jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

download jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

of 39

description

jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

Transcript of jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    1/39

    BAB III

    PERANCANGAN SISTEM

    Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisa kerusakan pada mesin

    motor Vespa ini adalah pengumpulan data-data kerusakan mesin motor Vespa dan

    tahap selanjutnya adalah menganalisa dengan menggunakanforward chaining.

    3.1 Analisa Masalah

    Masalah yang dianalisa adalah mengenai pemeriksaan kerusakan pada

    mesin motor Vespa, yang dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkannya serta cara

    penanggulangan atau perbaikan. Dalam menghadapi situasi seperti ini, pengguna

    kendaraan motor Vespa ini membutuhkan solusi-solusi untuk mengatasinya,

    karena kerusakan-kerusakan dan cara-cara perbaikannya sedikit berbeda dengan

    kendaraan motor lainnya.

    3.2 Tahapan Identifikasi

    Langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan sistem pakar ini

    adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji, selanjutnya

    mengidentifikasi inputdanoutput.

    3.2.1 Identifikasi Permasalahan

    A. Mesin

    1. Mesin Sukar Distart

    16

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    2/39

    17

    a. Mesin banjir.

    Gejala :

    Elektroda busi dan sekelilingnya basah dengan bensin atau kick starter

    saat diinjak (diselah) lebih berat.

    Solusi :

    Tutup kran bensin, bukan gas (throttle) lebar-lebar dan injak kick

    starter berulang-ulang samapi mesin hidup (busi terpasang).

    Apabila kick starter berat saat diinjak, ini menunjukkan bensin

    banyak yang masuk kedalam ruang bakar bahkan kedalam karter

    (crankcase). Caranya sama dengan diatas, tetapi busi tidak

    terpasang. Apabila bensin sudah terbuang keluar, pasang kembali

    busi dan injak lagi kick starter sampai mesin hidup.

    b. Spuyer pada karburator tersumbat atau kotor.

    Gejala :

    Saringan angin, saringan bensin dan karburator kotor.

    Solusi :

    Jika spuyer pada karbuarator tersumbat atau kotor, lepaskan spuyer

    pada karburator, cuci dengan bensin atau minyak tanah kemudian

    semprot dengan angin sampai kering.

    c. Saluran-saluran karburator tersumbat atau kotor.

    Gejala :

    Saluran-saluran bensin dan udara kotor atau ruang pelampung

    karburator tersumbat.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    3/39

    18

    Solusi :

    Apabila kotoran menyumbat saluran-saluran karburator, maka

    karburator harus dilepas untuk dibersihkan. Pada waktu

    membersihkan, cuci bagian-bagian karburator dengan bensin lalu tiup

    sampai kering. Jangan sekali-sekali lubang jet dan pengatur udara

    dibersihkan dengan kawat atau dengan barang lain yang mudah

    merusaknya. Setelah karburator dipasang, periksa jika tutup ruang

    pelampung dan tutup jet dikarburator kurang kokoh, sehingga udara

    dapat masuk karena dapat mengganggu penyampuran bensin dan

    udara.

    d. Kran bensin (fuel cock) tersumbat atau kotor.

    Gejala :

    Bensin tidak ada atau sedikit sekali yang masuk kekarburator.

    Solusi :

    Untuk membersihkan kran bensin harus dikeluarkan dari tangki

    bensin yaitu dengan melepas mur B denagn kunci pas T.

    bersihkan kran bensin dengan minyak tanah dan keringkan. Untuk

    memasangnya masukan kran bensin dibawah tangki, kemudian

    masukan ring dan murnya dibagian atas tangki dan kencangkan

    dengan kunci pas T.

    Untuk model Vespa yang memiliki sistem pencampur oli otomatis

    terdapat dua tangki yaitu untuk oli dan bensin yang terpisah.

    Langkah-langkahnya yaitu lepaskan sadle dengan membuka tiga

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    4/39

    19

    buah baut A, cabut kedua buah kabel fuel gauge, buka dua baut

    pengikat B dan angkat tangki bensin setelah paking pada fuel

    cockroda dilepas. Lepaskanfuel gaugemasukan kunci pasT.

    e. Pengapian terganggu.

    Gejala :

    Busi tidak sesuai atau tidak cocok, celah elektroda busi tidak tepat,

    kabel busi atau tutup busi aus, kondensator rusak,koil tegangan tinggi

    rusak dan penyetelan pengapian tidak tepat.

    Solusi :

    Busi tidak sesuai atau tidak cocok, maka gantilah dengan yang

    sesuai.

    Jika celah elektroda busi tidak tepat maka stel dan ukur dengan

    feeler gaugesampai diperoleh jarak celahnya 0.6 mm.

    Jika kabel busi atau tutup busi aus dan kondensator rusak serta koil

    tegangan tinggi rusak, maka gantilah dengan yang baru.

    Jika penyetelan pengapian tidak tepat, maka stel celah platina dan

    timing ignition.

    f. Motor starter tidak dapat berputar

    Gejala :

    Sekering putus, kontak dengan pemegang sekering tidak kokoh atau

    berkarat, baterai longgar dan kabel-kabel starter putus atau longgar.

    Solusi :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    5/39

    20

    Jika sekering putus ganti dengan yang baru, jika masih baik periksa

    kontak dengan pemegang sekering apa masih baik atau ada karat

    diantara kontaknya. Bila kontak sekering dengan pemegang tidak baik,

    tekuklah kontaktor pada sekering sedikit kedalam sehingga ketat

    memegang sekering. Bila pemegang sekering karatan, hilangkan karat

    tersebut dengan ampelas sampai bersih. Jika baterai longgar atau

    karatan, kencangkan dan bersihkan dengan sikat kawat atau ampelas.

    Periksa juga permukaan eletrolitnya, isi muatan dari baterai tersebut.

    2. Mesin Akan Mati Bila Gas (Throttle) Dibuka

    a. Penyetelan putaran rendah (kecepatan idle) pada karburator tidak

    tepat.

    Gejala :

    Kecepatan idle terlalu tinggi atau terlalu rendah.

    Solusi :

    Putar sekrup pengatur gas sehingga idle lebih cepat. Kemudian putar

    masuk sekrup pengatur udara dengan obeng sehingga sekrup tersebut

    masuk penuh dan putaran mesin menjadi menurun. Putar kembali

    berlawanan arah dengan putaran yang pertama. Dengan sekrup

    pengatur udara pada posisi tersebut, kecepatan mesin agak tinggi.oleh

    karena itu, putar kembali sekrup pengatur gas kearah membuka. Bila

    idle sudah mencapai kecepatan spesifikasi, berhentilah memutar

    sekrup. Pada waktu penyetelan idle pakailah tachometer untuk

    memastikan kebenaran penyetelan.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    6/39

    21

    b. Hubungan kabel tegangan tinggi ke busi longgar.

    Gejala :

    Kabel-kabel tegangan tinggi longgar atau sobek.

    Solusi :

    Periksalah hubungan kabel tegangan tinggi, bila longgar perbaikilah

    sambungannya.

    c. Spuyer pada karburator kotor.

    Gejala :

    Saringan bensin, saringan udara dan karburator kotor.

    Solusi :

    Bersihkan spuyer pada karburator dan cuci dengan bensin atau minyak

    tanah dan semprot dengan angin sampai kering.

    d. Penyetelan saat penyalaan (ignition timing) tidak tepat.

    Gejala :

    Bunga api yang dihasilkan oleh busi tidak tepat.

    Solusi :

    Atur piston pada posisi yang sesuai dengan sudut pengapian sehingga

    koil dapat menghasilkan tegangan tinggi pada kedudukannya. Jika

    telah tercapai maka jarak celah kontak platina harus dilakukan

    pengukuran.

    3. Percepatan atau Akselerasi Lemah

    a. Karburator kotor atau tersumbat.

    Gejala :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    7/39

    22

    Campuran bensin yang masuk terlalu sedikit.

    Solusi :

    Bukalah choke, dan bersihkan karburator.

    b. Kabel penarik gas agak terlepas atau tidak distel dengan tepat.

    Gejala :

    Kabel gas longgar atau putus.

    Solusi :

    Dengan memutar gas perlahan-lahan, periksa kelonggaran dari kabel

    gas, bila longgar kencangkan kabel gas tersebut sehingga diperoleh

    tarikan gas yang tepat.

    c. Lubang angin pada tutup tangki bensin tersumbat.

    Gejala :

    Lubang angin , filter, katup dan pipa aliran bensin kotor.

    Solusi :

    Bila lubang angin tersumbat, aliran bensin kekarburator akan sukar

    masuk. Bersihkan lubang angin tersebut, periksa juga filter, katup, dan

    pipa aliran bensin, bila kotor bersihkanlah.

    d. Saringan udara kotor atau tersumbat.

    Gejala :

    Putaran mesin tidak dapat dipercepat secara optimal.

    Solusi :

    Bersihkan saringan udara secara periodik (3000 km) dan bersihkan

    saringan udara dengan bensin lalu keringkan dengan semprotan angin.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    8/39

    23

    e. Saat penyalaan (ignition timing) terlambat.

    Gejala :

    Bunga api yang dihasilkan busi tidak tepat.

    Solusi :

    Atur piston pada posisi sesuai dengan sudut pemajuan pengapian dan

    putar alat penyangga koil sedemikian hingga koil bertegangan tinggi

    tepat pada kedudukannya.

    f. Kopling dan rem menahan

    Gejala :

    Kopling slip dan gerak main lengan kopling tidak tepat.

    Solusi :

    Untuk menghasilkan daya mesin yang cukup besar, harus mempunyai

    gerak main lengan kopling secara tepat.

    g. Tekanan ban terlalu rendah.

    Gejala :

    Gerak roda berat dan gerak main rem depan dan belakang tidak sesuai

    dengan spesifikasinya.

    Solusi :

    Bila keluar dari spesifikasi, gerak main lengan rem dan pedal rem

    harus distel secara tepat.

    h. Campuran bensin-udara terlalu banyak atau sedikit.

    Gejala :

    Kecepatan idle terlalu tinggi atau terlalu rendah.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    9/39

    24

    Solusi :

    Putar sekrup pengatur gas sehingga idle lebih cepat. Kemudian putar

    masuk sekrup pengatur udara dengan obeng sehingga sekrup tersebut

    masuk penuh dan putaran mesin menjadi menurun. Putar kembali

    berlawanan arah dengan putaran yang pertama. Dengan sekrup

    pengatur udara pada posisi tersebut, kecepatan mesin agak tinggi.oleh

    karena itu, putar kembali sekrup pengatur gas kearah membuka. Bila

    idle sudah mencapai kecepatan spesifikasi, berhentilah memutar

    sekrup. Pada waktu penyetelan idle pakailah tachometer untuk

    memastikan kebenaran penyetelan.

    4. Mesin Kurang Bertenaga

    a. Terdapat mur dan baut yang kendor.

    Gejala :

    Kepala silinder dan knalpot tidak sesuai.

    Solusi :

    Periksa pengikat mur dan baut pada mesin, pada karburator, kepala

    silinder dan knalpot disesuaikan dengan tabel torsi pengencangan.

    b. Rangkaian sistem penyalaan (ignition timing) kurang baik.

    Gejala :

    Bunga api yang dihasilkan busi tidak tepat.

    Solusi :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    10/39

    25

    Atur piston pada posisi sesuai dengan sudut pemajuan pengapian dan

    putar alat penyangga koil sedemikian hingga koil bertegangan tinggi

    tepat pada kedudukannya.

    c. Aliran bensin tidak lancar.

    Gejala :

    Tenaga mesin berkurang, aliran bensin tidak ada.

    Solusi :

    Bila aliran bensin kekarburator tidak ada, pemeriksaan dan perbaikan

    dimulai dari selang bensin sampai ke tangki, bersihkan juga kran

    bensin yang ada pada bensin yang ada pada tangki.

    d. Mesin terlalu panas.

    Gejala :

    Oli yang dicampurkan pada bahan bakar tidak sesuai spesifikasi.

    Solusi :

    Campuran untuk bahan bakar bensin untuk Vespa harus memakai oli

    SAE 40 2 %.

    e. Kopling slip dan rem menahan

    Gejala :

    Kopling slip dan gerak main lengan kopling tidak tepat.

    Solusi :

    Untuk menghasilkan daya mesin yang cukup besar, harus mempunyai

    gerak main lengan kopling secara tepat.

    f. Tekanan kompresi mesin terlalu rendah

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    11/39

    26

    Gejala :

    Baut kepala silinder kurang kuat atau silinder atau cincin torak aus.

    Solusi :

    Periksa tekanan kompresi mesin dengan alat kompresi tester hingga

    menghasilkan kompresi yang cukup.

    5. Bahan Bakar Boros

    a. Sistem bahan bakar rusak.

    Gejala :

    Tangki bensin, kran bensin dan pipa bensin bocor, permukaan bensin

    tinggi atau katup jarum berdebu, saringan udara kotor serta kecepatan

    idle lebih tinggi dari spesifikasi atau distel pada campuran yang

    lebih banyak.

    Solusi :

    Bila tangki bensin bocor, periksa mur yang menetapkan kran pada

    tangki bensin, bila longgar kencangkan. Pipa bensin bocor, ganti

    dengan yang baru, tapi bila bocor pada sambungan pipa bensin,

    kencangkan pengikatnya (clip). Bila permukaan bensin tinggi,

    biasanya keujung katup jarum berdebu atau aus, maka buka penutup

    ruang apung dan bersihkan katup jarum juga ruang apungnya jika aus,

    ganti dengan yang baru. Bila saringn udara kotor, bersihkan.

    b. Sistem penyalaan (ignition timing) rusak.

    Gejala :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    12/39

    27

    Penyalaan (ignition timing) tidak tepat, nyala bunga api lemah dan

    titik kontak platina keadaannya tidak baik.

    Solusi :

    Atur piston agar sesuai dengan sudut pemajuan pengapian, putar alat

    penyangga koil sampai pada kedudukannya. Jarak celah kontak platina

    harus 0,3 0,5 mm. Nyala bunga api lemah, maka busi tidak sesuai

    dan harus diganti. Bersihkan permukaan titik kontak platina dengan

    kain kering, bila permukaan kontak terbakar atau kasar atau kotor oleh

    karbon, haluskan dengan kikir haus atau ampelas.

    c. Tekanan kompresi rendah.

    Gejala :

    Tekanan kompresi turun dengan keausan silinder, torak atau cincin

    torak.

    Solusi :

    Bila tekanan kompresi turun dengan keausan silinder, torak atau cincin

    torak, maka konsumsi bensin akan boros.

    d. Knalpot (muffler) tersumbat.

    Gejala :

    Aliran gas buang terhambat.

    Solusi :

    Bersihkan knalpot dengan kawat dengan ujungnya dibengkokan atau

    knalpot ditiup dengan angin diujung pipa setelah sebelumnya unit

    tersebut dibakar bagian luarnya.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    13/39

    28

    e. Kopling slip dan rem menahan.

    Gejala :

    Gerak main (spelling) lengan kopling dan lengan rem depan dan pedal

    rem belakang tidak tepat.

    Solusi :

    Bila kopling slip atau rem menahan, saat lengan kopling dilepas atau

    rem tidak distel dengan tepat maka daya mesin tidak cukup besar

    untuk memutar roda dan akan menahan gerak roda.

    f. Pemakaian kendaraan tidak benar.

    Gejala :

    Kecepatan terlalu tinggi, pengereman yang cepat dan berulang-ulang,

    gas penuh pada mesin,pemakaian choke yang tidak perlu atau lupa

    menutup choke dan memakai gigi rendah terus menerus.

    Solusi :

    Hindari kesalahan-kesalahan pemakaian tersebut agar bahan bakar

    tidak boros.

    6. Knocking

    a. Mesin terlalu panas.

    Gejala :

    Beban terlalu berat atau mesin sedang dipercepat.

    Solusi :

    Knocking atau detonasi biaanya terjadi bila mesin sedang dipercepat

    atau bila beban berat seperti melewati tanjakan.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    14/39

    29

    b. Penyalaan (ignition timing) terlambat.

    Gejala :

    Pembakaran terjadi lebih dahulu sebelum torak mencapai titik mati

    atas (TMA).

    Solusi :

    Kendorkan sekrup E, pasang alat pelengkap A pada busi dan

    piringan berskala C pada poros engkol. Pasang lampu untuk

    menyetel pengapian D. keraskan penunjuk kawat baja B, buka

    alat penunjuk A, lalu putar pistonnya keatas hingga ketitik TMA,

    gerakkan sekernya. Dengan lewat lubang rotor, geser plat koil sesuai

    yang telah ditentukan. Kendorkan sekrup S dan atur eksentrik T

    sampai lampu penunjuk menyala lalu kencangkan sekrup S dan

    periksa jarak maksimum ujung platina.

    c. Karbon menempel terlalu banyak pada ruang bakar.

    Gejala :

    Titik panas (hot spot) terjadi pada permukaan karbon.

    Solusi :

    Bersihkan kotoran kerak karbon tersebut.

    7. Knalpot kadang-kadang meledak

    a. Busi rusak.

    Gejala :

    Busi tidak nyala dengan tepat atau kabel tegangan tinggi rusak.

    Solusi :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    15/39

    30

    Ganti dengan yang baru.

    b. Campuran udara-bensin terlalu banyak.

    Gejala :

    Campuran bensin-udara tidak terbakar dengan sempurna.

    Solusi :

    Stellah sekrup pengatur bahan bakar dan udara pada karburator.

    c. Penyalaan (ignition timing) terlambat.

    Gejala :

    Campuran bensin-udara tidak sempat terbakar dan masuk knalpot.

    Solusi :

    Perbaiki atau stellah saat penyalaan.

    B. Kopling

    1. Kopling slip

    a. Gerak main (spelling) kabel kopling tidak cukup.

    Gejala :

    Gerak main tangkai kopling kurang dari spesifikasi.

    Solusi :

    Tarik perlahan-lahan tangkai kopling sampai ada tekanan dan stel

    gerak main kopling dengan mengendorkan mur penyetel dan putar

    penyetel A untuk menarik atau mengendorkan kabel transmisi.

    b. Plat gesek (driving plate) aus atau terbakar.

    Gejala :

    Pegas kopling lemah dan plat-plat kopling berubah bentuk.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    16/39

    31

    Solusi :

    Kopling harus dibongkar dan komponen-komponen tersebut harus

    diganti.

    2. Kopling menahan

    a. Tangkai kopling mempunyai gerak main berlebihan.

    Gejala :

    Gerak main lengan kopling kurang dari spesifikasi.

    Solusi :tarik perlahan-lahan lengan kopling sampai ada tekanan dan

    stel gerak main kopling dengan mengendorkan mur penyetel dan

    putar penyetel B untuk menarik atau mengendorkan kebel

    transmisi.

    b. Plat gesek atau plat-plat kopling rusak.

    Gejala :

    Motor tidak mau hidup dan susah distarter.

    Solusi :

    Ganti dengan yang baru dan periksa bak rumah kopling bersihkan

    dengan bensin dan keringkan dengan angin.

    3. Penarikan kabel kopling terasa berat (keras)

    a. Plat gesek atau plat kopling berubah bentuk.

    Gejala :

    Bak rumah kopling tidak mempunyai gerak main menurut

    spesifikasinya.

    Solusi :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    17/39

    32

    Buka plat kopling dan periksa bila ada yang aus atau rusak ganti

    dengan yang baru.

    b. Gerak kabel kopling kasar.

    Gejala :

    Kabel bagian dalam kopling berkarat.

    Solusi :

    Lepaskan kabel bagian dalam dari tangkai kopling, bersihkan atau

    ganti dan masukkan beberapa tetes oli kedalam selongsong kabel

    luar. Masukkan lagi kabel bagian dalam lalu stel gerak mainnya.

    C. Persneling (Transmisi)

    1. Memindahkan gigi persneling susah

    a. Salah cara mengoperasikan pemindahan gigi.

    Gejala :

    Pemindahan gigi terasa sukar dan menimbulkan suara derik.

    Solusi :

    Tarik tangkai seluruhnya jika masih terasa sukar, lepaskan kopling

    tersebut, tarik lagi lalu putar pemindahan gigi pada stang kemudi

    kiri.

    b. Kopling tidak lepas seluruhnya.

    Gejala :

    Pemindahan gigi terasa ringan dan tidak menimbulkan tekanan.

    Solusi :

    Tarik kedua kabel kopling, distel menurut spesifikasinya.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    18/39

    33

    c. Mekanisme pemindahan gigi rusak.

    Gejala :

    Bagian dari kopling tidak berfungsi.

    Solusi :

    Mesin harus dibongkar, periksa bilamana pada bagian dalam mesin

    ada yang rusak atau aus.

    d. Bak persneling kekurangan oli atau olinya tidak cacah.

    Gejala :

    Pemakaian oli tidak cocok dan kelalaian mengganti oli secara

    periodik.

    Solusi :

    Ganti oli secara periodik dan selalu mencek keadaan oli, kebocoran

    oli secara teratur, pakai oli yang sesuai dengan spesifikasi,

    2. Gigi persneling loncat

    a. Bagian-bagian unit selektor aus atau rusak.

    Gejala :

    Bak pemindahan rusak atau terlalu kering.

    Solusi :

    Mesin harus dibongkar dan selektor harus diganti dengan yang baru,

    distel sesuai tempat kedudukannya.

    b. Garpu pemindah gigi bengkok atau rusak.

    Gejala :

    Poros garpu pemindah gigi bengkok.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    19/39

    34

    Solusi :

    Mesin harus dibongkar dan perbaiki garpu pemindah gigi yang

    bengkok atau pros garpu yang bengkok.

    D. Rem Bekerja Tidak Normal

    1. Stelan rem tidak tepat atau berubah

    Gejala :

    Tangkai atau pedal rem dalam keadaan tidak bebas

    Solusi :

    Stel rem dengan cara menyetel sekrup atau periksa brake jaw, jika tipis

    ganti dengan yang baru. Periksa brake drum jika kasar haluska denga

    ampelas, jika cacat atau aus ganti dengan yang baru.

    2. Komponen rem tidak berfungsi

    Gejala :

    Oli membasahi bidang gesek (pada brake jaw dan brake drum) atau oli

    seal as roda belakang bocor.

    Solusi :

    Bersihkan permukaan bagian yang terkena oli dengan bensin dan

    semprot dengan angin sampai kering, ganti oli seal dengan yang baru.

    3. Tuas rem macet

    Gejala :

    Kabel rem macet.

    Solusi :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    20/39

    35

    Bersihkan dengan bensin dan semprot dengan udara sampai kering lalu

    lumasi dengan oli jika perlu ganti dengan yang baru.

    E. Kemudi Dan Suspensi

    1. Kemudi tidak normal

    a. Tekanan ban terlalu rendah atau tinggi.

    Gejala: tekanan ban atau angin tidak sesuai spesifikasi.

    Solusi :

    Tambahkan angin bila tekanan ban rendah atau kurangi bila

    sebaliknya.

    b. Ring nut pengikat steering columnya terlalu keras

    Gejala :

    Batang kemudi suspensi depan keras

    Solusi :

    Stel dan perbaiki batang kemudi pada posisi yang benar, putar

    rumah atas bearingnya dengan tangan kebawah menyentuh

    rolbearing.

    2. Kemudi goyang dan suspensi berisik

    a. Mur pengikat roda kendor

    Gejala :

    Kekencangan torsi tidak sesuai dengan ketentuan.

    Solusi :

    Kencangkan mur pengikat roda yang kendor.

    b. Shock absorber rusak

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    21/39

    36

    Gejala :

    Shock absorber goyang dan tidak stabil.

    Solusi :

    Bongkar komponen-komponennya untuk menhindarkan segala

    kemungkinan yang rusak.

    3.2.2 Identifikasi Input

    Hal pertama yang dilakukan dalam mengidentifikasi input ini adalah

    mengumpulkan fakta-fakta atau informasi yang diperlukan dalam pembuatan

    program aplikasi untuk memecahkan masalah yang selanjutnya akan diolah oleh

    sistem pakar. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada useratau

    pemakai untuk mengumpulkan informasi tentang suatu masalah yang akan

    dipecahkan. Untuk jawaban informasi yang diminta pada tampilan dilayar

    monitor, pemakai cukup menekan salahsatu tombol pilihan Ya atau Tidak.

    3.2.3 Identifikasi Output

    Jika sistem pakar ini telah menerima input yang dilakuka pada akhir

    pertanyaan yang diajukan program aplikasi, maka akan dihasilkan suatu output

    yaitu berupa kesimpulan dari setiap pertanyaan yang telah dijawab oleh pemakai.

    Dari setiap kesimpulan yang didapat maka akan dijelaskan tentang gejala-gejala

    yang ditimbulkan berikut solusi yaitu berupa cara-cara atau saran-saran yang

    harus dilakukan oleh pemakai ataupun memilih salahsatu alternatif terbaik dari

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    22/39

    37

    beberapa pilihan yang disajikan oleh sistem pakar dalam mengatasi masalah yang

    dihadapi.

    3.3 Pohon Keputusan

    Pohon keputusan merupakan salahsatu bentuk dari jaringan semantik,

    yaitu metoda untuk merepresentasikan pengetahuan yang menjelaskan hubungan

    antara objek-objek dengan garis-garis penghubung berlabel (Ya atau Tidak).

    Pohon keputusan yang akan dikembangkan tersebut dapat dilihat pada halaman

    berikutnya.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    23/39

    38

    3.3.1 Mesin

    T

    Y

    Y

    T

    T

    Y

    Y

    T

    T

    Y

    T

    T

    T

    YB

    Tidak adadalam aplikasi

    Pengapian

    terganggu

    Motor starter tidak

    berputar

    Salulran

    karburator kotor

    Kran bensinkotor

    Spuyer pada

    karburator kotor

    Mesin banjir

    Sekering putus, kontak sekeringdengan pemegang sekering

    goyang/karatan, batere

    longgar/karatan?

    Busi tidak sesuai, celah elektrodabusi tidak tepat, kabel/tutup busiaus, kondensator rusak, koiltegangan tinggi rusak dan

    penyetelan pengapian tidak tepat?

    Saluran bensin danudara kotor atau ruangpelampung karburator

    tersumbat?

    Bensin tidak ada atau

    sedikit sekali yangmasuk kekarburator?

    Saringan angin,

    saringan bensin dankarburator kotor?

    Apa elektroda busibasah/kick starer saat

    diinjak berat?

    Apakah mesin

    sukar distart?

    Mulai

    Gambar.3.1a. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    24/39

    39

    T

    Y

    T

    T

    T

    Y

    Y

    Y

    Y TC

    B

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Spuyer pada

    karburator kotor

    Penyetelan saatpenyalaan tidak

    tepat

    Hubungan kabel

    tegangan tinggi

    kebusi longgar

    Penyetelan putaranrendah (kecepatan

    idle) pada

    karburator tidak tepat

    Apa saringan angin,saringan bensin dankarburator kotor?

    Apa bunga api yangdihasilkan oleh busi

    tidak tepat?

    Apa kabel tegangantinggi

    longgar/sobek?

    Apa bahan bakar boros

    dan mesin mati?

    Apakah mesin matibila gas (throttle)

    dibuka?

    Gambar.3.1b. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    25/39

    40

    T

    Y

    Y

    T

    Y

    Y

    T

    T

    T

    T

    T

    T

    Y

    Y

    Y

    Y

    Apa gerak roda berat dan gerak mainrem depan dan belakang tidak sesuai

    dengan spesifikasinya?

    Apa kecepatan idle terlalu

    tinggi/ terlalu rendah?

    Tekanan ban

    terlalu rendah

    Campuran bensin-udara terlalu

    tinggi/rendah

    C

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Saat penyalaanterlambat

    Kopling dan rem

    distel kurang tepat

    Lubang angin padatutup tangki bensin

    tersumbat

    Saringna udara

    kotor/tersumbat

    Kabel penarik gasterlepas/distel

    tidak tepat

    Karburator

    kotor/tersumbat

    Apa kopling slip dangerak main lengan

    kopling tidak tepat?

    Apa bunga api yang

    dihasilkan busi tidak tepat?

    Apa lubang angin,filter, katup, pipa

    aliran bensin kotor?

    Apa putaran mesin

    tidak dapat dipercepat

    secara optimal?

    Apa kabel gas

    longgar?

    Apa campuran

    bensin yang masuk

    terlalu sedikit?

    Apakah percepatanatau akselerasi lemah?

    Y T

    D

    Gambar.3.1c. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    26/39

    41

    T

    Y

    T

    T

    T

    Y

    Y

    T

    T

    Y

    Y

    Y

    TY

    D

    E

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Kopling slip atau

    rem menahan

    Tekanan kompresimesin terlalu

    rendah

    Aliran bensin

    tidak lancar

    Mesin terlalu

    panas

    Rangkaian sistem

    penyalaan kurang baik

    Terdapat mur dan

    baut yang kendor

    Apa baut kepala silinderkurang kuat/silinder dan

    cincin torak aus?

    Apa kopling slip dan gerak main

    lengan kopling tidak tepat?

    Apa tenaga mesinberkurang, aliran

    bensin tidak ada?

    Apa oli yang dicampurkanpada bahan bakar tidak

    sesuai spesifikasi?

    Apa bunga api yangdihasilkan busi tidak

    tepat?

    Apa kepala silinderdan knalpot tidak

    sesuai?

    Apakah mesin kurang

    bertenaga?

    Gambar.3.1d. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    27/39

    42

    T

    T

    T

    T

    T

    Y

    Y

    Y

    Y

    Y

    T

    Y

    E

    fT

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Kopling slip dan

    rem menahan

    Pemakaiankendaraan tidak

    benar

    Tekanan

    kompresi rendah

    Knalpot (muffler)

    tersumbat

    Sistem penyalaan

    rusak

    Sistem bahan

    bakar rusak

    Apa kecepatan terlalu tinggi,pengereman yang cepat danberulang-ulang, gas penuh padamesin,pemakaian choke yang tidak

    perlu atau lupa menutup choke danmemakai gigi rendah terus menerus ?

    Apa gerak main (spelling) lengankopling, lengan rem depan, pedal

    rem belakang tidak tepat?

    Apa tekanan kompresiturun dengan keausansilinder, torak/cincin

    torak?

    Apa aliran gas buang

    terhambat?

    Apa penyalaan tidak tepat,

    nyala bunga api lemah dan titikkontak platina tidak baik?

    Apa tangki bensin, kran bensin dan pipabensin bocor, permukaan bensin tinggiatau katup jarum berdebu, saringan udara

    kotor serta kecepatan idle lebih tinggi?

    Apakah bahan

    bakar boros?Y

    Gambar.3.1e. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    28/39

    43

    T

    T

    Y

    Y

    T

    Y

    Y T

    F

    G

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Karbon menempel

    terlalu banyak pada

    ruang bakar

    Penyalaan terlaludini

    Mesin terlalu

    panas

    Apa titik panas (hotspot) terjadi pada

    permukaan karbon?

    Apa pembakaran terjadilebih dahulu sebelum torak

    menccapa titi mati (TMA)?

    Apa beban terlaluberat/mesin sedang

    dipercepat?

    Apakah mesin

    berbunyi/knocking?

    Gambar.3.1f. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    29/39

    44

    T

    T

    T

    Y

    Y

    Y

    Y T Tidak ada

    dalam aplikasi

    G

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Penyalaan

    terlambat

    Campuran bensin-

    udara terlalu banyak

    Busi rusak

    Apa campuran bensin-udara tidak sempatterbakar dan masuk ke

    knalpot?

    Apa campuran bensin-udara tidak terbakar

    dengan sempurna?

    Apa busi tidak nyaladengan tepat/kabel

    tegangan tinggi rusak?

    Apakah knalpotkadang-kadang

    meledak?

    Gambar.3.1g. Pohon keputusan kerusakan pada mesin

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    30/39

    45

    3.3.2 Kopling

    T

    Y

    Apakah kopling

    slip?Y T

    Apa gerak main tangkaikopling kurang dari

    spesifikasi?

    Apa pegas koplinglemah dan plat kopling

    berubah bentuk?

    Apa gerak main lengankopling kurang dari

    spesifikasi?

    Apakah koplingmenahan?

    Apa motor tidak mauhidup dan susah

    distarter?

    Apakah penarikankabel kopling

    terasa berat?

    Gerak main

    kabel kopling

    tidak cukup

    Plat gesekaus/ terbakar

    Plat gesek/plat

    kopling pecah

    Gerak main

    tangkai kopling

    berlebihan

    Gerak kabel

    kopling kasar

    Plat gesek/platkopling berubah

    bentuk

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Apa kabel bagiandalam kopling

    berkarat?

    Apa bak rumah koplingtidak mempunyai gerakmain menurut

    spesifikasinya?

    T

    Y

    Y

    T

    T

    Y

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Y

    Y

    T

    Y

    Y

    Y

    T

    Tidak ada

    dalam aplikasi

    Mulai

    Gambar.3.2. Pohon keputusan kerusakan pada kopling

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    31/39

    46

    3.3.3 Persneling (Transmisi)

    TY

    Y

    T

    T

    Y

    T

    Y

    Y

    T

    T

    Y

    Y

    T

    T

    YTidak ada

    dalam aplikasi

    Tidak adadalam aplikasi

    Apa bagian-bagian

    kopling tidak berfungsi?

    Apa pemakaian oli tidakcocok dan kelalaianmengganti oli secara

    periodik?

    Tidak adadalam aplikasi

    Mekanismepemindahan gigi

    rusak

    Bak persneling

    kurang oli

    Pengoperasian

    pemindahan

    gigi salah

    Kopling tidak

    lepas seluruhnya

    Garpu pemindahgigi bengkok

    Bagian-bagian unit

    selektor aus

    Apa pemindahan gigiterasa ringan dan tidak

    menimbulkan tekanan?

    Apakah pemindahan

    gigi persneling sukar?

    Apa pemindahan gigi

    terasa sukar dan

    bersuara?

    Apa poros garpupemindah gigi

    bengkok?

    Apa bak pemindahanrusak/terlalu kerin ?

    Apakah gigi

    persneling loncat?

    Mulai

    Gambar.3.3. Pohon keputusan kerusakan pada persneling

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    32/39

    47

    3.3.4 Rem

    T

    T

    Y

    Y

    Y T

    Tidak adadalam aplikasi

    Tidak ada dalamaplikasi

    Tuas rem

    macet

    Komponenrem tidak

    berfungsi

    Apa kabel rem macet?

    Apa oli membasahibidang gesek/ oli seal as

    roda belakang bocor?

    Apakah tangkai/pedal

    rem dalam keadaan

    tidak bebas?

    Mulai

    Gambar.3.4 Pohon keputusan kerusakan pada rem

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    33/39

    48

    3.3.5 Kemudi Dan Suspensi

    tid ?

    T

    Y

    Y

    T

    Y

    T

    T

    T

    Y

    Y

    Y T

    Tidak adadalam aplikasi

    Mur pengikat

    roda kendor

    Shock absorber

    rusakApa shock absorber

    goyang dan tidak stabil?

    Apakah kemudigoyang dan suspensi

    berisik?

    Apa kekencangan torsitidak sesuai dengan

    ketentuan?

    Tidak adadalam aplikasi

    Tidak ada dalamaplikasi

    Ring nut pengikatsteering columnya

    terlalu keras

    Tekanan banterlalu

    rendah/tinggi

    Apa batang kemudi

    suspensi depan keras?

    Apa tekanan ban/angin

    tidak sesuai spesifikasi?

    Apakah kemudi

    ak normal

    Mulai

    Gambar.3.5 Pohon keputusan kerusakan pada kemudi dan suspensi

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    34/39

    49

    3.4 Kaidah Produksi (Production Rule)

    Kaidah produksi merupakan keterkaitan antara fakta-fakta yang ditulis

    dalam bentuk IF-THEN. Berikut ini adalah beberapa contoh kaidah-kaidah

    produksi dalam menganalisa kerusakan-kerusakan pada mesin motor Vespa :

    Rule 1

    IF mesin sukar distart

    AND elektroda busi dan sekelilingnya basah dengan bensin atau kick starter saat

    diinjak (diselah) lebih berat

    THEN mesin banjir

    Rule 2

    IF mesin mati bila gas (Throttle) dibuka

    AND kecepatan idle terlalu tinggi atau terlalu rendah

    THEN penyetelan putaran rendah (kecepatan idle) pada karburator tidak tepat

    Rule 3

    IF percepatan atau akselerasi lemah

    AND campuran bensin yang masuk terlalu sedikit

    THEN karburator kotor atau tersumbat

    Rule 4

    IF mesin kurang bertenaga

    AND kepala silinder dan knalpot tidak sesuai

    THEN terdapat mur dan baut yang kendor

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    35/39

    50

    Rule 5

    IF bahan bakar boros

    AND tekanan kompresi turun dengan keausan silinder, torak atau cincin torak

    THEN tekanan kompresi rendah

    Rule 6

    IF knocking atau detonasi

    AND beban terlalu berat atau mesin sedang dipercepat

    THEN mesin terlalu panas

    Rule 7

    IF knalpot kadang-kadang meledak

    AND busi tidak nyala dengan tepat atau kabel tegangan tinggi rusak

    THEN busi rusak

    Rule 8

    IF kopling slip

    AND gerak main tangkai kopling kurang dari spesifikasi

    THEN gerak main (spelling) kabel kopling tidak cukup

    Rule 9

    IF memindahkan gigi persneling susah

    AND pemindahan gigi terasa sukar dan menimbulkan suara derik

    THEN salah cara mengoperasikan pemindahan gigi

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    36/39

    51

    Rule 10

    IF rem bekerja tidak normal

    AND tangkai atau pedal rem dalam keadaan tidak bebas

    THEN stelan rem tidak tepat atau berubah

    Rule 11

    IF kemudi tidak normal

    AND tekanan ban atau angin tidak sesuai spesifikasi

    THEN tekanan ban terlalu rendah atau tinggi

    3.5 Metoda Forward Chaining

    Metoda forward chaining melakukan penelusuran pada bagian kondisi

    sebuah rule untuk menentukan apakah kondisi tersebut benar atau salah. Jika

    kondisi tersebut bernilai benar, maka aksi dari sebuah rule akan bernilai benar.

    Proses ini berlangsung hingga menemukan sebuah solusi atau mencapai

    kesimpulan. Forward chaining disebut juga sebagai penelusuran yang

    dikendalikan oleh fakta-fakta (data driven search).

    3.6 Perancangan Antarmuka

    Perancangan antarmuka merupakan tahapan dalam memenuhi kebutuhan

    pengguna (user) dalam berkonsultasi dengan komputer. Pada tahapan perancangan

    ini dibuat sebuah software sistem pakar yang menggambarkan bagaimana suatu

    sistem dibentuk. Perancangan antarmuka terdiri dari :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    37/39

    52

    1. Perancangan Pemasukan

    a. Akuisisi Pengetahuan (knowledge acquisition)

    Yaitu tahapan pemasukan data dan pengetahuan dari seorang pakar

    yang dibuat oleh seorang knowledge engineer pada saat membuat

    program aplikasi.

    b. Pemasukan data (data entry) Interaktif

    Yaitu tahap pemasukan data yang dilakukan oleh pengguna setelah

    program aplikasi dibuat dan siap digunakan.

    2. Perancangan Proses

    Merupakan tahap perancangan antarmuka dimana knowledge engineer

    menerapkan aturan produksi pada software pemrograman dalam program

    aplikasi, sehingga dapat memproses pemasukan data yang dilakukan oleh

    pengguna (user).

    3. Perancangan Keluaran

    Merupakan perancangan yang dihasilkan dari suatu proses

    pengidentifikasian masalah berdasarkan pemasukan data yang dilakukan

    oleh pengguna untuk mendapatkan kesimpulan.

    3.7 Perancangan Menu

    Dalam perancangan menu ini akan menampilkan menu dialog selama

    eksekusi program sistem pakar dijalankan. Untuk itu akan dijelaskan sebagai

    berikut :

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    38/39

    53

    3.7.1 Menu Title

    Menu title akan menampilkan judul dari program yang dibuat dan untuk

    menjalankan proses dengan menekan tombol Ya.

    MENU

    KELUARMENU

    JUDUL

    Gambar 3.6 Rancangan tampilan awal program aplikasi

    About

    Kemudi dan

    Suspensi

    Rem

    Persnelling

    Kopling

    Mesin

    Gambar 3.7 Rancangan tampilan menu kerusakan pada motor Vespa

    3.7.2 Menu Konsultasi Gejala

    Dalam menu ini akan ditampilkan sesi konsultasi apakah ada gejala-gejala

    kerusakan pada motor Vespa atau tidak. Disini diberikan gejala-gejala kerusakan

    dan diberi dua pilihan Ya atau Tidak, kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya.

  • 5/21/2018 jbptunikompp-gdl-s1-2004-emmarosmad-707-Bab+III

    39/39

    54

    YA TIDAK

    PERTANYAAN :

    Gambar 3.8 Rancangan menu konsultasi program aplikasi

    3.7.3 Menu Kesimpulan

    Menu ini akan menampilkan suatu kesimpulan tentang kerusakan dari

    motor Vespa tersebut sekaligus dengan cara perbaikannya.

    Periksa Lagi

    GEJALA :

    PREDIKSI :

    SOLUSI :

    Gambar 3.9 Rancangan tampilan awal program aplikasi