JINTAN HITAM (Nigella Sativa)

37
PENGARUH PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH YANG DIBEBANI GLUKOSA MUSTAIRAL 110 209 0001 MUNAWIR MULFA 110 209 0080 PEMBIMBING : DR.dr. SRI VITAYANI Sp.KK dr. ASRINI SAFITRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2012

description

ini penelitian tentang manfaat jintan hitam

Transcript of JINTAN HITAM (Nigella Sativa)

PENGARUH PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT YANG DIBEBANI GLUKOSA

PENGARUH PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH YANG DIBEBANI GLUKOSA

MUSTAIRAL110 209 0001MUNAWIR MULFA110 209 0080PEMBIMBING :DR.dr. SRI VITAYANI Sp.KKdr. ASRINI SAFITRI

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR2012

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Sumber : - Suyono S, 2010.Diabetes Melitus di Indonesia dalam Buku ajar ilmu penyakit dalam. - Widyaningrum H, 2012. Jintan Hitam menyembuhkan segala Penyakit kecuali Kematian1.2 Rumusan MasalahBagaimana pengaruh pemberian jintan hitam (Nigella sativa) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus yang dibebani glukosa 1.3 Tujuan Penelitian51.4. Manfaat PenelitianBAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Jintan HitamTanaman jintan hitam diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: PlantaeDivision: Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo: Ranunculales Famili: Ranunculaceae Genus: Nigella Spesies: Nigella sativaBinominal name: Nigella sativa L

Sumber : Putra S.R. 2012. Mukjizat dan seluk beluk Habbatus sauda.Jintan Hitam sebagai Antidiabetik Sumber :Redaksi Trubus. 2010. Trio Herbal . Jakarta : PT. Trubus Swadaya 10-122.2 Tinjauan Umum Diabetes MellitusDefinisiDiabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme kronik yang ditandai dengan tingginya konsentrasi glukosa di dalam darah atau disebut juga hiperglikemia, yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau dikombinasikan dengan terjadinya resistensi insulin. Klasifikasi Diabetes mellitus tipe 1 Diabetes mellitus tipe 2 Diabetes mellitus gestasionalTerapi Terapi Insulin Terapi Obat Hipoglikemik DiagnosisGlukosa plasma puasa (FPG = fasting plasma glucose). FPG normal adalah kurang dari 100 mg/dl (5,6 mmol/L).Glukosa puasa terganggu antara 100 sampai 125 mg/dl (5,6 - 6,9 mmol/L). Toleransi glukosa terganggu didiagnosis ketika 2 jam setelah makan. Uji toleransi glukosa oral adalah antara 140 dan 199 mg/dL (7,8 untuk 11,0 mmol / L). Sumber :Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi.Penerbit Buku Kedokteran EGC.2.3 Kerangka Teori

2.4 Kerangka Konsep

2.5 HipotesisJintan hitam (Nigella sativa) menurunkan kadar glukosa darah tikus yang dibebani glukosa.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis PenelitianPenelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian post test control group design.3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 hari, terhitung mulai tanggal 27 sampai 30 November 2012 yang bertempat di Laboratorium IPA Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.3.3 Populasi dan Sampel3.3.1 PopulasiPopulasi penelitian ini adalah tikus.3.3.2 SampelSampel penelitian ini adalah tikus yang memenuhi kriteria penelitian berikut ini :

3.3.2.3 Besar SampelBesar sampel ditentukan sesuai ketentuan WHO. Pada peletian ini tikus dibagi menjadi 3 kelompok, dengan jumlah sampel minimal 5 ekor per kelompok.3.4 Identifikasi VariabelVariabel bebas: Jintan hitam (Nigella sativa)Variabel terikat: Kadar glukosa darah tikusVariabel perantara: Pembebanan glukosa

3.5 Bahan dan Alat3.6 Definisi Operasional3.6.1 Kadar glukosa darahGlukosa darah adalah hasil metabolisme karbohidrat di dalam tubuh.

Kriteria Objektif:Normal: 70 mg/dL 110 mg/dL.Hiperglikemia : >200 mg/dL

3.7 Alur penelitianAcarbose 4,5 mg/kgBB

Jintan hitam 0,3 ml15 Ekor TikusKontrol negatif (-)Tikus 5 ekorPuasa 8 jam Aquades 0,5 mlAdaptasi 3 hariPengukuran kadar glukosa darah tikus (kadar glukosa puasa)Pembebanan gukosa 6,75 g/kgBB, 5 menit setelah perlakuanPengukuran kadar glukosa darah pada menit ke- 0,30,60,90,120Analisis hasil dan uji statistikKontrol positif (+)tikus 5 ekorPerlakuan Itikus 5 ekor3.8 Analisa dataKadar glukosa darah dan waktu pengambilan cuplikan dibuat kurva. Kemudian dihitung luas daerah di bawah kurva / Area Under the Curve (AUC) dari menit ke-0 sampai menit ke-120 (AUC0-120) dengan rumus trapesium untuk masing-masing perlakuan, yaitu:

Kemampuan sediaan uji dalam menurunkan kadar glukosa darah, diketahui dari perhitungan dengan rumus persentase penurunan kadar glukosa darah (% PKGD) yaitu:

BAB IVGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANFakultas Kedokteran UMI ini bertempat di Kampus UMI yang terletak di jalan Urip Sumoharjo Km.5 Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Penelitian diadakan pada laboratorium IPA Terpadu FK-UMIBAB VHASIL DAN PEMBAHASAN24Tabel 5.1 Rerata Kadar Glukosa Darah Tiap Waktu pada Berbagai Kelompok Perlakuan

Menit ke-KelompokKontrol negatifKontrol positifJintan hitam 0,3 ml0102,236,8364,215,6172,419,9330184,2124,9082,47,40130,460,7160257,893,85110,211,05183,280,7690213,473,6498,88,70151,648,3212016657,9883,413,31126,429,28Sumber: Data primer, November 2012

5.1 Hasil PenelitianGrafik 5.1 Rerata Kadar Glukosa Darah Tiap Waktu pada Berbagai Kelompok Perlakuan

Sumber: Data primer, November 2012

Tabel 5.2 Nilai AUC0-120 dari Persentase Kadar Glukosa Darah terhadap Waktu pada Berbagai PerlakuanKelompok PerlakuanAUC0-120Kontrol negatif236851228,10Kontrol positif10956396,21Jintan hitam16938869,25Sumber: Data primer, November 2012

Tabel 5.3 Hasil LSD AUC0-120 antara Berbagai PerlakuanAntar Kelompok PerlakuanNilai pKeteranganKontrol negatif kontrol positif0,002Berbeda bermaknaKontrol negatif Jintan hitam0,135Berbeda tidak bermaknaKontrol positif Jintan hitam0,030Berbeda bermaknaSumber: Data primer, November 2012

Tabel 5.4 Penurunan Kadar Glukosa Darah (% PKGD) tiap Kelompok Perlakuan

Kelompok PerlakuanNilai % PKGDKontrol positif53,74 %Jintan hitam28,49 %Sumber: Data primer, November 2012

5.2 Hasil Pembahasan

5.2.1 Peningkatan Kadar Glukosa DarahMetode toleransi glukosa terjadi peningkatan kadar glukosa serum mulai menit ke-30 dan kadar glukosa akan kembali normal pada menit ke-120.

5.2.2 Pengaruh Pemberian Jintan Hitam (Nigella sativa)Bahan aktif yang terkandung dalam minyak jintan hitam antara lain thymoquinone, nigellone thymohydroquinone, dithymoqinone, thymol, carvacrol, nigellicine, nigellimine-N-oxide, nigellidine, alpha-hedrin, tanin, flavonoid, dan fiber. Bahan-bahan tersebutlah yang memiliki potensi dalam menurunkan kadar glukosa darah.BAB VIPENUTUP6.1 KesimpulanNilai AUC0-120 untuk kontrol negatif sebesar 23685 mg menit/dl, kontrol positif sebesar 10956 mg menit/dl, dan perlakuan jintan hitam sebesar 16938 mg menit/dl.Pemberian jintan hitam dengan dosis 0,3 ml dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus yang dibebani glukosa meskipun tidak bermakna.%PKGD jintan hitam sebesar 28,49 %, sedangkan kontrol positif yaitu sebesar 53,74 %.

6.2 SaranPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis yang lebih bervariasi agar diketahui dosis optimal untuk menurunkan kadar glukosa darah tikus yang dibebani glukosa.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian.Perlu dilakukan penelitin lebih lanjut dengan waktu pengukuran kadar glukosa darah diperpanjang agar lebih representatif.

DAFTAR PUSTAKASuyono S, Diabetes Melitus di Indonesia. Dalam buku : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007: 1873-1879Purnamasari D,Diagnosis dan klasifikasi Diabetes melitus. Dalam buku : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007: 1880-1883Schteingrat DE. 2003 Pankreas : Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus, Dalam buku : Price SA, Wilson ML, editor. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Terjemahan oleh Pendit BU, Hartanto H, Wulansari P, Mahanani DA. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC: 1259-1271Widyaningrum H, 2012. Jintan Hitam menyembuhkan segala Penyakit kecuali Kematian. Jakarta: PT. Buku Seru: 102-103Hilman I, 2005. Mengambil Hikmah dari Habbatus Sauda. 2005. [diakses 2012 maret 10] Available from : http://www.penamuslim.com/mengambil-hikmah-dari-habbatussauda/ Redaksi Trubus. 2010. Trio Herbal . Jakarta : PT. Trubus Swadaya 10-12Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: Yayasan Sarana Wana JayaHutapea JR. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI. Bashandy AES. 2006. Effect of fixed oil Nigella sativa on male fertility in normal and hyperlipidemic rats. Intl J Pharm 2(1):104-109.Ramdan MF, Mrsel JT. 2004. Neutral lipid classes of black cumin (Nigella sativa L.) seed oils. Europ J Lipid Sci Tech 106:35-43. Mansi KMS. 2006. Effects of oral administration of water extract of Nigella sativa on the hypothalamus pituitary adrenal axis in experimental diabetes. Intl J Pharm 2(1):104-109. Putra S.R. 2012. Mukjizat dan seluk beluk Habbatus sauda. Jogjakarta: LaksanaDjoko H. 1952. Tanaman Obat Indonesia Jilid I. Jakarta: Depkes RI. El-Dakhakhny M, Madi NJ, Lambert N, Ammon HP. 2002. Nigella sativa oil, nigellone and derived thymoquinone inhibit synthesis of 5-lipoxygenase products in polymorphonuclear leukocytes from rats. J Ethnopharmacol 81:161-164.Nergiz C, tles S. 1993. Chemical composition of Nigella Sativa L. seeds. Food Chem 48:259-261.Babayan VK, Koottungal D, Halaby GA. 2006. Proxymate analysis, fatty acid and composition of Nigella sativa L. seed. J Food Sci 43:1314-1315. Mason R. Natural diabetes cure, curing blood sugar disorders without drugs [Internet]. 2005 [diakses 2012 maret 10]. Available from: http://www.youngagain.org/books/diabetes.pdfTjay, T. H., dan Kirana R. (2003). Obat-Obat Penting ( Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Samping). Edisi Kelima. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sulistyowaty, D. (2009). Efek Diet Rumput Laut Euchema sp. Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang Disuntik Aloksan. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Guyton, A. (1990). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit EGC. Hal : 705-706Katzung, B. G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC. Hal : 663-667Rang, H. P., M. M. Dale, J. M. Ritter, and R. J. Flower. (2007). Pharmacology. London: Elseviers Health Sciences Rights Department. Amma, N. R. (2009). Efek Hipoglikemik Ekstrak daun Murbei (Morus multicaulis) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus DM. Tesis. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB.Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey, L. M. (2005). Pharmacoteraphy ( A Pathophsiologic Approach). Sixth Edition. United States: The McGraw-Hill Companies. Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Goodman and Gilman. (2006). The Pharmacological Basis of Therapeutics. Eleventh edition. United States: The McGraw-Hill Companies.Craig, C. R., and Robert E. S., (1997). Modern Pharmacology with Clinical Application. Fifth edition. United States: The McGraw-Hill Companies.Wells, G. B., Joseph T. D., Terry L. S., and Cecily V. D. (2009). Pharmacotherapy Handbook. Sevent Edition. USA : McGraw-Hill Companies.

TERIMA KASIH