IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan...

21
55 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran 1. Sejarah Berdirinya Kabupaten Pesawaran Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 1968 diusulkan untuk dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Tanggamus dengan Ibukota Kota Agung (telah diresmikan pada tahun 1997), Kabupaten Rajabasa dengan Ibukota Kalianda dan Kabupaten Pesawaran dengan Ibukota Gedong Tataan. Dengan semangat Reformasi dan semangat Desentralisasi, masyarakat Kabupaten Lampung Selatan dibelahan barat terus melanjutkan perjuangan para pendahulunya melakukan terobosan guna terwujudnya Kabupaten Pesawaran melalui proses Yuridis Formal yang tertuang dalam Sk.No.021/P3KP/PPK/IV/2001, tentang struktur dan komposisi personalia Panitia Pelaksanaan Persiapan Kabupaten Pesawaran (P3KP). Hasil kerja yang diperoleh yaitu berupa: 1. Aspirasi Masyarakat, berupa surat dukungan/persetujuan, 2. Kajian daerah (kerjasama Pemekaran Kabupaten Lampung Selatan dengan LPM Universitas Lampung) .

Transcript of IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan...

Page 1: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

55

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran

1. Sejarah Berdirinya Kabupaten Pesawaran

Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 1968 diusulkan untuk dimekarkan

menjadi 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Tanggamus dengan Ibukota

Kota Agung (telah diresmikan pada tahun 1997), Kabupaten Rajabasa

dengan Ibukota Kalianda dan Kabupaten Pesawaran dengan Ibukota

Gedong Tataan.

Dengan semangat Reformasi dan semangat Desentralisasi, masyarakat

Kabupaten Lampung Selatan dibelahan barat terus melanjutkan perjuangan

para pendahulunya melakukan terobosan guna terwujudnya Kabupaten

Pesawaran melalui proses Yuridis Formal yang tertuang dalam

Sk.No.021/P3KP/PPK/IV/2001, tentang struktur dan komposisi personalia

Panitia Pelaksanaan Persiapan Kabupaten Pesawaran (P3KP). Hasil kerja

yang diperoleh yaitu berupa: 1. Aspirasi Masyarakat, berupa surat

dukungan/persetujuan, 2. Kajian daerah (kerjasama Pemekaran Kabupaten

Lampung Selatan dengan LPM Universitas Lampung) .

Page 2: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

56

Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Pesawaran di Provinsi Lampung dan diresmikan pada tanggal 2 November

2007, ditandai dengan dilantiknya Penjabat Bupati Pesawaran oleh

Menteri Dalam Negeri di Jakarta.

Berdasarkan pasal 2 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dinyatakan

bahwa “pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali

urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, daya saing

daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan

serta potensi dan keanekaragaman daerah”. Selain itu pasal 27 ayat (2)

juga menegaskan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban

menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada

pemerintah pusat dan memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan

daerah kepada DPRD, atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selama

satu tahun anggaran.

Bagi daerah otonom baru mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraaan

Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan

Informasi Laporan Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah kepada

masyarakat, menyatakan Kepala Daerah otonom baru menyusun dan

menyampaikan Laporan Perkembangan Penyelenggaraan Pemerintahan

Page 3: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

57

Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri dan melalui

Gubernur sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

Kabupaten Pesawaran telah melaksanakan struktur dan mekanisme

pemerintahan daerah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41

Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang telah tertuang pada

Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran dan telah terbentuknya DPRD

Kabupaten Pesawaran.

2. Kondisi Geografis

Secara geografis wilayah Kabupaten Pesawaran terletak pada posisi 5’10’

– 5’50’ Bujur Timur dan antara 105º – 105º20’ Lintang Selatan. Luas

Kabupaten Pesawaran secara keseluruhan adalah 117.377 Ha dengan

Kecamatan Padang Cermin sebagai kecamatan terluas, yaitu 31.463 Ha.

Dari luas keseluruhan Kabupaten Pesawaran tersebut, 14.446 Ha

digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan sisanya yaitu 102.931 Ha

merupakan lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian.

Jenis penggunaan lahan sawah yang terbanyak adalah irigasi teknis dengan

dua kali penanaman padi dalam setahun. Sedangkan jenis penggunaan

lahan bukan sawah yang terbanyak adalah tagal/kebun. Kabupaten

Pesawaran terdiri atas beberapa pulau. Tiga pulau yang terbesar adalah

Pulau Legundi, Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian. Kabupaten

Pesawaran juga mempunyai beberapa gunung, yang tertinggi adalah

Gunung Pesawaran di Kecamatan Padang Cermin dengan ketinggian 1.604

Page 4: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

58

m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah, dengan

panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km².

Kabupaten Pesawaran merupakan daratan dengan ketinggian dari

permukaan laut yang bervariasi. Di Gedung Tataan sebagai pusat kota,

misalnya, mempunyai tinggi 142 m dari permukaan laut. Secara umum

memiliki iklim hujan tropis sebagaimana iklim Provinsi Lampung pada

umumnya, curah hujan per tahun berkisar antara 2.264 mm sampai dengan

2.868 mm dan jumlah hari hujan antara 90 sampai dengan 176 hari/tahun.

Luas wilayah Kabupaten Pesawaran adalah ± 1173,77 Km² dengan

kedudukan ibukota di Gedong Tataan.

Kabupaten Pesawaran pada tahun 2010 berpenduduk 397.294 jiwa

berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, memiliki potensi

pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan pariwisata yang masih

terbuka untuk dikembangkan. Dengan kondisi wilayah yang ada

Kabupaten Pesawaran memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

menjadi pusat kawasan perdagangan dan perekonomian di Provinsi

Lampung, karena letaknya yang strategis yang berbatasan langsung

dengan 4 (empat) kabupaten/kota dan disebelah selatan yang berbatasan

langsung dengan Teluk Lampung. Batas wilayah administrasi Kabupaten

Pesawaran adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah

b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Teluk Lampung Kabupaten

Tanggamus

Page 5: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

59

c. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus

d. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan dan

Kota Bandar Lampung

Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah 117.377 hektar memiliki 7

kecamatan dan 133 desa. Topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah

dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai

bergunung dengan ketinggian dari permukaan laut antara 19 sampai dengan

162 meter.

B. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran

Untuk pertama kalinya Kabupaten Pesawaran melaksanakan pemilukada pada

tanggal 30 Juni 2010. Pada pemilukada ini terdapat 7 pasangan calon kepala

daerah dan wakil kepala daerah, dan diikuti oleh 290.286 Daftar Pemilih

Tetap. Hasil Pemilukada Pesawaran menetapkan pasangan Aries Sandi

Dharma Putra, SH., MH dan Drs. Musiran sebagai pemenang pemilukada.

Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih dilaksanakan pada tanggal 20

September 2010. Pasangan Aries Sandi Dharma Putra, SH., MH dan Drs.

Musiran resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran yang pertama

dan memimpin Kabupaten Pesawaran hingga sekarang. Sebagai salah satu

daerah otonom, Kabupaten Pesawaran memiliki struktur organisasi

Pemerintahan Daerah sebagai berkut :

a. Perda No. 04 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Daerah Kebupaten , Sekretariat DPRD Kabupaten dan Staf ahli Pesawaran

I. Sekretaris Daerah

Page 6: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

60

II. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi :

1. Bagian tata pemerintahan

2. Bagian hukum

3. Bagian sosial

III. Asisten bidang perekonomian dan pembangunan, membawahi :

1. Bagian perekonomian

2. Bagian pembangunan

IV. Asisten bidang administrasi umu , membawahi :

1. Bagian umum dan protokol

2. Bagian keuangan

3. Bagian organisasi

4. Bagian pelengkap dan aset

V. Sekretariat DPRD, terdiri dari :

1. Sekretaris DPRD

2. Bagian umum

3. Bagian persidangan dan perundang undangan

4. Bagian keuangan

VI. Staf ahli, terdiri dari:

1. Staf ahli bid. Pemt. Hukum dan Politik

2. Staf ahli bid. Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan

3. Staf ahli bid. Kemasyarakatan dan SDM

b. Perda No. 05 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Pesawaran, Dinas Daerah terdiri dari:

1. Dinas Pendidikan

Page 7: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

61

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pekerjaan Umum

4. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

5. Dinas Pertanian dan Peternakan

6. Dinas Perkebunan dan Kehutanan

7. Dinas Kelautan dan Perikanan

8. Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan

9. Dinas Perhubungan

10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

11. Dinas Pertambangan dan Energi

12. Dinas Pendapatan

13. Dinas Kebudayaan, Pariwisat, Pemuda dan Olahraga

14. Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan

15. Dinas Komunikasi dan Informatika

c. Perda No. 6 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah Kebupaten Pesawaran . lembaga teknis daerah terdiri dari:

1. Badan Perencanaan dan Pembanguan Daerah

2. Inspektorat

3. Badan Kepegawaian dan Diklat

4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

7. Kantor Arsip dan Perpustakaan

8. Kantor Lingkungan Hidup

Page 8: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

62

9. Kantor Ketahanan Pangan

10. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu

11. Satuan Polisi Pamong Praja

d. Perda No. 07 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain

sebagai bagian dari perangkat daerah pada Kebupaten Pesawaran, terdiri

atas :

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

3. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri

e. Perda No. 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan

pada Kebupaten Pesawaran, terdiri dari :

1. Kecamatan Gedong Tatan

2. Kecamatan Negrei Katon

3. Kecamatan Tegineneng

4. Kecamatan Way Lima

5. Kecamatan Padang Cermin

6. Kecamatan Punduh Pedada

7. Kecamatan Kendodong

8. Kecamatan Way Khilau

9. Kecamatan Marga Punduh

Dalam hal peyusunan APBD, Pemerintah Kabupaten Pesawaran

membentuk Tim Anggaran Eksekutif atau yang sering dikenal TAPD (Tim

Page 9: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

63

Anggaran Pemerintah Daerah) adalah elemen dari eksekutif yang bertugas

dan berwenang dalam proses penyusunan anggaran (APBD) di tataran

Eksekutif. Tim Anggaran Eksekutif/TAPD mempunyai tugas sebagai

berikut :

a. Mengkaji dan menganalisis usulan target pendapatan daerah

b. Mengkaji dan menganalisis usulan kegiatan prioritas Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD )

c. Mengkoordinir penyusunan APBD, perubahan APBD dan pertanggung

jawaban pelaksanaan APBD dengan instansi terkait

d. Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan umum APBD

e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Bupati Pesawaran

Page 10: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

64

Tabel 2 : Daftar anggota TAPD Kabupaten Pesawaran

No Jabatan Dalam Tim Jabatan dalam Instansi

1 Penanggung Jawab Bupati

Wakil Bupati

2 Ketua Sekretaris Daerah

3 Wakil Ketua Kepala Bappeda

4 Sekretaris Kepala Bagian Keuangan Setdakab

Pesawaran

5 Anggota 1. Asisten bidang Pemerintahan

dan Kesejahteraan Rakyat

Setdakab Pesawaran

2. Asisten Bidang Perekonomian

dan Pembangunan Setdakab

Pesawaran

3. Asisten Bidang Administrasi

Umum Setdakab Pesawaran

4. Kepala Dinas Pendapatan

5. Inspektur Kabupaten Pesawaran

6. Kepala Bagian Pembangunan

Setdakab Pesawaran

7. Kepala Bagian Hukum Setdakab

Pesawaran

8. Kepala Bagian Umum dan

Protokol Setdakab Pesawaran

9. Kepala Bagian Perlengkatan

Aset Setdakab Pesawaran

Sumber : Bagian Keuangan Setdakab Pesawaran

Dalam tugasnya menyusun RAPBD, TAPD dibantu oleh Tim Pembahsan

RKA yang bertugas mengsingkronisasikan program seluruh SATKER di

Kabupaten Pesawaran, TIM ini beranggotakan antara lain :

Page 11: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

65

Tabel 3 : Tim Pembahasan RKA-SKPD Kabupaten Pesawaran

No Jabatan Dalam Tim Jabatan dalam Instansi

1 Koordinator Belanja

Langsung

Sekretaris Bappeda

2 Koordinator Belanja

Tidak Langsung

Kasubbag Anggaran Bagian Keuangan

Setdakab Pesawaran

3 Koordinator Pendapatan Sekretaris Dipenda

4 Anggota 1. Sekretaris Inspektorat

2. Inspektur Pembantu Wilayah 1

Inspektorat Kabupaten Pesawaran

3. Kabid Perencanaan Bappeda

4. Kabid Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat Bappeda

5. Kabid Pengendalian dan LitBang

Bappeda

6. Kabid ekonomi Bappeda

7. Kasubbag belanja Bagian

Keuangan Setdakab Pesawaran

8. Kasubbag Akuntansi Bagian

Keuangan Setdakab Pesawaran

9. Kasubbag Akuntansi Bagian

Hukum Setdakab Pesawaran

10. Kasubbag Penyusunan Program

Bagian Pembangunan Setdakab

Pesawaran

11. Kasubbag Peencanaan Dipenda

12. Kasubbag Penelitian dan

Pengembangan Bappeda

13. Kasubbag Sarana Dan Prasarana

Bappeda

14. Kasubbag Perencanaan Bappeda

15. Kasubbag Ekonomi Dan

Keuangan Bappeda

16. R. Doddy Anugrah, S.E., M.M

17. Wandaya Miftahudin

18. Ratna Ningsih, S.E

19. Khasiati, A.Md.

20. M. Alvin Winandar, S.Kom

21. M. Donny Valiandra, S.E.

22. Valendra Destalata

23. Sri Winarti, S.E

24. Dalla Aditya, S.E

Sumber : Bagian Keuangan Setdakab Pesawaran

Page 12: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

66

C. Lembaga Legislatif Kabupaten Pesawaran

Pelaksanaan pemerintahan daerah Kabupaten Pesawaran diawasi oleh

wakil-wakil rakyat melalui DPRD. Pada tahun 2011, sebagian besar

anggota DPRD Kabupaten Pesawaran berasal dari fraksi Partai PDIP.

DPRD Kabupaten Pesawaran terdiri atas beberapa komisi, yaitu Komisi A

(Bidang Pemerintahan), Komisi B (Bidang Perekonomian dan Keuangan),

dan Komisi C (Bidang Pembangunan). Jumlah anggota DPRD Kabupaten

Pesawaran secara keseluruhan adalah 35 orang.

Dalam menjalankan tugasnya DPRD Kabupaten Pesawaran menyusun alat

kelengkapan yang dibantu oleh unit pendukung yang tugasnya diatur

dalam peraturan perundangan, alat kelengkapan tersebut antara lain :

a. Pimpinan

Pimpinan DPRD Kabupaten Pesawaran terdiri atas 1 (satu) orang ketua

dan 2 (dua) orang wakil ketua yang berasal dari partai politik

berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPRD. Ketua DPRD

ialah anggota DPRD yang berasal dari partai politik yang memperoleh

kursi terbanyak pertama di DPRD. Wakil Ketua ialah anggota DPRD

yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak

kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Ketua dan wakil ketua DPRD

diresmikan dengan keputusan DPRD. Pimpinan DPRD bertugas :

1) Memimpin sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil

keputusan

2) Menyusun rencana kerja pimpinan

Page 13: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

67

3) Melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan

agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD

4) Menjadi juru bicara DPRD

5) Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD

6) Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga pemerintah

lainnya

7) Mengadakan konsultasi dengan Bupati dan pimpinan lembaga

Pemerintahan lainnya sesuai dengan keputusan DPRD

8) Mewakili DPRD di pengadilan

9) Melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan

sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

10) Menyusun rencana anggaran DPRD bersama Badan Urusan Rumah

Tangga yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripurna

11) Menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPRD yang

khusus diadakan untuk itu

b. Badan Musyawarah

Badan Musyawarah (Bamus) dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat

kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan

dan keanggotaan Badan Musyawarah pada permulaan masa

keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang. Pimpinan DPRD

karena jabatannya juga sebagai pimpinan Badan Musyawarah.

Badan Musyawarah bertugas:

1) Menetapkan agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun sidang, 1 (satu)

masa persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan

waktu penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian

rancangan undang-undang, dengan tidak mengurangi kewenangan

rapat paripurna untuk mengubahnya

2) Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menentukan

garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan

wewenang DPRD;

Page 14: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

68

3) Meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat

kelengkapan DPRD yang lain untuk memberikan

keterangan/penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing

4) Mengatur lebih lanjut penanganan suatu masalah dalam hal

undang-undang mengharuskan Pemerintah atau pihak lainnya

melakukan konsultasi dan koordinasi dengan DPRD

5) Menentukan penanganan suatu rancangan undang-undang atau

pelaksanaan tugas DPRD lainnya oleh alat kelengkapan DPRD

6) Mengusulkan kepada rapat paripurna mengenai jumlah komisi,

ruang lingkup tugas komisi, dan mitra kerja komisi yang telah

dibahas dalam konsultasi pada awal masa keanggotaan DPRD

7) Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat paripurna

kepada Badan Musyawarah

c. Komisi

Komisi dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat kelengkapan DPRD

yang bersifat tetap. DPRD menetapkan jumlah komisi pada permulaan

masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang. Jumlah

anggota komisi ditetapkan dalam rapat paripurna menurut

perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada

permulaan masa keanggotaan DPRD dan pada permulaan tahun

sidang.

Pimpinan komisi merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat

kolektif dan kolegial. Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua

dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan

oleh anggota komisi berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat

dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan

menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan

Page 15: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

69

pimpinan komisi dalam rapat komisi yang dipimpin oleh pimpinan

DPRD setelah penetapan susunan dan keanggotaan komisi.

Tugas komisi dalam pembentukan undang-undang adalah

mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan

penyempurnaan rancangan undang-undang.

Tugas komisi di bidang anggaran adalah:

1) Mengadakan pembicaraan pendahuluan mengenai penyusunan

rancangan APBD yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya

bersama-sama dengan Pemerintah Daerah;

2) Mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan

rancangan APBD yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya

bersama-sama dengan Pemerintah Daerah;

3) Membahas dan menetapkan alokasi anggaran untuk fungsi,

program, dan kegiatan lembaga yang menjadi mitra kerja komisi;

4) Mengadakan pembahasan laporan keuangan dan pelaksanaan

APBD termasuk hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan dengan

ruang lingkup tugasnya;

5) Menyampaikan hasil pembicaraan pendahuluan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, dan hasil pembahasan, kepada Badan

Anggaran untuk sinkronisasi;

6) Menyempurnakan hasil sinkronisasi Badan Anggaran berdasarkan

penyampaian usul komisi; dan

7) Menyerahkan kembali kepada Badan Anggaran hasil pembahasan

komisi, untuk bahan akhir penetapan APBD.

Tugas komisi di bidang pengawasan adalah:

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang,

termasuk APBD, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk

dalam ruang lingkup tugasnya;

2) Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang

berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya;

3) Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; dan

Komisi dalam melaksanakan, dapat mengadakan:

Page 16: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

70

4) Rapat kerja dengan Pemerintah yang diwakili oleh pimpinan

lembaga;

5) Rapat dengar pendapat dengan pejabat Pemerintah yang mewakili

instansinya;

6) Rapat dengar pendapat umum, baik atas permintaan komisi

maupun atas permintaan pihak lain;

7) Rapat dengar pendapat dengan pejabat Pemerintah yang mewakili

instansinya yang tidak termasuk dalam ruang lingkup tugasnya

apabila diperlukan; dan/atau

8) Kunjungan kerja.

Komisi menentukan tindak lanjut hasil pelaksanaan tugas komisi.

Keputusan dan/atau kesimpulan hasil rapat kerja komisi atau rapat kerja

gabungan komisi bersifat mengikat antara DPRD dan Pemerintah

Daerah. Komisi membuat laporan kinerja pada akhir masa keanggotaan

DPRD, baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat

digunakan sebagai bahan oleh komisi pada masa keanggotaan

berikutnya. Komisi menyusun rancangan anggaran untuk pelaksanaan

tugasnya sesuai dengan kebutuhan yang selanjutnya disampaikan

kepada Badan Urusan Rumah Tangga.

Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPRD. Hampir seluruh

aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi DPRD, substansinya

dikerjakan di dalam komisi. Setiap anggota DPRD (kecuali pimpinan)

harus menjadi anggota salah satu komisi. Pada umumnya, pengisian

keanggotan komisi terkait erat dengan latar belakang keilmuan atau

penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi pokok yang

digeluti oleh komisi.

Page 17: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

71

d. Badan Legislasi

Badan Legislasi dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat

kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan

dan keanggotaan Badan Legislasi pada permulaan masa keanggotaan

DPRD dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota Badan Legislasi

ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan

pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa

keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang.

Pimpinan Badan Legislasi merupakan satu kesatuan pimpinan yang

bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Legislasi terdiri atas 1

(satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang

dipilih dari dan oleh anggota Badan Legislasi berdasarkan prinsip

musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan

keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-

tiap fraksi. Pemilihan pimpinan Badan Legislasi dilakukan dalam

rapat Badan Legislasi yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah

penetapan susunan dan keanggotaan Badan Legislasi.

Badan Legislasi bertugas:

1. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar

urutan dan prioritas rancangan undang-undang beserta alasannya

untuk 1 (satu) masa keanggotaan dan untuk setiap tahun anggaran

di lingkungan DPRD.

2. Mengoordinasi penyusunan program legislasi antara DPRD dan

Pemerintah Daerah;

3. Menyiapkan rancangan undang-undang usul DPRD berdasarkan

program prioritas yang telah ditetapkan;

Page 18: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

72

4. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan

konsepsi rancangan undang-undang yang diajukan anggota, komisi,

gabungan komisi, sebelum rancangan undang-undang tersebut

disampaikan kepada pimpinan DPRD;

5. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan undang-undang

yang diajukan oleh anggota, komisi, gabungan komisi, di luar

prioritas rancangan undang-undang tahun berjalan atau di luar

rancangan undang-undang yang terdaftar dalam program legislasi;

6. Melakukan pembahasan, pengubahan, dan/atau penyempurnaan

rancangan undang-undang yang secara khusus ditugaskan oleh

Badan Musyawarah;

7. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap

pembahasan materi muatan rancangan undang-undang melalui

koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus;

8. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan

undang-undang yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; dan

9. Membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah di bidang

perundang-undangan pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk

dapat digunakan oleh Badan Legislasi pada masa keanggotaan

berikutnya.

e. Badan Anggaran

Badan Anggaran dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat kelengkapan

DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan dan

keanggotaan Badan Anggaran menurut perimbangan dan pemerataan

jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan

DPRD dan pada permulaan tahun sidang. Susunan dan keanggotaan

Badan Anggaran terdiri atas anggota dari tiap-tiap komisi yang dipilih

oleh komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota dan

usulan fraksi.

Pimpinan Badan Anggaran merupakan satu kesatuan pimpinan yang

bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Anggaran terdiri atas 1

Page 19: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

73

(satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang

dipilih dari dan oleh anggota Badan Anggaran berdasarkan prinsip

musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan

mempertimbangkan keterwakilan perempuan menurut perimbangan

jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan pimpinan Badan Anggaran

dilakukan dalam rapat Badan Anggaran setelah penetapan susunan dan

keanggotaan Badan Anggaran.

Badan Anggaran bertugas:

1. Membahas bersama Pemerintah Darah untuk menentukan pokok-

pokok kebijakan fiskal secara umum dan prioritas anggaran untuk

dijadikan acuan bagi setiap lembaga dalam menyusun usulan

anggaran;

2. Menetapkan pendapatan daerah bersama Pemerintah Daerah

dengan mengacu pada usulan komisi terkait;

3. Membahas rancangan undang-undang tentang APBD bersama

Bupati yang dapat diwakili oleh TAPD dengan mengacu pada

keputusan rapat kerja komisi dan Pemerintah Daerah mengenai

alokasi anggaran untuk fungsi, program, dan kegiatan lembaga;

4. Melakukan sinkronisasi terhadap hasil pembahasan di komisi

mengenai rencana kerja dan anggaran lembaga;

5. Membahas laporan realisasi dan prognosis yang berkaitan dengan

APBD; dan

6. Membahas pokok-pokok penjelasan atas rancangan undang-undang

tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Page 20: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

74

Tabel 4 : Daftar Badan Anggaran DPRD Kabupaten Pesawaran

NO NAMA JABATAN

1 Toto Sumirat S, S.H. Ketua Ex Oficio Banang

2 Syamsudin Dahro, S.Sos. Wakil Ketua Ex Oficio Banang

3 Areh Sulistyo, A.Md.K. Wakil Ketua Ex Oficio Banang

4 Ir. Johnny Corne Anggota Banang

5 Suprapto Anggota Banang

6 A.Iswan.H.Caya,S.H., M.H Anggota Banang

7 Febi Arisma, S.Psi Anggota Banang

8 Ir. Johnny Corne Anggota Banang

9 Febi Arisma, S.Psi Anggota Banang

10 M. Nasir, S.I.Kom. Anggota Banang

11 Purwanto Anggota Banang

12 Mustika Bahrum, S.E. Anggota Banang

13 Hj. Tati, S.E Anggota Banang

14 Mursalin Anggota Banang

15 Rika Arlini Anggota Banang

f. Badan Kehormatan

Badan Kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat

kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan

dan keanggotaan Badan Kehormatan dengan memperhatikan

perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada

permulaan masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang.

Anggota Badan Kehormatan ditetapkan dalam rapat paripurna pada

permulaan masa keanggotan DPRD dan pada permulaan tahun sidang.

Pimpinan Badan Kehormatan merupakan satu kesatuan pimpinan yang

bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Kehormatan terdiri atas

1 (satu) orang ketua dan wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota

Badan Kehormatan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan

proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut

Page 21: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/926/11/Bab 4.pdf · panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km². ... Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan

75

perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan pimpinan

Badan Kehormatan dilakukan dalam rapat Badan Kehormatan yang

dipimpin oleh pimpinan DPRD setelah penetapan susunan dan

keanggotaan Badan Kehormatan.

Badan Kehormatan bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi

atas pengaduan terhadap anggota karena:

1. Tidak melaksanakan kewajiban;

2. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

berhalangan tetap sebagai anggota DPRD selama 3 (tiga) bulan

berturut-turut tanpa keterangan apa pun;

3. Tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat alat kelengkapan

DPRD yang menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali

berturut-turut tanpa alasan yang sah;

4. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota DPRD sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD; dan/atau

5. Melanggar ketentuan larangan.

Selain tugas tersebut diatas, Badan Kehormatan melakukan evaluasi

dan penyempurnaan peraturan DPR tentang kode etik DPRD. Badan

Kehormatan berwenang memanggil pihak terkait dan melakukan kerja

sama dengan lembaga lain. Badan Kehormatan membuat laporan

kinerja pada akhir masa keanggotaan.