JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

27
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Cara Lain Memalak Rakyat Bedah Buletin Al Islam disi 687 / 03 Januari 2014

Transcript of JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Page 1: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Cara Lain Memalak Rakyat

Bedah Buletin Al IslamEdisi 687 / 03 Januari 2014

Page 2: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Ada apa

01 Januari 2014

???

Page 3: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Namun yg akan berpartisipasi, ada sekitar 15.800 dokter praktek mandiri, klinik & puskesmas yg akan memberi pelayanan kesehatan dasar.

Padahal masih ada protes dan keraguan terhadap SJSN dan BPJSN ini….

[Sumber : Wamenkes, Ali Ghufron Mukti]

Pelayanan tingkat lanjutan akan dilakukan sekitar 1.700 rumah sakit pemerintah & swasta yg tersebar di Indonesia.

Page 4: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

PADAHAL...

BUKAN JAMINAN, TAPI

ASURANSI KESEHATAN

NASIONAL

Katanya jika program JKN sempurna, seluruh rakyat akan mendapat jaminan kesehatan.

Katanya, jika JKN sudah jalan, rakyat akan mendapat pelayanan kesehatan gratis.

Page 5: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

JAMINAN KESEHATAN DGN

ASURANSI KESEHATAN

ITU BERBEDA…

PROPAGAND

A

???

Page 6: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Pelaksanaan JKN per 1 Januari 2014 ini adalah amanat dari UU No. 40 th. 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No. 24 th. 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS).

APA KANDUNGANNYA?

Page 7: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

UU SJSN Pasal 19 ayat 1 menegaskan: Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Prinsip asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta dan/atau anggota keluarganya (Pasal 1 ayat 3). Prinsip ekuitas artinya tiap peserta yang membayar iuran akan mendapat pelayanan kesehatan sebanding dengan iuran yang dibayarkan.

Page 8: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

UU ini secara fundamental telah mengubah kewajiban negara dalam memberikan jaminan kesehatan menjadi kewajiban rakyat. Hak rakyat justru diubah menjadi kewajiban rakyat. Konsekuensinya, rakyat kehilangan haknya untuk mendapat jaminan kesehatan yang seharusnya wajib dipenuhi oleh negara.

UU ini “menghilangkan” kewajiban dari negara dan memindahkannya ke pundak rakyat. Rakyat wajib menanggung pelayanan kesehatannya sendiri dan sesama rakyat. Itulah prinsip kegotong-royongan SJSN yaitu prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya (penjelasan pasal 4).

Page 9: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Bukan Gratis, Tapi Wajib Bayar

SELURUH rakyat wajib membayar dahulu, tiap bulan. Hanya peserta yang membayar premi yang akan dapat layanan kesehatan JKN.

JKN adalah asuransi sosial

Page 10: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Pasal 17: “(1) Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah atau suatu jumlah nominal tertentu. (2) Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran yang menjadi kewajibannya dan membayarkan iuran tersebut kepada BPJS secara berkala.”

Page 11: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Iuran untuk orang miskin dibayar oleh pemerintah (ayat 4) dan mereka disebut Penerima Bantuan Iuran (PBI), atas nama hak sosial rakyat. Tapi hak itu tidak langsung diberikan kepada rakyat, tetapi dibayarkan kepada pihak ketiga (BPJS) dari uang rakyat yang dipungut melalui pajak.

Tidak ada yang gratis untuk rakyat!!!.

Page 12: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Iuran perbulan…

Dalam Perpres ditetapkan nominal iuran PBI per jiwa Rp. 19.225, akan mendapat layanan rawat inap kelas 3. Iuran PNS/TNI/Polri/pensiunan sebesar 5% per keluarga (2% dari pekerja dan 3% dari pemberi kerja) dan akan dapat layanan rawat inap kelas 1 untuk golongan III ke atas atau yang setara, dan rawat inap kelas 2 untuk di bawah golongan III.

Page 13: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT
Page 14: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Untuk pekerja penerima upah selain PNS dan lainnya, iuran ditetapkan 4,5% per keluarga (0,5% dari pekerja dan 4% dari pemberi kerja) hingga 30 Juni 2015, dan menjadi 5% per keluarga (1% dari pekerja dan 4% dari pemberi kerja) mulai 1 Juli 2015. Mereka akan mendapat layanan rawat inap kelas 1 jika bergaji lebih dari dua kali pendapatan tidak kena pajak (sekitar Rp. 4 juta) dan rawat inap kelas 2 jika bergaji di bawahnya. Jika pekerja bergaji Rp 2 juta, sampai 30 Juni 2015, ia harus membayar Rp. 10 ribu per keluarga (untuk 5 anggota keluarga), dan pemberi kerja harus membayar Rp. 80 ribu untuk tiap pekerjanya. Dan mulai 1 Juli 2015, tiap pekerja harus membayar Rp. 20 ribu, dan pemberi kerja harus membayar Rp. 80 ribu untuk tiap pekerjanya. Jadi pemberi kerja tiap bulan harus membayar Rp. 80 ribu dikalikan jumlah pekerjanya.

Page 15: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Sementara untuk pekerja bukan penerima upah (bekerja sendiri) atau bukan pekerja, iuran Rp. 25.500 per jiwa (layanan rawat inap kelas 3), Rp. 42.500 per jiwa (rawat inap kelas 2), dan Rp. 59.500 per jiwa (rawat inap kelas 1).

Page 16: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

MELEBIHI BIAYA YG DIKOVER JKN,

MAKA HARUS DIBAYAR SENDIRI

Page 17: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Prosedur layanan JKN, bahwa peserta harus mendapat pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar. Di fasilitas lain hanya boleh jika di luar wilayah atau kegawatdaruratan medis.

Page 18: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Itu artinya, meski masih di kota yang sama, jika bukan di tempat peserta terdaftar, tidak akan dikover oleh JKN, artinya harus bayar sendiri.

Page 19: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

“Memalak” Rakyat, Himpun Dana

Page 20: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Lebih menyesakkan lagi, jika telat bayar, tidak diberi layanan, bisa didenda, bahkan tidak diberi pelayanan administratif publik seperti ngurus KTP, akte, sertifikat, IMB, dsb. Pemberi kerja atau kepala keluarga yang tidak mendaftarkan pekerja atau anggota keluarganya, bisa dikenai sanksi bahkan sampai sanksi pidana.

Inilah kezaliman luar biasa. Sudah dipalak, jika telat dijatuhi sanksi, jika menghindar bisa dipidana.

Page 21: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Itulah “pemalakan” rakyat untuk menghimpun dana besar. Kompas (26/12) menyebutkan, penyelenggara jaminan kesehatan diperkirakan akan mengumpulkan dana iuran peserta sedikitnya Rp. 80 triliun per tahun. Akumulasi dana ini akan bertambah besar saat BPJS ketenagakerjaan beroperasi penuh pada 1 Juli 2015 dan menyelenggarakan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan pensiun.

Page 22: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Dana Jaminan Sosial itu wajib disimpan dan diadministrasikan di bank kustodian yg merupakan BUMN (Pasl 40 UU BPJS). Artinya Bank BUMN bisa mendapat sumber dana baru. Sesuai amanat Pasal 11 UU BPJS, dana itu diinvestasikan. Tentu dalam bentuk surat berharga, termasuk Surat Utang Negara dan surat berharga swasta. Dengan itu, negara dapat sumber dana baru. Selain negara, swasta dan para kapitalis juga akan menikmati dana itu yg diinvestasikan melalui instrumen investasi mereka.

Mungkin karena itulah Barat (khususnya melalui Bank Dunia, IMF, ADB, USAID) sangat getol bahkan mendekte agar SJSN dalam bentuk asuransi sosial itu segera eksis dan berjalan.

Page 23: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Islam: Pelayanan Kesehatan

Kewajiban Negara

Sabda Rasul saw:«

ع(ن' ؤ.ول+ و(م(س' و( ه. و( اع4 ر( ام. اإل:م(

ي?ت:ه:« ع: ر(Imam adalah pemelihara dan dia

bertanggungjawab atas rakyatnya

(HR al-Bukhari dari Abdullah bin Umar)

Page 24: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Negara wajib menyediakan pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat. Itu menjadi hak setiap individu rakyat sesuai kebutuhan layanan kesehatan yang diperlukan tanpa memandang tingkat ekonominya.

Page 25: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Dana untuk itu bisa dipenuhi dari sumber-sumber pemasukan negara yang telah ditetapkan syariah. Bisa dari hasil pengelolaan harta kekayaan umum, seperti hutan, bermacam tambang, migas, panas bumi, hasil laut dan kekayaan alam lainnya. Juga dari kharaj, jizyah, ghanimah, fa’i, usyur, pengelolaan harta milik negara dan sebagainya. Semua itu akan lebih dari cukup untuk menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dan gratis untuk seluruh rakyat.

Page 26: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT

Realita yang ada ini bukti,

“We need Khilafah Islamiyah Rasyidah”

Tugas kitalah untuk segera mewujudkannya.

Mau???

Page 27: JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN), CARA LAIN 'MEMALAK' RAKYAT