JAWABAN UJIAN EVALUASI

34
PENGERTIAN EVALUASI, PENILAIAN DAN PENGUKURAN Evaluasi merupakan istilah serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari istilah bahasa Inggris evaluation. Evaluation berasal dari akar kata value yang berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah istilah atau kata jadian “penilaian” yang digunakan sebagai padanan dari istilah evaluasi, karena memang penilaian dapat diartikan sebagai tindakan memberi nilai tentang kualitas sesuatu. Evaluasi dalam bahasa Indonesia juga memiliki arti sepadan dengan asesmen yang juga berasal dari istilah bahasa Inggris assessment. Adapun pengukuran dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah measurement, sedangkan penilaian adalah appraisal. Ketiga istilah ini memiliki arti yang berbeda. Pengukuran adalah tindakan membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu. Dengan kata lain pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif. Penilaian adalah tindakan mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baikburuk (bersifat kualitatif). Adapun evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian. Evaluasi merupakan sebagai suatu

Transcript of JAWABAN UJIAN EVALUASI

Page 1: JAWABAN UJIAN EVALUASI

PENGERTIAN EVALUASI, PENILAIAN DAN PENGUKURAN

Evaluasi merupakan istilah serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari istilah

bahasa Inggris evaluation. Evaluation berasal dari akar kata value yang berarti nilai. Selanjutnya

dari kata nilai terbentuklah istilah atau kata jadian “penilaian” yang digunakan sebagai padanan

dari istilah evaluasi, karena memang penilaian dapat diartikan sebagai tindakan memberi nilai

tentang kualitas sesuatu. Evaluasi dalam bahasa Indonesia juga memiliki arti sepadan dengan

asesmen yang juga berasal dari istilah bahasa Inggris assessment. Adapun pengukuran dalam

istilah bahasa Inggrisnya adalah measurement, sedangkan penilaian adalah appraisal.

Ketiga istilah ini memiliki arti yang berbeda. Pengukuran adalah tindakan

membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu. Dengan kata lain pengukuran adalah suatu

kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif. Penilaian adalah tindakan

mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baikburuk (bersifat kualitatif). Adapun

evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian. Evaluasi merupakan sebagai suatu tindakan yang

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sesuatu program

pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan yang telah dilaksanakan.

Dalam melakukan kegiatan evaluasi tentu diperlukan informasi atau data yang baik

mutunya. Data seperti itu akan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran dan penilaian

terlebih dulu. Dalam penerapannya evaluasi dan penilaian ada persamaan dan perbedaan,

persamaan antara keduanya terletak dari segi tahapan pelaksanaannya yaitu meliputi tahap

perencanaan (perumusan tujuan dan penyiapan instrumen), pelaksanaan (pengumpulan data,

pengolahan dan analisis data, mengambil kesimpulan dan membuat keputusan), dan tidak lanjut.

Sedangkan perbedaannya adalah terletak dari segi objek dan skupnya. Objek dan skup penilaian

Page 2: JAWABAN UJIAN EVALUASI

dalam arti evaluasi lebih luas dan kompleks, sedangkan objek dan skup penilaian terbatas pada

proses dan hasil pembelajaran di kelas/sekolah. Penilaian dalam arti asesmen diartikan sebagai

serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan

hasil belajar siswa dalam tingkat kelas yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Dari pengertian ini

dapat dipahami, bahwa penilaian hasil belajar ujungnya adalah pada kegiatan pengambilan

keputusan tentang hasil belajar. Untuk dapat mengambil keputusan secara tepat tentang hasil

belajar tersebut perlu didukung oleh data secara akurat dan terpercaya. Data ini dikumpulkan

dengan melalui kegiatan pengukuran terhadap hasil belajar baik dengan menggunakan instrumen

tes maupun non-tes. Pengukuran atau dalam bahasa Inggrisnya measurement adalah kegiatan

mengukur, yakni membandingkan sesuatu dengan kriteria/ukuran tertentu. Dapat juga dikatakan,

pengukuran adalah proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakter tertentu yang

dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.

Dengan pengertian seperti ini pengukuran adalah bersifat kuantitatif. Artinya, hasil dari

pengukuran itu umumnya  diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol angka. Pengukuran dari segi

caranya dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak

langsung. Pengukuran langsung maksudnya dalam proses pemberian angka atas suatu hal atau

benda tertentu dilakukan secara langsung dengan membandingkan sesuatu yang kita ukur

tersebut dengan kriteria atau pembanding tertentu. Misalnya, kita mengukur tinggi seseorang,

caranya adalah dengan membandingkan tinggi seseorang tersebut dengan alat pembanding yang

berupa meteran. Untuk mengukur berat seseorang, dilakukan dengan cara membandingkan berat

badan seseorang tersebut dengan alat pembanding yang berupa timbangan. Hasil pengukuran

secara langsung ini bersifat lebih valid dalam arti bisa mendekati kondisi yang sesungguhnya.

Page 3: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Secara matematis hasilnya dapat dirumuskan: S = T (S: score dan T : true). Pengukuran tidak

langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan jalan mengukur lewat indikator-indikator

atau gejala-gejala yang menggambarkan sesuatu yang diukur. Misalnya, kita ingin mengukur

tingkat kepandaian seseorang, maka kita tidak dapat secara langsung mengukur kepandaian itu

sendiri, tetapi hanya lewat gejalagejala atau indikator-indikator yang menunjukkan bahwa

seseorang itu pandai, seperti dapat menjawab secara tepat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

kepadanya. Hasil pengukuran tidak langsung ini umumnya tidak sevalid pengukuran langsung.

Secara matematis hasil pengukuran tidak langsung ini dapat dirumuskan: S = T + E (S: score; T:

true dan E: error).

Pengukuran dalam bidang pendidikan atau proses belajar mengajar adalah kegiatan pengukuran

yang diarahkan untuk melihat potensi atau kemampuan, baik kemampuan dasar maupun

kemampuan sebagai hasil belajar (achievement) yang dimiliki olehseseorang. Untuk melakukan

pengujian ini diperlukan berbagai cara diantaranya adalah dengan tes dan non tes.

JAWABAN NO 3

PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI 16 Jun

Oleh: Suzanne Blogg

MonitoringMonitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program./ Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran

Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian

Evaluasi

Page 4: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi)

Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian Evaluasi terkadang membutuhkan kelompok kontorl atau kelompok kpembanding Evaluasi melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu Evaluasi melibatkan studi/penelitian khusus

Perbedaan dan Persamaan Monitoring dan Evaluasi

Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi program

Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan dari Evaluasi adalah evalausi efektifitas dan cost effectiveness.

JAWABAN SOAL NOMOR 2

PERBEDAAN EVALUASI DAN PENELITIAN EVALUASI : adalah suatu proses sistematis guna mencapai tujuan, bersift memutuskan.PENILAIAN : memberi nilai atas sesuatu tapi tidak bersifat memutuskan.PENGUKURAN : penilaian numerik thdp fakta-fakta dan objek yg diukur menurut kriteria atau satuan tertentu.

Sugiyono (1996): Evaluasi merupakan penafsiran yg berdasarkan pd data kuantitatif yg merupakan hasil pengukuran.

Wrighstone : Evaluasi pendidikan adl penaksiran thdp pertumbuhan & kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yg telah ditetapkan dlm kurikulum.

Page 5: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Perbedaan berdasarkan:1. Tujuan;PENELT : utk mmproleh pengetahuan baru brdsrkan kenyataan.EVAL : utk mmperoleh suatu hasil /product.2. Outcome (keluaran mampu)PENELT : konklusion, kesimpulanEVAL : keputusan khusus. Cnth- lulus/tdk lulus3. Nilai ; PENELT : kekuatan prediksi/meramalEVAL : tidak ada nilai meramal, untuk kegunaan sosial.5. Key EventPENELT : utk menguji hipotesisEVAL : utk mencapai tujuan objektif.6. ParadigmaPENELT : metode eksperimen, metode korelasiEVAL : pendekatan sistematik,pendekatan objektif.8. KriteriaPENELT : internal, eksternal, validitasEVAL : pendekatan yg sistematik, objektif.9. FungsionalPENELT : pure (murni), terapanEVAL : formatif, sumatif, proses

JAWABAN NO 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan program dan pengembangan di lingkup internal managemen, tuntutan kualitas dan kuantitas mutu program merupakan keharusan karena penyelenggaraan pelaksanaan program dan pengembangan yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas. Akuntabilitas menggunakan prinsip-prinsip yang tidak memberi peluang untuk merubah konsep dan implementasi perencanaan, baik perubahan terhadap program, besaran dana pelaksanaan maupun sasaran. Akuntabilitas mampu membatasi ruang gerak terjadinya perubahan dan pengulangan serta revisi perencanaan. Sebagai alat kontrol akuntabilitas publik memberi kepastian pada aspek-aspek penting perencanaan, dan pelaksanaan program serta pengembangan di lingkungan internal managemen MPS PP Muhammadiyah.

Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pelaksanaan program dan pengembangan di lingkup internal managemen kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai wahana

Page 6: JAWABAN UJIAN EVALUASI

kontrol dan pengendalian program mulai dari proses perencanaan, implementasi, output dan outcome yang diharapkan. Oleh karena itu untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan program dan pengembangan dibutuhkan adanya program monitoring dan evaluasi dengan menggunakan suatu aturan, ukuran dan kriteria sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaaan atau perencanaan.

Program “Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan Korban Bencana” dilaksanakan secara structural dengan melibatkan MPS Muhammadiyah Wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting serta dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu bentuk pembinaan, pengendalian dan control atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai melalui dana hibah, atau pendanaan lainnya yang tidak mengikat.

Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan kekuatan dalam segi perencanaan dan implementasi kegiatan / program. Oleh karena itu dengan melihat besarnya kepentingan monitoring dan evaluasi, maka dipandang perlu adanya satu pedoman yang menjadi panduan atau acuan bagi semua Tim Managemen di lingkungan MPS PP Muhammadiyah untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam Perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu kegiatan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan tujuan dan hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dicapai dengan baik.

1. 2.       Tujuan

Buku Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ini ditujukan bagi terealisasinya program dalam:

1. membantu memberikan bahan perbaikan dan analisis dalam evaluasi managemen sehingga tetap pada alur program yang sudah direncanakan.

2. Mendeteksi sedini mungkin kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bagi penguatan program.

3. Memudahkan Tim monev dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.

Pada dasarnya buku panduan ini dikhususkan untuk pelaksanaan program “Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan Korban Bencana” yang dilaksanakan oleh Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah – Kemitraan partnership. Namun tidak tertutup kemungkinan jika digunakan oleh pihak lain yang focus garapannya sama.

1. 3.       Sasaran2. Kesesuaian dari proses pelaksanaan proyek terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah

disepakati antara managemen proyek dengan petugas/pelaksana proyek.

Tercapainya suatu project didukung oleh struktur managemen yang mampu merencanakan, pembagian jobs description, target capaian yang jelas dan pelaksanaan itu sendiri. Sehingga dari kesesuaian ini perlu dibuat mekanisme kerja yang betul-betul matang. Pelaksana kegiatan inilah yang akan menjadi target sasaran monitoring.

Page 7: JAWABAN UJIAN EVALUASI

1. Proses pelaksanaan proyek.

Menggambarkan bagaimana kegiatan yang sedang berlangsung, ditandai dengan adanya aktivitas rutin pelaksana program dan penerima manfaat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tentunya dapat ditentukan dari bagaimana proses pelaksanaan proram berjalan dengan baik. Sehingga perlu dijadikan sasaran monitoring untuk membantu managemen dalam mengambil langkah-langkah berikutnya.

1. Dampak dari proyek

Setelah kegiatan selesai dilaksanakan dalam suatu project, penerima manfaat akan merasakan adanya dampak perkembangan kearah kemajuan atau kemunduran. Jika adanya perkembangan kearah kemajuan maka project tersebut boleh dikatakan berhasil, sedangkan sebaliknya /kemunduran maka ada yang belum bias diterima oleh penerima manfaat.

1. 4.       Tugas dan fungsi

Tugas dan fungsi Tim monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Membantu Program Officer/Program Manager dalam melaksanakan perencanaan program kegiatan

2. Membantu meneliti dalam melaksanakan rencana kegiatan yang sudah dibuat3. Membantu meningkatkan kualitas hasil capaian program4. Membantu mencari penyelesaian masalah yang dihadapi5. Membantu menunjukkan kelemahan dalam pelaksanaan program, bukan mencari

kesalahan dari pelaksana program6. Membantu pelaksana program agar tetap berada dalam koridor etika mekanisme

program.

1. 5.       Keanggotaan/Tim monev

Ada dua bentuk keanggotaan/Tim monev:

1. Masuk dalam struktur managemen program

Bersama-sama dengan staf lain ikut andil dalam perencanaan, perumusan dan pelaksanaan kegiatan yang diatur sesuai dengan mekanisme managemen yang telah disepakati.

1. Terpisah dari struktur managemen/independen

Tim monev ini akan melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh tm managemen program, serta tidak berhak dalam menyusun/merumuskan program. Dalam hal ini hanya sebatas memberikan laporan monev dan rekomendasi sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.

Page 8: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Untuk Petugas Monev akan ditentukan langsung oleh Koordinator Tim Monev dengan memperhatikan (managemen pusat & MPS PP Muhammadiyah).

Maka dalam pelaksanaan program “Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan Korban Bencana” Tim Monev masuk dalam struktur managemen program.

1. 6.       Anggaran

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seluruh kebutuhan Tim Monev dibebankan kepada anggaran operasional managemen yang telah disusun oleh finance officer, dengan terlebih dahulu memberikan surat pengajuan monitoring yang dilampirkan dengan jadwal kegiatan monitoring.

1. 7.       Landasan

Surat keputusan pengangkatan dan Mekanisme Kerja Monitoring Evaluasi yang telah disepakati.

1. 8.       Target Output2. Mengidentifikasi/monitoring sumber hambatan atau masalah sesegera mungkin3. Memacu pelaksanaan kegiatan yang terlambat dari rencana4. Melakukan pemantauan kegiatan-kegiatan pelaksanaan program dan pengembangan yang

output nya tidak jelas5. Memberikan rekomendasi tentang kelanjutan/pemberhentian kegiatan.6. Mengidentifikasi kegiatan pelaksanaan program yang memiliki potensi menjadi kegiatan

unggulan/success story

BAB II

Perencanaan dan Monitoring Kegiatan

2.3   Perencanaan

Untuk merencanakan sebuah kegiatan disusun oleh managemen pusat berdasar pada analisis masalah yang ada, kemudian dilakukan survey lapangan untuk memastikan bahwa penerima manfaat program benar-benar membutuhkannya. Sedangkan dalam perencanaan monitoring, langkah awal dibuat dahulu panduannya mengacu pada logframe yang sudah dibuat, sehingga memudahkan bagi petugas monev dalam menjalankan tugasnya.

2.3.1          Indikator kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan output dan outcome.

Fungsi indikator kinerja adalah :

Page 9: JAWABAN UJIAN EVALUASI

1. Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan

2. Menciptakan kesepakatan yang dibangun oleh berbagai pihak terkait.3. Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.4. Merupakan ukuran keberhasilan (akuntabilitas) Satuan Kerja dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya.

Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan, maka dirumuskan indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif kinerja yang dicapai dalam lingkup Tim Managemen pusat MPS PP Muhammadiyah. Indikator ini terdiri dari indikator input, keluaran dan hasil. Indikator input mengukur sumber daya yang digunakan Tim Managemen dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi anggaran dan sumber daya manusia (SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun waktu tertentu, terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Sesuai panduan, indikator ini dikelompokkan berdasarkan 2 (dua) dimensi: dimensi akademis dan dimensi output.

Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program, maka ditetapkan Indikator Kinerja Tim Managemen, yang merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil pelaksanaan program dalam mencapai Sasaran dan Tujuan. Indikator Kinerja ini digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari organisasi. Untuk mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka ditetapkan indikator bagi setiap program/kegiatan, yang menjadi acuan bagi dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Tim Managemen dibuat dalam kurun waktu pelaksanaan program dan memuat hal-hal sebagai berikut:

1)      Catatan proporsional personal kerja dalam jabatannya

2)      Jumlah Tim Managemen pusat dan daerah

3)      Jumlah hasil kinerja yang dicapai

4)      Jumlah kerja sama dengan Tim lain

5)      Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.

6)      Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel

7)      Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang tertib dan taat azas

Dari 7 (tujuh) Indikator Kinerja diatas, yang akan di monitor dan evaluasi oleh Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi meliputi :

1)      Jumlah hasil kinerja yang dicapai

2)      Jumlah kerja sama dengan Tim lain

Page 10: JAWABAN UJIAN EVALUASI

3)      Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.

4)      Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel

5)      Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang tertib dan taat azas

2.3.2          Beban kerja Monitoring Kegiatan

Beban kerja monitoring kegiatan disesuaikan dengan kegiatan yang sudah disusun oleh masing-masing koordinator program serta kebutuhan managemen.

2.4   Monitoring

Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu kegiatan penelitian dan pengembangan dalam pencapaian sasaran. Kegiatan monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan monitoring, jadwal monitoring

Sebelum menguraikan satu persatu tentang kegiatan monitoring, maka terlebih dahulu akan dijelaskan apa sebetulnya monitoring dan evaluasi itu?, lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut;

 

Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis untuk melihat kemajuan dari suatu project

Monitoring bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari sebuah project atau organisasi.

Monitoring berdasarkan target dan kegiatan yang telah direncanakan selama proses pekerjaaan berlangsung.

Monitoring dapat membantu pekerjaan tercatat dalam jalurnya, dan managemen mudah mengetahui suatu kesalahan dalam pekerjaan.

Monitoring memungkinkan anda untuk menentukan sumber mana yang tersedia dengan cukup baik dan dapat digunakan, dan juga kapasitas yang mencukupi dan sesuai, sehingga anda dapat melakukan apa yang telah anda rencanakan.

Answers WHAT, WHO, WHEN, HOW MUCH

Monitoring mencakup……;

Menenetukan indikator dari efficiency, effectiveness dan impact; Merencanakan sistem untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan

indikator; Mengumpulkan dan mencatat informasi; Menganalisa informasi;

Page 11: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Menggunakan informasi untuk menginformasikan day-to-day managemen

 Monitoring adalah suatu fungsi internal dalam suatu projet atau organisasi

Siapa yang seharusnya terlibat?

Setiap orang yang terlibat dalam organisasi atau program Petugas administrasi rapat bertanggung jawab mempersiapkan distribusikan absensi Petugas lapangan menulis laporan kunjungan tentang lapangan Petugas pencatatat  bertanggung jawab untuk mencatat semua pengeluaran dan

pemasukkan

Mekanisme Monitoring

Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Untuk monitoring di tingkat lapangan dapat dilakukan dengan cara diskusi langsung secara intensif bersama para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan, atau dengan presentasi setiap kegiatan oleh penerima manfaat pada waktu yang disepakati.

Sedangkan untuk monitoring yang dilakukan oleh Tim pelaksana program akan dilakukan dengan cara presentasi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan.

Fokus Monitoring

Dalam pelaksanaannya monitoring di tingkat lokal maupun tingkat managemen pusat akan di fokuskan pada :

INPUT                : Pendanaan, SDM, Peralatan PROSES             : Metoda, Waktu Pelaksanaan, Ketepatan pelayanan pemberdayaan

masyarakat, perencanaan kerja. OUTPUT            : Lapangan usaha, success story,  Networking

 

Acuan Monitoring

Dalam pelaksanaan monitoring mengacu pada :

1)      Kegiatan

2)      Rencana Kinerja Masa Program

3)      Penetapan Kinerja

4)      Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja / Logframe

Page 12: JAWABAN UJIAN EVALUASI

5)      Laporan Kemajuan Kegiatan

6)      Hasil monitoring pendamping program

7)      Self Assesment

Waktu Pelaksanaan Monitoring

Pelaksanaan monitoring di tingkat managemen lokal dilakukan secara intensif setiap minggu, sedangkan untuk tingkat managemen pusat dilakukan dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB III

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi

Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja selama tahun berjalan, yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra). Capaian kinerja output dan outcome diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran keberhasilan managemen program dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta capaian kinerja outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian kinerja dilakukan antara lain dengan analisis membandingkan antara apa yang direncanakan dengan apa yang dihasilkan, disertai dengan tingkat capaian dalam ukuran kuantitatif yang tertera dalam penetapan indikator yang terdiri dari indikator input dan indikator output.

Evaluasi adalah perbandingan dari actual project dengan perencanaan strategi yang telah disepakati

Evaluasi dapat memperlihatkan penjabaran yang dilakukan, dan apa yang telah diselesaikan dan bagaimana menyelesaikannya

Evaluasi dapat secara formative—dapat dilakukan selama project atau organisasi berlangsung, dengan menitikberatkan pada peningkatan strategi atau cara dengan mengetahui fungsi sebuah project atau organisasi.

Evaluasi dapat juga secara summative—penggambaran pembelajaran dari sebuah project yang lengkap atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.

Answers WHAT HAPPENED, WHY, and WAS IT WORTH IT

 

 

Page 13: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Evaluasi mencakup…..;

Memperlihatkan pada program atau acuan organisasi– apa perbedaan yang ingin dibuat? Apa dampak yang ingin dihasilkan?

Memperlihatkan dan mengkaji kemajuan program atau organisasi yang ingin didapatkan sebagai target/ dampak.

Memperlihatkan startegi program/ organisasi Sudahkah memiliki strategi? Seberapa efektif strategi tersebut? Apakah stategi tersebut berguna? Jika tidak, mengapa tidak?

Memperlihatkan bagaimana hal tersebut bekerja. Adakah menggunakan sumber yang efisien? Bagaimana keberlanjutan kerja program atau organisasi? Nagaimana pelaksanaan untuk berbagai stakeholder dana cara kerja organisasi mereka

 Dalam evaluasi. Kita dapat melihat efisiensi, efektifitas dan juga dampak.

Monitoring dan evaluasi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, namun bukan berarti sama. Apa perbedaan diantara keduanya? Mengapa harus melakukan monitoring dan evaluasi?, berikut akan diuraikan;

Apa yang dimaksud dengan Monitoring dan Evaluasi?

Kata dari “monitoring dan evaluasi” cenderung mengarahkan bagaimana melaksanakan monitoring dan evaluasi tersebut secara bersamaan sebagai salah satu kesatuan, kenyataannya bahwa monitoring dan evaluasi adalah dua hal yang berbeda dalam suatu kegiatan organisasi, yang berhubungan tetapi tidak sama.

Apakah Perbedaan Umum dari Monitoring dan Evaluasi?

M&E mengacu pada pembelajaran dari apa yang telah dilakukan dan bagaimana anda melakukannya dengan berfokus pada:

Efficiency-memperlihatkan suatu input (misalnya uang, waktu, satf, peralatan) dari pekerjaan yang sesuai dengan output

Effectiveness-pengukuran kemajuan dari suatu program atau project yang dicapai dari tujuan khusus yang telah direncanakan.

Impact—memperlihatkan bagaimana anda dapat membuat suatu pembedaan untuk mengatasi kondisi permasalahan yang telah diusahakan, dengan kata lain, apakah strategi anda bermanfaat?

Mengapa harus melakukan Monitoring dan Evaluation?

Membantu untuk mengidentifikasi suatu masalah dan penyebab; Mengarahkan solusi yang mungkin dapat mengatsai suatu  permasalahan; Menimbulkan pertanyaan  tentang asumsi dan strategi; Mendorong anda untuk merefleksikan bagaimana anda melakukan dan bagaimana anda

mencapainya;

Page 14: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Menyediakan anda dengan informasi dan cara pandang; Mendorong anda untuk beraksi dengan informasi dan cara pandang yang telah

didapatkan;

Meningkatkan kesempatan/kemampuan anda untuk dapat membuat pengembangan positif dengan cara yang berbeda

 Perencanaan Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluation harus menjadi bagian dari proses perencanaan anda. Akan sangat sulit  untuk kembali dan merencanakan sistem monitoring dan evaluasi adalah satu hal yang dapat mulai untuk dilaksanakan

Anda perlu memulai pertemuan untuk berbagi informasi tentang kinerja dan hubungannya dengan  target pada saat dimulai

Informasi utama pada saat pertemuan haruslah kondisi kenyataannya, pada saat dilaksanaannya  asesmen/ kajian awal

Bagaimana kita mendapatkan informasi?

Menggunakan cara yang simple dan mudah untuk mengumpulkan informasi. Mengumpulkan hal yang mungkin dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi

 

Alat-alat yang biasa digunakan:

Studi Kasus Observasi Diary/ catatan harian Mencatat and menganalisa peristiwa penting (disebut ‘Analisis kejadian penting”) Pertanyaan berstruktur/ kuesioner Interview/ wawancara satu per satu Diskusi kelompok Survey sample Sistem review data statistik yang mendukung

3.1.6          Kriteria penilaian

a. Indikator Input

Indikator input terdiri dari dana, sumber daya manusia dan sarana/prasarana yang dipergunakan dalam menjalankan kegiatan. Evaluasi/penilaian atas capaian kinerja input dilakukan dengan melihat realisasi dana yang terserap, ketersediaan sumber daya manusia yang terlibat dan ketersediaan sarana/prasarana.

Page 15: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Pada pelaksanaan ini, dengan adanya sumber dana yang memadai, adanya SDM dengan kualifikasi yag sesuai serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang tersedia, diharapkan suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diperkirakan. Oleh karena itu pada evaluasi indikator input ini memiliki bobot yang cukup besar.

b. Indikator Proses

Indikator Proses ini terdiri dari :

1)      Metoda                        : Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah

kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran

2)      Waktu pelaksanaan: Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana

3)      Keterpaduan             : Keterkaitan dan keterpaduan rencana kerja dengan

pelaksanaan

4)      Kalender Harian        : Pencatatan setiap rencana kegiatan (chek list)

Pada evaluasi indikator proses ini pelaksanaan kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila metode penyampaian yang digunakan adalah benar, dan memiliki keterpaduan dengan rencana kerja, sehingga waktu pelaksanaan akan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, serta kegiatan yang dilakukan dan data yang diperoleh tercatat di dalam Kalender harian.

c. Indikator Ouput

Evaluasi/Penilaian atas capaian kinerja output dilakukan dengan melihat output dari kegiatan yang tercantum dalam Indikator Kinerja

Indikator output ini teridiri dari :

Adanya barang yang digunakan dalam setiap praktek kegiatan Terselenggaranya setiap kegiatan yang sudah direncanakan Laporan  keberhasilan oleh

setiap pendamping Networking : jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UMKM, Industri, dan stakeholders

lain

Pada evaluasi indikator output tercapai, dengan asumsi bahwa kegiatan sedang dilaksanakan dengan baik menggunakan metode kegiatan yang benar, berdasarkan rencana kerja yang tepat, sesuai dengan jadwal yang direncanakan, dan tercatat di dalam kalender harian. Sehingga pada tahap ini potensi output dapat terlihat walaupun belum terealisasi.

3.1.7          penilaian kegiatan

Page 16: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Penilaian didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai pada setiap kategori. Pembobotan diberikan sesuai dengan nilai penting kriteria di dalam masing-masing kategori. Besaran penilaian adalah:

- A = Baik sekali (>= 800)

- B = Baik (700-799)

- C = Cukup (600-699)

- D = Kurang (<= 600)

3.1.8          penghargaan

Dalam rangka peningkatan mutu kegiatan, Managemen Pusat perlu membangun atmosfer pelaksanaan kegiatan yang bermutu. Paradigma yang dikembangkan adalah penelitian bertaraf internasional, berpotensi paten, kolaboratif dan pengabdian dengan pendekatan multidisipliner. Untuk itu, managemen pusat perlu pemberian Penghargaan yang dianugerahkan setiap evaluasi managemen dalam rangkaian acara Rapat Kerja managemen pusat dan lokal.

Peningkatan mutu kegiatan ini akan memberi kontribusi signifikan pada pengembangan visi managemen pusat. Karena itu, usaha-usaha untuk meningkatkan peran serta para pelaksana/pendamping perlu diperhatikan.

Program pemberian Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan apresiasi kepada para pendamping program dilingkungan Muhammadiyah. Aktivitas para pendamping serta kontribusi dan implementasi hasil-hasil pelaksanaan kegiatannya di masyarakat amat disadari akan menjadi benchmark bagi MPS PP Muhammadiyah. Kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan diharapkan mampu memberikan insentif positif bagi kemajuan tarap hidup masyarakat, peningkatan kualitas dan kompetensi keterampilan usaha di tingkat lokal dan mampu mendorong pembangunan yang memakmurkan dan mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia.

“ Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau kelompok yang dinilai sangat aktif dan berjasa besar dalam mensukseskan program di lapangan ”.

Penghargaan yang diberikan dapat berbentuk sertifikat dan insentif pembinaan atau penghargaan lain yang layak.

 

a. Kriteria Penilaian Pelaksanaan Kegiatan Terbaik

Dalam menentukan pelaksanaan kegiatan terbaik didasarkan pada beberapa aspek yaitu :

1)      Aspek “Kegiatan pemberdayaan yang (innovative)”

Page 17: JAWABAN UJIAN EVALUASI

2)      Aspek “manfaat secara berarti bagi peningkatan kesejahteraan”

3)      Aspek “Loyalitas dalam mendampingi pelaksanaan program”

4)      Aspek ” kesesuaian dengan perencanaan”,

b. Ketentuan Penilaian

Penilaian di atas didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai pada setiap kategori (seperti terlihat pada tabel di bawah).

Tabel. Kriteria Penelitian Terbaik

No Kriteria Kategori Penelitian Terbaik Bobot (%)

Skor

(1, 3, 7, 9)Nilai

1 Aspek inovatif 152 Kehadiran dalam pelaksanaan kegiatan 153 Output yang dihasilkan 204 Manfaat bagi masyarakat 105 Penerapan di masyarakat 157 Kesesuaian dengan perencanaan 108 Dampak ekonomis 15

3.1.9          Sanksi

Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok pelaksana kegiatan, karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Sanksi dikenakan terhadap suatu pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan pengertian mengenai adanya aturan yang harus diikuti serta memberi peringatan terhadap tindakan yang salah.

Sanksi menjadi peringatan untuk mendidik dan tidak hanya berlaku bagi pelaksana kegiatan yang melanggar, melainkan managemen pusat dan lokal yang memilki hak dan kewajiban yang sama terhadap peraturan yang berlaku.

Dengan diberikannya sanksi, diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Pengulangan pelanggaran, baik yang telah dilakukan sendiri maupun yang telah dilakukan oleh orang lain, dapat dikenakan sanksi yang lebih berat.

a. Jenis Sanksi

Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Sanksi dikategorikan berdasarkan urutan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.

Sanksi administratif terdiri dari:

Page 18: JAWABAN UJIAN EVALUASI

a. Teguran (lisan)

b. Surat Peringatan (tertulis) 1 sampai 2

c. Surat Peringatan (tertulis) 3 (Pemberhentian kerja)

b. Prosedur Pemberian Sanksi

Mengenai terjadinya pelanggaran terhadap peraturan, tata tertib, atau norma yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis dilakukan dengan pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi terhadap laporan tersebut dalam rapat pimpinan program dilengkapi dengan bukti-bukti, selanjutnya diberikan sanksi yang dilakukan oleh pimpinan program.

3.1.10      Pembuatan Laporan

Yaitu penyusunan laporan yang dilakukan Tim Monev atas laporan-laporan dari petugas monitoring, kemudian di evaluasi dengan format scoring dan disampaikan dalam format bagan presentasi. Jadi laporan yang disampaikan selain dalam bentuk naratif juga presentasi skoring  kemudian diserahkan kepada managemen proyek ditingkat pusat.

BAB IV

Penutup

Demikian buku panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi program ini kami buat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan “peningkatan kualitas hidup dan akses pelayanan dasar untuk anak jalanan dan masyarakat pedesaan korban bencana”. Dan tidak menutup kemungkinan panduan ini dapat dijadikan acuan untuk program yang lain.

JAWABAN SOAL NO 5

ENDAHULUAN

Proses belajar mengajar merupakan suatu system yang terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan. Salah satunya ialah evaluasi. Evaluasi sangatlah berperan penting dalam sistem pengajaran karena dengan diadakannya evaluasi ini, prestasi para siswa dapat diketahui setelah menyelesaikan program belajar yang dicapai para siswa dalam kurun waktu tertentu, dapat diketahui ketetapan metode mengajar yang digunakan dalam menyajikan pelajaran, serta dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan intruksional yang dirumuskan sebelumnya. Dengan demikian evaluai berfungsi pula sebagai feed back (umpan balik) dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru.

Dalam proses belajar mengajar (PBM), aspek evaluasi sering kali terabaikan. Artinya  guru, terlalu memperhatikan saat memberi pelajaran saja. Pembelajaran berjalan dengan baik, pratikum berjalan rapi, namun saat membuat soal ujian atau soal pratikum, guru sudah tidak lagi melihat

Page 19: JAWABAN UJIAN EVALUASI

sasaran belajar (sasbel) yang pernah dibuatnya.Akibatnya, soal ujian yang dibuat seperti jatuh dari langit saja.Artinya guru membuat soal ujian tersebut menjadi seadanya atau seingatnya saja, tanpa harus memenuhi kriteria pembuatan soal ujian yang baik dan benar, misalnya apakah soal ujian tersebut sudah sesuai dengan sasbel; apakah memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dsb.

PEMBAHASAN

Prinsip-prinsip dasar evaluasi hasil belajar

Dalam melakukan evaluasi hasil belajar perlu diperhatikan prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan oleh pendidik, agar evaluasi yang dilakukan memberikan hasil yang sesuai keadaan dilapangan. Ada 10 prinsip dasar evaluasi hasil belajar, yaitu :

1. Valid/sahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standarkompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.

2. Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.

3. Transparan/terbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria  penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

4. Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berke butuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, statussosial ekonomi, dan gender.

5. Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak  terpisah kan dari kegiatan pembelajaran.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan

Page 20: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua kompetensi dengan meng  gunakan   berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Bermakna

enilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti,  bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan orangtua serta masyarakat

8. Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan

9. Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

10. Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

Namun menurut Suharsimi Arikunto ( Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan : 2008 ) evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senan- tiasa berpegang pada tiga prinsip berikut ini:

1. Prinsip KeseluruhanPrinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip komprehensif. Dengan prinsip komprehensif dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh atau menyeluruh

2. Prinsip kesinambunganPrinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil belajar adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung menyembung dari waktu kewaktu.

3. Prinsip objektivitasPrinsip objektivitas mengendung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari factor-faktor yang sifatnya subjektif.

Ada satu prinsipumum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen yaitu antara :

1. Tujuan pembelajaran

Page 21: JAWABAN UJIAN EVALUASI

2. Kegiatan pembelajaran atau KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar )3. Evaluasi

Triangulasi tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :

Hubungan antara tujuan dengan KBM

Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana pembelajaran disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukkan langkah dari tujuan dilanjutkan pemikirannya ke KBM.

Hubungan antara tujuan dengan evaluasi.

Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai, begitu juga dalam menyusun alat evaluasi mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.

Hubungan antara KBM dengan evaluasi

Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan.

2. Mengapa Evaluasi Harus dilakukan ( Alasan Melakukan Evaluasi )

Kenapa evaluasi dilakukan ?evaluasi dilakukan karena sangat berguna ( bermakna ) bagi siswa, guru dan sekolah.

a)    makna bagi siswa

Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.Hasil yang diperoleh siswa ada dua kemungkinan, yaitu memuaskan dan tidak memuaskan.

Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu. Akibatnya siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapatkan hasil yang lebih memuaskan lagi.mungkin juga terjadi jika siswa sudah merasa puas dengan apa yang sudah diperolehnya.

Adapun jika siswa memperoleh nilai yang tidak memuaskan, ia akan berusaha agar lainkali keadaan itu tidak terulang kembali. Maka ia akan belajar dengan giat

b)   Makna bagi guru, antara lain :

Page 22: JAWABAN UJIAN EVALUASI

Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada siswa yang belum berhasil.

Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat atau belum. Jika belum diwaktu yang akan datang dapat dilakukan perbaikan.

Guru akan mengatahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh angka yang kurang memuaskan, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian halnya, maka guru hendaknya menggunakan metode lain dalam mengajar.

c)        Makna bagi sekolah, yaitu :

Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar disekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.

Informasi penilaian dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, apakah yang dilakukan oleh sekolah untuk keberhasilan belajar siswanya sudah memenuhi standar atau belum.

Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Dalam  PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinam bungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Selanjutnya, ayat (2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendi dik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki prosespembelajaran.

3. Pendekatan dalam evaluasi hasil belajar

Pendekatan yang paling sering dipakai di lembaga-lembaga pendidikan adalah pendekatan penilaian yang membandingkan orang-orang lain dalam kelompoknya, yaitu yang dinamakan Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced-Evaluation), dan pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengukuran seseorang dengan patokan “batas lulus” yang telah ditetapkan, yaitu yang dinamakan Penilaian Acuan Patokan (Criterion Referenced Evaluation).

Penilaian Acuan Norma (PAN)

Page 23: JAWABAN UJIAN EVALUASI

   Secara singkat dapat dikatakan bahwa PAN ialah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil siswa lain dalam kelompoknya. Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan sebagai pendekatan “apa adanya”, dalam arti, bahwa patokan pembanding semata-mata diambil dari kenyataan-kenyataan yang diperoleh pada saat pengukuran/penilaian itu berlangsung, yaitu hasil belajar siswa yang diukur itu beserta pengolahannya. Penilaian ini sama sekali tidak dikaitkan dengan ukuran-ukuran ataupun patokan yang terletak luar hasil-hasil pengukuran sekelompok siswa.

Penilaian Acuan Patokan (PAP)

PAP pada dasarnya berarti penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian ini menunjukkan bahwa sebelum usaha penilaian dilakukan terlebih dahulu harus ditetapkan patokan yang akan dipakai untuk membandingkan angka-angka hasil pengukuran agar hasil itu mempunyai arti tertentu. Dengan demikian, patokan ini tidak dicari-cari di tempat lain dan pula tidak dicari di dalam sekelompok hasil pengukuran sebagaimana dilakukan pada PAN. Patokan yang telah ditetapkan terlebih dahulu itu biasanya disebut “batas lulus” atau “tingkat penguasaan minimum”.Siswa yang dapat mencapai atau bahkan melampaui batas ini dinilai “lulus” dan yang belum mencapainya dinilai “tidak lulus”. Mereka yang lulus ini diperkenankan menempuh pelajaran yang lebih tinggi, sedangkan yang belum lulus diminta memantapkan lagi kegiatan belajarnya sehingga mencapai “batas lulus” itu. Dapat dimengerti bahwa patokan yang dipakai di dalam PAP bersifat tetap.

 Patokan ini dapat dipakai untuk kelompok siswa yang mana saja yang memperoleh pengajaran yang sama. Dengan patokan yang sama ini pengertian yang sama untuk hasil pengukuran yang diperoleh dari waktu ke waktu oleh kelompok yang sama ataupun berbeda-beda dapat dipertahankan. Suatu hal yang biasa menjadi hambatan dalam penggunaan PAP adalah sukarnya menetapkan patokan.Hampir tidak pernah dapat ditetapkan patokan yang benar-benar tuntas.

4.  Langkah pokok dalam evaluasi hasil belajar

Menhers & Lehman ( 1978: 5) mengemukakan bahwa evaluasi ialah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut , maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan proses yang sengaja direncakan untuk memperoleh informasi atau data. Berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.Informasi atau data yang dikumpulkan itu harus sesuai dengan tujuan evaluasi yang direncakan.

Pada umumnya langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar meliputi tiga kegiatan yaitu;

1. Persiapan (perencanaan)

Sebelum evaluasi hasil belajar dilak sanakan, terlebih dahulu disusun perencanaan yang baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar pada umumnya mencakup enam jenis kegiatan yaitu;

Page 24: JAWABAN UJIAN EVALUASI

a)    Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasi hasil  belajar sangat penting,sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti.

b)   Menetapkan aspek-aspek yang akan di evaluasi. Misalnya, aspek kognitifnya, aspek afektifnya atau aspek psikomotorik.

c)    Memilih dan menentukan tehnik yang akan di pergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi. Misalnya apakah evaluasi itu dilaksanakan dengan tehnik tes atau nontes.Jika dilaksanakan dengan tehnik nontes, apakah pelaksanaanya dengan menggunakan pengamatan (observasi), melakukan wawancara atau angket.

d)   Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik.

e)   Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi. Misalnya apakah akan digunakan penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah akan dipergunakan Penilaian Beracuan Kelompok (PAK) atau Norma (PAN).

f)     Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan berapa kali evaluasi belajar itu dilaksanakan). Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur baik berupa tes maupun non tes

1. Pelaksanaan.

Melaksanakan evaluasi harus disesuaikan dengan maksud tertentu. Evaluasi formatif dilaksanakan setiap kali dilakukan pengajaran terhadap satu unit pelajaran tertentu. Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program, apakah semester atau kelas terakhir (Evaluasi Belajar Tahap Akhir termasuk pula evaluasi sumatif). Evaluasi diagnostik dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

 3. Pengolahan hasil.

Penentuan dan pengolahan angka atau skor. Dalam memeriksa pekerjaan hasil evaluasi seharusnya digunakan kunci jawaban, baik untuk evaluasi dengan test essay ataupun tes obyektif. Hal ini disamping untuk mempermudah pemeriksaan juga untuk menghindari unsur subyektif dalam memberikan angka.

Angka yang diperoleh dari hasil pemeriksaan masih dalam bentuk angka mentah. Agar kita memperoleh angka masak (angka terjabar) perlu dilakukan pengolahan dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Untuk menghasilkan angka terjabar ini dasar penentuan angka disesuaikan dengan acuan yang digunakan, apakah aduan patokankan ataukah acuan norma.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan tentang langkah-langkah evaluasi hasil belajar yaitu :

Page 25: JAWABAN UJIAN EVALUASI

1.      Menyusun rencana evaluasi hasil belajar

2.      Menghimpun data

3.      Melakukan verifikasi data

4.      Mengolah dan menganalisis data

5.      Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan

6.      Tindak lanjut hasil evaluasi.

PENUTUP

Melakukan evaluasi hasil belajar  tidak hanya sekedar memberikan soal kemudian membe rikan nilai. Ternyata dalam melakukan evaluasi hasil belajar yang baik itu harus sesuai standar dan prosedur yang sudah dibahas di atas.Jadi mengevaluasi hasil belajar siswa bukanlah hal mudah. Karena dalam melakukan evaluasi yang baik  itu harus sesuai prinsip, langkah, dan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam undang-undang pendidikan.