Jeni Skonstruksi Gudang

17
Syarat – syarat konstuksi gudang Pondasi adalah struktur bagian bawah suatu bangunan yang berhubungan dengan tanah secara langsung. Pondasi merupakan bagian paling penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Untuk menghasilkan bangunan yang kokoh, pondasinya pun harus direncanakan dan dikerjakan dengan hati-hati dan dengan perhitungan yang akurat. Fungsi Pondasi Pondasi berfungsi untuk memikul beban bangunan yang ada di atasnya dan kemudian menyalurkan beban tersebut ke lapisan bawah atau tanah tempat bangunan berpijak. Jenis-jenis tanah harus dipertimbangkan untuk mendesain sebuah pondasi. Pondasi yang kuat memerlukan kondisi tanah yang baik. Apabila tanahnya kurang baik, pondasi yang dibuat juga harus lebih kompleks dengan perhitungan yang sedemikian rupa agar bisa menahan beban bangunan dengan kuat. Syarat Pondasi Bangunan 1. Bentuk dan konstruksinya kokoh Sebuah pondasi harus menunjukkan suatu bentuk dan kinstruksi yang kokoh agar bisa menyangga beban berat sebuah bangunan di atasnya. Pondasi juga harus bisa mencegah adanya pergesaran atau patah suatu konstruksi bangunan karena muatan tegak ke bawah. 2. Bahan tahan lama Sebuah pondasi yang baik harus dibuat dengan bahan-bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur. Ini bertujuan agar pondasinya tidak mengalami kerusakan mendahului bangunannya. Gangguan unsur organik dan anorganik dalam tanah pun dapat dicegah jika suatu pondasi terbuat dari bahan yang baik. 3. Dapat menahan tekanan air Sebuah pondasi yang baik harus bisa menahan gangguan yang diakibatkan dari lingkungan luar seperti pengaruh tekanan air yang mungkin terjadi. 4. Mampu menahan beban Beban yang harus bisa ditahan pondasi yang baik antara lain beban horisontal atau beban geser, beban hidup, yang dapat berupa beban bangunan sendiri atau beban orang yang berada

Transcript of Jeni Skonstruksi Gudang

Syarat syarat konstuksi gudang Pondasi adalah struktur bagian bawah suatu bangunan yang berhubungan dengan tanah secara langsung. Pondasi merupakan bagian paling penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Untuk menghasilkan bangunan yang kokoh, pondasinya pun harus direncanakan dan dikerjakan dengan hati-hati dan dengan perhitungan yang akurat. Fungsi PondasiPondasi berfungsi untuk memikul beban bangunan yang ada di atasnya dan kemudian menyalurkan beban tersebut ke lapisan bawah atau tanah tempat bangunan berpijak. Jenis-jenis tanah harus dipertimbangkan untuk mendesain sebuah pondasi. Pondasi yang kuat memerlukan kondisi tanah yang baik. Apabila tanahnya kurang baik, pondasi yang dibuat juga harus lebih kompleks dengan perhitungan yang sedemikian rupa agar bisa menahan beban bangunan dengan kuat.Syarat Pondasi Bangunan1. Bentuk dan konstruksinya kokohSebuah pondasi harus menunjukkan suatu bentuk dan kinstruksi yang kokoh agar bisa menyangga beban berat sebuah bangunan di atasnya. Pondasi juga harus bisa mencegah adanya pergesaran atau patah suatu konstruksi bangunan karena muatan tegak ke bawah.2. Bahan tahan lamaSebuah pondasi yang baik harus dibuat dengan bahan-bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur. Ini bertujuan agar pondasinya tidak mengalami kerusakan mendahului bangunannya. Gangguan unsur organik dan anorganik dalam tanah pun dapat dicegah jika suatu pondasi terbuat dari bahan yang baik.3. Dapat menahan tekanan airSebuah pondasi yang baik harus bisa menahan gangguan yang diakibatkan dari lingkungan luar seperti pengaruh tekanan air yang mungkin terjadi.4. Mampu menahan bebanBeban yang harus bisa ditahan pondasi yang baik antara lain beban horisontal atau beban geser, beban hidup, yang dapat berupa beban bangunan sendiri atau beban orang yang berada dalam bangunan, beban air hujan dan salju, gaya gempa, gaya angkat air, dan momen dan torsi.

Jenis jenis pondasi bangunan baja Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang tugasnya menyangga beban bangunan di atasnya. Jenis-jenis pondasi ada bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.Pondasi TelapakPondasi ini terbuat dari padas atau batuan keras. Pondasi telapak atau umpak sudah digunakan sejak jaman dulu, dan orang-orang jaman dulu mendapatkan batuan padas itu dari candi-candi yang telah runtuh. Sistem kerjanya menggunakan sistem tanam sehingga tidak masuk ke dalam tanah, hanya untuk mengganjal saja.Pondasi TapakPondasi tapak menggunakan material utama beton untuk konstruksinya. Pondasi ini berfungsi untuk menopang, sehingga sangat cocok digunakan untuk membuat bangunan yang menjulang ke atas di tanah yang sempit. Biasanya pondasi ini dikombinasikan dengan pondasi batu kali dalam pengaplikasiannya.Pondasi Batu KaliBahan baku untuk pondasi ini adalah batu belah atau batu kali. biasanya pondasi ini dibangun dengan kedalaman antara 60 sampai 80 meter. Kelebihan dari pondasi ini adalah lebih mudah dalam pelaksanaan, lebih cepat, dan bahan baku mudah didapat serta harganya yang relatif lebih murah.Pondasi Cakar AyamPondasi cakar ayam berbeda dengan pondasi tapak. Pondasi ini terdiri dari plat beton bertulang tipis yang dipasang pada plat beton pada jarak 200 sampai 250 cm secara vertikal dan disatukan secara monolit dengan didukung oleh buis-buis beton bertulang. Pondasi ini bekerja dengan sistem komposit yang merupakan kerjasama tanah dan plat buis beton yang terkurung dalam pondasi.Pondasi Pelat Beton LajurPondasi ini digunakan apabila luas penampangnya terlalu besar, sehingga dibagi dengan memanjangkan lajur. Kelebihan pondasi ini lebih murah, galian tanahnya lebih sedikit, dan lebih handal untuk bangunan bertingkat dibanding dengan pondasi batu kali.

Birokrasi

Hendri MahdiPelaku Usaha Pengadaan Barang/Jasa BlogSaya:"www.duniakontraktor.com" Email:"[email protected]" Jadikan Teman | Kirim Pesan 0inShare Tata Cara Pengadaan Barang Metode Pengadaan Langsung (PL)OPINI | 13 March 2013 | 10:50 Dibaca: 15945 Komentar: 0 1 Pengadaan barang metode pengadaan langsung atau pengadaan langsung barang adalah pengadaan barang langsung kepada Penyedia Barang / pedagang, tanpa melalui pelelangan. (Pasal 1 angka 32 Perpres 70/2012)Tata cara pengadaan langsung sebagai berikut:1.Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orangPejabat Pengadaan. (pasal 16 ayat (3) Perpres 70/2013)-2. Pengadaan langsung dilakukan dengan metode prakualifikasi, tetapi metode prakualifikasi tidak berlaku untuk pengadaan langsung barang. (Pasal 56 ayat (4a) Perpres 70/2012).-3. Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan hargayang berlaku di pasar, bukan berdasarkan harga ketetapan gubernur/bupati.(Pasal 39 ayat (2) Perpres 70/2012)-4. Untuk pengadaan langsung barang yang nilainya sampai dengan Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dapat dilakukan dengan carapembelian / pembayaran langsung kepada Penyedia / pedagang. (Pasal 57 ayat (5) huruf a Perpres 70/2012)Tanda bukti transaksi / perjanjianmenggunakan bukti pembelian.(Pasal 55 ayat (2) Perpres 70/2012)Note: Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan hargayang berlaku di pasar.(Pasal 39 ayat (2) Perpres 70/2012) PPK tidak perlu menetapkanHarga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pengadaan langsung barang yangnilainya sampai dengan Rp10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah) yang menggunakan bukti pembelian (Pasal 66 ayat (1) Perpres 70/2012.-5.Untuk pengadaan langsung barang yangnilainya sampai dengan Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dapat dilakukan dengan carapembelian / pembayaran langsung kepada Penyedia / pedagang.(Pasal 57 ayat (5) huruf a Perpres 70/2012)Tanda bukti transaksi / perjanjianmenggunakan kuitansi.(Pasal 55 ayat (3) Perpres 70/2012)Note: Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan hargayang berlaku di pasar.(Pasal 39 ayat (2) Perpres 70/2012)-6. Untuk pengadaan langsung barang yang menggunakan bukti pembelian dan kuitansi (yang nilainya sampai dengan Rp50.000.000,-), pejabat pengadaan dapat memerintahkan seseoranguntuk melakukan proses pengadaan langsung untukbarang yang harganya sudah pasti dantidak bisa dinegosiasi sekurang-kurangnya meliputi:(a) Memesan barang sesuai dengan kebutuhan ataumendatangi langsung ke penyedia barang;(b) Melakukan transaksi;(c) Menerima barang;(d) Melakukan pembayaran;(e) Menerima bukti pembelian atau kuitansi;(f) Melaporkan kepada Pejabat Pengadaan;(BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)Note: Jika harganya belum pasti,proses pengadaan langsung harus dilakukan sendiri oleh pejabat pengadaan.(pasal 16 ayat (3) Perpres 70/2013)-7.Untuk pengadaan langsung barang yangnilainya sampai dengan Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dapat dilakukan dengan carapermintaan penawaran yang disertai denganklarifikasi serta negosiasi teknis dan harga kepadaPenyedia barang / pedagang. (Pasal 57 ayat (5) huruf b Perpres 70/2012)Tanda bukti transaksi / perjanjianmenggunakan SPK.(Pasal 55 ayat (4) Perpres 70/2012)Penyedia Barang yang mengikuti Pengadaan Barangmelalui Pengadaan Langsung diundang oleh ULP/Pejabat Pengadaan. (Pasal 76 Perpres 54/2010)Note: Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan hargayang berlaku di pasar.(Pasal 39 ayat (2) Perpres 70/2012)-Berikut ini tata cara pelaksanaan pengadaan langsung untuk barang yang nilainya sampaidengan Rp200.000.000,- :a).PPK menyusun spesifikasi teknis dan gambar sesuai denganhasil pengkajian ulang spesifikasi teknis dan gambar brosur,termasuk perubahan yang telah disetujui oleh PA/KPA. (BAB II Bagian A Angka 3 Huruf aPerka LKPP14/2012)-b). PPK menetapkan Hargaa Perkiraan Sendiri (HPS)paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerjasebelum batas akhir pemasukan penawaran; (Pasal 66 Perpres 70/2012 & BAB II Bagian A Angka 3 Huruf aPerka LKPP14/2012) HPS dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yangdapat dipertanggungjawabkan. HPS ditetapkan berdasarkan harga barang yang dikeluarkan oleh pabrikan / distributor tunggal atauinformasi biaya satuan yang dipublikasikan secararesmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yangdapat dipertanggungjawabkan. HPS telah memperhitungkanPajak Pertambahan Nilai (PPN), keuntungan dan biaya overhead (OH). Keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi Penyedia maksimal 15% (lima belas perseratus)dari total biaya tidak termasuk PPN; HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biayalain-lain dan Pajak Penghasilan (PPh) Penyedia. Berdasarkan ketentuan diatas, untuk pengadaan barang,tata cara perhitungan HPS dapat dirumuskan sbb:Harga Perhitungan Sendiri (HPS) = Harga pada tingkat distributor + 15% Keuntungan dan OH + 10%% PPN-c). Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harga, antaralain melalui media elektronik dan/atau non-elektronik; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)-d).Pejabat Pengadaan membandingkan harga dankualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasiyang berbeda; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)-e).Pejabat Pengadaan mengundang calon Penyedia yangdiyakini mampu untuk menyampaikan penawaranadministrasi, teknis, dan harga; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)Note: Calon penyedia yang diundang adalah penyedia yang telah disurvei (baikmelalui media elektronik dan/atau non-elektronik) yang harga penjualannya paling rendah berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, dan diyakini mampu. Penyedia yang diyakini mampu adalah penyedia yang memenuhi syarat berdasarkan Pasal 19 Perpres 70/2012.-f). Undangan dilampiri spesifikasi teknis dan/ataugambar serta dokumen-dokumen lain yangmenggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)-g). Penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi, teknis, dan harga secara langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam undangan; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)-h). Pejabat Pengadaan membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi dan teknis dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk mendapatkan Penyedia dengan harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)Note: Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan hargayang berlaku di pasar.(Pasal 39 ayat (2) Perpres 70/2012)-i). Jika harga penawarannya terlalu tinggi, dilakukan negosiasi harga. Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)Keterangan:Fungsi HPS bukan sebagai dasar pembelian, tapi sebagai batas tertinggi yang boleh dibeli oleh pemerintah jika harga yang berlaku dipasar terlampau tinggi.-j). Dalam hal negosiasi harga tidak menghasilkan kesepakatan, Pengadaan Langsung dinyatakan gagal dan dilakukan Pengadaan Langsung ulang dengan mengundang Penyedia lain; (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)-k). Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung. (BAB II Bagian B Angka 12 Huruf c Perka LKPP14/2012)-Demikianlah Tata Cara Pengadaan Barang Metode Pengadaan Langsung (PL) yang perlu dipahami oleh Pengguna Anggaran (Kepala Dinas), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan dan Penyedia barang.

Penerimaan Barang Pengertian Penerimaan Barang adalah Menerima fisik barang dari pabrik, prinsipal atau distributor yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya

Didalam aktifitas penerimaan barang ini terdapat 3 point penting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya:1. Fisik barang yang diterima2. Dokumentasi3. Cara penangananbarang1. Fisik Barang Yang DiterimaAadalah bentuk fisik barang yang harus dapat dirasa, diraba atau dilihat langsung. Penerimaan yang bukan berupa fisik barang dapat menyebabkan perbedaan proses dan hasil yang akan dicapai. Pada umumnya hasilnya adalah negatif. Jika ada penerimaan tanpa harus menangani fisik barangnya, maka perlu dilakukan proses tambahan untuk memastikan keabsahan proses tsb. Prinsip penerimaan barang adalah menerima FISIK BARANG secara langsung. Bukan hanya DOKUMENnya saja. Secara fisik, barang dapat dilihat, diraba atau dirasa dan dapat dibandingkan dengan dokumen pengantaran. Pengecekan acak atau keseluruhan kondisi isi kemasan Tanggal Kadaluarsa barang, nomor batch Kuantitas barang VS dokumen 2.DokumentasiDokumen pemesanan; barang diterima berdasarkan adanya dokumen yang mendasari berapa barang yang harus diterima, jenis barangnya apa dan untuk memastikan bahwa barang yang diterima adalah sama dengan barang yang dikirimkan. Dokumen adalah pendamping barang yang secara fisik dapat dibaca dan dicocokan dengan barang yang dikirimkan. Dokumen yang diperlukan minimal dokumen pengiriman (DN (Delivery Note), DO (Delivery Order), Packing List atau Surat Jalan). Akan lebih baik jika dokumen Pemesanan (PO-Purchase Order) dilampirkan juga.3.Cara Penanganan Barang Persyaratan penanganan; kondisi khusus yang harus disiapkan pada saat barang tsb diterima. Apakah perlu ditangani pada suhu/temperatur khusus atau perlu dilakukan penanganan khusus dikarenakan faktor beratnya, tingkat kesulitannya atau masalah lainnya. Tangani barang sesuai dengan siklus hidupnyao Suhuo Kadaluarsao Maksimal tumpukan Gunakan peralatan yang sesuaio Palleto Drumo Forklit Pahami aturan keselamatannyao Kimiao Racuno Meledak Secara umum dapat dinyatakan bahwa penerimaan barang merupakan aktifitas operasional gudang yang sangat penting karena merupakan awal dari penanganan barang.Logika umum mengatakan bahwa penerimaan barang yang baik saja masih memungkinkan terjadinya kerusakan/kesalahan barang didalam gudang, terlebih jika pada saat penerimaan barang ditangani dengan cara yang tidak benar, dijamin kerusakan/kesalahan tsb pasti terjadi.Tahapan Penerimaan Barang:1. Masuk gudang.2. Parkir dan antri.3. Bongkar muat di loading dock.4. Penyusunan barang bongkaran.5. Pengecekan barang vs dokumen.6. Pemasukan data kedalam system (GRN).7. Legitimasi dokumen.8. Keluar gudang.

Proses penerimaan barang

Penerimaan Barang adalah Menerima fisik barang dari pabrik, prinsipal atau distributor yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya

Aktifitas penerimaan barang ini terdapat 3 point penting:1.Fisik barang yang diterima2.Dokumentasi3.Cara penangananbarang

1. Fisik Barang Yang DiterimaAdalah bentuk fisik barang yang harus dapat dirasa, diraba atau dilihat langsung. Penerimaan yang bukan berupa fisik barang dapat menyebabkan perbedaan proses dan hasil yang akan dicapai. Pada umumnya hasilnya adalah negatif. Jika ada penerimaan tanpa harus menangani fisik barangnya, maka perlu dilakukan proses tambahan untuk memastikan keabsahan proses tsb.Prinsip penerimaan barang adalah menerima FISIK BARANG secara langsung. Bukan hanya DOKUMENnya saja.Secara fisik, barang dapat dilihat, diraba atau dirasa dan dapat dibandingkan dengan dokumen pengantaran.Pengecekan acak atau keseluruhan kondisi isi kemasan Tanggal Kadaluarsa barang, nomor batchKuantitas barang VS dokumen

2.DokumentasiDokumen pemesanan; barang diterima berdasarkan adanya dokumen yang mendasari berapa barang yang harus diterima, jenis barangnya apa dan untuk memastikan bahwa barang yang diterima adalah sama dengan barang yang dikirimkan.Dokumen adalah pendamping barang yang secara fisik dapat dibaca dan dicocokan dengan barang yang dikirimkan.Dokumen yang diperlukan minimal dokumen pengiriman (DN (Delivery Note), DO (Delivery Order), Packing List atau Surat Jalan).Akan lebih baik jika dokumen Pemesanan (PO-Purchase Order) dilampirkan juga.

3.Cara Penanganan Barang Persyaratan penanganan; kondisi khusus yang harus disiapkan pada saat barang tsb diterima. Apakah perlu ditangani pada suhu/temperatur khusus atau perlu dilakukan penanganan khusus dikarenakan faktor beratnya, tingkat kesulitannya atau masalah lainnya.Tangani barang sesuai dengan siklus hidupnyao Suhuo Kadaluarsao Maksimal tumpukan Gunakan peralatan yang sesuaio Palleto Drumo Forklit Pahami aturan keselamatannyao Kimiao Racuno Meledak

Secara umum dapat dinyatakan bahwa penerimaan barang merupakan aktifitas operasional gudang yang sangat penting karena merupakan awal dari penanganan barang.Logika umum mengatakan bahwa penerimaan barang yang baik saja masih memungkinkan terjadinya kerusakan/kesalahan barang didalam gudang, terlebih jika pada saat penerimaan barang ditangani dengan cara yang tidak benar, dijamin kerusakan/kesalahan tsb pasti terjadi.Tahapan Penerimaan Barang:1. Masuk gudang.2. Parkir dan antri.3. Bongkar muat di loading dock.4. Penyusunan barang bongkaran.5. Pengecekan barang vs dokumen.6. Pemasukan data kedalam system (GRN).7. Legitimasi dokumen.8. Keluar gudang.

Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak di gudang. Penerimaan barang dari pemasok atau rekanan memang kelihatan mudah, namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur, maka bisa dipastikan akan mengganggu produktifitas. Berikut contoh Flow chart Receiving :

Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak di gudang. Penerimaan barang dari pemasok atau rekanan memang kelihatan mudah, namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur, maka bisa dipastikan akan mengganggu produktifitas. Berikut adalah hal-hal penting dalam penerimaan barang :1. Bukti pesanan barang dari Gudang (untuk memastikan pesanan barang dalam spesifikasi tepat)2. Bukti Tanda Barang diterima (untuk penagihan)3. Cek Bukti Pemesanan dengan Fisik Barang4. Cek Expired Date dan Kondisi Barang5. Memasukkan Barang ke PenyimpananBerikut contoh Flow chart Receiving :

Bukti Pemesanan (Purchase Order)Ketika satu pihak memesan sejumlah barang ke pemasok, maka dia akan mengirimkan PO ke pemasok. Barang sesuai jumlah PO ini nantinya akan dibawa ke Gudang tempat yang disiapkan oleh si pemesan. Tim Gudang tentunya tidak selalu tahu jenis barang apa yang dipesan, oleh sebab itu tim Gudang perlu memastikan kesesuaian PO dengan fisik barang yang ada. Setelah PO diperiksa dan sesuai dengan seluruh item yang dibawa, maka selanjutnya dibuat Bukti Tanda terima Barang.

Bukti Tanda Terima BarangBukti Tanda Terima Barang serta Faktur akan berhubungan dengan penagihan uang. Bukti Tanda Terima barang akan dijadikan dasar oleh pihak supplier untuk menagih ke pemesan barang. Pentingnya untuk membuat Bukti Tanda Terima Barang ini asli dan ada tanda-tanda yang dilampirkan, semisal PO atau surat lain yang menjamin keaslian dokumen ini.OperasionalAktifitas operasional adalah bongkar barang, cek expired, cek kesesuaian pesanan serta memasukkan barang ke penyimpanan. Aktifitas operasional ini merupakan salah satu critical point, mengapa? Berikut beebrapa alasan versi saya :1. Bongkar muat barang yang dilakukan oleh kuli bongkar rawan membuat rusak barang atau resiko kehilangan barang karena dicuri.2. Cek kesesuaian barang dengan PO dan Expired date barang dilakukan oleh staff penerimaan barang yang biasanya memiliki sejumlah alasan untuk tidak melakukan aktifitas ini dengan sejumlah alasan seperti : supaya cepat, sudah kenal dengan pemasok, disiplin melakukan sistem, dll. Intinya di poin 1 dan 2 kritis dikarenakan Faktor Sumber Daya Manusia.Penerimaan Barang di gudang rawan permainan dengan pihak supplier. Staff penerimaan tanpa diketahui oleh pemesan dapat melakukan deal-deal khusus yang merugikan pemesan dan menguntungkan pemasok. Jadi kontrol yang ketat terhadap personil penerimaan cukup penting, hal seperti melakukan rotasi pekerjaan rutin serta bekerja dalam jumlah kecil serta pembatasan wewenang adalah hal-hal praktis yang bisa dilakukan.Bukti Pemesanan (Purchase Order)Ketika satu pihak memesan sejumlah barang ke pemasok, maka dia akan mengirimkan PO ke pemasok. Barang sesuai jumlah PO ini nantinya akan dibawa ke Gudang tempat yang disiapkan oleh si pemesan. Tim Gudang tentunya tidak selalu tahu jenis barang apa yang dipesan, oleh sebab itu tim Gudang perlu memastikan kesesuaian PO dengan fisik barang yang ada. Setelah PO diperiksa dan sesuai dengan seluruh item yang dibawa, maka selanjutnya dibuat Bukti Tanda terima Barang.Bukti Tanda Terima BarangBukti Tanda Terima Barang serta Faktur akan berhubungan dengan penagihan uang. Bukti Tanda Terima barang akan dijadikan dasar oleh pihak supplier untuk menagih ke pemesan barang. Pentingnya untuk membuat Bukti Tanda Terima Barang ini asli dan ada tanda-tanda yang dilampirkan, semisal PO atau surat lain yang menjamin keaslian dokumen ini.OperasionalAktifitas operasional adalah bongkar barang, cek expired, cek kesesuaian pesanan serta memasukkan barang ke penyimpanan. Aktifitas operasional ini merupakan salah satu critical point, mengapa? Berikut beberapa alasan versi saya :1. Bongkar muat barang yang dilakukan oleh kuli bongkar rawan membuat rusak barang atau resiko kehilangan barang karena dicuri.2. Cek kesesuaian barang dengan PO dan Expired date barang dilakukan oleh staff penerimaan barang yang biasanya memiliki sejumlah alasan untuk tidak melakukan aktifitas ini dengan sejumlah alasan seperti : supaya cepat, sudah kenal dengan pemasok, disiplin melakukan sistem, dll. Intinya di poin 1 dan 2 kritis dikarenakan Faktor Sumber Daya Manusia.Penerimaan Barang di gudang rawan permainan dengan pihak supplier. Staff penerimaan tanpa diketahui oleh pemesan dapat melakukan deal-deal khusus yang merugikan pemesan dan menguntungkan pemasok. Jadi kontrol yang ketat terhadap personil penerimaan cukup penting, hal seperti melakukan rotasi pekerjaan rutin serta bekerja dalam jumlah kecil serta pembatasan wewenang adalah hal-hal praktis yang bisa dilakukan.