IV Etika Dan Kebijakan
description
Transcript of IV Etika Dan Kebijakan
Aceng Ulumudin
Kebijakan Publik dalam Perspektif Etika
Administrasi Publik
Kebijakan Publik
Terminologi kebijakan publik menunjuk pada serangkaian peralatan pelaksanaan yang lebih luas dari peraturan perundang-undangan, mencakup juga aspek anggaran dan struktur pelaksana. Siklus kebijakan publik sendiri bisa dikaitkan dengan pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan evaluasi kebijakan.
Kebijakan Publik
Keputusan Politik
Keputusan Administrasi
KEBIJAKAN PUBLIK
SOLUSI MASALAH
PUBLIK
Fungsi Politik= perumusan kebijakan
Fungsi Administratif= implementasi kebijakan
Kebijakan Publik
Administrasi Negara
Masalah publik
Lingkungan
Ethical Value
implications
Kebijakan publik
Pajak WartegPajak ekspor CPO kepada petani Konversi penggunaaan minyak ke gasPembatasan kelahiran/program KBKelangkaan PremiumPublikasi hasil riset susu bubukKebijakan penghapusan bus kota biasa vs
bus way Pajak film asing
Kriteria evaluasi kebijakan(model arie halachmi)
Type criteria Questions Illustration
effectiveness Has valued outcome been achieved?
Unit of service
efficiency How much effort was required to achieve a valued outcome?
Unit costNet benefitCost benefit ratio
adequacy To what extent does the achievement of a valued outcome resolve the problem?
fixed cost (t.1)Fixed effectiveness (t.2)
equity Are cost & benefit distributed equitably among different group?
Pareto criterionKaldor-hicks criterionRawls criterion
responsiveness Do policy outcomes satisfy the needs, preferences or values of particular groups?
Consistency with citizen surveys
appropriateness Are desired outcome actually worthy or valuable?
Public program should be equitable as wel l as efficient
kajian etika administrasi
Minimalisme moral yang berlangsung menyebabkan rendahnya kualitas "kebijakan" yang diambil dalam tindakan sosial, ekonomi, dan politik. Misalnya, kebijakan kenaikan harga BBM di tengah impitan hidup rakyat kecil menunjukkan rendahnya kualitas moral dari kebijakan itu, disebabkan di dalam konsep "kebijakan" inheren muatan nilai-nilai moral ("bijak"), sehingga kebijakan yang tidak "bijak" sama artinya dengan kebijakan tak bermoral minimalist morality.
ETIKA :Nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau sekelompok
orang dalam mengatur sikap, tindakan ataupun ucapannya
NILAI :Mencakup perangkat hal-hal yang dapat diterima dan hal-hal
yang tidak dapat diterima dalam masyarakat.Pengertian-pengertian yang yang dihayati seseorang
mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar dan kurang benar
NORMA :Secara harafiah, dapat diartikan “ ukuran atau patokan bagi
seseorang untuk berperilaku dalam masyarakat “
Julia Kristeva, dalam Black Sun: Depression and Melancholia (1989), melukiskan "manusia minimalis" sebagai manusia yang terjatuh ke kondisi ketidakbermaknaan hidup atau kehampaan eksistensi (the meaningless of Being), yaitu manusia yang terjerembab ke titik nadir kehidupan, sehingga tidak ada lagi yang tersisa untuk dibanggakan, yang menjadikannya malu menghadapi realitas hidup sendiri
Imoralitas bangsa, Ada kaitan erat antara "kualitas moral" dan "kualitas politik"
Alasdair MacIntyre dalam After Virtue (1999), masyarakat yang kurang atau tidak memiliki kesadaran dan kesepakatan tentang kebajikan moral (virtue) dan keadilan (justice), mesti kurang atau tidak memiliki basis masyarakat politik, akan menjadi ancaman bagi masyarakat
Pertimbangan moralDalam kerangka tugas fasilitasi, negara
berkewajiban menciptakan basic social basic social structurestructure (John Rawls, A Theory of Justice) demi menjamin kepentingan semua pihak. Artinya, negara tidak berurusan langsung dengan kesejahteraan masing-masing individu, melainkan menciptakan kebijakan publik yang memungkinkan setiap orang mendapat kesempatan yang fair untuk memenuhi kepentingannya, termasuk kehidupan beragama. Dalam konteks ini, negara berhak menerapkan UU atau kebijakan publik yang dipandangnya bermanfaat untuk memelihara tertib sosial
Pluralisme agama & budaya
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula
Pluralisme budaya yang kini lebih populer dengan istilah ‘multikulturalisme’; MultikulturalismeMultikulturalisme mengibarkan bendera pertukaran dan pemahaman antar budaya. Istilah ‘multikulturalisme’ menujukkan keanekaragaman budaya yang memungkinkan untuk hidup bersama.
Kasus-kasus dalam masyarakat
Prita mulyasari vs RS Omni InternasionalKasus porong SidoarjoKasus posoKasus GAM di NADKasus Masujidll
Terima Kasih