Jamur Aspergillus Niger

download Jamur Aspergillus Niger

If you can't read please download the document

Transcript of Jamur Aspergillus Niger

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN JAMUR

45Laboratorium Mikrobiologi FK UIILEMBAR KERJA PRAKTIKUM PEMERIKSAAN JAMUR

TUJUAN

Mengamati gambaran mikroskopik jamur dan membedakannya dari bakteriMengamati gambaran biakan jamur pada agar SabouraudMemahami dan mengerjakan pembuatan preparat dan pengecatan jamur dengan cat Gram dan LPCB, dari spesimen jamur yang telah disediakan.

DASAR TEORI

Tulislah dasar teori berdasarkan pustaka sebanyak 150-200 kata.

ALAT

MikroskopGelas obyekDeck glassOse bulatKertas label

BAHAN

Spesimen untuk pemeriksaan jamurContoh preparat mikroskopik Candida spContoh biakan jamur pada agar Sabouraud : C. albicans, Rhizopus sp, Trichophyton sp, Trichophyton rubrum, Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus, Aspergillus nigerCat Gram A, B, C dan DCat LPCBKOH 10-20 %

SKEMA KERJA

Pemeriksaan Jamur

BAHAN PEMERIKSAAN

Letakkan di gelas obyekTambahkan KOH 10-20 % 1 tetesTutup dengan deck glassTunggu selama 10 menitAmati di bawah mikroskoptanpa minyak immersi.Pertama dengan perbesaran 10 x 10, kemudian 10 x 40Goreskan/tanam pada media S+ dan S-Inkubasi pada suhu kamar 25 30 C selama 1-2 mingguPengecatan dengan* LPCB/LPAmati di bawah mikroskoptanpa minyak immersi.Pertama dengan perbesaran 10 x 10, kemudian 10 x 40PREPARAT LANGSUNGKULTUR45Laboratorium Mikrobiologi FK UII

* Pengecatan LPCB

Letakkan 1 tetes KOH atau LPCB pada gelas obyekAmbil 1 ose pecimen/bahan pemeriksaanLetakkan spesimen pada gelas obyekTutup dengan deck glassTunggu selama 10 menitAmati di bawah mikroskop45Laboratorium Mikrobiologi FK UII

Membuat mikrokultur (slide culture)

Jika jamur tumbuh, bukalah dan medium diangkat. Sediaan jamur pada gelas obyek atau deck glass ditetesi alkohol 96 %Biarkan pada suhu kamar, amati pertumbuhan jamur selama 24 jam astau lebihTutup dengan deck glassLetakkan pada petri yang lembab(cara menjaga kelembaban petri : masukkan sedikit air atau beri kapas basah ke dalam petri)Inokulasi jamur yang dimaksud pada keempat sisi medium tersebutLetakkan pada gelas obyek yang sterilLetakkan pada gelas obyek yang sterilAmbil irisan medium S atau S + seluas kira-kira 1 mm2 dan tebal 2 mmCat dengan LPCB atau LPAmati di bawah mikroskopKeterangan :S : Sabourouds dextrose agarS+: Sabourouds dextrose agar + chloramphenicol 0,5 gr/lLP : LactophenolLPCB: Lactophenol Catton Blue45Laboratorium Mikrobiologi FK UII

Tugas praktikan :

Membuat preparat dari spesimen jamur yang tersedia (2 spesimen)Melakukan pengecatan preparat dengan cat Gram dan LPCBMenggambar hasil contoh preparat mikroskopik Candida spMenggambar hasil contoh biakan jamur pada agar Sabouroud: C. Albicans, Rhizopus sp, Trichophyton sp, Trichophyton rubrum, Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus, Aspergillus niger

HASIL

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Yogyakarta, 20...

Mengetahui dosen/asisten, Praktikan

( ) ( )

Manfaat Jamur dalam Dunia Pangan

Jamur

Jamur merupakan mikrobia multiseluler yang banyak dimanfaatkan manusia dalam fermentasi maupun budidaya. Dalam bidang fermentasi umumnya yang digunakan adalah jamur berbentuk hifa dan dikenal dengan sebutan jamur. Contohnya pada pembuatan tempe, angkak dan kecap. Sedang yang dibudidayakan untuk diambil badan buahnya dikenal dengan sebutan sebagai cendawan, misalnya jamur tiram, jamur merang, jamur kuping, dan sebagainya.Karakteristik JamurKenampakan sekilas pertumbuhan jamur benang pada makanan kadang cukup untuk mengidentifikasi jamur tersebut sampai pada tingkat klas atau ordo. Ada beberapa jamur dengan miselia longgar atau seperti bulu kapas, sedang yang lainnya kompak. Beberapa lainnya memiliki kenampakan seperti beludru (velvet) pada permukaan atasnya, beberapa kering dan seperti bubuk (powdery), yang lainnya basah atau memiliki massa seperti gelatin. Beberapa jamur memiliki keterbatasan ukuran, sedang lainnya hanya terhambat oleh makanan dan wadah. Batasan zona pertumbuhan pada talus dapat digunakan untuk membedakan beberapa jamur. ContohnyaAspergilus niger. Pigmen pada miselium merah, ungu, kuning, coklat, kelabu, hitam adalah spesifik. Demikian pula pigmen pada massa spora aseksual: hijau, hijau kebiruan, kuning, oranye, jingga, coklat kelbau atau hitam. Kenampakan koloni jamur dari belakang cawan juga tertentu, seperti hitam kebiruan atau seperti warna hitam pada Cladosporum.Karakteristik fisiologi jamur adalah sebagai berikut1.Kandungan airPada umumnya jamur benang lebih tahan terhadap kekeringan disbanding khamir atau bakteri. Namun demikian, batasan (pendekatan) kandungan air total pada makanan yang baik untuk pertumbuhan jamur dapat diestimasikan, dan dikatakan bahwa kandungan air dibawah 14-15% pada biji-bijian atau makanan kering dapat mencegah atau memperlambat pertumbuhan jamur.2.SuhuKebanyakan jamur termasuk dalam kelompokmesofilik, yaitu dapat tumbuh pada suhu normal. Suhu optimum untuk kebanyakan jamur sekitar 250 300C, namun beberapa tumbuh baik pada suhu 350 370C atau lebih, misalnya pada spesies Aspergillus. Sejumlah jamur termasuk dalam psikrotrofik, yaitu yang dapat tumbuh baik pada suhu dingin, dan beberapamasih dapat tumbuh pada suhu dibawah pembekuan(-50s/d 100C). Hanya beberapa yang mampu tumbuh pada suhu tinggi (termofilik).3.Kebutuhan Oksigen dan Derajat KeasamanJamur benang biasanya bersifat aerob, yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Kebanyakan jamur dapat tumbuh pada interval pH yang luas (pH 2,0 8,5), walaupun pada umumnya jamur lebih suka pada kondisi asam.4.Kebutuhan Makanan (Nutrisi)Jamur pada umumnya mampu menggunakan bermacam-macam makanan, dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kebanyakan jamur memiliki bermacam-macam enzim hidrolitik, yaitu amylase, pektinase, proteinase, dan lipase.5.Senyawa PenghambatBeberapa jamur memproduksi senyawa penghambat bagi mikrobia lain, contihnyaPenicillium chrysogenumdengan produksi penisilinnya,Aspergillus clavatus, klavasin. Beberapa komponen kimia bersifat mikostatik, menghambat pertumbuhan jamur (misalnya asam sorbet, propionate, asetat) atau bersifat fungisida yang mematikan jamur.

Pertumbuhan awal jamur benang adalah lambat dibandingkan dengan bakteri atau khamir, oleh karena itu ketika kondisi lingkungannya menguntungkan bagi pertumbuhan seluruh mikrobia, jamur biasanya kalahdalam berkompetisi. Namun demikian setelah pertumbuhan berlangsung, kemungkinan jamur dapat tumbuh dengan cepat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fermentasi JamurAda beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan jamur, yaitu sebagai berikut:1.Nutrisi.2.pH optimal3.Suhu4.Udara5.Konsentrasi inokulum6.dll

Aplikasi Jamur dalam FermentasiAda beberapa jamur yang memiliki kedudukan penting dalam fermentasi, antara lain sebagai berikut:1.Aspergillus niger.Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat. Asam sitrat merupakan salah satu asam organic yang banyak digunakan dalam bidang pangan, misalnya pada pembuatan permen dan minuman kemasan. Jamur ini sering mengontaminasi makanan, misalnya roti tawar.2.Rhizopus oryzae. Jamur ini penting pada pembuatan tempe. Aktivitas jamur Rhizopus menjadikan nutrisi pada tempe siap dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim yang dihasilkan menjadikan protein terlarut meningkat. Produk tempe kini juga telah dikembangkan menjadi produk isoflavon yang penting bagi kesehatan.3.Neurospora sitophila.Jamur ini merupakan sumber beta karoten pada fermentasi tradisional. Produk oncom yang dikenal di jawa barat adalah hasil fermentasi yang dilakukan olehNeurospora sitophila. Produksi spora untuk sumber beta karoten yang dapat disubstitusikan pada makanan juga telah diteliti. Selain mampu memberikan asupan, beta karoten juga merupakan sumber warna yang cukup menarik.4.Monascus purpureus.Jamur ini dikalangan mikrobiologi jarang dikenal karena produk yang dihasilkan. Mulai petama jamur ini di jawa namun menjadi produk utama Cina dengan namaangkak. Angkak adalah fermentasi pada beras. Jamur ini menghasilkan pewarna alami yang pada umumnya digunakan pada masakan Cina. Sekarang ini telah ditemukan zat aktif pada angkak yang dapat membantu kesehatan dan telah dikemas dalam bentuk kapsul.5.Penicillium sp.Jamur ini paling terkenal karena kemampuannya menghasilkan antibiotika yang disebut penisilin. Sejak pertama kali dikenal terus digunakan sampai sekarang. Jamurpenghasil antibiotika saat ini telah banyak diketahui sehingga ragam atibiotika pun semakin banyak. Selain itu pembuatan antibiotika, spesies yang lain juga digunakan dalam pembuatan keju khusus.Aspergillus nigerTUGAS|Diposkan olehfadlitekling 07'29di08.17

Aspergillus niger van Tieghem

Deskripsi kapang

Kapang (bahasa Inggris mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes. Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa . Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.

Carlile & Watkinson (1994) menyatakan bahwa jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Menurut Moncalvo (1997) dan Kuhn & Ghannoum (2003), sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik.

Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di dalam ruangan telah banyak diteliti. Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah Cladosporium, Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006). Penelitian lain yang dilakukan oleh Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh di dalam ruangan.

Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (Carlile & Watkinson 1994). Menurut Champe et al. (1981) dan Carlile & Watkinson (1994), spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1 10 m) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara (Carlile & Watkinson 1994). Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004).

Aspergillus niger van Tieghem

Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan kelas Fungi imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35C-37C (optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat. Aspergillus niger, mempunyai koloni pada medium Cxapeks Dox mencapai diameter 4-5 cm dalam 7 hari, dan terdiri dari suatu lapisan basal yang kompak berwarna putih hingga kuning dan suatu lapisan konidofor yang lebat yang berwarna coklat tua hingga hitam. Stipe dari konidiofor berdinding halus, berwarna hialin, tetapi dapat juga kecoklatan. Vesikula berbentuk bulat hingga semibulat, dan berdiameter 50-100 m. Fialid terbentuk pada metula dan berukuran (7,0-9,5) x (3-4) m. Metula berwarna hialin hingga coklat, seringkali bersepta, dan berukuran (15-25) x (4,5-6,0) . Konidia berbentuk bulat hingga semibulat, berukuran 3,50-5,0, berwarna coklat, memiliki ornamentasi berupa tonjolan dan duri-duri yang tidak beraturan. Koloni pada medim MEA lebih tipis tetapi bersporulasi lebat.

Taksonomi. A. niger termasuk dalam Aspergillus subgenus Circumdati, bagian Nigri termasuk jenis 15 spora hitam.

Domain: EukaryotaKingdom: FungiPhylum: AscomycotaSubphylum: PezizomycotinaClass: EurotiomycetesOrder: EurotialesFamily: TrichocomaceaeGenus: AspergillusSpecies: A. niger

Habitat . Spesies ini kosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah diisolasi dari tanah, udara,air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras, jagung, tebu, ketimun, kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan.

Catatan: spesies ini sukar dibedakan dari Aspergillus phoenicis dan A. awamori; biasanya dibedakan dari ciri konodianya dengan menggunakan teknik biologi molecular.

Aplikasi ke lingkungan; Aspergillus niger penting pada produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan peningkat citarasa. Asam sitrat harus dimurnikan dari substrat fermentasi sehingga keterlibatan jamur tidak lagi nampak. A. niger juga dapat mengkontaminasi makananmisalnya pada roti tawar, pada jagung yang disimpan dan sebagainya. Banyak enzymes berguna diproduksi oleh industri fermentasi dari A. niger. Misalnya, A. niger glucoamylase digunakan dalam produksi fructose corn syrup, dan pectinases digunakan dalam minuman buah-buahan dan anggur. -galactosidase, sebuah enzim yang merinci tertentu sugars kompleks, merupakan komponen dari produsen obat yang mengklaim dapat menurunkan perut kembung. Selain untuk menggunakan A. niger di dalam industri bioteknologi dalam produksi isotop magnetis-varian yang berisi biologi macromolecules untuk analisis NMR. Aspergillus niger memerlukan mineral (NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4, urea, CaCl2.7H2O, FeSO4, MnSO4.H2O untuk menghasilkan enzim sellulase. Sedangkan untuk enzim amilase khususnya amiglukosa diperlukan (NH4)2SO4, KH2PO4 .7H2O, Zn SO4, 7H2O. Bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi dapat dikomposisi lebih cepat dari pada bahan organik yang rendah kandungan nitrogennya pada tahap awal dekomposisi. Tahap selanjutnya bahan organik yang rendah kandungan nitrogennya dapat dikomposisi lebih cepat daripada bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi. Penurunan bahan organik sebagai sumber karbon dan nitrogen disebabkan oleh Aspergillus niger sebagai sumber energinya untuk bahan penunjang pertumbuhan atau Growth factor. Aspergillus niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler. Bahan organik dari substrat digunakan oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel dan mobilitas selAspergillus nigerDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum DiperiksaLangsung ke: navigasi,cari?Aspergillus niger

Mikrograf dariA. nigeryang ditumbuhkan pada mediumSabouraud agardengan perbesaran 100xKlasifikasi ilmiahDomain:Eukaryota

Kerajaan:Fungi

Filum:Ascomycota

Upafilum:Pezizomycotina

Kelas:Eurotiomycetes

Ordo:Eurotiales

Famili:Trichocomaceae

Genus:Aspergillus

Spesies:A. niger

Nama binomialAspergillus nigervan Tieghem1867Aspergilus nigermerupakanfungidari filumascomycetesyang berfilamen, mempunyaihifaberseptat, dan dapat ditemukanmelimpahdialam.[1]Fungi ini biasanya diisolasi daritanah, sisatumbuhan, danudaradi dalamruangan.Koloninyaberwarna putih padaAgar Dekstrosa Kentang(PDA) 25C dan berubah menjadi hitam ketikakonidiadibentuk.[2][3]KepalakonidiadariA. nigerberwarna hitam, bulat,cenderungmemisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur.[4][5]Habitat[sunting|sunting sumber]A. nigerdapat tumbuhoptimumpadasuhu35-37C, dengan suhuminimum6-8C, dan suhumaksimum45-47C.[1]Selain itu, dalam proses pertumbuhannya fungi ini memerlukanoksigenyang cukup (aerobik).A. nigermemiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisankonidiosporatebal berwarna coklat gelap sampai hitam.[1]Metabolisme[sunting|sunting sumber]Dalam metabolismenyaA. nigerdapat menghasilkanasam sitratsehingafungiini banyak digunakan sebagai modelfermentasikarena fungi ini tidak menghasilkanmikotoksinsehingga tidak membahayakan.[6]A. nigerdapat tumbuh dengan cepat, oleh karena ituA. nigerbanyak digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan pembuatan berapaenzimsepertiamilase,pektinase,amiloglukosidase, danselulase.[7]Selain itu,A. nigerjuga menghasilkangallic acidyang merupakan senyawafenolikyang biasa digunakan dalamindustrifarmasidan juga dapat menjadisubstratuntuk memproduksi senyawaantioksidandalam industri makanan.[8]A. nigerdalam pertumbuhannya berhubungan langsung denganzatmakananyang terdapat dalamsubstrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul yang lebihkompleksharus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalamsel, dengan menghasilkan beberapaenzimekstra seluler sepertiprotease,amilase,mananase, dan-glaktosidase.[1]Bahanorganikdari substrat digunakan olehAspergillus nigeruntuk aktivitastransportmolekul, pemeliharaanstruktursel, danmobilitassel.[5][1]Aspergillus dan MakananKapangAspergillussp tidak sepopulerRhizopussp. Hal ini disebabkanRhizopussp langsung dapat dilihat oleh konsumen pada makanan yang dikonsumsi misalnya tempe jugaNeurosporapada oncom. Aspergillus sebenranya lebih banyak dimanfaatkan namun produk yang dikonsumsi tidak melibatkan jamurnya.Aspergillus oryzaeyang digunakan dalam pembuatan kecap, sangatlah berperan pada perombakan protein kedelai sehingga meningkatkan protein terlarut pada kecap yang dihasilkan. Perombakan karbohidrat yang dilakukan oleh enzim amilase dari Aspergillus juga penting bagipertumbuhan bakteri dan khamir ketika kedelai mengalami fermentasi dalam larutan garam.Aspergillus nigerpenting pda produksiasam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan peningkat citarasa. Asam sitrat harus dimurnikan dari substrat fermentasi sehingga keterlibatan jamur tidak lagi nampak.A. nigerjuga dapat mengkontaminasi makananmisalnya pada roti tawar, pada jagung yang disimpan dan sebagainya.Aspergillus flavusmerupakan kapang yang menghasilkan aflatoksin yaitu toksin yang dapat mematikan manusia dan ternak tergantung tipenya.Jamur ini banyak mengkontaminasi kedelai dan kacang tanah.Aspergillus fumigatusdigunakan untuk produksi enzim amilase yang dipakai pada berbagai industri termasuk industri makananDan masih banyak lagi pemanfaatan atau kontaminan Aspergillus pada makanan. Semoga informasi singkat ini dapat menambah wawasan pada kita bahwa jamur ada yang dapat kita manfaatkan ataupun kita waspadai keberadaannya.JamurAspergillus1 SEPTEMBER 2012BYLIESMINAA.TINJAUAN TENTANG ASPERGILLUS

1.Definisi.

Aspergillusadalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimanamana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium.Aspergillusadalah jamur yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora.Aspergillusberkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru.(Tarigan, 1991)2.Ciri-ciri.

CiciciriAspergillusadalah mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan merupakan hifa fertil, koloninya berkelompok, konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidiumkonidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara, konidiumkonidium ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertentu pada jamur. (Schlegel, 1994)3.Taksonomi

Kingdom : MyceteaeDivisi : AmastigomycotaKelas : AscomycetesOrdo : EurotialesFamili : EuroticeaeGenus :AspergillusSpesies :AspergillusfumigatusAspergillus flavus Aspergillus clavatus Aspergillus nidulans Aspergillus niger Aspergillus oryzae Aspergillus yermus Aspergillus wentii(Sudiro, 1993)B.TINJAUAN TENTANG ASPERGILLUS FUMIGATUS

1.Definisi.

Aspergillus fumigatusadalah jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang mudah diisolasi dari lingkungan udara. Jamur ini dapat ditemukan di mana-mana pada tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. (Jawetz, 1996)2.Morfologi.Gambaran makroskopis.

Aspergillus fumigatusmembentuk koloni berwarna hijau berkabut dengan tekstur seperti beludru.Gambaran mikroskopis.

Aspergillus fumigatusmemiliki tangkai-tangkai panjang (konidiofor), konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung konidiofor muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidiumkonidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara yang mendukung kepalanya yang besar (vesikel). Di kepala ini terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora.Aspergillus fumigatusini mampu tumbuh pada suhu 37C. (Marvell, 2008)Aspergillus fumigatusbereproduksi dengan pembentukan konidiospora yang dilepaskan ke dalam lingkungan.Aspergillus fumigatusini mampu tumbuh pada suhu 37C. SpesiesAspergillussecara alamiah ada dimanamana, terutama pada makanan, sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos. Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun. Penyebarannya melalui inhalasi konidia yang ada di udara. (Marvell, 2008)Aspergillus jamur rumahanPosted byReTRoKasus-kasus paru di Indonesia umumnya berkisar antara TB, asma, kanker paru, dan pneumonia. Empat penyakit ini sangat lazim ditemui di rumah-rumah sakit di Indonesia, masyarakat awam pun relatif familiar dengan penyakit di atas. Namun sebenarnya ada salah satu penyakit paru yang kejadiannya tidak terlalu sering namun kerap terjadi karena terdapat penyakit paru lain yang mendasarinya. Dialah spektrum penyakit infeksi paru akibat infeksi jamur, yakni aspergilosis.Spesies Aspergillus merupakan jamur yang umum ditemukan di materi organik. Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia ialah Aspergillus fumigatus dan Aspergillus niger, kadang-kadang bisa juga akibat Aspergillus flavus dan Aspergillus clavatus yang semuanya menular dengan transmisi inhalasi.Penyakit jamur yang muncul dengan berbagai sindroma klinis yang disebabkan oleh spesies Aspergillus. Penderita dengan penyakit paru kronis (terutama asthma, juga penyakit gangguan paru kronis atau cystic fibrosis) dan penderita yang alergi terhadap jamur ini dapat menyebabkan kerusakan bronchus dan penyumbatan bronchus intermiten. Keadaan ini disebut sebagai allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA).Kolonisasi saprophytic endobronchial pada penderita dengan pelebaran bronchus atau bronkiektasi dapat menimbulkan gumpalan hyphae, dan massa hyphae yang besar mengisi rongga-rongga yang sebelumnya sudah ada (berupa bola jamur atau aspergilloma). Suatu spesies Aspergillus dapat muncul bercampur dengan organisme lain dalam abses bakteriil paru-paru atau pada empiema.Aspergillosis yang invasif dapat terjadi, terutama pada pasien yang menerima terapi imunosupresif atau sitotoksik; ia dapat menyebar ke otak, ginjal dan organ lain dan seringkali fatal. Invasi kedalam pembuluh darah berupa trombosis dan menyebabkan infark adalah ciri dari infeksi jamur ini pada pasien dengan kekebalan rendah.Organisme ini dapat menginfeksi tempat dipasangnya katup jantung prostetik. Spesies Aspergillosis adalah penyebab paling umum dari otomikosis; jamur membuat koloni atau menyebabkan infeksi invasif pada sinus paranasal.Jamur ini tumbuh pada jenis makanan tertentu, isolat dari Aspergillus flavus (kadang juga spesies lain) bisa memproduksi aflatoksin atau mikotoksin lain; toksin ini dapat menyebabkan penyakit pada ikan dan hewan dan sangat karsinogenik pada hewan percobaan.Hubungan antara kadar aflatoksin yang tinggi pada makanan dan timbulnya kanker hepatoseluler ditemukan di Afrika dan Asia Tenggara.Diagnosis ABPA ditegakkan antara lain adanya reaksi benjolan merah di kulit jika dilakukan skarifikasi atau suntikan intradermal dengan antigen Aspergillus, adanya sumbatan bronchus yang menahun, eosinofilia, terbentuknya antibodi presipitasi serum terhadap Aspergillus, peningkatan kadar IgE dalam serum dan adanya infiltrat paru yang bersifat transien (dengan atau tanpa bronkiektasis sentral). Kolonisasi endobronkial saprofitik didiagnosa dengan kultur atau ditemukannya Aspergillus mycelia pada sputum atau pada dahak ditemukan hyphae. Serum precipitin terhadap antigen spesies Aspergillus biasanya juga muncul.Bola jamur dari paru biasanya dapat didiagnosa dengan foto toraks dan dari catatan medis. Diagnosa aspergillosis invasif ditegakkan dengan ditemukannya Mycelia Aspergillus dengan mikroskop dari jaringan yang terinfeksi; konfirmasi diagnosa dilakukan dengan kultur untuk membedakan dengan penyakit jamur lain yang gambaran histologinya mirip.Penyebab penyakitAspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus adalah penyebab paling umum dari aspergillosis pada manusia, walau spesies lain dapat juga sebagai penyebab. Aspergillus fumigatus menyebabkan banyak kasus bola jamur; Aspergillus niger penyebab umum otomikosis.Distribusi PenyakitTersebar diseluruh dunia, jarang dan bersifat sporadis, tidak ada perbedaan insidens berdasarkan ras atau jenis kelamin.ReservoirSpesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana, terutama pada makanan, sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos. Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun.Cara PenularanMelalui inhalasi konidia yang ada di udara.Masa InkubasiHitungan hari hingga minggu.Masa PenularanTidak disebarkan dari satu orang ke orang lain.Kerentanan dan KekebalanSpesies Aspergillus ditemukan dimana-mana, dan Aspergillosis biasanya muncul sebagai infeksi sekunder dan hal ini membuktikan bahwa orang yang sehat kebal terhadap penyakit ini. Kerentanan akan meningkat dengan pemberian terapi imunosupresif dan sitotoksik dan serangan invasif terlihat terutama pada pasien dengan netropenia yang berkepanjangan. Penderita HIV/AIDS atau penderita penyakit granulomatous kronik pada masa kanak-kanak juga peka terhadap infeksi jamur ini.PemberantasanCara Cara Pencegahan:Udara ruangan yang disaring dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) dapat menurunkan infeksi aspergillosis invasive pada penderita yang dirawat di RS terutama penderita dengan netropenia.Pengobatan spesifik:ABPA diobati dengan corticosteroid suppression dan biasanya membutuhkan terapi yang lama. Reseksi bedah, jika memungkinkan, adalah pengobatan paling tepat untuk aspergilloma. Amphotericin B (Fungizone atau formasi lipid) IV dapat digunakan untuk infeksi jaringan bentuk invasif.Pemberian Itraconazole bermanfaat bagi penderita yang perkembangannya lebih lambat dan untuk penderita yang mempunyai masalah kekebalan. Terapi imunosupresif harus dihentikan atau dikurangi sebisa mungkin. Kolonisasi endobronkial harus diobati sedemikian rupa untuk memperbaiki drainase bronkopulmoner.Tindakan penanggulangan wabah: tidak dilakukan upaya penanggulangan wabah; penyakit sifatnya sporadis.Diagnosis aspergilosis tidak ditegakkan secara klinis semata, namun memerlukan interpretasi radiologis dari orang yang berpengalaman, ujar Elisna Syahrudin dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan, Jakarta. Di antara jutaan jamur di muka bumi ini, jenis Aspergillus sp. lah yang hobi menimbulkan infeksi paru, terutama Aspergillus fumigatus. Jamur ini merupakan jamur rumahan yang sporanya sangat banyak bertebaran di dunia, termasuk di sputum tubuh manusia yang sehat. Pada keadaan status imunologi yang rendah, pertumbuhan jamur akan merajalela dan Aspergillus mampu menginvasi arteri dan vena, sehingga lokasinya tidak hanya di sputum, namun bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh. Aspergillus dapat menyebabkan spektrum penyakit pada manusia, bisa jadi akibat reaksi hipersensitivitas hingga bisa karena angioinvasi langsung. Umumnya Aspergillus akan menginfeksi paru-paru, yang menyebabkan empat sindrom penyakit, yakni Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA), Chronic Necrotizing Pneumonia Aspergillosis (CNPA), Aspergiloma, dan Aspergilosis invasif. Pada pasien yang imunokompromais aspergilosis juga dapat menyebar ke berbagai organ menyebabkan endoftalmitis, endokarditis, dan abses miokardium, ginjal, hepar, limpa, jaringan lunak, hingga tulang.ABPA merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap kolonisasi aspergilosis di daerah pohon trakeobronkial dan terjadi berkaitan dengan asma dan fibrosis kistik. Pada sinusitis alergik akibat jamur juga dapat terjadi sendiri atau bersama dengan ABPA. Adapun aspergiloma merupakan fungus ball (misetoma) yang terjadi karena terdapat kavitas di parenkim akibat penyakit paru sebelumnya. Penyakit yang mendasarinya bisa berupa TB (paling sering) atau proses infeksi dengan nekrosis, sarkoidosis, fibrosis kistik, dan bula emfisema. Fungus ball ini dapat bergerak di dalam kavitas tersebut namun tidak menginvasi dinding kavitas. Adanya fungus ball menyebabkan terjadinya hemoptisis yang berulang.CNPA merupakan proses subakut yang biasanya terdapat pada pasien imunosupresi, terutama berkaitan dengan penyakit paru sebelumnya, alkoholisme, atau terapi kortikosteroid kronik. Sering kejadian ini terlewat karena sulit dikenali hingga akhirnya terbentuk infiltrat paru dengan kavitas. Aspergilosis invasis juga terjadi karena imunosupresi dengan gejala progresif yang cepat dan fatal meliputi invasi ke pembuluh darah dengan berakibat infiltrat multifokal yang lebar dan berkavitas di sekitar pleura, menjalar hingga ke sistem saraf. Status imunosupresi yang sering menyebabkan aspergilosis invasif ialah AIDS, penyakit granulomatosa kronik, netropenia, tranplantasi sumsum tulang atau organ padat.Patofisiologi aspergilosisEmpat macam klasifikasi klinis aspergilosis memiliki patofisiologi yang berbeda sesuai jenisnya. Hifa jamur aspergillus memiliki bentuk yang berbeda dibanding jamur lainnya. Dengan pewarnaan perak, akan terlihat hifanya bercabang 450 yang tumbuh pesat pada suhu tubuh normal manusia. Sistem imun alamiah akan berusaha menyingkirkan spora mulai dari lapisan mukosa dan gerakan silia pada saluran pernapasan. Selanjutnya, jika spora sudah terlanjur masuk, akan ada perlawanan dari makrofag dan netrofil melalui fagositosis. Beberapa spesies Aspergillus memproduksi metabolit toksin yang menghambat proses fagositosis ini. Kortikosteroid (terutama pada penderita asma) juga akan melemahkan proses fagositosis ini. Keadaan imunosupresi lainnya (mis. AIDS, penyakit granulomatosa kronik, imunosupresi farmakologis) juga menyebabkan disfungsi atau menurunkan jumlah netrofil. Pada pasien imunokompromais, invasi vaskular lebih sering terjadi dan menyebabkan infark, perdarahan, serta nekrosis jaringan paru. Individu dengan CNPA umumnya akan mengalami pembentukan granuloma dan konsolidasi alveolar yang di sela-selanya terdapat hifa.

ABPA terjadi karena terdapat reaksi hipersensitivitas terhadap A. fumigatus akibat pemakaian kortikosteroid terus menerus. Akibatnya akan terjadi produksi mukus yang berlebih karena kerusakan fungsi silia pada saluran pernapasan. Mukus ini berbentuk sumbatan yang mengandung spora A. fumigatus dan eosinofil di lumen saluran napas. Akan terjadi presipitasi antibodi IgE dan IgG melalui reaksi hipersensitivitas tipe I menyebabkan deposit kompleks imun dan sel-sel inflamasi di mukosa bronkus. Deposit ini nantinya akan menghasilkan nekrosis jaringan dan infiltrat eosinofil (reaksi hipersensitivitas tipe III) hingga membuat kerusakan dinding bronkus dan berakhir menjadi bronkiektasis. Tak jarang ditemui spora pada mukus penderita aspergilosis paru.Pada aspergilloma terdapat kolonisasi nonivasif karena di parenkim paru sudah terdapat kavitas, kista, bula, atau bronkus yang mengalami ektasis. Penyebab yang paling sering ialah tuberkulosis, sarkoidosis, dan bronkiektasis. Penyebab lainnya bisa berupa fibrosis kistik, spondilitis ankilosa, kista bronkogenik, pneumonokoniasis, sekuestrasi pulmonal, keganasan dengan kavitas, dan pneumatokel akibat sekunder pneumonia akibat Pneumocystis carinii. Secara histologis, aspergiloma merupakan gambaran dari adanya fungus ball (misetoma), yakni sebuah konglomerasi seperti massa dari hifa yang tumpang tindih dengan fibrin, debris selular, mukus, dan produk darah lainnya. Misetoma ini dapat mengalami kalsifikasi menjadi gambaran amorf atau seperti cincin dari foto toraks. Lebih dari setengan pasien aspergiloma akan mengalami peningkatan presipitin serum.CNPA atau aspergilosis semiinvasif terjadi pada status imunokompromais sedang, terutama pada penyakit yang berlangsung kronik, terutama Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit lain yang telah diketahui menjadi faktor predisposisi ialah alkoholisme, lanjut usia, dan penggunaan steroid berkepanjangan. Terbentuk kavitas secara perlahan namun progresif di lobus atas paru yang menyebabkan bronkiolitis dan bronkopneumonia. Secara radiologis konsolidasi ini akan sangat mirip dengan proses spesifik TBC. Namun secara histologis akan terlihat proliferasi organisme di ruang interalveolar, perdarahan intraalveolar, dan invasi dinding bronkial yang menyebabkan nekrosis jaringan dengan pembentukan mikoabses.Adapun aspergilosis invasif relatif umum terjadi pada pasien dengan status imunokompromais berat, terutama AIDS dan transplantasi organ. Spora jamur akan berproliferasi di saluran udara paru dan pada keadaan imunokomprais berat spora akan masuk ke pembuluh darah transbronkial menyebabkan infark hemoragik. Di area ini akan terbentuk kavitas yang mengandung sekuestrum paru yang terinfeksi, terlihat sangat mirip misetoma. Jamur ini juga dapat menyebar secara sistemik dan potensial merusak jantung, otak, ginjal, hepar, limpa, tiroid, dan saluran pencernaan.Tanda dan gejalaABPA merupakan sindrom yang sering terjadi pada pasien asma dan fibrosis kistik sehingga bermanifestasi dengan demam dan infiltrat paru yang tidak responsif dengan terapi antibakterial. Penderita mengeluh batuk produktif dengan gumpalan mukus yang dapat membentuk kerak di bronkus., kadang menyebabkan hemoptisis. ABPA juga bisa terjadi berbarengan dengan sinusitis fungal alergik, dengan gejala sinusitis di dalamnya dengan drainase sinus yang purulen.Aspergiloma bisa juga tidak menimbulkan gejala klinis tertentu selain penyakit utama yang mendasarinya, yakni TBC, sarkoidosis, atau proses nekrosis lain di paru. Pada pasien HIV aspergiloma dapat terjadi pada area yang berkista akibat infeksi pneumonia Pneumocystis carinii. Dari semua pasien aspergiloma, 40-60%nya akan mengalami hemoptisis yang masif dan mengancam nyawa. Kadang-kadang aspergiloma juga dapat menyebabkan batuk-batuk dan ddemam berkepanjangan.CNPA bermanifestasi sebagai pneumonia subakut yang tidak responsif terhadap terapi antibiotik normal, sehingga menyebabkan kavitas selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Seperti tipe aspergilosis lainnya, pasien dengan CNPA memiliki penyakit tertentu yang mendasarinya, yakni PPOK atau alkoholisme, dengan gejala yang meliputi demam, batuk, keringat malam, dan penurunan berat badan. Umumnya pasien yang menggunakan antibiotik atau antituberkulosis berkepanjangan tanpa respon pengobatan yang baik dapat menyebabkan paru menjadi rusak, nekrosis, hingga akhirnya terbentuk CNPA.Terakhir, aspergilosis invasif mengalami gejala yang sangat bervariasi, yakni demam, batuk, sesak napas, nyeri pleura, dan kadang-kadang menimbulkan hemoptisis pada pasien dengan prolong neutropenia atau keadaan imunosupresi. Transplantasi organ yang paling sering menimbulkan aspergilosis ialah transplantasi sumsum tulang. Namun kadang aspergilosis juga ditemui pada pasien transplantasi organ padat semisal paru-paru, jantung, dan hepar. Sedangkan pasien leukemia dan limfoma sangat berpotensi mendapat aspergilosis karena terinduksi kemoterapi. Pascakemoterapi akan terjadi prolong neutropenia dengan gejala demam dan infiltrat di paru meskipun sudah dibom antibiotik. Dari CT-scan dan radiografi akan terlihat pola yang khas, yakni nodul, infiltrat dengan kavitas, serta infiltrat.Secara umum gejala klinis aspergilosis tidak ada yang khas, pasien ABPA mungkin akan mengalami demam, batuk berdahak, dengan mengi pada auskultasi. Pasien dengan aspergilosis invasif dan CNPA selain mengalami demam juga sering batuk berdahak. Khusus pengidap aspergilosis invasif akan mengalami takipneu dan hipoksemia berat. Penderita aspergiloma akan mengalami gejala sesuai penyakit yang mendasarinya, namun gejala yang paling sering ialah hemoptisis. Secara umum, gejala klinis dan hasil lab semua jenis aspergilosis akan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.Manajemen aspergilosisPrinsip pengobatan aspergilosis ialah menghilangkan jamur dan sporanya dari tubuh penderita. Namun secara garis besar penatalaksanaannya dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan penyebabnya; pengobatan CNPA dan aspergilosis invasif berbeda dengan aspergiloma dan ABPA.Aspergilosis invasif merupakan penyakit sistemik akibat imunosupresi, sehingga kemunculannya bisa diantisipasi. Jika terdapat pasien HIV, leukemia, limfoma, atau pasien pascatranplantasi, perlu diberikan antijamur sebagai profilaksis. Saat ini antijamur pilihan yang dianjurkan ialah Voriconazole, sementara beberapa tahun silam masih dianjurkan untuk memakai Amfoterisin B. Voriconazole relatif lebih aman karena toleransi yang lebih baik dibanding Amfoterisin. Namun untuk keadaan mukormikosis, amfoterisin tetap diberikan karena Voriconazole tidak efektif terhadap mucor. Pasien yang sudah resisten dengan Voriconazole dapat diberikan Caspofungin. Derivat azol dan amfoterisin tidak direkomendasikan untuk dikombinasi karena azol akan menghambat absorpsi amfoterisin. Namun kombinasi sesama azol (mis. Voriconazole dengan Itraconazole atau Fluconazole) layak diberikan untuk pasien yang sudah resisten dengan antijamur. Pemberian antijamur ini akan lebih efektif jika dibarengi dengan perbaikan status imunokompromais, misalnya dengan pemberian growth factor.Terapi yang tepat untuk aspergiloma ialah simtomatik, yakni mengurangi hemoptisis. Namun terapi kausal yang tepat untuk aspergiloma ialah dengan pembedahan. Dengan lobektomi, kavitas yang berisi aspergiloma dapat dihilangkan dengan mudah. Namun toleransi pembedahan toraks sangat ketat sehingga sering ditunda karena fungsi paru penderita sudah jauh berkurang. Akhirnya, untuk aspergiloma pun digunakan itraconazole oral dengan angka kesembuhan hingga 60%. Tindakan lain yang dapat dilakukan ialah embolisasi arteri bronkial untuk mencegah hemoptisis yang terlalu masif, namun memerlukan keahlian yang sangat tinggi dari radiologis dengan panduan CT-scan karena arteri bronkial bercabang menjadi arteri spinalis, sehingga dikhawatirkan terjadi komplikasi neurologis.

Penderita ABPA diobati sesuai proses penyakitnya, karena ABPA terjadi akibat proses hipersensitivitas, maka respon alergi harus dikurangi. Meskipun ABPA terjadi karena pemakaian kortikosteroid terus-menerus, namun pengobatannya juga menggunakan kortikosteroid, namun dengan oral, bukan lagi inhalasi. ABPA yang kronik memerlukan antijamur semisal itraconazole yang dapat mempercepat hilangnya infiltrat. ABPA yang berbaerngan dengan sinusitis alergik fungal memerlukan tindakan operasi jika terdapat polip obstruktif. Kadang-kadang dapat juga dibilas dengan amfoterisin untuk mempercepat peyembuhan.Pengobatan CNPA terdiri dari terapi dengan voriconazole, atau bisa juga dengan itraconazole, caspofungin, atau keluarga amfoterisin. Jika respon antijamur sangat kurang, terapi CNPA ialah dengan pembedahan paru. Pembedahan ini ditujukan untuk lesi yang terlokalisasi yang tidak respon dengan antijamur, apalagi jika telah dibarengi dengan hemoptisis dan sumbatan mukus.Secara ringkas. Aspergillus, sejenis jamur yang sporanya terdapat pada kotoran burung dan kelelawar. Spora ini dapat memasuki parenchym paru-paru bila terhirup dan menimbulkan Aspergillosis paru-paru. Penyakit tersebut bersifat primer bila tidak ada infeksi lain dan bila terjadi infeksi massal dengan spora, ini sering berhubungan dengan pekerjaan si penderita.Aspergillosis paru-paru sekunder terjadi bila si penderita sebelumnya mempunyai penyakit tbc (Tuberkulosis paru), Diabetes Mellitus, kanker paru dan pada penderita yang diberi pengobatan antibiotika serta obat kortikosteroid untuk jangka waktu lama dalam dosis tinggi.Pada penderita tbc dengan batuk darah yang sudah sembuh, kemudian terjadi lagi batuk darah, kemungkinan jamur ini ada. Pada rongent terlihat gambaran yang sangat khas berupa rongga atau lubang paru-paru dengan bola atau fungus ball yang merupakan kumpulan koloni jamur.

Jika bola ini lepas, tidak memberi gejala karena tidak mengadakan infiltrasi. Tetapi jika terjadi infiltrasi, maka dinding paru-paru dan pembuluh darah rusak menimbulkan perdarahan setempat.

Infeksi lain yang menimbulkan gejala ringan berupa alergi. Reaksi alergi karena inhalasi spora aspergillus ini dapat menyebabkan asma. Dapat pula menyebabkan reaksi lokal pada saluran napas sehingga menghasilkan lendir atau mukus yang banyak.Aspergillosis lain yang menyerang liang telinga disebut Otomycosis (jamur telinga), apabila menyerang permukaan kuku disebut Oncychomycosis (jamur kuku), dan bila menyerang kornea mata disebut Keratomycosis (jamur kornea mata) dan pernah di dapatkan sebagai Mycetoma atau aspergillosis berbagai alat tubuh lainnya.Beberapa species aspergillus yang tersering dianggap penyebab penyakit ialah Aspergillus Fumigatus, Aspergillus Niger dan Aspergillus Flavus Oryzae. Diagnosis dibuat dengan memeriksa sputum atau dahak penderita, sekret bronchus, sekret hidung, pus atau nanah dari sinus, kerokan kuku, kerokan kornea mata, biopsi jaringan, bahan autopsi.

Untuk diagnosis pasti dengan bronkoskopi yang dapat memperkecil kemungkinan terhirupnya spora, mencuci bagian dalam paru-paru. Juga bisa dilakukan dengan biopsi yang hasilnya dapat dikultur atau dibiakkan dan dapat pula diperiksa secara Patologi Anatomi. Biopsi dapat juga dengan transforata (tusukan) hingga sampai mengarah fungus ball.Pada sediaan langsung ditemukan jamur di dalam bahan klinik sebagai hifa bersekat, bercabang dengan atau tanpa spora. Gambaran histologi menunjukkan jamur di dalam jaringan sebagai hifa bersekat, bercabang, tersusun radier menuju satu jurusan. Biakan pada medium Sabouraud membentuk koloni filamen dengan susunan conidia yang khas. Cara pemeriksaan yang lain dengan Serologi yaitu RIK (Reaksi Ikatan Komplemen) dan ID (Imunodifution test).Terapi untuk aspergillosis paru ialah larutan KJ (kalium Jodium) atau Amphotericin B secara Intra Vena. Jika ada fungus ball, pengobatan tidak sempurna karena walaupun sampai dinding tetapi jamuar yang di tengah tidak terkena. Bahkan sering harus disertai pembedahan berupa lobektomi jika terjadi batuk darah. Terapi lain dengan derivat Azoe. Prognosa penyakit ini tergantung dari macam aspergillus, stadium penyakit dan keadaan penderita.

Pada aspergillosis yang menyerang kornea mata, cara infeksinya dengan trauma yaitu tusukan benda yang mengandung spora. Gambaran kliniknya dijumpai Ulcus Kornea disertai Infiltrat atau Abses dan sering disertai Hypopyon yaitu endapan sel-sel radang pada Kamera Oculi. Terapinya dengan membersihkan jaringan nekrosis pada Ulcus, pemberian Amphotericin B tetes mata dengan dosis 4 mg/ml atau Pimaricin sebagai obat tetes mata dan Econazole. Prognosa penyakit ini makin cepat diketahui dan diobati akan makin baik.Aspergillosis pada liang telinga yang menyebabkan Otomycosis, gambaran kliniknya berupa kelainan yang menyerang liang telinga bersifat subakut atau menahun. Pada permukaan tampak Hyperemia kulit liang telinga dan membrana tympani. Terdapat sisik pada kulit, kadang-kadang ada cairan bening. Keluhan terutama gatal.Untuk mendiagnosis aspergilus pada telinga ini, bahan yang diperiksa adalah kotoran telinga atau kerokan kulit liang telinga. Pada pemeriksaan langsung sediaan KOH 10% akan tampak hifa dan/atau spora, tergantung pada jamur penyebabnya. Sementara identifikasi jamur didasarkan biakan pada agar Sabouraud dalam suhu kamar.

Terapi otomycosis ini dengan obat lokal antifungus, bila perlu disertai antibiotik. Jamur yang memenuhi liang telinga dikeluarkan.Infeksi Aspergillus pada kuku yang sering dikenal dengan sebutan Onychomycosis atau Tinea Unguium (Ring Worm of the nail) terjadi secara kontak langsung. Gambaran kliniknya berupa kelainan yang mengenai satu kuku atau lebih. Permukaan kuku tidak rata. Kuku menjadi rapuh atau keras.Kelainan dapat mulai dari proksimal atau distal tergantung pada penyebabnya. Dapat disertai paronychia dan diagnosis penyakit ini ditegakkan dengan memeriksa bahan kerokan kuku dan kerokan di bawah kuku. Pada pemeriksaan langsung sediaan KOH 10 %, tampak jamur sebagai hifa atau spora. Jamur dapat ditentukan dengan pasti berdasarkan biakan. Pengobatan setempat dan berlangsung lama.JAMUR (FUNGI)

V. FUNGI (JAMUR)

Didalamdunia mikrobia,jamurtermasukdivisio Mycota(fungi). Mycotaberasal darikatamykes(bahasaYunani),disebutjugafungi(bahasaLatin).Adabeberapa istilahyangdikenaluntukmenyebutjamur,(a)mushroomyaitujamuryangdapat menghasilkan badan buah besar,termasukjamuryang dapat dimakan,(b) moldyaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang, dan (c) khamir yaitu jamur bersel satu. Jamurmerupakanjasadeukariot,yangberbentukbenangatauseltunggal, multiseluleratauuniseluler.Sel-seljamurtidakberklorofil,dindingseltersusundari khitin,danbelumadadiferensiasijaringan.Jamurbersifatkhemoorganoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik. Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik).Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas ataubersimbiosis,tumbuhsebagaisaprofitatauparasitpadatanaman,hewandan manusia.

A. Morfologi Jamur Benang

Jamurbenangterdiriatas massabenangyangbercabang-cabangyangdisebut miselium.Miseliumtersusundarihifa(filamen)yangmerupakanbenang-benang tunggal.Badanvegetatifjamuryangtersusundarifilamen-filamendisebutthallus.Berdasarkanfungsinyadibedakandua macamhifa,yaituhifafertildanhifavegetatif.Hifafertiladalahhifayangdapatmembentuksel-selreproduksiatauspora-spora. Apabilahifatersebutarahpertumbuhannyakeluardari mediadisebut hifaudara. Hifa vegetatif adalah hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan dari substrat.Berdasarkan bentuknya dibedakan pula menjadi dua macam hifa, yaitu hifa tidak berseptadanhifabersepta.Hifayangtidakberseptamerupakancirijamuryang termasukPhycomycetes(Jamurtingkatrendah).Hifainimerupakanselyang memanjang, bercabang-cabang, terdiri atas sitoplasma dengan banyakinti (soenositik).Hifayangberseptamerupakanciridarijamurtingkattinggi,atauyangtermasuk Eumycetes.

B. Perkembangbiakan jamur

Jamurdapatberkembangbiaksecaravegetatif(aseksual)dangeneratif (seksual). Perkembang biakan aseksual dapat dilakukan denganfragmentasi miselium (thalus)danpembentukansporaaseksual.Ada4caraperkembangbiakandengan fragmentasithalusyaitu,(a)denganpembentukantunas,misalnyapadakhamir,(b) denganblastospora,yaitutunasyangtumbuh menjadispora, misalnyapada Candida sp., (c) dengan arthrospora (oidium), yaitu terjadinya segmentasi pada ujung-ujung hifa, kemudiansel-selmembulatdanakhirnyalepasmenjadispora,misalnyapada Geotrichumsp.,dan(d)denganchlamydospora,yaitupembulatandanpenebalan dinding sel pada hifa vegetatif, misalnya pada Geotrichum sp. Sporaaseksualterbentuk melalui2cara.Padajamurtingkatrendah,spora aseksualterbentuk sebagai hasil pembelahaninti berulang-ulang. Misalnya spora yang terbentukdidalamsporangium. Sporainidisebutsporangiospora. Padajamurtingkat tinggi,terbentuksporayangdisebutkonidia.Koniditerbentukpadaujungkonidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidi yang telah terbentuk sebelumnya. Perkembangbiakansecaraseksual,dilakukandenganpembentukanspora seksual dan peleburan gamet (sel seksual). Ada dua tipe kelamin (mating type) dari sel seksual,yaitutipekelamin+(jantan)dantipekelamin(betina).Peleburangamet terjadiantara2tipekelaminyangberbeda.Prosesreproduksisecaraseksualdibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu: (a) plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel, (b) kariogami yaitu meleburnya 2 inti haploid yang menghasilkan satu inti diploid, dan (c) meiosis yaitu pembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid. Bentukdancarareproduksijamursangatberanekaragam,dandapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan jamur tersebut.

C. Klasifikasi jamur

Adabeberapaklasisjamur,yaituAcrasiomycetes(Jamurlendirselular), Myxomycetes(Jamurlendirsejati),Phycomycetes(Jamurtingkatrendah),dan Eumycetes(Jamurtingkattinggi).Eumycetesterdiriatas3klasisyaituAscomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi imperfecti).

Sistemtatanamajamurmenggunakannamabinomial,yangterdirinama genusdannamaspesifik/spesies. Namafamilidenganakhiranaceae,namaorder dengan akhiran ales, dan nama klasis dengan akhiran mycetes.

1. ACRASIOMYCETES

Jamurini merupakan kelompokjamurlendir selular, yang hidup bebas di dalam tanah, biasanya diisolasi daritanah humus. Bentuk vegetatifnya berupa sel berinti satu yangamoeboid,sepertiprotozoauniselularataumerupakanamoebahaploid,dan disebut juga pseudoplasmodium.

Ciri-ciriseljamurini adalah dapat bergerak diatas media padat(pseudopodia), makan dengan cara fagositosis, misalnya dengan memakan bakteri. Sifatnya yang mirip fungiadalahadanyastadiumbadanbuah,danterbentuknyaspora.Strukturspora seperti bentuk kista dari amoeba. Perkembang biakan jamur ini dimulai dari berkecambahnya spora, kemudian sel memperbanyak diri membentuk pseudoplasmodium, selanjutnya sel-sel beragregasi dan akan membentuk badan buah, akhirnyaterbentuk sporokarp yang menghasilkan spora kembali. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium mucoroides dan D. discoideum.

2. MYXOMYCETES

Jamur ini merupakan jamur lendir sejati. Jamur ini dapat ditemukan pada kayu terombak, guguran daun, kulit kayu, dan kayu. Bentuk vegetatifnya disebut plasmodium. Plasmodium merupakan masa sitoplasma berinti banyak dan tidakdibatasi oleh dinding selyangkuat. Sel-selnya mempunyai gerakan amoeboid diatassubstrat. Cara makan denganfagositosis.Apabilaplasmodiummerayapketempatyangkering,akan terbentuk badan buah. Badan buah menghasilkanspora berintisatuyang diselubungi dinding sel. Spora berasal dari inti-inti plasmodium. Struktur pada semua stadium sama, yaitu seperti sel soenositik dengan adanya aliran sitoplasma. Perkembangbiakanjamurinidimulaidariselvegetatifhaploidhasil perkecambahanspora.Seltersebutsetelahmenggandakandiriakanmengadakan plasmogami dan kariogami yang menghasilkan sel diploid. Sel diploid yang berkembang menjadi plasmodium yang selnya multinukleat tetapi uniselular, selanjutnya membentuk badanbuahyangberbentuksporangium.Sporangiumtersebutmenghasilkanspora haploid.ContohjamuriniadalahLycogalaepidendron,Cribrariarufa,danFuligo septica.

3. PHYCOMYCETES

Jamurinitermasukjamurbenangyangmempunyaihifatidakbersepta,sel vegetatifmultinukleat,ataudisebutthalussoenositik.Secaravegetatifdapat memperbanyak diri dengan potongan-potongan hifa, dan menghasilkan spora aseksual dalamsporangium(sporangiospora).Perkembangbiakansecarageneratifdengan membentuksporaseksual.Berdasarkancaraterbentuknyasporadibagimenjadi2 macam,(a) Oospora, hasil peleburan antara gamet-gametyangtidaksama besarnya, dan(b)Zygospora,hasilpeleburangamet-gametyangsamabesarnya.Berdasarkan tipesporanyamakajamurinijugadapatdikelompokkandalamOomycetes dan Zygomycetes.

Contohjamuryangtermasukklas Oomycetes adalah Saprolegniasp.(jamur air).danjamurpatogensepertiPhytophthorainfestans(penyebabpenyakitpotato blight), Plasmoporaviticola(penyebabpenyakit embuntepungpadatanaman).Jamur yangtermasukZygomycetesada3order,yaituMucorales,Entomophthorales,dan Zoopagales.JamuryangpentingdarikelompokMucoralesadalahMucorsp.dan Rhizopussp. Rhizopus nigricans adalahjamurroti, R. oryzae, R. olygosporus, dan R. stolonifer adalah jamur yang biasa digunakan pada fermentasi tempe.

4. ASCOMYCETES

Cirijamurinimempunyaihifabersepta,dandapatmembentukkonidiofor. Secaravegetatifdapatberkembangbiakdenganpotonganhifa,danpadabeberapa jenisdapat menghasilkankonidiasecaraaseksual. Fasekonidijamurinidisebutjuga faseimperfect. Fungi yang hanya dalam bentukfaseimperfect disebutfungiimperfecti (Deuteromycetes).Secarageneratifdapatmembentukbadanbuahyangdisebut askokarp,yangdidalamnyaterdapataskus(kantong)yang menghasilkanaskospora. Askospora merupakan hasil kariogami dan meiosis.

Pembentukan askospora ada 4 cara, yaitu:

1.Konyugasi langsung seperti pada khamir.2.Pembelahan sel miselium.3.Peleburan sel-sel kelamin kemudian oogonium menjadi askus.4.Dari hife askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung inti rangkap.

Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan 3 macam askus, yaitu:(a)Cleistothecium,bentuknyabulat,kasardantidakmempunyailubangkhusus untuk jalan keluarnya spora.(b)Perithecium, bentuk bulat sepertilabu, mempunyai osteol untukjalan keluarnya spora.(c)Apothecium, bentuk seperti cawan atau mangkuk, bagian permukaan terdiri atas himeniumyang mengandungaskus-askusdalamlapisanpalisade,darilapisan tersebut dapat dilepaskan askospora.

Contoh jamur ini yang penting adalah genus Aspergillus dan Penicillium. Jamur iniumumnyadapatmenghasilkanpigmenhitam,coklat,merah,danhijau.Pigmen tersebutdapatdigunakanuntuk mengidentifikasijenis-jenisjamurtersebut.Jamurini umumnyadapatmerombakbahanorganiksepertikayu,buah,kulit,dansisa-sisa tanaman.SpesiessepertiP.roquefortidanP.camembertidapatdigunakanuntuk flavour(aroma).PenicilliumnotatumdanPenicilliumchrysogenumuntukproduksi antibiotikpenisilin.JamurAspergillusnigeruntukfermentasiasamsitrat,Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii untuk fermentasi kecap.

5. BASIODIOMYCETES

Ciri khususjamurini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti gada, tidakbersekat,danmengandung4basidiosporadiujungnya.Padajamurtertentu mempunyaihymeniumataulapisan-lapisandalambadanbuah.Hymeniumterdapat pada mushroom, maka disebut juga Hymenomycetes.

Hymeniumterdiri dari basidia, hifasteril, parafisa, dancysts. Basidia berasal darihifadikariotik,selujungnyamembesar,intiikutmembesar,2intimelebur menghasilkan1intidiploid,kemudian membelahreduksi menjadi4intihaploidyang menjadiinti basidiospora. Tipe kelamin basidiosporaterdiri atas 2 negatif dan 2 positif. Akumulasi basidiospora dapat dilihat dari warnanya, yaitu seperti tepung halus berwarna coklat, hitam, ungu, kuning, dan sebagainya.ContohjamuriniadalahPleurotussp(JamurTiram),Cyantussp.,dankhamir Sporobolomyces sp.

6. DEUTEROMYCETES (FUNGI IMPERFECTI)

Semuajamuryangtidakmempunyaibentuk(fase)seksualdimasukkanke dalamkelasDeuteromycetes.Jamurinimerupakanbentukkonidialdariklas Ascomycetes, dengan askustidak bertutup atau hilangkarena evolusi.Jamurinijuga tidak lengkap secara seksual, atau disebut paraseksual. Proses plasmogami, kariogami dan meiosis adatetapitidak terjadi padalokasitertentu dari badan vegetatif, atau tidak terjadipadafaseperkembangantertentu.Miseliumnyabersifathomokariotik.Contoh jamur ini adalah beberapa spesies Aspergillus, Penicillium, dan Monilia.

D. IDENTIFIKASI JAMUR BENANG

Untukmengidentifikasijamurbenanglebihdiutamakanpengujiansifat-sifat morfologinya,tetapiperlujugapengujiansifat-sifatfisiologi.Hal-halyangperlu diperhatikan pada pengamatan morfologi jamur benang adalah:

1.Tipe hifa, bersepta atau tidak, jernih atau keruh, dan berwarna atau tidak.2.Tipespora,seksual(oospora,zygospora,askospora,ataubasidiospora), aseksual (sporangiospora, konidia, atau oidia)3.Tipebadanbuah,bentuk,ukuran,warna,letaksporaataukonidi.Bentuk sporangiofor / konidiofor, kolumela / vesikula.4.Bentukankhusus,misalnyaadanyastolon,rhizoid,selkaki,apofisa, klamidospora, sklerosia, dan lain-lain.

E. KHAMIRKhamirataudisebutyeast, merupakanjamurberselsatuyang mikroskopik, tidakberflagela.Beberapageneramembentukfilamen(pseudomiselium).Cara hidupnya sebagai saprofit dan parasit. Hidup di dalam tanah atau debu di udara, tanah, daun-daun, nektar bunga, permukaan buah-buahan, di tubuh serangga, dan cairan yang mengandung gula seperti sirup, madu dan lain-lain. Khamirberbentukbulat(speroid),elips,batangatausilindris,sepertibuah jeruk,sosis,danlain-lain.Bentuknyayangtetapdapatdigunakanuntukidentifikasi. KhamirdapatdimasukkankedalamklasAscomycetes,Basidiomycetesdan Deuteromycetes.

1. Perkembang biakan sel khamir

Perkembang biakanselkhamir dapatterjadisecaravegetatif maupunsecara generatif (seksual). Secara vegetatif (aseksual), (a) dengan cara bertunas (Candida sp., dankhamirpadaumumnya),(b)pembelahansel(Schizosaccharomycessp.),dan(c) membentuksporaaseksual(klasAscomycetes).Secarageneratifdengan carakonyugasi(reproduksiseksual).Konyugasikhamirada3macam,yaitu(a) konyugasiisogami(Schizosaccharomycesoctosporus),(b)konyugasiheterogami (Zygosaccharomycespriorianus),dankonyugasiaskosporapadaZygosaccharomyces sp.danSchizosaccharomycessp.(selvegetatifhaploid),sertapadaSaccharomyces sp., dan Saccharomycodes sp. (sel vegetatif diploid).

2. Identifikasi khamir

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi khamir adalah:1.Adatidaknyaaskospora,kalauadabagaimanapembentukannya(konyugasi isogami,heterogami,ataukonyugasiaskospora),bentuk,warna,ukuran,dan jumlah spora.2.Bentuk, warna, dan ukuran sel vegetatifnya.3.Cara reproduksi aseksual (bertunas, membelah, dsb)4.Ada tidaknya filamen atau pseudomiselium.5.Pertumbuhan dalam medium dan warna koloninya.6.Sifat-sifatfisiologi,misalnyasumberkarbon(C)dannitrogen(N),kebutuhan vitamin,bersifatoksidatifataufermentatif,ataukeduanya,lipolitik,uji pembentukan asam, penggunaan pati, dan lain-lain.Thursday, October 3, 2013aspergillus niger

Oleh Amar MarufTeknik Kimia UMS

Berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, fungi dan actinomicetes diketahui dapat menghasilkan selulase (Gerhatz, 1990). Jenis bakteri yang bias menghasilkan selulase adalahPseudomonas, Cellulomonas, Bacillus, Micrococcus, Cellovibrio,danSporosphytophaga(Indrawati Gandjar, 2006). Sedangkan jenis fungi yang biasa digunakan dalam produksi selulase antara lain sebagai berikut:Aspergillus niger(Usama dkk, 2008; Immanuel dkk, 2006; Ikram dkk, 2005; Omojalosa dkk, 2008; Narasimha G dkk, 2006),Aspergillus fumigates(Immanuel dkk, 2006),Aspergillus nidulans(Usama dkk,2008),Neurospora sitophila(Kurnia dkk, 2002),Tricoderma viride(Ikram dkk, 2005),Tricoderma longibrachiatum,danSaccharomyces cerevisiae(Omojalosa dkk, 2008).Fungi dari jenisTricodermadanAspergillussangat banyak ditemui sebagai penghasil hemiselulase (Gerhatz, 1990).Aspergillus nigermerupakan salah satu jenis jamur yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan berbagai enzim yang penting peranannya dalam bidang pangan seperti selulase (Reed, 1975). Secara luasAspergillusdidefinisikan sebagai suatu kelompok nukosis penyebab dari fotogenosa yang bermacam-macam,Aspergillus nigertermasuk ke dalam kelasAscomycetes.Di dalam industriAspergillus nigerbanyak dipakai dalam proses produksi asam sitrat. Sedangkan di dalam laboratorium digunakan untuk mempelajari tentang metabolisme pada jamur dan kegiatan enzimatis. Pada penelitian ini digunakanAspergillus nigerkarena spesies ini termasuk fungi berfilamen penghasil selulase dancrude enzymesecara komersial serta penanganannya mudah dan murah. Fungi-fungi tersebut sangat efisien dalam memproduksi selulase.Ciri-ciri umum dariAspergillus nigerantara lain:Warna konidia hitam kelam atau kecoklatan dan berbentuk bulat.Bersifat termifilik, tidak terganggu pertumbuhannya karena adanya peningkatan suhu.Dapat hidup dalam kelembaban nisbi 80 (Indrawati Gandjar, 2006).Dapat menguraikan benzoat dengan hidroksilasi menggunakan enzim benzoate-4 hidroksilase menjadi 4-hidroksibenzoat.Memiliki enzim 4-hidroksibenzoat hidroksilase yang dapat menghidrolisa 4-hidroksibenzoat menjadi 3,4-dihidroksi benzoat.Natrium & formalin dapat menghambat pertumbuhanAspergillus niger.Dapat hidup dalam spons (sponsHyrtios Proteus) (Osterhage, 2001).Dapat merusak bahan pangan yang dikeringkan atau bahan makanan yang memiliki kadar garam tinggi.Dapat mengakumulasi asam sitrat.ApaAspergillus nigeritu ?Aspergillusnigeradalahanggota dari genusAspergillusyang mencakup seperangkat jamur yang umumnya dianggap aseksual, meskipun bentuk sempurna (bentuk yang bereproduksi secara seksual) telah ditemukan(Fadli, 2009).Aspergillus nigerumumnya ditemukan tumbuh sebagai saprofit pada daun mati, gandum yang disimpan, tumpukan kompos, dan vegetasi yang membusuk lainnya. Spora tersebar luas, dan sering dikaitkan dengan bahan organik dan tanah(Dewanto, 2012).1.MorfologiAspergillus nigerAspergillus nigermemiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat(Fadli, 2009).

Gambar 1.Aspergillus niger2. KlasifikasiAspergillus nigerWikipedia (2012) menyatakan bahwa berdasarkan klasifikasinya, jamur Aspergillus niger dapat dilihat sebagai berikut :Domain: EukaryotaKingdom: FungiPhylum: AscomycotaSubphylum: PezizomycotinaClass: EurotiomycetesOrder: EurotialesFamily: TrichocomaceaeGenus: AspergillusSpesies: A. niger

3.HabitatAspergillus nigerAspergillus nigerkosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah diisolasi dari tanah, udara,air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras, jagung, tebu, ketimun, kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan(Fadli, 2009).Aspergillus nigerdapat tumbuh pada suhu 35C-37C (optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik)(Wikipedia, 2012).

4.PeranAspergillus nigerAspergillus nigerpenting pada produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan peningkat citarasa(Fadli, 2009).Aspergillus nigerjuga menyumbang lebih dari 99% produksi asam sitrat dunia dan ini jumlah total lebih dari 4,5 juta ton per tahun(Anonim, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwa asam sitrat harus dimurnikan dari substrat fermentasi sehingga keterlibatan jamur tidak lagi nampak.Aspergillus nigerjuga dapat mengkontaminasi makananmisalnya pada roti tawar, pada jagung yang disimpan dan sebagainya.

5. Ciri-ciriAspergillus nigerCiri-ciri umum dariAspergillus nigerantara lain:a. Warna konidia hitam kelam atau hitam kecoklatan dan berbentuk bulat.b. Bersifat termofilik, tidak terganggu pertumbuhannya karena adanya peningkatan suhu.c.Dapat hidup dalam kelembaban nisbi 80.d. Dapat menguraikan benzoat dengan hidroksilasi menggunakan enzim benzoat-4 hidroksilase menjadi 4-hidroksibenzoat.e. Memiliki enzim 4-hidroksibenzoat hidroksilase yang dapat menghidrolisa 4-hidroksibenzoat menjadi 3,4-dihudroksi benzoat.f.Natrium & formalin dapat menghambat pertumbuhanAspergilus niger.g.Dapat hidup dalam spons (spons Hyrtios Proteus)h. Dapat merusak bahan pangan yang dikeringkan atau bahan makanan yang memiliki kadar garam tinggi.i. Dapat mengakumulasi asam sitrat.Apa manfaat Fermentasi Kulit kopi denganAspergillus nigeritu ?Menurut Whesthoffdan Frazier(l983), dengan fermentasiyang menggunakanAspergillus niger, terjadi proses biokonversi senyawa-senyawa organik dananorganik menjadi protein sel sehingga kandungan protein substrat terfermentasi meningkat.Demikian pula enzim-enzim pengurai/pemecah serat seperti selulase dan lain-lainnya yangdiproduksi selama proses fermentasi berperan dalam menurunkan kandungan serat substrat tersebut(Purwadariaet.al., 1997;1994) .Penggunaan utama dariAspergillusnigeradalah untuk produksi enzim dan asam organik dengan cara fermentasi(Dewanto, 2012).Aspergillusnigermemiliki beberapa kegunaan sebagai organisme itu sendiri, selain produk fermentasi. Misalnya, karena kemudahan visualisasi dan resistensi terhadap agen antijamur beberapa,Aspergillusnigerdigunakan untuk menguji kemanjuran pengobatan pengawet (Jong dan Gantt, 1987). Selain itu,Aspergillusnigertelah terbukti sangat peka terhadap defisiensi mikronutrien mendorong penggunaan strain A. niger untuk pengujian tanah (Raper dan Fennell, 1965). Ada juga minat menggunakan jamur ini untuk reaksi enzimatik performcertain yang sangat sulit untuk dicapai dengan ketat cara kimia, seperti penambahan khusus untuk steroid dan cincin kompleks lainnya (Jong dan Gantt, 1987dalam: Dewanto, 2012).Aspergillus nigermempunyai ciri-ciriyang khas yaitu berupa benang tunggal disebuthypa, atau berupa kumpulan benang-benang padat menjadi satu yang disebutmiselium,tidak mempunyai klorofil dan hidup heterotrop.Bersifat aerobik dan berkembang biak secara vegetatif dan generatif melaluipembelahan sel dan spora-spora yang dibentuk di dalam askus atau kotak spora.Kapang ini tumbuh dengan baik ada suhu 30350C. Kisaran pH yang dibutuhkan2,8 sampai 8,8 dengan kelembaban 8090 persen.

Jamur Paru Aspergillosis

A.Defenisi AspergillosisAspergillosis adalah sebuah spectrum dari penyakit manusia dan binatang yangdisebabkan oleh anggota dari genusAspergillus. Ini termasuk (1) mikotoksikosis karena menelan makanan yang terkontaminasi; (2) alergi dan sekuele terhadap keberadaan konidia atau pertumbuhan sementara dari organisme pada lubang-lubang tubuh; (3)kolonisasi tanpa perluasan pada akvitas yang belum terbentuk dan jaringan yang rusak;(invasive), peradangan, granulomatosa, penyakit narcotizing pada paru, dan organ-organ lain; dan jarang sekali (5) sistemik dan penyakit diseminata yang mematikan. Jenis penyakit dan beratnya bergantung pada status fisiologi dari hospes dan spesiesAspergillusyang terlibat. Agen penyebab bersifat kosmopolitan dan diantaranyaAspergillusfumigatus, A. flavus, A. niger, A. nidulans dan A. terreus.Aspergillosis merupakaninfeksi opurtunistik, paling sering terjadi pada paru-paru, dan disebabkan oleh spesiesAspergillusyaituA. Fumigatus, jamur yang terutama ditemukan pada pupuk kandang dan humus. Spora spesies ini dapat diisap masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan infeksi kronik atau aspergillosis diseminata, jika terjadi infeksi paru invasif olehAspergillus.Bronkopulmonari aspergillus alergik dapt terjadi pada orang yang alergi terhadapAspergillus.Pasien yang mengalami bronkopulmonari aspergillosis alergik mengalami asma dan diobati dengan prednisolon untuk mengobati bunyi nafas mengi, dan antijamur (mis, itrakonazol dan amfoterizin) untuk mengobati infeksi. ( Holland, 2009)Bentuk yang paling umum adalahalergi bronchopulmonary aspergillosis, pulmonaryaspergillomadan invasif aspergillosis. Kebanyakan manusia menghirup spora Aspergillus setiap hari, namun aspergillosis umumnya hanya berkembang pada individu yang immunocompromised (imun rendah), kebanyakan jenis jamur Aspergillus yang paling umum menyerang adalah Aspergillus fumigatus.B.Sejarah aspergillosisInfeksi aspergillus pada manusia pertama kali ditemukan pada pertengahan tahun 1800. Pada tahun 1729, Micheli di Florence menemukan genus aspergillus untuk pertama kali. Pada tahun yang sama dalam Nova Geneva Plantarum, ia menggambarkan bentuk kepala cinidia aspergillus yaitu kepala spora menyebar dari bagian tengah menyerupai aspergillum yang digunakan untuk memercikkan air suci. (Bennet. 1992)Pada tahun 1842, Rayer dan Montagne mengidentifikasiAspergillus candidusdari pundi-pundi udara burung dan sejak itu diketahuiAspergillusdapat menyebabkan penyakit pada spesies avian. (Bennet. 1992)Pada tahun 1859, Cramer melaporkanAspergillus nigerpada kasus infeksi telinga dan pada tahun 1863, Fresenius mengidentifikasiAspergillus fumigatusyang diisolasi dari bronchus. (Bennet. 1992)Pada tahun 1938, Dave melaporkan kasus fungus ball (pulmonary aspergilloma) yang disebabkanAspergillus. pada tahun 1952, Hinson dan kawan-kawan melaporkan reaksi alergik terhadapAspergillusyang menimbulkanallergic bronchopulmonary aspergillosis.(Bennet. 1992)Pada tahun 1926, Tom dan Church menemukan 69 spesiesAspergillusselanjutnya pada tahun 1945, Thom dan Raper menemukan 80 spesiesAspergillusdan pada tahun 1965 Raper dan Fennel menemukan sebanyak 151 spesiesAspergillus.(Bennet. 1992)C.Epidemiologi AspergillosisAspergillosis sangat jarang. Karena aspergillosis bukanlah infeksi dilaporkan, kejadian tepat sulit untuk menentukan, namun data berbasis populasi dari San Francisco menunjukkan tingkat 1 sampai 2 kasus per 100.000 orang per tahun.Kasus pertama ABPA didiagnosis di Inggris pada tahun 1952 dan kasus pertama di Amerika Serikat ditemukan pada tahun 1968. Di Medan (Indonesia) kasus tersangka ABPA pernah pula dilaporkan pada tahun 1987.Aspergillosis dapat mengenai semua ras dan ke dua jenis kelamin dengan perbandingan yang sama dan dapat mengenai semua jenis usia.Insiden invasif aspergillosis pada pasien immunokompromais yang beresiko tinggi yaitu:1.Pasien neutropenia (disebabkan hematologic malignancy ataupun mendapat kemoterapi) :7%2.Pasien leukemia akut :5% - 20%3.Penerima transplantasi sumsum tulang belakang: 10% - 20%4.Penerima transplantasi organ (ginjal, hati, jantung) : 5% - 15%5.Pasien AIDS : 1% - 9%Dari laporan diketahui bahwa lingkungan rumah sakit sering terkontaminasi dengan sporaAspergillus, kontaminasi ini dapat dijumpai pada:1.Kontruksi rumah sakit, dimana dijumpai peningkatan jumlah sporaaspergilluspada sistem ventilasi.2.Daerah sekitar kateter intravena (menjadi jalan masuknyaAspergillus).3.Penggunaan plester.4.Penggunaan amboard.5.Penutupan kulit secara oklusif.D.Etiologi AspergillosisAspergillusadalah umumdi lingkungan,sehingga kebanyakan orangmenghirupspora jamursetiap hari.Hal inimungkin mustahiluntuk sepenuhnya menghindarimenghirupsporaAspergillusbeberapa.Bagi orang-orangdengan sistemkekebalan tubuh yang sehat,hal ini tidakmenyebabkan kerusakan,dan sistem kekebalan tubuhmampumenyingkirkanspora.Tapi untukorang dengan sistemkekebalan yang lemah,menghirupspora Aspergillusdapat menyebabkan infeksi.Penelitian telah menunjukkan bahwaaspergillosisinvasifdapat terjadi selamarenovasibangunan atau konstruksi.Wabahinfeksi kulitAspergillustelah dilacakke perangkatbiomedisterkontaminasi.Aspergillosistidak dapat menyebardari orang ke orangatau antaramanusia dan hewan.Jenis-jenis jamur aspergillusBeberapa spesiesAspergillusmenyebabkan penyakit serius pada manusia. yang paling umum adalah spesies patogenik menyebabkanAspergillus fumigatusdanAspergillus flavus.Aspergillus flavusmenghasilkanaflatoxinyang bersifat racun dan karsinogen, dan yang dapat berpotensi mengkontaminasi makanan. Yang paling sering menyebabkanalergipenyakitAspergillus fumigatusdanAspergillus flavus.Aspergillus fumigatesbersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan unggas,Aspergillus flavuspenghasil aflatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini benyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang terbuat darinya,Aspergillus nigermenghasilkan asam sitrat,Aspergillus oryzaeuntuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman berakohol,Aspergillus nidulanparasit pada telingamenyebabkan outomikosis,Aspergillus soyaeuntuk pembuatan kecap.SpesiesAspergillusmerupakan moulds saprophyte yang sering dijumpai di tanah, air dan tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Lebih dari 200 spesiesAspergillustelah di identifikasi danAspergillusfumigatus merupakan penyebab infeksi pada manusia yang terbanyak dimana >90% menyebabkan invasif dan non-infasif aspergillosis.Aspergillus flavusmenyebabkan invasif aspergillosis sebanyak 10% sedangkanaspergillus nigerdanAspergillus terreussebanyak 2%. (Dumasari. 2008)1.Aspergillus fumigatusAspergillus fumigatusadalah jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang mudah diisolasi dari lingkungan udara. Jamur ini dapat ditemukan di mana-mana pada tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk.Aspergillus fumigatusmerupakan patogen manusia terpenting dan penyakit yang terjadi pada orang dengan penurunan sistem imun (imunosupresi) serta pasien dengan penyakit paru dasar. Terdapat tiga jenis patologi pada penyakit paru: alergi, kolonisasi dan invasi. (davey. 2006)Aspergillus fumigatusmemiliki tangkai-tangkai panjang (konidiofor), konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung konidiofor muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidiumkonidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara yang mendukung kepalanya yang besar (vesikel). Di kepala ini terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora.Aspergillus fumigatusini mampu tumbuh pada suhu 37C.2.Aspergillus FlavusAspergillus flavusadalah jamur yang biasa di jumpai pada makanan, dimanaAspergillus flavusmenghasilkan aflatoksik yang berbahsa bagi tubuh yang dapat menyebabkan kanker hati.Aflatoksin adalah kumpulan dari senyawa-senyawa yang mempunyai kemiripan satu sama lain dengan sedikit perbedaan pada komposisi kimiawinya dan diproduksi olehAspergillus flavusdanA. parasiticus. Dikenal ada empat jenis aflatoksin yaitu B1, B2, G1 dan G2Faktor predisposisinya termasuk neutropenia yangberkepanjangan, terutama pada pasien leukemia atau pada penerima transplantasisumsum tulang, terapi kortikosteroid, kemoterapi sitotoksik dan pasien dengan AIDSatau penyakit granulomatosa kronis. Gejala klinis dapat menyerupai pneumoniabakteri akut dan termasuk demam, batuk, nyeri pleura, dengan infark hemoragik ataubronkopneumonia yang tidak terlalu tampak. Pasien yang khas biasanya mengalamigranulositopenia dan menerima antibiotika spektrum luas untuk demam yang tidak dapat dijelaskan. Gambaran radiologi tidak spesifik dan tes untuk presipitasi serumantibodi biasanya juga negatif. Pengenalan klinis merupakan hal yang esensial karenaini adalah bentuk yang paling lazim dari aspergillosis pada pasien yang mengalamipenurunan daya tahan tubuh.E.Petogenesis AspergillosisABPA diawali oleh salah satu sebab, yaitu terperangkapnya miseliaAspergillus sppdalamplug4atho penderita asma atau kolonisasiAspergillus spppada saluran pemafasan(bronchial tree)penderita asma. Material 4athogene dariAspergillus spptersebut merangsang produksi 4athogen IgE, IgG, IgA dan mensensitisasi limfosit. Asma patogen pada sebagian ABPA melibatkan degranulasi selmastdan melepaskan IgE yang mengakibatkan peningkatan resistensi jalan udara. Terjadinya bronkiektasis yang dikaitkan dengan kelainan ini diduga akibat pembentukan kompleks-imun di dalam jalan udara proksimal. Reaksi tanggap-kebal(immune-response)ini dapat dilihat pada individu-individu yang terpapar antigen. Berdasarkan studi imunofluorensi terhadap pathog kulit dari penderita tersebut diatas ternyata menunjukkan deposisi IgG, IgM, IgA dan komplemen. Pada beberapa penderita telah dibuktikan pula bahwa penyakit saluran pernafasan tersebut disebabkan oleh hipersensitivitas lambat(delayed hypersensitivity).Jadi pathogenesis ABPA ini tergantung pada reaksi imunologik tipe I dan III dan mungkin pula tipe IV.F.Manifestasi Klinis AspergillosisBerbagai jenisaspergillosisdapat menyebabkangejala yang berbeda.Gejala lainbisa berkembang jikainfeksimenyebar di luarparu-paru.Ketikaaspergillosisinvasifmenyebardi luarparu-paru,dapat menyebabkangejaladi hampirsetiap organ.Jika Anda memilikigejalayang menurut Andaterkait denganaspergillosis,hubungidokter Anda.Sebagian pasien asma alergi terhadapAspergillus spp.Serangan asma timbul bila spora jamur terhirup. Hasil test kulit positif, namun reaksi positif ini tidak berhubungan dengan makin buruknya penyakit, kecuali bila disertai oleh aspergilosis bronkopumonarl alergika (allergic bronchopulmonary aspergillosis[ABPA]). (davey. 2006)

Gambar: AspergillosisManifestasi klinis dan keparahan dari aspergillosis mencerminkan status imunologi pasien. Perlindungan terbaik adalah sistem kekebalan tubuh yang kuat. Penyebaran Aspergillus dalam tubuh menunjukkan istirahat, atau kekurangan dalam, pertahanan tuan rumah. Agen imunosupresif dan perkembangan medis lainnya telah menciptakan ceruk ekologi baru untuk aspergilli tumbuh pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu, di mana mereka dapat menyebabkan infeksi serius dan sering fatal. Aspergilosis invasif, dengan tingkat kematian yang tinggi petugas, telah menjadi semakin umum sebagai jumlah host rentan meningkat. Penerima sumsum tulang merupakan populasi rentan. Sayangnya, resistensi obat terhadap obat antijamur dikenal menjadi lebih umum. Sebagai penyakit telah menjadi lebih umum, ada kebutuhan besar untuk memperluas jumlah obat anti jamur yang aman dan lebih dapat diandalkan.Diagnosis awal infeksi Aspergillus invasif masih sulit. Hal ini biasanya didasarkan pada isolasi dan identifikasi berikutnya spesies dari spesimen klinis yang sesuai dan / atau deteksi karakteristik septate hifa di bagian jaringan biopsi berikut. Sayangnya, aspergillosis disebarluaskan sering tidak terdiagnosa sampai nekropsi. Masalah lain yang berkembang adalah meningkatnya jumlah spesies menyebabkan aspergillosis invasif pada pasien transplantasi organ. Banyak aspergilli ini 'non-fumigatus' yang resisten terhadap obat yang biasa biasanya digunakan untuk mengobati aspergillosis. A. flavus, spesies kedua yang paling umum terlibat dalam aspergillosis invasif, adalah penyebab paling umum infeksi superfisial.1.aspergilosis bronkopumonarl alergikakomplikasi asma yang jarang terjadi ini ditemukan pada 10% kasus asma yang sulit mendasari sekitar 50% eosinophilia paru di Inggris. Inhalasi spora aspergillus menyebabkan reaksi imun hipersensitivitas dengan mediator IgG dan IgE, yang pada gilirannya menyebabkan infiltrasi eosinofilik padat pada jaringan paru, penyumbtana mukus dan kolaps distal. Respons peradangan kronis pada dinding saluran pernafasan menyebabkan destruksi jaringan dan bronkiektasis. Masih belum jelas mengapa hanya sebagian pasien asma yang disertai ABPA, namun diduga ada predisposisi nfiltr (davey. 2006)a.Gambaran klinisPenderita biasanya adalah orang dengan riwayat asma. Gejalanya berupa perburukan asma disertai sputum infiltra, demam dan sesak nafas. Tampak nfiltrate transien pada foto toraks. Pada penyakit bronkiektasis kronis, terjadi produksi sputum purulent yang banyak disertai hemoptisis.b.Pemeriksaan penunjangABPA harus dipertimbangkan pada penderita asma dengan hasil foto abnormal serta jumlah eosinophil yang tinggi.Tes kulit: hasil tes kulit terhadap Aspergillus spp. Harus positif (atau kenaikan IgE spesifik dalam serum) untuk menegakkan diagnosis.Tes darah: jumlah eosinofil meningkat, terutama pada episode akut. IgE serum sangat meningkat. Antibody pemicu (IgE) dijumpai padda 70%.Pemeriksaan sputum: hifa jamur bisa dijumpai dalam sputum.Foto toraks :nfiltrate perihilar transien (berganti-ganti) dijumpai selama serangan akut. Bisa terjadi kolaps lobus atau segmental akibat sumbatan bronkus. Pada penyakit kronis bisa terjadi kontraksi lobus atas, fibrosis dan bronkiektasis.2.AspergilomaMerupakan misetoma atau bola jamur yang merupakan sekumpulan jamur.a.Etiologi dan pathogenesisOrganisme penyebabnya adalahA. fumigatusdi Inggris danA. nigerdi AS. Spora tumbuh dalam kavitas yang telah ada dalam paru, seringkali (24%) akibat TB, oleh karena itu lebih banyak dijumpai di daerah apeks paru. Dua puluh persen kasus memiliki banyak kavitas. Spora berkembang biak dan tumbuh jamur berbentuk bola yang mengisi kavitas. Terjadi reaksi imunologis terhadap proses ini. Pada umumnya terdapat antibody pemicu (IgG) dan pada 50% kasus disertai hasil tes kulit positif terhadapAspergillus spp.(davey. 2006)b.Gambaran klinisBiasanya asimtomatik dan ditemukan secara kebetulan saat melakukan pemeriksaan foto toraks. Gejala tersering yang timbul adalah hemoptisis, ditemukan pada 75 %, kadang-kadang masif, membutuhkan embolisasi atau pembedahan. Walaupun jarang, kadang-kadang disertai gejala sistemik berupa penurunan berat badan, demam dan malaise. Gejala penyakit paru yang mendasari juga seringkali ditemukan. (davey. 2006)c.Pemeriksaan penunjangKombinasi gambaran radiologis (opasitas padat dengan halo atau bentuk sabit di sekelilingnya) dan adanya antibody pemicu bisa menegakkan diagnosis. Pada pasien dengan penyakit paru yang berat, dilakukan reseksi bedah untuk mengambil misetoma atau seluruh lobus. Sepuluh persen kasus tidak perlu diobati dan bisa sembuh sendiri. Kadang-kadang terjadi kematian akibat hemoptisis masif. Penyakit invasif memiliki tingkat kesembuhan lebih buruk. (davey. 2006)3.Aspergillosis invasifSinusitis aspergilusSinusitis yang tidak responsive terhadap terapi pada pasien polip nasi seringkali ditemukan disebabkan olehAspergillus spp.,dan bisa disertai ABPA. Histologi dan imunologinya sangat mirip dengan ABPA. (davey. 2006)Aspergillosis kronis yang menidurkanAdalah sebuah bentuk infeksi yang kurangnyeri dan lambat untuk berubah, bentuk semi-invasif yang terlihat pada pasienyang mengalami penurunan daya tahan tubuh yang ringan, khususnya bagi merekayang memiliki riwayat penyakit paru. Diabetes mellitus, sarkoidosis dan terapidengan glukokortikoid dosis rendah dapat menjadi faktor predisposisi lain. Gejalayang lazim termasuk demam, batuk dan produksi sputum; presipitasi serum antibodipositif juga dapat dideteksi.

Aspergillosis DiseminataPenyebaran hematogenik ke organ dalam lain dapat terjadi, terutama pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh yang berat atau ketagihan obat intravena. Absesdapat terjadi di otak (aspergillosis otak), ginjal (aspergillosis ginjal), jantung(endokarditis, miokarditis), tulang (osteomielitis), saluran pencernaan. Lesi mata(keratitis mikotik, endoftalmitis dan aspergilloma orbital) dapat juga terjadi, baiksebagai hasil dari penyebaran atau setelah trauma setempat atau pembedahan.Aspergillosis kutaneusAspergillosis kutaneus adalah manifestasi yang jarang yang biasanya merupakanhasil penyebaran dari infeksi paru primer pada pasien yang mengalami penurunandaya tahan tubuh. Meskipun demikian, kasus aspergillosis kutaneus primer jugaterjadi, biasanya sebagai hasil dari trauma atau kolonisasi. Lesi bermanifestasisebagai papul yang eritematosa atau makula dengan nekrosis sentral yang progresif.G.PENGOBATANPrinsip pengobatan yang disebabkan oleh jamur Aspergillus fumigatus adalah dengan menghilangkan jamur dan sporanya yang terdapat dalam tubuh.Penanganan bergantung pada jenis dan beratnya infeksi dan pada status imunologi daripasien. Aspergillosis alergi biasanya dikontrol dengan menggunakan prednison karenaefektif untuk mengurangi gejala. Aspergilloma atau bola jamur dari paru membutuhkanreseksi pembedahan, biasanya sebuah lobektomi untuk memastikan eradikasi yanglengkap. Terapi dari bentuk infeksi yang lebih invasif biasanya membutuhkan toleransiyang lebih baik dan dosis setinggi 3-5 mg/kg per hari yang diberikan tanpa efek samping yang serius. Itraconazole [400 mg/hari] sering digunakan sebagai terapi tambahan atauuntuk terapi pemeliharaan untuk mencegah kekambuhan Richardson and Warnock1993).Kortikosteroid oral (prednisolon) merupakan terapi utama. Pemberian obat ini memperbaiki kontrol asma dan menghambat pertumbuhanAspergillus spp.Steroid inhalasi tidak mempengaruhiAspergillus spp.,namun digunakan bersama bronkodilator, sebagai bagian dari terapi menyeluruh pada asma. Diperlukan fisioterapi dan kadang-kadang bronkospi untuk menghilangkan sumbatan mukus. Obat anti jamur itralkonazol bisa menurunkan dosis steroid yang dibutuhkan. ABPA biasa berlanjut menjadi bronkiektasis. (davey. 2006)Penderita ABPA diobati sesuai proses penyakitnya, karena ABPA terjadi akibat proses hipersensitivitas, maka respon alergi harus dikurangi. Meskipun ABPA terjadi karena pemakaian kortikosteroid terus-menerus, namun pengobatannya juga menggunakan kortikosteroid, namun dengan oral, bukan lagi inhalasi. ABPA yang kronik memerlukan antijamur semisal itraconazole yang dapat mempercepat hilangnya infiltrat. ABPA yang berbarengan dengan sinusitis alergik fungal memerlukan tindakan operasi jika terdapat polip obstruktif. Kadang-kadang dapat juga dibilas dengan amfoterisin untuk mempercepat peyembuhan.H.PENCEGAHANSulituntuk menghindarimenghiruptingkat normalspora Aspergillus.Bagi orang-orangdengansistem kekebalantubuhyang lemahatau penyakitparu-paru parah, ada beberapa langkahyang dapat diambiluntuk membantu mengurangieksposur, termasuk:1.Pakailahmaskerketika dekatataudi lingkungan berdebuseperti lokasi konstruksi.2.Hindari aktivitasyang melibatkankontak dekatdengantanah ataudebu, sepertipekerjaan halamanatau berkebun.3.Gunakanlangkah-langkah perbaikankualitas udaraseperti filterHEPA.4.Minum obatantijamurprofilaksisjika dianggapperlu olehpenyedia layanan kesehatan Anda.5.Bersihkanlukakulitdengan sabun danair,terutama jikacederatelah terkenatanahatau debuAspergillus niger adalah kosmopolitan. Meskipun ada di seluruh dunia, itu adalah sediki tlebih umum di daerah ringan dan menghadap ke selatan situs. Hal ini dapat ditemukan di dasar es, lingkungan laut serta di stepa, padang rumput, hutan dan bukit pasir. Meskipun demikian lebih umum ditemukan di daerah kering dan di tanah hangat.Aspergillus nigermerupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari genusAspergillus, familiMoniliaceae, ordoMonolialesdan kelasFungi imperfecti.Aspergillus nigerdapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase.Aspergillus nigerdapat tumbuh pada suhu 35C-37C (optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik).Aspergillus nigermemiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat.Aspergillus nigermemerlukan mineral (NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4, urea, CaCl2.7H2O, FeSO4, MnSO4.H2O untuk menghasilkan enzim sellulase. Sedangkan untuk enzim amilase khususnya amiglukosa diperlukan (NH4)2SO4, KH2PO4.7H2O, Zn SO4, 7H2O. Bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi dapat dikomposisi lebih cepat dari pada bahan organik yang rendah kandungan nitrogennya pada tahap awal dekomposisi. Tahap selanjutnya bahan organik yang rendah kandungan nitrogennya dapat dikomposisi lebih cepat daripada bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi. Penurunan bahan organik sebagai sumber karbon dan nitrogen disebabkan olehAspergillus nigersebagai sumber energinya untuk bahan penunjang pertumbuhan atauGrowth factor.Aspergillus nigerdalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler. Bahan organik dari substrat digunakan olehAspergillus nigeruntuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel dan mobilitas selAspergilus nigerberkembang dalam cahaya redup (dalam ruangan) serta luar ruangan di siang hari yang cerah. Kerusakan kulit A.niger baik di permukaan dan di lapisan tersebut. Hal ini menyebabkan hidrolisis minyak dan lemak menjadi asam lemak bebas. Ada peningkatan dari N terlarut berasal dari degradasi protein interfibrillary dari kulit tetapi tidak dari degradasi kolagen. Hilangnya lemak membuat kulit keras, kurang fleksibel. Kehilangan sifat fisik yang tahan lamaAspergilus nigermemiliki sgnificance ekonomi seperti yang digunakan dalam produksi industri, antara lain, asam sitrat dan gluconic, -amilase dan oksidase glukosa. Seperti dalam pemanfaatan yang bisa digunakan dalam membantu proses fermentasi pada kedelai bersama dengan asam laktat.Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa aspergilus niger dapat digunakan untuk fermentasi pada kacang kedelai. Pada tahap pertama dilakukan percobaan fermentasi tepung kulit ari biji kedelai dengan kapang Aspergillus niger. Pada tahap kedua dilakukan feeding trial terhadap 100 ekor DOC galur MB.202 P dengan menggunakan 5 macam ransom yaitu ransom tanpa tepung kttlit ari biji kedelai (R0), ransom yang mengandung 10 % tepung kulit ari biji kedelai basil fermentasi (R1), ransom yang mengandung 20 % tepung kulit ari biji kedelai hasil fermentasi (R2), ransom yang mengandung 30 % tepung kulit ari biji kedelai hasil fermentasi (R3) dan ransom yang mengandung 40% tepung kulit ari biji kedelai hasil fermentasi. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransom, pertam