Jani Cantik

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Remaja ini seringkali terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, khususnya kejadian pencurian di dalam rumah. Untuk menghindari hal tersebut, banyak cara yang telah di lakukan untuk memnghindarinya. Salah satunya adalah dengan memasang system alarm anti maling sederhana di pintu rumah. Pemasangan alarm ini berfungsi agar kita bias mengetahui lebih dini akan terjadinya pencurian, sehingga bisa dilakukan pengamanan dan penanganan lebih awal demi keselamatan dan keamanan pemilik rumah. Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai 1

description

jani

Transcript of Jani Cantik

Page 1: Jani Cantik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Remaja ini seringkali terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, khususnya

kejadian pencurian di dalam rumah. Untuk menghindari hal tersebut, banyak cara

yang telah di lakukan untuk memnghindarinya. Salah satunya adalah dengan

memasang system alarm anti maling sederhana di pintu rumah.

Pemasangan alarm ini berfungsi agar kita bias mengetahui lebih dini akan

terjadinya pencurian, sehingga bisa dilakukan pengamanan dan penanganan lebih

awal demi keselamatan dan keamanan pemilik rumah.

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau

pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai

pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam

penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami

kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk

memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya)

pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi,

ataupun sinar.

Alarm Anti maling sederhana ini terdiri dari komponen utama: transistor,

variable resistor. Dimana transistor disini sebagai penguat suara yang nantinya di

keluarkan oleh speaker. Sedangkan variable resistor sebagai penghasil suara

dalam rangkaian. Adapun komponen pendukung adalah switch, kapasitor, resistor,

speaker dan micro processor.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang kami jadikan dasar dalam penelitian ini adalah:

1. Mengapa terlihat adanya getaran diatas permukaan speaker yang berbunyi?

2. Mengapa getaran tersebut dapat membuat frekuensi yang berbeda-beda?

1

Page 2: Jani Cantik

3. Bagaimana frekuensi yang berbeda-beda menghasilkan pola yang berbeda-

beda?

1.3. Tujuan Penelitian

Dapat kami simpulkan tujuan dari penelitian ini berdasarkan masalah

yang kami rumuskan ialah untuk mengetahui adanya perbedaan bentuk

gelombang berdasarkan frekuensi yang berbeda.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yasng bisa diambil dari eksperimen ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui adanya perbedaan bentuk gelombang berdasarkan

frekuensi yang berbeda.

2. Dapat memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan fisika

terutama pada bahasan gelombang.

2

Page 3: Jani Cantik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Rangkaian dan Alarm Anti Maling

Pengertian rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian

rangkaian dan sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika

didefinisikan sebagai kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik pasif

maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal (signal

processing).

Dalam hal ini komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam

operasinya tidak memerlukan catu daya dan sifatnya tidak dapat melakukan

penguatan terhadap arus atau tegangan listrik, sedangkan komponen aktif adalah

komponen elektronika yang dalam operasinya memerlukan catu daya dan

memiliki sifat dapat menguatkan sinyal atau tegangan listrik.

Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor,

sedangkan contoh komponen aktif adalah transistor. Jenis pengolahan sinyal

antara lain adalah penguatan sinyal (amplification), pembangkitan sinyal

(oscillation), dan pemodulasian (modulation).

Rangkaian listrik merupakan interkoneksi berbagai piranti yang secara

bersama melakukan suatu proses energy maupun informasi. Melalui rangkaian

listrik energy maupun informasi di konversikan menjadi energi listrik dan sinyal

listrik (Sudaryatno, Sudirham.2012).

Berawal dari perkembangan inovasi, industri keamanan elektronik dan

peringatan kebakaran telah berdiri sejak tahun 1850 yang di pelopori oleh John

Gamewell dan Edwin Holmes yang mengubah penemuan menjadi bisnis

pengamanan property dalam kehidupan. Keduanya memperdalam kemampuan

ilmiah di akhir abad ke-18.

3

Page 4: Jani Cantik

Awalnya, penemuan baterai pada tahun 1799 dan telegraf pada tahun

1841 secara umum mengubah dunia dan menginspirasi para penyuka hobi,

ahli listrik dan ilmuwan yang ada di seluruh dunia untuk melihat dan

memperdalam ilmu komunikasi. Tidak lama setelah telegraf diperkenalkan,

seorang dokter muda yang kaya bernama William Channing membuat

sebuah sistem dari pemerintah untuk menyalurkan sinyal alarm kebakaran kepada

stasiun pemadam kebakaran yang ada di sekeliling kota Boston, Amerika Serikat.

Menggunakan morse yang ditemukan oleh Samuel Morse dalam

sistem telegram yang memadukan kode dengan teknologi, Channing membuat

rencana elaborasi untuk menyalurkan sinyal dari pusat sistem pemerintah menuju

stasiun pemadam kebakaran untuk memberitahu titik lokasi terjadinya kebakaran.

Rencana Channing memiliki masalah karena besar bunyi bel alarm tidak dapat

dikendalikan dari stasiun pemadam kebakaran.

2.2. Komponen Utama dan Pendukung Alarm Anti Maling Sederhana

Rangkaian alarm ini akan berbunyi apabila saklar tekan yang terpasang

terhubung oleh orang.

Telah kita ketahui bahwa komponen-komponen elektronika yang

dibutuhkan untuk merangkai alarm diatas mempunyai cara kerja sendiri-sendiri

yaitu:

1.    Resistor berfungsi sebagai tahanan listrik yang mempunyai besar tahanan sesuai

dengan warna-warna yang ditunjukkan pada transistor.

2.    Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang digunakan

dalam rangkaian alarm ini adalah kapasitor elektrolisis jenis elektrolisis

aluminium. Kapasitor jenis ini memiliki terminal positif dan terminal negatif.

Kedua terminal ini harus disambungkan dengan polaritas yang benar.

3.  Transistor berfungsi untuk mengalirkan arus melalui terminal emitor dengan

polaritas paling negatif, terminal kolektor beberapa volt lebih positif dibandingkan

4

Page 5: Jani Cantik

terminal emitor lainnya dan terminal basis lebih positif 0,7 V daripada terminal

emitor lainnya.

4.    Buzzer (speaker) berfungsi sebagai penghasil suara alarm.

5.    Baterai berfungsi sebagai sumber daya pada alarm.

6.    Micro-processor berfungsi sebagai pengatur buzzer agar buzzer mati pada waktu

yang ditentukan. Dengan menggunakan micro-processor, kita harus melakukan

pengkodean, yakni memasukkan kode-kode pada alat tersebut.

5

Page 6: Jani Cantik

BAB III

METODE PENELITIAN

2.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

2.2. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu : Rabu, 14 Oktober 2015

Tempat : Mc Donald Paledang

2. Waktu : Jumat, 16 Oktober 2015

Tempat : Rumah M. Razani Surachmat

3. Waktu : Sabtu, 17 Oktober 2015

Tempat : Rumah M. Razani Surachmat

4. Waktu : Rabu, 21 Oktober 2015

Tempat : Rumah M. Razani Surachmat

2.3. Alat dan Bahan

Komponen dasar yang diperlukan untuk membuat alarm Anti Maling

Sederhana ini adalah sebagai berikut

A. Alat

No. Nama Alat Jumlah

1. Solatape 1 buah

2. Gunting 1 buah

3. Tempat kamper bekas 1 buah

4. Kabel Secukupnya

5. Lem tembak Secukupnya

6

Page 7: Jani Cantik

B. Bahan

No. Nama Bahan Jumlah

1. Resistor 1 kiloohm 1 buah

2. Transistor 1 buah

3. LDR (sensor cahaya) 1 buah

4. Buzzer 1 buah

6. Micro Processor 1 buah

7. Baterai 4 buah

9. Tempat Baterai 1 buah

10. Laser 1 buah

2.4. Cara Pembuatan Alat

1. Siapkan semua alat dan bahan

2. Rangkailah transistor, LDR dan resistor dengan susunan dari kanan ke

kiri kosong, LDR, dan resistor

3. Lilitkan kabel merah buzzer pada transistor yang terhubung dengan

LDR dan lilitkan kabel hitamnya pada transistor yang tidak terhubung

dengan apapun. Lakukan hal yang sama pada tempat baterai dan micro

processor.

4. Masukkan rangkaian tersebut ke dalam tempat bekas kamper agar

terkamuflase.

5. Masukkan baterai lalu arahkan sinar laser tepat pada LDR.

6. Alarm anti maling siap untuk digunakan.

7

Page 8: Jani Cantik

2.5. Cara Kerja Alat

1. Letakkan alat alarm anti maling di tempat yang tersembunyi agar tidak

terlihat mencolok

2. Letakkan pula laser agak jauh dari alat alarm anti maling tetapi sinar

laser mengarah pada LDR

3. Nyalakan laser

4. Ketika ada sesuatu yang menutupi cahaya laser, maka alarm akan

berbunyi nyaring selama beberapa detik

8

Page 9: Jani Cantik

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dengan mempelajari materi fisika kelas XII semester satu dengan

baik, kami dapat mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam satu buah alat.

Karena jika dilihat dari komponen dan cara kerja alat tersebut, kami

melibatkan 4 bahasan pada materi fisika semester satu ini. keempat bahasan

tersebut ialah bunyi, cahaya, listrik dinamis dan listrik statis. Walaupun kerja

alat ini sudah baik, tetapi alat ini masih memiliki beberapa kekurangan.

Seperti tidak adanya saklar untuk mempermudah penggunaan alat.

4.2. Saran

Sebaiknya pada alat ini dipasang saklar agar mudah menghidup-

matikan alat tersebut. Bentuk dari alat juga masih kurang rapi dikarenakan

keterbatasan alat yang kami miliki.

9

Page 10: Jani Cantik

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari internet:

http://karedok.net/modul-buku/bab-i-kompnen-komponen-listrik.html

http://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengertian-alarm-anti-maling.html

http://budisma.web.id/contoh-laporan-alarm-anti-maling-sederhana/

10

Page 11: Jani Cantik

LAMPIRAN

Dokumentasi

11