Jawaban pertanyaan dewa
Transcript of Jawaban pertanyaan dewa
1. Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja BUMN atau perusahaan
negara adalah sebahgai berikut:
Ke depan, perlu dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan kebijakan
reformasi BUMN yang menyelaraskan secara optimal kebijakan internal
perusahaan dan kebijakan industrial serta pasar tempat beroperasinya BUMN itu,
memisahkan fungsi komersial dan pelayanan masyarakat pada BUMN, serta
mengoptimalkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) secara utuh dalam rangka revitalisasi BUMN. Dalam rangka
pelaksanaan ketiga kebijakan ini, untuk tahun 2005 dan tahun-tahun berikutnya,
langkah tindak lanjut yang akan dilakukan antara lain:
1.1 meningkatkan upaya revitalisasi bisnis yaitu meningkatkan nilai
pemegang saham (shareholder value) BUMN yang ada;
1.2 meningkatkan efektifitas manajemen BUMN, baik di tingkat
komisaris, direksi, maupun karyawan;
1.3 meningkatkan kualitas operasi, pelayanan dan pendapatan BUMN;
1.4 menyempurnakan sistem pengadaan barang dan jasa di lingkungan
BUMN sehingga tercipta tingkat efisiensi yang semakin tinggi;
1.5 melanjutkan pelaksanaan restrukturisasi, termasuk pemetaan secara
bertahap masing-masing BUMN di berbagai sektor;
1.6 meningkatkan sosialisasi tentang privatisasi BUMN di semua pemilik
kepentingan (stakeholders) agar pelaksanaan privatisasi menghasilkan
pendapatan yang optimal; dan
1.7 melanjutkan privatisasi BUMN. Kebijakan privatisasi akan lebih
ditujukan untuk meningkatkan nilai perusahaan (value creation) dan
daya saingnya di pasar global tanpa mengabaikan pemenuhan
anggaran untuk APBN. Dengan demikian maka program privatisasi
akan lebih mengutamakan peningkatan pendapatan negara dibanding
hanya sekedar pemenuhan kewajiban setoran ke APBN. Setoran ke
APBN akan dipacu melalui peningkatan deviden perusahaan dan
pajak.
2. hal-hal yang menyebabkan buruknya kinerja BUMN dilihat dari segi
profitabilitasi adalah sebagai berikut:
Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan dalam pemilihan /pembelian aset
maupun kurangnya dana dalam rangka investasi aset produktif. Hingga tahun
2004, secara keseluruhan kinerja BUMN tetap kurang baik, karena kinerja
keuntungan rata-rata sangat rendah dan banyak yang merugi.
Selain itu, ada juga tantangan-tantangan yang dihadapi oleh BUMN yang
mempengaruhi kinerja BUMN tersebut. Berdasarkan peran sebagaimana
diuraikan tersebut, dapat disaksikan bahwa tantangan yang dihadapi BUMN pada
dasarnya tidak dapat begitu saja disamakan dengan tantangan perusahaan swasta.
Karena BUMN memiliki misi dan tujuan yang berbeda dari perusahaan swasta,
tantangan BUMN terutama harus dilihat dari segi efektifitas perusahaan milik
rakyat itu dalam mengemban misi dan tujuan penyelenggaraannya. Menyamakan
tantangan BUMN dengan tantangan perusahaan swasta, sama saja dengan
menelikung amanat konstitusi.
Sebaliknya, mengabaikan pemenuhan amanat konstitusi dalam
penyelenggaraan BUMN, sama saja dengan membiarkan kesewenang-wenangan
mereka yang berkuasa terhadap rakyat banyak. Sebagaimana ditegaskan oleh
penjelasan Pasal 33 UUD 1945, “Sebab itu, cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh
negara. Jika tidak, tampuk produksi dapat jatuh ke tangan orang seorang dan
rakyat yang banyak ditindasnya.”
3. Jelaskan arti dibawah ini:
a. Build Operate Transfer (BOT) adalah pilihan bagi pemerintah untuk
melakukan outsourcing proyek-proyek pemerintah ke sektor swasta. Build
Operate Transfer adalah dimulainya bisnis besar dimana organisasi-organisasi
swasta melakukan pembangunan dan pengoperasian fasilitas yang biasanya
dilakukan oleh pemerintah. Berakhirnya keterlibatan sektor swasta terjadi
pada pengembalian kepemilikan fasilitas kepada pemerintah setelah masa
konsesi, biasanya 25-40 tahun.
b. Build Own Operate (BOO) merupakan salah satu bagian dari Build Operate
Transfer (BOT) yang merupakan kontrak antara instansi pemerintah dan
badan usaha/swasta (special purpose company), dimana badan usaha
bertanggung jawab atas desain akhir, pembiayaan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan(O&M) sebuah proyek investasi bidang infrastruktur selama
beberapa tahun; biasanya dengan transfer aset pada akhir masa kontrak.
Umumnya, masa kontrak berlaku antara 10 sampai 30 tahun.
c. Konsolidasi adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hokum
dan sebagai gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru
meskipun secara financial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak
dan kewajiban dari 2 perusahaan yang bubar tersebut. Konsolidasi adalah
peleburan 2 badan hokum menjadi 1 badan hokum baru. Konsolidasi adalah
penggabungan usaha antara 2 perusahaaan atau lebih dimana untuk
meneruskan kegiatan usaha gabungan dibentuk perusahaan baru dan semua
perusahaan yang bergabung menghentikan kegiatannya (Aliminsyah).
Konsolidasi adalah adanya 2 PT atau lebih yang menggabungkan diri menjadi
1 PT. Konsolidasi adalah semua pT yang pernah ada bubar dan meleburkan
diri menjadi 1 PT.
d. Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah
satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain
lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan
yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya
sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan sepatu.
Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang
saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan.
Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain,
perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan
berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya
perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau perusahaan
mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah
untuk mencapai pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan mendapatkan
hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara
kedua perusahaan yang disatukan.
e. Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu.
Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber
utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya
terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan
kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham
modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari
segi kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi
tidak perlu saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya
dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan
penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang, seperti
halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian
saham).
4. Berikut ini merupakan alasan mengkuisisi suatu perusahaan:
a. Skala yang ekonomis
Yang dimaksud dengan skala yang ekonomis adalah skala operasi dengan
biaya rata-rata terendah. Tidak jarang dengan melakukan merger maka usaha
pemasaran dapat lebih efisien dan sistem akuntansi akan lebih baik. Skala
ekonomis bukan hanya dalam artian proses produksi saja melainkan dalam
bidang pemasaran, personalia, keuangan, tetapi juga bidang administrasi.
b. Memperbaiki manajemen
Kurangnya motivasi untuk mencapai profit yang tinggi, kurangnya
keberanian untuk mengambil resiko sering mengakibatkan perusahaan kalah
dalam persaingan yang semakin sengit. Dengan merger atau akuisisi maka
perusahaan dapat mempertahankan karyawannya hanya pada tingkat yang
memang diperlukan sehingga kemakmuran pemegang saham dapat
ditingkatkan.
c. Penghematan pajak
Sering perusahaan mempunyai potensi memperoleh penghematan pajak,
tetapi karena perusahaan tidak pernah dapat memperoleh laba maka
penghematan itu kecil. Dari sisi perusahaan yang sedang berkembang, hal ini
mempunyai manfaat ganda, disamping adanya penghematan pajak juga untuk
memanfaatkan dana yang menganggur karena perusahaan yang sedang
mengalami pertumbuhan pada umumnya memiliki surplus kas sehingga
beban pajaknya dapat menjadi besar.
d. Diversifikasi
Alasan ini adalah pendorong bagi perusahaan yang ingin memiliki jenis usaha
yang lebih besar tanpa harus melakukan dari awal. Dengan diversifikasi maka
resiko yang harus dihadapi atas suatu saham dapat dikompensasi oleh saham
yang lain dengan demikian resiko secara keseluruhan menjadi lebih kecil.
5. Berikut ini merupakan manfaat dari mengkuisisi perusahaan:
a) Meningkatkan segmen pasar
Dewasa ini persaingan pruduk-produk dari berbagai macam merk semakin
meningkat. Perusahaan-perusahaan yang ingin memperluas cakupan pasar
dapat memilih alternatif dengan melakukan akuisisi.
b) Melindungi pasar
Perusahaan melakukan akusisi dapat melindungi pasar karena perusahaan
memanfaatkan itu dengan cara mengkuisisi persuahaan yang sejenis sehingga
mengurangi persaingan di pasar dan target tempat pemasaran dapat tercapai.
Perusahaan juga dapat melakukan akuisisi perusahaan yang tidak melakukan
produksi barang yang sejenis, namun bisa mendukung proses produksi seperti
pasokon bahan baku, persediaan dan lain-lain sehingga biaya yang
dikeluarkan perusahaan dapat berkurang karena membeli dari divisi
persushaan sendiri.
c) Memperkuat bisnis utama
Perusahaan yang melakukan akuisisi dapat memperkuat bisnis utama karena
melalui akuisisi perusahaan dapat mengurangi pesaing, kerjasama yang
dengan perusahaan yang diakuisi dapat mempermudah perusahaan mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Perusahaan juga dapat
mengakuisisi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang diakuisisi.
Selain itu, terdapat beberapa keunggulan dari akuisisi yaitu sebagai berikut:
a. Akusisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm,
mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding
firm.
b. Perusahaan yang mengakuisisi dapat berurusan langsung dengan pemegang
saham perusahaan yang diakuisisi dengan melakukan tender offer, sehingga
tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c. Akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambil alihan perusahaan yang
tidak bersahabat.
d. Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan
mayoritas suara pemegang saham. Seperti pada akuisisi saham sehingga tidak
ada halangan bagi pemegang saham minoritas, jika mereka tidak menyetujui
akuisisi.
6. Masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan negara adalah sebagai berikut:
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh manajemen perusahaan adalah
situasi krisis yang melanda perusahaan. Berbagai contoh krisis perusahaan adalah
kasus penyedap makanan Ajinomoto yang diduga terbuat dari bahan berasalah
dari babi. Sebelumnya pernah juga terjadi krisis yang melanda pabrik biskuit dari
pabrik susu yang terkait dengan isu biskuit beracun dan isu pengunaan lemak
babi.
Kedua masalah tersebut telah berkembang menjadi isu nasional dan telah
melibatkan banyak pihak di dalam penanganannya. Implikasi dari kedua masalah
tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap perusahaan besar, tetapi juga telah
membuat perusahaan kecil dan pedagang kecil ikut merasakan akibatnya. Sekian
banyak pengangguran yang terjadi, dan sekian banyak produk yang tidak laku
dijual.
Disamping masalah yang sangat besar seperti contoh di atas, tidak jarang
perusahaan dilanda oleh masalah yang implikasinya hanya terbatas pada ruang
lingkup satu perusahaan saja. Beberapa contoh krisis yang dihadapi perusahaan
adalah :
a. masalah pencemaran lingkungan oleh pabrik.
b. masalah unjuk rasa oleh pekerja.
c. masalah produk yang tidak bisa dipasarkan.
d. masalah kericuhan dengan pemerintah dalam hal peraturan yang berkaitan
dengan izin usaha.
7. Baik atau tidakkah swastanisasi tersebut. Berikut adalah alasan saya:
Seperti kita ketahui bahwa privatisasi swastanisasi adalah proses peralihan produksi
barang dan jasa dari sektor pemerintah ke sektor swasta.
Manfaat dan Kerugian privatisasi swastanisasi perusahaan negara (BUMN) Bukan
hanya di negara berkembang, di negara maju pun privatisasi BUMN menimbulkan
pro dan kontra yang tajam dan merupakan isu yang sangat kontroversial. Privatisasi
biasanyadiartikan penjualan seluruh atau sebagian kepemilikan negara pada suatu
BUMN ke tanganswasta, asing, dan domestik. Bayangkan saja suatu aset milik negara
melalui privatisasi sertamerta akan berpindah tangan kepada pihak swasta sebagai
pemilik baru. Persoalannya bukanhanya berhenti di situ saja, tetapi konsekuensi –
konsekuensi yang akan terjadi segera setelahkepemilikan itu pindah tangan.Dimana
pun juga termasuk di negara maju kaum buruh atau pihak karyawan tidak menyukai
program privatisasi karena mereka khawatir pihak manajemen baru setelahprivatisasi
akan lebih meningkatkan efisiensi perusahaan termasuk dengan cara
mengurangi jumlah karyawan. Perlawanan terhadap program privatisasi juga datang
dari top manajemenperusahaan yang dijual karena mereka takut akan tergeser
kedudukannya. Kaum birokratyang mengendalikan suatu perusahaan negara tidak
jarang juga secara diam – diammelakukan perlawanan karena dengan privatisasi
kekuasaan mereka akan kurang, apalagi jikaperusahaan negara itu menjadi sapi
perahan dari sang birokrat yang mengendalikannya.Rintangan terhadap program
privatisasi juga datang dari kaum nasionalis yang tidak sukakepemilikan berpindah ke
tangan asing, apalagi sekarang ini perlawanan terhadap globalisasisemakin kencang.
Kaum nasionalis biasanya menggunakan slogan-slogan klasik sepertikemandirian
guna menyampaikan pesan agar ekonomi negara tidak dikuasai dan jatuh ketangan
asing.Mereka yang gandrung terhadap program privatisasi biasanya diberikan cap
sebagai kaumliberal yang lebih suka aset-aset negara dimiliki oleh pihak swasta,
meskipun pihak asingsekalipun. Kelompok ini tidak terlalu peduli terhadap soal
kepemilikan dan bagi mereka yangpenting aset-aset itu tetap produktif bahkan dapat
dikelola lebih profesional dan efisien yangpada gilirannya akan memberikan hasil
yang positif dan efisien yang pada gilirannya akanmemberikan hasil yang positif bagi
perekonomian nasional. Kelompok yang mendukung privatisasi ini juga
mengemukakan alasan bahwa kepemilikan dan manajemen oleh Pemerintah dalam
dunia usaha merupakan salah satu sumber korupsi dan pemborosan,apalagi di negara-
negara berkembang dengan bukti empiris.Rencana pemerintah melakukan privatisasi
terhadap beberapa Badan Usaha Milik Negara(BUMN) kembali menjadi menu
diskusi menarik akibat kontroversi yang terus mengemuka.Kali ini pemerintah akan
melakukan privatisasi terhadap beberapa BUMN dengan targetpenerimaan negara
semaksimal mungkin untuk menutupi defisit anggaran negara.
8. Perusahaan negara yang ingin go public akan melalui beberapa tahap, sebut dan
jelaskan dengan singkat.
Untuk menjadi perusahaan public yang sahamnya dicatatkan dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan perlu memperoleh
persetujuan dari BEI dengan mengajukan permohonan pencatatan kepada BEI
dengan melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Sepanjang dokumen-
dokumen dan informasi yang disampaikan telah mencukupi dan lengkap, BEI
hanya memerlukan waktu 10 hari Bursa untuk memberikan persetujuan. Jika
memenuhi syarat, BEI memberikan surat persetujuan prinsip pencatatan yang
dikenal dengan istilah Perjanjian Kontrak Pendahulu Pencatatan Efek.
Setelah mendapatkan Perjanjian Pendahuluan dari BEI, calon perusahaan
terbuka tersebut mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas
Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran
umum.
Apabila pernyataan pendaftaran calon emiten telah dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM-LK, maka calon emiten tersebut dapat melakukan proses Penawaran
Umum. Pada umumnya, keseluruhan proses Penawaran Umum dari surat
pernyataan efektif sampai dengan perusahaan tercatat di bursa hanya memerlukan
waktu 8 – 12 hari kerja, tergantung berapa lama masa penawaran kepada publik
yang ditentukan oleh calon perusahaan terbuka dan penjamin emisi. Setelah masa
penawaran umum tersebut berakhir, maka perusahaan resmi menjadi perusahaan
terbuka yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa.
Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa menyampaikan penolakan
atau memberikan persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan atau
informasi secara lengkap. Dalam proses evaluasi atas permohonan pencatatan
tersebut, Bursa akan meminta calon Perusahaan Tercatat melakukan presentasi
mengenai rencana pencatatan sahamnya, dan Bursa juga melakukan company visit
ke calon Perusahaan Tercatat”
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa perusahaan yang ingin go public harus
melalui tahap-tahap berikut ini, yaitu:
a. Tahap persiapan
Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di antara
para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah
sepakat, emiten menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang
pasar yang meliputi lembaga-lembaga berikut ini.
oPenjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten dalam
rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan
atas penerbitan.
oAkuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas
melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.
oPenilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan
dan menentukan tingkat kelayakannya.
oKonsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan pendapat dari sisi
hukum.
oNotaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, akta-akta
perjanjian, dan notulensi rapat.
b. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran.
Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen
pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten
memenuhi persyaratan atau tidak.
c. Tahap Penawaran Saham
Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat
investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahapan ini
keinginan investor untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi.
Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 150 juta lembar
saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250 juta lembar saham.
Investor yang belum mendapatkan saham dapat membelinya di pasar
sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek
tersebut.