Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
Transcript of Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
1/18
36
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2010:2)
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif, dimana Sugiyono menyebutkan bahwa:
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instumen
penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2010:13)
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
informasi, sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel yang terbatas (Sugiyono, 2010:18). Selanjutnya kesimpulan yang
diperoleh dari hasil pengamatan terhadap variabel yang terbatas tersebut
dilakukan generalisasi, yaitu memberikan kesimpulan sampel yang diberlakukan
terhadap populasi di mana sampel tersebut diambil.
Menurut Sugiyono (2010:33) metode kuantitatif digunakan salah satunya
apabila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya terjadi, atau perbedaan antara
praktek dengan teori.
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
2/18
37
37
Pada Bab Pendahuluan penelitian ini dikemukakan data bahwa 70% kasus
yang ditangani KPK adalah kasus di sektor pengadaan. Dari data tersebut dapat
dianalisis mengenai penyebab banyaknya kasus di sektor pengadaan. Apakah itu
dari sisi peraturan mengenai pengadaan yang masih kurang mampu meminimalisir
penyimpangan, ataukah dari sisi personil pelaksana pengadaan barang/jasa yang
dinilai kurang mampu memahami peraturan pengadaan yang menyebabkan
terjadinya kesalahan dalam eksekusi atau pelaksanaan pengadaan barang/jasa itu
sendiri.
Ditinjau dari segi peraturan tentang pengadaan, penulis melihat bahwa
peraturan pengadaan telah cukup baik dalam memberikan arahan dan pedoman
teknis pelaksanaan pengadaan. Hal ini lebih dari cukup untuk mengantisipasi
penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan.
Setelah di tinjau dari segi peraturan yang dirasa cukup baik dalam
mengantisipasi penyimpangan, sisi lain yang menjadi faktor penyebab terjadi
banyaknya kasus pengadaan adalah dari sisi personil pelaksana pengadaan.
Pemahaman yang kurang terhadap peraturan pengadaan mampu menjadi faktor
utama terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan.
Untuk itu mekanisme sertifikasi keahlian pengadaan menjadi salah satu
komitmen lembaga untuk memberikan pemahaman yang memadai bagi personil
pelaksana pengadaan, yang lebih lanjut diharapkan mampu memberikan
pengendalian internal yang memadai atas pengadaan barang/jasa.
Dari uraian di atas masalah penelitian yang berhasil penulis identifikasi
dan yang menjadi titik tolak penelitian ini adalah bagaimana kompetensi ahli
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
3/18
38
38
pengadaan melalui proses sertifikasi keahlian pengadaan mampu menghadirkan
pengendalian internal yang efektif terkait pengadaan barang/jasa itu sendiri. Hal
inilah yang menjadi alasan penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif
pada penelitian ini.
Dalam penelitian ini lingkup objek penelitiannya adalah para personil
pelaksana pengadaan barang/jasa yang dibiayai dari Dana Masyarakat Institut
Teknologi Bandung yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor Institut
Teknologi Bandung sebagai staff dan pejabat pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dari Dana Masyarakat Institut Teknologi Bandung.
3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:58) adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.
Karena rumusan masalah dalam penelitian ini merupakan rumusan
masalah asosiatif dengan bentuk hubungan kausal, maka dari itu terdapat dua
variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen atau bebas dan variabel
dependen atau variabel terikat. Adapun penjelasan mengenai masing-masing
variabel adalah sebagai berikut :
1. Variabel Independen atau Bebas
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
4/18
39
39
Variabel independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
(Sugiyono, 2010:59)
Dalam penelitian ini variabel independen (X) yang diteliti adalah
kompetensi ahli pengadaan, yaitu suatu kompetensi atau kemampuan yang
dimiliki oleh seorang ahli pengadaan. Ahli pengadaan itu sendiri merupakan
personil yang dipersiapkan melalui proses sertifikasi keahlian pengadaan untuk
menjadi pelaksana proses pengadaan. Adapun proses sertifikasi keahlian
pengadaan yang diterapkan di Institut Teknologi Bandung mengacu pada Surat
Keputusan Rektor ITB Nomor 212/SK/K01/KP02008 tentang Sertifikasi Keahlian
Pengadaan Barang dan Jasa yang Dibiayai dari Dana Masyarakat Institut
Teknologi Bandung.
2.
Variabel Dependen atau Terikat
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2010:59)
Dalam penelitian ini variabel dependen yang diteliti (Y) berupa
Efektivitas Pengendalian Internal Pengadaan Barang/Jasa. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya bahwa pengadaan barang/jasa mengacu pada kegiatan penyediaan
barang/jasa untuk menunjang kegiatan perusahaan atau organisasi, senada dengan
sistem akuntansi pembelian.
efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin
besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin
efektif organisasi, program, atau kegiatan Mahmudi, (2005:92)
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
5/18
40
40
Mengacu pada definisi tersebut, maka penjelasan mengenai variabel
dependen (Y) dalam penelitian ini adalah efektivitas pengendalian internal
pengadaan barang/jasa yang dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi
pelaksanaan komponen atau unsur pengendalian internal selaku output dalam
mencapai tujuan pengendalian internal itu sendiri.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Untuk keperluan pengukuran dan pengujian, maka setiap variabel
penelitian dijabarkan mengenai dimensi, indikator, ukuran dan skala
pengukurannya. Berikut operasionalisasi dari variabel bebas dan terikat dalam
penelitian ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Independen
Variabel Sub Variabel Indikator
Butir
pertanyaan Skala
Kompetensi
Ahli
Pengadaan
Tahap-
tahapan
Sertifikasi
Keahlian
Pengadaan :
Pelati han 1. Pemahaman peserta tentang gambaran
umum pengadaan 1 6 Ordinal
2. Pemahaman peserta tentang persiapan
pengadaan 7 12 Ordinal
3. Pemahaman peserta tentang prosedur
pelaksanaan pengadaan 13 16 Ordinal4. Pemahaman peserta tentang pelaksanaan
pengadaan Swakelola 17 Ordinal
5. Pemahaman peserta tentang peraturan
pelaksanaan pengadaan 18 19 Ordinal
6. Pemahaman peserta tentang kebutuhanE-
Procurement 20 21 Ordinal
Magang 7. Pengaplikasian pemahaman peserta di tahap
pelatihan 22 Ordinal
8. Peningkatan kompetensi 23 Ordinal
Ujian
Sertifikasi
9. Pedoman pelaksanaan ujian sertifikasi 24 28 Ordinal
10. Penilaian ambang batas kelulusan 29 Ordinal
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
6/18
41
41
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Dependen
Variabel Sub Variabel Indikator
Butir
Pertanyaan Skala
Efektivitas
Pengendalian
Internal
Pengadaan
Barang/Jasa
Tujuan
Pengendalian
Internal
Akuntansi
Pengadaan
Barang/Jasa :
Menjaga
kekayaan dankewajiban
perusahaan
1. Penentuan dan Penetapan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS)
30 31 Ordinal
2. Pemilihan pemasok dilakukan
berdasarkan pemasukan penawaran
32 Ordinal
3. Pemeriksaan dan penerimaan barang 33 34 Ordinal
4. Penggunaan kekayaan dilakukan melalui
sistem otorisasi yang telah ditetapkan
35 36 Ordinal
5. Pengakuan hutang 37 Ordinal
Menjamin
ketelitian dan
keandalan data
akuntansi
6. Pelaksanaan transaksi dilakukan melalui
sistem otorisasi yang telah ditetapkan
38 Ordinal
7. Pencatatan transaksi dilakukan melalui
prosedur pencatatan yang telah ditetapkan
39 Ordinal
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Kerangka Sampling, Unit Sampel dan Ukuran Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:115)
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa populasi tidak hanya
terbatas pada orang (subyek) melainkan juga pada benda-benda yang lain. Selain
itu juga, populasi bukan sekedar jumlah atau kuantitas dari obyek/subyek tersebut,
melainkan juga meliputi seluruh karakteristik yang melekat pada obyek/subyek
tersebut.
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
7/18
42
42
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh personil
pelaksana pengadaan di lingkungan ITB yang telah ditetapkan melalui Surat
Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung sebagai staff dan pejabat
pengadaan barang/jasa yang dibiayai dari Dana Masyarakat Institut Teknologi
Bandung. Jumlah personil tersebut adalah sebanyak 154 personil yang menyebar
di 36 unit kerja.
Tabel 3.3
Personil Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa yang Dibiayai
Dari Dana Masyarakat Institut Teknologi Bandung
No Nama Unit Kerja Jumlah
Personil
No Nama Unit Kerja Jumlah
Personil
1 FITB 6 19 DITKEMITRAAN 3
2 FMIPA 5 20 DITSP 3
3 FRSD 4 21 LK 3
4 FTI 8 22 WRRI/LPPM 4
5 FTMD 7 23 UPT YANKES 3
6 FTSL 5 24 UPT OLAH RAGA 3
7 FTTM 4 25 UPT PERPUST 7
8 SAPPK 6 26 USDI 4
9 SF 8 27 SUK 3
10 SITH 7 28 ITB JATINANGOR 2
11 STEI 7 29 PMO 2
12 SBM 7 30 SPM 1
13 SPS 3 31 SKD 2
14 DITPEG/WRSO 3 32 DIT. ADM UMUM &
HUKUM/WRKMA
1
15 DITKEU 6 33 LP4 1
16 DITLOG 13 34 LTPB 1
17 DIRDIK/WRMA 4 35 SA 1
18 DITREN/WRURK 4 36 DIT PENGEMBANGAN 3
Sumber : Direktorat Logistik ITB
Setelah unit populasi diketahui maka diambil unit sampel. Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,
2010:116). Unit sampel dalam penelitian ini adalah sebagaimana tersaji dalam
tabel berikut ini :
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
8/18
43
43
Tabel 3.4
Data Penyebaran Kuesioner
No Nama Unit Kerja Jumlah kuesioneryang disebar
1 DITLOG 5
2 DITKEU 8
3 DITPEG/WRSO 3
4 DITKEMITRAAN 3
5 USDI 3
6 SPS 2
7 DIRDIK/WRMA 3
8 SKD 19 LP4 1
10 WRRI/LPPM 1
Jumlah 30
Seperti terlihat dalam tabel di atas, ukuran sampel yang penulis gunakan
sebanyak 30sampel. Penentuan ukuran sampel tersebut didasarkan pada pendapat
Roscoe dalam bukuResearch Methods For Business(1982:253) yang dikutip oleh
Sugiyono (2010:129) yang diantaranya :
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500
2. Bila sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
4.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakankelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel masing-masing antara 10 s.d. 20.
3.3.2 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono,
2010:116). Teknik sampling yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
probability samplingyaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
9/18
44
44
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Sugiyono, 2010:118).
Jenis sampling yang dipilih adalah simple random samplingatau sampel
acak sederhana, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu (Sugiyono, 2010:118).
Teknik sampling ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Seperti
diungkapkan bahwa populasi dalam penelitian ini para personil pengadaan di
lingkungan ITB dimana karakteristik populasi tersebut relatif homogen. Hal inilah
yang mendasari pemilihan teknik sampling dengan sampel acak sederhana.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut sumber datanya, pengumpulan data dibagi menjadi sumber
primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,
2010:193)
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara
dan kuesioner. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemuka permasalahan yang
harus diteliti (Sugiyono, 2010:194). Sedangkan kuesioner atau angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2010:199).
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
10/18
45
45
Sanusi (2010:105) menjelaskan bahwa cara survei merupakan cara
pengumpulan data di mana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan
atau pernyataan kepada responden baik dalam bentuk lisan maupun secara tertulis.Jika pertanyaan diajukan dalam bentuk lisan maka namanya wawancara, kalau
diajukan secara tertulis disebut kuesioner.
Selain melalui cara survei yang terdiri dari wawancara dan penyebaran
kuesioner, penulis pun melakukan pengumpulan data melalui studi literasi.
3.5 Metode Analisis Yang Digunakan
Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono, 2010:206). Karena sifat penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum (Sugiyono, 2010:206).
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan pada populasi. Statistik ini
akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random (Sugiyono,
2010:207).
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
statistik parametris, yaitu statistik yang digunakan untuk menguji parameter
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
11/18
46
46
populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel
(Sugiyono, 2010:208).
Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner ini disusun
dengan skala likert, dimana menurut Sugiyono (2010:132) digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner
yang terdiri dari pertanyaan dengan masing masing pertanyaan memiliki 5
jawaban dengan nilai yang berbeda, yaitu :
- Jawaban Sangat
Positif,
memiliki nilai = 5
-
Jawaban Positif, memiliki nilai = 4
- Jawaban Netral, memiliki nilai = 3
- Jawaban Tidak
Positif,
memiliki nilai = 2
- Jawaban Sangat
Tidak Positif,
memiliki nilai = 1
2.
Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel
X dan Y digunakan rumus rata-rata sebagai berikut :
Keterangan:
Untuk Variabel X Untuk Variabel Y
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
12/18
47
47
X = Rata-rata X
Y = Rata-rata Y
= Sigma (Jumlah)
Xi = Nilai X ke i sampai ke n
Yi = Nilai Y ke i sampai ke n
n = Jumlah Responden
Setelah diperoleh nilai rata-rata setiap variabel, kemudian dibandingkan
dengan kriteria untuk masing-masing variabel tersebut. Kriteria variabel tersebut
disusun berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi berdasarkan butir
pertanyaan dalam kuesioner.
Nilai terendah diperoleh dari perkalian banyaknya butir pertanyaan dengan
nilai terendah yaitu 1, dan nilai tertinggi diperoleh dari perkalian banyaknya butir
pertanyaan dengan nilai tertinggi yaitu 5. Dari perbandingan nilai terendah dengan
nilai tertinggi diperoleh rentang interval untuk setiap variabel yang kemudian
dapat disusun kriteria untuk variabel tersebut.
Untuk variabel Kompetensi Ahli Pengadaan atau variabel X dimana
terdapat 29 butir pertanyaan, maka diperoleh nilai tertinggi sebesar 29 x 5 = 145,
dan nilai terendah sebesar 29 x 1 = 29. Rentang interval untuk variabel X
diperoleh dengan mengurangkan nilai tertinggi dengan nilai terendah kemudian
dibagi jumlah kriteria. Adapun rentang interval untuk variabel X adalah (145
29) / 5 = 23,2. Dari rentang interval tersebut, diperoleh kriteria untuk variabel X
sebagai berikut :
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
13/18
48
48
Tabel 3.5
Interpretasi Kriteria Variabel Kompetensi Ahli Pengadaan
Pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Pengadaan
INTERVAL KETERANGAN
29,00 52,20 Tidak Memadai
52,20 75,40 Kurang Memadai
75,40 98,60 Cukup Memadai
98,60 121,80 Memadai
121,80 145,00 Sangat Memadai
Seperti tercantum dalam tabel 3.1., bahwa variabel Kompetensi Ahli
Pengadaan dengan sub variabel Sertifikasi Keahlian Pengadaan terdiri dari
tahapan Pelatihan, Magang dan Ujian Sertifikasi. Berikut interpretasi kriteria bagi
ketiga sub variabel Kompetensi Ahli Pengadaan yang dihitung menggunakan nilai
rata-rata :
Tabel 3.6
Interpretasi Kriteria Sub-Variabel Kompetensi Ahli Pengadaan
Pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Pengadaan
Pelatihan Magang Ujian Sertifikasi
Rentang Keterangan Rentang Keterangan Rentang Keterangan
21 - 37,8 Tidak Faham 2 - 3,6 Tidak Aplikatif 6 - 10,8 Tidak Memadai
37,8 - 54,6 Kurang Faham 3,6 - 5,2 Kurang Aplikatif 10,8 - 15,6 Kurang Memadai54,6 - 71,4 Cukup Faham 5,2 - 6,8 Cukup Aplikatif 15,6 - 20,4 Cukup Memadai
71,4 - 88,2 Faham 6,8 - 8,4 Aplikatif 20,4 - 25,2 Memadai
88,2 105 Sangat Faham 8,4 10 Sangat Aplikatif 25,2 30 Sangat Memadai
Sumber : data olahan
Untuk variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pengadaan Barang/Jasa
atau variabel Y dimana terdapat 10 butir pertanyaan, maka diperoleh nilai
tertinggi sebesar 10 x 5 = 50, dengan nilai terendah sebesar 10 x 1 = 10. Rentang
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
14/18
49
49
interval untuk variabel Y diperoleh dengan mengurangkan nilai tertinggi dengan
nilai terendah kemudian dibagi jumlah kriteria. Adapun rentang interval untuk
variabel Y adalah (50 10) / 5 = 8. Dari rentang interval tersebut, diperoleh
kriteria untuk variabel Y sebagai berikut :
Tabel 3.7
Interpretasi Kriteria Variabel
Efektivitas Pengendalian Internal Pengadaan Barang/Jasa
Rentang KETERANGAN
10,00 18,00 Tidak Efektif18,00 26,00 Kurang Efektif
26,00 34,00 Cukup Efektif
34,00 42,00 Efektif
42,00 50,00 Sangat Efektif
Adapun interpretasi kriteria bagi sub variabel Efektivitas Pengendalian
Internal yang meliputi Menjaga Kekayaan dan Kewajiban Perusahaan serta
Menjamin Ketelitian dan Keandalan Data Akuntansi adalah seperti terlihat dalam
tabel di bawah ini :
Tabel 3.8
Interpretasi Kriteria Sub-Variabel
Efektivitas Pengendalian Internal Pengadaan Barang/Jasa
Menjaga Kekayaan Menjamin Ketelitian
Rentang Keterangan Rentang Keterangan
8 - 14,4 Tidak Terjaga 2 - 3,6 Tidak Efektif
14,4 - 20,8 Kurang Terjaga 3,6 - 5,2 Kurang Efektif
20,8 - 27,2 Cukup Terjaga 5,2 - 6,8 Cukup Efektif
27,2 - 33,6 Terjaga 6,8 - 8,4 Efektif
33,6 40 Sangat Terjaga 8,4 - 10 Sangat Efektif
Sumber : data olahan
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
15/18
50
50
3. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
Setelah melakukan penentuan metode analisis data, langkah berikutnya
adalah menentukan langkah-langkah dalam menganalisis data beserta penetapan
dan pengujian hipotesis. Berikut langkah-langkah yang diambil penulis dalam
menganalisis data dan melakukan pengujian hipotesis :
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:172).
Pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, dimana menurut
Sugiyono adalah dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam satu
faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Adapun kriteria yang
harus dipenuhi untuk menilai validitas instrumen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jika r 0,30; maka butir-butir pertanyaan dari kuesioner adalah valid
b. Jika r 0,30; maka butir-butir pertanyaan dari kuesioner adalah tidak
valid
Rumus Korelasi Pearson Product Moment :
Keterangan :
r = koefisien korelasiproduct moment
xy = jumlah perkalian item dengan total item
x = jumlah skor untuk indikator x
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
16/18
51
51
y = jumlah skor untuk indikator y
n = banyaknya responden (sampel) dari variabel x, y dari hasil kuesioner
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan internal consistency,
dimana menurut Sugiyono(2010:185) dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
tertentu.
Teknik pengujian reliabilitas ini menggunakan teknik belah dua (split half)
yang dianalisis dengarn rumus Spearman Brown, dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : ri= reliabilitas internal seluruh instrumen
rb= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
3. Penetapan hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2010:221). Hipotesis tersebut adalah hipotesis penelitian,
dimana kebenaran hipotesis tersebut harus dibuktikan melalui data yang
terkumpul. Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya, hipotesis penelitian
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
17/18
52
52
ini adalah jika organisasi memiliki komitmen pada kompetensi personil, maka
efektivitas pengendalian internal akan tercapai.
Sedangkan hipotesis statistik dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai
keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data
yang diperoleh dari sampel penelitian (sampel). (Sugiyono, 2010:221)
Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
Ho :
= 0; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompetensi
Ahli Pengadaan dengan Efektivitas Pengendalian Internal
Ha : 0; artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompetensi Ahli
Pengadaan dengan Efektivitas Pengendalian Internal
4.
Tingkat Signifikansi/Kesalahan
Menguji hipotesis adalah menaksir populasi berdasarkan data sampel,
untuk itu ditetapkan tingkat kesalahan atau level of significantsebesar 5%. Hal ini
berarti apabila penelitian dilakukan terhadap 100 sampel yang diambil, maka akan
terdapat 5 kesimpulan salah yang diberlakukan untuk populasi.
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis asosiatif (hubungan) antara variabel independen dan
variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Pearson
Product Moment. Rumus korelasi ini digunakan untuk menguji hipotesis
hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
-
7/25/2019 Jbptunpaspp Gdl Nenirochae 2660 3 Babiii n
18/18
53
53
Adapun rumus Korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut :
Keterangan :
r = koefisien korelasiproduct moment
xy = jumlah perkalian item dengan total item
x = jumlah skor untuk indikator x
y = jumlah skor untuk indikator y
n = banyaknya responden (sampel) dari variabel x, y dari hasil kuesioner
Berikut pedoman untuk memberikan interpretasi dari koefisien korelasi
yang diperoleh dari penghitungan rumus di atas
Tabel 3.9
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval
Koefisien Tingkat Hubungan0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono 2010:250)
6. Uji Signifikansi
Rumus uji signifikansi korelasiproduct momentadalah sebagai berikut :
Keterangan : t = signifikansi
n = jumlah sampel r = korelasiproduct moment