Jarak Aman Antara Septic Tank Dengan Sumur Gali

2
Jarak Aman antara Septic Tank dengan Sumur Gali Pada penelitian yang dilakukan oleh Gotaas, dkk dalam Soeparman (2002), sumber kontaminasi yang berupa tinja manusia yang ditempatkan dalam lubang yang menembus permukaan air tanah. Sampel positif organisme coliform didapatkan pada jarak 4 sampai 6 m dari sumber kontaminasi. Daerah kontaminasi melebar ke luar sampai kira-kira 2 m pada titik yang berjarak sekitar 5 m dari jamban dan menyempit pada kira-kira 11 m. Kontaminasi tidak bergerak melawan arah aliran air tanah. Setelah beberapa bulan, tanah sekitar jamban akan mengalami penyumbatan (clogging), dan sampel yang positif dapat diperoleh hanya pada jarak 2-3 m dari lubang. Dengan kata lain, daerah kontaminasi tanah telah menyempit. Pola pencemaran secara kimiawi sama bentuknya dengan pencemaran bakteriologis, hanya jarak jangkaunya lebih jauh. Dari sudut pandang sanitasi, yang penting diperhatikan adalah jarak perpindahan maksimum dari bahan pencemar dan kenyataan bahwa arah perpindahan selalu searah dengan arah aliran air tanah. Dalam penempatan sumur, harus diingat bahwa air yang berada dalam lingkaran pengaruh sumur mengalir menuju sumur tersebut. Tidak boleh ada bagian daerah kontaminasi kimiawi ataupun bakteriologis yang berada dalam jarak jangkau lingkaran pengaruh sumur (Soeparman, 2002:50).

description

peraturan jarak septiktank dengan sumur gali

Transcript of Jarak Aman Antara Septic Tank Dengan Sumur Gali

Page 1: Jarak Aman Antara Septic Tank Dengan Sumur Gali

Jarak Aman antara Septic Tank dengan Sumur Gali

Pada penelitian yang dilakukan oleh Gotaas, dkk dalam Soeparman (2002),

sumber kontaminasi yang berupa tinja manusia yang ditempatkan dalam

lubang yang menembus permukaan air tanah. Sampel positif organisme

coliform didapatkan pada jarak 4 sampai 6 m dari sumber kontaminasi.

Daerah kontaminasi melebar ke luar sampai kira-kira 2 m pada titik yang

berjarak sekitar 5 m dari jamban dan menyempit pada kira-kira 11 m.

Kontaminasi tidak bergerak melawan arah aliran air tanah. Setelah beberapa

bulan, tanah sekitar jamban akan mengalami penyumbatan (clogging), dan

sampel yang positif dapat diperoleh hanya pada jarak 2-3 m dari lubang.

Dengan kata lain, daerah kontaminasi tanah telah menyempit. Pola

pencemaran secara kimiawi sama bentuknya dengan pencemaran

bakteriologis, hanya jarak jangkaunya lebih jauh.

Dari sudut pandang sanitasi, yang penting diperhatikan adalah jarak

perpindahan maksimum dari bahan pencemar dan kenyataan bahwa arah

perpindahan selalu searah dengan arah aliran air tanah. Dalam penempatan

sumur, harus diingat bahwa air yang berada dalam lingkaran pengaruh

sumur mengalir menuju sumur tersebut. Tidak boleh ada bagian daerah

kontaminasi kimiawi ataupun bakteriologis yang berada dalam jarak jangkau

lingkaran pengaruh sumur (Soeparman, 2002:50).

Tindakan pencegahan pencemaran sumur gali oleh bakteri coliform, yang

harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan cubluk (kakus), lubang galian

sampah, lubang galian untuk air limbah (cesspool; seepage pit) dan sumber-

sumber pengotoran lainnya. Jarak ini tergantung pada keadaan tanah dan

kemiringan tanah. Pada umumnya dapat dikatakan jarak yang aman tidak

kurang dari 10 meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah

tempat-tempat sumber pengotoran seperti yang disebutkan di atas (Entjang,

2000:78). Sedangkan menurut Chandra (2007:46), Sumur harus berjarak

Page 2: Jarak Aman Antara Septic Tank Dengan Sumur Gali

minimal 15 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti

kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya.

Sedangkan menurut Standar Nasional

Indonesia (SNI) 03-2916-1992 tentang

Spesifikasi Sumur Gali untuk Sumber Air

Bersih, bahwa jarak horizontal sumur ke arah

hulu dari aliran air tanah atau sumber

pengotoran (bidang resapan/tangki septic

tank) lebih dari 11 meter, sedangkan jarak

sumur untuk komunal terhadap perumahan

adalah lebih dari 50 meter.