Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ......

22
UJIAN AKHIR SEMESTER I MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA MADRASAH PROGRAM S3 PENDIDIKAN ISLAM UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Oleh : Jasmansyah 1. Kemukakan rumusan “adminsitrasi” dan “manajemen”, serta kemukakan persamaan dana atau perbedaan keduanya. Berikan pula rumusan tentang “Manajemen Pendidikan pada Madrasah”. Apa saja fungsi dan ruang lingkup Manajemen Pendidikan tersebut. Membicarakan istilah “administrasi” dan “manajemen” sesungguhnya adalah kita sedang mebahas dua istilah yang berbeda, tetapi memiliki makna dan fungsi yang hampir sama. Para pakar berbeda pendapat dalam memaknai kedua istilah tersebut. Ada yang mengatakan bahwa administrasi adalah bagian dari manajemen, ada pula yang berpendapat bahwa manajemen merupakan bagian dari adminsitrasi. A. Rumusan Adminsitrasi : Mengenai rumusan Administrasi banyak para pakar manajemen yang sudah memberikan definisi. Masing-masing ahli memberikan definisi yang berbeda, tapi secara subtansial memiliki kemiripan makna. W.H. Evan mendefinisikan bahwa administrasi adalah fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi. Sementara Ulbert mengatakan bahwa administrasi secara sempit didefinisikan sebagain penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. B. Rumusan Manajemen : Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Para ahli 1

Transcript of Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ......

Page 1: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

UJIAN AKHIR SEMESTER IMATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA MADRASAH

PROGRAM S3 PENDIDIKAN ISLAM UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Oleh : Jasmansyah

1. Kemukakan rumusan “adminsitrasi” dan “manajemen”, serta kemukakan persamaan dana atau perbedaan keduanya. Berikan pula rumusan tentang “Manajemen Pendidikan pada Madrasah”. Apa saja fungsi dan ruang lingkup Manajemen Pendidikan tersebut.

Membicarakan istilah “administrasi” dan “manajemen” sesungguhnya adalah kita sedang

mebahas dua istilah yang berbeda, tetapi memiliki makna dan fungsi yang hampir sama. Para

pakar berbeda pendapat dalam memaknai kedua istilah tersebut. Ada yang mengatakan bahwa

administrasi adalah bagian dari manajemen, ada pula yang berpendapat bahwa manajemen

merupakan bagian dari adminsitrasi.

A. Rumusan Adminsitrasi :

Mengenai rumusan Administrasi banyak para pakar manajemen yang sudah memberikan

definisi. Masing-masing ahli memberikan definisi yang berbeda, tapi secara subtansial memiliki

kemiripan makna. W.H. Evan mendefinisikan bahwa administrasi adalah fungsi yang

menyangkut manajemen  dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai

pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi. Sementara Ulbert

mengatakan bahwa administrasi secara sempit didefinisikan sebagain penyusunan dan

pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud

menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun

menyeluruh.

B. Rumusan Manajemen :

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni

melaksanakan dan mengatur. Para ahli memberikan makna dan definisi yang berbeda, walaupun

subtansinya hampir sama. Dr. SP. Siagian dalam buknyau “Filsafat Administrasi” mengatakan

bahwa Managemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam

rangka pencapaian tujuan melalui oranglain. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE.

Rosyidi dalam buku “Organisasi dan Management“ mendefinisikan bahwa manajemen adalah

proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan

tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Bahkan bila kita

mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung

tiga pengertian yaitu : 1. Manajemen sebagai suatu proses, 2. Manajemen sebagai kolektivitas

1

Page 2: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, 3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan

sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang

pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,

pengkoordinasian, pengawasan dan pembiyaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan

fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun spritual, untuuk mencapai tujuan

pendidikan secara efektif dan efesien.

Manajemen pendidikan adalah Suatu proses yang dilakukan secara terus-menerus untuk

mengatur setiap kegiatan serta penggunaan sumberdaya untuk mencapai bermacam-macam

tujuan secara efektif (hasil yang dicapai tepat sasaran dan maksimal) dan efisien (mampu

mencapai tujuan yang maksimal dengan biaya rendah) yang dilakukan dalam bidang pendidikan

C. Perbedaan Administrasi Dan Manajemen

Dalam Bahasa Inggris kata Administrasi dan Manajemen digunakan dalam konteks dan

beberapa variasi pengertian. Dalam beberapa konteks keduanya mempunyai persamaan arti

dengan kandungan makna to control yang berarti mengatur dan mengurus (Usman, 2006:4).

Dalam kamus Hornby (1984) kata administration diartikan sebagai management of affairs

(pengelolaan urusan), dan kata management diartikan sebagai control atau handle (mengatur

atau mengurus), sedangkan Sutisna menyatakan bahwa administrasi sama artinya dengan

manajemen, tetapi di bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit dan kemiliteran umumnya

dipakai istilah admistrasi sedangkan di bidang industri dan perusahaan menggunakan istilah

manajemen (Sutisna dalam Usman, 2006:4)

Perbedaan lain antara manajemen dan administrasi sebagaimana yang diungkapkan oleh J.M

Pliffner, Prof. Dr. Prajudi SH, menyatakan bahwa administrasi lebih luas artinya daripada

manajemen. Bila diartikan administrasi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh bagian tata usaha,

atau administrasi dalam arti sempit, dapat pula dinyatakan bahwa administrasi berbeda dan lebih

sempit dibandingkan dengan manajemen.

D. Persamaan Administrasi Dan Manajemen

Persamaan yang paling jelas antara keduanya adalah terkait dengan fungsi dan tujuannya.

Antara Adminsitrasi dan manajemen bertujuan bagaimana mengelola suatu urusan (affairs).

Sedangkan mengacu ke pendapat Luther Gulluck, W.H Newman, Pfiffner, J.A Stoner maupun

Prof. Drs Oei terlihat bahwa pada hakikatnya administrasi adalah sama dengan manajemen.

Tujuan administrasi maupun tujuan manajemen adalah sama, yaitu mewujudkan tercapainya

tujuan organisasi yang telah ditentukan

Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang

sama, yaitu:

1. merencanakan (planning),

2

Page 3: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

2. mengorganisasikan (organizing),

3. mengarahkan (directing),

4. mengkoordinasikan (coordinating),

5. mengawasi (controlling), dan

6. mengevaluasi (evaluation).

E. Fungsi dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Manajemen sebagai suatu proses pelaksanaan administrasi dalam suatu instansi,

merupakan aktifitas yang continuou (terus-menerus) mulai dari perencanaan sampai penilaian.

Dalam proses pelaksanaannya manajemen pendidikan mempunyai tugas-tugas yang harus

diselesaikan, dalam manajemen kita kenal sebagai fungsi.

Ruang lingkup Manajemen Pendidikan adalah

Ruang lingkup manajemen pendidikan sebagai tugas atau sebagai manajemen sekolah

dibatasi pada perencanaan peserta didik saja atau pengorganisasian peserta didik atau pengarahan

peserta didik atau pengendalian peserta didik. Demikian pula terhadap tugas-tugas manajemen

lainnya.

Secara lebih luasnya, ruang lingkup manajemen pendidikan meliputi:

1.    Perencanaan

2.    Pengorganisasian

3.    Kepemimpinan kepala sekolah

4.    Pengawasan

5.    Manajemen waktu

6.    Manajemen kurikulum

7.    Sistem informasi manajemen

8.    Manajemen personalia

9.    Manajemen keuangan

10.  Manajemen sarana dan prasarana

11.  Manajemen perpustakaan, dan seterusnya.

Semua ruang lingkup diatas tidak terlepas dari ungsi manajemen yaitu: fungsi

perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing)

dan fungsi pengendalian (controlling).

2. Apakah yang dimaksud dengan Madrasah yang Bermutu. Kemukakan dengan mengacu pada teori-teori tentang mutu. Jelaskan pula tentang standar mutupendidikan madrasah di Indonesia (PP no. 19 tahun 2005 dan permendiknas no 63 tahun 2009 atau aturan lainnya. Coba anda kemukakan kondisi madrasah yang ada di Kab./Kota saudara jika dikaitkan dengan standar mutu tersebut.

3

Page 4: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

Dalam konteks pendidikan, definisi mutu mengacu pada pada 3 hal pokok, yaitu input,

proses, output, dan dampaknya terhadap masyarakat secara luas. Dari segi masukan (input),

mutu di sini dapat dilihat dari beberapa sisi:

a. Pertama, masukan SDM yang ada di dalamnya. Apakah SDM-nya memenuhi standar

kualifikasi akademik, apakah kondisinya baik atau tidak mutu masukannya. Seperti mutu

kepala sekolah, guru, siswa serta staf-stafnya.

b. Kedua, memenuhi kriteria atau tidak masukan sarana dan prasarana yang ada, seperti

buku-buku, alat peraga dan lain sebagainya.

c. Ketiga, memenuhi kriteria atau tidak masukan perangkat lunaknya, seperti peraturan,

struktur organisasi, job deskriptionnya.

d. Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan, seperti visi, motivasi kerja, ketekunan,

dan kesadaran akan kerja.

Adapun mutu proses merupakan kemampuan sumber daya madrasah menstranformasikan

multijenis masukan di atas dan situasi untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta

didik. Sedangkan hasil pendidikan dianggap bermutu manakala mampu melahirkan keunggulan

akademik dan ekstrakurikuler (life skill) pada peserta didik.

Merujuk pada pemikiran pakar manajemen mutu, Edward Sallis, bahwa sekolah yang bermutu

dapat diidentifikasikan melalui ciri-cirinya, yaitu:

1. Madrasah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal (pimpinan

lembaga,pendidik,staf) maupun eksternal (peserta didik, wali murid, dunia usaha, dan

masyarkat);

2. Madrasah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul , dengan

komitmen untuk bekerja secara benar dari awal;

3. Madrasah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga terhindar dari

berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit memperbaikinya;

4. Madrasah memiliki strategi untuk mencapai mutu, baik di tingkat pimpinan, tenaga

akademik, maupun tenaga administrative;

5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai

mutu dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa

berikutnya;

6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik untuk

jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang;

7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan

tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya;

8. Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu menciptakan kualitas

dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas;

4

Page 5: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah

kerja secara vertikal dan horizontal;

10. Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas;

11. Sekolah memnadang atau menempatkan mutu yang telah dicapai sebagai jalan untuk

untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut;

12. Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja;

13. Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai suatu

keharusan.

Berdasarkan Standar Mutu Pendidikan Indonesia sesuai dengan PP no. 19 tahun 2005, sekolah

bermutu harus menerapkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan:

1. Standar Kompetensi Lulusan

Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan.

2. Standar Isi

~ Kerangka dasar dan struktur kurikulum.

~ Beban belajar.

~ Kurikulum tingkat satuan pendidikan.

~ Kalender pendidikan / akademik

3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,

sehat jasmanai dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

4. Standar Proses

Standar ini terkait dengan proses pembelajaran dan lainnya. Proses pembelajaran interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Sarana Pendidikan adalah standar yang paling penting terpenuhi dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan. Sarana yang akan sangat berpengaruh terhdap proses

belajar yang berhasil baik, efektif dan efisien. Persyaratan minimal tentang sarana : Perabot,

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, BHP.

Persyaratan minimal tentang prasarana R. kelas, R. pimpinan satuan pendidikan, R.

pendidik, R. tata usaha, R. perpustakaan, R. laboratorium, R. bengkel kerja, R. unit

produksi, R. kantin, instalasi dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berekreasi.

5

Page 6: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

6. Standar Pembiayaan (Biaya Investasi, Biaya Personal, Biaya Operasi)

Suatu lembaga sangat bergantung dari pembiayaan. Pembiayaan yang baik (kualitas maupun

kuantitas) akan berdampak sangat signifikan terhadap kualitas suatu lembaga pendidikan.

Persyaratan minimal tentang biaya investasi : Meliputi biaya penyediaan sarana dan

prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Persyaratan minimal

tentang biaya personal : Meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik

untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Persyaratan

minimal tentang biaya operasi meliputi :

a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,

b. Bahan atau peralatan pendidik habis pakai, dan

c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, ir, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan

d. Sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain

sebagainya.

7. Standar Pengelolaan

Untuk menciptakan sekolah/madrasah yang berkualitas baik baik, sangat dipengaruhi oleh

pengelolaan yang baik. Standar pengelolaan dapat dilakukan oleh Satuan Pendidikan dana

dan Pemerintah.

Dikdasmen :

Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan,

partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Dikti :

Menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan

perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian

8. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan merupakan standar nasional penilaian pendidikan tentang

mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Menerapkan sistim

penilaian yang baik adalah salah satu indicator sekolah yang berstandar baik.

Menurut Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan pasal 1 (satu) bahwa Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan

terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan,

pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan

bangsa melalui pendidikan. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut

SPMP adalah subsistem dari Sistem Pendidikan Nasional yang fungsi utamanya meningkatkan

mutu pendidikan.

Secara umum, kondisi Madrasah di Kab. Sukabumi masih belum mampu memenuhi

secara keseluruhan SNP yang disebutkan tadi. Kualifikasi guru masih banyak yang belum

6

Page 7: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

sarjana penuh, masih banyak guru yang mengajar bukan bidang keilmuannya (mismatch),

Kemampuan guru juga masih dibawah rata. Yang paling terlihat jelas adalah kaitan dengan

sarana dan prasarana pendidikan. Sekitar 85% Madrasah di kab. Sukabumi masih memiliki

standar sarana yang dibawah standar. Dalam hal pemenuhan standar proses, dalam pengamatan

saya masih jauh dari harapan. Sejak persiapan pembelajaran (perangkat pembelajaran) mayoritas

guru masih mengadopsi dari sekolah sekolah lain, bahkan proses pembelajaranpun seringkali

tidak sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum.

3. Di dalam mengelola Madrasah perlu memperhatikan standar pengelolaan satuan pendidikan (Permendiknas no. 19 2007). Jelaskan tentang: 1). Perencanaan Program, 2). Pelaksanaan Rencana Kerja, 3). Pengawasan dan Evaluasi, 4). Kepemimpinan Madrasah, 5) Sistim Informasi Manajemen.

A.   Perencanaan Program Sekolah

Dipastikan setiap sekolah mempunyai visi dan misi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Visi

dan misi itu tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tersebut, tapi tentunya harus sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional sehingga perkembangan disekolah tersebut dapat

mengikuti perkembangan zaman.

Visi sekolah dijadikan sebagai cita – cita bersama setiap warga sekolah dan segenap pihak yang

berkepentingan pada masa yang akan datang. Visi tersebut harus mampu memberikan inspirasi, motivasi

dan kekuatan pada warga sekolah. Visi dapat dirumuskan oleh semua warga sekolah dan diputuskan

dalam rapat sekolah serta memperhatikan masukan – masukan dari dewan komite sekolah. Setelah

sepaham atas visi tersebut kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah kemudian ditinjau secara

berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat.

Misi sekolah dapat memberikah arah dalam mewujudkan visi sekolahsesuai dengan tujuan

pendidikan sekolah.misi merupakan dasar dari program sekolah serta menekankan pada kualitas layanan

peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan. Misi dapat memberikan keluwesandan ruang gerak

pengembangan kegiatan satuan pendidikan unit sekolah yang terlibat.

Dari visi dan misi itu lalu di tuangkan dalam rencana kerja sekolah. Rencana kerja bisa dalam

jangka menengah danjangka tahunan. Rencana kerja menengah biasanya 4 tahun sekali dan diputuskan

dalam rapat dewan pendidik dan komite sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolahan

sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

B.   Pelaksanaan Rencana Kerja

Pelaksanaan Rencana kerja di masing – masing sekolah meliputi:

1.   Pedoman sekolah

2.   Struktur organisasi sekolah

3.   Pelaksanaan kegiatan sekolah

4.   Bidang kesiswaan

5.   Bidang kurikulumdan kegiatan pembelajaran

6.   Bidang pendidik dan tenaga kependidikan

7.   Bidang sarana dan prasarana

8.   Bidang keuangan dan pembiayaan

7

Page 8: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

9.   Budaya dan lingkungan sekolah

10.                Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah

Sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang

mudah dibaca oleh pihak terkait. Perumusan pelaksanaan rencana kerja sisesuaikan dengan visi dan misi

sekolah tersebut.

Pedoman pengelolaan sekolahmeliputi: kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kalender

pendidikan, struktur organisasi, pembagian tugas, tata tertib dan biaya operasionalsekolah. Pedoman

sekolah berfungsisebagai petunjuk pelaksanaan operasional.

C.   Pengawasan Dan Evaluasi

Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Penyusunan program pengawasan ini didasarkan pada Standar Pendidikan Nasional kemudian

disosialisasikan keseluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi

pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pengawasan melaporkan

hasil pengawasan di sekolah kepada bupati atau walikota melalui dinas pendidikan kabupaten/kota yang

bertanggung jawab dibidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada

sekolah yang terkait.

Sekolah juga melakukan evaluasi diriterhadap kinerja sekolah. Proses evaluasi dan

pengembangan KTSP dilaksanakan secara komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan

ilmu pengetahuandan teknologi yang mutakhir. Evaluasi kinerja pendidikharus memperhatikan

pencapaian prestasi dan perubahan – perubahan peserta didik. Selain itu sekolah juga harus menyiapkan

bahan – bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang –

undangan yang berlaku. Hal tersebut untuk meningkatkan kualitas kelembagaan secara holistikdengan

menindaklanjuti saran – saran hasil akreditasi.

D.   Kepemimpinan Sekolah

Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Criteria untuk menjadi seorang kepala

sekolah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah

SMP/MTs minimal dibantu oleh wakil kepala sekolah, dan SMA/MA minimal dibantu oleh tiga wakil

kepala sekolah. Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik dan proses pengangkatan serta

keputusannya dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi diatasnya. Kepala dan wakil

sekolah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang

dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalansesuai dengan

standar pengelolaan satuan pendidikan.

Kepala sekolah menjabarkan visi kedalam misi target mutu, merumuskan tujuan yang akan

dicapai menganalisis, membuat rencana kerja strategis, bertanggung jawab dalam membuat keputusan

anggaran sekolah. Selain itu kepala sekolah mampu memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan visi

pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik. Kepala sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang

tua peserta didik dan masyarakat dan komite sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunikasi

yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat.

Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah

sesuai dengan bidangnya.

8

Page 9: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

E.   Sistem Informasi Manajemen

Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadaiuntuk mendukung administrasi

pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel. Sekolah juga menyediakan fasilitas informasi yang

efisien, efektif dan mudah diakses. Selain itu sekolah juga menugaskan seorang guru atau tenaga

kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari

masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya

direkan dan didokumentasikan.

Pihak sekolah juga berkomunikasi antar warga sekolah dilingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien

dan efektif.

4. Deskripsikan Kondisi aktual Madrasah di Indonesia atau di lingkungan Saudara, kemudian

analisi dengan menggunakan analisis SWOT.

Profil MA Al-Manar – Gegerbitung - Sukabumi

I.    Sekilas Tentang MA A-Manar

Pada tahun 2000 berdirilah Madrasah Aliyah Swasta dengan nama MADRASAH ALIYAH AL-

MANAR GEGERBITUNG KAB. SUKABUMI yang beralamat di Kelurahan Cikaret Kec.

Gegerbitung Kab. Sukabumi. Madrasah ini didirikan atas banyaknya permintaan masyarakat,

yang pada saat itu mengharapkan adanya lembaga pendidikan Islam, yang dapat memberikan

manfaat terhadap untuk kemajuan daerah, khususnya dalam bidang pendidikan berbasis Islam.

Tidak lama setelah didirikan, keluarlah SK pendirian dari Departemen Agama RI. MA Al-manar

telah meluluskan sekitar 700 siswa/wi yang didukung oleh sekitar 30 orang guru/ustadz. Saat ini

MA Al-Manar sudah mendapat sertifikat Akreditasi dari BAN Madrasah Provinsi Jawa Barat

dengan predikat “B. Saat ini MA Almanar menempati lahan seluar ½ hektar dan sekitar 1 hektar

lahar pertanian jambu sebagai penopang pembiayaan lembaga.          

II. Kondisi Riil Madrasah (Analisis SWOT)

A.    Kekuatan (Strenghs)

1. Jumlah siswa yang banyak

2. Keadaan sekolahmadarasah di sekitarnya yang cukup bersaing

3. Harapan masyarakat yang sangat besar

4. Lingkungan yang kondisif

5. Sebagai Madrasah Negeri

6. Penduduk sekitar yang memadai

7. Pertumbuhan lingkungan pemukiman seperti pengembang yang bermunculan

8. perluasanKota Banjarbaru dengan julukan kota pendidikan

9

Page 10: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

9. Lokasi yang berdekatan dengan pusat perkantoran yang menjadi pusat pemerintah

provinsi

10. Memiliki lahan yang sangat luas (1/2 hektar)

B.     Kelemahan  (Weaknesses)

1. Lingkungan sekolah yang belum dipagar

2. Sosial ekonomi masyarakat sekitar yang rendah

3. Orang tua siswa yang kurang mampu

4. Baru beberapa tahun dinegerikan

5. Buku bahan mengajar sangat minim

6. Lokasi Madrasah berada di pinggiran kota

7. Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

8. Lingkungan keamanan yang kurang kondidif

9. Lokal belajar yang masih kurang (baru tersedia 3 padahal rombongan belajar 5)

10. Belum memiliki ruang untuk sholat

11. Belum memiliki tempat wudhu

C.    Peluang  (Opportunitties)

1. Banyaknya SMP/Mts yaand ada di sekitar Madrasah

2. Semangat orang tua untuk menyekolahkan anaknya cukup tinggi

3. Kecenderungan masyarakat yang agamis untuk menyekolahkan anaknya di

Madrasah

4. MA Satu-satunya di kec. Gegerbitung

5. Berada di pusat kecamatan dan pinggir jalan utama

6. Memiliki lahan yang cukup baik dan strategis

7. Instalasi PDAM yang sudah ada

8. Sudah memiliki ruang perpustakaan dan lab computer yang memadai

9. Memiliki lahan pertanian jambu yang luas

10. Tersedia lahan yang masih luas

11. Memiliki masjid yang representative

12. Memiliki SDM yang sangat baik dan berkualitas

D.    Hambatan  (Threats)

1. Lingkungan yang tandus dan pendudukanya yang masih jarang

2. Sarana belajar yang sangat minim

3. Sulitnya melaksanakan pembelajaran dengan standar yang bagus

4. Sosial ekonomi masyarakat sekitar kurang mampu

10

Page 11: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

5. Adanya SLTA yang sederajat yang sudah maju berada sekitar 7 km dari lokais

madrasah

6. Lingkungan terlihat kumuh

7. Kemampuan membangun sendiri sangat rendah

8. Sumber pembiayaan masih sangat terbatas

9. Motivasi belajar siswa yang belum maksimal, termasuk semangat belajar siswa

10.

III.             Konsep Pengembangan MA Al-Manar Sukabumi

VISI                : Menjadi Madrasah yang Unggul dan Islami

 Indikator Visi :

1. Mewujudkan Madrasah yang menja pilihan Masyarakat

2. Mewujudkan Lulusan yang memiliki daya saing tinggi

3. Mewujudkan Lulusan yang berakhlak mulia

4. Mewujudkan Madrasah yang rindang dan menyenangkan

5. Mewujudkan Pembelajaran yang terpadu antara Imtak dan Iptek

MISI               :

1. Menyelenggarakan Pendidikan yang Islami modern dan terpadu antara Iptek dan Imtaq.

2. Menyelenggarakan Pendidikan dan bimbingan yang berorientasi pada mutu.

3. Menjalankan Manajemen Berbasis Madrasah dan Countabel.

4. Menyelenggarakan Pendidikan yang berbasis keunggulan  lokal dan berorientasi

nasional.

5. Menyelenggarakan Pendidikan dan Bimbingan yang dapat memberikan kepuasan pada

masyarakat.

6. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan dengan mengoptimalkan potensi sumber

daya.

7. Menciptakan lingkungan yang rindang dan menyenangkan.

TUJUAN       :

1. Menghasilkan Lulusan yang beriman dan bertagwa

2. Mengahsilkan Lulusan yang berakhlak mulia dan beretos kerja tinggi

3. Menghasilkan Lulusan yang berilmu dan beramal shaleh

4. Menghasilkan Lulusan yang cerdas dan mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi serta mudah beradaftasi

5. Menghasilkan Lulusan yang sehat dan berdisiplin tinggi

11

Page 12: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

6. Menghasilkan Lulusan yang kreatif dan inovatif

7. Menghasilkan Lulusan yang bertanggung jawab dan unggul

8. Menjadikan Madrasah yang bersih, rindang, dan menyenagkan

9. Menjadikan Madrasah yang mampu bersaing di kelasnya

SASARAN     :

1. Menyelengarakan proses pendidikan yang profesional munuju Madrasah berkualitas

2. Menyelrnggarakan pendidikan yang konverensif dan universal

3. Menyelenggarakan pendidikan yang mampu memfasilitasi  kreatifitas dan inovasi siswa

yang dinamis

4. Menjadikan Madrasah yang memiliki etos kerja yang tinggi

5. Menjadikan Madrasah yang mampu bersaing di kelasnya

6. Menciptakan lingkuangan Madrsah yang bersih dan menyenagkan

7. Menciptakan lulusan mampu bersaing di lingkunganya

FUNGSI         :

1. Sebagai lembaga pendidikan yang profesional

2. Sebagai lembaga pendidikan yang melaksanakan pembelajaran dan  pendidikan secara

optimal dan berkualitas tinggi

3. Sebagai lembaga pendidikan  yang menjalankan syari’at agama

4. Sebagai lembaga pendidikan yang menjadikan siswa sebagai subjek kegiatan

pembelajaran

5. Sebagai lembaga pendidikan yang menjadi pilihan masyarakat

6. Sebagai lembaga pendidikan yang mapu mengayomi masyarakat

7. Sebagai lembaga pendidikan yang mampu memfasilitasi wajib belajar 12 tahun.

5. Untuk mengembangkan Madrasah, paling tidak ada 3 (tiga) “Pilar Kebijakan Pokok Pendidikan Nasional” yaitu 1). Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan; 2). Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya saing Keluaran Mutu Pendidikan; dan 3). Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik Peneglolaan Pendidikaan.

Silahkan Saudara jelaskan untuk mencapai hal tersebut dengan mengurai berbagai komponen yang terkait, baik permasalahan yang dihadapi maupun strategi untuk pengembangannya.

Ada tiga pilar untuk menghadapi tantangan dan kendala dunia pendidikan. Rumusan itu telah

dituangkan dalam rencana strategis (Renstra) pendidikan sebagai suatu kebijakan. Ketiga pilar

tersebut adalah;

1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan;

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya

tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik

12

Page 13: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi

tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan

untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam

rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkan peringkat indeks

pembangunan manusia (IPM) hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat

IPM sebelum krisis. Untuk itu, sampai dengan tahun 2009 dilakukan upayaupaya sistematis

dalam pemerataan dan perluasan pendidikan, dengan mempertahankan APM-SD pada tingkat

95%, memperluas SMP/MTs hingga mencapaiAPK 98,0% serta menurunkan angka buta aksara

penduduk usia 15 tahun ke atas hingga 5%.

Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi

penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya (yaitu penduduk miskin,

memiliki hambatan geografis, daerah perbatasan, dan daerah terpencil), maupun hambatan atau

kelainan fisik, emosi, mental serta intelektual peserta didik. Untuk itu, diperlukan strategi yang

lebih efektif antara lain dengan membantu dan mempermudah mereka yang belum bersekolah,

putus sekolah, serta lulusan SD/MI/SDLB yang tidak melanjutkan ke SMP/MTs/SMPLB yang

masih besar jumlahnya, untuk memperoleh layanan pendidikan.

Di samping itu, akan dilakukan strategi yang tepat untuk meningkatkan aspirasi

masyarakat terhadap pendidikan, khususnya pada masyarakat yang menghadapi hambatan

tersebut. PenuntasanWajar Dikdas 9 Tahun akan menambah jumlah lulusan SMP/MTs/SMPLB

setiap tahunnya, sehingga juga akan mendorong perluasan pendidikan menengah.

Dengan bertambahnya permintaan pendidikan menengah, Pemerintah juga melakukan

perluasan pendidikan menengah terutama bagi mereka yang karena satu dan lain hal tidak dapat

menikmati pendidikan SMA yang bersifat reguler melalui SMA Terbuka dan Paket C, sehingga

pada gilirannya mendorong peningkatan APM-SMA. Oleh karena SMA cenderung semakin

meluas jauh di atas SMK, maka Pemerintah lebih mempercepat pertumbuhan SMK diiringi

dengan upaya mendorong peningkatan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat

memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup

bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi

dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa.

Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai

humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan

kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan

relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih

13

Page 14: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam

berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global.

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang

semakin meningkat yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). SNP meliputi

berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Pemerintah mendorong dan membimbing satuan-satuan dan program (studi) pendidikan untuk

mencapai standar yang diamanatkan oleh SNP. Standar-standar tersebut digunakan juga sebagai

dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan, mulai dari

PAUD, Dikdas, pendidikan menengah (Dikmen), PNF , sampai dengan pendidikan tinggi

(Dikti).

Peningkatan mutu pendidikan semakin diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada

pendidikan formal maupun nonformal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien,

menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkembangan

peserta didik.

Pengembangan proses pembelajaran pada PAUD serta kelas-kelas rendah sekolah dasar lebih

memperhatikan prinsip perlindungan dan penghargaan terhadap hak-hak anak dengan lebih

menekankan pada upaya pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual dengan

prinsip bermain sambil belajar. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi semakin memperhatikan pengembangan kecerdasan intelektual dalam rangka

memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di samping memperkokoh kecerdasan

emosional, sosial, dan spritual peserta didik.

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik

Tujuan jangka panjang Depdiknas adalah mendorong kebijakan sektor agar mampu

memberikan arah reformasi pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel. Kebijakan ini

diarahkan pada pembenahan perencanaan jangka menengah dengan menetapkan kebijakan

strategis serta program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Di samping itu, disusun

pula pola-pola pendanaan bagi keseluruhan sektor berdasarkan prioritas, baik dari sumber

Pemerintah, orang tua maupun lain di setiap tingkat pemerintahan.

Pengelolaan pendidikan nasional menggunakan pendekatan secara menyeluruh dari

sektor pendidikan yang bercirikan (a) program kerja disusun secara kolaboratif dan sinergis

untuk menguatkan implementasi kebijakan pada semua tingkatan, (b) reformasi institusi

dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program pengembangan kapasitas, dan (c)

perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan pada evaluasi kinerja

tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran yang lebih luas.

14

Page 15: Web viewBerdasarkan fungsi pokoknya, ... uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, ... Daerah yang gersng dan belum berlangganan air bersih

Pemerintah melaksanakan pengembangan kapasitas institusi pendidikan secara sistemik

dan terencana dengan menggunakan pendekatan keseluruhan sektor tersebut di atas. Strategi

pengembangan kapasitas lebih diarahkan pada proses manajemen perubahan secara atau

perubahan yang didorong secara internal. Perubahan yang didorong secara internal akan lebih

menjamin terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa kepemilikan,

kepemimpinan, serta komitmen bersama.

Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem pembiayaan berbasis kinerja baik

di tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, dan manajemen berbasis sekolah

(MBS), untuk membantu Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumberdaya

serta memonitor kinerja pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu, peran serta masyarakat

dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui peran

komite sekolah/satuan pendidikan dan dewan pendidikan.

Pemerintah bertekad mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta

memberikan pelayanan yang lebih bermutu, efektif, dan efisien sesuai kebutuhan masyarakat.

Pemerintahan yang bersih dari KKN diwujudkan melalui internalisasi etos kerja serta disiplin

kerja yang tinggi sebagai bentuk akuntabilitas aparatur negara serta perwujudan profesionalisme

aparatur. Untuk itu, segenap aparatur yang ada di Departemen Pendidikan Nasional perlu

meningkatkan kinerjanya untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu, merata dan adil di dalam

suatu tata kelola pemerintahan yang sehat. Aparatur juga perlu mengubah atas perilaku dan sikap

seorang birokrat menjadi pelayan masyarakat yang profesional.

Kebijakan perwujudan tata kelola pemerintahan yang sehat dan akuntabel dilakukan

secara intensif melalui sistem pengendalian internal (SPI), pengawasan masyarakat, serta

pengawasan fungsional yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pemerintah mengembangkan dan

melaksanakan SPI pada masing-masing satuan kerja dalam mengelola kegiatan pelayanan

pendidikan sehari-hari.

Pengawasan fungsional dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, Badan Pengawas Keuangan

RI, dan BPKP terhadap hasil pembangunan pendidikan, sedangkan pengawasan masyarakat

dilakukan langsung oleh individu-individu atau anggota masyarakat yang mempunyai bukti-

bukti penyalahgunaan wewenang sejalan dengan pembagian kewenangan antartingkat

pemerintahan berdasarkan otonomi dan desentralisasi, pemerintah pusat mengkoordinasikan

manajemen mutu pendidikan, sedangkan pemerintah daerah berperan dalam manajemen

sarana/prasarana dan operasional layanan pendidikan.

Untuk peningkatan efisiensi dan mutu layanan, diperlukan pengembangan kapasitas

daerah serta penataan tata kelola pendidikan yang sehat dan akuntabel, baik pada tingkat satuan

pendidikan maupun tingkat kabupaten/kota. Dalam kaitan itu, pemerintah daerah lebih berperan

dalam mendorong otonomi satuan pendidikan melalui pengembangan kapasitas dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu.

15