Jenis

10

Click here to load reader

description

siil

Transcript of Jenis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Hakikat Manusia Menurut Islam. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri Makassar.Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Makassar, 06 Oktober 2013

Penulis

Jenis-Jenis Nafsu Menurut Islam9 Maret 2011 pukul 22:35Nafsu itu adalah keinginan manusia yang tersirat dalam akal pikirannya. Nafsu ada yang baik, yaitu nafsu yang tidak bertentangan dengan hati nurani serta perintah-perintah dan larangan-larangan yang Allah tetapkan. Namun ada pula nafsu yang buruk, yaitu nafsu yang hanya untuk memenuhi keinginan pikirannya saja, tanpa melibatkan hati nurani dan ketetapan Allah. Berikut ini adalah jenis-jenis nafsu menurut Islam.

Nafsu yang buruk :Nasfu Amarah adalah nafsu yang berbangga apabila membuat sesuatu kemungkaran. mereka adalah dari golongan yang bermaksiat di mata dan di hatinya. mereka adalah golongan ahli neraka.Nafsu Lawamah adalah nafsu yang menyadari apabila melakukan suatu kemungkaran. golongan ini beramal tetapi masih ada riya, hasut, dengki dan sebagainya. nafsu mereka tetap dilakukan walau mereka tahu itu salah. mereka adalah golongan ahli neraka.Nafsu Marhamah adalah nafsu yang telah dapat membuang sifat tercela. walaupun begitu, mereka masih mengkritik diri sendiri. mereka adalah golongan ahli neraka.Kemudian nafsu-nafsu yang baik adalah :Nafsu Mutmainah adalah nafsu yang lemah lembut. mereka mendapat ketenangan dan menghilangkan gelisah di jiwa. mereka adalah orang yang sholeh. golongan ini adalah dijamin surga.Nafsu Raudiah adalah nafsu yang berusaha untuk melatih diri untuk mencintai Allah sepenuhnya.. mereka bergaul dengan orang banyak tetapi hatinya semata-mata hanya kepada Allah. mereka bisa juga disebut sebagai Wali Allah.Nafsu Kamaliah adalah nafsu yang sempurna, nafsu yang hanya dimiliki oleh para Nabi dan Rasul.Nafsu Mardiah adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. Keridhaan tersebut terlihat pada anugrah yang diberikan-Nya berupa senantiasa berdzikir, ikhlas, mempunyai karomah, dan memperoleh kemuliaan, sementara kemuliaan yang diberikan Allah SWT itu bersifat universal, artinya jika Allah memuliakannya, siapa pun tidak akan bisa menghinakannya, demikian pula sebaliknya orang yang dihinakan oleh Allah SWT, siapa pun tidak bisa memuliakannya.

Sifat-sifat manusia

1. Lemah

Allah (senantiasa) hendak meringankan (beban hukumnya) daripada kamu, kerana manusia itu dijadikan berkeadaan lemah. (An-Nisaa:28)

2. Tidak Bersyukur

Dan Dia lah yang menghidupkan kamu, kemudian Ia mematikan kamu, kemudian Ia menghidupkan kamu semula. Sesungguhnya manusia sangatlah tidak bersyukur. (Al-Hajj:66)

Dan apabila Kami kurniakan nikmat kepada manusia, berpalinglah dia serta menjauhkan diri (dari bersyukur) dan apabila ia ditimpa kesusahan, maka ia berdoa merayu dengan panjang lebar. (Fussilat:51)

Sesungguhnya manusia sangat tidak bersyukur akan nikmat Tuhannya. (AL-Adiyat:6)

3. Berputus asa

Dan demi sesungguhnya! Jika Kami rasakan manusia sesuatu pemberian rahmat dari Kami kemudian Kami tarik balik pemberian itu daripadanya, mendapati dia amat berputus asa, lagi amat tidak bersyukur. (Hud:9)

Dan apabila Kami kurniakan nikmat kepada manusia, berpalinglah ia serta menjauhkan diri dan apabila ia merasai kesusahan, jadilah ia berputus asa. (Al-Israa:83)

Manusia tidak jemu-jemu memohon kebaikan. Dan kalau ia ditimpa kesusahan maka menjadilah ia seorang yang sangat berputus asa, lagi sangat nyata kesan putus harapnya (dari rahmat pertolongan Allah). (Fussilat:49)

4. Tidak menghargai nikmat Allah

Sesungguhnya manusia (yang ingkar) sangat suka menempatkan sesuatu pada bukan tempatnya lagi sangat tidak menghargai nikmat Tuhannya. (Ibrahim:34)

5. Suka membantah

Ia menciptakan manusia dari air benih, (setelah sempurna kejadiannya), tiba-tiba menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya. (Al-Nahl:4)

Dan demi sesungguhnya Kami telah huraikan dengan berbagai-bagai cara di dalam Al-Quran ini untuk umat manusia, dari segala jenis contoh bandingan dan sememangnya manusia itu, sejenis makhluk yang banyak sekali bantahannya. (Al-Kahfi:54)

6. Terburu-buru

Dan manusia berdoa dengan (memohon supaya ia ditimpa) kejahatan sebagaimana ia berdoa dengan memohon kebaikan, dan sememangnya manusia itu (bertabiat) terburu-buru. (Al-Israa:11)

Jenis manusia dijadikan bertabiat terburu-buru dalam segala halnya, Aku (Allah) akan perlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanKu, maka janganlah kamu meminta disegerakan (kedatangannya). (Al-Anbiyaa:37)

7. Kufur nikmat

Dan apabila kamu terkena bahaya di laut, (pada saat itu) hilang lenyaplah (dari ingatan kamu) makhluk-makhluk yang kamu seru selain dari Allah, maka apabila Allah selamatkan kamu ke darat, kamu berpaling tadah (tidak mengingatiNya); dan memanglah manusia itu sentiasa kufur (akan nikmat-nikmat Allah). (Al-Israa:67)

8. Bakhil dan Kikir

Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.(Al-Israa:100)

9. Zalim

sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan. (Al-Ahzab:72)

10. Sombong

Maka apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Kami, kemudian apabila Kami memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) dari Kami, berkatalah ia (dengan sombongnya): Aku diberikan nikmat ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku. (Tidaklah benar apa yang dikatakannya itu) bahkan pemberian nikmat yang tersebut adalah ujian (adakah ia bersyukur atau sebaliknya), akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat itu) (Az-Zumar:49)

11. Tidak mengenang budi

Dan mereka (yang musyrik mempersekutukan Allah dengan) menjadikan sebahagian dari hamba-hamba Allah sebagai anak bagiNya. Sesungguhnya manusia (yang demikian sesatnya) sangat tidak mengenang budi, lagi nyata kufurnya. (Az-Zukhruf:15)

12. Resah dan Gelisah

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. [Al-Maarij:19]

Disebutkan seterusnya bahwa manusia yang resah gelisah itu mempunyai dua ciri yang utama iaitu:

1. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, [Al-Maarij:20]2. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, [Al-Maarij:21]

13. Mudah terpedaya

Wahai manusia! Apakah yang memperdayakanmu (berlaku derhaka) kepada Tuhanmu yang Maha Pemurah ? (Al-Infitar:6)

14. Melampaui batas

Sesungguhnya jenis manusia tetap melampaui batas (yang sepatutnya atau yang sewajibnya), (Al-Alaq:6)

15. Kerugian

Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. (Al-Asr:2)

Solusi Sikap?

Kita melihat begitu banyak sifat manusia yang disebutkan oleh Allah. Adapun, ia sebenarnya lebih banyak dari apa yang dikemukakan secara tidak langsung dari lafaz (). Tetapi adakah sifat-sifat ini berbentuk konkrit yang tidak bisa diruntuhkan dari jiwa-jiwa manusia?

Justeru itu, sebenarnya Allah jualah yang memberi solusi bagaimana untuk merobek sifat-sifat ini dari terus bersarang dalam jiwa manusia. Mungkin terdapat lebih banyak solusi yang lain. Cuma beberapa solusi yang saya rasa amat penting untuk sama-sama kita usahakan untuk menghapuskan sifat ini dari kamus kehidupan.

Pertama: Menjaga solat dengan baik

Iaitu mereka yang tetap mengerjakan sembahyangnya(Al-Maarij:23)

Dalam menyebutkan sifat resah dan gelisah yang disebutkan di atas beserta ciri-cirinya, Allah merakamkan pengecualian selepas itu berkenaan sifat ini terhadap orang yang-yang solat dan tetap melazimi solatnya. Namun, solat ini bukan sahaja dalam rangka perlaksanaannya tetapi penjagaan terhadap solat dari segi ketepatan waktu dan kekhusyukannya. Hal ini kerana dalam ayat lain Allah menyifatkan orang-orang mukmin itu mengambil berat akan hal demikian.

Di samping itu, solat juga disifatkan sebagai suatu amalan yang bisa membersihkan manusia dari segala yang buruk dan memotivasikan diri dalam rangka berterusan ke atas kebaikan.

Kedua: Mengeluarkan sedekah

Dan mereka (yang menentukan bahagian) pada harta-hartanya, menjadi hak yang termaklum(Al-Maarij:24)

Selain menjaga solat, Allah juga menyebutkan berkenaan tentang pengeluaran wang pada bukan kegunaan kita yaitu sedekah. Sedekah sebenarnya boleh menjatuhkan dinding ego dan kesombongan seorang itu daripada terus bermahkota perasaan besar diri terutama bagi golongan bangsawan. Selain daripada memberi ketenangan kepada si penerima, bersedekah membolehkan manusia merasai kesusahan orang lain disamping tidak berlaku zalim kepada mereka yang memerlukannya.

Ketiga: Berpesan kepada kebenaran dan kesabaran

Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan kepada kesabaran. (Al-Asr:3)

Allah mempotretkan manusia senantiasa dalam keadaan rugi kecuali mereka yang berusaha beriman dengan sebenar-benar keimanan dengan melakukan amal kebaikan disamping turut sama berpesan kepada orang lain tentang kebenaran dan menjauhi kemaksiatan. Justeru, dalam membasmi sifat-sifat buruk yang ada dalam diri manusia, perkara yang penting adalah kita saling menasihati sesama kita kearah kebaikan supaya manusia sentiasa kembali ingat tentang hari pembalasan.

Misi ManusiaSasaran :Memahami bahwa tugas khilafah adalah imarah dan riayah dengan ber-amar maruf nahi munkar; mampu menyebutkan bagaimana menumbuhkannya.Memahami unsur-unsur yang dipelihara dalam tugas-tugas kekhilafahan sehingga mampu menyebutkan contoh-contoh perbandingannya dengan konsep jahiliyah.Mampu menyebutkan syarat-syarat umum untuk mencapai fungsi khilafah.Sinopsis :Manusia diciptakan Allah swt untuk beribadah kepadaNya sehingga dari ibadah itu muncul ketaqwaan. Dengan taqwa, seorang mumin memperoleh izzah bagi peranan khilafah alam dan manusia.Tugas khalifah di muka bumi adalah membangun (al imarah) dan memelihara (ar riaayah) - dengan cara amar maruf nahi munkar - atas 5 hal : diin, nafs, akal, maal dan nasl.Syarat untuk menggapai fungsi kekhilafahan : kekuatan aqidah, kekuatan akhlaq, kekuatan jamaah, kekuatan ilmu, kekuatan maal dan kekuatan jihad.