jenis densitas
-
Upload
imam-gazali -
Category
Documents
-
view
27 -
download
5
description
Transcript of jenis densitas
TUGAS EKSPLORASI GAYA BERAT DAN MAGNETIK
“MACAM-MACAM DENSITAS DAN APLIKASINYA”
Oleh:
Muhammad Reza Shalahuddin N.
3713100001
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
Densitas
Massa jenis atau densitas (density) suatu batuan secara harafiah merupakan perbandingan
antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara sederhana, suatu batuan
memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen rongga (pori). Keberadaan
komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai yang beragam pada tiap-
tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda dengan batuan yang lainnya.
Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua jenis batuan yang terdiri dari presentase
padatan dan rongga yang berbeda-beda. Namun rongga yang terdapat pada batuan
tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti air, minyak, ataupun gas bumi. Persentase
rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan istilah kejenuhan fluida, untuk air dinamakan
saturasi air (Sw), untuk hidrokarbon (minyak dan gas bumi) dikenal dengan saturasi
hidrokarbon (SHC).
Model Matriks dan Rongga pada Batuan
Pengaruh komponen padatan terhadap densitas batuan.
Komponen padatan yang terdapat pada batuan juga dapat memiliki masa jenis yang
berbeda-beda juga. Massa jenis ini dikenal dengan istilah densitas matriks, yang dapat
dirumuskan melalui rumus seperti demikian:
ρm= m/V …(1)
Apabila komponen padatan pada kedua batuan tersebut adalah kuarsa, maka densitas
matriks (ρm) untuk kedua batuan tersebut adalah densitas dari kuarsa (yaitu sekitar
2,65gr/cc atau 2,65kg/l). Perhatikan bahwa meskipun massa jenis dari komponen kuarsa
sama, tetapi karena persen rongga pada kedua batuan tersebut (gambar di atas) berbeda,
maka densitas dari kedua batuan tersebut akan berbeda-beda. Pada batuan yang pertama
komponen padatannya 80% sedangkan pada batuan kedua 60%, sehingga densitas dari
batuan yang komponen padatannya berupa kuarsa tersebut adalah 80% . 2,65gr/cc =
2,12gr/cc untuk batuan yang pertama dan 60% . 2,6gr/cc = 1,59gr/cc untuk batuan yang
kedua. Dengan demikian hubungan antara densitas matriks dengan densitas total dari suatu
batuan dapat dirumuskan sebagai berikut:
ρ = ρm . (1-φ) … (2) dengan φ: persen rongga atau porositas
Pengaruh saturasi fluida terhadap densitas batuan.
Tiap-tiap fluida akan mempunyai densitas tertentu pula, nilai ini dapat berbeda ataupun
sama antara masing-masing fluida tergantung pada komponen fluida tersebut, temperatur,
dan salinitasnya. Air, sebagai salah satu fluida yang merupakan fluida utama penyusun
batuan dikatakan memiliki densitas yang berbeda-beda pada temperatur dan salinitas yang
berebeda. Semakin saline (banyak kandungan garamnya) maka densitanya akan
bertambah, dan mengenai temperatur: masih ingatkah kalian pelajaran SMP/SMA yang
mengajarkan kalian tentang anomali air? Tetapi secara umum, kita dapat merumuskan
pengaruh densitas yang dibawa oleh air/fluida lainnya terhadap densitas batuan,
Densitas dibedakan menjadi 3, yaitu:
Bobot isi asli (natural density)
Yaitu, perbandingan antara berat batuan asli dengan volume batuan. Nilai densitas asli
suatu batuan merupakan hasil akhir dari penggunaan metode gravitasi serta dijadikan
sebagai acuan dalam menentukan jenis batuan dengan densitas tersebut. Rumus dari
densitas asli adalah sebagai berikut.
Bobot isi kering (dry density)
Yaitu, perbandingan antara berat batuan kering dengan volume batuan. Untuk mendapatkan
berat batuan kering maka batuan tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu selama ± 24
jam dengan suhu 90oC. Rumus dari densitas kering adalah sebagai berikut.
Bobot isi jenuh (saturated density)
Yaitu, perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume batuan. Berat batuan jenuh
yaitu batuan dimasukkan ke dalam air kemudian ditimbang. Rumus dari densitas jenuh
adalah sebagai berikut.
Keterangan: ρnat = bobot isi asli (natural density)
ρdry = bobot isi kering (dry density)
ρsat = bobot isi jenuh (saturated density)
Wn = berat contoh asli ( natural )
Wo = berat contoh kering ( sesudah dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan
temperatur ± 90O C ).
Ww = berat contoh jenuh ( sesudah dijenuhkan dengan air selama 24 jam)
Ws = berat contoh jenuh dalam air
Sifat fisika batuan yang lain yang berhubungan dengan densitas adalah spesific gravity.
Specific Gravity didefinisikan sebagai berat jenis dari batuan. Setiap batuan mempunyai
berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur penyusunnya serta kepadatan
dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya. Umumnya mineral-mineral
pembentuk batuan mempunyai berat jenis sekitar 2.7 meskipun berat jenis rata-rata unsur
metal didalamnya berkisar antara 5. Misalnya emas murni mempunyai berat jenis 19.3.
Spesific gravity tanah maupun batuan hanya meliputi butiran-butiran di dalamnya dan tidak
termasuk udara maupun air yang terkandung. Spesific gravity dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
Apparent spesific gravity, yaitu perbandingan antara bobot isi kering batuan dengan bobot
isi air. Rumusnya adalah sebagai berikut.
True spesific gravity, yaitu perbandingan antara bobot isi basah batuan dengan bobot isi air.
Rumusnya adalah sebagai berikut.
Aplikasi Densitas
Beberapa dari metode geofisika, hasil interpretasinya berupa densitas masing-masing
lapisan, sehingga dapat diketahui jenis batuan penyusunnya. Metode tersebut diantaranya
adalah metode seismik, gravity, GPR (Ground Penetrating Radar), dll.
Pada metode seismik diberikan suatu gangguan berupa gelombang seismic pada suatu
sistem dan kemudian gejala fisisnya diamati dengan menangkap gejala tersebut melalui
receiver (geophone). Hal tersebut akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan
kedalaman lapisan berdasarkan pengukuran waktu tempuh gelombang antara sumber
getaran (shot) dan geophone. Adapun waktu yang diperlukan oleh gelombang seismic
untuk merambat pada lapisan batuan bergantung besar kecepatan yang dimiliki oleh
medium yang dilaluinya tersebut. metoda seismic refraksi digunakan untuk mengetahui
jumlah lapisan yang ada pada daerah tersebut dan diketahui pula nilai densitas dari setiap
lapisan sehingga kita dapat memperkirakan karakteristik batuan yang sesuai dengan
densitas batuan yang diketahui.
Metode gravity merupakan metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat
daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode
gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface. Metoda ini dapat menentukan
densitas mineral maupun batuan di bawah permukaan tanah dengan formulasi hubungan
dari medan gravitasi dengan densitas. Berikut ini adalah rumus untuk menentukan densitas
dari pengambilan data medan gravitasi diatasnya:
Sedangkan untuk penghitungan bulk density di formulasikan sebagai berikut:
Dimana ∆z adalah elevasi pengukuran dan ԑT adalah koreksi terrain