Jantung Memiliki Struktur Seperti Otot Lurik
-
Upload
faisal-abdullah -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Jantung Memiliki Struktur Seperti Otot Lurik
Jantung memiliki struktur seperti otot lurik, involunter, jumlah mitokondrianya
lebih banyak dibandingkan pada otot rangka, dan sumber energi utamanya
merupakan glukosa dan asam lemak. Kontraktibilitas sel otot jantung total
bergantung pada suplai O2 dan bahan bakar dari arteri koronaria.
Oleh karena keperluan ATP yang sangat tinggi, otot jantung bergantung
pada metabolisme aerobik (glikolisis aerob, b-oksidasi asam lemak) yang
berlanjut dengan fosforilasi oksidatif melalui rantai transport elektron di dalam
mitokondria sehingga menghasilkan ATP.
Glukosa masuk ke dalam jantung melalui transporter GLUT 4 (90%) dan
GLUT 1. Kenaikan GLTU 4 diinisiasi oleh insulin dan iskemia. Glukosa darah ( 20 –
40 %) > melalui glikolisis (aerob) > asetil KoA > daur TCA > fosforilasi
oksidatif > ATP
Asam lemak memerlukan fatty-acid binding protein dan carnitine palmitoyl
transferase I untuk di transfer ke dalam mitokondria otot jantung. Oksidasi asam
lemak dalam otot jantung diregulasi oleh aktivitas ACC-2 dan malonyl CoA
decarboxylase. Asam lemak darah (60 – 80 %) > melalui b-oksidasi > asetil
KoA >daur TCA > fosforilasi oksidatif > ATP.
Bila suplai O2 atau pO2 menurun > jumlah ATP tidak mencukupi > sel otot
jantung beralih kemetabolisme anaerob (iskemik). Pada serangan jantung > yang
disebabkan sumbatan arteri koroner > suplai O2 dan bahan bakar terputus > dapat
meyebabkan kematian otot jantung > infark ( Myocardial infarction, MCI)
Pada otot jantung iskemik dibedaka menjadi dua, yaitu iskemik awal dan
iskemik parah. Pada iskemik awal, metabolisme menjadi anaerob sehingga
menyebabkan akumulasi H+ (asam laktat) menyebabkan rasa sakit pada dada dan
oksidasi asam lemak, yaitu: 1). Meningkatkan NADH, 2). Meningkatkan Asetil KO-
A, dan 3). Pengaturan Gradien. Iskemik parah menyebabkan degenerasi ATP
menjadi ADP → adenosin monofosfat + adenosin → dilatasi arteriol koroner.
Pada keadaan normoksia > asam lemak darah merupakan substrat utama
untuk metabolisme energi otot jantung. Ketersediaan asam lemak
darah > menghambat penggunaan glukosa sebagai sumber energi >karena asam
lemak menghambat enzim piruvat dehidrogenase (PDH) dari jalur glikolisis.
Pada keadaan hipoksia/anoksia : oksidasi asam lemak terganggu > asam
lemak darah meningkat danglikolisis anaerob meningkat.