Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

download Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

of 17

Transcript of Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    1/17

    Laporan Praktikum

    Fisika Dasar 1

    (Remote Laboratory)

    Nama/NPM : Iva Raudyatuzzahra/1406531795

    Fak/Prog. Studi : Teknik/Teknik Kimia

    Group : 3A

    No&Nama Percobaan : KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire

    Minggu Percobaan : Pekan 2

    Tanggal Percobaan : 3 Maret 2015

    Koordinator Asisten : Karina Nur F

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP IPD

    Universitas Indonesia

    2015

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    2/17

    KR01 Disipasi Kalor Hot Wire

    I. Tujuan Percobaan

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. Alat

    Kawat pijar (hotwire)

    Fan

    Voltmeter dan Ampmeter

    Adjustable power supply

    Camcorder

    Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. Landasan Teori

    Hot Wire Anemometry atau yang lebih dikenal dengan nama HWA. HWA

    merupakan alat ukur kecepatan udara yang menggunakan prinsip perpindahan panassecara konveksi dari panas sebuah kawat (wire) yang ditempatkan di daerah aliran

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    3/17

    fluida. Prinsip kerja HWA yaitu arus listrik dialirkan pada wire sehingga pada wire

    terjadi peningkatan temperatur (suhu wire lebih tinggi dari suhu lingkungan sekitar).

    Selanjutnya hambatan wire dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati

    wire tersebut. Ketika wire panas diletakkan di sebuah terowongan angin (wind tunnel)

    mengakibatkan pendinginan wire melalui perpindahan panas secara konveksi.

    Perbedaan temperatur tersebut dikonversi menjadi besar voltase sehingga besar

    kecepatan fluida yang mengalir pada saat itu dapat diperoleh dengan mengkonversi

    data voltase yang diperoleh.

    HWA ini dibuat dengan sensor single- normal hot wire probe. Single normal

    probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk

    memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri

    dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja.

    Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik

    yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor.

    Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang

    mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    P = v i t .........( 1 )

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat

    sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang

    mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang

    mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan

    oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio =

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    4/17

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang

    menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan

    referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi

    kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.

    Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan

    melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal

    230 m/s.

    IV. Cara Kerja

    1. Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web r-Lab)

    2.

    Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan

    drop down pada icon atur kecepatan aliran.

    3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada

    icon menghidupkan power supply kipas.

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    5/17

    4.

    Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklikicon ukur.

    5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230

    m/s.

    V. Tugas & Evaluasi

    1. Membuat grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan

    Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara berdasarkan data yang didapat.

    2.

    Membuat grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan

    Kecepatan aliran angin berdasarkan pengolahan data di atas.

    3. Membuat persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.

    4.

    Menjawab pertanyaan apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai

    pengukur kecepatan angin, berdasarkan percobaan dan data yang didapat.

    5. Memberikan analisis dari hasil percobaan ini.

    VI.

    Hasil Pengamatan

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    6/17

    Tabel 1. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 0 m/s.

    Waktu Kec

    Angin

    V-HW I-HW

    1 0 2.112 53.9

    2 0 2.112 53.9

    3 0 2.112 53.9

    4 0 2.112 53.9

    5 0 2.112 53.9

    6 0 2.112 53.9

    7 0 2.112 53.9

    8 0 2.112 54.0

    9 0 2.112 54.0

    10 0 2.112 54.0

    Tabel 2. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 70 m/s.

    Waktu Kec

    Angin

    V-HW I-HW

    1 70 2.075 53.9

    2 70 2.075 54.0

    3 70 2.076 54.0

    4 70 2.075 54.0

    5 70 2.077 54.0

    6 70 2.075 54.1

    7 70 2.075 54.2

    8 70 2.076 54.2

    9 70 2.074 54.3

    10 70 2.075 54.4

    Tabel 3. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 110 m/s.

    Waktu Kec

    Angin

    V-HW I-HW

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    7/17

    1 110 2.058 54.3

    2 110 2.057 54.4

    3 110 2.058 54.5

    4110 2.058 54.5

    5 110 2.059 54.6

    6 110 2.058 54.7

    7 110 2.058 54.7

    8 110 2.057 54.8

    9 110 2.058 54.8

    10 110 2.059 54.7

    Tabel 4. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 150 m/s.

    Waktu Kec

    Angin

    V-HW I-HW

    1 150 2.050 54.4

    2 150 2.051 54.3

    3 150 2.050 54.3

    4 150 2.051 54.3

    5 150 2.051 54.2

    6 150 2.050 54.2

    7 150 2.051 54.1

    8 150 2.051 54.1

    9 150 2.050 54.1

    10 150 2.051 54.1

    Tabel 5. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 190 m/s.

    Waktu Kec

    Angin

    V-HW I-HW

    1 190 2.046 54.1

    2 190 2.046 54.1

    3 190 2.046 54.1

    4 190 2.046 54.2

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    8/17

    5 190 2.046 54.2

    6 190 2.046 54.3

    7 190 2.046 54.4

    8190 2.046 54.5

    9 190 2.046 54.6

    10 190 2.046 54.8

    Tabel 6. Hasil Pengamatan dengan Kecepatan Angin Sebesar 230 m/s.

    Waktu Kec

    Angin

    V-HW I-HW

    1 230 2.043 54.9

    2 230 2.043 55.0

    3 230 2.043 55.0

    4 230 2.043 55.0

    5 230 2.044 54.9

    6 230 2.043 54.7

    7 230 2.044 54.5

    8 230 2.043 54.4

    9 230 2.043 54.3

    10 230 2.043 54.2

    VII.

    Pengolahan Data

    A. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 0 m/s

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    9/17

    Grafik 1. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 0 m/s.

    B. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 70 m/s

    Grafik 2. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 70 m/s.

    C. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 110 m/s.

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    TeganganHotWire(Volt)

    Waktu (s)

    Hubungan Antara Tegangan Hot

    Wire dan Waktu

    2,072

    2,073

    2,074

    2,075

    2,076

    2,077

    2,078

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10TeganganHotWire

    (Volt)

    Waktu (s)

    Hubungan Antara Tegangan Hot

    Wire dan Waktu

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    10/17

    Grafik 3. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 110 m/s.

    D. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 150 m/s.

    Grafik 4. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 150 m/s.

    E. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 190 m/s

    2,056

    2,0565

    2,057

    2,0575

    2,058

    2,0585

    2,059

    2,0595

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10TeganganHotWire(Volt)

    Waktu (s)

    Hubungan Antara Tegangan Hot

    Wire dan Waktu

    2,0494

    2,0496

    2,0498

    2,05

    2,0502

    2,0504

    2,0506

    2,0508

    2,0512,0512

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    TeganganHotWire(Volt)

    Waktu (s)

    Hubungan Antara Tegangan Hot

    Wire dan Waktu

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    11/17

    Grafik 5. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 190 m/s.

    F.

    Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 230 m/s

    Grafik 6. Hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu pada Kecepatan 230 m/s.

    G.

    Persamaan Kecepatan Angin sebagai Fungsi dari Tegangan Hotwire

    Dari semua data di atas maka akan diperoleh nilai rata-rata tegangan pada setiap

    perubahan kecepatan angin.

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10TeganganHotWire(Volt)

    Waktu (s)

    Hubungan Antara Tegangan Hot

    Wire dan Waktu

    2,0424

    2,0426

    2,0428

    2,043

    2,0432

    2,0434

    2,0436

    2,0438

    2,044

    2,0442

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10TeganganHotWire(Volt)

    Waktu (s)

    Hubungan Antara Tegangan Hot

    Wire dan Waktu

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    12/17

    No

    Kecepatan Angin

    (m/s)

    Tegangan rata-rata

    (Volt)

    1 02,112

    2 70

    2,0753

    3 1102,058

    4 1502,0506

    5 1902,046

    6 2302,0432

    Tabel 7. Kecepatan Angin dan Tegangan Rata-rata

    Selanjutnya digunakan metode least square untuk mendapatkan persamaan grafik

    kecepatan angin dan tegangan rata-rata.

    i Xi Yi Xi2 Yi2 XiYi

    10 2,112 0 4,460544 0

    270 2,0753 4900 4,30687 145,271

    3110 2,058 12100 4,235364 226,38

    4150 2,0506 22500 4,20496 307,59

    5190 2,046 36100 4,186116 388,74

    6230 2,0432 52900 4,174666 469,936

    750 12,3851 562500 25,56852 1537,917

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    13/17

    Dari metode least square di atas, maka diperoleh besar kesalahan relative yaitu 121.

    847 %. Persamaan yang dihasilkan dengan metode least square adalah berupa persamaan

    linier, dengan bentuk persamaan umum sebagai berikut:

    x: Tegangan hot wire

    y: Kecepatan angin

    Kemudian untuk mencari besarnya gradien (m)digunakan persamaan:

    +

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    14/17

    Untuk mencari nilai c digunakan persamaan berikut:

    Maka, persamaan garis yang dihasilkan adalah:

    VIII. Analisis Data

    1. Analisis Percobaan

    Praktikum Disipasi Kalor Hot Wire termasuk dalam praktikum jenis R-lab

    yaitu praktikum yang dilakukan secara online sehingga praktikan tidak perlu

    dating ke laboraturium. Untuk melakukan praktikum praktikan dapat mengunjungi

    halaman web sitrampil, http://sitrampil.ui.acid . Kemudian aka nada link untuk

    melakukan remote laboraturium. Praktikum dilakukan secara online sehingga

    diperlukan seperangkat PC dan koneksi internet.

    Tujuan dari praktikum Disipasi Kalor Hot Wire adalah menggunakan hot

    wire sebagai sensor kecepatan angin. Alat-alat yng digunakan dalam praktikum

    adalah Alat-alat yang dibutuhkan yaitu kawat pijar, voltmeter&amperemeter,

    adjustable power supply, fan, camcorder, fan, unit PC beserta DAQ dan perangkat

    pengendali otomatis.

    Setelah praktikan membuka halaman R-lab maka akan ditampilkan suatu

    rangkaian yang terdiri dari pipa tembus pandang yang dihubungkan dengan

    voltmeter dan amperemeter. Pada salah satu ujung pipa tersebut terdapat sebuah

    kipas angin dan pada ujung lainnya terdapat sebuah kawat pijar. Kipas angin akanmenghasilkan angin dengan kecepatan tertentu yang kenudian akan menghasilkan

    +

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    15/17

    resistensi pada kawat yang kemudian akan menghasilkan tegangan dan arus listrik

    yang akan terukur pada amperemeter dan voltmeter. Kemudian energi listrik yang

    dihasilkan akan didispasi menjadi kalor.

    Percobaan dimulai dengan menghidupkan kipas angin(fan), kemudian

    mengatur kecepatan angin dengan memilih pada menu dropdown. Kecepatan

    angin yang digunakan adalah 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230

    m/s. Setiap percobaan dilakukan selama 10 sekon sehingga diperoleh 10 variasi

    data untuk tegangan dan arus listrik pada hot wire. Sehingga dapat diketahui

    hubungan antara kecepatan angin dan tegangan pada hot wire.

    2. Analisis Hasil

    Pada percobaan pertama kecepatan angin yang digunakan adalah 0 m/s. pada

    kecepatan ini tegangan yang dihasilkan bernilai konstan. Sedangkan pada saat

    kecepatan angin 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s didapatkan

    tegangan yang bervariasi. Ketika kipas angin diatur dengan kecepatan tertentu

    dimana kecepatannya tidak sama dengan 0, angin tersebut akan mengenai hot wire

    sehingga menimbulkan perubahan resistensi pada hot wire. Perubahan resistensi

    akan menimbulkan tegangan dan arus listrik.

    Dalam setiap percobaan yang dilakukan ketika kecepatan angin tidak sama

    dengan 0 tegangan dan arus listrik yang terukur mengalami kenaikan dan

    penurunan. Jika kecepatan angin yang mengenai hot wire semakin besar maka

    panas yang didispasi semakin besar. Perpindahan panas ini akan menghasilkan

    perubahan suhu dengan nilai minus yang semakin besar. Dapat diamati bahwa

    ketika kecepatan yang digunakan semakin besar maka tegangan rata-rata yang

    terukur semakin kecil.

    No

    Kecepatan Angin

    (m/s)

    Tegangan rata-rata

    (Volt)

    1 02,112

    2 702,0753

    3 1102,058

    4 1502,0506

    5 190 2,046

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    16/17

    6 2302,0432

    Persamaan yang didapatkan berdasarkan data di atas adalah sebagai berikut:

    Nilai minus pada gradien menunjukkan bahwa kecepatan angin yang

    mengenai hot wire berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan. Pada

    setiap kecepatan dihasilkan data yang bervariasi untuk tegangan dan arus listrik.

    Hal ini menunjukkan bahwa hot wire bersifat sensitif terhadap perubahan

    kecepatan angin, sehingga hot wire dapat digunakan sebagai sensor kecepatan

    udara.

    3. Analisis Grafik

    Pada saat kecepatan angin 0 m/s grafik yang dihasilkan berupa garis lurus

    (lihat grafik 1) yang menunjukkan bahwa tegangan yang dihasilkan bernilai

    konstan. Sedangkan untuk kecepatan tidak sama dengan 0 m/s didapatkan

    fluktuasi pada setiap grafik yang dihasilkan. Hal ini disebabkan adanya perubahan

    kecepatan.

    Persamaan grafik yang dihasilakan dengan menggunakan metode least square

    menghasilkan persamaan linear dengan gradien yang bernilai minus yang

    menunjukkan bahwa keceptan angin yang mengenai hot wire berbanding terbalik

    dengan tegangan yang dihasilkan.

    4. Analisis Kesalahan

    Dengan menggunakan metode least square dapat diketahui bahwa kesalahan

    relatif pada percobaan ini adalah 121.85 %. Kesalahan yang dihasilkan melebihi

    +

  • 7/24/2019 Iva Raudyatuzzahra 1406531795 Teknik Kimia KR01

    17/17

    100 % yang menunjukkan bahwa data yang dihasilkan tidak akurat. Kesalahan ini

    dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu hal yang menyebabkan kesalahan

    ini adalah koneksi internet yang kurang stabil pada saat dilakukan praktikum.

    Karena praktikum ini dilakukan secara online maka koneksi internet adalah suatu

    hal yang sangat penting.

    IX. Kesimpulan

    1. Hot wire dapat digunakan sebagai sensor kecepatan udara karena mempunyai

    sifat yang sensitif pada perubahan kecepatan udara

    2. Prinsip kerja hot wire, ketika fan dihidupkan dengan kecepatan tertentu dan

    menerpa hot wire maka akan menimbulkan perubahan resistensi kawat hot

    wire sehingga menghasilakan tegangan dan energi listrik yang kemudian

    didispasi menjadi kalor

    3. Semakin besar keepatan udara maka tegangan yang dihasilkan menjadi

    semakin kecil

    4. Persamaan yang dihasilkan mempunyai gradien yang bernilai minus. Hal ini

    menunjukkan bahwa kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan

    yang dihasilkan.

    X. Referensi

    Anonymous. 2015.Disispasi Kalor Hot wire.

    http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?id=10565&exp

    =48 Diakses pada 07 Maret 2015.

    Giancoli, Douglas C. 1997.Fisika Dasar, Edisi Ke Empat. Jakarta: Erlangga.

    Yustama, Rafindra Wicaksono. 2010.Rancang Bangun Hot Wire Anemometry

    Dengan Sensor Single

    Normal Hot Wire Probe Dan Pengondisi Sinyal

    Constant Temperature.http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-

    Abstract_id.pdfDiakses pada 09 Maret 2015.

    http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-Abstract_id.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-Abstract_id.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-Abstract_id.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-Abstract_id.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-Abstract_id.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15354-Abstract_id.pdf