jenis jenis jeruk

download jenis jenis jeruk

of 19

description

jenis jeruk yang dibudidayakan di indonesia

Transcript of jenis jenis jeruk

  • Oleh : ferdy safryadi

    5. JERUK (Citrus)

    Famili: Rutaceae

    Tanaman jeruk ini banyak diusahakan di Indonesia, terutama di Jawa. Ini disebabkan, selain

    buah jeruk enak rasanya dan banyak mengandung vitamin C juga karena sangat

    menguntungkan.

    Perkembangan penanaman jeruk di Indonesia tampak jelas sekali. Ini dilihat dari banyaknya

    tanaman jeruk.

    Sebelum perang dan sekarang, Ir. G.I.A. Terra meanksir banyaknya pohon jeruk di Jawa.

    Pada tahun 1935 ada 750.000 pohon, sedang menurut Sdr. Rismunandar, pada tahun 1959 di

    Jawa Barat saja ada 31/2 juta pohon jeruk.

    Angka untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur tak dapat dikemukakan di sini. Peningkatan

    tampak jelas, terutama mengenai jeruk siem.

    a. Fungsi buah jeruk

    Selain dimakan dan dipergunakan sebagai bahan minuman, juga dapat dipergunakan

    sebagai obat, umpamanya jeruk nipis, sangat besar kasiatnya untuk obat mata, batuk dan

    srbagainya.

    b. Hasil dari buah jeruk

    Di Indonesia, hasil ikutan (by product) dari buah jeruk belum dipikirkan, sedang di luar

    negeri, sampah dari buah jeruk (kulit, biji, dll) dapat diolah menjadi:

    - Gula tetes atau sirup

    - Minyak (dari kulitnya)

    - Minyak (dari bijinya)

    - Makanan ternak

    Minyak dan kulitnya dipergunakan untuk pembuatan:

    - Sabun wangi

    - Minyak wangi

    - Membuat harum minuman

    - Sebagai campuran kue

    - Ice cream, dll

  • Oleh : ferdy safryadi

    c. Jenis-jenis jeruk

    Di sini hanya akan diterangkan jenis-jenis jeruk yang penting dan banyak diusahakan; di

    antaranya, ialah:

    1. Jeruk besar (Citrus mazima, Merr)

    2. Jeruk manis (Citrus aurantium, L)

    3. Jeruk Citrun (Citrus medica, L)

    4. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle)

    5. Jeruk purut (Citrus hystrix)

    6. Jeruk kasturi (Citrus microcarpa, Bunge)

    7. Jeruk keprok dan sebangsanya (Citrus nobillis, Lour)

    1 JERUK BESAR (Citrus Maxima, Merr)

    a. Botani

    Pohon : Tinggi 5 15 m, ada yang berduri banyak, ada yang tidak.

    Batang : Kuat, agak bengkok, garis tengah 10 30 cm, kulit luar agak tebal,

    dari luar berwarna cokelat kuning, dari dalam kuning.

    Dahan : Waktu masih muda bersudut, lama-kelamaan menjadi bulat dan

    berwarna hijau tua.

    Tajak Pohon : Agak rendah, tidak beraturan, cabangnya berjauhan satu sama lain

    dan pada ujung merunduk

    Daun : Terpencar, besar-besar berdaun satu, bertangkai, berbentuk bulat

    telur, puncak daun tumpul, tepi daunnya hampir rata dan di dekat

    ujung agak berombak. Tangkai daun bersayap lebar, berwarna hijau

    kuning, berbulu, agak suram.

    Bunga : Bunga majemuk, ada yang tunggal atau bertandan. Bunga-bunga

    agak besar berbau harum.

    Kelopak Bunga : Membentuk lonceng atau cawan.

    Tajuk Bunga : 4 5 . Waktu masih kuncup berbentuk seperti genting.

    Benang Sari : 25 35, tegak, berberkas 4-5. Setelah mendepat sinat matahari

    terlepas satu sama lain, panjangnya tidak sama.

  • Oleh : ferdy safryadi

    Bakal Buah : Bulat atau seperti kerucut, beruang 11 16.

    Buah : Besar, berbentuk bola yang tertekan, bermahkota sisa-sisa tangkai

    putik, kulit luar tebal. Biji biasanya sedikit.

    b. Tanah asal dan arti ekonomis

    Jeruk tanaman asli Indonesia.

    Sering disebut limau atau limau besar. Sebagai buah konsumsi dalam negeri, jeruk

    besar juga memiliki kedudukan ekonomi yang cukup kuat.

    c. Iklim dan tanah yang cocok

    Jeruk besar dapat tumbuh di daerah rendah sampai 400 m dari permukaan laut.

    Daerah yang cocok ialah daerah basah sampai dengan menengah kering, asalkan air

    tanah letaknya di bawah 50 cm dari permukaan tanah, dan tidak kurang dari 150 cm

    di bawah permukaan tanah.

    d. Jenis-jenis jeruk besar

    1. Jeruk bali

    Daun dan buahnya berbulu banyak.

    Buahnya tidak begitu banyak dan tidak begitu besar.

    Bentuk buahnya bulat agak cekung, kulitnya tipis dan licin.

    Warna kulit hijau, akan tetapi kalau dibungksu kain atau daun akan menjadi

    kuning keputih-putihan.

    Warna isi merah muda, berair banyak dan rasanya manis.

    2. Jeruk pandan wangi

    Pohonnya kuat dan tidak mudah terserang penyakit.

    Buahnya bundar, tetapi pangkal ujungnya datar. Kulitnya tebal dan ulet, karena

    itu dapat diangkut ke tempat yang jauh. Isinya merah, kurang berair, rasanya

    manis.

    3. Jeruk delima

    Jeruk delima ini ada dua macam: delima merah dan delima putih.

    Kayu dari kedua jenis ini sangat peka terhadap penyakit getah (diplodia).

    Buahnya bundar dan cekung pada tangkai sedikit runcing.

    Kulitnya mudah pecah.

  • Oleh : ferdy safryadi

    Kulit dari delima putih lebih tipis dan lebih licin daripada delima merah dan

    warnanya juga lebih muda; rasanya asam.

    Masih ada lagi jenis-jenis jeruk besar seperti: jeruk silempang, jeruk ojod gondrong,

    jeruk delima kepyar, dll.

    c. Bibit dan cara bertanam

    Jeruk besar diperbanyak dengan biji, cangkokan dan okulasi. Yang penting paling biasa

    dijalankan ialah dengan cangkokan. Cangkokan dibuat dari permulaan musim penghujan.

    Jeruk besar mudah sekali dicangkok, Sebaiknya cangkokan-cangkokan dideder dalam

    lubang-lubang yang sejuk dan cukup lembab tanahnya. Baru pada musim hujan yang akan

    datang, cangkokkan-cangkokkan itu dipindah ke kebun.

    Jeruk besar juga dapat diperbanyak dengan okulasi.

    Sebagai batang pokok dipergunakan Citrun Jepang (J.C. Javen Citrun), Rough Lemon.

    Perlu dicatat di sini bahwa menempel jeruk besar sebaiknya dilakukan pada musim panas,

    pada waktu itu pengaliran zat makanandalam batang paling baik, lagipula batang pokok

    yang dipangkas tidak mudah terserang penyakit diplodia (blendok).

    f. Pemeliharaan tanaman

    Di samping penyiangan, pengaturan air, perlu diperhatikan pemangkasan dahan, ranting-

    ranting, pemberantasan hama dan penyakit.

    Pemangkasan dahan-dahan dan ranting-ranting diperlukan untuk memperoleh bentuk yang

    indah dan pula untuk mengatur pertumbuhan yang baik. Pemangkasan dilakukan di atas

    mata yang menghadap ke dalam, keculai jeruk pandan wangi yang pemangkasannya,

    dilakukan di atas mata yang menghadap ke luar.

    g. Hama dan penyakit

    - Pohon jeruk yang ditanam pada ketinggian kurang dari 400 m di atas permukaan laut

    (dpl), sering diserang penyakit getah diplodia, Misalnya disekitar Jakarta yang

    disebabkan oleh Diplodia Metalensis.

    Parasit tersebut dapat diberantas dengan mengiris bagian-bagian yang diserang penyakit

  • Oleh : ferdy safryadi

    tersebut, kemudian lukanya ditutup dengan teer kayu. Luka-luka ini dapat sembuh

    kembali seperti semula setelah tahun.

    Okulasi yang baik dianjurkan untuk mencari pangkal pohon yang tahan terhadap

    penyakit tersebut.

    - Daun sering diserang oleh ulat (Phylloenitstis citrella, Stoint). Di beberapa tempat,

    pohon-pohon muda sering ditutup dengan klambu agar tidak diserang oleh ulat tersebut,

    sehingga pertumbuhannya tidak terganggu.

    - Di dalam buah sering terdapat ulat jenis: Nephopteryx robusta, More).

    Beberapa Jenis citrus lainnya sering pula diserang ulat tersebut. Daging buah ditembus,

    dan akibatnya cepat sekali busuk. Buah-buahnya rontok sebelum masak dan tidak

    berguna lagi.

    Ulat jenis Proys eudocarpa, Meyr, hidup di dalam kulit beberapa jenis jeruk dan

    menyebabkan benjol-benjol (penyakit cacar). Penyakit tersebut tidak begitu berbahaya,

    tetapi harga buah tersebut bisa menjadi turun.

    - Hama yang sering merusak tanaman jeruk ialah bermacam-macam kutu daun, di

    antaranya Pseudococcus citri, Risso dan Lecanium viride, Green.

    Kutu-kutu tersebut biasana dibawa oleh semut-semut rangrang.

    h. Catatan

    Sesudah pohon jeruk berbuah 5-6 tahun, hasil buah mencapai 200 buah/pohon. Masa

    berbuah yang paling lebat adalah bulan Juni September dan yang kurang lebat antara

    bulan Desember Januari.

    Pemetikan buah harus dilakukan secara hati-hati, karena buah yang cacat lekas menjadi

    busuk.

    Pemetikan yang baik, jeruk besar dapat disimpan 2 bulan.

    Sesudah pojon tersebut berumur 40 tahun, pohon jeruk besar seyogyanya dibongkar.

    2 Jeruk Manis (Citrus aurantium, atau Citrus sinensis Osh)

  • Oleh : ferdy safryadi

    a. Botani

    Pohon : Tinggi 3 10 m, pohonnya kecil, cabang-cabangnya rendah.

    Batang: Rendah ada yang berduri ada yang tidak, dahannya mula-

    mula bersudur, berwarna hijau tua, bila sudah agak tua menjadi

    bulat berkerat-kerat dan berbecak-becak.

    Daun : Terpencar, berdaun satu. bertangkai, berbentuk bulat telur atau

    bentuk ellips panjang, berbau sedap tangkai daun bersayap.

    Bunga : Besarnya sedang (jeruk hasil perkawinan campuran besar-besar),

    berbau sedap manis. Tangkai bunga berwarna putih kuning.

    Daun bunga : Berjumlah 5 lembar, waktu masih kuncup berwarna putih atau

    putih kuning, benang sari 20 30 menjadi 4 5 berkas.

    Berkas-berkas itu berdiri tegak dan membentuk pipa, lebih pendek

    daripada daun bunga.

    Buah : Agak besar, pendek, kuat tangkainya, bentuknya bulat atau hampir

    bulat. Kulitnya mengkilat, berwarna hijau kuning.

    b. Arti ekonomis

    Di daerah tropis masih dipergunakan untuk konsumsi sendiri dan belum merupakan hasil

    bumi yang diekspor. Sedang di daerah sub-tropis merupakan hasil ekspor yang penting.

    Jeruk manis merupakan jerul peres yang utama; banyak mengandung vitamin C. Kulit buah

    tidak dapat dikupas dari dagingnya. Jika hendak dimakan, maka harus dibelah dua,

    kemudian dihisap. Di Indonesia, khususnya di daerah Garut, Ciawi, Puncak dan Jakarta,

    jeruk tersebut punya arti ekonomi yang cukup besar.

    Jeruk manis merupakan hasil pekarangan yang pemasaran di kota-kota besar.

    c. Iklim dan tanah yang dikehendaki

    Ada jenis jeruk manis yang cocok pada dataran rendah, ada juga yang cocok pada daerah

    yang letaknya 1000 m dari permukaan laut dan mempunyai 3 bulan kering. Di daerah

    dataran rendah yang basah biasanya buah jeruk manis berkulit tebal, kurang harum dan

    lagipula berserat.

    Lain daripada itu, buah jeruk manis dari tanah dataran, acapkali menjadi kering sebelum

    masak.

  • Oleh : ferdy safryadi

    Jenis pegunungan tidak baik ditanam di dataran. Buahnya tidak akan masak. Sebaliknya

    kalau jenis dataran ditanam di daerah pegunungan, rasa buahnya menjadi masam.

    Akar jeruk manis tidak masuk jauh ke dalam tanah, oleh karena itu kulit tanah harus betul-

    betul subur. Tanaman jeruk manis menghendaki sinar matahari yang banyak dan air yang

    cukup. Tanah tidak boleh kering, ia senantiasa harus cukup lembab dan mudah mendapat

    air, supaya buahnya tidak menjadi kering dan keriput sebelum masak.

    Tanah liat dan pasir kurang cocok buat tanaman pohon jeruk.

    d. Jenis-jenis jeruk manis

    - Untuk dataran rendah: Valencia Late Orange, Pineapple Orange, Norris Orange, Jeruk

    Itali, Shamouti Jaffa dsb, (varietas-varietas impor).

    - Untuk dataran tinggi (jenis-jenis pegungungan): jeruk Puten, Napel Orange, dan

    Dumrings seedling, jeruk betawi dan sebagainya. Washington Napel Orange adalah

    jenis yang terbaik. Pada tangkai buah terdapat semacam udel (navel) yang berbentuk

    jeruk kecil.

    e. Bibit dan cara menanam

    Jeruk manis dapat diperbanyak dengan cangkokkan, okulasi dan stek. Sebagai batang

    pokok untuk okulasi dapat mempergunakan jenis jeruk: Citrun Jepang, Rough Lemon atau

    Citronellah. Okulasi di atas Citrun Jepang mudah berbunga. Dengan cara cangkokan dapat

    menghasilkan bibit yang baik. Mana yang lebih baik antara bibit cangkokan dan okulasi?

    Hal ini tergantung dari beberapa faktor, di antaranya keadaan iklim, tanah, dll.

    Di tanah-tanah yang sering tergenang air, tidaklah baik untuk mempergunakan okulasi

    yang memiliki batang pokok berakar panjang. Karena panjang akarnya sampai 7 10 m;

    sehingga ia akan mudah mati, karena akarnya rusak.

    Cangkokan yang memiliki akar-akar pendek, lebih cocok untuk daerah-daerah tsb.

    Sebaiknya di tanah cadas, cangkokan kurang baik karena akar-akar yang pendek tidak

    mampu menembus cadas yang berada di bawah permukaan tanah.

    Sebaliknya di tanah cadas, cangkokan kurang baik karena akar-akar yang pendek tidak

    mampu menembus cadas yang berada di bawah permukaan tanah. Bibit-bibit yang telah

  • Oleh : ferdy safryadi

    terpilih dipindahkan ke kebun pada permukaan musim hujan. Jarak tanam 8 x 8 m, dengan

    ukuran lubang 100 x 100 cm dan dalamnya 50 cm.

    f. Pemupukan

    Tanaman jeruk manis menghendaki tanah yang gembur. Ia tidak tahan genangan air.

    Pengaruh manis menghendaki tanah yang masam. Di samping itu semua jeruk manis

    menghendaki pemupukan yang baik, khususnya pupuk organis (pupuk kandang, kompos,

    dll) dan anorganis (pupuk N, pupuk Fosfor dan Kali).

    Pupuk organis sangat diperlukan. Oleh karena pupuk tersebut akan membantu

    pertumbuhan suatu jenis cendawan (mycarrhiza) yang melekat pada akar jeruk dan

    merupakan alat penghisap zat-zat makanan dari tanah bagi tanaman.

    Hal ini disebabkan karena akar-akar jeruk tidak mempunyai akar rambut, maka cendawan

    tersebut lalu menjadi penggantungnya.

    Pada permulaan tanam, diberi 2 3 blek pupuk kandang. Kemudian tiap tahunnya

    diberi tambahan pupuk 2 -4 blek lebih banyak daripada pemupukan tahun yang lalu,

    sehingga pada umur 9 tahun, tiap-tiap tanaman akan menerima 200 kg (20 kg blek)

    pupuk kandang. Sesudah itu tidak memerlukan penambahan lagi, karena penambaha

    pemupukan tidak akan mendatangkan hasil.

    Pupuk anorganis diperlukan, karena tanaman jeruk sangat peka terhadap pupuk buatan,

    seperti Z.A, Fosfor dan Kali. Dewasa ini di Indonesia sudah banyak yang menggunakan

    pupuk buatan. Dari penyelidikan dengan pupuk buatan, sementara mendatangkan hasil

    seperti berikut:

    Di tanah yang subur, tambahan pupu buatan itu merupakan campuran pupuk yang

    mengandung zat-zat N, P2O5 dan K2O, dengan perbandingan 2 : 1 : 1, sedang pada

    tanah yang kurus perbandingannya 1 : 2 : 2.

    Selanjutnya pemberian zat lemas 400kg/Ha tidak memberikan hasil lebih, bahkan sering

    merugikan. Maksimal hanya dapat diberikan 200 kg/Ha, yang diberikan beberapa kali,

    sebanyak 50 kg/Ha, tiap-tiap kalinya. Jika jumlah tersebut diberikan dalam 4 kali, maka

    tiap-tiap pohon akan menerima 0,3 kg N atau 1,5 kg Z.A.

    Sedang untuk kebutuhan zat Fosfor adalah 2 x 0,2 kg P2O5 atau 1 kg D.S dan untuk zat

    Kali 1 3 kali besar Fosfat atau 0,2 1,7 kg K2O atau 1,5 4,5 kg Z.K.

  • Oleh : ferdy safryadi

    g. Pemberantasan hama dan penyakit.

    Penyakit yang banyak menyerang jeruk manis ialah penyakit getah (Gomziekte), yang

    disebabkan oleh Phytophtora parasitica. Jenis kapang tersebut hidup di dalam tanah dan

    menyerang pada pangkal batang.

    Kulit yang diserang berubah warnanya dan mati, sedang dari luka-lukanya yang

    ditimbulkan oleh penyakit tersebut, keluarlah getah seperti damar. Kalau penyakit tersebut

    sudah hebat, pohon itu dilingkari oleh gelang-gelang penyakit dan akhirnya mati.

    Pada umumnya penyakit tersebut dapat dibatasi dengan mengupas kulit yang mendapat

    serangan. Tempat yang dikupas sebaiknya didesinfektir dengan teer kayu atau desinfektan

    lainnya.

    Untuk mencegah penyakit tersebut leher akar dibuka di atas tanah, air yang biasanya untuk

    mengairi dan membawa penyakit tersebut tidak boleh mengenai batangnya,

    - Penyakit kudis (Cladosporium citri, Massee) dan kanker (Pseudomonas citri, Hasse)

    banyak juga menyerang pohon jeruk. Kedua penyakit tersebut menyebabkan timbulnya

    banyak kelainan seperti zat gabus pada daun dan buah.

    Pertumbuhan cabang-cabang baru menjadi terhalang. Daun yang diserang gugur. Untuk

    mencegah tumbuhnya penyakit-penyakit tersebut, daun muda dapat disemprot dengan

    bubur Bordo, sesaat sebelum tumbuhnya daun muda.

    h. Pemungutan hasil

    4 5 tahun sesudah ditanam, pohon jeruk manis mulai berbunga. Musim bunga biasanya

    jatuh pada permulaan musim penghujan. Kira-kira 9 bulan kemudian, buahnya sudah dapat

    dipetik. Rata-rata tiap-tiap pohon dapat menghasilkan 300 400 buah per tahun.

    Adakalanya sampai 400 500 buah.

    Jeruk manis biasanya diusahakan secara besar-besaran, untuk diambil air jeruknya (juice).

    Dengan teknik modern, buah-buah tersebut dapat diperas dan dapat menghasilkan air jeruk

    62 % dari berat buah.

    3 JERUK CITRUN (Citrus medica, L)

    a. Botani

    Pohon : Tinggi 2 3,5 meter

  • Oleh : ferdy safryadi

    Batang : Pendek sekali, tak berbulu, hampir selalu berduri, dahan mula-mula

    bersudut, kemudian menjadi bulat, berwarna hijau tua, mengkilat

    sedikit, kadang-kadang sedikit merah, penuh dengan bintik-bintik.

    Duri terdapat di sekitar daun, daun tunggal, kuat, panjang sedikit

    runcing dan berwarna hijau.

    Daun : terpencar, tangkai sangat pendek, berdaun tunggal, daunnya tipis

    seperti bertulang, berbau sedap (bila diremas).

    Bunga : terletak di ketiak daun, jarang sekali pada ujung cabang, kadang-

    kadang berdaun, jumlah bunga dalam tandan 1 10 bunga.

    Bunganya besar, berbau sangat harun, kuncup berwarna merah atau

    ungu. Bertangkai, sebagian dari bunga-bunga itu adalah bunga

    jantan. Kelopaknya kecil berwarna kuning hijau.

    Tajuk bunga : Berjumlah 4 5 lembar, berwarna putih atau kuning muda, lama-

    lama menjadi merah muda atau merah. Benang sari 30 40

    menjadi 4 8 berkas, berkasnya berdiri tegak dan panjangnya tidak

    sama.

    Bakal buah : Bulat telur memanjang, berwarna hijau tua, beruang 9 12; tangkai

    putik kuat, bulat mempunyai kelenjar-kelenjar minyak.

    Buah : bertangkai-tangkai, agak panjang besar atau sangat besar, bulat

    panjang, berbau tuak, ada yang penuh bintil-bintil atau rata halus,

    penuh dengan kelenjar-klenjar. Kulit luat tebal sampai sangat tebal,

    daging buah kuning muda, berbau harun, rasanya masam dan segar.

    Biji : Agak pipih, bulat panjang, berwarna kuning putih, selaput dalam

    berwarna merah ungu, kepingnya berwarna putih.

    b. Jenis-janis jeruk citrun

    Yang termasuk golongan ini ialah:

    1. Citrus Limonium atau jeruk citrun

    2. Citrus Cedra (atau C. medica) atau jeruk sukade.

    1. Jeruk citrun

    Sesungguhnya buah jeruk citrun rasanya masam, rasa pahit itu berasal dari minyak kulit,

    waktu jeruknya diperas. Dalam keadaan baik, yakni jika terdapat cukup air, jeruk

  • Oleh : ferdy safryadi

    citrun akan berbuah sepanjang tahun. Jeruk citrun cocok di daerah rendah hingga tempat

    pegunungan setinggi 1000 m, di atas permukaan air laut.

    Sebagai bibit dipergunakan biji. Meskipun citrun Jepang dan Rough Lemon dapat

    dipergunakan sebagai batang pokok tempelan, namun hasilnya tidak memuaskan, karena

    tanaman okulasi yang diperoleh akhirnya hidup merana.

    Jarak tanam 6 x 6 m. Jenis-jenis jeruk citrun ialah: jeruk Ponderosa dan jeruk Khatta dari

    India.

    2. Jeruk sukade

    Jeruk sukade mempunyai kulit yang sangat tebal. Kalau jeruk citrun yang diambil ialah sari

    buahnya, sebaliknya dari jeruk sukade justru diambil kulitnya.

    Jenis jeruk sukade yang baik untuk dipergunakan sebagai sukade ialah: jeruk kates, kulit

    buah berkerut-kerut dan pada ujung buah terdapat pentil yang sangat menonjol, sehingga

    seolah-olah buah itu memiliki udel besar. Karena itu juga dinamakan jeruk bodong.

    Jeruk sukade dapat tumbuh baik, terutama di daerah pegunungan. Jeruk sukade dapat

    diperbanyak dengan stek atau okulasi, sebab bijinya kurang baik. Sebagai batang pokok

    dipergunakan: Citrun Jepang dan Rough Lemon. Jarak tanam 5 6 m. Baik jeruk citrun

    maupun sukade cocok ditanam di daerah-daerah basah, dengan musim kering dan setengah

    kering dengan pengertian bahwa air tanah harus terletak 50 cm di bawah permukaan

    tanahm, dan di daerah setengah kering antara 50 150 cm di daerah basah antara 50 200

    cm.

    c. Pemungutan dan pengolahan buah citrun dan buah sukade.

    1. Asal dipelihara dan dipupuk secara baik-baik, maka jeruk citrun dapat berbuah setelah

    umur 3 tahun. Masaknya buah citrun tidak serentak.

    Sebagai tanda bahwa buah tersebut sudah masak, kuli buah berwarna kuning. Jumlah

    rata-rata per phon 90 buah. Buah citrun yang harus dipetik tidak boleh langsung

    diperas, buah tersebut harus diistirahatkan (didiamkan) untuk beberapa hari agar minyak

    di dalam kulit yang pahit rasanya bisa memperoleh waktu untuk berubah menjadi

    minyak yang harum baunya. Buah-buah yang sudah diistirahatkan dibersihkan,

    kemudian dibelah dan diperas. Pemerasan harus hati-hati agar minyak kulit tidak

    bercampur dengan sari buah. Sari jeruk yang didapat kemudian dicampur dengan air

    dan gula dalam perbandingan 1 liter air jeruk + 2 liter air dan + 10 kg gula pasir,

  • Oleh : ferdy safryadi

    Campuran diaduk sampai larut. Campuran ini jangan sekali-kali dipanaskan, sebab

    dapat menghilangkan aroma citrun. Untuk meningkatkan mutu, sebaiknya ditambah

    dengan asam cetrat beberapa gram. Untuk mengawetkan sari citrun baiklah dibubukkan

    obat-obat pengawet seperti gram natrium bensoat + gram kalium metasulfat tiap 1

    liter sirup.

    2. Lalu daripada buah citrun, buah sukade kalau masak kulitnya masih berwarna hijau.

    Buah-buah yang dipilih, kemudian dicuci dan dibelah dua untuk dibuang isinya.

    Kulitnya lalu direndam di dalam garam dapur 3 %. Tiap-tiap 1 kg kulit membutuhkan

    1,25 liter laarutan garam. Setelah beberapa hari ( 5 hari), pada permukaan rendaman

    akan keluar busa-busa. Busa-busa tersebut harus dibuang. Tiap-tiap 2 minggu sekali,

    larutan itu harus diganti dengan larutan garam yang baru. Penggantian ini dilakukan

    sampai warna kulit berubah dari putih bersih menjadi putih keruh dan mengkilat. Kulit-

    kulit tersebut kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam, agar sisa-sisa garam

    hanyut. Setelah pekerjaan itu selsesai, maka kulit-kulit dimasak dengan air hingga lunak,

    kemudian direndam lagi dalam air dingin hingga 1 malam.

    Keesokan harinya kulit-kulit dimasak dengan air gula 30% yang telah dipanasi lebih

    dahulu. Untuk tiap-tiap 1 liter diperlukan 0,8 liter air gula, kemudian didinginkan

    selama 24 jam. Kulit-kulit yang sudah didinginkan itu kemudian diangkat dari air gula

    yang sudah menjadi kental. Pada sirop tersebtu ditambah 150 gram gula untuk tiap 1

    liter sirop. Kemudian sirop ini dimasak lagi dan kulit-kulit tersebut dimasukkan kembali.

    Pekerjaan ini diulangi sedemikian rupa hingga siropnya menjadi kental sekali. Kulit-

    kulit yang sudah menjadi sukade dibiarkan di dalam sirop selama 7 hari. Agar kulit-kulit

    itu tidak tersebmbul, maka diatasnya diberi papan yang bersih dengan batu-batu di

    atasnya.

    Sukade yang sudah selesai, setelah direndam selama 7 hari, kemudian dicuci satu per

    satu dalam air mendidih, agar gula yang melekat hilang. Kulit-kulit yang sudah dicuci

    kemudian diangin-anginkan hingga kering. Hasil yng diperoleh ini dinamakan sukade.

    4 Jeruk Nipis (Citrus aurantifola, Swingle)

    a. Botani

    Pohon : Kecil, bercabang banyak, tinggi 1,5 3,5 m.

  • Oleh : ferdy safryadi

    Barang : Banyak dan cabangnya berduri, dahannya bulat, berwarna hijau tua penuh dengan

    bintil-bintil kecil dan berkelenjar-kelenjar, durinya pendek berjauhan, runcing.

    Daun : Terpencar, bertangkai, berdaun satu, berbentuk bulat telur, ujungnya agak tumpul

    dan kakinya agak membulat, di bagian atas berwarna hijau tua, mengkilat, bagian

    bawah hijau muda, berbau sedap.

    Tangkai

    Daun : Bersayap, agak lebar, warnanya seperti daunnya, panjangnya 0,1 1 cm.

    Bunga : Majemuk, terletak di ketiak daun pada ujung tangkai

    Daun

    Bunga : 4 5 lembar, berbentuk pisau panjang, benang sari berberkas.

    Bakal

    Buah : berbentuk bola, berwarna kuning hijau, mengkilat

    Buah : Agak kecil, sangat masam, berair, berbau sedap. Bijinya bulat telur panjang,

    kepingnya putih hijau.

    b. Daerah yang dikehendaki

    Memerlukan tanah yang gembur dan mengandung banyak air. Terletak pada dataran

    sampai dengan ketinggian 1000 m dari permukaan laut.

    Dapat tumbuh bagus di daerah basah, daerah basah dengan bulan-bulan kering dan derah

    setengah kering, dengan pengertian bahwa air tanah di daerah setengah kering tiak boleh

    leboh dari 200 cm di bawah permukaan tanah.

    c. Cara memperbanyak

    Jeruk nipis dapat diperbanyak dengan stek, cangkokan dan okulasi pada batang bawah

    pohon jeruk Jepang, Cetronela, kasturi dan Sour orange.

    Yang paling baik dipergunakan sebagai batang bawah ialah pohon jeruk kasturi. Karena

    jenis ini banyak buahnya dan tidak mudah terserang penyakit kanker. Cara menanam

    dengan jarak tanam 6 x 6 m.

    d. Catatan

    Jenis jeruk tersebut berbuah sepanjang tahun dengan rata-rata produksi tiap pohon 400

    buah. Berbuah yang paling lebat adalah pada musim kemarau. Buah jeruk nipis

  • Oleh : ferdy safryadi

    atau jeruk pecel dapat digunakan untuk obat batuk, untuk minuman dan campuran di dalam

    bermacam-macam masakan.

    5 Jeruk Purut (Citrus hystriix, Aug D.C)

    a. Botani

    Pohon : Rendah atau perdu, tinggi 2 12 m.

    Batang : Bengkok atau bersudut, agak kecil, bercabang rendah, tajaknya

    tidak beraturan, cabang-cabangnya rapat, dahan-dahannya kecil-

    kecil dan bersudut tajam, yang lebih tua bulat, berwarna hijau tua,

    polos, berbintik-bintik, berduri di ketiak daun.

    Duri: Pendek, kaku, berbentuk seperti cundrik, berwarna hitam,

    ujungnya berwarna coklat, panjangnya 0,2 1 cm.

    Daun : Terpencar atau silih berganti, bertangkai, berdaun satu, bentuknya

    bulat telur, ujungnya tumpul berbau sedap, berwatna hijau kuning,

    Tangkai daun : Bersayap lebar, hampir menyerupai daun, berwarna hijau kuning.

    Bunga : Majemuk, terletak pada ketiak daun atau pada ujung tangkai,

    berbau sedap.

    Tajuk bunga : 4 5 lembar, bulat panjang, benang sari 24 30, pada kakinya

    membesar, ujungnya runcing.

    6 Jeruk Kasturi

    Pohon : Tinggi 2 5 m, tajuknya agak bulat, batangnya rendah.

    Daun : Terpencar, berdaun tunggal, agak kecil, berwarna hijau tua,

    bertangkai pendek, pada bagian tepi daun juga terdapat bintil-

    bintil kelenjar, berbau sedap.

    Bunga : Majemuk, terletak di ketiak daun atau pada ujung cabang,

    bunga kecil-kecil berbau harum, waktu masih kuncup

    berbentuk bulat telur panjang, tangkai pendek, bulat berwarna

    hijau tua, daun pelindungnya kecil, kelopak dau berbentuk

    cawan, terdiri dari 5 daun.

    Tangkai bunga : 5 helai, bulat telur panjang.

  • Oleh : ferdy safryadi

    Benang sari : 18 25, lebih pendek daripada tajuk bunga dan terikat

    menjadi 5 berkas. Tetapi ada pula yang lepas; panjangnya

    tidak sama.

    Bakal buah : Berbentuk bola, pada pangkal dan ujung datar berwarna hijau

    kuning.

    Buah : Kecil, bertangkai pendek, hampir bulat, bila masak berwarna

    orange, kuning atau kuning bercampur hijau, licin, mengkilat,

    garis tengah 2,5 3,5 cm.

    Biji : Berbentuk seperti per, kepingnya panjang dan runcing,

    ujungnya tumpul.

    b. Daerah yang dikehendaki

    Jeruk kasturi dapat tumbuh di mana-mana, baik di tanah dataran maupun di tanah

    pegunungan.

    c. Cara memperbanyak

    Dengan biji. Jarak tanam 5 6 m.

    Walaupu ada sedikit kalium, jeruk kasturi dapat dianggap termasuk salah satu tipe Cotrus

    nobilis, Lour. Kulit mudah lepas. Sisir-sisir yang mudah dipisahkan dan lembaga yang

    berwarna hijau, menunjukkan adanya persamaan sifat.

    Bakal buah : bentuknya seperti bola, menggantung. Kulitnya penuh dengan bintik-bintik

    kelenjar, jika sudah masak berwarna kuning atau hijau kuning agak mengkilat, kulitnya

    tebal, daging buahnya berwarna hijau, sangat masam dan sangat pahit.

    Biji: Bulat telur panjang, kepingannya berwarna putih.

    d. Catatan

    Berbunga sepanjang tahun, tetapi yang paling banyak bunganya pada bulan Oktober dan

    Nopember, dan panennya Juni Juli. Digunakan untuk masakan, untuk manisan-manisan,

    Di beberapa daerah, kulit buahnya digunakan untuk mengharumkan rambut wanita. Buah

    muda banyak digunakan untuk campuran kembang boreh, untuk {mboreh} agar badan

    segar dan berbau sedap.

    e. Catatan Lain

  • Oleh : ferdy safryadi

    Rasa buahnya asam getir, maka hampir tidak pernah dimakan secara langsung. Biasanya

    diperas airnya, kemudian diberi gula, maka akan mendapatkan air yang menyegarkan.

    Tanaman tersebut tidak pernah diserang oleh penyakit kanker dan kudis. Mengingat sifat-

    sifat tersbut, dapat digunakan menjadi batang bawah yang baik. Sampai sekarang

    percobaan-percobaan ke arah itu sudah banyak hasilnya.

    7 Jeruk Keprok dan sebangsanya (Citrus nobilis, Lour)

    a. Botani

    Pohon : Rendah 2 8 m, batangnya ada yang berduri ada yang tidak.

    Tajuk pohon : Tidak beraturan, seperti bola atau ada yang seperti tiang, bercabang

    banyak dan rindang, dahannya kecil.

    Dahan : Terpencar, berdaun tunggal, agak kecil, bertangkai pendek, seperti

    bertulang, berwarna hijau tua mengkilat, bagian bawah hijau muda.

    Bunga : Majemuk, di ketiak daun atau pada ujung cabang. Bunga kecil-kecil

    berbau harun, tangkainya pendek, daun pelindungnya kecul, kelopak

    berbentuk cawan bulat telur.

    Tajuk bunga : Lima lembar, bulat telur panjang ke arah pangkal dan ujungnya

    menyempit, putih berbintik-bintik, berkelenjar.

    Benang sari : 18 23, sedikit lebih pendek daripada tajuk bunga, lepas atau hanya

    sebagian menjadi beberapa berjas, tetapi setelah kering lepas kembali.

    Bakal buah : Seperti bola, beruang 9 19, garis tengah 0,15 0, 2 cm, hijau tua, atau

    hijau muda atau kuning orange, mengkilat, licin, penuh dengan pori-

    pori, sedikit berbau harum. Daging buahnya banyak mengandung air

    atau masam-manis, tiap-tiap ruang berisi banyak biji, atau hijau muda,

    mengkilat.

    Biji : Bulat telur terbalik, keping bijinya hijau kuninc atau hijau muda,

    mengkilat.

    b. Jenis-jenis atau varitas-varitasnya

    Termasuk golongan Citrus nobillis, Lour ada 3 variasi; ialah:

    1. Jeruk jepun atau varitas Typica

    2. Jeruk keprok atau varitas Chrysocarpa

  • Oleh : ferdy safryadi

    3. Jeruk siem atau varitas Microcarpa

    1. Jeruk Jepun (Caritas Typica)

    - Daerah yang dikehendaki

    Daerah rendah. Dapat hidup baik sekali di sekitar Jakarta.

    - Cara memperbanyak

    Dengan cangkokan, tetapi agak sulit pelaksanaannya. Dengan okulasi pada batang-

    batang bawah Citrus nobilis, Lour, jeruk manis., Rough Lemon atau Citronella, jeruk

    kasturi. Waktu terbaik untuk mengokulasi ialah dalam musim kering. Jarak tanam 6 8

    m.

    - Catatan

    Jeruk jepun termasuk jeruk dari kelompok Citrus Nobilis yang paling baik dan

    merupakan buah yang paling disukai, lebih-lebih sebagai buah sehabis makan.

    - Berbunga pada bulan September sampai Desember dan panen pada bulan Mei Juni.

    Dahulu hanya ditanam di sekitar Jakarta, tetapi sekarang banyak ditanam di tempat-

    tempat lain. Negara asalnya ialah Indo-Cina.

    2. Jeruk Keprok (Varitas Chrysocarpa, Hassk)

    - Keterangan

    Citrus Nobilis, Lour var, chysocarpa adalah jeruk keprok dengan kulit yang mudah

    dilepas, juga disebut jeruk mandarin.

    - Daerah yang dikehendaki

    Dapat diusahakan di tempat-tempat yang letaknya 700 m dan 1200 m di atas permukaan

    air laut, seperti: jeruk Batu, Garut, Tawangmangu dsb.

    Selain itu daerah tersebut harus memiliki 3 bulan kering, sebab jika musim keriing

    terlalu pendek, maka ia tidak berbunga. Jadi daerah yang baik ialah daerah basah

    dengan musim kering yang cukup, daerah setengah kering, asal air tanah letaknya di

    bawah 50 cm hingga 200 cm. Tanah yang cocok ialah tanah gambut dan mengandung

    cukup air.

    - Cara memperbanyak

    Dengan cangkokan, sambungan atau okulasi pada batang dari jenis yang sama. Dapat

    juga diokulasi pada jeruk jepun, rough lemon, jeruk manis, jeruk kasturi, dll.

  • Oleh : ferdy safryadi

    Tetapi karena jenis-jenis jeruk tersebut mudah diserang oleh penyakit getah Phytoptora,

    maka dianjurkan untuk mengambil batang bawah dari pohon yang sejenis, karena hanya

    pohon inilah yang tidak diserang penyakit tersebut.

    - Catatan

    - Merupakan buah yang baik, segar dan sehat. Banyak juga digunakan untuk sirop dan

    limun. Berbunga pada bulan September sampai Desember dan panen pada bulan Mei =

    Juni. Rata-rata per pohon buahnya mencapai 200 400 buah dalam 1 tahun.

    3. JERUK SIEM (Varitas Mecrocarpa Hosik)

    - Keterangan

    Yang dimaksud deengan jeruk siem ialah jeruk keprok yang kulitnya sukar dilepas.

    - Daerah yang dikehendaki

    Dapaat diusahakan di dataran rendah sampai dengan tinggi 700 m di atas permukaan

    laut. Tanah yang dikehendaki sama dengan jeruk keprok.

    = Cara memperbanyak

    Sama dengan varitas-varitas yang lain.

    - Catatan

    Tumbuhnya sangat padat, buahnya bulat, licin dan kulit tipis. Produksi besar, per pohon

    dapat mencapai 1000 2000 buah tiap tahun. Buah yang lebat sering mendatangkan

    buah yang berkwalitas rendah, lebih-lebih di daerah kering. Berhubung dengan itu,

    maka pada jeruk siem adakalanya perlu dilakukan penjarangan buah. Waktu yang baik

    untuk melakukan penjarangan buah ialah bersamaan dengan luruhnya buah-buahan

    muda yang masih kecil.

    c. Hama dan penyakit dari jeruk keprok dan sebangsanya

    Akhir-akhir ini varitas-varitas nobilis banyak diserang penyakit buah (Barkrat).

    Dibagian kulit luar menjadi busuk dan keluar buih yang berwarna putih. Penyebabnya

    belum diketahui, sehingga sukar memberantasnya. Tingkatan serangannya dan

    kepekaannya memang berbeda. Ada jenis penyakit yang disebut {mati ujung}

  • Oleh : ferdy safryadi

    (wicher top), yang diserang adalah cabang-cabang kecil, kadang-kadang juga cabang-

    cabang besar.

    Sebab-sesbabnya belum diketahui. Mungkin akibat serangan kutu-kutu perisai atau

    karena keadaan tanah yang jelek.

    Dalam hal pertama, maka tanaman perlu disemprot dengan bubur Bordo dan dalam hal

    kedua, tanah perlu mendapatkan pengolahan yang intensif. Juga pada luka-luka

    pemangkasan yang tidak terpelihara., dapat timbul penyakit yang menyebabkan matinya

    seluruh pohon. Maka dari itu, kalau kita memangkas pohon, harus diusahakan supaya

    tidak ada cabang-cabang yang tertinggal. Jadi harus rata dengan batang. Selanjutnya

    lukanya hatus diberi teer atau cat timah.