Arya Gamma Aditia 0906529615 KR01
-
Upload
arya-gamma-aditia -
Category
Documents
-
view
1.458 -
download
4
description
Transcript of Arya Gamma Aditia 0906529615 KR01
Nama
NPM
Fakultas
Jurusan
Nomor Percobaan
Nama Percobaan
Laboratorium Fisika Dasar
Universitas Indonesia
LAPORAN
: Arya Gamma Aditia
: 0906529615
: MIPA
: Fisika
: KR01
: Disipasi Kalor Hot Wire
Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
APORAN PRAKTIKUM
Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Peralatan
1. kawat pijar (hotwire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe
seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada
dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi li
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
mengalir.
P = v i Δ t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir
maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir
juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
dirumuskan sebagai :
Overheat ratio =
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Voltmeter dan Ampmeter
Adjustable power supply
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe
ri sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada
dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
arnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir
maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe
ri sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada
dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
strik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
arnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir
maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (
(reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persam
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan aka
melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal
230 m/s.
Cara Kerja
1. Mengaktifkan Web cam
2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan meng”klik”
pilihan drop down pada icon “atur kecepatan aliran”.
3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng”klik” radio button pada
icon “menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik
icon “ukur”.
5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70
m/s.
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi
) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan
melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal
am (mengklik icon video pada halaman web r-Lab).
erikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan meng”klik”
pilihan drop down pada icon “atur kecepatan aliran”.
idupkan motor pengerak kipas dengan meng”klik” radio button pada
icon “menghidupkan power supply kipas.
Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik
langi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
) dengan kecepatan referensi
) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
aan linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
n divariasikan
melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal
Lab).
erikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan meng”klik”
idupkan motor pengerak kipas dengan meng”klik” radio button pada
Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik
, 110 , 150 , 190 dan 230
Tugas & Evaluasi
1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran
udara.
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin.
3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.
Data Pengamatan
Waktu(s)
Kecepatan
Angin(m/s) V-HW I-HW
1 0 2.112 53,9
2 0 2.112 53,9
3 0 2.112 56,3
4 0 2.112 54,1
5 0 2.112 53,9
6 0 2.112 56,1
7 0 2.112 54,3
8 0 2.112 53,9
9 0 2.112 55,8
10 0 2.112 54,9
1 70 2.044 55,9
2 70 2.046 58,3
3 70 2.046 54,3
4 70 2.046 55,5
5 70 2.046 58,5
6 70 2.044 54,3
7 70 2.045 55,1
8 70 2.044 58,8
9 70 2.043 54,8
10 70 2.046 54,5
1 110 2.026 60
2 110 2.027 56,6
3 110 2.026 54,5
4 110 2.025 57,2
5 110 2.024 59,1
6 110 2.024 54,7
7 110 2.025 55,3
8 110 2.025 59,6
9 110 2.025 55,9
10 110 2.025 54,5
1 150 2.018 56,1
2 150 2.017 54,9
3 150 2.017 54,7
4 150 2.017 54,6
5 150 2.017 54,8
6 150 2.017 55,5
7 150 2.017 56,5
8 150 2.017 57,9
9 150 2.017 59,2
10 150 2.017 59,9
1 190 2.012 55,4
2 190 2.012 55,5
3 190 2.012 55,6
4 190 2.011 55,7
5 190 2.012 55,7
6 190 2.012 55,6
7 190 2.012 55,5
8 190 2.012 55,3
9 190 2.012 55,2
10 190 2.011 55,1
1 230 2.008 59
2 230 2.008 59,6
3 230 2.009 60,3
4 230 2.009 60,5
5 230 2.009 59,9
6 230 2.008 58,8
7 230 2.008 57,5
8 230 2.008 56,4
9 230 2.009 55,4
10 230 2.009 54,9
ket :
0m/s 70m/s 110m/s
150m/s 190m/s 230m/s
y = 2112
R² = #N/A
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
0 5
Te
ga
ng
an
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
0m/s
y = -0,1091x + 2045,6
R² = 0,0818
2.042
2.043
2.044
2.045
2.046
2.047
0 5
Te
ga
ng
an
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
70m/s
y = -0,1697x + 2026,1
R² = 0,3126
2.023
2.024
2.025
2.026
2.027
2.028
0 5
Te
ga
ng
an
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
110m/s
y = 2112
R² = #N/A
10 15
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
0m/s
Series1
Linear (Series1)
0,1091x + 2045,6
10 15
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
70m/s
Series1
Linear (Series1)
0,1697x + 2026,1
10 15
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
110m/s
Series1
Linear (Series1)
y = -0,0545x + 2017,4
R² = 0,27272.017
2.017
2.018
2.018
2.019
0 5
Te
ga
ng
an
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
150m/s
y = -0,0364x + 2012
R² = 0,0682
2.0112.0112.0112.0112.0122.0122.0122.012
0 5
Te
ga
ng
an
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
190m/s
y = 0,0424x + 2008,3
R² = 0,0594
2.0082.0082.0082.0082.0092.0092.0092.009
0 5
Te
ga
ng
an
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
230m/s
10 15
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
150m/s
Series1
Linear (Series1)
0,0364x + 2012
10 15
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
190m/s
Series1
Linear (Series1)
y = 0,0424x + 2008,3
10 15
waktu(s)
Grafik dengan Kecepatan Angin
230m/s
Series1
Linear (Series1)
kecepatan
angin(m/s)
Rata-rata
tegangan
0 2112
70 2045
110 2025,2
150 2017,1
190 2011,8
230 2008,5
y = -0,4249x + 2089,7
R² = 0,8181980
2000
2020
2040
2060
2080
2100
2120
0 100
Ra
ta-r
ata
Te
ga
ng
an
pe
r K
ece
pa
tan
An
gin
Kecepatan Angin(m/s)
Grafik Hubungan Tegangan dengan Kecepatan
0,4249x + 2089,7
R² = 0,818
200 300
Kecepatan Angin(m/s)
Grafik Hubungan Tegangan dengan Kecepatan
Angin
Series1
Linear (Series1)
Pengolahan Data
� Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari kecepatan Hot Wire adalah:
� �����
������ ���
� Berdasarkan percobaan dan data yang didapat kita tidak dapat menggunakan
kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin.
�
� Pengolahan data least square untuk hubungan kecepatan angin dengan rata-
rata tegangan per kecepatan angin.
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
a 2089,715108
b -0,424920863
sy2 7,3397E+14
sy 27091881,46
Sa -10154940232
Sb 145332,1713
Analisis
Percobaan saya kali ini bernama “Disipasi Kalor Hot Wire”. Percobaan ini
menggunakan RLab yang tidak mengharuskan kita untuk melakukan praktikum di
laboratorium. Praktikan cukup menggunakan komputer yang telah dihubungkan
dengan internet dengan mengakses situs RLab. Pada percobaan RLab ini Praktikan
tetap menggunakan alat yang asli yang terdapat di laboratorium dan dapat
melihatnya secara langsung dengan webcam yang telah terpasang dan diarahkan ke
alat yang ada di laboratorium.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui hot wire sebagai sensor
kecepatan udara. Oleh karena adanya perubahan suhu pada kawat hot wire, jadi
percobaan dilakukan sampai suhu kawat menjadi normal seperti semula. Sumber
udara berupa kipas. Pada pecobaan ini dilakukan kecepatan udara yang berbeda-
beda yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s dan 230 m/s. Pada saat
kecepatan 0 m/s, tegangan dan arus yang berasal dari sumber tegangan memiliki
besar yang belum terpengaruhi oleh kecepatan udara yang dihembuskan dari kipas.
Grafik untuk kecepatan 0m/s pun tidak menunjukan adanya perubahan. Setelah
melakukan percobaan dengan kecepatan 0m/s, lalu kita melakukan dengan
kecepatan kipas yang diatur dari mulai yang paling kecil(70m/s) sampai yang
maksimal(230m/s). Grafik untuk percobaan dengan adanya kecepatan angin berbeda
dengan ketika tanpa dialiri kecepatan angin. Tegangan yang didapat berubah
walaupun perubahannya tidak signifikan. Perubahannya pun berubah-ubah naik-
turun. Hal ini disebabkan karena ketika dialiri angin, probe menjadi sedikit tidak
stabil, sehingga data yang dihasilkan juga naik-turun(berfluktuasi). Jika dilihat dari
kecepatan udara, oleh karena pengaruh kecepatan udara yang dihasilkan kipas,
tegangan dan arus yang dihasilkan pun berubah. Tegangan mengalami penurunan
dan arus yang mengalir mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh udara yang
dihembuskan dari kipas dan mempengaruhi besar nilai resistansi dari kawat yang
selanjutnya mempengaruhi besar nilai arus dan tegangan pada hotwire. Hal itu
disebabkan oleh udara yang menerjang kawat pijar dengan besar gaya F dengan
kecepatan v dan pada waktu 10 detik.
Ketika angin dialirkan pada probe, maka angin tersebut akan menerpa kawat
pijar tersebut dengan kecepatan v dan gaya atau kekuatan F. Adanya terpaan angin
pada kawat pijar tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan resistansi pada
kawat, yang mana hubungannya berbanding lurus dengan kecepatan angin yang
mengalir pada probe. Semakin kencang aliran udara yang mengalir pada probe maka
tegangan yang terjadi pada sistem akan semakin kecil, sementara arus yang mengalir
akan semakin besar.
Kesimpulan
Semakin cepat aliran angin maka tegangan yang didapat akan semakin kecil.�
Kecepatan aliran angin yang menerjang kawat hotwire sebanding dengan
Arus yang mengalir dan berbanding terbalik dengan tegangan pada kawat�
hotwire.
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,
NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Link RLab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01
�