JINAYAH DAN HUDUD

download JINAYAH DAN HUDUD

of 7

Transcript of JINAYAH DAN HUDUD

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    1/7

    BAB II

    PEMBAHASAN

    JINAYAH DAN HUDUD

    A. Jinayah

    1. Pengertian jinayah

    Pada dasarnya, pengertian dari istilah jinayah mengacu kepada hasil perbuatanseseorang. Biasanya pengertian tersebut terbatas pada perbuatan yang dilarang.

    Dikalangan fukaha pengertian jinayah berarti perbuatan-perbuatan yang terlarang

    oleh syara.meskipun demikian, pada umumnya, fukahak menggunakan istilah

    tersebut hanya untuk perbuatan-perbuatan yang mengancam keselamatan jiwa, seperti

    pemukulan, pembunuhan dan sebagainya. Selain itu terdapat fuqaha yang membatasi

    istilah jinayah kepada perbuatan-pperbuatan yang dsiancam denga hukuman hudud

    dan qishash- tidak termasuk pebuatan-perbuatan yang dioancam dengan hukuman

    tazir. Istilah lain yang sepadan dengan jinayah adalah jarimah. Yaitu larangan-larang

    syara yang diancam Allah dengan hukuman had atau tazir.

    Dari berbagai batasan mengenai istilah jinayah diatas maka pengertian jinayah

    dapat dibagi kepada dua jenis pertama yaitu: pengertian luas dan pengertian sempit.

    Klasipikasi pengertian ini terlihat dari sangsi yang dikenakan terhadap jinayah.

    1. dalam pengertian luas jinayah merupakan perbuatan-perbuatan yang

    dilarang dalam syara dan dapat mengakibatkan hukuman had,atau

    tazir.

    2. dalam pengertian sempit jinayah merupakan perbuatan-perbuatan

    yang dilarang oleh syara dan dapat menimbulkan hukuman had,

    bukan tazir.

    2. Unsur atau rukun jinayah

    Ada beberapa uunsur atau rukun umum dari jinayah antara lain:1. adanya nash, yang melarang perbuatan-perbuatan tertentu yang disertai ancaman

    hukuman atas perbuatan-perbuatan di atas. Unsur ini dikenal dengan istilah unsur

    formal

    2. adanya unsur perbuatan yang membentuk jinayah, baik berupa melakukanperbuatan yang dilarang atau meninggalkan perbuatan yang diharuskan. Unsur ini

    dikenal dengan istilah unsur material.

    3. pelaku kejahatan adalah orang yang dapat menerima khithab atau dapatmemahami taklif artinya pelaku kejahatan tadi adalah mukallaf, sehingga mereka

    dapat dituntut atas kejahatan yang mereka lakukan. Unsur ini dikenal dengan

    istilah unsur moral

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    2/7

    suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai jinayah jika perbuatan tersebut

    mempunyai unsur-unsur/ rukun-rukun tadi. tanpa ketiga unsur tersebut, suatu

    perbuatan tidak dapat dikategorikan sebagai perbuatan jinayah.2.pengertian hudud

    Kata hudud adalah bentuk jamak bahasa arab haddyang berarti pencegahan

    penekanan atau larangan. Oleh karenanya ia merupakan suatu peraturan yangmembatasi undang-undang Allah berkenaan dengan hal-hal halal dan haram. hudud

    Allah dibagi dalam dua kategori. pertma undang-undang yang menjelaskan kepada

    manusia berhubungan dengan makanan, minuman, perkawinan, perceraian,dan lain-lain yang dibolehkan dan dilarang. Kedua hukuman-hukuman yang ditetapkan atau

    diputuskan agar dikenakan kepada seseorang yang melakukan hal yang dilarang.

    Dalam hukum Islam kata hudud dbatasi untuk hukuman karena tindak pidana

    yang disebutkan oleh al-quran dan Sunnah nabi SAW. Sedangkoan hukum lainditetapkan dengan pertimbangan hakim atu yang disebut dengan tazir. Kata umum

    untuk hukuman adalah uqubah berasal dari Aqb berarti suatu yang datang

    setelah sesuatu yang lainnya, karena hukuman dikenakan setelah pelanggaran atas

    batas-batas yang ditetapkan hukum agama disebut al-Uqubaat yang telahdisebutkan di atas.

    Nabi saw. telah menunjuk para petugas untuk mengumpulkan zakat di Bait al-maal ( perbendaharaan negara ), hal ini menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat

    merupakan suatu kewajiban negara Islam. Sejarah Islam mencatat, ketika beberapa

    suku arab tertentu menolak membayar zakat, maka khalifah Abu Bakar mengirim

    tentaraUntuk memerangi mereka karena suku yang tidak memberikan zakat sama dengan

    memberontak terhadap negara Islam dan melanggar hak-hak kaum miskin.

    Tindak pidana yang dapat dihukum dalam syariah yaitu tindakan yang akanmempengaruhi masyarakat. Al-quran telah merincikannya seperti pembunuhan (qatl),

    perampokan (hirabah), pencurian (sariqah), perzinaan (zina), tuduhan zina (qadzaf).

    Penilis akan membahas tentang tindakan-tindakan pidana dan hukumannya secararinci, tetapi perlu dipahami bahwa al-quran telah menetapkan ketentuan umum bagi

    hukuman pelanggaran pada ayat berikut ini: Qs. Al-syuura: 40

    Prinsip ini merupakan prinsip penting ditetapkan pada pribadi pelaku kejahatan

    terhadap orang lain atas atau pelanggaran terhadap masyarakat. Ada beberapa

    perintah Al-quran yang berhubungan dengan hukuman terhadap para pelanggarsebagai petunjuk bagi ummah: Qs. Al-Nahl:126

    Qs. Al-Hajj:60

    Al-Baqarah:194

    Dari ayat-ayat di atas dan ayat lain yang serupa, ditetapkan satu ketentuan bagi orang

    yang dianiaya, pertama-tama dia hendaknya memaafkan pelakunya, mungkin dia

    menjadi baik( bertobat) dengan pemberian maaf itu. Berdasarkan ayat ini bila

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    3/7

    hukuman akan dilaksanakan, maka ia harus setimpal dengan kejahatan yang

    dilakukan. Setiap undang-undang bertujuan memperbaiki harus didasarkan pada

    prinsip ini. Sangat menarik untuk diingat yaitu pada umumnya al-quran menggunakankata yang sama untuk hukuman dan tindak pidana. Dengan demikian dalam surat al-

    suura ayat 40 baik kejahatan maupun hukumannya disebut Sayyiah, dalam surat

    al-nahl ayat 21, surat al-hajj ayat 60 kata yang digunakan berasal dari Uqubah,dalam surat al-baqarah ayat 194 kata yang digunakan adalah Itida. Penggunaan

    kata yang sama untuk kejahatan perkara pidana dan hukumannya menunjukkan

    hukuman itu sndiri meskipun dibenarkan berdasarkan kaidah, taklain adalahkejahatan yang diperlukan.

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    4/7

    A. Pengertian jinayah dan hudud

    Jinayah adalah Perbuatan yang diharamkan atau dilarang karena dapat

    menimbulkan kerugian atau kerusakan agama, jiwa, akal atau harta benda. Kata jinayahberasal dari kata janayajni yang berarti akhaza (mengambil) atau sering pula diartikan

    kejahatan, pidana atau kriminal.

    Hudud adalah bentuk jama dari kata had yang asal artinya sesuatu yang

    membatasi di antara dua benda. Menurut bahasa, kata had berarti al-manu (cegahan).Adapun menurut syari, hudud adalah hukuman-hukuman kejahatan yang telah

    ditetapkan oleh syara untuk mencegah dari terjerumusnya seseorang kepada kejahatan

    yang sama.

    B. Macam macam Jinayah dan Hukum Bagi Pelakunya1. Pembunuhan

    Pembunuhan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat menghilangkan nyawa

    seseorang, apa pun bentuknya, apabila suatu tindakan tersebut dapat menghilangkannyawa, maka ia dikatakan membunuh.

    Pembunuhan terbagi tiga: pembunuhan dengan sengaja, pembunuhan yang mirip dengan

    sengaja, dan ketiga pembunuhan karena keliru.

    a. Pembunuhan yang disengajaYang dimaksud pembunuhan dengan sengaja ialah seseorang yang secara sengaja (dan

    terencana) membunuh orang yang terlindungi darahnya (tak bersalah).

    Adapun untuk pembunuhan yang disengaja dan terencana, maka pihak wali dari terbunuhdiberi dua alternatif, yaitu menuntut hukum qishash, atau memaafkan dengan mendapat

    imbalan diat.

    b. Pembunuhan yang seperti disengajaAdapun yang dimakasud syibhul amdi (pembunuhan yang mirip dengan sengaja) ialahseseorang bermaksud tidak memukulnya, yang secara kebiasaan tidak dimaksudkan

    hendak membunuhnya, namun ternyata oknum yang jadi korban meninggal dunia.

    Kejadiannya bisa juga seperti ini, ketika seseorang memukul orang lain tidak denganbenda yang mematikan dan tidak pula mengenai organ tubuh yang vital dan sensitif

    seperti otak, jantung, dll, dan orang tersebut meninggal dunia. Hal seperti itulah yang

    dikatakan sebagai pembunuhan yang seperti disengaja.Dalam hal ini tiada wajib qisas (balas bunuh) bagi si pembunuh, tetapi diwajibkan ke atas

    keluarga pembunuh untuk membayar diyat mughallazah (denda yang berat) dengan

    secara beransur ansur selama tiga tahun kepada keluarga korban.

    c. Pembunuhan yang tidak di sengajaSedangkan yang dimaksud pembunuh yang tidak disengaja ialah seseorang yang

    melakukan perbuatan menghilangkan nyawa seseorang tanpa disengaja. Ketika seseorang

    melakukan hal yang mubah baginya, seperti memanah binatang buruan atau semisalnya,ternyata anak panahnya nyasar mengenai orang hingga meninggal dunia.

    Bagi si pembunuh tidak dikenakan qisas (balas bunuh) tetapi dia dikenakan diyat

    mukhafafah (denda yang ringan). Diyat itu dibayar oleh adik-beradik pembunuh dan bayarannya boleh ditangguhkan selama tiga tahun.

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    5/7

    2. Pencurian

    Pencurian adalah mengambil sesuatu milik orang lain secara diam-diam dan rahasia dari

    tempat penyimpannya yang terjaga dan rapi dengan maksud untuk dimiliki. Pengambilanharta milik orang lain secara terang-terangan tidak termasuk pencurian tetapi Muharobah

    (perampokan) yang hukumannya lebih berat dari pencurian. Dan Pengambilan harta

    orang lain tanpa bermaksud memiliki itupun tidak termasuk pencurian tetapi Ghosab(memanfaatkan milik orang lain tanpa izin).

    Pelaku pencurian diancam hukuman potong tangan dan akan diazab diakherat apabila

    mati sebelum bertaubat dengan tujuan agar harta terpelihara dari tangan para penjahat,karena dengan hukuman seperti itu pencuri akan jera dan memberikan pelajaran kepada

    orang lain yang akan melakukan pencurian karena beratnya sanksi hukum sebagai

    tindakan defensif (pencegahan).

    Hukuman potong tangan dijatuhkan kepada pencuri oleh hakim setelah terbukti bersalah, baik melalui pengakuan, saksi dan alat bukti serta barang yang dicurinya bernilai

    ekonomis, bisa dikonsumsi dan mencapai nishab, yaitu lebih kurang 93 gram emas.

    3. Perzinahan

    Zina adalah melakukan hubungan seksual di luar ikatan perkawinan yang sah, baikdilakukan secara sukarela maupun paksaan.

    Sanksi hukum bagi yang melakukan perzinahan adalah dirajam (dilempari dengan batusampai mati) bagi pezina mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang

    telah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah. Atau dicambuk

    100 kali bagi pezina ghoer mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang

    belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah.Sanksi hukum tersebut baru dapat dijatuhkan apabila sudah terbukti melakukan

    perzinahan baik dengan pengakuan, 4 orang saksi atau alat bukti.

    Perzinahan diharamkan oleh Islam karena : 1) Menghancurkan garis keturunan danputusnya hak waris. 2) Mengakibatkan kehamilan sehingga anak yang terlahir tersia-sia

    dari pemeliharaan, pengurusan dan pembinaan pendidikannya. 3) Merupakan salah satu

    bentuk dari perilaku binatang yang akan menghancurkan kemanusiaan. 4) Menimbulkan penyakit yang berbahaya dan menular.

    4. Qadzaf

    Qadzaf adalah menuduh orang lain melakukan perzinahan. Sangsi hukumnya adalahdicambuk 80 kali. Sangsi ini bisa dijatuhkan apabila tuduhan itu dialamatkan kepada

    orang Islam, baligh, berakal, dan orang yang senantiasa menjaga diri dari perbuatan dosa

    besar terutama dosa yang dituduhkan. Namun ia akan terbebas dari sangsi tersebut

    apabila dapat mengemukakan 4 orang saksi dan atau bukti yang jelas. Suami yangmenuduh isterinya berzina juga dapat terbebas dari sangsi tersebut apabila dapat

    mengemukakan saksi dan bukti atau melian isterinya yang berakibat putusnya hubungan

    perkawinan sampai hari kiamat.

    5. MuharobahMuharobah adalah aksi bersenjata dari seseorang atau sekelompok orang untuk

    menciptakan kekacauan, menumpahkan darah, merampas harta, merusak harta benda,

    ladang pertanian dan peternakan serta menentang aturan perundang-undangan.Latar belakang aksi ini bisa bermotif ekonomi yang berbentuk perampokan, penodongan

    baik di dalam maupun diluar rumah atau bermotif politik yang berbentuk perlawanan

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    6/7

  • 8/8/2019 JINAYAH DAN HUDUD

    7/7

    mati sebelum bertaubat dengan tujuan agar harta terpelihara dari tangan para penjahat,

    karena dengan hukuman seperti itu pencuri akan jera dan memberikan pelajaran kepada

    orang lain yang akan melakukan pencurian karena beratnya sanksi hukum sebagaitindakan defensif (pencegahan).

    c. PerzinahanSanksi hukum bagi yang melakukan perzinahan adalah dirajam (dilempari dengan batu

    sampai mati) bagi pezina mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yangtelah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah. Atau dicambuk

    100 kali bagi pezina ghoer mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang

    belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah.d. Qadzaf

    Sangsi hukumnya adalah dicambuk 80 kali. Sangsi ini bisa dijatuhkan apabila tuduhan itu

    dialamatkan kepada orang Islam, baligh, berakal, dan orang yang senantiasa menjaga diridari perbuatan dosa besar terutama dosa yang dituduhkan.

    e. Muharobah

    Sangsi hukum pelaku muharobah adalah : Dipotong tangan dan kakinya secara bersilang apabila ia atau mereka hanya mengambilatau merusak harta benda.

    Dibunuh atau disalib apabila dalam aksinya itu ia membunuh orang.

    Dipenjara atau dibuang dari tempat tinggalnya apabila dalam aksinya hanya melakukankekacauan saja tanpa mengambil atau merusak harta-benda dan tanpa membunuh.

    C. Prinsip

    Adapun materi diatas mengandung prinsip bahwa melakukan tindakan kriminal atausuatu tindakan yang dapat merugikan orang lain sangat lah tidak baik dan sangat tidak

    disukai oleh Allah. Oleh karena itu, perbuatan tersebut harus di tinggalkan.