jaslksdjaddla

58
HIPERTENSI Klasifikasi tekanan darah menurut kriteria JNC VII adalah : Normal : sistolik ≤ 120 mmHg dan diastolik ≤ 80 mmHg Prehipertensi : sistolik > 120 s/d < 140 mmHg atau diastolik > 80 s/d < 90 mmHg Hipertensi Stadium I : sistolik ≥ 140 s/d < 160 mmHg atau diastolik ≥ 90 s/d < 100 mmHg Hipertensi Stadium II: sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 100 mmHg

description

skjldadsljal

Transcript of jaslksdjaddla

  • HIPERTENSIKlasifikasi tekanan darah menurut kriteria JNC VII adalah :Normal : sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHgPrehipertensi : sistolik > 120 s/d < 140 mmHg atau diastolik > 80 s/d < 90 mmHgHipertensi Stadium I: sistolik 140 s/d < 160 mmHg atau diastolik 90 s/d < 100 mmHgHipertensi Stadium II: sistolik 160 mmHg atau diastolik 100 mmHg

  • Hipertensi ditegakkan apabila kenaikan tekanan darah ini bersifat menetap pada pemeriksaan ulang dalam jarak waktu 1 -2 minggu.Bila kenaikan tekanan darah tidak menetap pada pemeriksaan dalam jarak waktu 1 2 minggu, bukan termasuk hipertensi.

  • Faktor resiko hipertensi:Riwayat keluarga Konsumsi tinggi garamStress psikososialObesitasKurang olah ragaMerokok dan minum alkohol

  • Gejala Klinis :Umumnya tidak memberikan keluhan dan tanda klinis khususnya tetapi mungkin terdapat pusing, sakit kepala dan rasa lelah.Gejala lain yang tidak spesifik : epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, berat di daerah tengkuk, sukar tidur dan mata berkunang-kunang.

  • Penanganan : Prehipertensi: tidak memerlukan terapi obat tetapi hanya Life Style Modification.Hipertensi Stadium I: Life Style Modification + satu jenis terapi obatHipertensi Stadium II: Life Style Modification + terapi obat kombinasi

  • DIABETES MELLITUSDEFINISISuatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.

  • KLASIFIKASI (YANG PENTING):DM Tipe 1 (IDDM)Insulin tidak diproduksi

    DM Tipe 2 (NIDDM)Adanya resistensi insulin ( jumlah insulin normal, tapi jumlah resetor insulin pada permukaan sel kurang)

  • DM GestasionalTimbul selama kehamilan

  • Faktor Resiko DM:Berumur >40 thObesitasHipertensiRiwayat keluarga DMRiwayat melahirkan bayi >4 kgRiwayat DM pada kehamilanDislipidemia

  • Gejala KlinisPolidipsi, polifagi, poliuri, lemas, berat badan turun

    Gejala Lain :Tanda neuritis perifer.Gatal, rasa baal pada angota badan, bisul dikulit, keputihan pada wanita.Pada keadaan lanjut terjadi penurunan visus, selulitis, ulkus dan ganggren.Obesitas

  • Diagnosa DM apabila :Kadar gula darah sewaktu > 200mm/dl dengan gejala khas DM.

    Kadar gula darah sewaktu > 200mm/dl dalam dua kali pemeriksaan tanpa gejala khas DM.

    Kadar glukosa darah PP > 200 mm/dl setelah beban glukosa 75 gram untuk kasus dengan gejala klinis tidak khas.

  • Pilar Utama Pengelolaan DM

    Perencanaan makanLatihan JasmaniObat berkhasiat hipoglikemikPenyuluhan / edukasi

  • ASMA BRONKIALDEFINISI Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sekunder.

  • Penyebab asma : sering dicetuskan oleh ISPA, tekanan emosi, rangsangan zat yang bersifat alergen, kerja fisik, cuaca.

  • Gejala klinik :Sesak nafas disertai mengi akibat kesulitan ekspirasi.Pada auskultasi terdengar wheezing.Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan peningkatan kerja otot-otot bantu pernafasan dan sianosis dikenal sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal.

  • Penatalaksanaan Asma :Faktor pencetus dihindari.Serangan ringan diberikan adrenalin 1:1000 0,2-0,3 ml sc yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10-15 menit. Dosis anak 0,01 mg/kgBBBronkodilator : teofilin dewasa 3x100-150mg; anak 10-15 mg/kgBB/hari. Salbutamol untuk dewasa 3 x 2-4 mg.Prednison diberikan beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus.Oksigen.

  • ARTRITISArtritis biasa disebut rematik, dapat berupa Osteoartritis (OA) atau Rematoid Artritis (AR).Merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi

  • OAPenyebab : belum diketahui secara pasti, sering berhubungan dengan trauma atau mikrotrauma yang berulang,obesitas, stres oleh beban tubuh dan peyakit sendi lainnya.ARPenyebab : autoimun, karena peristiwa imunologi yang menyebabkan destruksi sendi

  • Faktor resiko OA :Pertambahan usiaWanita lebih sering dibanding pria (usia > 50 th)ObesitasTrauma sendi

  • Gejala klinis, yaitu :Sendi yang terserang bisanya merah, bengkak dan nyeri.AR didahului gejala prodomal berupa badan lemah, hilang nafsu makan dan nyeri kaku seluruh badan.Sering kali mengenai sendi-sendi yang kecil, terasa nyeri biasanya disertai merah dan bengkak.Sifat serangan sendi hilang timbul rasa nyerinya.Ada masa remisi, simetris bilateral dan berhubungan dengan udara dingin.

  • PENATALAKSANAANMedikamentosa diatasi dengan analgesik biasa atau anti inflamasi non steroid yang sebaiknya digunakan setelah makan, salah satu obat nya dibawah ini :Aspirin 3 x 1 gr/hari.Indometasin 3 x 200 mg/hari.Fenilbutazon 3 x 400mg/hari.Ibuprofen 3 x 400 mg/hari.

  • RehabilitasiMengistirahatkan sendi yang sakitMenggunakan alat bantu untuk beraktivitas (tongkat,kursi roda dll)FisioterapiOperasi

  • PELAYANAN DASAR PTM (PENYAKIT DEGENERATIF) DI PUSKESMASPromotifMerubah pola hidup menuju hidup bersih dan sehat,skrining pasien berisiko,penyuluhanPreventifMencegah terjadinya komplikasiKuratifPenatalaksanaan pasien secara menyeluruh dan terpadu (Balai pengobatan, Gizi, Farmasi, Laboratorium)Sistem Rujukan

  • PENYAKIT MENULARdr. YUNIARSIH H.

  • TB PARU

    Penyebab : Mycobacterium tuberculosisSifat : jenis batang, tahan asam, aerob , tahan hidup pada udara kering ataupun dinginPenularan melalui droplet udara

  • Gejala KlinisDemam, biasanya subfebril tanpa sebab yang jelasBatuk,dimulai dari batuk kering kemudian menjadi produktif (sputum) hingga batuk darah (hemoptoe)Sesak nafasNyeri dada, berhubungan dengan pleuritisMaleise

  • DiagnosaAnamnesaPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangLab : Sputum BTA S-P-S, Darah Perifer Lengkap Rontgen ThoraksTes Tuberkulin (biasanya pada anak balita)

  • Penatalaksanaan :Pengobatan dengan paduan obat (Obat Paket)Kategori I : INH,Rif,PZA,etambutolKategori II : KAT.1 + suntik StreptomycinPMO (Pengawas minum obat).Perbaikan sanitasi lingkungan.

  • CAMPAKPenyebab : virus CampakSifat : tahan di udara lebih dari 2 jamPenularan : percikan ludah saat penderita bersin atau batukGejala : Demam, Batuk pilek, Ruam kulit (awal di telinga belakang dan wajah), mata merah berair

  • Cara Penularan:Virus campak menyebar melalui percikan ludah saat penderita bersin atau batukVirus akan tetap aktif dan menular di udara atau pada permukaan yang terinfeksi sampai lebih dari 2 jamVirus juga dapat ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum keluarnya ruam sampai 4 hari setelah keluarnya ruam

  • Komplikasi :DiareRadang telinga tengah yang dapat meninbulkan ketulianPneumoniaEncefalitisKebutaan

  • Penatalaksanaan : Merupakan penyakit self Limiting Disease Bersifat simtomatis Pemberian Vit A Pemberian Nutrisi yang baik Penanganan komplikasi jika ada

  • DIARE Adalah Buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya, (3kali/lebih) berlangsung < 14 hari.

  • Penyebab:1. Infeksi 2. Malabsorbsi 3. Alergi 4. Keracunan 5. Imun Defisiensi 6. Sebab-sebab lainTerbanyak karena infeksi dan keracunan.

  • Penularan:Secara fecal oral

    Manifestasi Klinis :BAB encer dan seringNausea atau muntahNyeri perut sampai kejang perutDemamBisa diikuti tanda dehidrasi

  • Tanda dehidrasi: Rasa hausLidah keringTurgor kulit menurunPada bayi ubun-ubun cekungTulang pipi menonjolDehidrasi berat akan tampak gejala syok hipovolemik

  • Prosedur Tatalaksana Diare:Menilai derajat dehidrasi

    PenilaianABC1. Liat:Keadaan Umum

    MataAir Mata

    Mulut & LidahRasa HausBaik, sadar

    NormalAda

    BasahMinum biasa,Tidak hausGelisah, rewel

    CekungTidak ada

    KeringHaus, inginminum banyakLesu,lunglai atau tidak sadarSangat cekungDan keringTidak adaSangat keringMalas/tidakBisa minum2. PeriksaTurgor KulitKembali cepatKembali lambatKembali sangat lambat3. Derajat dehidrasiTanpa dehidrasiDehidrasi ringan/sedangDehidrasi Berat

  • b. Menentukan rencana pengobatan:Rehidrasi sesuai kebutuhan cairanTerapi kausal dan simtomatikEdukasi terutama tentang higiene dan sanitasi lingkungan

  • Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit

    UmurJumlah Oralit yang diberikan tiap BABJumlah Oralit disediakan di rumah< 1 tahun50-100 ml400 ml / hari (2 bungkus)1-4 tahun100-200 ml600-800 ml / hari (3-4 bungkus)> 5 tahun200-300 ml800-1000 ml / hari (4-5 bungkus)Dewasa300-400 ml1200-2800 ml / hari

  • Diare BermasalahDisentri Berat Batasan: Sindrom disentri terdiri dari kumpulan gejala diare dengan darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus

    Etiologi: Dapat disebabkan oleh kelompok penyebab diare, seperti infeksi, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi, tetapi sebagian besar oleh infeksi

  • Patogenesis: Faktor resiko yang memperberat disentri antara lain: Gizi kurang, usia sangat muda, tidak mendapat ASI, menderita campak dan dehidrasi

    Gambaran Klinis: Diawali diare cair, hari kedua/ketiga muncul darah dengan/tanpa lendir, sakit perut dan diikuti tenemus, panas tidak nafsu makan

  • 2. Diare Persisten Batasan: Adalah diare akut yang berlanjut sampai lebih dari 14 hari.

    Etiologi: Sama dengan diare akut, namun diperparah oleh faktor resiko: - Usia kurang dari 4 bulan - Tidak menda[patkan ASI - Kurang Energi Protein (KEP) - Tatalaksanan diare akut yang tidak tepat

  • Patogenesis: Titik sentral patogenesis adalah kerusakan mukosa usus yang didukung faktor-faktor: - Berlanjutnya paparan etiologi - Infeksi intestinal sekunder - Gizi buruk - Menurunnya imunitas - Malabsorpsi dll Tatalaksana: - Rehidrasi - Nutrisi - Pengobatan infeksi

  • VARICELA

    DEFINISIVaricela/Cacar air adalah penyakit virus akut yang ditandai dengan vesikel dikulit dan selaput lendir dan mudah menular melalui percikan ludah dan kontak. Penularan terjadi dari 1-7 hari timbul kelainan kulit.

  • Gejala Klinis :Masa inkubasi 13-17 hari.Gejala awal pusing, sakit kepala dan demam yang tidak terlalu tinggi.Kelainan kulit makula, papula, yang menjadi vesikel berisi cairan jernih.Ruam biasanya lebih banyak di badan. Khas pada kelainan kulit ini adalah berbagai macam ruam dapat ditemukan dalam satu saat

  • Penatalaksanaan :Simptomatis : Parasetamol bila demam tinggi.Pasien dianjurkan mandi dengan air dan sabun (Kalium Permanganat dan antiseptik lain tidak dianjurkan).Beri bedak Salisil 1% (usahakan vesikel tidak pecah).Bila ada infeksi sekunder : Penisilin V 25-50 mg/kgBB/hari atau Amoksisillin 50-75 mg/kgBB/hari.

  • FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)Definisi: Flu burung adalah penyakit menular di kalangan hewan (unggas dan babi) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (H5N1)

  • Cara Penularan:Dari ungggas, hewan lain dan manusiaPenularan dari manusia ke manusia belum terbuktiMelalui kotoran atau sekret unggas mencemari udara dan tangan penjamahMasa inkubasi 3-7 hariMasa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala

  • Gejala Pada Manusia:Batuk dan nyeri tenggorokanSuhu badan panas, di atas 380CMirip flu beratRadang saluran pernafasan atasDapat berlanjut menjadi radang paru (pneumonia) dengan kemungkinan kematian tinggi (1997 di Hongkong: CFR 33,3%)

  • Uji Laboratorium:Isolasi vuirus dari bahan: darah, internal organ/alat dalam: paru, jantung, ginjal dllSerologi: antibodi detection (ELISA/EIA, HI, CFT), antigen detection (HI, IF/FA)Indonesia: laboratorium rujukan: Badan Litbang Kesehatan

  • Terapi: Pencegahan bagi suspek: Olsetamir 2 X 75 mg sehari selama 1 mg. Amantadine Hidrochlorida (symmetrel/symadine) atau Rimantidine (Flumadine)Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksui, sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih dari 45 kg diberikan 100 mg, 2 X sehariObat penghambat neuramidase influenza

  • Kelompok resiko yang perlu diwaspadai:Pekerja peternakan/pemrosesan unggas (termasuk dokter hewan/Insinyur peternakan)Pekerja laboratorium yang memproses sampel unggas/ pasien terjangkitPengunjung peternakan/pemrosesan unggas (dalam 1 minggu terakhir)Kontak dengan penderita flu burung

  • Pencegahan bagi yang beresiko (WHO/WPRO 14 Januari 2004):Cuci tangan sesering mungkin dengan desinfektan (alkohol 70%)APP (sarung tangan, kacamata, masker dll)Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia lanjut, penderita penyakit jantungh, paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (peternakan unggas dll)Pengamatan kesehatan secara pasif bagi yang beresiko/terpapar dan keluarganya: gejala gangguan saluran pernafasan, demam

  • 5. Serosurvai bagi yang terpapar6. Beresiko menghirup udara tercemar: antiviral (oseltamivir 1X75 mg selama 1 minggu)7. Penyuluhan pada masyarakat beresiko tinggi8. Menjaga kebersihan diri pada masyarakat beresiko tinggi9. Melarang masuknya orang di peternakan yang terjadi Al10. Pekerja peternakan/masyarakat sekitar peternakan bila mengalami influenza agar segera berobat ke puskesmas/rumah sakit

  • 11. Menyiagakan RS yang sebelumnya disiagakan untuk SARS - Penyiapan pengobatan: oseltamivir - Menggunakan biosecurity pada pekerja peternakan - Secara rutin mengadakan peetemuan antara Ditjen PP & PL dan Ditjen Peternakan

  • Alat Pelindung Perorangan (APP): Kewaspadaan universal tambahan: kewaspadaan terhadap penularan airborne. 1. Cuci tangan 2. Masker N95, minimum masker bedah 3. Aperon/gaun pelindung 4. Sarung tangan 5. Pelindung kaki (sepatu)

  • 3 Faktor penting pada penyakit menular :Faktor kausal (Agent), berupa mikroorganisme Faktor penjamu (host), perilaku dan daya tahan tubuh manusiaFaktor lingkungan,berhubungan dgn sanitasi,perubahan cuaca atau iklim

  • *

    *