ada dua aktivitas yang akan
dikerjakan dalam waktu bersamaan. Dalam studi kasus yang digunakan
seperti aktivitas fabrikasi tulangan dengan aktivitas plesteran.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
40/51
72
Universitas Kristen Petra
Prodecessor
Prodecessor merupakan aktivitas yang mendahului sebelum aktivitas yang
lain dikerjakan. Contoh dalam studi kasus yang digunakan: aktivitas galian
tanah dikerjakan terlebih dahulu sebelum aktivitas pasangan batu kali
dilakukan.
Untuk setiap aktivitas diperlukan keterangan lain yaitu:
1. Crew Pekerja
Form Crew pekerja (Gambar 4.28) untuk memasukkan data crew yang
digunakan proyek.
Gambar 4. 28. Tampilan Form Crew Pekerja
Pada form ini terdapat variable diantaranya: produktivitas per crew, jumlah
sumber daya pekerja dan alat untuk setiap crew, dimensi penampang dan
jumlah crew yang digunakan dalam proses penjadwalan LSM. Dimensi
penampang digunakan untuk mengkonversi satuan produktivitas setiap crew
menjadi m’/jam (4.11).
m2)(m3,penampangluasan
m2/jam)(m3/jam,crewtasproduktivi jampercrewpertasProduktivi = .....(4.11)
Dimensi penampang dimasukkan dengan mengisi Form Dimensi Penampang
seperti yang terlihat pada Gambar 4.29.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
41/51
73
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 29. Tampilan dari Form Dimensi Penampang
Dimensi penampang pada Form Crew adalah untuk luasan dengan ”bentuk
trapesium”, perhitungan luasan dapat dilakukan oleh sistem, sedangkan untuk
bentuk lainnya dapat menggunakan pilihan ”bentuk lain” dan langsung
memasukkan luasana aktivitas.
Explore digunakan untuk memasukkan kebutuhan resource pada tiap aktivitas
dengan menggunakan Form Pilihan Crew seperti yang terlihat pada Gambar 4.30. Resource yang dibutuhkan dapat diinputkan. Setelah melakukan pemilihan
resource dan mengisi jumlah yang diperlukan maka akan muncul pada tabel sisi
kanan dari Form Crew seperti yang terlihat pada Gambar 4.28.
Gambar 4. 30. Tampilan Form Pilihan crew
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
42/51
74
Universitas Kristen Petra
2. Material digunakan
Volume material untuk setiap aktivitas dimasukkan pada Form Material
Digunakan (Gambar 4.31).
Pada form ini memilih salah satu jenis material pada database melalui form
Material. Variabel kuantitas yaitu jumlah material yang dibutuhkan dalam satu
satuan unit volume aktivitas yang bersangkutan. Pada studi kasus kuantitas
material untuk masing-masing aktivitas yang dimasukkan didapatkan dari buku
pedoman SNI. Pada Gambar 4.31 terlihat kebutuhan material untuk satu satuan
unit aktivitas pasangan batu kali.
Gambar 4. 31. Tampilan Form Material Digunakan
3. Perencanaan LSM.
Form perencanaan seperti yang terlihat pada Gambar 4.32 digunakan untuk
memasukkan variabel-variabel yang berhubungan dengan perencanaan.
Variabel-variabel yang dimasukkan pada Form Perencanaan yaitu:
Lag
Selisih waktu start crew pekerja pada satu aktivitas. Diperlukan apabila
dalam satu aktivitas terdiri atas beberapa crew pekerja. Nilai lag yang
dimasukkan dalam satuan hari.
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
43/51
75
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 32. Tampilan Form Perencanaan
Start buffer
Waktu yang diperlukan untuk menunda aktivitas dimulai setelah aktivitas
yang mendahului selesai dikerjakan. Bertujuan untuk menghindari
interfensi yang terjadi antar aktivitas. Dalam sistem ini hanya
menggunakan start buffer. Nilai buffer yang dimasukkan dalam satuan
hari.
Jumlah jam kerja
Variabel jumlah jam kerja merupakan variabel yang menunjukkan lama
aktivitas tersebut berlangsung dalam satu hari. Nilai dari jumlah jam kerja
ini tidak selalu sama dengan nilai jam kerja normal yang terdapat di Form
Proyek. Selisih yang didapatkan akan menjadi waktu lembur dari aktivitas
yang bersangkutan.
4. Form Biaya operasional.
Form Biaya Operasional seperti yang terlihat pada Gambar 4.33 merupakan
output sistem dari biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
44/51
76
Universitas Kristen Petra
pengoperasian alat dan pekerja yang sebelumnya telah dimasukkan pada form
crew pekerja pada Gambar 4.28.
Gambar 4. 33. Tampilan Form Biaya Operasional
5. Form Biaya Material.
Form Biaya Material seperti yang terlihat pada Gambar 4.34 merupakan output
sistem dari biaya material yang sebelumnya telah dimasukkan pada form
Material Digunakan pada Gambar 4.31. Biaya material yang dihasilkan dari
form ini menyatakan biaya yang dibutuhkan per satu satuan unit volume.
Gambar 4. 34. Form Biaya Material
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
45/51
77
Universitas Kristen Petra
c. Form LSM
Form LSM seperti yang terlihat pada Gambar 4.35. merupakan tabel output
sistem yang berisi tentang data-data yang dibutuhkan untuk proses penjadwalan
LSM. Dari Tabel ini maka didapatkan sistem akan mengolah menjadi sebuah
grafik LSM yang terlihat pada Gambar 4.36-8.
Gambar 4. 35. Tampilan Form Planning Alternatif 1
Gambar 4. 36. Grafik LSM untuk Alternatif 1
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
46/51
78
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 37. Grafik LSM untuk Alternatif 2
Gambar 4. 38. Grafik LSM untuk Alternatif 3
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
47/51
79
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 39. Grafik LSM untuk Alternatif 4
Gambar 4. 40. Grafik LSM untuk Alternatif 5
Grafik LSM yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya
proyek yang dibutuhkan. Durasi total proyek dari masing-masing alternatif yaitu:
1. Alternatif 1 : 205 hari kerja
2. Alternatif 2 : 198 hari kerja
3. Alternatif 3 : 195 hari kerja
4. Alternatif 4 : 182 hari kerja
5. Alternatif 5 : 102 hari kerja
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
48/51
80
Universitas Kristen Petra
d. Form Total Cost
Form Total Cost seperti yang terlihat pada Gambar 4.42 merupakan hasil ouptut
dari sistem pada proses estimasi biaya. Variabel yang terdapat didalamnya yaitu:
No.
Variabel ini memaksudkan nomor alternatif yang diinputkan pada Form
Proyek bagian Detail Proyek.
Indirect Cost
Variabel ini meliputi biaya overhead proyek dan gaji staff proyek, yang
nilainya berbanding lurus dengan durasi proyek.
Total Direct Cost
Variabel ini meliputi biaya material, tenaga kerja dan biaya alat yang
dikeluarkan selama proyek berlangsung. Total Cost
Variabel ini merupakan hasil penjumlahan dari nilai indirect cost dan total
direct cost .
Perhitungan biaya yang dihasilkan digambarkan dalam suatu grafik untuk
membantu menentukan alternatif yang paling optimum. Grafik yang dihasilkan
terlihat pada Gambar 4.41.
Grafik Biaya-Waktu
4,942,208,944
4,716,313,761
2,352,871,5921,468,872,184
1,456,401,535
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
102 183 195 198 205
Durasi (hr )
B i a y a ( D a l a m J
u t a )
Direct Cost Indirect Cost Total Cost
(Alt. 5) (Alt. 4) (Alt. 3) (Alt. 2) (Alt. 1)
Gambar 4. 41. Tampilan Grafik Optimalisasi Biaya
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
49/51
81
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 42. Form Total Cost
Dari grafik yang dihasilkan maka alternatif yang dianggap paling optimum atau
yang memiliki biaya terendah terdapat pada alternatif 4, yaitu dengan
menambahkan jumlah crew pekerja pada aktivitas galian tanah, pasangan batu
kali, pengecoran, dan timbunan+pemadatan.
e. Form Monitoring
Form yang terlihat pada Gambar 4.43. digunakan untuk melakukan monitoring
dari proyek. Dengan menentukan alternatif yang dikehendaki dan mengisi waktu
monitoring maka sistem akan menghasilkan tabel monitoring (Gambar 4.44) dan
Grafik LOB seperti yang terlihat pada Gambar 4.45 yang dapat melihat kemajuan
setiap aktivitas. Waktu yang digunakan disini yaitu hari kerja.
Gambar 4. 43. Form Tampilan Monitoring Proyek
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
50/51
82
Universitas Kristen Petra
Gambar 4. 44. Tampilan Form Tabel Monitoring
Gambar 4. 45. Tampilan Grafik LOB untuk Alternatif ke-2 hari ke-75
8. Lembar Form Delete Database
Form seperti yang terlihat pada Gambar 4.46 ini berfungsi untuk
menghapus semua data lama yang sudah tersimpan dalam database. Form ini
diperlukan untuk memulai suatu proyek yang mempunyai data yang sama sekali
-
8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4
51/51
83
berbeda dengan data lama yang tersimpan dalam database, sehingga tidak perlu
menghapus data satu persatu.
Gambar 4. 46. Tampilan Form Delete Database.
Setelah memilih semua tabel yang diinginkan klik Hapus button, dan
akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.47.
Gambar 4. 47. Tampilan Untuk Memastikan Menghapus Semua Data Pada Tabel
Yang Telah Dipilih.