Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

download Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

of 51

Transcript of Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    1/51

     

    33 Universitas Kristen Petra

    4. PEMBUATAN DAN APLIKASI SISTEM LINEAR SCHEDULING

     METHOD

    4. 1. Penjadwalan LSM Pada Proyek Saluran Irigasi

    Aplikasi sistem dilakukan pada proyek irigasi, khususnya yaitu pada

    pekerjaan saluran tertutup (Gambar 4.1). Data yang digunakan untuk aplikasi

    sitem yaitu data pada proyek jariangan irigasi di kabupaten Ngada propinsi Nusa

    Tenggara Timur dengan panjang saluran 5.293 m’.

    Gambar 4. 1. Penampang Saluran Tertutup

    4.1.1. Identifikasi Aktivitas

    Jenis-jenis aktivitas yang termasuk dalam pekerjaan saluarn irigasi yaitu:

    (1) Galian tanah

    Galian tanah merupakan aktivitas menggali tanah dengan menggunakan

    tenaga manusia apabila kedalaman galian kurang dari satu meter dan

    menggunakan alat bantu excavator   dan dump truck apabila kedalaman galianlebih dari satu meter. Implimentasi dilakukan pada saluran yang mempunyai

    kedalaman 1,5 m’ sehingga galian tanah dilakukan seperti yang terlihat pada

    Gambar 4.2.

    1.5 m’

    2 m’

    5 m’

    1

    1

    Plat Beton; t= 10 cm

    Pasangan batu kali;

    t=30 cm

    http://jiunkpe-ns-s2-2008-01506015-9777-saluran_irigasi-abstract_toc.pdf/http://digilib.petra.ac.id/help.htmlhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://www.petra.ac.id/

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    2/51

    34

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 2. Metode Pelaksanaan Aktivitas Galian Tanah

    (2) Pasangan batu kali

    Pasangan batu kali digunakan untuk dinding saluan. Batu yang digunakan

    adalah batu kali, batu gunung, atau batu pecah, dengan spesi campuran 1pc : 3ps.

    Aktivitas ini hanya menggunakan tenaga manusia (Gambar 4.3)

    Gambar 4. 3. Metode Pelaksanaan Aktivitas Pasangan Batu Kali

    (3) Plesteran

    Plesteran merupakan aktivitas untuk memperhalus permukaan pasangan batu

    kali. Aktivitas plesteran hanya menggunakan tenaga manusia, dengan adukan

    campuran 1pc : 3 ps (Gambar 4.4).

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    3/51

    35

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 4. Metode Pelaksanaan Aktivitas Plesteran

    (4) Fabrikasi tulangan

    Fabrikasi tulangan yaitu aktivitas untuk mempersiapkan tulangan yang

    digunakan untuk pengecoran. Aktivitas ini meliputi pembengkokan dan

    pemotongan tulangan dan hanya menggunakan tenaga manusia (Gambar 4.5).

    Gambar 4. 5. Metode Pelaksanaan Aktivitas Pasangan Batu Kali

    (5) Bekisting dan pemasangan tulangan

    Bekisting merupakan cetakan dari plat beton. Aktivitas ini termasuk

    memasang tulangan yang telah difabrikasi sebelumnya dan pemasangan bekisting

    beton. Aktivitas ini hanya menggunakan tenaga manusia (Gambar 4. 6).

    Pekerjaan fabrikasi

    tulangan dapatdilakukan bersamaanpada saat pekerjaanplesteran dilakukan

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    4/51

    36

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 6. Metode Pelakasanaan Aktivitas Bekisting dan pemasangan tulangan

    (6) Pengecoran,

    Pengecoran merupakan penuangan campuran beton kedalam bekisting yang

    telah disediakan. Campuran beton yang digunakan yaitu 1 pc: 2 ps: 3 kr (Gambar

    4.7).

    Gambar 4. 7. Metode Pelaksanaan Aktivitas Pengecoran

    (7) Timbunan dan pemadatan tanah.

    Timbunan Pemadatan adalah aktivitas untuk menimbun dan memadatkan

    tanah disekitar pekerjaan saluran. Material yang digunakan sedapat mungkin

    menggunakan material hasil galian yang sesuai dengan spesifikasi yang

    ditentukan. Aktivitas ini menggunakan alat bantu dump trcuk   dan stamper  

    (Gambar 4.8)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    5/51

    37

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 8. Metode Pelaksanaan Aktivitas Timbunan dan Pemadatan

    Identifikasi aktivitas, volume dan penggunaan sumber daya dapat dilihat pada

    Tabel 4.1.

    4.1.2. Urutan Aktivitas

    Urutan dari aktivitas: (1) galian tanah, (2) pasangan batu kali, (3) plesteran, (4)

    fabrikasi tulangan, (5) Bekisting dan pemasangan tulangan, (6) pengecoran, dan

    (7) timbunan dan pemadatan tanah pada pekerjaan saluran dapat dilihat pada

    Gambar 4.9.

    Fabrikasi

    Tulangan

    Galian

    Tanah1 2

    Start

    3

    4

    Pas.

    Batu KaliPlesteran

    5

    Bekisting +

    Pemasangan

    tulangan Pengecoran 6

    Timbunan &

    Pemadatan7

    Finish

     Gambar 4. 9. Urutan Aktivitas Pekerjaan Saluran

    Urutan aktivitas pada penjadwalan LSM yang dilakukan disesuaikan

    dengan metode pelaksanaan yang terjadi di lapangan.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    6/51

     U ni  v er  si   t   a s

    K r i   s t   enP  e t  r  a

    Tabel 4. 1. Jenis Aktivitas Pada Pekerjaan Saluran

    Sumber DayaNo. Jenis Aktivitas Volume Sat.

    Pekerja Alat

    I PEKERJAAN SALURAN 5.293,00 m'

    1 Galian Tanah 27.788,25 m3 1 Operator Excavator   1 Excavator

    1 Sopir 2 Dump Truck

    1 Surveyor

    1 Pembantu Surveyor  

    2 Pasangan Batu Kali; 1pc:3ps 8.564,07 m3 5 Tukang

    2 Pembantu tukang -

    3 Plesteran 1pc:3ps 7.939,50 m2 2 Tukang

    1 Pembantu tukang-

    4 Fabrikasi Tulangan 165.406,25 kg 5 Tukang

    2 Pembantu tukang-

    5 Bekisting + pemasangan tulangan 29.640,80 m2 3 Tukang - 2 Pembantu tukang

    6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 2.646,50 m3 3 Tukang 1 Concrete mixer

    2 Pembantu tukang 2Concretevibrator

    7 Timbunan dan pemadatan tanah 2.500,00 m3 3 Tukang 1 Dump Truck

    2 Pembantu tukang 3 Stamper

    1 Sopir

    1 Surveyor

    1 Pembantu Surveyor  

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    7/51

    39 

    Universitas Kristen Petra

    4.1.3. Produktivitas Aktivitas

    Produktivitas aktivitas didapatkan dari nilai rerata data lapangan selama 3

    hari (Lampiran 1). Data yang didapatkan diolah dengan menggunakan SPSS

    sehingga didapatkan nilai dan grafik distribusi setiap aktivitas (Lampiran 1a).

    Dari hasil analisa yang didapatkan maka nilai produktivitas untuk setiap

    aktivitas per crew dapat dilihat pada Tabel 4.2. Untuk selanjutnya produktivitas

    per crew dimasukkan pada sistem optimalisasi penjadwalan LSM.

    Tabel 4. 2. Produktivitas Aktivitas

    Produktivitasper crewNo. Jenis Aktivitas

    JumlahCrew

    Volume Satuan

    1 Galian Tanah 1 24,63 m3/jam2 Pasangan Batu Kali; 1pc:3ps 2 6,07 m3/jam

    3 Plesteran 1pc:3ps 2 2,89 m2/jam

    4 Fabrikasi Tulangan 2 105,56 kg/jam

    5 Bekisting dan pemasangan tulangan 2 18,24 m2/jam

    6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 2 6,76 m3/jam

    7 Timbunan dan pemadatan tanah 1 4,11 m3/jam

    Satuan unit dikonversi menjadi (m’/jam) dengan membagi produktivitas

    crew dengan volume setiap aktivitas setiap satu meter saluran. (Tabel 4.3). Proses

    mengkonversi satuan ini dapat dilakukan oleh sistem dengan memasukkan luasan

    per meter saluran.

    Tabel 4. 3. Konversi Satuan Produktivitas

    Konversi Produktivitas per crew

    SebelumNo. Jenis AktivitasVolumeper m'

    Satuan

    Volume Satuan

    Sesudah(m'/jam)

    1 Galian Tanah 5,25 m3 24,63 m3/jam 4,69

    2 Pasangan Batu Kali; 1pc:3ps 1,62 m3 6,07 m3/jam 3,75

    3 Plesteran 1pc:3ps 1,50 m2 2,89 m2/jam 1,93

    4 Fabrikasi Tulangan 31,25 kg 105,56 kg/jam 3,385 Bekisting dan pemasangan tulangan 5,60 m2 18,24 m2/jam 3,26

    6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 0,50 m3 6,76 m3/jam 13,52

    7 Timbunan dan pemadatan tanah 0,47 m3 4,11 m3/jam 8,70

    Pada studi kasus yang dilakukan pada proyek saluran DI. Zaa panjang

    saluran yang dikerjakan yaitu 5.293 m’. Diasumsikan jumlah section saluran yaitu

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    8/51

    40

    Universitas Kristen Petra

    30 section, sehingga panjang saluran per section yaitu 176,43 m’/section. Durasi

    yang diperlukan masing-masing aktivitas untuk menyelesaikan setiap section

    ( Tabel 4. 4). Proses mengestimasi durasi aktivitas ini juga dapat dilakukan oleh

    sistem.

    Tabel 4. 4. Durasi Aktivitas per crew per section

    No. Jenis Aktivitas

    Panjangper

    section(m')

    Produktivitasper crew(m'/jam)

    Durasi percrew persection

    (jam)

    1 Galian Tanah 176,4 4,691 37,608

    2 Pasangan Batu Kali, 1pc:3ps 176,4 3,754 46,998

    3 Plesteran 1pc:3ps 176,4 1,926 91,609

    4 Fabrikasi Tulangan 176,4 3,378 52,234

    5 Bekisting dan pemasangan tulangan 176,4 3,257 54,166

    6 Pengecoran 1pc:3ps:2kr 176,4 13,519 13,051

    7 Timbunan dan pemadatan tanah 176,4 8,702 20,276

    4. 2. Sistem Optimalisasi Penjadwalan LSM

    Sistem terdiri dari lima proses yaitu: (1) menyimpan informasi dasar yang

    dibutuhkan ke dalam database, (2) proses penjadwalan LSM, (3) proses estimasi

    biaya proyek, (4) optimalisasi biaya-waktu, (5) proses monitoring, seperti yang

    terlihat pada Gambar 4.10.

    Gambar 4. 10. Model Sistem Optimalisasi Penjadwalan LSM

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    9/51

    41

    Universitas Kristen Petra

    (1) Informasi Dasar Database

    Sistem berisi informasi-informasi data yang dibutuhkan dalam proses

    penjadwalan, antara lain: (1) data jenis satuan, (2) data lokasi, (3) data material,

    (4) data pekerja, dan (5) data alat. Setiap data akan menjadi suatu entitas dalam

    sistem dan mempunyai beberapa atribut seperti yang terlihat pada Gambar 4.11.

    Gambar 4. 11. Informasi Dasar Database

    (2). Sistem penjadwalan LSM

    Data-data yang dimasukkan pada proses penjadwalan dibedakan menjadi

    dua yaitu: (1) data umum proyek, (2) data aktivitas proyek. Pada data proyek

    mempunyai atribut diantaranya nama proyek, lokasi proyek, jenis pekerjaan,

    panjang saluran, panjang per section atau jumlah section dan jam kerja normal

    proyek, sedangkan pada data aktivitas proyek memiliki atribut diantaranya

    dimensi saluran, jumlah jam kerja per hari, data produktivitas alat dan pekerja

    setiap aktivitas, jumlah kelompok kerja seperti yang terlihat pada Gambar 4.12.

    Proses yang dilakukan sistem untuk melakukan penjadwalan LSM yaitu:

    1. Mengkonversi satuan produktivitas per crew (m’/jam)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    10/51

    42

    Universitas Kristen Petra

    2. Perhitungan panjang saluran per section, bila yang diinputkan jumlah section.

    3. Perhitungan jumlah section, bila yang diinputkan panjang saluran per section.

    4. Perhitungan durasi per crew persection

    5. Perhitungan durasi setiap aktivitas.

    6. Perhitungan durasi total proyek.

    Gambar 4. 12. Sistem Penjadwalan LSM

    (3). Proses Estimasi Biaya

    Proses estimasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui biaya yang

    diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan saluran. Total biaya didapatkan dari

    biaya langsung (material, peralatan dan pekerja) ditambah dengan biaya tidak

    langsung. Biaya tidak langsung didapatkan dari hasil rerata data perusahaan pada

    proyek yang bersangkutan.

    Pada suatu perusahaan perhitungan nilai indirect cost tidak selalu sama,

    karena alasan ini maka pada sistem nilai indirect cost dianggap suatu variabel

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    11/51

    43

    Universitas Kristen Petra

    yang dapat langsung diinputkan nilainya atau melakukan perhitungan dengan

    memasukkan variabel-variabel dan nilai setiap variabel. 

    Variabel baru yang diinputkan yaitu nilai dari indirect cost (Rp./hari)

    sedangkan variable lain yang diperlukan didapat dari informasi dasar database 

    dan output dari proses penjadwalan LSM. Variabel, proses maupun output yang

    pada proses estimasi biaya proyek dapat dilihat pada Gambar 4.13.

    SISTEM OPTIMALISASI PENJADWALAN LSM

    OUTPUT

    1.Direct Cost

    2. Indirect Cost

    3. Total Cost

    DATABASE

    INPUT

    Nilai Indirect Cost

    Data

    2. Upah pekerja (Rp./

     jam)

    1. Biaya alat (Rp./jam)

    3. Biaya material

    4. Durasi tiap aktivitas

    5. Jumlah crew

    PROSES

    - Estimasi biaya

    operasional per crew

    per jam

    - Estimasi biaya

    material

     

    Gambar 4. 13. Proses Estimasi Biaya Pada Sistem

    Proses yang dilakukan sistem untuk menghitung biaya proyek yaitu:

    1. Menghitung biaya operasional setiap aktivitas

    2. Menghitung biaya material

    (4). Proses Optimalisasi Biaya-Waktu

    Proses optimalisasi dilakukan untuk mendapatkan waktu dan biaya

    optimum. Perubahan produktivitas suatu aktivitas dilakukan untuk mendapatkan

    nilai biaya dan waktu dari proyek. Dalam sistem perubahan produktivitas aktivitas

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    12/51

    44

    Universitas Kristen Petra

    dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menambah jumlah tenaga kerja

    atau dengan menambah jumlah jam kerja. Variable yang diperlukan sebagai

    variable baru yaitu jumlah jam kerja dan jumlah crew seperti yang terlihat pada

    Gambar 4.14. Setelah menginputkan dua variabel itu maka proses penjadwalan

    LSM (Gambar 4.12) dan proses estimasi biaya (Gambar 4.13) akan berulang

    kembali, sehingga mendapatkan durasi dan biaya proyek yang baru, demikian

    proses iterasi dilakukan hingga diperoleh biaya minimum.

    Gambar 4. 14. Proses Optimalisasi Biaya-Waktu

    (5). Proses Monitoring 

    Proses monitoring dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual di lapangan,

    pada proses ini variabel input, proses, dan output yang diperlukan untuk prosesmonitoring terlihat pada Gambar 4.15.

    I N P U T  

    I N P U T

    K E M A J U A N

    P R O Y E K  

    3 . V o l u m e K e m a j u a n

    A k t i v i t a s  

    2 . N a m a A k t i v i t a s  

    1 . H a r i k e r j a k e -  

    O U T P U T  

    1 . G r a f i k L O B ( m o n i t o r i n g )  

    2 . S t a t u s k e m j u a n a k t i v i t a s  

    DATABASE

    P R O S E S  

    - V o l u m e k e m j u a n

    r e n c a n a ( u n t u k

    m e n d a p a t k a n g r a f i k

    L O B )  

    - P r o d u k t i v i t a s a k t u a l

    p r o y e k p e r c r e w ( m ’ /  

      j a m ) 

     

    Gambar 4. 15. Proses Monitoring

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    13/51

    45

    Universitas Kristen Petra

    4. 3. Rancangan Database 

    Rancangan database  yang pada dasarnya adalah menyusun entity

    relationship diagram ( ERD) dilakukan dengan langkah-langkah (1) identifikasi

    entitas, (2) identifikasi elemen data entitas, (3) identifikasi relasi tiap entitas, dan

    (4) sketsa diagram hubungan entitas (ERD).

    4. 3. 1.  Identifikasi entitas

    Entitas-entitas yang diperlukan dalam proses sistem optimalisasi

    dinyatakan dalam bentuk data store atau lebih dikenal dengan nama tabel. Tabel-

    tabel yang dibuat antara lain:

    a.  Tabel Lokasi Material (LOKASI_MATERIAL)

    b.  Tabel Peralatan (PERALATAN)c.  Tabel Tenaga Kerja (TENAGA_KERJA)

    d.  Tabel Material (MATERIAL)

    e.  Tabel Satuan (SATUAN)

    f.  Tabel Proyek (PROYEK)

    g.  Tabel Aktivitas (AKTIVITAS)

    h.  Tabel Prodecessor (PRODECESSOR)

    i.  Tabel Team (TEAM)

     j.  Tabel Detail Uraian Team (DETAIL_URAIAN TEAM)

    k.  Tabel Material yang digunakan (MATERIAL_DIGUNAKAN)

    l.  Tabel Alternatif (ALTERNATIF)

    m. Tabel Monitoring (MONITORING)

    n.  Tabel Detail Monitoring (DETAIL MONITORING)

    4. 3. 2.  Identifikasi elemen data entitas

    Setelah mengidentifikasi seluruh entitas, proses dilanjutkan dengan

    menguraikan elemen data untuk masing-masing tabel. Elemen-elemen data untuk

    tabel-tabel diatas adalah sebagai barikut:

    a.  Tabel Lokasi Material terdiri atas:

    •  ID Lokasi (No_LOKASI)

    •  Nama Lokasi (NAMA LOKASI)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    14/51

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    15/51

    47

    Universitas Kristen Petra

    e.  Tabel Satuan terdiri atas:

    •  ID satuan (NO_SATUAN)

    •  Satuan (SATUAN)

      Jenis satuan (JENIS_SATUAN)f.  Tabel Proyek terdiri atas:

    •  ID proyek (ID_PROYEK)

    •  Lokasi proyek (NO_LOKASI)

    •  Nama proyek (NAMA_PROYEK)

    •  Jenis pekerjaan (JENIS_PEKERJAAN)

    •  Panjang saluran (PANJANG_SALURAN)

    •  Jam mulai kerja (JAM_KERJA_AWAL)

    •  Jam pulang kerja (JAM_KERJA AKHIR)

    •  Jumlah section saluran (JUMLAH_SECTION)

    g.  Tabel Aktivitas terdiri atas:

    •  ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)

    •  Alternatuf ke- (NO_ALTERNATIF)

    •  Nama aktivitas (NAMA_AKTIVITAS)

    •  Lag (LAG)

    •  Buffer (BUFFER)

    •  Total jam kerja untuk satu aktivitas (TOTAL_JAM_KERJA)

    •  Unit aktivitas (NO_UNIT)

    •  Volume aktivitas (VOLUME)

    •  Biaya operasional (BIAYA_OPERASIONAL)

    •  Biaya material (BIAYA_MATERIAL)

    •  Direct cost (DIRECT_COST)

    h.  Tabel Prodecessor terdiri atas:

    •  ID Prodecessor (NO_PRODECESSOR)

    •  ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)

    •  Jenis Aktivitas (AKT_NO_AKTIVITAS)

    i.  Tabel Team terdiri atas:

    •  ID Team (NO_TEAM)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    16/51

    48

    Universitas Kristen Petra

    •  ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)

    •  ID satuan (NO_SATUAN)

    •  Jumlah team yang digunakan (JUMLAH_TEAM)

      Produktivitas per crew (PRODUKTIVITAS_CREW)•  Lebar bagian dasar (W1)

    •  Lebar bagian atas (W2)

    •  Tinggi (H)

    •  Luasan yang dikerjakan (LUASAN)

    •  Produktivitas per crew per jam (TOTAL_PRODUKTIVITAS)

     j.  Tabel Detail Uraian Team terdiri atas:

    •  ID Team (NO_TEAM)

    •  ID detail team (NO_DETAIL_TEAM)

    •  ID tenaga kerja (NO_KEAHLIAN)

    •  ID Peralatan (NO_PERALATAN)

    •  Kuantitas masing-masing tenaga kerja dan alat (KUANTITAS)

    k.  Tabel Material yang digunakan terdiri atas:

    •  ID material (ID_MATERIAL)

    •  ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)

    •  Jumlah material yang digunakan per satuan unit aktivitas (KUANTITAS))

    l.  Tabel Alternatif terdiri atas:

    •  ID Altenatif (NO_ALTERNATIF)

    •  ID proyek (ID_PROYEK)

    •  Alternatif ke- (ALTERNATIF_KE)

    •  Prosentase indirect cost (PROSENTASE_INDIRECT_COST)

    m.  Tabel Monitoring terdiri atas:

    •  ID monitoring (NO_MONITORING)

    •  ID Altenatif (NO_ALTERNATIF)

    •  Monitoring hari ke- (HARI_KE)

    n.  Tabel Detail Monitoring terdiri atas:

    •  ID monitoring (NO_MONITORING)

    •  ID detail monitoring (NO_DETAIL_MONITORING)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    17/51

    49

    Universitas Kristen Petra

    •  ID aktivitas (NO_AKTIVITAS)

    •  Kemajuan aktual (KEMAJUAN_AKTUAL)

    4. 3. 3.  Identifikasi relasiIdentifikasi relasi antar masing-masing atribut yang satu dengan yang

    yang lainnya dijelaskan pada Tabel 4.5. sebagai penjelasan dari penggambaran

    ERD ( Entity Relation Diagram) pada Gambar 4.16. (Physical  Data  Model) dan

    Gambar 4.17. (Conceptual Data Model).

    4. 3. 4.  Sketsa diagram hubungan entitas

    Untuk menggambarkan model sistem terdapat dua macam jenis ERD

    yaitu ERD Physical  (atau Physical  Data  Mode) dan ERD Conceptual (atauConceptual   Data   Model) seperti yang terlihat pada Gambar 4.16 dan

    Gambar 4.17.

    Tabel 4. 5. Relasi pada ERD Conceptual 

    No.

    Model Relasi JenisRelasi

    Keterangan

    1

    dilaksanakan_di

    Proy ek

    No_Proy ek

    Nama_Proy ek

    Jenis_Pekerjaan

    Panjang_Saluran

     jam_ kerja_awal

     jam_ kerja_akhir

    Tanggal_mulai_pelaksanaan

     jumlah _sect ion

    lokasi_material

    no_lokasi

    nama_lokasi

    ikk

    ikk_sby

     

    One toMany

     Entitas “lokasi_material”memiliki banyak proyekatau boleh tidak memiliki

    entitas “proyek”. Entitas ”Proyek” hanyamemiliki satu entitas“lokasi_material” atauboleh tidak memilikientitas “lokasi_material”

    2

    memiliki

    Proy ek

    No_Proy ek

    Nama_Proy ek

    Jenis_Pekerjaan

    Panjang_Saluran jam_ kerja_awal

     jam_ kerja_akh ir

    Tanggal_mulai_pelaksanaan

     jumlah _sect ion

    Alternatif

    No_Alternatif

    alternatif_ke

    nilai_indirect _c

    One toMany

     Entitas ”Proyek” harusmemiliki banyak entitas“Alternatif”.

     Entitas ”Alternatif” harusmemiliki satu entitas”Proyek”

    3

    dipantau

    Alternatif

    No_Alternatif

    alternatif_ke

    nilai_indirect_cost

    Monitoring

    No_Monitoring

    hari_ke

     

    One toMany

     Entitas ”Alternatif” bolehmemiliki banyak entitas“Monitoring” atau bolehtidak memiliki entitas”Monitoring”.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    18/51

    50

    Universitas Kristen Petra

     Entitas ”Monitoring” harusmemiliki satu entitas”Proyek”

    4

    mempunyai2

    Monitoring

    No_Monitoring

    hari_ke

    Detail_Monitoring

    No_detail_monitoring

    Kemajuan_Aktual 

    One toMany

     Entitas ” Monitoring”boleh memiliki banyakentitas

    “Detail_Monitoring” atauboleh tidak memilikientitas”Detail_Monitoring”.

     Entitas”Detail_Monitoring” harusmemiliki satu entitas”Monitoring”

     Primary key  pada entitas”Monitoring” menjadi

     primary key  pada entitas”Detail_Monitoring”

    5

    dikerjakan

    aktivit as

    No_aktiv itas

    nama_aktivitas

    lagbuf fer

    total_jam_kerja

    no_unit

    v olume

    biaya_operasional

    biaya_material

    direct_cost

    start

    order_no

    Team

    No_Team

     jumlah _team

    produktivitas_crew

    W1W2

    H

    luasan

    total_produktivitas 

    One toOne

     Entitas ” Aktivitas” harusmemiliki satu entitas

    “Team”. Entitas ”Team” harus

    memiliki satu entitas”Aktivitas”

    6

    pembantu_operator

    operator_kendaraan

    Peralatan

    No_Peralatan

    Jenis_alat

    Merek_Tipe

    Kepemilikan

    Kapasitas_Tenaga

    tahun_produksi

    biaya

    Spesif ikasi

    wwaktu_operasi1tahun

    bharga_setempat

    bunga_bank

    cara_hitung

    Tenaga_Kerja

    No_Keahlian

    Jenis_Keahlian

    upah_normal

    upah_lembur

     

    One toone

     Entitas ” Tenaga_Kerja”boleh atau tidak memilikisatu entitas “Perlatan”.

     Entitas ”Peralatan” bolehatau tidak memiliki satuentitas ”Tenaga Kerja”

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    19/51

    51

    Universitas Kristen Petra

    ID_MATERIAL = MAT_ID_MATERIAL

    ID_MATERIAL = ID_MATERIAL

    NO_KEAHLIAN = TEN_NO_KEAHLIAN

    NO_KEAHLIAN = NO_KEAHLIAN

    NO_AKTIVITAS = NO_AKTIVITAS

    NO_AKTIVITAS = N O_AKTIVITAS

    NO_ALTERNATIF = NO_ALTERNATIF

    NO_AKTIVITAS = N O_AKTIVITAS

    NO_SATUAN = NO_SATUAN

    NO_AKTIVITAS = NO_AKTIVITAS

    ID_MATERIAL = ID_MATERIAL

    NO_LOKASI = NO_LOKASI

    NO_AKTIVITAS = AKT_NO_AKTIVITAS

    NO_AKTIVITAS = N O_AKTIVITAS

    NO_MONITORING = NO_MONITORING

    NO_ALTERNATIF = NO_ALTERNATIF

    NO_ALTERNATIF = NO_ALTERNATIF

    ID_PROYEK = ID _PROYEK

    NO_SATUAN = NO_SATUAN

    NO_PERALATAN = NO_PERALATAN

    NO_TEAM = NO_TEAM

    NO_KEAHLIAN = NO_KEAHLIAN

    NO_AKTIVITAS = NO_AKTIVITAS

    PERALATAN

    NO_PERALATAN

    JENIS_ALAT

    PERALATAN

    KEPEMILIKAN

    KAPASITAS

    TAHUN_PRODUKSI

    BIAYA

    SPESIFIKASI

    WWAKTU_OPERASI1TAHUN

    BHARGA_SETEMPAT

    BUNGA_BANK

    CARA_HITUNG

    NO_KEAHLIAN

    TEN_NO_KEAHLIAN

    ID_MATERIAL

    MAT_ID_MATERIAL

    TENAGA_KERJA

    NO_KEAHLIAN

    KEAHLIAN

    UPAH_NORMALUPAH_LEMBUR

    AKTIVITAS

    NO_AKTIVITAS

    NO_ALTERNATIF

    NAMA_AKTIVITAS

    LAG

    BUFFER

    TOTAL_JAM_KERJA

    NO_UNIT

    VOLUME

    BIAYA_OPERASIONAL

    BIAYA_MATERIAL

    DIRECT_COST

    START

    ORDER_NO

    SATUAN

    NO_SATUAN

    SATUAN

    JENIS_SATUAN

    MATERIAL

    ID_MATERIAL

    NO_SATUAN

    JENIS_MATERIAL

    HARGA_SBY

    SPESIFIKASI

    TEAM

    NO_TEAM

    NO_AKTIVITAS

    NO_SATUANJUMLAH_TEAM

    PRODUKTIVITAS_CREW

    W1

    W2

    H

    LUASAN

    TOTAL_PRODUKTIVITAS

    PROYEK

    ID_PROYEKNO_LOKASI

    NAMA_PROYEK

    JENIS_PEKERJAAN

    PANJANG_SALURAN

    JAM_KERJA_AWAL

    JAM_KERJA_AKHIR

    TANGGAL_MULAI_PELAKSANAAN

    JUMLAH_SECTION

    DETAIL_URAIAN_TEAM

    NO_TEAM

    NO_DETAIL_TEAM

    NO_KEAHLIAN

    NO_PERALATAN

    KUANTITAS

    ALTERNATIF

    NO_ALTERNATIF

    ID_PROYEK

    ALTERNATIF_KE

    PROSENTASE_INDIRECT_COST

    MONITORING

    NO_MONITORING

    NO_ALTERNATIF

    HARI_KE

    DETAIL_MONITORING

    NO_MONITORING

    NO_DETAIL_MONITORING

    NO_AKTIVITAS

    KEMAJUAN_AKTUAL

    PRODECESSOR

    NO_PRODECESSOR

    NO_AKTIVITAS

    AKT_NO_AKTIVITAS

    LOKASI_MATERIAL

    NO_LOKASI

    NAMA_LOKASI

    IKK

    IKK_SBY

    MATERIAL_DIGUNAKAN

    NO_MATERIAL_DIGUNAKAN

    ID_MATERIAL

    NO_AKTIVITAS

    KUANTITAS

    TEMP_ALUR

    NO_ALUR

    NO_ALTERNATIF

    ALUR

    AKTIVITAS_AKHIR

    DURASI_TOTAL

    TEMP_START_FINISH

    NO_AKTIVITAS

    NO_SECTION

    NO_ALTERNATIF2

    START

    FINISH

    TEMP_START_FINISH_CONNECTION

    NO_AKTIVITAS

    NO_KONEKSINO_ALTERNATIF3

    NO_SECTION2

    NILAI

     

    Gambar 4. 16. Physical  Data  Model.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    20/51

    52

    Universitas Kristen Petra

    pelumas

    bahan_bakar

    pembantu_operator

    operator_kendaraan

    koneksi_diagram

    start_finish

    alur

    monitoring_aktivitas

    satuan_produktivitas

    menggunakan

    dipakai

    dilaksanakan_di

    didahului_oleh

    memiliki

    mempunyai2

    dipantau

    terdiri dari

    memiliki

    digunakan2

    menggunakan

    mempunyai

    menyewa

    dikerjakan

    Peralatan

    No_Peralatan

    Jenis_alat

    Merek_Tipe

    Kepemilikan

    Kapasitas_Tenaga

    tahun_produksi

    biaya

    Spesifikasi

    wwaktu_operasi1tahun

    bharga_setempat

    bunga_bank

    cara_hitung

    Tenaga_Kerja

    No_Keahlian

    Jenis_Keahlian

    upah_normalupah_lembur

    aktivitas

    No_aktivitasnama_aktivitas

    lag

    buffer

    total_jam_kerja

    no_unit

    volume

    biaya_operasional

    biaya_material

    direct_cost

    start

    order_no

    Satuan

    No_Satuan

    Satuan

     jeni s_satuan

    Material

    No_Material

     jeni s_Material

    Harga_sby

    Spesifikasi

    Team

    No_Team

     juml ah_team

    produktivitas_crew

    W1W2

    H

    luasan

    total_produktivitas

    Proyek

    No_Proyek

    Nama_Proyek

    Jenis_Pekerjaan

    Panjang_Saluran

     jam_kerja_awal

     jam_kerja_akhir

    Tanggal_mulai_pelaksanaan

     juml ah_section

    Detail_Uraian_Team

    No_Detail_Uraian

    Kuantitas

    Alternatif

    No_Alternatif

    alternatif_ke

    prosentase_indirect_cost

    Monitoring

    No_Monitoring

    hari_ke

    Detail_Monitoring

    No_detail_monitoring

    Kemajuan_Aktual

    prodecessor

    no_prodecessor

    lokasi_material

    no_lokasi

    nama_lokasi

    ikk

    ikk_sby

    material_digunakan

    no_material_digunakan

    Kuantitas

    temp_alur

    no_alur

    alur

    aktivitas_akhir

    durasi_total

    temp_start_finish

    no_section

    no_alternatif

    start

    finish

    temp_start_finish_connection

    no_koneksi

    no_alternatifno_section

    nilai

     

    Gambar 4. 17. Conceptual Data Model.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    21/51

    53

    Universitas Kristen Petra

    4. 4. Aplikasi Sistem Optimalisasi Penjadwalan Linear Scheduling Method  

    Sistem optimalisasi yang telah dihasilkan merupakan suatu sistem yang

    dapat digunakan untuk membantu melakukan penjadwalan berdasarkan teori LSM

    dan melakukan estimasi biaya yang dibutuhkan proyek. Hasil output yang didapat,

    membantu pengguna untuk menentukan durasi dan biaya proyek. Selain itu,

    sistem dapat melakukan monitoring progres proyek berdasarkan pada

    penjadwalan yang direncanakan dengan grafik LOB.

    4.4.1. Kebutuhan Penunjang Sistem

    Sistem dibuat dengan menggunakan Microsoft SQL Server 2000 dan

    Delphi. Untuk itu dalam penggunaan sistem, program Microsoft SQL Server 2000

    harus terinstall terlebih dahulu.

    4.4.2. Tampilan dan Input Data ke dalam Database Sistem

    4.4.2.1. Tampilan Sistem

    Tampilan dari sistem dibuat sesederhana mungkin, sehingga dapat

    dengan mudah dipahami oleh si pemakai. Pada saat sistem mulai dibuka maka

    akan muncul tampilan seperti yang terlihat pada Gambar 4.18.

    1.  Menu Utama

    Lembar Menu Utama yang terlihat pada Gambar 4.18 merupakan

    tampilan awal program, terdiri dari form-form diantaranya (1) Form Satuan, (2)

    Form Lokasi, (3) Form Material, (4) Form Tenaga Kerja, (5) Form Alat, (6) Form

    Proyek, dan (7) Form Delete Tabel.

    Form Satuan, lokasi, material, tenaga kerja, dan alat merupakan form

    yang diperlukan untuk memasukkan informasi dasar yang diperlukan oleh sistem

    optimalisasi penjadwalan LSM.

    Fungsi dan tampilan dari masing-masing form akan dijelaskan lebih

    lanjut pada subbab tersendiri.

    2.  Form Satuan

    Pada tampilan ini berfungsi untuk menginput kan data jenis satuan yang

    akan digunakan dalam perencanaan penjadwalan yang akan dilakukan oleh

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    22/51

    54

    Universitas Kristen Petra

    sistem. Pada tabel satuan ini ada dua variabel yang digunakan yaitu satuan dan

     jenis satuan. Satuan ini memaksudkan standar ukuran yang digunakan, contohnya:

    kilometer (km), meter kubik (m3), kilogram (kg), lembar (lbr), liter (ltr), dll

    (Gambar 4.19).

    Gambar 4. 18. Tampilan dari Menu Utama Sistem Optimalisasi.

    Gambar 4. 19. Tampilan dari Form Satuan.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    23/51

    55

    Universitas Kristen Petra

    Form untuk menambahkan data baru pada database  terlihat pada

    Gambar 4.19. Caranya dengan mengetik data yang dibutuhkan yaitu jenis satuan

    dan satuan pada row yang telah disediakan. Kemudian klik Add button, maka data

    baru berhasil disimpan dalam database akan muncul pada kolom bawah.

    Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database  dan ingin

    melakukan revisi data. Caranya yaitu dengan memilih data yang ingin direvisi dari

    kolom bawah dan ubah data yang diinginkan, kemudian klik Update button.

    Pada aplikasi sistem yang dilakukan untuk penelitian ini digunakan

    empat macam jenis satuan yaitu:

      Satuan Aktivitas

    Satuan aktivitas ini digunakan untuk memberikan keterangan pada volume

    untuk setiap aktivitas yang terdapat pada pekerjaan saluran. Pada aplikasisistem, satuan yang digunakan untuk menyatakan volume aktivitas yaitu

    dalam satuan meter kubik (m3), meter persegi (m

    2), meter (m) dan

    kilogram (kg).

      Satuan Panjang

    Satuan panjang ini digunakan untuk memberikan keterangan pada panjang

    saluran pekerjaan tersebut. Pada aplikasi sistem, satuan yang digunakan

    untuk panjang saluran dinyatakan dalam meter (m).

      Satuan Produktivitas crew

    Satuan aktivitas ini digunakan untuk memberikan keterangan produktivitas

    dari tiap crew sebagai hasil dari analisa rerata statistik dari data historis

    yang didapatkan. Pada aplikasi sistem, satuan yang digunakan untuk

    menyatakan produktivitas per crew ini dinyatakan dalam satuan meter

    kubik per jam (m3 /jam), meter persegi per jam (m

    2 /jam), meter per jam

    (m/jam) dan kilogram per jam (kg/jam).

      Satuan Volume

    Satuan volume ini digunakan untuk memberikan keterangan pada satuan

    material dan kuantitas material dari yang digunakan pada tiap aktivitas.

    Pada aplikasi sistem, satuan yang digunakan untuk menyatakan volume

    yaitu meter kubik (m), kilogram (kg), lembar (lbr), dan liter (ltr).

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    24/51

    56

    Universitas Kristen Petra

    3.  Form Lokasi

    Form Lokasi ini berfungsi untuk menginput kan data indeks kemahalan

    konstruksi setiap daerah yang akan digunakan sebagai data penunjang dalam

    perhitungan estimasi biaya yang dilakukan oleh sistem.

    Pada kenyataannya untuk membantu melakukan estimasi biaya yang

    dilakukan di awal proyek yaitu pada saat tender, proyek yang berlokasi diluar

    Surabaya menggunakan indeks kemahalan konstruksi. Oleh karena itu pada sistem

    disediakan variabel ini.

    Pada aplikasi sistem data indeks kemahalan konstruksi tiap daerah

    dimasukkan sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik yaitu dikelompokkan

    berdasarkan provinsi, yang kemudian diurutkan oleh sistem berdasarkan abjad

    lokasi dengan tujuan untuk memudahkan mencari nama lokasi yang dimaksud.Form untuk menambahkan data IKK baru pada database  terlihat pada

    Gambar 4.20 yang terdiri dari:

    Pada tabel data lokasi variabel yang digunakan diantaranya:

      Nama Lokasi

    Variabel ini untuk menunjukkan lokasi dari masing-masing indeks. Jumlah

    dari lokasi ini mencakup atau mewakili semua daerah-daerah yang ada di

    wilayah Indonesia.

      Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)

    Variabel ini didapatkan dari nilai indeks yang dikeluarkan oleh Badan

    Pusat Statistik pada tahun 2007 (Lampiran 2).

      Faktor Pembagi

    Variabel ini memasukkan nilai IKK yang dijadikan tolok ukur untuk

    semua daerah. Pada aplikasi yang dilakukan wilayah Surabaya dijadikan

    tolak ukur untuk semua daerah. Jadi nilai yang dimasukkan pada variabel

    ini adalah nilai IKK daerah Surabaya.

      IKK (Sby=1.00)

    Variabel ini bertujuan untuk menyeragamkan semua nilai IKK setiap

    daerah dengan nilai IKK yang dijadikan tolok ukur. Caranya yaitu dengan

    membagi nilai IKK daerah dengan Faktor Pembagi (4.1)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    25/51

    57

    Universitas Kristen Petra

    PembagiFaktor

    IKK1.00)(SbyIKK

    daerahtiap==  .............................................(4.1)

    Pada aplikasi yang dilakukan nilai IKK Surabaya digunakan sebagai

    Faktor Pembagi, karena studi kasus dilakukan pada kontraktor Surabaya

    yang mempunyai proyek diluar daerah Surabaya.

    Cara memasukkan data baru yaitu:

    1. Klik New  button, ketik data yang dibutuhkan yaitu (1) nama lokasi

    pada row Daerah, (2) IKK daerah pada row IKK, dan (3) IKK Surabaya pada

    row Faktor Pembagi yang telah disediakan.

    2. Klik Hitung IKK button, sistem akan melakukan proses perhitungansesuai dengan rumus (4.1), hasil perhitungan akan terlihat pada row IKK

    (Sby=1.00)

    3. Klik Add  button, maka akan muncul tampilan seperti yang terlihat

    pada Gambar 4.20 dan data baru yang berhasil disimpan dalam database akan

    muncul pada kolom bawah.

    Gambar 4. 20.Tampilan dari Form Lokasi.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    26/51

    58

    Universitas Kristen Petra

    Cara untuk melakukan revisi pada data yang telah tersimpan dalam database yaitu

    dengan memilih data yang ingin direvisi dari kolom bawah, lakukan perubahan

    pada data yang diinginkan, setelah melakukan perubahan data maka klik Update 

    button.

    4.  Form Material

    Form Material berfungsi untuk menginput kan data material yang akan

    digunakan dalam perencanaan penjadwalan. Data material yang digunakan pada

    studi kasus dapat dilihat pada Gambar 4.21.

    Pada tabel data material variabel yang digunakan diantaranya:

      Jenis Material

    Variabel ini membedakan setiap material yang digunakan pada proyek.Yang jenisnya dapat ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan

    dari tiap proyek.

      Satuan Unit

    Variabel ini dipilih dari data yang telah dimasukkan pada Form Satuan dan

    telah tersimpan dalam database  sistem. Tujuannya untuk memberikan

    keterangan mengenai satuan unit yang digunakan oleh setiap jenis material

    yang diinputkan, biasanya disesuaikan dengan satuan yang digunakan

    dilapangan maupun dalam penyediaan material dilapangan. Sebagai

    contoh untuk jenis material batu kali digunakan satuan meter kubik (m3)

      Spesifikasi

    Variabel spesifikasi meupakan variabel tambahan yang berfunsi untuk

    memberikan keterangan mengenai spesisfikasi yang dianjurkan maupun

    yang diinginkan oleh konsultan.

      Harga Surabaya

    Variabel ini untuk memasukkan harga satuan dasar dari setiap jenis

    material. Harga yang diinput kan dalam database yaitu harga pada lokasi

    Surabaya.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    27/51

    59

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 21. Tampilan dari Form Material.

    Form untuk menambahkan data material baru pada, caranya dengan

    mengetik data yang dibutuhkan yaitu jenis material, satuan unit, spesifikasi, dan

    harga Surabaya pada row yang telah disediakan, kemudian klik Add button.

    Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database  dan ingin

    melakukan revisi data. Caranya yaitu dengan memilih data yang ingin direvisi dari

    kolom bawah, lakukan perubahan data kemudian klik Update button. Data yang

    berhasil diupdate dalam database dan data baru dapat dilihat pada kolom bawah.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    28/51

    60

    Universitas Kristen Petra

    5.  Form Tenaga Kerja

    Tampilan ini berfungsi untuk menginput kan dan melakukan perubahan

    data tenaga kerja yang akan digunakan dalam perencanaan penjadwalan yang

    akan dilakukan oleh sistem.

    Pada tabel tenaga kerja variabel yang digunakan diantaranya:

      Jenis keahlian

    Variabel ini untuk membedakan jenis keahlian dari masing-masing

    pekerja, pada studi kasus ini jenis keahlian dibedakan menjadi beberapa

     jenis seperti yang terlihat pada Gambar 4.22.

      Upah normal

    Variabel ini digunakan untuk memasukkan upah normal pekerja per jam

    (Rp./jam) sesuai dengan jenis keahliannya masing-masing pekerja.Yang dimaksud dengan upah normal yaitu upah yang diberikan pada

    pekerja sesuai dengan jumlah jam kerja normal, dimana jumlah jam kerja

    normal akan diinputkan pada Form Proyek (Gambar 4.25).

      Upah lembur

    Variabel ini digunakan untuk memasukkan upah lembur pekerja per jam

    (Rp./jam) sesuai dengan jenis keahliannya masing-masing pekerja.

    Yang dimaksud dengan upah lembur yaitu upah yang diberikan pada

    pekerja yang bekerja lebih panjang dari jam kerja normal yang telah

    ditentukan pada Form Proyek (Gambar 4.25). Jumlah jam lembur selisih

    antara jumlah jam kerja normal pada Form Proyek (Gambar 4.25) dengan

     jumlah jam kerja pada Form Perencanaan LSM (Gambar 4.32).

    Form untuk menambahkan data tenaga kerja baru pada database terlihat

    pada Gambar 4.22, caranya klik New button, ketik data yang dibutuhkan yaitu

     jenis keahlian, upah normal dan upah lembur pada row yang telah disediakan.

    Kemudian klik Add  button, data baru yang berhasil disimpan dalam database

    akan muncul pada kolom bawah.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    29/51

    61

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 22. Tampilan dari Form Tenaga Kerja.

    Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database  dan ingin

    melakukan revisi data. Caranya yaitu dengan memilih data yang ingin direvisi dari

    kolom bawah. Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.22. setelah

    melakukan perubahan data maka klik Update button.

    6.  Form Alat

    Tampilan ini berfungsi untuk menginput kan data alat yang digunakan

    dalam perencanaan penjadwalan yang akan dilakukan oleh sistem.

    Pada form data peralatan terdiri dari variabel-variabel yaitu:

      Jenis Alat

    Variabel ini untuk membedakan jenis alat yang digunakan pada proyek.

    Biasanya dibedakan karena fungsi dari alat itu sendiri, pada aplikasi sistem ini

     jenis-jenis alat yang digunakan diantaranya excavator , dump truck , concrete

    mixer ,dll.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    30/51

    62

    Universitas Kristen Petra

      Merk & Tipe Alat

    Variabel ini memberikan keterangan pada setiap jenis alat. Variabel ini

    diperlukan karena dalam setiap proyek ada kemungkinan suatu jenis alat yang

    sama terdapat lebih dari satu.

      Kapasitas

    Variabel ini untuk memberikan keterangan tentang kapasitas dari alat tersebut,

    misal untuk jenis alat excavator  faktor yang menentukan yaitu kapasitas dari

    bucket. Maka dimasukkan nilai kapasitas bucket sebagai keterangan kapasitas

    alat.

      Tahun Produksi

    Variabel ini mencantumkan tahun produksi dari alat yang dimaksud, variabel

    ini mempunyai peran apabila alat adalah milik sendiri yaitu pada saatperhitungan biaya satuan alat.

      Kepemilikan Alat

    Kepemilikan alat pada sistem ini hanya dibedakan menjadi dua yaitu:

      Sendiri

    Pilihan ini memaksudkan alat yang digunakan pada proyek merupakan

    inventaris pribadi dari kontraktor.

      Sewa

    Pilihan ini memaksudkan alat yang digunakan pada proyek adalah alat

    sewa dari pihak lain.

      Biaya (Rp./Jam)

    Variabel ini digunakan untuk langsung memasukkan biaya satuan alat per jam

    dan untuk menampilkan hasil output   dari perhitungan biaya alat yang telah

    dilakukan oleh sistem.

    Sistem dapat melakukan perhitungan untuk memperkirakan biaya satuan dasar

    dengan memasukkan variabel-variabel (1) harga alat, (2) waktu operasi alat 1

    tahun, (3) umur rencana pemakaian alat, (4) HP mesin, (5) harga bahan bakar,

    (6) harga pelumas, (7) efisiensi suku cadang, (8) efisiensi reparasi, (9)

    efisiensi bahan bakar, dan (10) efisiensi minyak pelumas.

    Proses perhitungan biaya dan output untuk mendapatkan harga satuan alat per

     jam yang terjadi pada sistem terlihat pada Gambar 4.23.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    31/51

    63

    Universitas Kristen Petra

    INPUT

    1. Harga Alat (Rp.)

    2. Waktu Operasi 1 tahun (jam)

    3. Umur rencana pemakaian

    alat (thn)

    4. HP Mesin

    5. Harga bahan bakar (pilih dari

    data material)

    6. Harga pelumas (pilih dari

    data material)

    7. Efisiensi suku cadang

    (Range 6.75-8.75 %)

    8. Efisiensi reparasi alat

    (Range 12.00-17.50 %)

    9. Efisiensi bahan bakar(Range 12.00-15.00 %)

    10. Efisiensi Pelumas (Range

    2.50-3.00 %)

    OUTPUT

    Harga Satuan Dasar Alat

    (Rp./Jam) = BiayaKepemilikan + Biaya

    Operasional

    DATABASE

    PROSES

    1.1. B. Investasi (Rp./Jam)

      (Rumus 4.3)

    1.2. B. Depresiasi (Rp./Jam)

      (Rumus 4.4)

    1. Biaya Kepemilikan

    (Rp./Jam) (Rumus 4.2)

    2.1. B. Suku Cadang (Rp./Jam)

      (Rumus 4.7)

    2. Biaya Operasional

    (Rp./Jam) (Rumus 4.6)

    2.2. B. Reparasi (Rp./Jam)

      (Rumus 4.8)

    2.4. B. Pelumas (Rp./Jam)

      (Rumus 4.10)

    2.3. B. Bahan Bakar (Rp./Jam)

      (Rumus 4.9)

    Nilai Sisa Alat = Harga Alat x 10%

      (Rumus 4.5)

     

    Gambar 4. 23. Alur Perhitungan Biaya Satuan Alat Milik Sendiri.

    Dalam melakukan perhitungan biaya alat terdapat dua kategori yaitu:

    a.  Biaya kepemilikan alat

    Biaya kepemilikan alat ini harus ditanggung oleh kontraktor yang memiliki

    alat berat.Biaya kepemilikan alat didapatkan dengan memperhitungkan biaya

    investasi dan biaya depersiasi dari alat (4.2).

    DepresiasiB.B.Invest.nkepemilikaB.   += ..........................................(4.2)

      Biaya investasi

    Biaya investasi tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan yang

    bersangkutan, dengan memperhitungkan adanya biaya bunga, pajak,

    asuransi, gudang, dll. Biaya investasi didapatkan seperti yang terlihat pada

    rumus (4.3).

    W2N

    1)S(N1)(NP(Rp./Jam)InvestasiBiaya

    ×

    −++=

    .................................(4.3)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    32/51

    64

    Universitas Kristen Petra

      Biaya depresiasi

    Depresiasi adalah penurunan nilai alat dikarenakanadanya kerusakan, umur

    alat, dan harga alat di pasaran. Biaya depresiasi didapatkan seperti yang

    terlihat pada rumus (4.5).

    WN

    SP(Rp./Jam)DepresiasiBiaya

    ×

    −= ..................................................(4.4)

    Keterangan rumus (4.3) dan (4.4):

    P = harga alat (Rp.)

    N = umur rencana pemakaian alat (thn)

    S = nilai sisa alat/ salvage value (Rp.)

    W = waktu operasi alat dalam 1 tahun (jam)

    Dengan menganggap nilai sisa adalah 10% dari harga alat maka rumus yang

    digunakan yaitu: (4.4.)

    %10×= PS   ..........................................................................................(4.5)

    b.  Biaya operasional alat

    Biaya operasional alat timbul pada saat alat digunakan. Biaya operasional alat

    meliputi biaya suku cadang (Sc), biaya reparasi (Re.), biaya bahan bakar (Bb),

    dan biaya pelumas (Pe.). (4.6)

    Pe.BbRe.ScloperasionaB.   +++= ....................................................(4.6)

      Biaya suku cadang didapatkan dengan menggunakan rumus (4.7).

    WN

    P8,75)%s/d75,6((Rp./Jam)cadangsukuBiaya

    ×

    ×= ...........................(4.7)

      Biaya reparasi didapatkan dengan menggunakan rumus (4.8).

    WN

    P17,5)%s/d00,12((Rp./Jam)reparasiBiaya

    ×

    ×= .................................(4.8)

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    33/51

    65

    Universitas Kristen Petra

    Keterangan rumus (4.7) dan (4.8):

    P = Harga alat (Rp.)

    N = Umur rencana pemakaian alat (thn)

    W = Waktu operasi alat dalam 1 tahun (jam)

      Biaya bahan bakar didapatkan dengan menggunakan rumus (4.9)

    hbHP15)%s/d(12(Rp./Jam)bakarbahanBiaya   ××= .......................(4.9)

      Biaya pelumas didapatkan dengan menggunakan rumus (4.10)

    hpHP3)%s/d(2,5(Rp./Jam)pelumasBiaya   ××= ............................(4.10)

    Keterangan rumus (4.9) dan (4.10):

    HP = horse power  

    hb = harga bahan bakar (Rp.)

    hp = harga pelumas (Rp.)

    Form untuk menambahkan data alat baru pada database  terlihat pada

    Gambar 4.24, caranya klik New button, ketik data yang dibutuhkan yaitu jenis

    alat, merk & tipe, kepemilikan, kapasitas, tahun produksi dan biaya pada row

    yang telah disediakan. Data baru yang berhasil disimpan dalam database akan

    muncul pada kolom bawah.

    Apabila ada data yang telah tersimpan dalam database  dan ingin

    melakukan perubahan data, caranya yaitu dengan memilih data yang ingin dirubah

    dari kolom bawah, lakukan perubahan data kemudian klik Update  button. Data

    yang berhasil diupdate dalam database dapat dilihat pada kolom bawah (Gambar

    4.24).

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    34/51

    66

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 24. Tampilan dari Form Alat.

    Tampilan dari hasil perhitungan biaya alat ditampilkan pada sisi kanan

    Form Alat (Gambar 4.24).

    Pada studi kasus yang dilakukan, kontraktor tidak mempunyai data yang

    lengkap sehingga variabel-variabel yang diperlukan tidak dapat terisi semua dan

    sistem tidak dapat melakukan perhitungan. Untuk itu pada aplikasi sistem

    langsung dimasukkan harga satuan dasar alat yang didapatkan dari hasil

    wawancara salah satu personil di lapangan.

    7.  Form Proyek

    Setelah informasi dasar yang diperlukan tersimpan dalam database maka

    data proyek yang diperlukan untuk melakukan optimalisasi penjadwalan LSM.

    Pada Form Proyek (Gambar 4.25) data proyek dibedakan menjadi dua bagian

    yaitu (1) data proyek, dan (2) detail proyek.

    (1) Data proyek 

    Data proyek merupakan keterangan dasar proyek yang berpengaruh pada proses

    optimalisasi penjadawalan LSM diantaranya:

      Nama Proyek

    Variabel nama proyek diisi sesuai dengan nama dari proyek akan

    dimasukkan ke dalam database.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    35/51

     U ni  v er  si   t   a s

    K r i   s t   enP  e t  r  a

    Gambar 4. 25. Tampilan dari Form Proyek.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    36/51

    68

    Universitas Kristen Petra

      Lokasi Proyek

    Variabel lokasi proyek ini akan menentukan nilai IKK (Indeks Kemahalan

    Konstruksi) yang akan digunakan dalam proses mengestimasi biaya

    proyek.

      Jenis Pekerjaan

    Variabel jenis pekerjaan untuk memberikan keterangan mengenai jenis

    pekerjaan yang dimasukkan dalam database. Variable ini berbeda dengan

    variabel nama proyek. Contoh dalam aplikasi sistem nama proyek adalah

    Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Zaa. Dalam proyek terdapat beberapa

    item pekerjaan diantaranya pekerjaan persiapan, pekerjaan saluran dan

    pekerjaan bangunan air. Pada penilitian yang digunakan pada aplikasi

    sistem hanya pekerjaan saluran.  Panjang

    Variabel memasukkan nilai panjang saluran yang dikerjakan.

      Jumlah Section

    Variabel ini untuk memasukkan jumlah section yang dikehendaki untuk

    proses penjadawalan LSM.

      Jam Kerja Normal

    Variabel ini untuk mendapatkan jumlah jam kerja normal proyek, yang

    akan mempengaruhi nilai produktivitas dan proses estimasi biaya yang

    dilakukan.

    (2) Detail proyek 

    Detail proyek berfungsi untuk memasukkan data aktivitas proyek yang diperlukan

    dalam proses penjadwalan, estimasi biaya, dan monitoring proyek. Langkah-

    langkah yang perlu dilakukan yaitu:

    a.  Memasukkan nomor alternatif dan nilai indirect cost.

    Pada studi kasus yang dilakukan ada lima macam alternatif. Alternatif 1

    adalah berdasarkan pada data dilapangan.Sedangkan alternative yang lain

    meripakan proses iterasi untuk mendapatkan biaya optimum proyek.Data

     jumlah crew dan jam kerja setiap aktivitas yang digunakan untuk masing-

    masing alternatif dapat dilihat pada Tabel 4.6.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    37/51

     

     U ni  v er  si   t   a sK r i   s t   enP  e t  r  a

    Tabel 4. 6. Detail Jumlah Crew kerja dan Jumlah Jam kerja

    Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternati

    No. Jenis AktivitasJumlahCrew

    JumlahJamKerja

    per hari

    JumlahCrew

    JumlahJamKerja

    per hari

    JumlahCrew

    JumlahJam

    Kerja perhari

    JumlahCrew

    J

    K

    1 Galian Tanah 1 9 2 9 1 14 2

    2 Pasangan Batu Kali 1 9 2 9 1 14 2

    3 Plesteran 1pc:3ps 2 9 2 9 2 9 2

    4 Fabrikasi Tulangan 2 9 2 9 2 9 2

    5 Bekisting 2 9 2 9 2 9 2

    6 Pengecoran 1 9 1 9 1 9 2

    7 Timbunan danpemadatan tanah

    1 9 1 9 1 9 2

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    38/51

    70

    Universitas Kristen Petra

    Untuk memasukkan nilai indirect cost sistem dapat melakukan

    perhitungan sederhana yaitu dengan memasukkan jenis biaya dan nilainya

    (Gambar 4.26). Hasil perhitungan akan ditampilkan disisi bawah bagian kiri.

    Gambar 4. 26. Tampilan Form Hitung Indirect Cost

    Pada aplikasi sistem yang dilakukan nilai indirect cost didapatkan dari

    nilai rata-rata  overhead proyek   selama proyek berlangsung diambah dengan

    general overhead sebesar 5% dari total biaya. Sehingga didapatkan nilai indirect

    cost sebesar Rp. 750.000/hari.

    b.  Melengkapi Detail Alternatif

    Form Aktivitas seperti yang terlihat pada Gambar 4.27 ini merupakan

    tampilan yang muncul setelah menekan button detail alternatif.

    Form ini berfungsi untuk memasukkan semua aktivitas yang dilakukan

    pada pekerjaan saluran. Variabel yang harus diinputkan pada form ini yaitu:

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    39/51

    71

    Universitas Kristen Petra

      Nama aktivitas

    Variabel ini untuk memasukkan setiap jenis aktivitas yang terdapat pada

    pekerjaan saluran. Dalam studi kasus yang dilakukan ada 7 jenis aktivitas

    yaitu: (1) galian tanah, (2) pasangan batu kali, (3) plesteran, (4) fabrikasi

    tulangan, (5) Bekisting dan pemasangan tulangan, (6) pengecoran, dan (7)

    timbunan dan pemadatan.

    Gambar 4. 27. Tampilan dari Form Aktivitas Untuk Melakukan Input  Data.

      Unit

    Variabel ini untuk memberikan keterangan satuan unit (yang sudah

    diinputkan sebelumnya pada Form Satuan) untuk setiap jenis aktivitas.

    Satuan unit yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dalam

    studi kasus satuan unit yang digunakan yaitu m3, m2, m’, dan kg.

      Volume

    Variabel ini untuk memasukkan volume setiap aktivitas. yang nantinya

    digunakan pada saat proses penjadwalan dan monitoring.

      Urutan tampil

    Urutan tampil ini diperlukan apabila ada dua aktivitas yang akan

    dikerjakan dalam waktu bersamaan. Dalam studi kasus yang digunakan

    seperti aktivitas fabrikasi tulangan dengan aktivitas plesteran.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    40/51

    72

    Universitas Kristen Petra

      Prodecessor

    Prodecessor merupakan aktivitas yang mendahului sebelum aktivitas yang

    lain dikerjakan. Contoh dalam studi kasus yang digunakan: aktivitas galian

    tanah dikerjakan terlebih dahulu sebelum aktivitas pasangan batu kali

    dilakukan.

    Untuk setiap aktivitas diperlukan keterangan lain yaitu:

    1. Crew Pekerja

    Form Crew pekerja (Gambar 4.28) untuk memasukkan data crew yang

    digunakan proyek.

    Gambar 4. 28. Tampilan Form Crew Pekerja

    Pada form ini terdapat variable diantaranya: produktivitas per crew, jumlah

    sumber daya pekerja dan alat untuk setiap crew, dimensi penampang dan

     jumlah crew yang digunakan dalam proses penjadwalan LSM. Dimensi

    penampang digunakan untuk mengkonversi satuan produktivitas setiap crew

    menjadi m’/jam (4.11).

    m2)(m3,penampangluasan

    m2/jam)(m3/jam,crewtasproduktivi jampercrewpertasProduktivi   = .....(4.11)

    Dimensi penampang  dimasukkan dengan mengisi Form Dimensi Penampang

    seperti yang terlihat pada Gambar 4.29.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    41/51

    73

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 29. Tampilan dari Form Dimensi Penampang

    Dimensi penampang pada Form Crew adalah untuk luasan dengan ”bentuk

    trapesium”, perhitungan luasan dapat dilakukan oleh sistem, sedangkan untuk

    bentuk lainnya dapat menggunakan pilihan ”bentuk lain” dan langsung

    memasukkan luasana aktivitas.

    Explore digunakan untuk memasukkan kebutuhan resource pada tiap aktivitas

    dengan menggunakan Form Pilihan Crew seperti yang terlihat pada Gambar 4.30.  Resource  yang dibutuhkan dapat diinputkan. Setelah melakukan pemilihan

    resource dan mengisi jumlah yang diperlukan maka akan muncul pada tabel sisi

    kanan dari Form Crew seperti yang terlihat pada Gambar 4.28.

    Gambar 4. 30. Tampilan Form Pilihan crew

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    42/51

    74

    Universitas Kristen Petra

    2. Material digunakan

    Volume material untuk setiap aktivitas dimasukkan pada Form Material

    Digunakan (Gambar 4.31).

    Pada form ini memilih salah satu jenis material pada database melalui form

    Material. Variabel kuantitas yaitu jumlah material yang dibutuhkan dalam satu

    satuan unit volume aktivitas yang bersangkutan. Pada studi kasus kuantitas

    material untuk masing-masing aktivitas yang dimasukkan didapatkan dari buku

    pedoman SNI. Pada Gambar 4.31 terlihat kebutuhan material untuk satu satuan

    unit aktivitas pasangan batu kali.

    Gambar 4. 31. Tampilan Form Material Digunakan

    3. Perencanaan LSM.

    Form perencanaan seperti yang terlihat pada Gambar 4.32 digunakan untuk

    memasukkan variabel-variabel yang berhubungan dengan perencanaan.

    Variabel-variabel yang dimasukkan pada Form Perencanaan yaitu:

      Lag

    Selisih waktu start crew pekerja pada satu aktivitas. Diperlukan apabila

    dalam satu aktivitas terdiri atas beberapa crew pekerja. Nilai lag yang

    dimasukkan dalam satuan hari.

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    43/51

    75

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 32. Tampilan Form Perencanaan

      Start buffer

    Waktu yang diperlukan untuk menunda aktivitas dimulai setelah aktivitas

    yang mendahului selesai dikerjakan. Bertujuan untuk menghindari

    interfensi yang terjadi antar aktivitas. Dalam sistem ini hanya

    menggunakan start buffer. Nilai buffer yang dimasukkan dalam satuan

    hari.

      Jumlah jam kerja

    Variabel jumlah jam kerja merupakan variabel yang menunjukkan lama

    aktivitas tersebut berlangsung dalam satu hari. Nilai dari jumlah jam kerja

    ini tidak selalu sama dengan nilai jam kerja normal yang terdapat di Form

    Proyek. Selisih yang didapatkan akan menjadi waktu lembur dari aktivitas

    yang bersangkutan.

    4. Form Biaya operasional.

    Form Biaya Operasional seperti yang terlihat pada Gambar 4.33 merupakan

    output sistem dari biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    44/51

    76

    Universitas Kristen Petra

    pengoperasian alat dan pekerja yang sebelumnya telah dimasukkan pada form

    crew pekerja pada Gambar 4.28.

    Gambar 4. 33. Tampilan Form Biaya Operasional

    5. Form Biaya Material.

    Form Biaya Material seperti yang terlihat pada Gambar 4.34 merupakan output

    sistem dari biaya material yang sebelumnya telah dimasukkan pada form

    Material Digunakan pada Gambar 4.31. Biaya material yang dihasilkan dari

    form ini menyatakan biaya yang dibutuhkan per satu satuan unit volume.

    Gambar 4. 34. Form Biaya Material

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    45/51

    77

    Universitas Kristen Petra

    c.  Form LSM

    Form LSM seperti yang terlihat pada Gambar 4.35. merupakan tabel output

    sistem yang berisi tentang data-data yang dibutuhkan untuk proses penjadwalan

    LSM. Dari Tabel ini maka didapatkan sistem akan mengolah menjadi sebuah

    grafik LSM yang terlihat pada Gambar 4.36-8.

    Gambar 4. 35. Tampilan Form Planning Alternatif 1

    Gambar 4. 36. Grafik LSM untuk Alternatif 1

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    46/51

    78

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 37. Grafik LSM untuk Alternatif 2

    Gambar 4. 38. Grafik LSM untuk Alternatif 3

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    47/51

    79

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 39. Grafik LSM untuk Alternatif 4

    Gambar 4. 40. Grafik LSM untuk Alternatif 5

    Grafik LSM yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya

    proyek yang dibutuhkan. Durasi total proyek dari masing-masing alternatif yaitu:

    1. Alternatif 1 : 205 hari kerja

    2. Alternatif 2 : 198 hari kerja

    3. Alternatif 3 : 195 hari kerja

    4. Alternatif 4 : 182 hari kerja

    5. Alternatif 5 : 102 hari kerja

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    48/51

    80

    Universitas Kristen Petra

    d.  Form Total Cost

    Form Total Cost seperti yang terlihat pada Gambar 4.42 merupakan hasil ouptut

    dari sistem pada proses estimasi biaya. Variabel yang terdapat didalamnya yaitu:

      No.

    Variabel ini memaksudkan nomor alternatif yang diinputkan pada Form

    Proyek bagian Detail Proyek.

      Indirect Cost

    Variabel ini meliputi biaya overhead   proyek dan gaji staff proyek, yang

    nilainya berbanding lurus dengan durasi proyek.

      Total Direct Cost

    Variabel ini meliputi biaya material, tenaga kerja dan biaya alat yang

    dikeluarkan selama proyek berlangsung.  Total Cost

    Variabel ini merupakan hasil penjumlahan dari nilai indirect cost  dan total

    direct cost .

    Perhitungan biaya yang dihasilkan digambarkan dalam suatu grafik untuk

    membantu menentukan alternatif yang paling optimum. Grafik yang dihasilkan

    terlihat pada Gambar 4.41.

    Grafik Biaya-Waktu

    4,942,208,944

    4,716,313,761

    2,352,871,5921,468,872,184

    1,456,401,535

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    6000

    102 183 195 198 205

    Durasi (hr )

       B   i  a  y  a   (   D  a   l  a  m    J

      u   t  a   )

    Direct Cost Indirect Cost Total Cost

    (Alt. 5) (Alt. 4) (Alt. 3) (Alt. 2) (Alt. 1)

     

    Gambar 4. 41. Tampilan Grafik Optimalisasi Biaya

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    49/51

    81

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 42. Form Total Cost

    Dari grafik yang dihasilkan maka alternatif yang dianggap paling optimum atau

    yang memiliki biaya terendah terdapat pada alternatif 4, yaitu dengan

    menambahkan jumlah crew pekerja pada aktivitas galian tanah, pasangan batu

    kali, pengecoran, dan timbunan+pemadatan.

    e.  Form Monitoring

    Form yang terlihat pada Gambar 4.43. digunakan untuk melakukan monitoring

    dari proyek. Dengan menentukan alternatif yang dikehendaki dan mengisi waktu

    monitoring maka sistem akan menghasilkan tabel monitoring (Gambar 4.44) dan

    Grafik LOB seperti yang terlihat pada Gambar 4.45 yang dapat melihat kemajuan

    setiap aktivitas. Waktu yang digunakan disini yaitu hari kerja.

    Gambar 4. 43. Form Tampilan Monitoring Proyek

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    50/51

    82

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 4. 44. Tampilan Form Tabel Monitoring

    Gambar 4. 45. Tampilan Grafik LOB untuk Alternatif ke-2 hari ke-75

    8.  Lembar Form Delete Database

    Form seperti yang terlihat pada Gambar 4.46 ini berfungsi untuk

    menghapus semua data lama yang sudah tersimpan dalam database. Form ini

    diperlukan untuk memulai suatu proyek yang mempunyai data yang sama sekali

  • 8/16/2019 Jiunkpe Ns s2 2008 01506015 9777 Saluran Irigasi Chapter4

    51/51

    83

    berbeda dengan data lama yang tersimpan dalam database, sehingga tidak perlu

    menghapus data satu persatu.

    Gambar 4. 46. Tampilan Form Delete Database.

    Setelah memilih semua tabel yang diinginkan klik Hapus  button, dan

    akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.47.

    Gambar 4. 47. Tampilan Untuk Memastikan Menghapus Semua Data Pada Tabel

    Yang Telah Dipilih.