JAWABAN-UAS

2
1. Dalam permintaan incremental, pendekatan digunakan dengan peningkatan populasi penduduk yang membentuk pola eksponensial. Permintaan produk dihitung berdasarkan proporsi jumlah penduduk pada periode tersebut yang menjadi target market dari perusahaan. 2. Mata uang yang digunakan adalah Rupiah, karena berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi. Selain itu, mata uang rupiah termasuk lebih stabil terhadap perubahan dibandingkan kurs USD yang rentan terhadap perubahan. WACC yang digunakan : 11,80% 3. A. Metode depresiasi dan amortisasi yang digunakan : straight line depreciation. Hal ini dilakukan dengan menentukan nilai depresiasi per tahun berdasarkan presentase nilai aset yang sudah ditentukan menurut undang-undang. Maka dari itu, nilai depresiasi tiap periode sama besar. B. Karena nilai depresiasi termasuk fixed cost dalam laba- rugi. Depresiasi tidak memiliki bentuk tangible dan berfungsi sebagai faktor pengurang pajak dalam penentuan besaran pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. 4. Faktor – faktor yang dievaluasi: a. Harga produk b. Biaya bahan baku c. Biaya investasi d. Biaya pembangunan e. Biaya listrik f. Kenaikan gaji g. Biaya air h. Interest bank 5. Rekomendasi titik kritis : a. Harga produk = manajemen supplier b. Biaya bahan baku = manajemen portofolio supplier c. Biaya investasi = manajemen proyek d. Biaya pembangunan = manajemen proyek, kontrak e. Biaya listrik = pengawasan penggunaan listrik f. Kenaikan gaji = accept g. Biaya air = penggunaan air h. Interest bank = manajemen finansial perusahaan, kontrak dengan bank

description

nnn

Transcript of JAWABAN-UAS

Page 1: JAWABAN-UAS

1. Dalam permintaan incremental, pendekatan digunakan dengan peningkatan populasi penduduk yang membentuk pola eksponensial. Permintaan produk dihitung berdasarkan proporsi jumlah penduduk pada periode tersebut yang menjadi target market dari perusahaan.

2. Mata uang yang digunakan adalah Rupiah, karena berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi. Selain itu, mata uang rupiah termasuk lebih stabil terhadap perubahan dibandingkan kurs USD yang rentan terhadap perubahan. WACC yang digunakan : 11,80%

3. A. Metode depresiasi dan amortisasi yang digunakan : straight line depreciation. Hal ini dilakukan dengan menentukan nilai depresiasi per tahun berdasarkan presentase nilai aset yang sudah ditentukan menurut undang-undang. Maka dari itu, nilai depresiasi tiap periode sama besar.B. Karena nilai depresiasi termasuk fixed cost dalam laba-rugi. Depresiasi tidak memiliki bentuk tangible dan berfungsi sebagai faktor pengurang pajak dalam penentuan besaran pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

4. Faktor – faktor yang dievaluasi:a. Harga produkb. Biaya bahan bakuc. Biaya investasid. Biaya pembangunane. Biaya listrikf. Kenaikan gajig. Biaya airh. Interest bank

5. Rekomendasi titik kritis :a. Harga produk = manajemen supplierb. Biaya bahan baku = manajemen portofolio supplierc. Biaya investasi = manajemen proyekd. Biaya pembangunan = manajemen proyek, kontrake. Biaya listrik = pengawasan penggunaan listrikf. Kenaikan gaji = acceptg. Biaya air = penggunaan airh. Interest bank = manajemen finansial perusahaan, kontrak dengan bank

6. Karena tiap organisasi pasti paling mengetahui kondisi internalnya sendiri, sehingga tiap organisasi memiliki interpretasi sendiri terhadap standar dari peta resiko. Standar peta resiko antara satu persahaan dengan perusahaan lain memiliki nilai yang berbeda tergantung pada kegiatan perusahaan dan prioritas perusahaan.

7. Penentuan penanganan dilakukan berdasarkan fungsi control an residual risk yang ditargetkan oleh perusahaan.