Jan Tung

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah tidak dapat diragukan lagi hidup manusia sangat tergantung terhadap jantung, organ yang satu ini merupakan alat yang berfungsi sebagai alat transportasi darah, gangguan pada jantung berarti gangguan pada sistem transportasi darah dan berarti gangguan terhadap kelansungan kehidupan seorang manusia. Keadaan seperti ini dapat menimpa siapa saja tanpa batasan umur namun resiko tertinggi ada pada orang – orang tertentu seperti mereka yang merokok, mereka yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak, makan – makanan tidak seimbang atau pada seseorang yang telah lanjut usia.Ganguan pada jantung atau biasa disebut dengan penyakit jantung terjadi akibat proses yang berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur – angsur kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsinya secara normal, pada awal penyakit, jantung masih bisa mengkompensasi sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi, namun dalam keadaan tidak terkonpensasi sirkulasi darah yang tidak normal akan menyebabkan sesak nafas, rasa lelah serta sakit pada jantung. Dalam pemenuhan gizi pada penderita penyakit jantung kita dihadapkan pada keadaan yang serba sulit dimana kita harus memenuhi gizi tanpa menggangu dan memicu bertambah buruknya keadaan jantung. Kesulitan seperti ini tidaklah seharusnya terjadi ditengah kesulitan menghadapi penyakit jantung itu sendiri kesulitan baru seperti pemenuhan gizi pada penderitanya. Berbicara mengenai persoalan gizi pada penderita penyakit jantung ada banyak sekali makanan serta minuman yang dilarang untuk dimakan oleh penderita penyakit jantung dan banyak juga makanan yang kemudian dianjurkan untuk dimakan oleh penderita penyakit ini, namun dengan aturan serta ketentuan – ketentuan yang telah diatur sedemikian rupa, hal semacam ini biasa disebut dengan diet. B. Rumusan Masalah 1

description

sfsf

Transcript of Jan Tung

Page 1: Jan Tung

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSudah tidak dapat diragukan lagi hidup manusia sangat tergantung terhadap jantung,

organ yang satu ini merupakan  alat yang berfungsi sebagai alat transportasi darah, gangguan pada jantung berarti gangguan pada sistem transportasi darah dan berarti gangguan terhadap kelansungan kehidupan seorang manusia. Keadaan seperti ini dapat menimpa siapa saja tanpa batasan umur namun  resiko tertinggi ada pada orang – orang tertentu seperti mereka yang merokok, mereka yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak, makan – makanan tidak seimbang atau pada seseorang yang telah lanjut usia.Ganguan pada jantung atau biasa disebut dengan penyakit jantung terjadi akibat proses yang berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur – angsur kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsinya secara normal, pada awal penyakit, jantung masih bisa mengkompensasi sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi, namun dalam keadaan tidak terkonpensasi sirkulasi darah yang tidak normal akan menyebabkan sesak nafas, rasa lelah serta sakit pada jantung.

Dalam pemenuhan gizi pada penderita penyakit jantung kita dihadapkan pada keadaan yang serba sulit dimana kita harus memenuhi gizi tanpa menggangu dan memicu bertambah buruknya keadaan jantung. Kesulitan seperti ini tidaklah seharusnya terjadi ditengah kesulitan menghadapi penyakit jantung itu sendiri kesulitan baru seperti pemenuhan gizi pada penderitanya.

Berbicara mengenai persoalan gizi pada penderita penyakit jantung ada banyak sekali makanan serta minuman yang dilarang untuk dimakan oleh penderita penyakit jantung dan banyak juga makanan yang kemudian dianjurkan untuk dimakan oleh penderita penyakit ini, namun dengan aturan serta ketentuan – ketentuan yang telah diatur sedemikian rupa, hal semacam ini biasa disebut dengan diet.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja tujuan diet pada klien dengan penyakit jantung?2. Apa saja syarat diet pada klien dengan penyakit jantung?3. Apa saja bahan makanan yang dianjur dan yang tidak dianjurkan/dibatasi pada diet pada

klien dengan penyakit jantung?4. Bagaimana pelaksanaan diet pada klien dengan penyakit jantung?5. Contoh menu diet pada klien dengan penyakit jantung?

C. Tujuan1. Mengetahui tujuan diet pada klien dengan penyakit jantung.2. Mengetahui syarat diet pada klien dengan penyakit jantung.3. Mengetahui apa saja bahan makanan yang dianjur dan yang tidak dianjurkan/dibatasi pada

diet pada klien dengan penyakit jantung.4. Mengetahui pelaksanaan diet pada klien dengan penyakit jantung.5. Mengetahui contoh menu diet pada klien dengan penyakit jantung.

1

Page 2: Jan Tung

BAB IIISI

A. Tujuan Diet Pada Klien Dengan Penyakit Jantung1. Mengurangi beban kerja jantung2. Mencapai berat badan normal3. Memenuhi kebutuhan gizi pasien4. Mencegah/menghilangkan penimbunan garam

dan atau cairan.5. Mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah

B. Syarat Diet Pada Klien Dengan Penyakit Jantung1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan (BB) normal.2. Protein 0,8 - 1 g/kg BB ideal/hari. Pada kondisi kardiak kaheksia*) protein 1,2 g/kg BB

Ideal/hari.3. Lemak 20-25% dari energi total, <10% lemak jenuh dan 10—15% lemak tidak jenuh.4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magensium

jika tidak dibutuhkan.6. Garam rendah, 3– 5 g/hari dan batasi cairan jika disertai hipertensi atau edema.7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.8. Serat cukup untuk menghindari susah buang air besar (konstipasi).9. Kardiak kaheksia pada kondisi berat badan sangat rendah dan nafsu makan tidak ada.

C. Bahan Makanan Yang Di Anjurkan dan Yang Tidak Di Anjurkan/Dibatasi Pada Klien Dengan Penyakit Jantung1. Bahan Makanan Yang Dianjurkan

a. Sumber KarbohidratNasi tim, roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras,terigu,sagu, gula pasir, gula merah, madu dan sirup.

b. Sumber Protein Hewani Daging sapi tanpa lemak, ayam tanpa lem rotein Nabatikacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe, kacang hijau.

c. SayuranSayuran yang tidak mengandung gas , seperti : Bayam, kangkung, kacang bucis, kacang panjang, daun kacang panjang, wortel, tomat,gambas,kecipir, labu siam, labu kuning, daun selada dan tauge.

d. Buah-buahanBuah-buahan/sari buah, seperti : jambu, belimbing, alpukat, mangga, pisang, pepaya, jeruk, apel, melon.

e. MinumanTeh encer, coklat  dan sirup.

f. Lain-lainSemua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.

2

Page 3: Jan Tung

2. Bahan Makanan Yang Tidak Di Anjurkan/Dibatasia. Sumber Karbohidrat

Makanan yang mengandung gas atau alkohol , seperti ubi, tape , dan biskuit.b. Sumber Protein Hewani

Daging sapi dan ayam yang berlemak , daging yang diawetkan/dikalengkan seperti kornet, nugget, sosis, ham,limfa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan , keju dan susu full cream.

c. Sumber Protein Nabatikacang-kacangan yang digoreng seperti kacang tanah , kacang mete dan kacang bogor.

d. Sayuransemua sayuran yang mengandung gas , seperti Kol, kembang kol, Lobak,sawi dan nangka muda.

e. Buah-buahanBuah-buahan yang mengandung alkohol dan gas , seperti durian, nangka, cempedak dan nanas.

f. MinumanTeh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol seperti bir dan wiski.

g. Lain-lainCabe, bumbu olahan yang mengandung natrium.(Kemenkes, 2011)

D. Pelaksanaan Diet Pada Klien Dengan Penyakit Jantung:1. Diet Jantung I

Diberikan kepada pendrita dg Miocard Infark (MCI) akut.atau Congestive cardiac failure berat. Diberikan berupa 1- 1,5 lt cairan/ hari selama 1-3 hari bila penderita dapat mencernanya, makanan ini sangat rendah kalori dan semua zat gizi.

2. Diet Jantung IIMakanan diberikan secara berangsur dalam bentuk lunak setelah masa akut MCI dapat

diatasi menurut beratnya Hipertensi atau Oedema yang menyertai penyakit, makanan yang diberikan rendah garam. (Diet jantung II rendah garam), makanan ini rendah kalori, protein, kalsium dan thiamin.

3. Diet Jantung IIIDiberikan kepada penderita Jantung yang tidak terlalu berat atau sebagai perpindahan

dari diet jantung II diberikan dalam benruk mudah cerna berbentuk lunak atau biasa makanan ini rendah kalori tetapi cukup zat gizi lain rendah garam menurut beratnya hipertensi atau Oedema yang menyertai (diet jantung III rendah garam).

4. Diet Jantung IVDiberikan kepada penderita Jantung ringan atau , atau sebagai perpindahan dari diet

jantung III. Diberikan dalam bentuk makanan biasa Rendah garam menurut hipertensi atau Oedema yang menyertai penyakit (diet jantung IV rendah garam) Makanan ini cukup kalori dan zat Gizi lain.

3

Page 4: Jan Tung

5. Contoh Menu Diet Pada Klien Dengan Penyakit Jantunga. Pagi

Nasi Tim Ikan Pindang Orak-arik wortel Teh manis encer

Selingan Juice : Pepaya

b. Siang Nasi Tim Daging bumbu tomat Oseng-oseng tempe Sayur Bening Bayam Buah : Jeruk Manis

Selingan Slada Pepaya

c. Malam Nasi Tim Ayam panggang bumbu kecap Pepes Tahu Cah Sayuran Buah : Pisang

4

Page 5: Jan Tung

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanDiet jantung atau diet pada penderita penyakit jantung secara umum adalah, pengaturan

pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.Diet jantung bertujuan untuk memberikan asupan makanan tanpa memberatkan jantung,

menurunkan berat badan (pada penderita obesitas), mencegah penumpukan garam dan air, serta menurunkan kolesterol.

Diet jantung dilakukan dalam beberapa tahapan dengan beberapa syarat dan ketentuan  tertentu, dan diet jantung harus pula memperhatikan makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi

B. Saran1. Kenali kebutuhan untuk perubahan permanen dan gaya hidup untuk mengurangi resiko

terkena penyakit jantung.2. Kurangi konsumsi lemak dan kolesterol dalam diet3. Tingkatkan pemasukan serat dalam tubuh4. Capai dan pertahankan berat badan ideal pada penderita penyakit jantung serta lakukan

olahraga ringan.

5

Page 6: Jan Tung

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka utamaDjaeni, Achmad. 1998. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Jakarta :

Departemen Kesehatan RIKementerian Kesehatan RI. 2011. Brosur Diet Penyakit Jantung. Kementerian

Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi KlinikPERKI Pusat dan Yayasan Jantung Indonesia. 2002. Pedoman Makan Untuk

Kesehatan Jantung Indonesia. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

6