J r n - jim.unsyiah.ac.id
Transcript of J r n - jim.unsyiah.ac.id
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
STRATEGI KOMUNIKASI SEKSI PENCEGAHAN BADAN NARKOTIKA
NASIONAL PROVINSI (BNNP) ACEH DALAM MENYOSIALISASIKAN
ANTI NARKOBA MELALUI MEDIA MASSA DI KOTA BANDA ACEH "Communication Strategy of the Prevention Section of Narcotics National Agency
Provincial (BNNP) Aceh in Socialiszation Anti-Narcotics Through Mass Media in the
City of Banda Aceh"
Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si
Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti
Narkoba Melalui Media Massa di Kota Banda Aceh”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dirancang oleh
BNNP Aceh dalam menyosialisasikan anti narkoba melalui media massa. Teori
yang digunakan adalah Formula Harold D. Lasswell, dengan analisis berdasarkan
konsep Strategi Komunikasi menurut Arifin. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan teknik
purposive sampling. sedangkan untuk analisis data menggunakan model analisis
data Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, BNNP Aceh telah
memenuhi beberapa langkah strategi yang dianggap dapat mencapai komunikasi
yang efektif dalam program Diseminasi Informasi., yaitu membagi khalayak
menjadi empat segmentasi yaitu (1) keluarga, (2) mahasiswa, (3) masyarakat dan
(4) pekerja. menyusun pesan berdasarkan musyawarah dan sesuai isu yang sedang
terjadi. menggunakan metode persuasif, informative, edukatif dan redundancy.
Serta memilih media cetak dan penyiaran radio serta televisi untuk menyebarkan
pesan. Kendala yang dihadapi adalah tidak dapat mengevaluasi secara pasti
keefektifan pesan yang telah disampaikan, dan perbedaan keinginan rencana kerja
dengan BNN Pusat.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh,
Sosialisasi, Narkoba, Media Massa.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
ABSTRACT The title of the study is "Communication Strategy of the Prevention
Section of Narcotics National Agency Provincial (BNNP) Aceh in Socialiszation Anti-
Narcotics Through Mass Media in the City of Banda Aceh". The study aimed to find out
how the communication strategy designed by BNNP Aceh in socialiszation anti-
Narcotics through mass media. . The study used the Harold D. Lasswell Formula theory,
with an analysis based on Arifin's Communication Strategy concept. This study
employed the qualitative-descriptive method, with interviews for data collection and The
purposive sampling method was used to select the informants, and the data were analyzed
using Miles and Huberman's data analysis model. The results of the study show that
socialiszation anti- Narcotics through mass media is part of the Information
Dissemination program. BNNP Aceh has fulfilled a number of strategic measures that
are considered to be able to achieve effective communication, namely dividing the
audience into four segments, that is (1) family, (2) students, (3) community and (4)
workers. compile messages based on deliberation and according to the issues that are
happening. BNNP Aceh used persuasive, informative, educative and redundancy
methods. BNNP Aceh choosing newspaper, radio and television to spread the message.
The obstacle faced is not being able to evaluate the effectiveness of the messages that have
been delivered, and the different desires of the work plan with the Central BNN.
Researcher's analysis, the message conveyed by BNNP Aceh must be more current and
meet the needs of people who like entertainment.
Keywords: Communication Strategy, Socialization, Narcotics, Mass Media.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
PENDAHULUAN
Narkoba merupakan salah satu permasalahan yang masih banyak
terjadi di Indonesia, penyalahgunaan narkoba dapat berdampak negatif
secara fisik, psikologis dan juga sosial. Menurut Buku Saku Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba yang dikeluarkan oleh Direktorat Advokasi
Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (2010:3) dan diperbanyak
oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh pada tahun 2011,
narkoba adalah narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, seperti
obat serta zat yang jika dikonsumsi dapat berpengaruh oleh tubuh,
terutama otak. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan dapat
mengubah kerja otak serta perilaku pemakainya.
Penggunaan dan peredaran narkoba diawasi ketat dengan peraturan
Undang-Undang, yaitu UU RI No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika dan
UU RI No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika. Kepemilikan, penggunaan
serta peredaran narkoba secara tidak sah merupakan pelanggaran hukum.
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 dibentuk Badan
Narkotika Nasional untuk mengatasi masalah ini.
Dan pada tanggal 20 April 2011, Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh resmi dibentuk secara struktural. Bidang yang bertugas
mencegah kembali terjadinya kasus mengenai narkoba adalah bidang
Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M). Salah satu program
dari Seksi Pencegahan P2M adalah menyosialisasikan anti narkoba
kepada masyarakat.
Berdasarkan informasi dari Koran Harian Serambi Indonesia edisi
Kamis, 28 Desember 2017 dengan judul “Pengguna Narkoba di Banda
Aceh Meningkat, Kalangan Ini Paling Banyak Jadi Pengguna Sepanjang
2017”. Pengguna narkoba di Kota Banda Aceh meningkat dari tahun 2016
dengan 68 terdakwa, pada tahun 2017 menjadi 78 orang terdakwa.
(sumber: www.aceh.tribunnews.com)
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
Hal ini tentu harus menjadi pertimbangan Badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) Aceh khususnya bidang Pencegahan dan Pemberdayaan
Masyarakat (P2M) Seksi Pencegahan untuk memberikan sosialisasi anti
narkoba yang lebih efektif agar dapat mencegah meningkatnya jumlah
kasus pengguna narkoba.
Berdasarkan informasi yang dihimpun langsung dari bidang P2M
Seksi Pencegahan, salah satu program kerja tahunan yang selalu diadakan
oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dengan tujuan
mencegah kasus penggunaan narkoba adalah Diseminasi Informasi.
Program Diseminasi Informasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama
bersama beberapa media massa untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai bahaya narkoba dan himbauan agar dapat
menjauhinya.
Karena strategi komunikasi Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh tersebut dinilai harus dapat mempengaruhi masyarakat
dalam implementasinya. Maka itu peneliti ingin mengetahui lebih jauh
mengenai permasalahan yang telah diuraikan, dan melakukan penelitian
dengan judul “Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dalam Menyosialisaikan Anti Narkoba
Melalui Media Massa di Kota Banda Aceh”.
Apapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana strategi komunikasi Seksi Pencegahan Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dalam menyosialisaikan anti
narkoba melalui media massa di Kota Banda Aceh.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Formula
Komunikasi Lasswell. Menurut Harold D. Lasswell dalam Cangara
(2013:36), komunikasi adalah siapa yang berkata apa, melalui apa, kepada
siapa dan apa efeknya? (who, says what, through what channel. To whom and
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
what effects?). Teori ini juga dikenal dengan Formula Lasswell, yang
merupakan teori turunan dari teori dasar komunikasi Aristoteles.
Liliweri (2011) mendefinisikan strategi komunikasi sebagai strategi
untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, dan merupakan pilihan
dari beberapa opsi komunikasi. Strategi komunikasi adalah strategi yang
mengartikulasi, menjelaskan dan mempromosikan suatu visi komunikasi
dan satuan tujuan komunikasi dalam rumusan yang baik. Strategi
komunikasi menjelaskan tahapan dalam rangkaian aktivitas komunikasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Liliweri (2011) juga
membagi tujuan dari strategi komunikasi adalah untuk (1) memberitahu
(2) memotivasi (3) mendidik (4) Menyebarkan Informasi dan (5)
Mendukung Pembuatan Keputusan.
Dan untuk membuat strategi komunikasi yang efektif, Arifin (1994)
menguraikan empat tahapan yang harus dilalui, yaitu:
1. Mengenal Khalayak, dalam proses komunikasi baik komunikator
maupun khalayak mempunyai kepentingan yang sama. Dalam
observasi atau penelitian, khalayak dapat diidentifikasi dari beberapa
segi. Contohnya dari segi pengetahuan khalayak terhadap pesan-pesan
yang disampaikan.
2. Menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat
komunikasi efektif bagi sebuah pesan adalah menarik, dapat
memperoleh kebutuhan individual (personal needs) pada komunikan,
dapat memuaskan kebutuhan pesan yang disampaikan.
3. Menetapkan metode, Metode yang dapat diambil oleh komunikator
diantaranya: (a) Redundacy yaitu dengan cara mengulang-ulang pesan
kepada khalayak. (b) Canalizing yaitu memenuhi nilai-nilai dan
kelompok dan masyarakat secara berangsur-angsur merubahnya ke
arah yang dikehendaki. (c) Informatif yaitu mempengaruhi khalayak
dengan cara memberikan penerangan-penerangan yan berarti
menyampaikan sesuatu apa adanya. (d) Persuasif yaitu mempengaruhi
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
dengan cara membujuk dan tidak terlalu banyak berpikir kritis dan
dapat terpengaruh secara tidak sadar situasi yang mudah karena
sugesti. (e) Edukatif yaitu mempengaruhi khalayak dari suatu
pernyataan mendidik (f) kursif yaitu mempengaruhi khalayak dengan
cara memaksa, biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-
peraturan, perintah-perintah dan intimidasi. Seleksi dan penggunaan
media.
4. Penggunaan media, sebagai alat penyalur dalam rangka merebut
pengaruh dalam masyarakat dalam abad ke-20 ini adalah suatu hal
yang merupakan keharusan, salah satunya melalui media massa.
Sebab media massa dapat menjangkau jumlah besar khalayak dengan
harga tertentu.
Abdullah (2006:31) mendefinisikan sosialisasi sebagai aktifitas
manusia dalam berpikir, bersikap dan berprilaku dalam menjalin
hubungan sosial di antara sesamanya.
Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini:
Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh
Strategi Komunikasi menurut Arifin (1994):
1. Mengenal Khalayak
2. Menyusun Pesan
3. Menetapkan Metode
4. Seleksi dan
Penggunaan Media
Formula Harold D.
Lasswell
Strategi dalam Sosialisasi Anti Narkoba
melalui Media Massa di Kota Banda Aceh
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
METODE PENELITIAN
Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Yang menjadi
objek dalam penelitian ini adalah Badan Narkotika Nasional Provinsi
Aceh, dan subjek Penelitian adalah Strategi Komunikasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Menurut Miles
dan Huberman (dalam Sugiyono:2010) komponen analisis data interaktif
adalah model dimana peneliti melakukan perhatian kepada reduksi dan
penyajian data, kemudian pada proses penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sidang Umum MPR-RI Tahun 2002 telah merekomendasikan kepada
DPR-RI dan Presiden Republik Indonesia untuk melakukan perubahan
atas Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Akhirnya
keluarlah Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
sebagai perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 1997. berdasarkan UU
Nomor 35 Tahun 2009 tersebut, BNN diberikan kewenangan penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika.
Sedangkan yang terkait Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika
Nasional diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional. (Sumber:
www.bnnpaceh.com)
Visi dari BNN adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sehat, bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Sedangkan Misi dari BNN adalah menyatukan dan menggerakkan
segenap potensi masyarakat dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan
pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh memiliki peran
dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat Aceh mengenai
bahaya Narkoba, yang menjadi tanggung jawab Seksi Pencegahan. Setiap
tahunnya, ada anggaran khusus yang dapat digunakan Seksi Pencegahan
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh untuk melakukan kerja
sama dan sosialisasi dengan media massa, sebagai bagian dari program
Diseminasi Informasi. Namun akan masuk kedalam anggaran tahunan,
program yang direncanakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
Aceh harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Badan
Narkotika Nasional Pusat.
Diseminasi Informasi telah menjadi program Seksi Pencegahan yang
ada setiap tahunnya, namun tentu dengan beberapa perubahan. Program
inilah yang akan menjadi acuan dalam Badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) Aceh melakukan kerjasama dengan media massa. Ada
beberapa pembagian dari program Diseminasi Informasi, yaitu
penyebaran informasi melalui media cetak, media online, media
penyiaran dan media konvensional.
Jika berdasarkan Teori Formula Komunikasi Lasswell, yang menjadi
sumber (who) dalam komunikasi ini adalah Badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) Aceh. Lalu pesan (says what) yang disampaikan sangat
beragam, namun memiliki satu tujuan yaitu sebagai himbuan dan
peringatan untuk menghindari narkoba. Media (what channel) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut adalah media massa
yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu media cetak, media penyiaran
radio dan media penyiaran televisi. Komunikan (to whom) yang
ditargetkan adalah masyarakat secara umum, karena narkoba yang dapat
menjadi ancaman semua kalangan dengan berbagai latar belakang.
Respon (what effect) yang diharapkan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh adalah timbulnya kesadaran di masyarakat terhadap
bahaya narkoba, dan ikut berpartisipasi dalam hal menanggulanginya,
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
namun untuk mengetahui efek dari suatu pesan yang telah disampaikan
membutuhkan waktu yang lama, kecuali jika ada beberapa masyarakat
yang langsung memberikan feedback dengan menghubungi Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh.
Jika menganalisis berdasarkan pernyataan Liliweri (2011) mengenai
tujuan dari strategi komunikasi, maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memberitahu, BNNP Aceh berusaha memberitahu masyarakat melalui
media massa bahwa narkoba adalah hal yang harus dihindari.
2. Memotivasi, BNNP Aceh memotivasi para khalayak untuk menjadi
lebih produktif dengan menjauhi narkoba.
3. Mendidik, didikan yang disampaikan melalui sosialisasi salahsatunya
adalah keluarga yang baik akan mencegah seseorang untuk
melakukan coba-coba mengkonsumsi narkoba.
4. Menyebarkan Informasi, BNNP Aceh sering membuat konten yang
menginformasikan suatu peristiwa yang dianggap penting.
5. Mendukung Pembuatan Keputusan, yang diharapkan BNNP Aceh
terhadap khalayak yang telah mendengarkan atau membaca sosialisasi
yang telah sebarkan adalah dengan tegas dapat menolak narkoba,
serta ikut berpartisipasi dalam hal pemberantasan.
Dan agar komunikasi yang tercipta dapat efektif dan tepat sasaran,
maka dibutuhkan strategi komunikasi sebelum melakukan kegiatan
komunikasi, ada empat tahapan penting yang menjadi inti dari
perumusan strategi komunikasi menurut Arifin (1994), yang diuraikan
sebagai berikut:
1. Mengenal Khalayak
Yang menjadi khalayak dari Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh adalah masyarakat secara umum, mengingat narkoba dapat
mempengaruhi berbagai kalangan dengan berbagai latar belakang. Untuk
memudahkan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh juga
pernah membuat beberapa segmentasi khalayak yang akan dituju, yaitu
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
(1) keluarga, (2) mahasiswa, (3) masyarakat dan (4) pekerja. Menurut
peneliti, segmentasi yang telah ditetapkan telah sesuai, karena keluarga
dianggap sebagai pelindung utama dari bahaya narkoba, lalu mahasiswa
menjadi salah satu golongan tertinggi dalam kasus coba-coba
menggunakan narkoba pada tahun 2017 di Kota Banda Aceh sangat
penting untuk diberikan edukasi. Dan masyarakat secara umum berarti
akan menjangkau semua kalangan dengan berbagai latar belakang. Dan
yang terakhir para pekerja yang tidak tertutup kemungkinan ikut menjadi
sasaran dari bahayanya narkoba.
2. Menyusun Pesan
Pada tahapan ini, pesan yang disampaikan harus mampu menarik
perhatian masyarakat agar dapat mempengaruhi pola pikir untuk
menjauhi narkoba. Pesan yang disampaikan Badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) Aceh sangat beragam, bahkan untuk iklan layanan
masyarakat yang dipasang di radio, setiap bulannya dapat berbeda sesuai
dengan isu yang sedang ramai diperbincangkan. Untuk ide tim Seksi
Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dapat
menerima ide dari bidang lainnya seperti Seksi Pemberdayaan
Masyarakat, Bidang Rehabilitasi dan Bidang Pemberantasan. Namun
keputusan akhir tetap akan ditentukan oleh pihak Seksi Pencegahan. Bila
sedang adanya suatu peristiwa, maka ide tersebut akan diutamakan. Jika
tidak maka akan diambil konten anti narkoba secara umum, yang
tentunya menyangkut tiga hal, yaitu (1) pencegahan, (2) masyarakat dan
(3) rehabilitasi. Iklan layanan masyarakat melalui radio juga dapat
dikemas dalam dua bentuk, yaitu rekaman dialog yang mengangkat
sebuah cerita, dan himbauan yang dibacakan oleh penyiar (adlibs).
Untuk pesan pada media cetak, Seksi Pencegahan yang mendesain
langsung iklan yang akan dicantumkan, konsepnya juga sangat beragam.
Ada yang berupa kata-kata motivasi, ada yang berupa himbauan, adapula
berupa informasi dalam hal upaya pencegahan.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
Menurut peneliti, pesan yang hanya berisi himbauan dengan Bahasa
yang kaku tidak akan begitu menarik perhatian khalayak. Seharusnya
iklan layanan masyarakat dapat dibuat dengan konsep yang berbeda.
Seperti membuat alur cerita yang lebih kekinian dan dapat berkesan saat
ditonton, terlebih saat ini masyarakat cenderung menyukai hiburan. Ini
dapat kita lihat dari fenomena media sosial yang sering viral hal-hal yang
dapat menghibur. Karena kalau sekedar himbauan untuk hidup sehat dan
membentengi diri dari narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh telah banyak menyuarakan hal tersebut. Jadi pesan yang
digunakan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang
lebih menyukai hiburan.
3. Menetapkan Metode
Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari hasil wawancara,
dari enam metode yang diungkapkan Arifin, Badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) Aceh menggunakan lima metode, yaitu dengan cara
membujuk dan mengajak khalayak untuk bekerjasama dalam hal
menghindari dam memberantas narkoba, dan memberikan berbagai
informasi untuk mendidik. Jadi berbagai metode tersebut masuk ke dalam
metode persuasif, informatif dan edukatif.
Karena sosialisasi yang dilakukan melalui media massa, pesan
dalam bentuk iklan maka metode redundancy atau informasi disampaikan
berulang-ulang juga menjadi metode yang digunakan. Metode terakhir
yang digunakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh adalah
kursif, dapat dilihat dari isi pesan yang mencantumkan peraturan-
peraturan tentang narkotika, agar khalayak menghindarinya.
4. Seleksi dan Penggunaan Media
Berikut beberapa bentuk media massa yang telah bekerjasama
dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh untuk
menyosialisasikan anti narkoba:
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
a) Radio, standar yang diberikan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh yaitu dengan minimal jumlah pendengar suatu radio
merupakan pilihan yang tepat. Dan dari data yang peneliti
dapatkan dan dengarkan, Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh telah sesuai dalam melakukan kerja sama.
Contohnya saat menyosialisasikan pesan untuk mahasiswa yang
kategorinya masih remaja, Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh bekerja sama dengan radio yang memiliki
segmentasi remaja pula, seperti Three Fm dan Oz Radio Banda
Aceh.
b) Televisi, salah satu media yang diperhitungkan kemampuannya
dalam mempengaruhi khalayak. Karena televisi dapat
menampilkan informasi dalam bentuk audio visual, jadi
penyampaian pesan dapat berbentuk gambar bergerak atau video,
dapat pula dalam audio atau suara. Pada tahun 2016, BNNP Aceh
melakukan kerjasama dengan media Televisi, baik dalam bentuk
iklan maupun talkshow. Untuk iklan dengan durasi 38 detik BNNP
Aceh menyiarkannya melalui Metro Tv siaran lokal Aceh. Dan
untuk talkshow BNNP Aceh bekerjasama dengan Aceh Tv dan
TVRI Aceh.
c) Koran atau Surat kabar, semua desain iklan cetak langsung
diproduksi oleh tim Seksi Pencegahan BNNP Aceh. Hingga Juli
2018, BNNP Aceh masih bekerjasama dengan Koran Harian Rakyat
Aceh, dengan membeli kolom iklan bergambar untuk dipublikasi.
Pada tahun 2016, BNNP Aceh memasang iklan layanan masyarakat
pada Koran Harian Serambi Indonesia.
Dalam menjalani strategi komunikasi tersebut, Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menghadapi kendala ketika akan
merancang program, yaitu tidak selalu sejalan dengan Badan Narkotika
Nasional Pusat. Maka yang menghambat manajemen komunikasi ini
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
adalah persetujuan dari pihak tertinggi dalam struktur kelembagaan. Dan
solusi yang dilakukan adalah mengkomunikasikannya kembali, jika
memang program tersebut dianggap penting untuk mencegah
peningkatan pengguna coba-coba narkotika.
KESIMPULAN
Jadi berdasarkan konsep strategi komunikasi menurut Arifin yang
peneliti ambil sebagai landasan analisis, diketahui bahwa Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh telah menjalani empat tahap
strategi komunikasi yaitu (1) mengenal khalayak, (2) menyusun pesan, (3)
menetapkan metode, dan (4) seleksi penggunaan media. Sementara itu,
kendala yang dihadapi Seksi Pencegahan BNNP Aceh adalah perbedaan
keinginan dengan Badan Narkotika Nasional Pusat yang lebih memiliki
kewenangan dalam mengambil keputusan. Apalagi setiap daerah
memiliki permasalahan yang berbeda. Maka tidak adanya kebebasan
penuh dalam menentukan perencanaan dapat menjadi hambatan dalam
pencapaian strategi. Untuk mengatasi hal ini BNNP Aceh akan
mengomunikasikan kembali kepada pihak pusat, jika program yang
direncanakan memang dianggap penting.
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan hasil yang telah
dipaparkan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Jika membuat penelitian yang serupa mengenai manajemen
komunikasi, analisis strategi dapat dilakukan secara bertahap seperti
yang telah peneliti lakukan, agar dapat mengetahui tahapan mana
yang harus mendapatkan perhatian lebih untuk diperbaiki, agar tujuan
dari strategi komunikasi dapat tercapai. Namun strategi komunikasi
juga dapat dianalsis berdasarkan konsep ahli lainnya.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 4, Oktober 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Strategi Komunikasi Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Aceh dalam Menyosialisasikan Anti Narkoba Melalui Media Massa
di Kota Banda Aceh (Tria Azalia Fadhli, Nur Anisah, M.Si)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. No. 4. Oktober 2018
2. Jadi berdasarkan latar belakang dari penelitian dan analisis yang telah
dilakukan, peneliti berharap Seksi Pencegahan Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dapat membuat pesan-pesan yang
lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang lebih
menyukai hiburan. Jadi hal-hal lucu dapat diselipkan dalam pesan-
pesan edukatif agar lebih mudah diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik. (2006). Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Arifin, Anwar. (1994). Strategi Komunikasi. Bandung: CV. Amrico.
Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan dan Stratetgi Komunikasi Edisi Kedua.
Jakarta: Rajawali Pers.
Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alpabeta
Harian Serambi Indonesia. Pengguna Narkoba di Banda Aceh Meningkat,
Kalangan Ini Paling Banyak Jadi Pengguna Sepanjang Masa.
http://aceh.tribunnews.com/2017/12/28/pengguna-narkoba-di-
banda-aceh-meningkat-kalangan-ini-paling-banyak-jadi-pengguna-
sepanjang-2017 . Diakses pada 5 Desember 2017.
Website Resmi Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh. Profil BNNP
Aceh. http://bnnpaceh.com/profil/ . Diakses pada 28 Februari 2018.