Jihad Dalam Al-Qur'An

1
JIHAD DALAM AL-QUR’AN Kalau merujuk kepada al-Qur'an, jihad tidak hanya berarti perjuangan yang bersifat fisik. Ada tiga perkataan yang satu akar kata dengan jihad: Pertama, juhd- un, yang lebih mengarah kepada pengertian kerja keras, yakni kerja keras untuk membela kebenaran yang dalam proses sejarahnya kemudian lebih banyak mengandung pengertian kerja keras dalam arti fisik, lalu berkembang menjadi perang (dan memang perang kemudian sangat kuat berasosiasi dengan jihad). Kedua, ijtihâd, yang lebih menunjuk kepada kesungguhan dari segi pemikiran atau intelektualitas. Istilah ijtihad tidak ada dalam al-Qur'an, tetapi ditemukan di dalam hadis. Meskipun demikian, banyak sekali firman-firman dalam al-Qur'an yang mengarah kepada dorongan agar orang melakukan ijtihad, yakni kerja keras dari segi pemikiran atau intelektualitas untuk memecahkan persoalan. Ijtihad merupakan satu etos yang sangat kuat dalam agama kita dan dikaitkan dalam sebuah hadis yang sangat populer, yaitu "Barang siapa berijtihad dan menghasilkan kesimpulan yang benar maka dia mendapatkan dua pahala sedangkan kalau kesimpulannya keliru dia masih dapat satu pahala. " Oleh karena itu, ijtihad yang tulus tidak ada risikonya; tidak pernah ada orang yang berdosa karena ijtihad. Paling tidak, itulah pendapat mayoritas Islam, terutama kaum Sunni. Ketiga, mujâhadah yang lebih mengarah kepada spiritual exercise, yang merupakan olah ruhani yang sungguh-sungguh. Biasanya ini dilakukan oleh kalangan sufi.

description

CAK NUR

Transcript of Jihad Dalam Al-Qur'An

JIHAD DALAM AL-QUR’AN

Kalau merujuk kepada al-Qur'an, jihad tidak hanya berarti perjuangan yang bersifat fisik. Ada tiga perkataan yang satu akar kata dengan jihad: Pertama, juhd-un, yang lebih mengarah kepada pengertian kerja keras, yakni kerja keras untuk membela kebenaran yang dalam proses sejarahnya kemudian lebih banyak mengandung pengertian kerja keras dalam arti fisik, lalu berkembang menjadi perang (dan memang perang kemudian sangat kuat berasosiasi dengan jihad).

Kedua, ijtihâd, yang lebih menunjuk kepada kesungguhan dari segi pemikiran atau intelektualitas. Istilah ijtihad tidak ada dalam al-Qur'an, tetapi ditemukan di dalam hadis. Meskipun demikian, banyak sekali firman-firman dalam al-Qur'an yang mengarah kepada dorongan agar orang melakukan ijtihad, yakni kerja keras dari segi pemikiran atau intelektualitas untuk memecahkan persoalan. Ijtihad merupakan satu etos yang sangat kuat dalam agama kita dan dikaitkan dalam sebuah hadis yang sangat populer, yaitu "Barang siapa berijtihad dan menghasilkan kesimpulan yang benar maka dia mendapatkan dua pahala sedangkan kalau kesimpulannya keliru dia masih dapat satu pahala." Oleh karena itu, ijtihad yang tulus tidak ada risikonya; tidak pernah ada orang yang berdosa karena ijtihad. Paling tidak, itulah pendapat mayoritas Islam, terutama kaum Sunni.

Ketiga, mujâhadah yang lebih mengarah kepada spiritual exercise, yang merupakan olah ruhani yang sungguh-sungguh. Biasanya ini dilakukan oleh kalangan sufi.