JAWABAN PERTANYAAN MODUL1

download JAWABAN PERTANYAAN MODUL1

of 16

Transcript of JAWABAN PERTANYAAN MODUL1

JAWABAN PERTANYAAN :1. Pendidikan kesehatan gigi adalah suatu proses belajar ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat utuk mencapai derajat kesehatan gigi yang setinggi-tingginya. Beberapa pengertian pendidikan kesehatan gigi yang dikutip dari tarsilah. Soemantri menyatakan bahwa pendidikan kesehatan gigi adalah suatu usaha atau aktivitas yang mempengaruhi orang-orang sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan pribadi maupun kesehatan masyarakat. Bastian berpendapat bahwa pendidikan kesehatan gifi adalah semua aktivitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut. Jadi, dengan adanya pendidikan kesehatan gigi dan mulut ini diharapkan bertambah baik, yang akhirnya akan diperoleh derajat kesehatan mulut setinggi-tingginya. Tujuan Pendidikan Kesehatan Gigi menurut Noor (1972), tujuan pendidikan kesehatan gigi adalah : 1) Meningkatkan penertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.2) Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya pada gigi dan mulut. Jadi, tujuan pendidikan kesehatan gigi bertujuan : 1) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang kesehatan gigi2) Mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut3) Menjabarkan akibat yang akan timbul dari kelalaian menjaga kebersihan gigi dan mulut4) Menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah5) Menjalin kerja sama dengan masyrakat melalui RT,RW,Kelurahan dalam memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat, bila diperlukan dapat saja dilakukan tanpa melalui puskesmas.

(Herijulianti, Eliza, dkk.2001.Pendidikan Kesehatan Gigi.Jakarta:EGC)

2. Komponen Pendidikan Kesehatan GigiKomponen suatu pendidikan adalah:1. Anak DidikAnak didik merupakan input (masukan) suatu pendidikan yang akan diproses menjadi output (keluaran) atau lulusan. Anak didik biasa disebut sebagai peserta didik. Peserta didik adalah individu, kelompok atau masyarakat yang sedang belajar dengan berbagai latar belakang atau dengan berbagai kondisi. Secara teoritis, peserta didik dipandang sebagai seseorang yang harus mengembangkan diri. Untuk itulah, peserta didik memperoleh bantuan dan pengaruh yang baik dari inovator (tenaga kesehatan, kader kesehatan).2. Tujuan PendidikanTujuan pendidikan merupakan target atau kualifikasi yang ingin dicapai. Target yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku menjadi perilaku sehat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.3. KurikulumKurikulum mencakup metode, alat, materi, atau bahan yang akan disampaikan pada peserta didik/ masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau program kesehatan yang akan ditunjang.4. Pelaksana PendidikanPelaksana pendidikan yaitu semua petugas kesehatan yang dapat mempengaruhi individu atau masyarakat untuk meningkatkan kesehatan mereka.5. Lingkungan Didik6. Lingkungan didik memiliki pengaruh yang besar terhadap pendidikan. Lingkungan dan subjek didik berada dalam situasi pendidikan, keterlibatan pendidik dan anak didik dibatasi oleh ruang dan waktu. Lingkungan pendidikan kesehatan dapat dibedakan atas:a. KeluargaLingkungan pendidikan keluarga biasanya disebut sebagai pendidikan informal dan merupakan pendidikan dasar yang diperoleh oleh setiap individu sebelum mendapatkan pendidikan lain. Penanaman pendidikan kesehatan sedini mungkin oleh orang tua terhadap anaknya akan berpengaruh besar dalam perubahan sikap peduli kesehatan anaknya.b. SekolahPendidikan yang diperoleh di sekolah disebut sebagai pendidikan formal. Sebagai bukti bahwa seseorang telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan formal akan memperoleh ijazah atau surat tanda tamat belajar. Pendidikan kesehatan di sekolah harus diterapkan melalui mata pelajaran mengenai olahraga dan kesehatan (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan). Penanaman pendidikan kesehatan di sekolah akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap pemeliharaan kesehatan yang diharapkan akan terus tertanam sampai akhir hayat.c. MasyarakatPendidikan kesehatan di lingkungan masyarakat biasanya dilakukan untuk menambah atau melengkapi pendidikan di sekolah.Dapus:Herijulianti, Indriani, Artini. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC3. Program kesehatan gigi dan mulut terlaksana dapat diselenggarakan melalui program Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta. Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas pada dasarnya diselenggarakan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:a. Pembinaan/ pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam upaya pelihara diri (self care), melalui pengembangan upaya kesehatan yang bersumber pada otoaktivitas masyarakat dengan pendekatan UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)b. Pelayanan asuhan pada kelompok rentan, seperti pada anak sekolah (UKGS= Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), dan pada kelompok ibu hamil/menyusui, dan anak sekolah.c. Pelayanan medik gigi dasar, di Puskesmas dilaksanakan terhadap masyarakat baik yang dating mencari pengobatan maupun yang dirujuk oleh BPG (Balai Pengobatan Gigi).

Referensi: Pendidikan kesehatan gigi hal 120, 127-8Pelayanan Dasar Kesehatan Gigi Dan MulutPelayanan kesehatan gigi dasar yang dapat diberikan oleh puuskesmas terhadap masyaarakat di suatu wilayah kerja puskesmas tersebut yaitu memlalui pelayanan sebagai berikut. Penanganan kegawatdaruratan medic gigi ( oral urgent treatment/out )Pelayanan kesehatan dalam menghilangkan nyeri gigi dan mulut serta penatalaksanaan infeksi gigi-mulut dan trauma gigi yang dilakukan dalam penanganan kegawatdaruratan medic gigi ( oral urgent treatment/OUT ) yang meluputi :1. Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan perawatan penambalan gigi2. Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan penyangga3. Rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks Pencegahan karies gigi melalui pemberian pasta gigi mengandung fluor Affordable Fluorride Toothpaste ( AFT )Pengurangan kariesmenggunakan fluor paling baik akan diperoleh jika diaplikasinasecara topical. Pasta gigi mengandung fluor adalah cara aplikasi yang efisien terutama bila digunakan minimal dua kali sehari. Penambahan fluor pada pasta gigi kurang mendapat perhatian dari public dibanding penambahan fluor pada air minum. Promosi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehari-hari dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi mengandung fluor adalah persyaratan utama konsep BPOC atau Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Diperlukan dukungan agar tersedianya pasta ggigi mengandung fluor yang terjangkau dan efektif bagi masyarakat. ( Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehaatn Gigi DAN Mulut Di Puskesma, Kementerian Kesehatan RI 2012 )

4. Metode pendekatan untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi yaitu:1) Pendekatan berdasarkan jumlah sasarana. Penyuluhan individu/peroranganPenyuluhan secara individual dapat dilakukan secara:Formal: Di puskesmas kita melakukan chair side talk pada waktu memberikan pengobatanInformal:Penyuluhan dilakukan disela obrolan dan bersifat tidak resmi Kunjungan ke rumah (anjang sana)b. Penyuluhan kelompokYang dimaksud penyuluhan kelompok adalah sekelompok individu yang mempunyai cirri-ciri khusus, yaitu jumlah orangnya masih dapat dihitung. Penyuluhan pada kelompok tersebut dapat dilakukan dengan cara: Sengaja mengundang/mengumpulkan orang Menyelipkan pada pertemuan yang sudah adac. Penyuluhan massaAdalah penyuluhan yang diberikan sekaligus kepada orang yang jumlahnya tidak terhitung dan bisa terdiri atas berbagai macam kelompok. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan cara: Memasang poster/tulisan di tempat ramai atau di tempat banyak orang lewat Melalui tontonan/hiburan yang disenangi masyarakat setempat2) Pendekatan berdasarkan cara penyampaiana. Penyuluhan tatap mukaYaitu kelompok sasaran yang disuluh berhadapan langsung dengan penyuluh.b. Penyuluhan non-tatap mukaPada penyuluhan ini, kelompok sasaran tidak secara langsung berhubungan dengan penyuluh. Penyuluhan berhubungan dengan kelompok sasaran dengan menggunakan media cetak, seperti brosur, leaflet, ataupun media non-cetak berupa kaset, film, dan sebagainya. c. Penyuluhan campuranPenyuluhan dilakukan dengan cara penggabungan antara penyuluhan tatap muka dan non-tatap muka. Jadi dalam menyampaikan pesan, penyuluh selain bertatap muka secara langsung juga menggunakan media cetak atau non-cetak sebagai pendukung sehingga penyampaian informasi lebih efektif dan efisien.3) Pendekatan berdasarkan sifatnyaa. Penyuluhan dengan teknik persuasi (ajakan)Adalah penyuluhan yang dilakukan dengan cara menunjukkan manfaat suatu program dan kerugiannya bila tidak mengikuti program tersebut.b. Penyuluhan dengan teknik simulasi (rangsangan)Adalah suatu teknik penyuluhan dengan cara penyuluh merangsang kelompok sasaran dengan pemberian hadiah.c. Penyuluhan dengan teknik tempat strategisAdalah teknik penyuluhan dengan cara penyelenggaraan penyuluhan di tempat-tempat strategis dan banyak dikunjungi oleh kelompok sasaran.(Pendidikan kesehatan gigi. Drg eliza herijulianti, drg tati svasti indriani, drg sri artini,M.Pd. 2002. Jakarta : EGC. Hal. 63-65)

5. Jenis metode penyuluhan ada dua yaitu :1) Metode one way Metode ini menitikberatkan pendidik yang aktif, sedangkan pihak sasaran tidak diberi kesempatan untuk aktif. Yang termasuk metode ini antara lain :a. Metode ceramahb. Siaran melalui radioc. Pemutaran film atau terawang (slide)d. Penyebaran selebarane. Pameran 2) Metode two way method (didaktik)Metode ini menjai adanya komunikasi 2 arah antara pendidik dan sasaranYang temasuk metode ini adalah:a) WawancaraWawancara adalah salah satu metode pendidikan kesehatan dengan jalan mengadakan tanya jawabdan pengarahan ke arah tujuanTujuan dari wawancara: Memperoleh keterangan dari seseorang Memberikan keterangan kepada seseorang Mempengaruhi tingkah laku seseorang dengan cara tertentuCiri khas wawancara: Ada pihak yang bertanya Ada pihak yang ditanya Pihak penanya mengendalikan dan mengarahkan seluruh percakapan b) Demonstrasi Demonstrasi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran atau penyuluhan dengan cara mmpertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu dan mempertunjukkan suatu proses. Penyajian ini disertai penggunaan alat peraga dan tanya jawab. Biaanya demonstrasi diberikan kepada kelompok indvidu yang jumlahnya tidak terlalu besar.Tujuan dari wawancara: Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana cara membuat sesuatu dengan prosedur yang benar, misanya bagaimana cara membersihkan gigi dan gusi yang benar, alat dan bahan apa yang digunakan, bentuk dan tipenya, dan bagaimana cara menggunakannya. Meyakinkan kepada kelompok bahwa ide baru tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap orang Mningkatkan minat oranguntuk belajar dan mencoba sendiri dengan prosedur yang telah didemonstrasikanKeuntungan: Dengan demonstrasi proses penerimaan sasaran terhadap materi penyuluhan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga mendapatkan pemahaman atau pengertin yang lebih baik dan lebih sempurna, terlebih-lebih jika peserta dapat turut aktif dalam kegiatan demonstrasi. Dapat mengurangi ksalahan dibandingkan membaca atau mendengarkan karena persepsi yang jels diperoleh dari hasil pengamatan. Benda-benda yang digunakan benar-benar nyata sehingga hasrat untuk mngetahui lebih dalam an rinci dapat dikembangkan.peragaan dapat diulang dan dicoba oleh masyarakat Dengan mengamati demonstrasi, masalah atau pertanyaan yang ada dapat terjawabKerugian : Demonstrasi merupakan metode yang tidak efektif apabila alat atau benda yang diperagakan termasuk alat berat atau tidak dapat diamati dengan jelas karena sangat rumitatau jumlahnya terbatas sehingga hanya beberapa orang yang memilikikemampuan ntuk mempraktikkannya Apabila bendanya kecil, benda itu hanya dapat dilihat secara nyata oleh beberapaorang yang berdekatan dengan pembicara Kurang cocok untuk jumlah pesera yang banyak c) Simulasi Simulasi adalah metode pelaksanaan penyuluhan yang dimana proses elaksanaan penyuluhannyadapat melakukan kegiatan belajar mengajaryang berorientasi pada enghayatan keterampilan aktualisasi praktik dalam situasi secara keseluruhan atau sebagian merupakan tiruandari situasi sebenarnya. Seusai dengan tujuan belajar dalam metode ini, seseorang dapat betingkah laku seperti orang lain dengan tujuan agar orang tersebut dapat mempelajari lebih dalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatuMacam-mcam simulasi:a. Peer teachingMetode ini dilakuakan oleh siswa ataupenyuluh atau guru sebagai usaha untuk memperoleh keterampilan dlam memberikan penyuluhan sebelum terjun ke situasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, sebaiknya mereka berlatih di depan teman-tmannya untuk mengurangi berbagai kekurangan dan keslahan yang mungkin terjadib. SosiodramaPeniruan kejadian atau masalah yng benar-benar terjai di masyarakat. Masalah tersebutdisusun sedemkian rupa, sehingga merupakan cerita menarikdengan tujuan sasaran dapat memecahkan masalah tersebut. Ide cerita diarahkan penyuluh kepada beberapa orang yang dapat memainkan sandiwara. Keuntungan: Sangat menarik baik bagi peserta maupun orang-orang diluar proses elajar Lebih mudah untuk dhayatiKekurangan : Memerlukan pemain yang berwatak agar benar-benar dapat menjiwai dan menyentuh hati para penonton Dapat menjadi penonton lebih menlai pemainnya daripada maksud cerita yang disajikan c. Simulasi gamesSimulasi games hampir sama dengan demonstrasi, akan tetapi situasi yang diciptakan adalah situasi tiruan atau ada unsur yang bukan sebenarnya. Tujuan penyuluhan dengan metode ini adalah agar sasaran memiliki pengetahuan dan keterampiln tentag suatu kegiatand. Curah pendapatPengandalian curah pendapat adalah pengungkapan atau pemberian pendapat, gagasan, ataupun ide secara cepat. Metode ini dapat digunakan bila tujuan yang hendak dicapai berhubungan dengan kemampuan kognitif. Penyuluhan ingin mengetahui dan menyamakan persepsi kelompok sasaran terhadap permasalahan yang akan dibahas kelompok sasaran tidak lebih dari 30 orang. Kemampuan yang diharapkan dari penyuluh jika ingin menggunakan metode curah pendapat adalah menguasai prosedur teknik curah pendapat, memahami tujuan dan materi penyuluhan, membuat pernyataan yang sesuai dengan tujuan pada saat melaksanakan curah pendapat, terampil menganalisis dan menyimpulkan hasil dari pendapat. Peran fungsi penyuluhan dalam curah pendapat adalah sebagai berikut penyaji, pembimbing, perancang. Setiap penyuluhan yang menggunakan metode curah pendapat harus mampu menerapkan urutan langkah yang benar agar pemahaman kelompok sasaran terhadap penyuluhan benar dan kuat sehingga tujuan penyuluhan dapat tercapai. Langkah langkah dibawah dapat dipergunakan sebagai pegangan penyuluh dalam metode curah pendapat. Penyuluh memahami tujuan dan materi penyuluhan memahami karakteristik kelompok sasaran menyiapkan media tata ruang dan perlengkapannya menyajikan topik dan proses curah pendapat menghimpun dan menulis pendapat membahas pendapat menyimpulkan dan menegaskan hasil curah pendapat. Keuntungan Memotivsi kelompok sasaran untuk aktif mengembangkan pendapat memotivasi kelompok ssaran untuk berpikir cepat, spontan dan kritis dalam waktu singkat dan serentak penyuluh dapat mengetahui oersepsi kelompok sasaran pada kelompok sasaran tercipta saling bertukar pengalaman melalui pendapat yang dilontarkan. Kelemahan Pendapat yang dikemukakan sangat beragam sehingga sulit mendapatkan kesatuan pendapat kadang-kadang diperlukan waktu lama untuk mendapatkan analisis yang tajam.e. Permainan role playingPermainan role playing merupakan metode penyuluhan yang di dalam pelaksanaannya sasaran harus memerankan atau beberapa peran tertentu. Role playing adalah salah satu cara belajar dalam proses belajar mengajar dengan mempertontonkan atau mengaktualisasikan aspek prilaku spesfik tertentu dari kehidupan sehari-sphari secara langsung ataupun melalui media tertentu sesuai dengan tujuan belajar yang ditentukan. f. Tanya jawab Tanya jawab adalah proses interaksi warga belajar yang berisi pertanyaan pertanyaan yang diajukan dan jawaban jawaban dari topik belajar tertentu untuk mencapai tujuan belajar kenampuan yang harus dimiliki fasislitator menguasai prosedur tanya jawab memahami tujuan belajar yang ingin dicapai memiliki wawasan topik tanya jawab memahami karakteristik warga belanar seperti adat istiadat dan agama . KeuntunganMudah dilaksanankan semua yang terlibat mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat terlatih keberanian untuk bertanya dan menjawab ada umpan balik dari warga belajar Kerugian Waktu belajar dapat berkembang dapat terjdi perbedaan pendapat yang berlarut-larut kemungkinan timbul pertanyaan yang memuji atau mencela6. Ada dua faktor yang mempengaruhi manusia. Kedua faktor tersebut adalah faktor keturunan atau genetik dan faktor lingkungan (environtmental). Perspektif yang berpusat pada persona mencakup faktor biologis dan faktor sosiopisiologis. Faktor biologis memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh warisan biologis dari kedua orang tua. Wilson mengatakan bahwa perilaku sosial dibimbing oleh aturan aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Selain itu, faktor sosiopsikologis mengatakan karena manusia merupakan mahluk sosial maka perilakunya dipengaruhi oleh proses sosial. Telah dikemukakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor keturunan serta faktor lingkungan. Oleh karena itu, kedua faktor tersebut ikut menentukan perilaku manusia. Faktor Keturunan Merupakan bawaan dari seseorang yang melekat pada dirinya sebagai warisan dari orang tua, termasuk dalam faktor ini antara lain emosi, kemampuan sensasi, kemampuan berfikir (kecerdasan). Faktor LingkunganAdapun faktor lingkungan adalah lingkungan tempat seseorang berada dan tinggi, dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan bermain dan lingkungan sekolah bagi usia sekolah serta lingkungan bekerja bagi bagi mereka yang telah bekerja. Kedua faktor ini saling mempengaruhi dalam perilaku individu. Kebiasaan baik yang ditanamkan dalam keluarga, misalnya cuci tangan sebelum makan, menggosok gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur merupakan beberapa contoh yang dilakukan dalam lingkungan keluarga dan kebiasaan ini akan menjadi perilaku yang sifatnya menetap pada anak. Contohnya yang lain dapat ditanamkan sejak kecil adalah membuang sampah pada tempatnya, memberlakukan jam tidur siang, membiasakan anak makan buah dan sayuran, menanamkan sikap dalam disiplin dan belajar. Perlu dipahami pula individu yang sejak kecil sudah dibiasakan untuk melakukan setiap tindakan atau aktivitas sesuai dengan kebiasaan yang baik umumnya akan lebih mudah diarahkan atau dibina dibandingkan dengan anak yang sejak kecil sudah terbiasa dengan perilaku yang semaunya. Herijulianti E, Indriani TS, Artini S (2002), Pendidikan kesehatan gigi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, P: 35-7Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi seseorang :a. Aspek fisik Aspek fisik merupakan aspek yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan mulut yang disebabkan oleh keadaan yang terdapat di dalam mulutnya sendiri, misalnya karena pemberian gizi yang salah pada saat kehamilan.b. Aspek mentalAspek mental dapat mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan mulut karena sikap kepercayaan dan keyakinan seseorang akan memepengaruhi tingkah laku orang tersebut . Misalnya , apabil seseorang percaya bahwa penyakit gigi dan mulut disebabkan oleh guna-guna, tentunya untuk mengobati penyakitnya orang tersebut tidak akan pergi ke dokter gigi melainkan akan pergi ke dukun,c. Aspek Sosial Aspek sosial yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan mulut biasanya disebabkan oleh nilai budaya yang berkembang di daerahnya. Selain itu , dapat pula disebabkan oleh pengaruh sosioekonomi yang kurang, keadaan ini pun akan mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.(pendidikan kesehatan gigi hal : 119)Referensi : (Pendidikan kesehatan gigi hal.38-39, ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan gigi. Hal : 119)

7. Ada beberapa teori proses perubahan perilaku antara lain:a. Penelitian pengembangan dan penyebaran (Research development and dissemination).Teori ini menyatakan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri melalui proses belajar sendiri. Proses belajar sendiri yang dimaksud adalah proses belajar dari pengalaman hidup dengan trial and error atau mencoba lagi, dan seterusnya sehingga menemukan sesuatu yang dianggao sebagai penegtahuan atau perilaku baru. Pengetahuan atau perilaku baru ini biasanya diteruskan kepada orang lain dan orang lain memilih untuk menerima atau menolak hal ini. Orang lain yang akan menerima pengetahuan atau perilaku baru apabila diyakini sesuai dengan alam pikirannya atau orang yang memberikan pengetahuan atau perilaku baru tersebut berpengaruh terhadap orang tersebut. Orang yang berpengaruh tersebuh adalah pemuka masyarakat, pemuka agama, atau orang tua.b. Teori perubahan sikapTeori menyatakan bahwa sikap seseorang dipengaruhi oleh: Penyesuaian yaitu seseorang mengubah sikapnya sesuai orang yang memengaruhinya apabila menguntungkan dirinya, tetapi akan menolak apabila tidak menyenangkan atau menguntungkan dirinya. Identifikasi yaitu seseorang akan mengikuti atau menganut sikap orang lain yang dikagumi, disenangani, atau disegani. Internalisasi, yaitu seseorang menerima sikap yang baru oleh karena sikap yang baru tersebut masih selaras dengan sikap dan nilai-nilai yang dimiliki sebelumnya.c. Proses adopsi perilakuReferensi: Budiharto. 2013. Ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan gigi. Jakarta:EGC. Hlm. 25-7Proses perubahan tingkah laku dalam pendidikan kesehatan gigiSeseorang akan menganut tingkahlaku yang baru, haruslah melalui tahap-tahap sebagai berikut :a) Tingkat kesadaran Untuk mencapai tahap ini, seseorang perlu mengetahui terlebih dahulu tentang suatu hal sebelum ia berbuat sesuatu untuk hal terebut. Pada tingkat ini seseorang baru menyadari akan adanya sesuatu gagasan yang baru, misalnya seseorang sadar bahwa gigi yang berlubang dapat dirawat di poliklinik gigi dengan penambalan, menggosok gigi dapat menghilangkan plak gigi, dan dapat mencegah radang gusi serta karies gigi.b) Tingkat perhatian Pada tahap ini , orang mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat menggosok gigi sehingga orang tersebut mencari informasi lebih lanjut .Dalam tingkat ini diperlukan data dan informasi yang lebih lengkap sehingga ia akan mencari keterangan atau informasi lebih lanjut tentang gagasan lebih lanjut.c) Tingkat EvaluasiDalam tingkat ini apabila seseorang merasakan bahwa gagasan itu baik, ia akan mempertimbangkan masak-masak keuntungan dan kerugiannya dipandang dari beberapa hal , serta bgaimana kesan atau pandangan orang terhadap tindakannya itu. Dalam tingkat ini seseorang memerlukan dukungan moril dari orang lain yang berpenglaman serta perlu contoh nyata untuk mencapai tingkat selanjutnya . Untuk meyakinkan gagasan tersebut baik bagi dirinya ia akan pergi ke poliklinik gigi.d) Tingkat percobaanSetelah melalui tingkat percobaan ia akan mencoba gagasan baru tersebut . Misalnya , apabila orang tersebut setelah menggosok gigi merasa mulutnya nyaman , giginya bersih sehingga menambah rasa peracaya diri , ia akan melanjutkan menggosok gigi secara teratur. e) Tingkat adopsi Bila pengalaman dalam tingkat percobaan cukup menyenangkan , ia akan menerima gagaan tersebut . Pembinaan yang teratur sangat diperlukan agar makin mantap dengan gagasan serta memperkuat keyakinannya. Orang yakin dan telah menerima bahwa informasi menggosok gigi memberi keuntungan bagi diriya sehingga menggosok gigi menjadi kebutuhan.Referensi : (Pendidikan kesehatan gigi hal.38-39, ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan gigi. Hal : 26, 27)

8. Indikator KeberhasilanKeberhasilan suatu proses pendidikan kesehatan dapat diukur melalui beberapa indikator seperti pada keberhasilan proses pendidikan pada umumnya, yaitu pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan (knowledge). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Indikator kedua yaitu sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan (attitude). Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Indikator ketiga adalah praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan (practice).Riyanti E, Saptarini R. 2010. Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Perubahan Perilaku Anak. pustaka.unpad.ac.id9. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Fungsi puskesmas1) pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.2) Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat melalui pengenalan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya3) Sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat di wilayah kerjanya4) Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat

Sumber: Reno P. 2002. Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas. Trans info media: jakarta. Pp12-3. 8.9. 10. PUNG Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Kadin. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota (UPTD). Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana singkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia (Sulastono, 2007). Puskesmas hanya bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota sesuai dengan kemampuannya . Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan dan program kerja dari puskesmas yang memuat tenaga kesehatan.Referensi:Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002