Jinayah Dan Hudud03

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal penciptaannya malaikat sudah mengetahui bahwa manusia akan membuat kerusakan di dunia. Kenyataannya memang benar. Banyak manusia yang melakukan kejahatan di muka bumi ini. Mengambil hak orang lain, berlaku tidak adil, merugikan diri sendiri dan orang lain adalah contoh-contoh kebatilan yang selalu dibuat manusia. Ajaran Islam nyatanya sudah sangat lengkap. Allah SWT lewat Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah telah menerangkan tentang berbagai macam kejahatan (Jinnayah) beserta hukumannya (Hudud). Allah SWT adalah Zat Mahaadil, maka hukuman yang diajarkan pun juga sangat adil. Jinnayah dan hudud yang diajarkan Rasulullah SAW tentu sewajarnya menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Segalanya telah diatur dalam agama. Maka sebagai hamba yang telah diciptakan sudah sewajarnya kita menaati aturan-aturan tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas,dapat dirumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Jinnayah dan Hudud? 2. Apa saja macam-macam Jinnayah? 3. Bagaimana tata cara Hudud dalam masing-masing Jinnayah tersebut? 4. Apa hikmah mempelajari Jinnayah dan Hudud? 1

Transcript of Jinayah Dan Hudud03

Page 1: Jinayah Dan Hudud03

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal penciptaannya malaikat sudah mengetahui bahwa manusia akan

membuat kerusakan di dunia. Kenyataannya memang benar. Banyak manusia yang

melakukan kejahatan di muka bumi ini. Mengambil hak orang lain, berlaku tidak adil,

merugikan diri sendiri dan orang lain adalah contoh-contoh kebatilan yang selalu dibuat

manusia.

Ajaran Islam nyatanya sudah sangat lengkap. Allah SWT lewat Rasulullah SAW

sebagai pembawa risalah telah menerangkan tentang berbagai macam kejahatan

(Jinnayah) beserta hukumannya (Hudud). Allah SWT adalah Zat Mahaadil, maka hukuman

yang diajarkan pun juga sangat adil.

Jinnayah dan hudud yang diajarkan Rasulullah SAW tentu sewajarnya menjadi pedoman

dalam kehidupan sehari-hari. Segalanya telah diatur dalam agama. Maka sebagai hamba

yang telah diciptakan sudah sewajarnya kita menaati aturan-aturan tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,dapat dirumuskan permasalahan dalam

bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Jinnayah dan Hudud?

2. Apa saja macam-macam Jinnayah?

3. Bagaimana tata cara Hudud dalam masing-masing Jinnayah tersebut?

4. Apa hikmah mempelajari Jinnayah dan Hudud?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami apa yang dimaksud dengan Jinnayah dan Hudud.

2. Mengetahui macam-macam Jinnayah.

3. Mengetahui tata cara hudud dalam Jinnayah.

4. Memahami hikmah dalam mempelajari Jinnayah dan Hudud.

1

Page 2: Jinayah Dan Hudud03

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini,terdiri atas tiga bab.Pada Bab Pertama,berisi

pendahuluan yang diuraikan meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan

sistematika penulisan.

Selanjutnya pada Bab Kedua penjabaran tentang pengertian Jinnayah dan hudud dan

juga contoh-contoh serta hikmahnya untuk kehidupan sehari-hari. Terakhir adalah Bab

Ketiga meliputi Simpulan dan diuraikan dengan Daftar Pustaka.

2

Page 3: Jinayah Dan Hudud03

BAB II

Jinnayah dan Hudud

2.1 Pengertian Jinayah dan Hudud

Jinayah adalah Perbuatan yang diharamkan atau dilarang karena dapat

menimbulkan kerugian atau kerusakan agama, jiwa, akal atau harta benda. Kata

jinayah berasal dari kata janayajni yang berarti akhaza (mengambil) atau sering

pula diartikan kejahatan, pidana atau kriminal.

Hudud adalah bentuk jama’ dari kata had yang asal artinya sesuatu yang

membatasi di antara dua benda. Menurut bahasa, kata had berarti al-man’u

(cegahan). Adapun menurut syar’i, hudud adalah hukuman-hukuman kejahatan

yang telah ditetapkan oleh syara’ untuk mencegah dari terjerumusnya seseorang

kepada kejahatan yang sama.

2.2 Macam – macam Jinayah dan Hukum Bagi Pelakunya

1. Pembunuhan

Pembunuhan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat menghilangkan

nyawa seseorang, apa pun bentuknya, apabila suatu tindakan tersebut dapat

menghilangkan nyawa, maka ia dikatakan membunuh.

Pembunuhan terbagi tiga: pembunuhan dengan sengaja, pembunuhan yang

mirip dengan sengaja, dan ketiga pembunuhan karena keliru.

a. Pembunuhan yang disengaja

Pembunuhan dengan sengaja ialah seseorang yang secara sengaja (dan

terencana) membunuh orang yang terlindungi darahnya (tak bersalah).

Adapun untuk pembunuhan yang disengaja dan terencana, maka pihak wali dari

terbunuh diberi dua alternatif, yaitu menuntut hukum qishash, atau memaafkan

dengan mendapat imbalan diat.

b. Pembunuhan yang Seperti Disengaja

3

Page 4: Jinayah Dan Hudud03

Adapun yang dimakasud syibhul ’amdi (pembunuhan yang mirip dengan

sengaja) ialah seseorang bermaksud tidak memukulnya, yang secara kebiasaan

tidak dimaksudkan hendak membunuhnya, namun ternyata oknum yang jadi

korban meninggal dunia. Kejadiannya bisa juga seperti ini, ketika seseorang

memukul orang lain tidak dengan benda yang mematikan dan tidak pula

mengenai organ tubuh yang vital dan sensitif seperti otak, jantung, dll, dan orang

tersebut meninggal dunia. Hal seperti itulah yang dikatakan sebagai

pembunuhan yang seperti disengaja.

Dalam hal ini tiada wajib qisas (balas bunuh) bagi si pembunuh, tetapi

diwajibkan ke atas keluarga pembunuh untuk membayar diyat mughallazah

(denda yang berat) dengan secara beransur – ansur selama tiga tahun kepada

keluarga korban.

c. Pembunuhan yang tidak di sengaja

Sedangkan yang dimaksud pembunuh yang tidak disengaja ialah seseorang

yang melakukan perbuatan menghilangkan nyawa seseorang tanpa disengaja.

Ketika seseorang melakukan hal yang mubah baginya, seperti memanah binatang

buruan atau semisalnya, ternyata anak panahnya nyasar mengenai orang hingga

meninggal dunia.

Bagi si pembunuh tidak dikenakan qisas (balas bunuh) tetapi dia dikenakan

diyat mukhafafah (denda yang ringan). Diyat itu dibayar oleh adik-beradik

pembunuh dan bayarannya boleh ditangguhkan selama tiga tahun.

2. Pencurian

Pencurian adalah mengambil sesuatu milik orang lain secara diam-diam dan

rahasia dari tempat penyimpannya yang terjaga dan rapi dengan maksud untuk

dimiliki. Pengambilan harta milik orang lain secara terang-terangan tidak

termasuk pencurian tetapi Muharobah (perampokan) yang hukumannya lebih

berat dari pencurian. Dan Pengambilan harta orang lain tanpa bermaksud

4

Page 5: Jinayah Dan Hudud03

memiliki itupun tidak termasuk pencurian tetapi Ghosab (memanfaatkan milik

orang lain tanpa izin).

Pelaku pencurian diancam hukuman potong tangan dan akan diazab diakherat

apabila mati sebelum bertaubat dengan tujuan agar harta terpelihara dari tangan

para penjahat, karena dengan hukuman seperti itu pencuri akan jera dan

memberikan pelajaran kepada orang lain yang akan melakukan pencurian karena

beratnya sanksi hukum sebagai tindakan defensif (pencegahan).

Hukuman potong tangan dijatuhkan kepada pencuri oleh hakim setelah

terbukti bersalah, baik melalui pengakuan, saksi dan alat bukti serta barang yang

dicurinya bernilai ekonomis, bisa dikonsumsi dan mencapai nishab, yaitu lebih

kurang 93 gram emas.

3. Perzinahan

Zina adalah melakukan hubungan seksual di luar ikatan perkawinan yang

sah, baik dilakukan secara sukarela maupun paksaan.

Sanksi hukum bagi yang melakukan perzinahan adalah dirajam (dilempari

dengan batu sampai mati) bagi pezina mukhshan; yaitu perzinahan yang

dilakukan oleh orang yang telah melakukan hubungan seksual dalam ikatan

perkawinan yang sah. Atau dicambuk 100 kali bagi pezina ghoer mukhshan; yaitu

perzinahan yang dilakukan oleh orang yang belum pernah melakukan hubungan

seksual dalam ikatan perkawinan yang sah.

Sanksi hukum tersebut baru dapat dijatuhkan apabila sudah terbukti

melakukan perzinahan baik dengan pengakuan, 4 orang saksi atau alat bukti.

Perzinahan diharamkan oleh Islam karena :

a. Menghancurkan garis keturunan dan putusnya hak waris.

5

Page 6: Jinayah Dan Hudud03

b. Mengakibatkan kehamilan sehingga anak yang terlahir tersia-sia dari

pemeliharaan, pengurusan dan pembinaan pendidikannya.

c. Merupakan salah satu bentuk dari perilaku binatang yang akan

menghancurkan kemanusiaan.

d. Menimbulkan penyakit yang berbahaya dan menular.

4. Qadzaf

Qadzaf adalah menuduh orang lain melakukan perzinahan. Sangsi hukumnya

adalah dicambuk 80 kali. Sangsi ini bisa dijatuhkan apabila tuduhan itu

dialamatkan kepada orang Islam, baligh, berakal, dan orang yang senantiasa

menjaga diri dari perbuatan dosa besar terutama dosa yang dituduhkan. Namun

ia akan terbebas dari sangsi tersebut apabila dapat mengemukakan 4 orang saksi

dan atau bukti yang jelas. Suami yang menuduh isterinya berzina juga dapat

terbebas dari sangsi tersebut apabila dapat mengemukakan saksi dan bukti atau

meli’an isterinya yang berakibat putusnya hubungan perkawinan sampai hari

kiamat.

5. Muharobah

Muharobah adalah aksi bersenjata dari seseorang atau sekelompok orang

untuk menciptakan kekacauan, menumpahkan darah, merampas harta, merusak

harta benda, ladang pertanian dan peternakan serta menentang aturan

perundang-undangan.

Latar belakang aksi ini bisa bermotif ekonomi yang berbentuk perampokan,

penodongan baik di dalam maupun diluar rumah atau bermotif politik yang

berbentuk perlawanan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

dengan melakukan gerakan yang mengacaukan ketentraman dan ketertiban

umum.

6

Page 7: Jinayah Dan Hudud03

Sangsi hukum pelaku muharobah adalah :

1. Dipotong tangan dan kakinya secara bersilang apabila ia atau mereka hanya

mengambil atau merusak harta benda.

2. Dibunuh atau disalib apabila dalam aksinya itu ia membunuh orang.

3. Dipenjara atau dibuang dari tempat tinggalnya apabila dalam aksinya hanya

melakukan kekacauan saja tanpa mengambil atau merusak harta-benda dan

tanpa membunuh.

2.3 Hikmah Mempelajari Jinayah dan Hudud

Ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dalam mata pelajaran ini, hikmah-

hikmah tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Dengan mempelajari jinayah dan hudud, maka kita akan mengetahui

macam- macam tindakan kriminal dan hukumnya.

2. Dapat mempertebal rasa persaudaraan, karena perbuatan yang dapat

merugikan orang lain sangat di benci oleh Allah SWT.

3. Dapat mengingatkan kita akan adab dalam bergaul di masyarakat.

4. Dapat mempertebal rasa keimanan kepada Allah SWT.

7

Page 8: Jinayah Dan Hudud03

BAB III

Simpulan

Jinayah adalah Perbuatan yang diharamkan atau dilarang karena dapat

menimbulkan kerugian atau kerusakan agama, jiwa, akal atau harta benda.

Hudud adalah hukuman-hukuman kejahatan yang telah ditetapkan oleh syara’

untuk mencegah dari terjerumusnya seseorang kepada kejahatan yang sama.

Contoh-contoh Jinnayah dan Hudud adalah pembunuhan, pencurian, perzinahan,

qadzhaf, dan muharabbah. Masing-masing dari Jinnayah tersebut memiliki Hudud yang

telah ditentukan. Tujuannya agar seseorang tidak melakukakan kesalahan yang sama

seperti yang telah dia lakukan.

Dengan mempelajari jinayah dan hudud, maka kita akan mengetahui macam-

macam tindakan kriminal dan hukumnya, mempertebal rasa persaudaraan,

karena perbuatan yang dapat merugikan orang lain sangat di benci oleh Allah

SWT. Dapat mengingatkan kita akan adab dalam bergaul di masyarakat.dan

dapat mempertebal rasa keimanan kepada Allah SWT.

8

Page 9: Jinayah Dan Hudud03

DAFTAR PUSTAKA

Jenis- jenis Jinayat, 2009, dalam http://www.mail-archive.com, di download pada

15 Oktober 2009

Jinayah, 2009, dalam http://www.republika.co.id, di download pada 15 Oktober

2009.

Pengertian Hudud, 2009, dalam http://alislamu.com, di download pada 15

Oktober 2009

Rasyid, Sulaiman. 2008. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Saefulridjal, 2008, Fiqh Jinayah, dalam http://www.fkip-uninus.org, di download

pada 15 Oktober 2009

Zainuddin, Djedjen. 2009. Fiqh MA Kelas XI. Semarang : PT Toha Putra

9