JamurTiram

13
2008 Nur Hidayat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 10/23/2008 Jamur Tiram

Transcript of JamurTiram

Page 1: JamurTiram

2008

Nur Hidayat

Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Brawijaya Malang

10/23/2008

Jamur Tiram

Page 2: JamurTiram

Table of Contents

Hama dan Penyakit Pada Jamur Tiram ..................................................................................................... 3

Hama ................................................................................................................................................... 3

Penyakit .............................................................................................................................................. 4

Kelainan karena kondisi lingkungan ..................................................................................................... 6

Menghitung Biaya produksi dan Pemasaran Jamur Tiram Segar ............................................................... 8

Olahan Jamur Tiram .............................................................................................................................. 10

PEMBUATAN PERMEN JELI JAMUR TIRAM ......................................................................................... 10

PEMBUATAN KERUPUK JAMUR .......................................................................................................... 10

PEMBUATAN ABON JAMUR TIRAM .................................................................................................... 12

Page 3: JamurTiram

Hama dan Penyakit Pada Jamur Tiram

Budidaya jamur tiram dapat dipandang dari dua sisi yaitu seni dan pengetahuan. Dari sisi seni

maka kita harus merawatnya sedapat kita lakukan, sebagaimana seorang seniman merawat

lukisannya. Jika sebagai pengetahuan, kita harus mempelajari bagaimana merawatnya, agar

dihasilkan produk yang tinggi dan baik. Dua tujuan ini harus dipahami oleh seorang yang

melakukan budidaya jamur tiram.

Hama dan penyakit sering terjadi akibat kecerobohan kita sendiri. Seorang pembudidaya harus

dapat menjaga dari segala kemungkinan yang terjadi. Fungsida, insektidida dan bahan kimia

lainnya dapat membantu,tetapi pencegahan tanpa bahan kimia lebih baik untuk dilakukan.

Pada tulisan kali ini yang akan kita bicarakan barulah jenis-jenis hama dan penyakit pada

budidaya jamur tiram sedang cara pencegahan belum dibahas. Hal ini untuk menjawab

pertanyaan pada blog tentang hama dan penyakit yang sering ada pada jamur tiram.

Hama

a. Megaselia: larvanya akan memakan jamur

b. Lycoriella: problem yang paling sering terjadi. Larva benar-benar merusak. Genus ini

mudah diidentifikasi dari kepalanya yang hitam pada larva dan sayap. Umumnya muncul

dari udara atau tanaman sekitar. Jamur liar merupakan makanan alami mereka.

c. Mycophila: larva berwarna oranye

Page 4: JamurTiram

d. Heteropeza: serangga sangat kecil

e. Nematoda: cacing berukuran sangat kecil dapat memakan jamur

f. Tungau: memakan jamur secara langsung dan menyebabkankerusakan jamur

g. Hama lain yang perlu diperhatikan adalah siput, cacing, tikus.

Penyakit

a. Trichoderma: Jamur berwarna hijau ini umum menyerang jamur tiram. Umumnya

berasal dari udara atau dari pekerja. Dapat terjadai pada substrat yang mengalami

pasteurisasi berlebih (maksimum 600C).

Page 5: JamurTiram

b. Verticillium: Gelembung-gelembung kering menyebabkan distorsi dan bercak.

c. Pseudomonas tolaasii

d. Virus: menyebabkan perubahan warna jamur

Page 6: JamurTiram

e. Jamur lender: menjadikan penampakan jamur tidak menarik

Kelainan karena kondisi lingkungan

a. Batang memanjang: merupakan penyakit fisiologi yang disebabkan oleh kelebihan

karbon dioksida, ventilasi yang kurang, dapat juga disebabkan kurangnya cahaya biru

Page 7: JamurTiram

b. Perhatikan pula jangan sampai kelebihan air karena akan mengganggu udara mencapai

substrat. Miselium tidak dapat menggunakan substrat yang terlalu basah.

Page 8: JamurTiram

Menghitung Biaya produksi dan Pemasaran Jamur Tiram Segar

Dalam budidaya jamur tiram, maka faktor pemasaran dan penentuan harga jual produk menjadi

penting untuk diperhatikan. Berapa harga yang harus ditentukan agar kita tidak rugi. Berapa

persentase tiap komponen yang perlu diperhitungkan agar layak tidaknya usaha kita dapat

diperkirakan. Disini akan kami coba paparkan secara sederhana perhitungan biaya produksi dengan

contoh rupiah dan persentase. Contoh rupiah untuk memudahkan. Namun karena harga bahan baku

ataupun yang lain serta harga pasar berfluktuasi maka angka persen diharapkan akan

mempermudah perhitungan. Angka-angka yang ada akan mudah dikembangkan jika diolah dengan

worksheet seperti excel dsb. Komponen yang dilibatkan juga dapat ditambah, persentase dapat

diubah dan sebagainya sesuai kondisi yang ada.

Pada tulisan ini dibuat singkat. Silahkan dikembangkan sendiri.

Diasumsikan(berdasar hitungan yang dilakukan oleh usaha yang sedang dijalankan) biaya produksi

per kg jamur adalah Rp 4.460,-. Perajin/Petani dapat mengambil untung sebesar (60 %) yaitu Rp

2.740,- sehingga harga jual per kg jamur adalah Rp 7.200,- Ingat harga ini adalah harga ditingkat

petani atau harga tangan pertama yaitu di tempat panen. Untuk mencapai harga sebenarnya masih

banyak yang harus diperhitungkan.

Biaya produksi ditingkat petani (Rp 4.460,-) dihitung berdasarkan biaya tidak tetap (82,20%) dari

total biaya produksi dan biaya tetap 13,70%. Biaya tidak tetap mencakup: jerami, bekatul, kapur,

pembibitan, polibag, pupuk, kompos dan sebagainya yang umum digunakan. Biaya tetap mencakup

depresiasi alat dan kombong serta tenaga kerja. Tenaga kerja dapat dihitung sebagai biaya tetap

atau tidak tetap tergantung pelaksanaan di temapt usaha. Pada industry kecil sering masuk biaya

tidak tetap karena mereka bekerja sesuai pekerjaan saat proses produksi yang dibayar harian.

Hitung total biaya produksi anda (misal Rp 7.045.200,-), hitung total pendapatan anda yaitu jumlah

jamur yang dihasilkan dikalikan harga jual tingkat petani (missal Rp 11.376.000,-), lalu bagilah total

biaya produksi dengan total pendapatan jika diperoleh 1: 1,61 (0,62 atau lebih besar dari 0,60) maka

usaha anda ini layak untuk dilakukan. Jika kurang harap diperhitungkan kembali beberapa factor

biaya dan juga harga jual yang anda tetapkan.

Pada penjualan jamur segar petani dapat menggunakan penjualan sendiri namun cara ini kurang

efektif jika hasil cukup banyak dan semakin besar sehingga mau tidak mau kiat menggunakan jasa

pedagang grosir atau pedagang eceran dalam bentuk pasar, rook atau supermarket. Tentunya

masing-masing tingkat pedagang ingin memperoleh keuntungan. Semakin panjang rantai penjualan

sampai ke konsumen maka beda dengan harga jual di tingkat petani akan semakin besar. Biaya yang

dikeluarkan harus diperhitungkan pula dengan pajak dan transportasi. Umumnya harga jual

ditingkat petani adalah 60% dari harga jual ke konsumen. Artinya harga jual yang kita tetapkan

maksimum adalah 60 % dari harga yang berlaku di pasar.

Page 9: JamurTiram

Penambahan biaya sebesar 40 % meliputi: biaya pemasaran sampai ke tingkat pedagang eceran

sebesar 8,33% (besar kecilnya ini tergantung daerah dan panjang pendeknya jalur) sehingga harga

sampi ke pengecer menajdi Rp 8.100,-. Pengecer harus mengambil untuk untuk penjualananya

(biasanya sebesar 20 %, disini dianggap mengambil untung 31,67%) maka harga di tingkat pengecer

menjadi Rp 12.000,- per kg. apakah harga ini dapat anda capai. Harga jual ke konsumen sebesar Rp

12.000,- adalah harga perkiraan anda untuk melihat apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari harga

yang sesungguhnya ada. Agar anda tahu untung tidak usaha yang akan kita lakukan jika

menggunakan jasa orang lain (rantai distribusi). Biasanya setiap rantai menentukan biaya sendiri

sehingga persentase yang ditulis bukanlah harga mati jadi dapat diubah sesuai dengan situasi di

sekitar tempat usaha.

Produk jamur tiran yang dijual di pasar sering telah mengalami proses lebih lanjut missal

pengemasan dan pendinginan. Penjualan dengan cara ini jug akan menambah biaya dn harga

jualnya. Macam kemasan akan mempengaruhi harga jualnya. Jika produk ini yang anda pakai maka

ada penambahan biaya lagi harga ditingkat petani bisa tidak lagi 60% tapi dapat turun sampai

menjadi 20% jika produk dikemas dalam kaleng dan sebaginya.

Jadi saat anda menentukan harga jual maka lihat harga jual di tingkat konsumen, kemudian tarik

mundur apakah harga yang anda tetapkan dapat bersaing. Jug untuk menentukan harga minimal

yang harus anda tetapkan apabila produk anda akan dibeli oleh distributor (apakah anada harus

mengantar produk ke distributor atau distributor yang akan mengambil sendiri)

Selamat mencoba menghitung usaha anda, agar anda tidak rugi dalam melakukan usaha budidaya

jamur. Semoga sukses selalu menyertai anda. Amiin.

Page 10: JamurTiram

Olahan Jamur Tiram

PEMBUATAN PERMEN JELI JAMUR TIRAM

Bahan dan alat:

1. Jamur Tiram 50 g

2. Gula pasir 100 g

3. Gelatin 20 g

4. Air 100 g

Alat:

1. Panci 2. Kompor 3. Pengaduk 4. Loyang 5. Pisau

Cara membuat:

1. Rebus jamur tiram hingga masak kemudian blender dengan air secukupnya. 2. Masukkan gula pada panci sebanyak 100 gram (1 ons) dan tambahkan jus jamur

(blenderan jamur sebanyak 100 ml. 3. Rebus dalampanci hingga mendidih dan air mulai berkurang (agak kental) 4. tambahkan gelatin yang sudah dilarutkan dalam air. 5. Aduk terus hingga kental (cairan jika diangkat dengan pengadung hanya

menetes pelan. 6. angkat dari kompor setelah agak dingin tuangkan ke dalam loyang. 7. biarkan selama semalam 8. potong sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian lepaskan dari loyang. 9. jika diinginkan permen dapat ditaburi dengan gula halus. 10. permen siap dikemas.

PEMBUATAN KERUPUK JAMUR

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah: 1. Jamur Tiram (1/2 kg), 2. tepung tapioka (1/2 kg), 3. telur bebek (2 butir), 4. gula secukupnya, 5. garam secukupnya, 6. minyak goreng secukupnya, 7. air (100 cc), 8. tali/benang, dan plastik.

Page 11: JamurTiram

Peralatan yang digunakan adalah:

1. kompor, 2. dandang, 3. baskom plastik, 4. talenan, 5. pisau, 6. cobek/penumbuk dan sealer.

Proses Pembuatan

Tahapan dalam pembuatan kerupuk Jamur adalah sebagai berikut: 1. Jamur dicuci hingga bersih 2. kukus atau rebus hingga matang 3. haluskan dengan gilingan daging atau ditumbuk 4. campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit, kemudian masukkan jamur

yang telah dihaluskan, telur bebek, gula dan garam, aduk dan uleni hingga kalis

5. masukkan adonan ke dalam plastik atau daun dengan diameter ± 5 cm, dan ikat

dengan tali/benang.

6. kukus adonan hingga matang, angkat dan dinginkan

7. iris tipis dan jemur hingga kering dengan menggunakan sinar matahari/mesin

pengering.

Page 12: JamurTiram

8. kerupuk jamur kering siap dikemas dan dijual mentah. Atau digoreng dan dikemas

kemudian dijual dalam bentuk matang.

PEMBUATAN ABON JAMUR TIRAM

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah :

1. Jamur Tiram (5 kg) , 2. Kelapa tua berukuran sedang (7 butir ), 3. gula merah (2 ons ), 4. bawang merah (2 ons ), 5. bawang putih (1 ons), 6. cabe merah (½ ons ), 7. ketumbar (40 gram), dan 8. minyak goreng secukupnya.

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan abon cukup sederhana, yakni:

1. kompor, 2. panci email, 3. wajan penggoreng, 4. alat pengepres, 5. timbangan, 6. cobek atau blender, 7. parutan, 8. talenan, 9. nyiru, 10. baskom, 11. pisau, 12. pengaduk, dan 13. alat penutup kantung plastik.

Page 13: JamurTiram

Proses Pembuatan

Tahapan dalam pembuatan abon ikan adalah sebagai berikut:

1. Jamur tiram direbus selama 10 menit. 2. dinginkan dan potongtipis-tipis mengikuti alut lamela atau suwiri dengan tangan. 3. bumbu dihaluskan dan ditumis hingga wangi, kemudian masukkan jamur tiram yang

telah disuwiri, dan tambahkan santan kental

4. goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna coklat tua

5. tiriskan, dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan 6. abon siap dikemas