JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

15
Vol. 13 No. 2 Page 79 JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KEPADA TENAGA KERJA KONSTRUKSI “Guarantee Of Legal Protection For Occupational Health And Safety For Construction Workers” Condro S. Riyadi, Mutia CH. Thalib Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jend. Soedirman No. 6 Kota Gorontalo. Korespondensi: Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah untuk Mengetahui dan Menganalisis tentang Perlindungan Hukum Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Tenaga Kerja Konstruksi di Provinsi Gorontalo. Jenis Penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun Penelitian ini adalah jenis Penelitian normatif- empiris, Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun penelitian ini adalah, antara lain: Pendekatan Perundang-Undangan (Statue Approach); Pendekatan kasus (case approach). Hasil Penelitian ini menujukkan: Pertama, bahwa Perlindungan Hukum Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Tenaga Kerja Konstruksi di Provinsi Gorontalo. sampai dengan saat ini berdasarkan temuan penelitian yang didapatkan dari narasumber telah berjalan dengan baik, sebab hampir sebagian besar perusahaan konstruksi telah memenuhi kewajibannya untuk memberikan jaminan asuransi kepada para pekerjanya. Kemudian terkait dengan implementasi K3 dalam aspek pemenuhan standar keselamatan kerja melalui alat pelindung diri (APD) semuanya disediakan oleh pihak perusahaan kepada para pekerjanya. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sejauh ini jaminan perlindungan hukum terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) berjalan dengan baik di provinsi Gorontalo. Kedua, bahwa Faktor Penghambat Perlindungan Hukum Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Tenaga Kerja Konstruksi di Provinsi Gorontalo. Adapun hasil indentfikasi mengenai hambatan yang dimaksud, yakni: Lemahnya Pengawasan Ketenagkerjaan; Faktor Sumber Daya Manusia; Faktor Anggaran; Faktor Kesedaran Pekerja; dan Kurangya Kesadaran Pimpinan Perusahaan untuk mendaftarakan Pekerja ke dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Kata Kunci: Perlindungan Hukum; Kesehatan Dan Keselamatan Kerja; Tenaga Kerja Konstruksi. ABSTRACT Research objectives are to know and analyze the legal protection of occupational health and safety (K3) insurance against construction workers in Gorontalo province. This type of research used by researchers in compiling this research is a type of normative-empirical research. The approaches used by researchers in compiling this research are, among others: The Legislative Approach (Statue Approach); The case approach. The results of this study indicate: First, that the Legal Protection of Health and Safety Insurance (K3) Against Construction Workers in Gorontalo Province. up to now, based on the research findings obtained from informants, it has been going well, because most construction companies have fulfilled their obligations to provide insurance guarantees to their workers. Then related to the implementation of K3 in the aspect of meeting work safety standards through personal protective equipment (PPE), everything is provided by the company to its workers. Thus it can be concluded that so far legal protection guarantees related to occupational health and safety (K3) are running well in Gorontalo province. Second, that the Inhibiting

Transcript of JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

Page 1: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 79

JAMINANPERLINDUNGANHUKUMTERHADAPKESEHATANDANKESELAMATANKERJAKEPADATENAGAKERJAKONSTRUKSI

“GuaranteeOfLegalProtectionForOccupationalHealthAndSafety

ForConstructionWorkers”

CondroS.Riyadi,MutiaCH.ThalibFakultasHukumUniversitasNegeriGorontalo,Jl.Jend.SoedirmanNo.6KotaGorontalo.

Korespondensi:Email:[email protected]

ABSTRAKTujuan Penelitian adalah untuk Mengetahui danMenganalisis tentang Perlindungan Hukum JaminanKesehatan danKeselamatanKerja (K3) TerhadapTenagaKerjaKonstruksi di Provinsi Gorontalo. JenisPenelitianyangdigunakanolehpenelitidalammenyusunPenelitianiniadalahjenisPenelitiannormatif-empiris,Adapunpendekatanyangdigunakanolehpenelitidalammenyusunpenelitianiniadalah,antaralain: Pendekatan Perundang-Undangan (Statue Approach); Pendekatan kasus (case approach). HasilPenelitian inimenujukkan:Pertama,bahwaPerlindunganHukum JaminanKesehatandanKeselamatanKerja(K3)TerhadapTenagaKerjaKonstruksidiProvinsiGorontalo.sampaidengansaatiniberdasarkantemuanpenelitianyangdidapatkandarinarasumbertelahberjalandenganbaik,sebabhampirsebagianbesarperusahaankonstruksitelahmemenuhikewajibannyauntukmemberikanjaminanasuransikepadaparapekerjanya.KemudianterkaitdenganimplementasiK3dalamaspekpemenuhanstandarkeselamatankerja melalui alat pelindung diri (APD) semuanya disediakan oleh pihak perusahaan kepada parapekerjanya.Dengandemikiandapatditarikkesimpulanbahwasejauh ini jaminanperlindunganhukumterkaitdengankesehatandankeselamatankerja(K3)berjalandenganbaikdiprovinsiGorontalo.Kedua,bahwa Faktor Penghambat Perlindungan Hukum Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)TerhadapTenagaKerjaKonstruksidiProvinsiGorontalo.Adapunhasilindentfikasimengenaihambatanyang dimaksud, yakni: Lemahnya Pengawasan Ketenagkerjaan; Faktor Sumber Daya Manusia; FaktorAnggaran; Faktor Kesedaran Pekerja; dan Kurangya Kesadaran Pimpinan Perusahaan untukmendaftarakanPekerjakedalamprogramJaminanSosialTenagaKerja(Jamsostek).KataKunci:PerlindunganHukum;KesehatanDanKeselamatanKerja;TenagaKerjaKonstruksi.

ABSTRACTResearchobjectivesaretoknowandanalyzethelegalprotectionofoccupationalhealthandsafety(K3)insuranceagainstconstructionworkersinGorontaloprovince.Thistypeofresearchusedbyresearchersincompilingthisresearchisatypeofnormative-empiricalresearch.Theapproachesusedbyresearchersincompilingthisresearchare,amongothers:TheLegislativeApproach(StatueApproach);Thecaseapproach.Theresultsofthisstudyindicate:First,thattheLegalProtectionofHealthandSafetyInsurance(K3)AgainstConstructionWorkers in Gorontalo Province. up to now, based on the research findings obtained frominformants,ithasbeengoingwell,becausemostconstructioncompanieshavefulfilledtheirobligationstoprovideinsuranceguaranteestotheirworkers.ThenrelatedtotheimplementationofK3intheaspectofmeetingworksafetystandardsthroughpersonalprotectiveequipment(PPE),everythingisprovidedbythecompany to its workers. Thus it can be concluded that so far legal protection guarantees related tooccupationalhealthand safety (K3)are runningwell inGorontaloprovince. Second, that the Inhibiting

Page 2: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 80

Factors for Legal Protection of Occupational Health and Safety Insurance (K3) Against ConstructionWorkersinGorontaloProvince.Theresultsofidentificationoftheobstaclesinquestion,namely:WeakLaborInspection; Human Resources Factor; Budget factor; Facility and Infrastructure Factor; and Lack ofAwarenessofCompanyLeaderstoregisterWorkersintheWorkers'SocialSecurity(Jamsostek)program.Keywords:LegalProtection;OccupationalHealthandSafety;ContructionWorkers.

PENDAHULUAN

LatarBelakangPerwujudan negara hukum Indonesia

tercermin dari peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk memberipedoman bagi rakyat dalam menjalankanaktivitasnya sebagai warga negara, (Achir,2020) termasuk dalam aspek pekerjaan.Perburuhan atau ketenagakerjaan diIndonesia diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tepatnyadalam Bab 1 Pasal 1, ditegaskan bahwaketenagakerjaandinyatakanadalahsemuahalyang berkaitan dengan pekerjaan pada saatitu sebelum, selama dan setelah bekerja.Dalamhal ini,sesuaidenganpasal1angka2Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003tentang Ketenagakerjaan yang dimaksuddenganTenagaKerjaadalahsetiaporangyangmampu melakukan pekerjaan untukmenghasilkan barang dan/atau jasa untukkebaikan memenuhi kebutuhan merekasendiridanuntukmasyarakat.1

Posisi pengusaha dan pekerja dalamhukumketenagakerjaan samadan sederajat,akan tetapi secara sosiologis pada suatukondisi tertentu posisi antara karyawan(pekerja) dan pengusaha tidak setara danseimbang,karenakaryawan (pekerja) seringberada dalam posisi lemah.2 Dunia tenaga

1 Suhartoyo. 2019. Perlindungan Hukum Bagi BuruhDalam Sistem Hukum Ketenagakerjaan Nasional.AdminitrativeLaw&GovernanceJournal.2(2):326-3272Sudarjadi,KompilasiHukumKenegakerjaanJamsostek,(Yogyakarta:PustakaYustisia,2010),hal.15

kerja harus menjadi perhatian bersama,dimulai dengan bimbingan, pengarahan, danperlindungantenagakerja.

Bekerja dalam industri manufakturterdapat risiko bahaya karena kurangnyaKeselamatandanKesehatanKerja(K3)dapatditemukanpadaperalatankerja,bahankimiaberbahayasepertiasamdansodakaustikdanmesin produksi. Jenis kecelakaan pekerjaanyang dapat terjadi di sektor produksi yakni,terjepit, terlindas, terpotong, jatuh, tindakanyang salah, tertabrak, kontak dengan zatberbahaya, jatuh, berguling, jatuh dari atas,terpukul keras, dan pingsan. Sebuah prosesproduksi,peralatandanmesinditempatkerjajika mereka tidak mendapatkan Perhatiankhusus akan mengarah pada potensikecelakaanditempatkerja.3

Pekerjaan di bidang konstruksibangunan, keamanan, keselamatan, dankesehatan kerja (K3) merupakan salah satufaktor yang sangat penting untukdiperhatikan karena apabila sesorang yangmengalami sakit atau kecelakaan dalambekerja akan berdampak pada diri sendiri,keluarga,lingkungandanperusahaantempatbekerja. Keamanan, Keselamatan, danKesehatankerjamerupakansalahsatuaspekperlindungan ketenaga kerjaan yang di aturdalamUndang-UndangNomor13Tahun2003Tentang Ketenagakerjaan. Penerapan

3FennyNathalieKhoe,2013.HakPekerjaYangSudahBekerja Namun Belum Menendatangani PerjanjianAtasUpahDitinjauBerdsarkanUndangUndangNomor13Tahun2003TentangKetenagakerjaan,JurnalilmiahMahasiswaUniversitasSurabaya.2(1):3

Page 3: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 81

teknologi pengendalian keselamatan dankeamanankerja,dapatmenjadiharapanbagitenaga kerja agar mencapai ketahanan fisik,dayakerja,dantingkatkesehatanyangtinggi.Oleh karena itu, unsur yang ada didalamkeamanan,kesehatan,dankeselamatantidakterpakupada faktor fisik, tetapi jugamental,emosionaldanpsikologi,sertateknologiyangada. Masalah pekerjaan itu sering terjadidengan cara tertentu, secara umumketidakpuasan ini biasanya bervariasi padamasalah; pengupahan; jaminan sosial;perilaku penugasan yang terkadang tidaksesuaidengankepribadian;Tenagakerjadankapasitas kerja yang kurang terlihat denganpekerjaan yang harus dilakukan; Masalahpribadi.4

Berdasarkan data yang dirilis olehKementerianPekerjaanUmum,bahwajumlahpekerjayangbekerjadisektorjasaKonstruksidi Indonesia sampai dengan saat ini adalah8,14 juta orang tenaga kerja, denganpresentasi berdasarkan tingkat pendidikansebanyak5,98jutaorangyangpendidikanyadibawahsekolahmenengahatas(SMA),danpendidikan di atas sekolah menengah atassebanyak2,15jutaorang.Darototal8,14jutatenaga kerja tersebut, yang tersertifikasiberdasarkanrilisdariKementerianPUsampaidengantahun2019sebanyak525.857untuktenagaterampil(analis/teknisidanoperator)dan sertifikat tenaga ahli sebanyak 241.322.Sedangkan, dilihat dari jumlah tenagakerjanya yang sudah tersertifikasi sebanyak485.534 orang dengan komposisi tenagaterampilsebanyak333.706orangdantenagaahlisebanyak151.828orang.5

Setiap pekerjaan selalu mengandungpotensi resiko bahaya dalam bentukkecelakaan kerja. Besarnya potensi

4 R. Joni Bambang,Hukum Kenegakerjaan, (Bandung:PustakaSetia,2013),Hal.2895http://binakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/BULETIN_EDISI_6_2018.pdfdiaksespada25Februari2020padapukul09:00Wita.6http://m.harnas.co/2017/03/01/kemenaker-kematian-akibat-kecelakaan-kerjatinggi.html.Diaksespada25Januari2020padapukul13:30Wita.Lihat

kecelakaan dan penyakit kerja tersebuttergantungdarijenisproduksi,teknologiyangdipakai, bahan yang digunakan,tataruangdanlingkungan bangungansertakualitas manajemen dan tenaga tenagapelaksana.Angkakecelakaankerjakonstruksidi Indonesia masih termasuk buruk. Tahun2015 tercatat 2.375 orang Meninggal dalamKecelakaan Kerja Menurut Juan Somavia,Dirjen ILO, industri konstruksi termasukpaling rentan kecelakaan. Selain itu jugaPerlindungan hukum bagi karyawan masihdianggap sebagai beban biaya, sehinggabeberapa perusahaan menggunakan alatpelindungdiriyangtidakmemenuhistandar.Ini diperburuk oleh kehadiran alatperlindungan pribadi palsu. Menurut datadari BPJS Ketenagakerjaan, bahwa terdapat157.313 kasus di 17.069 perusahaan dari359.734perusahaanterdaftardengankorbantewas tidak kurang dari 2.382 orang hinggapada November 2018. Angka kecelakaan ditempat kerja dan sakit karena bekerja diIndonesiamasihdianggapcukuptinggi.Salahsatu penyebabnya adalah rendahnyaperlindunganhukumterhadaptenagakerja.6

Secara spesifik jika ditelisik dalamlingkupwilayah daerah,maka sebagai suatubentukanalisadiProvinsiGorontalo, jumlahangkatan kerja yang tercatat sampai denganagustus 2019 tercatatat berjumlah 585.896orang, untuk Kota Gorontalo sendiri jumlahtenaga kerja yang bekerja di sektor jasaKonstruksi yakni sejumlah 5.794 orangtenaga kerja, pekerja tersebut tersebar di1.404 perusahaan jasa konstruski di KotaGorontalo,Industrikimadanbahanbangunanmenyumbang pekerja terbanyak, yaknisebanyak1.770orang.7

jugadataterkaitdenganjumlahtenagakerjayangmengalamikecelakaandihttps://ekonomi.bisnis.com/read/20190115/12/878723/sepanjang-2018-kemnaker-catat-terjadi-157.313-kecelakaan-kerja.7 BPS, Direktori Perusahaan Konstruksi ProvinsiGorontalo2019,(Gorontalo,BPS,2019),hal.25

Page 4: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 82

Sementara itu, berdasarkan DataBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Ketenagakerjaan Gorontalo mengungkap,dalam rentang waktu empat tahun terakhir(2016-2019),sebanyak331kecelakaankerjayangterjadidiProvinsiGorontalo.Sedangkanberdasarkanobservasi,bahwadaridatayangdiperoleh,jumlahproyekselamatahun2017sekitar 357 proyek dengan tenaga kerjaharian lepas berjumlah 51.211. Sayangnya,bentuk tanggungjawab dan perlindunganpekerja pada kegiatan proyek APBN, APBDdanSwastainimasihbelumberjalandengansemestinya.8

Prinsipnyaberdasarkanhaldiatasmakakeberadaan jumlah pekerja jasa konstruksiyangcukupbanyakyangtersebardiwilayahProvinsi Gorontalo khsusnya di KotaGorontalo selalu beririsan dengan hak dankewajibanyangditerimaolehpekerja-pekerjadi bidang jasa konstruksi terutama terkaitdenganperlindunganhukumterhadaptenagakerjapadaproyekpembangunankonstruksi.Berdasarkan uraian tersebut, maka perluadanyakajianyanglebihkomprehensifterkaitdengan jaminan perlindungan hukumterhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) kepada tenaga kerja konstruksi diwilayahProvinsiGorontalo.

RumusanMasalahAdapaunrumusanmasalahnyaadalah;1. Bagamana perlindungan hukum

jaminan Kesehatan dan KeselamatanKerja (K3) terhadap tenaga kerjakonstruksidiProvinsiGorontalo?

2. Apa faktor penghambatperlindunganhukum jaminanKesehatandanKeselamatanKerja(K3)

8 https://hargo.co.id/berita/pekerja-jasa-konstruksi-wajib-dilindungi.html Diakses pada 25 Januari 2020padapukul13:30Wita.9AhmadHuanaeniZulkarnaindanTantiKiranaUtami.2016. Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja DalamPelaksanaan Hubungan Industrial. Jurnal PadjajaranIlmuHukum,3(2):407-40810 Ujang Charda S. 2010. Perlindungan HukumKetenagakerjaan Terhadap Tenaga Kerja Anak Yang

terhadap tenaga kerja konstruksi diProvinsiGorontalo?

MetodePenelitianJenis Penelitian yang digunakan oleh

penelitidalammenyusunPenelitianiniadalahjenis Penelitian normatif-empiris, ditunjangdengan data lapangan. Adapun pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah,antara lain; Pendekatan Perundang-Undangan(StatueApproach);danPendekatanKasus (case approach). Analisis yangdigunakandalampenelitianiniadalahanalisisdata deskriptif dengan menggunakanpendekatan kualitatif terhadap data primerdandatasekunder.

PEMBAHASAN

Perlindungan Hukum Jaminan Kesehatandan Keselamatan Kerja (K3) TerhadapTenaga Kerja Konstruksi di ProvinsiGorontalo

Indonesia menganut prinsip negarakesejahteraan (walfare state),9 olehnyaBerdasarkan Undang-Undang Dasar NegaraRepublikIndonesiaTahun1945,Pasal27ayat(2) yangmenyatakanbahwa tiap-tiapwarganegara berhak atas pekerjaan danpenghidupanyanglayakbagikemanusiaan,10begitujugadenganUndang-UndangNomor14Tahun 1969 BAB IV Tentang PembinaanPerlindungan Kerja tertulis bahwa tenagakerjaberhakmendapatkanperlindunganataskeselamatan, kesehatan, kesusilaan,pemeliharaan moril kerja serta perlakuanyang sesuai dengan martabat manusia danmoralagama.11Hakinimerupakansuatuhal

Bekerja Di Luar Hubungan Kerja Pada BentukPekerjaanTerburuk.JurnalIlmuHukum(SyiarHukum),12(2):11711UnggulPriyadi.et. al. 2013.PendampinganHukumHak Pekerja (Usia Produktif) Berdasarkan HukumKetanagakerjaan. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaa. 2(2):101

Page 5: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 83

yangpokoksebabhaksetiaporangyangtidakbisaditundaataubahkandihilangkan.12

Perlindungan hukum mempunyaimakna sebagai perlindungan denganmenggunakan sarana hukum atauperlindungan yang diberikan oleh hukum,ditunjukan terhadap kepentingan-kepentingan tertentu, yaitu dengan caramenjadikan kepentingan yang perludilindungi tersebut ke dalam sebuah hakhukum. Dalam hukum “hak” disebut jugahukum subyektif. Hukum subyektifmerupakan segi aktif dari pada hubunganhukumyangdiberikanolehhukumobyektif,dalam hal hukum subyektif adalah norma-norma,kaidah.13

Ketentuan Pasal 5 Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor13Tahun2003Tentang Ketenagakerjaan secara yuridismemberikan perlindungan bahwa setiaptenaga kerja berhak mempunyaikesempatan yang sama untuk memperolehpekerjaandanpenghidupanyanglayaktanpamenbedakanjeniskelamin,suku,ras,agama,dan aliran politik sesuai dengan minat dankemampuantenagakerjayangbersangkutan,termasuk perlakuan yang sama terhadapparapenyandangcacat.SedangkanPasal6Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor13Tahun2003TentangKetenagakerjaanbahwa mewajibkan pengusaha untukmemberikan perlakukan yang sama kepadapekerja/buruh tanpa membedakan jeniskelamin,suku,ras,agamadanaliranpolitik.

Perlindungan tenaga kerja meliputiaspek-aspek yang cukup luas, yaituperlindungan dari segi fisik yang mencakupperlindungan keselamatan dari kecelakaankerja dan kesehatannya serta adanyapemeliharaanmorilkerjadanperlakuanyangsesuai dengan martabat manusia dan moralagama, sebagaimana telah ditegaskan padaPasal 86 Undang-Undang Ketenagakerjaan.

12 Akbar Faizal. Politik Hukum Perlindungan Hakim.JurnalCitaHukum.Volume4Nomor1,Juni2016.Hlm.13

Setiap tenaga kerja mempunyai hak untukmemperolehperlindunganatas:

1. Keselamatandankesehatankerja;2. Moraldankesusilaan;3. Perlakuan yang sesuai dengan harkatdanmartabatsertanilai-nilaiagama.

Perlindungan tersebut dimaksudkanagar tenaga kerja dapat secara amanmelakukan pekerjaannya sehari-harisehingga dapat meningkatkan produksi danproduktivitas pekerjaannya. Tenaga kerjaharus memperoleh perlindungan dariberbagai peristiwa disekitarnya dan padadirinyayangdapatmenimpadanmenggangudalam pelaksanaan pekerjaanya. Dalambidang konstruksi, ada beberapa peralatanyangdigunakanuntukmelindungiseseorangdari kecelakaan ataupun bahaya yangmungkin bisa terjadi dalam proyekkonstruksi.Peralataniniwajibdigunakanolehseseorang yang bekerja dalam suatulingkungankonstruksi.

Berdasarkan Pasal 166 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan, dalam hal hubungan kerjaberakhir karena pekerja/buruh meninggaldunia, kepada ahli warisnya diberikansejumlah uang yang besar perhitungannyasama dengan perhitungan 2 (dua) kali uangpesangonsesuaiketentuanPasal156Ayat(2)Undang-Undang Ketenagakerjaan, 1 (satu)kali uang penghargaan masa kerja sesuaiketentuanPasal156Ayat(3)Undang-UndangKetenagakerjaan, yakni sebesar tiga bulanupah dan uang penggantian hak yangseharusnya diterima. Uang penggantian haktersebut meliputi: Cuti tahunan yang belumdiambildanbelumgugur,biayaatauongkospulanguntukpekerja/buruhdankeluarganyaketempat dimana pekerja/buruh diterimabekerja, penggantian perumahan sertapengobatan dan perawatan ditetapkan 15%

13HeruSuyantodanAndriyantoAdhiNugroho.2016.Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak PekerjaOutsourcingBerdasarkanAsasKeadilan.JurnalYuridis.3(2):4

Page 6: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 84

dari uang pesangon dan/atau uangpenghargaanmasakerjabagiyangmemenuhisyaratdanhal-hallainyangditetapkandalamperjanjian kerja, peraturan perusahaan danperjanjiankerjabersama.

Undang-Undang Ketenagakerjaantelah diatur beberapa pasal untukmemberikan perlindungan kepada parapekerja. Perlindungan ini sebagai wujudpengakuan terhadap hak-hak para pekerjasebagai manusia yang harus diperlakukansecara manusiawi denganmempertimbangkan keterbatasankemampuan fisiknya.14 Dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003, lingkupperlindungan terhadap pekerja antara lainmeliputi:a. Perlindungan atas hak-hak dasar

pekerja atau buruh untuk berundingdenganpengusaha;

b. Perlindungan keselamatan dankesehatankerja;

c. Perlindungankhususbagipekerjaatauburuhperempuan;

d. Perlindungan tentang upah,kesejahteraan, dan jaminan sosialtenagakerja.15

Mencermati Undang-UndangKetenagakerjaan sebenarnya telahmengaturpersoalan waktu kerja, Perlindungan,Pengupahan, dan Kesejahteraan. Makapeneliti merasa perlu untuk melakukanvalidasi terhadap mekanisme perlindunganhukum yang diatur di dalam UUKetenagakerjaan tersebut. Proses inidilakukanselainuntukmendapatkanjawabantentang permasalahan yang diangkat, jugadimaksudkan untuk mengukur sejauh manaprosesperlindunganhukumterhadaptenagakerja khsusunya para pekerja konstruski diProvinsiGorontaloyangkhususnyaberkaiatn

14 Nur Rofiah. 2016. Implementasi PerlindunganKeselamatanDanKesehatanKerjaBagiPekerjaProyekKonstruksi Di CV. Mupakat Jaya Teknik (TinjauanUndang-Undang No.13 Tahun 2003 dan MashlahahMursalah).Jurisdictie:JurnalHukumdanSyariah.7(1):76

dengan keselamatan dan kesehatan kerja(K3).

Setiap pekerja pada dasarnyamempunyai hak untuk mendapatkanperlindunganataskesehatandankeselamatankerja (K3).16 Lebih lanjut dikatakan bahwauntuk melindungi keselamatanpekerja/buruh guna mewujudkanproduktivitas kerja yang optimal,diselenggarakan upaya keselamatan dankesehatan kerja. Upaya keselamatan dankesehatan kerja dimaksudkan untukmemberikan jaminan keselamatan danmeningkatkan derajat kesehatan parapekerja/buruh dengan cara pencegahankecelakaan dan penyakit akibat kerja,pengendalianbahayaditempatkerja,promosikesehatan,pengobatan,danrehabilitasi.17

Khusus untuk wilayah Gorontalosebagaimana hasil wawancara dengan BPJSKetenagakerjaan Provinsi Gorontalo,menyatakan bahwa perlindungan hukumterhadap pekerja konstruksi dengandifasilitasi melalui sistem penyelengaraanjaminansosialdilakukandengansangatbaikoleh BPJS Ketenagakerjaan dan BPJSKesehatan, ini bisa dilihat dengan jumlahpekerja konstruksi yang didaftarkanmencapai angka 44 ribu orang pekerja dansekaligus memberikan sinyal bahwaperusahaanjasakonstruksidiGorontalotelahmemenuhi kewajibanya dalam memberikanhak-hak pekerja yang dijaminkan di dalamperaturan perundang undangan terutamaterkait dengan komitmen penyelengaraanKesehatan dan keselamatan kerja (K3)melalui proses pemberian jaminan sosialketenagakerjaan. Sementara itu, penerapankeselamatandanKesehatanKerja(K3) inididasarkanpadaUUKetenagkarjaan, jugabisadilihatpadaUndang-UndangNomor1Tahun

15Ibid.hlm.7816Lihatpasal86ayat(1)Undang-UndangNo.13Tahun2003tentangKetenagakerjaan17LihatPasal86ayat(2)Undang-UndangNo.13Tahun2003tentangKetenagakerjaandanpenjelasannya

Page 7: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 85

1970TentangKeselamatanKerja,danspesifikbagi Perusahaan Menerapkan SistemManajemenK3itudidasarkanpadaPeraturanMenteri Tenaga Kerja Nomor : PER-05/MEN/1996 Tentang Sistem ManajemenKeselamatandanKesehatanKerja.

Terkait dengan Tenaga Kerjakonstruksi pada Pembangunan Proyek-proyek di Gorontalo, hampir sebagian besarperusahaan jasa konstruksi di ProvinsiGorontalo menerapkan komitmen terhadappenerapanK3,halinibisadilihatdari:1. Adanya komitmen terhadap

manajemen yang berkaitan denganKeselamatan dan Kesehatan Kerja(K3);

2. Penerapan Peraturan Perundang-undangan proyek konstruksi Double-double Track sebagai implementasistandar Keselamatan dan KesehatanKerja (K3) terhadap PeraturanPemerintahNomor50Tahun2012;

3. Merujuk kepada standar operasionalKe dalam International StandarOrganisation(ISO)45.000;

4. PenggunaanAlatPelindungDiri(APD)sesuai standar, yaitu denganmenggunakan helm pengaman, rompireflectordansepatupelindung;

5. Identifikasiterhadapsemuarisikodanpeluan terkait Keselamatan danKesehatanKeja(K3);

6. Pengamanan dalam pekerjaanpengangkatan, pekerjaan electrical,sertapekerjaandiketinggian;

7. Penanganankeadaandarurat;8. Metode kerja mencakup cara kerja

aman.18

Tidak hanya itu, Alat Pelindung Diri(APD) yang biasanya digunakan oleh tenagakerja konstruksi dalam bekerja danpenerapankeselamatandankesehatankerjaterhadap tenaga kerja konstruksi pada

18 Hasil wawancara dengan Manager EksekutifLembagaPengawasJasaKonstruksiProvinsiGorontalo,BapakAbdullahMansur,wawancaradilakukanpada2

pembangunan proyek-proyek konstruksi diwilayah Gorontalo selama ini sesuai denganstandarK3,misalnyasajaterkaitdenganAPD,yaitu:1. Kacamata Pengaman, Kacamata

pengaman digunakan untukmelindungimatadaridebukayu,batu,serpihan besi yang berterbanganditiup angin. Tidak semua jenispekerjaan membutuhkan kacamatakerja.Namun pekerjaan yang mutlakmembutuhkan perlindungan mataadalahmengelas.

2. Sarung tangan, tujuan utamapenggunaan sarung tangan adalahmelindungi tangan dari benda-bendakeras dan tajam selama menjalankanpekerjaan. Jenis kegiatan yangmemerlukan sarung tangan adalahpekerjaanpembesian,pekerjaankayu.dan pekerjaan-pekerjaan yangmemiliki resiko sehingga diperlukanpenggunaansarungtangan.

3. Sepatupengaman,Sepatukerja(safetyshoes) merupakan perlindunganterhadap kaki. Setiap pekerjakonstruksi perlu memakai sepatudenga sol tebal supaya bisa bebasberjalan dimana-mana tanpa terlukaolehbendabendatajamataualatberat.Bagianmukasepatuharuscukupkeras(atau dilapisi dengan pelat besi)supaya kaki tidak terluka kalautertimpabendadariatas.

4. Helm, (helmet) sangat pentingdigunakan sebagai pelindung kepala.Helm digunakan untuk melindungikepala dari bahaya yang berasal dariatas, misalnya barang, baik peralatanatau material konstruksi yang jatuhdariatas.

5. Pelindung telinga, Alat ini digunakanuntuk melindungi telinga daribunyibunyi yang dikeluarkan oleh

Juni2020melaluivideocallaplikasiwhatsaap(WA),yang kemudian di tindaklanjuti dengan pengisiandaftarwawancaraolehnarasumber.

Page 8: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 86

mesin yang memiliki volume suarayangcukupkerasdanbising.

6. Masker, Pelindung bagi pernapasansangat diperlukan untuk pekerjaankonstruksi.Olehkarenaitudiperlukanmasker.Misalnyaserbukkayudanbesisisa dari kegiatan memotong,mengamplas, dan debu-debu bahanbangunan.

7. Sabuk pengaman (safety belt)berfungsi untuk pelaksanaanpekerjaanpadabagianbangunanyangtinggi dan pada pekerjaan beresikotinggi dengan tidak ditemukannyapijakankaki.

8. Pakaiankerja,Pakaiankerjabertujuanpemakaian pakaian kerja ialahmelindungi badan manusia terhadappengaruh-pengaruhyangkurangsehatatauyangbiasamelukaibadan.

9. P3K, Apabila terjadi kecelakaan kerjabaik yang bersifat ringan ataupunberat pada pekerjaan konstruksi,sudah seharusnya dilakukanpertolonganpertamapadakecelakaandi proyek. Adapun jenis dan jumlahobat-obatan disesuaikan denganaturan yang berlaku. Selain peralatanstandardiatas,perusahaankonstruksisebaiknya menyediakan tanda-tanda(mark) dalam proyek. Tanda dalamproyek konstruksi memberikaninformasi berupa tanda-tanda padaarea yang mengandung resiko tinggikecelakaan.Tanda ini merupakankewajibanbagipengelolahproyek.

10. Adanya Pembinaan terhadap SumberDaya Manusia terkait denganKeselamatan dan Kesehatan Kerja(K3).

11. Peningkatan terhadap pemahamanstandar Keselamatan dan KesehatanKerja(K3).

19 Hasil wawancara dengan Ketua BIdang JasaKonstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan perumahanRakyat Provinsi Gorontalo, Fri Sumiyati Bilakonga,wawancaradilakukanpada3Juni2020melaluivideo

12. Adanya pemenuhan fasilitas sertaperalatan yang berkaitan denganKeselamatan dan Kesehatan Kerja(K3).

13. Pengawasan yang dilakukan olehpersonil yang berkompeten dalambidang Keselamatan dan KesehatanKerja(K3).19

TerkaitdengantenagakerjakonstruksidiProvinsiGorontalo,hampirsebagianbesaryangbekerjadiperusahaankonstruksibesar,dipersyaratkan harus memiliki sertifikasiyang diterbitkan oleh KementerianKetenegakerjaan,caramemperolehsertifikatpelatihan kerja yang dilaksanakan hampirsetiap tahun oleh KementerianKetenagakerjaan, yangdifasilitasi olehDinasKetenagakerjaan Provinsi Gorontalo.Kementerian ketenagakerjaan perwakilanProvinsiGorontalo,jugaseringmelaksanakanberbagai macam bimbingan teknis danpelatihan khusus terkait dengan Pembinaanterhadap Sumber Daya Manusia khususnyaterkait dengan Keselamatan dan KesehatanKerja dan juga Peningkatan terhadappemahaman standar Keselamatan danKesehatanKerja(K3).

Berbagai tanggapan yang diberikanoleh pekerja konstruksi di Gorontalo yangsalah satunya menyatakan bahwa selamamereka bekerja diperusahaan konstruksi(istilah yang mereka gunakan adalahperusahaan kontraktor) aspek penting yangselalu diperhatikan dan diperingatkan olehperusahaan melalui mandor (pengawas)adalah keselamatan harus diutamakan.Hampir sebagian besar yang merupakanpekerja kontrak diberikan fasilitas alatpelindung diri (APD), seperti helm proyek,baju proyek dan sejumlah alat penunjangkeselamatankerjayanglaindariperusahaannamunterkadangterdapatpekerjakonstruksi

call aplikasi whatsaap (WA), yang kemudian ditindaklanjutidenganpengisiandaftarwawancaraolehnarasumber.

Page 9: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 87

yang sedang bekerja tidak menggunakanbeberapa alat pelindung diri yang telahdiberikan oleh perusaahan.20 Merujuk padahal tersebut, maka kesehatan dankeselamatankerja jugatergantungsikapdantindakanyangdilakukanolehmasing-masingorang, dalam hal ini adalah pekerjakonstruksi.

Selamainisebelumpekerjakonstruksimulaibekerja, pihakperusahaankontraktorterlebih dulu meminta KTP dan KK sertabeberapa persyaratan lain, dimana menurutpihak perusahaan, data-data yang dimintatersebut, selain untuk kepetinganadministrasiperusahaan,jugaakandijadikansebagaiproseduradministrasikepihakBPJSuntuk mendapatkan layanan asurasikesehatandankecelakaankerja.21

Merujuk pada fakta-fakta di atas, jikadihubungkan dengan konsep perlindunganhukum sebagaimana yang diamanatkan didalam pasal Pasal 86 dan pasal 87 UUKetenagakerjaan yangmensyaratkan adanyasuasana yang aman dan tentram bagikaryawan dalam bekerja di sebuahperusahaan, dimana perusahaan tersebutwajib untuk menghindari adanya faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnyapengaruh terhadap Kesehatan dan sekaligusjuga dapat mengancam keselamatan kerjabagi para karyawannya terutama padapekerja konstruksi dalam menjalankanpekerjaanya, diantaranya melalui analisiskemungkinan-kemungkinan yang dapatmempengaruhi selama proses pekerjaanberlangsung seperti; faktor manusia, faktorperalatan, faktor sumber bahaya, dan faktorlainyangdihadapi.

Persoalanpemenuhanhakkepadaparapekerja konstruksi sebagai pemenuhanterhadap perlindungan Kesehatan danKeselamatan Kerja (K3), misalnya untukmendapatkanjaminanasurasikesehatandan

20 Bapak Taufik Ismail merupakan warga KabuptenGorontalo yang diwawancara melalui aplikasi WAsecara langsung. Wawancara dilakukan pada 3 Juni2020.

kecelakaan kerja di wilayah ProvinsiGorontalo sampai dengan saat ini telahberjalandenganbaik,sebabhampirsebagianbesarperusahaankonstruksitelahmemenuhikewajiabnya untuk memberikan jaminanasuransi kepada para pekerjanya. Selain itu,implementasi K3 dalam aspek pemenuhanstandar keselamatan kerja melalui alatpelindung diri (APD) pada umumnya telahdisediakan oleh pihak perusahaan kepadapara pekerjanya. Hal lain yang turutberpengaruh adalah terkait pemenuhansumber daya manusia melalui peningkatanskill telah dilakukan melalui sejumlahpelatihan-pelatihan yang dilaksanakan olehDinas Ketenagkerjaan yang bekerjasamadenganKementerianKetenagakerjaan.

FaktorPenghambatPerlindunganHukumJaminan Kesehatan dan KeselamatanKerja (K3) Terhadap Tenaga KerjaKonstruksidiProvinsiGorontalo

Sejak Indonesia merdeka pemerintahtelah mewujudkan berbagai instrumenhukumterkaitpermasalahanketenagakerjaantermasukdidalamUUD1945,yangcakupanmaterinya nyaris meliputi segala aspekpermasalahan ketenagakerjaan. Perludiketahui, Bahwa Isu ketenagakerjaanmerupakan salah satu permasalahan yangmenjadi bagian pembahasan dalamamandemen UUD 1945. Hadirnya isuketenagakerjaan dalam proses pembahasanamandemen UUD 1945 memperlihatkankomitmen negara untuk melindungi haksetiap komponen yang ada termasuk hakwarga negara untuk memperoleh pekerjaandan bekerja sesuai dengan harkat martabatkemanusiaannya. Hal ini sebagaimanatertuangdalamPasal28Dayat(2)UUD1945yangmenegaskanbahwasetiaporangberhakuntuk bekerja serta mendapat imbalan danperlakuan yang adil dan layak dalam

21BapakDjefriyantoKatilimerupakanwargaKabuptenGorontalo yang diwawancara melalui aplikasi WAsecara langsung. Wawancara dilakukan pada 3 Juni2020.

Page 10: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 88

hubungan kerja. Konstruksi pasal tersebutadalah negara memberikan jaminan bagisetiap warganya untuk mendapatkanpekerjaan dan memperoleh hak ataspekerjaanyangdilakukannya.22

Hak-hak yang didapati orang secararasional dianggap abadi dan tetap berlaku.23Tiap-tiap orang lain, termasuk pemerintahharus mengindahkannya, dengan membuathukumatasdasarhak-hakalamiahtersebut.24Tercatat beberapa undang-undang yangkhususmemuatpermasalahanhak,kewajibandan kedudukan para pihak terkait dalamketenagakerjaan,misalnyaUU.No.23Tahun1948 tentang Pengawasan Perburuhan, UUNo. 21 Tahun 1954 tentang PerjanjianPerburuhan dan UU No. 22 Tahun 1957tentangPenyelesaianSengketaPerburuhan.25serta beberapa peraturan perundangundanganterkaitlainya.

Peran pemerintah akan semakinterlihat ketika pola hubungan pekerja-pengusaha berubah menjadi hubunganindustrial26 yang tidak saja melibatkanpekerja dan pengusaha akan tetapimenegaskanposisipemerintahsebagaipihakketiga. Sebab sebagai penganut ”Negarakesejahteraan”(welfarestate)makatidakadaalasan bagi Negara/Pemerintah untuk tidakmemasuki segala lini kehidupan warganegaranya, dengan tujuan utamanya adalahmewujudkan kesejahteraan bagi segenaprakyat Indonesia, mental dan spiritual, ataudengan istilah untuk sebesar-besarnyakemakmuranrakyatIndonesia.

Hampirtidakadaprogramkerjadalamberbagailintasankebijakanyangdiambildandikeluarkanuntukmenunjang tujuannegara

22 Weny A. Dungga dan Abdul Hamid Tome. 2019.Identifikasi Faktor Penghambat PenyelenggaraanPengawasan Ketenagakerjaan Di Provinsi Gorontalo.JurnalJamburalawReview,1(1):67.23DolotAlhasniBakungdanMohamadHidayatMuhtar.2020. Determinasi Perlindungan Hukum PemegangHakAtasNeighboringRight.JurnalJamburalawReview.2(1):124 Maria Alfons. 2017. “Implementasi Hak KekayaanIntelektual Dalam Perspektif Negara Hukum”. JurnallegislalasiIndonesia,14(3:2

(walfare state) dari pusat bahkan sampai didaerah pasti mengalami yang namanyahambatan dan kendala. Hambatan dankendala yang hadapi sebagai imbas suatuprogram kerja dan kebijakan merupakansaran untuk selalu melakukan evaluasi danperbaikan kinerja. Demikian juga terkaitdengan program kerja melalui sejumlahkebijkan yang legal formalkan ke dalamsejumlah peraturan perundang undanganyang ditujukan untuk Perlindungan Hukumbagi pemenuhan Jaminan Kesehatan danKeselamatan Kerja (K3) Terhadap TenagaKerjaKonstruksidiProvinsiGorontalo.

Perlu diketahu, bahwa berdasarkanhasil wawancara dengan manager eksekutifLembagaPengawas JasaKonstruksi ProvinsiGorontalo, Dinas Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat (PUPR) ProvinsiGorontalo,dalamhaliniadalahketuaBidangJasa Konstruksi dan beberapa narasumberlain, ada beberapa hal yang diidetifikasi danditemukanolehpenelitimengenaihambatanPerlindungan Hukum bagi pemenuhanJaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) Terhadap Tenaga Kerja Konstruksi diProvinsiGorontalo.Adapunhasilindentifikasimengenai hambatan yang dimaksud adalahsebagaiberikut:

1. LemahnyaPengawasanKetenagakerjaanPeraturan kesehatan dan keselamatankerja memang sudah memiliki undang-undang yang sah dimata hukum.Namun,pemerintah sendiri masih kurang dalamhal mengawasi berjalannya peraturanhukum tersebut. Pemerintah hanya

25AshabulKahf.2016.PerlindunganHukumTerhadapTenagaKerja.JurnalJurisprudentie.3(2):61-6226 Hubungan Industrial merupakan istilah penggantidari Hubungan Perburuhan yang merupakanterjemahan dari Labour relation, mengingatkompleksitas permasalahan perburuhan yangmelampaui hubungan buruh-majikan, maka melaluiLKS Tripartit Nasional No. 9 Tahun 1985 istilahHubungan Perburuhan diganti menjadi HubunganIndustrial. Lih. Eko Wahyudi, dkk. HukumKetenagakerjaan,(Jakarta;SinarGrafika,2016)

Page 11: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 89

menganggap semuanya akan berjalanlancer bila sudah memiliki hukum yangkuat. Padahal dalam kenyataannya,penerapan K3 masih sangat kurangmeskipuntelahmemilikiUndang-Undangyangkuat.Itulahpenyebabmasihadanyaperusahaan yang belum bisamelaksanakan program kesehatan dankeselamatankerjadenganbaikdanbenar,misalnya terkait dengan kepatuhanperusahaan dalam memenuhi kewajibanuntuk mengikutseratkan pekerjanyauntuk mendapatkan jaminan sosialketenagakerjaan.27

2. FaktorSumberDayaManusiaSaatinijumlahpengawasketenagakerjaanyang dimiliki oleh pemerintah ProvinsiGorontalo berjumlah 15 orang, yangterdiri dari 11 orangpengawasumum, 2orang pengawas spesialis, dan 2 orangPPNS Ketenagakerjaan. Sedangkanperusahaanyangdiawasiberjumlah2454perusahaan dan ± 33.549 tenaga kerjayang tersebardiseluruhwilayahProvinsiGorontalo. Data diatas, memperlihatkanbahwajumlahpengawasketenagakerjaanProvinsiGorontalotidakberbandinglurusdengan jumlah perusahaan dan tenagakerja yang diawasi. Artinya bahwapemerintah Provinsi Gorontalomengalami kekurangan pengawasketenagakerjaan.JikamerujukpadaPasal8ayat(1)PermanakerNo.33Tahun2016yang mengharuskan pengawasketenagakerjaan wajib menyusun danmelaksanakanrencanakerjapemeriksaanpaling sedikit5 (lima)perusahaan setiapbulan, maka dalam 1 (satu) tahunpengawas ketenagakerjaan wajibmelakukan pemeriksanaan 60perusahaan. Apabila dilakukanperbandingan antara jumlah pengawas

27 Khikmatul HenyMasitoh, et, al. 2017. PelaksanaanPerlindungan Hukum bagi Awak Kapal Pada PTPalayaranNasionalIndonesia(Pelni)Semarang.JurnalDiponegoroLawReview,6(2):8

ketenagakerjaanyangdimilikipemerintahProvinsi Gorontalo saat ini, 15 orangpengawas ketenagakerjaan, denganjumlah perusahaan yang ada, 2.454perusahaan,makadapatdihasilkanangkapembandingnya sebesar 1 orang : 164perusahaan. Jumlah tersebut sudahtermasuk pengawas spesialis dan PPNSketenagakerjaan.Apabilahanyadilakukanpenghitungan perbandingan murnipengawas ketenagakerjaan yangberjumlah11orang,makahasilnyaadalah1 orang: 233 perusahaan. Jumlah inisangatbesar,jauhdariapayangtercantumdalamregulasiyangada.28

3. FaktorAnggaranAlokasi anggaran pengawasanketenagakerjaan di Provinsi GorontalobersumberdariAPBNdanAPBD.Berikutadalah alokasi anggaran pengawasanketenagakerjaandiProvinsiGorontalo.Tabel.1.Alokasi Anggaran Pengawasan KetenagakerjaanProvinsiGorontaloNo Sumber

AnggaranTahun Jumlah

1 APBNPusat

2015 Rp.592.615.000

2016 Rp.770.400.000

2017 Rp.829.050.000

2018 Rp.556.666.000

2 APBDProvinsiGorontalo

2015 Rp.200.000.000

2016 Rp.200.000.000

2017 Rp.132.000.000

2018 Rp.97.150.000

Sumber: Dinas Penanaman Modal, ESDM, &Transmigrasi,2018.

28 Weny A. Dungga dan Abdul Hamid Tome.Op..Cit..,Hlm.9-10

Page 12: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 90

Berdasarkan tabel di atas, menunjukanbahwa penyelenggaraan pengawasanketenagakerjaan di Provinsi Gorontalopaling banyak bersumber dari APBN,sejak tahun2015-2017alokasianggaranyang bersumber dari APBN mengalamikenaikantetapipadatahun2018alokasianggarantersebutmengalamipenurunan,sedangkan alokasi anggaran yangbersumberdariAPBDProvinsiGorontalosejak tahun 2015-2018 mengalamipenurunan.Apabila dilihat dari diundangkannya UUNo.23Tahun2014tentangPemerintahanDaerah, yang menjadikan sub bidangpengawasan ketenagakerjaan menjadikewenangan provinsi, maka seharusnyapemerintah daerah perlu melakukanlangkah antisipatif terkait polapenganggaran dalam mendukungoptimalisasi penyelenggaraanpengawasanketenagakerjaandidaerah.

4. FaktorKesadaranPekerjaBerdasarkan hasil wawancara denganmanager eksekutif Lembaga PengawasJasaKonstruksiProvinsiGorontalo,bahwaBerdasarkan informasi yang diperolehdaripekerjadanjugatemuandilapanganbahwa pihak perusahaan telahmenyiapkan sejumlah alat pelindung diri(APD) kepada para pekerja khsusunyapekerja Konstruksi, namun banyakditemukan bahwa ternyata pekerjakonstruksi tersebut tidak menggunakanalat pelindung diri yang diberikan olehpihak perusahaan dalam melaksakanpekerjaanya.Sehinggahalinijugamenjadimasalah dalam melakukan pemenuhankonsep Kesehatan dan Keselamatn Kerja(K3), dimana pihak perusahaan telahmemenuhi kewajibanya untukmenyediakan APD, namun disisi lain,pekerja yang kurang memperhatikanmengenai pemenuhan standarkeselamatankerjatersebut.Selainitujugaperan mandor di dalam melakukan

pengawasan terhadap para pekerja yangbekerja di sejumlah proyek konstruskinayatanya juga kurang maksimal dalammenjalankan tugasnya, hal inilah yangmenurut penulis juga pelu untuk diperhatikan mengenai kesadaran padamandor dalam menjalankan tugas untukmengecek dengan teliti para pekerjasebelum mereka melakukan pekerjaandipastikan terlebih dahulu untukmemenuhialatpelindungdiri(APD).

5. Kurangnya Kesadaran PimpinanPerusahaanFaktorkurangyakesadarandaripimpinanperusahaan jasa konstruksi untukmendaftarkan pekerjanya ke dalamprogram Jaminan Sosial Tenaga Kerja,kuranyakesadaranyangdimaksudadalahpimpinan perusahaan dengan sukareladatanguntukmendaftarkanpekerjatanpaterlebihdahuludiingatkanolehpihakBPJSKetenakeerjaandanKesehatan,walaupunpada akhirnya pihak perusahaanmendaftarkan pekerjanya ke BPJS, akantetapi hal tersebut hanya sebagaikonsekuensi setelah pihak BPJSmelanyangkan surat peringatan kepadapihak perusahaan untuk segeramendaftarkan pekerjanya. Berdasarkandata dari Layanan Pengadaan SecaraElektronik (LPSE) Kota Gorontalo tahun2020 jumlah proyek yang dilelangsebanyak 148 proyek, tetapi yangterdaftardiBPJSKetenagakerjaanbaru6Proyek,yaitu:Tabel2Jumlah PerusahaanKontraktor yang terdaftar diBPJS

No NamaProyekNama

Perusahaan

1 PembuatanJalanSetapakKelurahanTanjungKramat

SultanPersada

2 PembuatanJalanSetapakKelurahanTenilo

BintangKonstruksi

Page 13: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 91

3 Penataan HalamanRudisWalikota

CempakaMasCV

4 Pembuatan JambanKeluarga KelurahanPilolodaa

5 Pembuatan JalanSetapak diKelurahanMolosipatU

RifkiDwiPutra

6 PembangunanKantor DPRD KotaGorontalo

PT TakabeyaTeknikKonstruksi

Sumber:BPJSKetenagakerjaanProvinsiGorontaloMerujuk pada hal di atas, maka apabilapihakBPJStidakmemberikanperingatan,bisa saja pihak perusahaan tidak akanmaumendaftarkanpekerjanyakedalamprogram Jaminan Sosial Tenaga Kerja,dan hal ini tentu menjadi penghambatperlindungan hukum jaminan K3 bagipara pekerja konstruksi. Faktorkesadaran inilah yang masihmembutuhkan perhatian agar terusdigaungkan kepada para pekerjakhsusunyakepadapimpinanperusahaanjasa Konstruksi untuk benar-benarmemperhatikan mengenai hak-hakpekerjanyadalammendapatkanjaminandan akses asurasi kesehatan dankecelakaankerjaselamamerekabekerjadiperusahaantersebut.Tantangan dan hambatan tidak bisa

lepas dari sebuah sistem yang dijalankan,maka hal ini harusnya dievaluasi sebagaiprosesmemperbaikisistempengelolaandarisebuah kebijakan yang dijalankan dalam halsistem penegakan hukum terhadap jaminankesehatan dan keselamatan kerja bagi perapekerja konstruksi khususnya yang ada diProvinsiGorontalo.

PENUTUPKesimpulan

Mengacu kepada pembahasansebagaimanayangtelahdiuraikan,makadapatdisimpulkan bahwa; Pertama, perlindunganhukum jaminan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja(K3)TerhadapTenagaKerjaKonstruksidiProvinsiGorontalo,sampaidengansaatinitelah berjalan dengan baik, sebab hampirsebagian besar perusahaan konstruksi telahmemenuhi kewajiabnya untuk memberikanjaminan asuransi kepada para pekerjanya.Kemudian terkait dengan implementasi K3dalamaspekpemenuhanstandarkeselamatankerja melalui alat pelindung diri (APD)semuanyadisediakanolehpihakperusahaankepada para pekerjanya, maka dapatdikatakan jaminan perlindungan hukumterkait dengan kesehatan dan keselamatankerja (K3) berjalan dengan baik di provinsiGorontalo, namun belum maksimaldikarenakanfaktorkesadarandaripekerjaitusendiri. Kedua, faktor penghambatperlindunganhukumjaminanKesehatandanKeselamatanKerja(K3)terhadaptenagakerjakonstruksi di Provinsi Gorontalo, dapatdiidetifikasi dan terdiri atas: LemahnyaPengawasanKetenagkerjaan; Faktor SumberDaya Manusia; Faktor Anggaran; FaktorKesadaranPekerja;danKurangyaKesadaranPimpinan Perusahaan untuk mendaftarakanPekerja ke dalam program Jaminan SosialTenagaKerja.

SaranAdapun saran atau rekomendasi atas

permasalahan yang didapati antara lain:pertama, Pemerintah Provinsi melaluiLembagaPengawasKetenakerjaansebaiknyamenambah jumlah pengawas tenaga kerja,mengingat antara jumlah pengawas denganjumlah yang diawasi sangat tidakproporsional; kedua, menambah jumlahanggaran operasional kepada lembagapengawas ketenagakerjaan di ProvinsiGorontalo,sebabtingkatmobilisasipangawasketenagakerjaan pasti sangat padat danmembutuhkan anggaran yang cukup untukmenunjang kinerjanya yang besar tersebut;ketiga, Pemerintah Provinsi Gorontalo, yangdalam hal ini bisa melalui Dinas PekerjaanUmum dan Perumahaan Rakyat bersamadengan Dinas Ketenagakerjaan sebaiknya

Page 14: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 92

mengadakan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan jasa konstruski terkait dengankesadaran untuk melindungi parapekerjanyanuntukmendaftarkanpekerjanyake dalam program Jaminan Sosial TenagaKerja;keempat,lebihmemperkuatlagisistempengawasan terhadap pengunaan alatpelindungdiribagiparapekerjayangadadiperusahaan-perusahaankonstruksiyangadadi provinisi Gorontalo, hal ini untukmemimalisir angka kecelakaan akibatpenggunaan APD yang tidak sesuai standarkeselamatan.

REFERENSI

BukuBPS.(2019).DirektoriPerusahaanKonstruksi

Provinsi Gorontalo 2019. Gorontalo:BadanPusatStatistik.

Joni, B. R. (2013).Hukum Ketenagakerjaan .Bandung:PustakaSetia.

PUPR, D. B. (2018). Kemeriahan KonstruksiIndonesia2018.Jakarta:Konstruksi.

Sudarjadi. (2010). Kompilasi HukumKetenagakerjaan Jamsostek.Yogyakarta:PustakaYustisia.

Wahyudi,E.(2016).HukumKetenagakerjaan.Jakarta:SinarGrafika.

ArtikelJurnalAchir,N. (2020).AnotasiNormatifTerhadap

Peraturan Daerah TentangTransparansi. Jurnal Jambura LawReview,2(1),85.

Akbar,F.(2016).PolitikHukumPerlindunganHakim.JurnalCitaHukum,4(1),13.

Alfons, M. (2017). Implementasi HakKekayaanIntelektualdalamPerspektifNegara Hukum . Jurnal LegislasiIndoesia,14(3),2.

Bakung, D. A. (2020). DeterminasiPerlindungan Hukum Pemegang HakAtasNeighboringRight.JurnalJamburaLawReview,2(1),1.

Charda S, U. (2010). Perlindungan HukumKetenagakerjaan Terhadap Tenaga

Kerja Anak yang Bekerja di LuarHubungan Kerja pada BentukPekerjaan Terburuk. Jurnal IlmuHukum(SyiahHukum),12(2),117.

Dungga, W. A. (2019). Identifikasi FaktorPenghambat PenyelenggaraanPengawasan Ketenagakerjaan DiProvinsi Gorontalo. Jurnal JamburaLawReview,1(1),67.

Kahf, A. (2016). Perlindungan HukumTerhadap Tenaga Kerja. JurnalJurisprudentie,3(2),61-62.

Khoe,F.N.(2013).HakPekeerjayangSudahBekerja Namun BelumMenandatanganiPerjanjianAtasUpahDitinjauBerdasarkanUndang-UndangNomor 13 Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan. Jurnal IlmiahMahasiswaUniversitasSurabaya,2(1),3.

Masitoh, K. H. (2017). PelaksanaanPerlindunganHukumbagiAwakKapalPadaPTPalayaranNasionalIndonesia(Pelni) Semarang. Jurnal DiponegoroLawReview,6(2),8.

Priyadi,U.(2013).PendampinganHukumHakPekerja (Usia Produktif) BerdasarkanHukum Ketenagakerjaan. JurnalInovasidanKewirausahaan,2(2),101.

Rofiah,N.(2016).ImplementasiPerlindunganKeselamatandanKesehatanKerjaBagiPekerja Proyek Konstruksi di CV.Mupakat Jaya Teknik (TinjauanUndang-Undang No. 13 Tahun 2003dan Mashlahah Mursalah). Jurisdictie:JurnalHukumdanSyariah,7(1),76.

Suhartoyo.(2019).PerlindunganHukumBagiBuruh Dalam Sistem HukumKetenagakerjaan Nasional.Adminitrative Law & GovernanceJournal,2(2),326-327.

Suyanto, H. d. (2016). Perlindungan HukumTerhadap Hak-Hak PekerjaOutsourching Berdasarkan AsasKeadilan.JurnalYuridis,3(2),4.

Zulkarnain, A. H. (2016). PerlindunganHukum Terhadap Pekerja Dalam

Page 15: JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN ...

V o l . 1 3 N o . 2

Page 93

Pelaksanaan Hubungan Industrial.Jurnal Padjajaran Ilmu Hukum, 3 (2),407-408.

WebResmiHargo, B. (2017,Desember 28).Pekerja Jasa

KonstruksiWajibDilindungi.Retrievedfrom Hargo:https://hargo.co.id/berita/pekerja-jasa-konstruksi-wajib-dilindungi.html

Newswire.(2019,Januari15).Sepanjang2018Kemnaker Catat Terjadi 157.313Kecelakaan Kerja. Retrieved fromBisnis.com :https://ekonomi.bisnis.com/read/20190115/12/878723/sepanjang-2018-kemnaker-catat-terjadi-157.313-kecelakaan-kerja

Undang-UndangUndang-UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945Undang-UndangNomor1Tahun1970TentangKeselamatanKerjaUndang-UndangNomor13Tahun2003TentangKetenagakerjaanUndang-UndangNomor23Tahun2014TentangPemerintahanDaerah

Interview/WawancaraBilakonga, F. S. (2020, Juni 3). Hasil

WawancaradenganKetuaBidangJasaKonstruksiDinasPekerjaanUmumdanPerumahanRakyatProvinsiGorontalo.(C.Riyadi,Interviewer)

Ismail, T. (2020, Juni 3). Hasil WawancaraBersama Pekerja di Perusahaan. (C.Riyadi,Interviewer)

Katili, D. (2020, Juni 3). Hasil WawancaraBersama Pekerja Perusahaan TerkaitJaminan Perlindungan TerhadapKesehatan dan Keselamatan Kerjayang Dilakukan oleh Perusahaandalam hal Pemberian AsurasiKesehatan.(C.Riyadi,Interviewer)

Mansur, A. (2020, Juni 2). Hasil wawancaradengan Manager Eksekutif LembagaPengawas Jasa Konstruksi ProvinsiGorontalo.(C.Riyadi,Interviewer)