Jawaban Pertanyaan Biokim
-
Upload
nanda-nabilah-ubay -
Category
Documents
-
view
108 -
download
11
description
Transcript of Jawaban Pertanyaan Biokim
Jawaban Pertanyaan Biokim
Halaman 13
1. Tuliskan reaksi antara arabinosa, fruktosa dan glukosa dengan pereaksi
anthrone !
Jawab :
a. Arabinosa dan Anthrone
b. Galaktosa dan Anthrone
c. Fruktosa dan Antrhone
Hal 15
1. Tuliskan reaksi antara fruktosa dengan pereaksi Molisch!
Jawab :
2. Apakah terdapat perbedaan warna dari masing-masing jenis karbohidrat setelah
dilakukan pengujian ?
Jawab :
Tidak, karena pada uji Molisch reaksi positif pada semua karbohidrat
3. Tuliskan reaksi antara maltosa dengan pereaksi Molish !
Jawab :
Halaman 17
1. Mengapa monosakarida dengan pereaksi iodin tidak memberikan hasil reaksi
positif ? terangkan dengan singkat !
Jawab :
Disakarida jika direaksikan dengan Iodin akan menghasilkan senyawa kompleks
yang berwarna biru/ungu. Iodine akan berada di bagian tengah polimer amilosa
yang berbentuk heliks. Sedangkan pada monosakarida tidak terbentuk ikatan
koordinasi antara ion iodida pada heliks.
Halaman 19
1. Jika pemanasan dalam penangas air lebih dari 15 menit, apakah disakarida
maupun polisakarida akan memberikan hasil reaksi positif terhadap uji barfoed ?
Jawab :
Ya. Karena pada waktu yang lama meskipun reaksi oksidasi reduksi pada
disakarida dan polisakarida lambat akhirnya dpat terjadi, akan menunjukan
reaksi positif adanya endapan merah .
Halaman. 21
1. Jika pemanasan dilakukan lebih lama (sisa volume ±seperempat bagian),
apakah jenis-jenis monosakarida lain (selain arabinosa), dapat memberikan hasil
reaksi positif terhadap uji Benzidine-Tauber?
Jawab :
Ya, tapi hanya monosakarida yang memiliki gugus pentosa seperti Ribosa,
Xilosa, Liksosa, Ribulosa, Xilulosa karena uji Benzidine-T auber merupakan uji
untuk menunjukkan adanya pentosa dalam larutan contoh.
Halaman. 23
1. Bila pemanasan dilakukan lebih dari 1 menit, apakah aldoheksosa akan
memberikan hasil positif terhadap uji Selliwanof? Jelaskan!
Jawab :
Tidak, karena pada uji Selliwanof yang memberikan hasil positif hanya gugus
ketosa.
Halaman 24
1. Apa yang akan terjadi, bila larutan glukosa 0,01% direaksikan dengan larutan
Bennedict? Kesimpulan apa yang akan saudara ambil? Jelaskan!
Jawab :
Larutan akan berubah warna dari yang asalnya berwarna biru menjadi endapan
berwarna merah bata. Karena berdasarkan prinsip reduksi Cu2+ menjadi Cu+
yang mengendap sebagai Cu2O. Kesimpulannya larutan Bennedict bisa
mereduksi larutan glukosa karena adanya perubahan warna.
2. Jenis disakarida apa saja yang tidak dapat mereduksi pereaksi Bennedict?
Terangkan alasannya!
Jawab :
Jenis disakarida yang tidak dapat mereduksi pereaksi Bennedict adalah sukrosa,
karena sukrosa memiliki struktur gula non-pereduksi yang berbentuk siklik
(tertutup) yang berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam
kesetimbangan. Dan juga karena larutan Bennedict mengandung larutan
tembaga alkalis maka larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat
yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang
tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan
Bennedict.
Halaman 26
1. Tuliskan reaksi antara laktosa dengan pereaksi Fehling ?
Jawab :
2. Mengapa polisakarida tidak dapat mereduksi pereaksi, Feling ? terangkan
alasannya !
Jawab :
Karena polisakarida merupakan polimer unit-unit monosakarida yang berbeda
dalam kandungan unit monosakarida nya , panjang rantainya dan dalam tingkat
percabangan. Sedangkan fehling merupakan jenis pereaksi yang spesifik untuk
karbohidrat yang memiliki gugus aldehid dan keton bebas yang mempunyai sifat
dapat mereduksi CU2+ dari pereaksi Fehling dalam suasana basa, menghasilkan
endapan merah bata (dari CU2O).
Halaman 27
1. Jenis monosakarida, dan disakarida apa saja yang tidak dapat mereduksi
pereaksi Tollens?, terangkan alasannya!
Jawab :
Semua jenis monosakarida kecuali arabinosa dan gom arab.
2. Apakah Polisakarida dapat mereduksi pereaksi Tollens?, terangkan alsannya!
Jawab :
Tidak, karena umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak
berbentuk kristal, tidak memiliki rasa manis dan tidak memiliki sifat mereduksi.
Halaman 29
1. Apakah semua jenis monosakarida, disakarida dan polisakarida yang diperiksa
memberikan hasil reaksi positif terhadap uji osazon ? terangkan alasannya !
Jawab:
Tidak, karena tidak semua monosakarida, disakarida, dan polisakarida memiliki
gugus karbonil dan atom karbon yang berdekatan pada aldosa untuk bereaksi
dengan fenilhidrazin dalam suasana panas membentuk fenilhidrazon atau
osazon sehingga kristal yang terbentuk dapat diamati secara mikroskopis
Halaman 32
1. Pada menit keberapakah sukrosa, maltosa dan laktosa terhidrolisis sempurna?
Jawab :
Pada menit ke-5
Halaman 58
1. Terangkan dengan singkat mengapa minyak larut dalam pelarut non polar? Dan
pelarut apa saja yang dapat melarutkan lemak/minyak ?
Jawab :
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan
lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietileter (C2H5OC2H5),
Kloroform(CHCl3), benzene dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan minyak dapat
larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut. Bahan-bahan dan
senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan
zat terlarut (like dissolved like). Tetapi polaritas bahan dapat berubah karenaa
danya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam
keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut
serta dapat diekstraksi dengan air.
Pelarut yang dapat melarutkan lemak/minyak adalah dietileter (C2H5OC2H5),
Kloroform(CHCl3), benzene dan hidrokarbon lainnya.
Halaman 80
1. Bila pada kertas lakmus biru/ kertas pH universal, yang ditetesi minyak kelapa
panas, terjadi perubahan warne kertas lakmus, kesimpulan apa yang dapat
saudara ambil ?
Jawab :
Minyak kelapa tersebut mengandung asam.
2. Hasil reaksi apa yang terjadi pada kertas lakmus biru atau kertas pH Universal,
bila masing-masing kertas ditetesi minyak yang telah dihidrolisis oleh enzim
lipase?
Jawab :
Reaksi pada kertas lakmus birunya berubah menjadi merah dan tertera pada pH
5 dan kesimpulannya minyak kelapa tersebut mengandung asam.
Halaman 60
1. Asam Lemak bebas apa saja yang terbentuk sebagai akibat terjadinya oksidasi
lemak yang mengandung asam Linolenat? Tuliskan reaksi yang terjadi pada
pertanyaan nomor 1 !
Jawab :
Halaman 62
1. Bila minyak kelapa setelah dipanaskan atau digerus dengan Natrium bisulfate
anhidrat, tercium bau akrolein, kesimpulan apakah yang dapat saudara ambil?
Jawab :
Maka minyak kelapa tersebut mengandung lemak / gliserol
2. Bila minyak olivarum setelah dipanaskan atau digerus dengan Natrium bisulfate
anhidrat, tercium bau akrolein, kesimpulan apakah yang dapat saudara ambil?
Jawab :
Maka minyak olivarum tersebut mengandung lemak / gliserol
Halaman 63
1. Apakah terdapat perbedaan pengamatan pada tabung 1, setelah penambahan 5
tetes dan 15 tetes gliserol? Terangkan alasannya !
Jawab :
Tidak ada perbedaan selama pengamatan, maka kesimpulannya minyak
tersebut tidak mengandung gliserol
2. Bila setelah penambahan 15 tetes minyak kelapa, dan dipanaskan terbentuk
endapan merah bata, kesimpulan apa yang dapat saudara ambil ?
Jawab :
Kesimpulannya minyak kelapa tersebut mengandung gliserol
3. Selain pereaksi Bennedict, pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk
menunjukkan adanya gliseraldehid dan dihidroksiaseton sebagai hasil reaksi
antara gliserol dengan oksigen dengan udara?
Jawab :
Halaman 64
1. Kedalam tabung yang berisi 5 ml larutan Borax 0,5% dan 2-3 tetes fenolftalin
0,1%, ditambahkan tetes demi tetes minyak kelapa. Apakah warna merahnya
hilang?
a. Bila warna merahnya hilang, kesimpulan apakah yang dapat saudara ambil?
terangkan !
Jawab :
Bila warnanya hilang berarti minyak tersebut tidak mengandung gliserol
b. Bila warna merah tidak hilang, kesimpulan apakah yang dapat saudara ambil?
terangkan !
Jawab :
Bila warna merah tidak hilang berarti minyak tersebut mengandung gliserol
Halaman 65
1. Bila pelarutnya menggunakan eter atau benzene, warna apa yang akan terjadi
pada lapisan air dan lapisan pelarut organic?
Jawab :
Menghasilkan suatu zat yang berwarna merah coklat sampai ungu pada lapisan
air dan pada lapisan pelarut organic terbentuk warna merah yang segera
berubah menjadi biru (fluerensi hijau), warna yang terbentuk sama dengan reaksi
oksidasi dan dehidrasi pada percampuran kolesterol dengan kloroform dan asam
sulfat pekat, karena eter dan benzene mempunyai sifat yang sama dengan
kloroform, yaitu non polar.
2. Tuliskan reaksi yang terjadi antara klesterol dengan H2SO4 pekat!
Jawab :
HO-CH3-CH3-C8H17 + H2SO4 → O=CH3-CH3-C8H17
Halaman 66
1. Bila pelarutnya menggunakan eter atau benzene, warna apa yang akan terjadi
pada lapisan air dan lapisan pelarut organic atau pada bidang batas dua larutan?
Jawab :
→ ungu
→ hijau kecoklatan
→ coklat
2. Tuliskan reaksi yang terjadi antara kolesterol dengan CH3COOH anhidrat
H2SO4 pekat?
Jawab :
(ada di halaman 66 yang gambar)
Halaman 67
1. Pelarut apa saja yang dapat digunakan untuk pengujian pembentukan Kristal
kolesterol ?
Jawab :
Halaman 78
1. Protein apa saja yang tidak memberikan hasil positif terhadap uji biuret?
Terangkan alasannya!
Jawab :
Yang memberikan hasil uji positif hanyalah albumin. Hal ini disebabkan
karena albumin merupakan suatu protein yang didalamnya terdapat ikatan
peptida yang cukup panjang sehingga dapat menimbulkan warna ungu
dengan pereaksi biuret. Sementara asam amino tidak memiliki ikatan peptida
sehingga tidak ungu.
Halaman 80
1. Adakah larutan protein yang memberikan hasil reaksi positif terhadap uji ini ?
Jawab :
Ada. Larutan protein yang memerikan hasil positif pada uji ninhidrin yaitu:
Albumin, gelatin, kasein, dan pepton
Halaman 81
1. Asam Amino apa saja yang memberikan hasil reaksi positif terhadap uji
Xantoprotein? Terangkan dengan singkat, mengapa demikian?
Jawab :
Asam-asam amino yang memiliki inti aromatic seperti tirosin, triptofan, dan
fenil alanin. Karena asam-asam Amino ini dapat dinitrasi oleh asam nitrat
pekat dalam suasana panas.
2. Adakah asam amino yang mempunyai inti aromatic memberikan hasil reaksi
negative pada uji ini?
Jawab :
Tidak karena uji ini digunakan untuk menujunkan adanya asam amino yang
memiliki inti aromatic dalam struktur molekulnya. Asam amino yang memiliki
inti aromatic, adalah tirosin, triptofan, dan fenil alanin.
Halaman 82
1. Adakah larutan protein apa saja yang tidak memberikan hasil positif terhadap
uji ini? Terangkan alasannya!
Jawab :
Ada, Protein yang mengandung asam amino tirosin.
Halaman 83
1. Asam amino apa saja yang memberikan hasil reaksi positif terhadap uji Cincin
Heller? Terangkan dengan singkat, mengapa demikian?
Jawab :
Semua asam amino memberikan hasil reaksi positif (+) karena asam amino
merupakan bagian protein, terkadang beberapa asam amino menunjukkan hal
positif.
2. Protein apa saja yang tidak memberikan hasil positif terhadap uji ini?
Terangkan alasannya!
Jawab:
Semua protein menunjukkan hasil positif (+) terbentuknya 2 lapisan larutan
yang seolah-olah ditengah-tengahnya ada cincin. Itu disebabkan oleh
terurainya protein oleh asam nitrat pekat (denaturasi).
Halaman 85
1. Protein apa saja yang tidak memberikan hasil positif terhadap uji ini?
Terangkan alasannya!
Jawab :
Tidak ada, semua protein positif menggunakan uji esterifikasi ketika atom C
pada gugus peptidanya terbuka. Semua positif jika pH-nya asam, jika tidak
asam akan negative.
Halaman 87
1. Asam amino apa saja yang memberikan hasil reaksi positif terhadap uji ini ?
terangkan dengan singkat, mengapa demikian?
Jawab :
- Asam Amino yang memberikan reaksi positif terhadap uji adanya sulfur yaitu
Metionin, Sistein dan Sistin
- Asam Amino didestruksikan oleh NaOH, hingga belerang dibebaskan,
Belerang dalam suasana basa bereaksi dengan timbal (II) asetat
menghasilkan endapan berwarna kuning hingga coklat atau hitam .
2. Protein apa saja yang memberikan hasil reaksi positif terhadap uji ini?
Terangkan dengan singkat mengapa demikian ?
Jawab :
- Protein yang memberika reaksi positif terjadap uji adanya sulfur yaitu albumin,
- Protein didestruksikan oleh NaOH, hingga belerang dibebaskan, Belerang
dalam suasana basa bereaksi dengan timbal (II) asetat menghasilkan
endapan berwarna kuning hingga coklat atau hitam .
Halaman 88
1. Apakah larutan protein yang digunakan memberikan hasil reaksi positif?
Terangkan mengapa demikian ?
Jawab :
Ya. Karena protein bisa berkonjugasi dengn karbohidrat. Karbohidrah dalam
molekul protein di dehidratasi oleh H2SO4 pekat menghasilkan furfural atau
turunannya, furfural berkondensasi dengan alfa naftol membentuk senyawa
kompleks yang berwarna ungu, sehingga menunjukkan adanya karbohidrat
dalam suatu senyawa protein .
Halaman 89
1. Apakah Asam Amino basa juga mengendap dengan penambahan asam
kompleks?
Jawab :
Tidak karena kemungkinannya larut akibat gugus karboksil pada asam
kompleks akan menggantikan posisi dari gugus karboksil asam amino basa
tersebut
2. Apakah Protein juga mengendap dengan penambahan asam komplek?
Jawab :
Ya, mengendap jika protein itu dalam suasana asam. Karena protein juga
terdiri dari asam amino sehingga sama halnya dengan asam amino dalam
suasana asam yang dapat mengendap jika ditambah asam kompleks
Halaman 91
1. Apakah semua asam amino memberikan hasil positif terhadap penambahan
logam berat? terangkan dengan singkat mengapa demikian?
Jawab :
Positif, karena asam amino dalam keadaan basa dia akan melepaskan ion H+
dari gugus karboksil sehingga atom O pada gugus karboksil akan mengikuti
ion logam berat karena biasanya logam berat mempunyai valensi lebihh dari
satu elektron maka sisa tempat akan diikuti oleh asam amino lain maka akan
terbentuk senyawa proteinat yang tidak larut dalam air.
2. Apakah semua protein memberikan hasil reaksi positif terhadap penambahan
logam berat? terangkan dengsn singkst, mengapa demikian?
Jawab :
Positif, karena semua penyusun dari protein itu sendiri adalah asam amino
Halaman 92
1. Asam amino apa saja yang memberikan hasil reaksi negatif terhadap uji ini?
terangkan dengan singkat mengapa demikian ?
Jawab :
Semua, karena Asam amino tidak memiliki ikatan peptida
2. Apakah semua protein memberikan hasil reaksi positif terhadap uji ini?
terangkan dengan singkat mengapa demikian ?
Jawab :
Ya. Karena alkohol dapat mendenaturasi ikatan peptida yang ada dalam
protein alkohol mengendapkan protein dengan cara menyerap semua bagian
air dari protein dan akan larut dengan penambahan aquadest
Halaman 127
1. Apakah enzim invertase juga dapat menghidrolisis maltosa dan laktosa?
Jawab :
Tidak karena maltosa dihidrolisis oleh enzim maltase
2. Bila Ke dalam larutan sukrosa ditambahkan filtrat larutan ragi yang telah diolah
dengan norit, apakah akan terjadi hidrolisis sukrosa? Terangkan dengan
singkat!
Jawab :
Tidak, karena filtrat larutan ragi yang seharusnya digunakan untuk
menghidrolisis sukrosa terserap oleh norit yaitu mengabsorbsi atau menyerap
apapun disekitarnya. Norit ialah obat yang berisi karbon (bahasa awamnya
arang).
Halaman 128
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat aktivitas enzim ptyalin?
Jawab :
- Pengaruh pH , karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH
optimal 7,5-8.
- Pengaruh Suhu
- Aktivator dan Inhibitor Pytalinakan semakin baik jika aktifator (Kofaktor Cl- )
semakin banyaktanpa dipengaruhi oleh derajat keasaman. Larutan penyumbang
Cl- yang digunakan pada percobaan adalah NaCl, HCl, danAquadest. Cl-
bertindak sebagai aktifator, airliur sebagai substrat sedangkan amylum sebagai
indicator
- Konsentrasi enzim dan subtract
Halaman 129
1. Inhibitor apa sajakah yang dapat menghambat aktifitas enzim urease?
Jawab :
Logam berat