IUT_1

14
RUANG LINGKUP DAN SEJARAH USAHATANI Ir. Agustina Shinta, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email: [email protected] 1. Definisi ilmu usahatani 2. Usahatani sebagai Sistem 3. Sejarah Perkembangan usahatani di Indonesia 4. Kaitan usahatani dengan sektor agribisnis 5. Klasifikasi usahatani 1. DEFINISI USAHATANI Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Pertanian rakyat yang merupakan usahatani adalah sebagai istilah dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya (Mosher, 1968) Usahatani kecil diusahakan oleh petani kecil yang MODUL S E L F - P R O P A G A T I N G E N T R E P R E N E U R I A L E D U C A T I O N D E V E L O P M E N T ( S P E E D ) 1

Transcript of IUT_1

Page 1: IUT_1

RUANG LINGKUPDAN SEJARAH USAHATANIIr. Agustina Shinta, MPLab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas BrawijayaEmail: [email protected]

1. Definisi ilmu usahatani

2. Usahatani sebagai Sistem

3. Sejarah Perkembangan

usahatani di Indonesia

4. Kaitan usahatani dengan

sektor agribisnis

5. Klasifikasi usahatani

1. DEFINISI USAHATANI

Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau

mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara

efisien pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil

maksimal.

Pertanian rakyat yang merupakan usahatani adalah sebagai

istilah dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher

memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian

dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh

seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap

atau manajer yang digaji. Usahatani adalah himpunan dari

sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang

diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air,

perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar

matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu

dan sebagainya (Mosher, 1968)

Usahatani kecil diusahakan oleh petani kecil yang

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk lokal

yang meningkat

2. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan

tingkat hidup yang rendah

MODUL

SELF-PROPAG

ATING

ENTREPREN

EURIAL ED

UCATIO

N D

EVELOPM

ENT

(SPEED)

1

Page 2: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten

4. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan

lainnya

Di Indonesia, batasan petani kecil (Soekartawi, 1986) telah disepakati pada

seminar petani kecil di Jakarta pada tahun 1979, menetapkan bahwa petani kecil

adalah :

a. Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras per

kapita per tahun

b. Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 ha lahan sawah di

Jawa atau 0,5 ha di luar Jawa. Bila petani tersebut juga memiliki lahan tegal maka

luasnya 0,5 ha di Jawa dan 1,0 ha di luar Jawa.

c. Petani yang kekurangan modal dalam memiliki tabungan yang terbatas.

d. Petani yang memiliki pengetahuan terbatas dan kurang dinamis.

Dari segi otonomi, ciri yang sangat penting pada petani kecil adalah

terbatasnya sumberdaya dasar tempat ia berusahatani. Pada umumnya mereka

hanya menguasai sebidang lahan kecil, disertai dengan ketidakpastian dalam

pengelolaannya. Lahannya sering tidak subur dan terpencar-pencar dalam beberapa

petak. Mereka sering terjerat hutang dan tidak terjangkau oleh lembaga kredit dan

sarana produksi. Bersamaan dengan itu, mereka menghadapi pasar dan harga yang

tidak stabil, mereka tidak cukup informasi dan modal.

Walaupun petani-petani keecil mempunyai ciri yang sama yaitu memiliki

sumberdaya terbatas dan pendapatan yang rendah, namun cara kerjanya tidak

sama. Karena itu petani kecil tidak dapat dipandang sebagai kelompok yang serba

sama, walaupun mereka berada di suatu wilayah kecil. Jelas bahwa hal ini diperlukan

penelitian-penelitian mengenai usahatani di bebagai daerah dengan berbagai

karakteristik petani, iklim, sosial, budaya yang berbeda, sehingga diperoleh

perumusan masalah yang dapat digunakan untuk merumuskan suatu kebijakan.

Dengan melihat ciri-ciri petani kecil di atas, mempelajari usahatani merupakan

salah satu cara untuk melihat, menafsirkan, menganalisa, memikirkan dan berbuat

sesuatu (penyuluhan, penelitian, kunjungan, kebijakan dll) tentang situasi keluarga

tani dan penduduk desa yang lain sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

petani dan keluarganya.

Kesulitan utama dalam menganalisis perekonomian rumah tangga tani di

Page 2 of 11

Page 3: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

negara berkembang seperti Indonesia karena ;

- Sifat dwifungsinya : produksi dan konsumsi yang kadang tidak terpisahkan

- Kuatnya peranan desa sebagai unit organisasi sosial dan perekonomian

Bila ingin melihat potret atau kegiatan usahatani, kita akan melihat :

a. adanya lahan

b. adanya bangunan yang berupa rumah petani, gudang, kandang, lantai jemur

c. adanya alat-alat pertanian

d. adanya kegiatan petani yang menetapkan rencana , mengawasi jalannya

usahatani dan menikmati hasil usahataninya.

Di Indonesia, mengenal istilah perekebunan yang sebenarnya merupakan usahatani yang

dilaksanakan secara komersial, tujuannya adalah mendapatkan keuntungan secara terus menerus. Tetapi

ada perbedaan pokok antara keduanya, antara lain:

No Ciri Usahatani Perkebunan

1 Lahan Sempit Luas

2 Status lahan Milik, sewa Hak guna usaha

3 PengelolaanOleh petani sendiri dan

Secara sederhana

Swasta, seluruhnya tenaga

upahan sebagai karyawan,

dan agak rumuit

4 Jenis tanamanCampuran , monokultur,

Pangan

Tanaman perdagangan,

Monokultur

5 Tehnologi Sederhana Modern

6 Cara budidaya TradisionalSelalu mengikuti

Perkembangan tehnologi

7 Cara permodalan Padat karya Padat modal

2. USAHATANI SEBAGAI SUATU SISTEM

Ilmu usahatani merupakan upaya penelaahan tritunggal yaitu manusia

(petani), lahan dan tanaman/hewan, maka ilmu ini menyangkut aspek manusia

(sosial), lahan (kimia, fisika) serta tanaman/hewan (aspek budidaya). Menurut

Timmer (1947) mengatakan bahwa ilmu usahatani itu merupakan penghubung

antara ilmu teknik pertanian dengan sosial–ekonomi pertanian.

Dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini:

Page 3 of 11

Page 4: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

Gambar 1 . Hubungan Ilmu Usahatani dengan ilmu yang lainnya

Dalam analisis ilmiah konvensional, usahatani dibagi dalam berbagai macam

disiplin dan dipandang dengan sudut profesional dari ahli agronomi, nutrisi, ternak,

ekonomi, sosial dan lain-lain. Sebaliknya, petani justru tidak memiliki bidang keahlian

khusus, mereka menganggap usahatani sebagai suatu keselurahan , jika kita ingin

memahami bagaimana usahatani berfungsi dan bagaimana keputusan usahatani

diambil, kita harus melihat usahatani sebagai suatu sistem. Usahatani bukanlah

sekadar kumpulan tanaman, hewan, peralatan, tenaga kerja, namun merupakan

suatu jalinan yang kompleks dengan pengaruh-pengaruh lingkungan dan input-input

yang harus dikelola petani sesuai dengan kemampuannya.

3. SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI

INDONESIA

Pertanian telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Awalnya pertanian dilakukan hanya semata untuk dapat bertahan hidup.

Untuk memenuhi keperluan hidup, masyarakat menanam apa saja yang diperlukan,

awalnya adalah umbi-umbian. Masyarakat berfikir sederhana bagaimana

mempersiapkan lahan, alat-alat, hewan dan sebagainya. Dari pengalaman bercocok

Page 4 of 11

Ilmu Sosial dan

Ekonomi

Ilmu Sosiologi

Ilmu Usahatani

Lahan

Manusia petani

Tanaman/ternak/

ikan

Ilmu TataniagaIlmu Ekonomi

PertanianPembiayaan

usahatani

Ilmu Teknik Pertanian

Ilmu Tanah, pemupukan, klimatologi, pengairan dan lain-lain

Ilmu organisasi

Ilmu hama penyakit

Page 5: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

tanam tersebut, nantinya akan muncul kelompok manusia yang melanjutkan

pekerjaan yang berhubunagan dengan bercocok tanam dan yang merasa tidak

berbakat mereka akan memelihara dan menggembalakan ternak.

Kelompok masyarakat yang suka bercocok tanam akan mencari lahan yang

gampang ditanami sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Begitu juga kelompok

masyarakat yang memelihara ternak. Sebelumnya mereka menanam gandum yang

mudah hidup. Padilah yang sejenis paling cocok bagi mereka, karena padi dapat

tumbuh baik di lahan kering maupun tergenang air.

Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia, mulailah dilakukan penjualan atau

pemberian tanah yang luas oleh VOC kepada pihak-pihak yang berjasa kepada

Belanda. Pada pemerintahan Belanda, kebijakan pertanian bukan untuk tujuan

memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh

keuntungan sebesar-besarnya bagi VOC. VOC menentukan perdagangan monopoli,

hanya dengan VOC-lah rakyat boleh berdagang. Apalagi pada saat ada gerakan

tanaman kopi paksa oleh VOC terhadap penduduk, di Jawa Barat hingga tahun 1921

Pada zaman cultursteelsel yang diciptakan Van Den Bosch, memperbaiki

sewa tanah atau landrente yang dibentuk oleh Raffles (pada saat tanam paksa).

Berdasarkan culturstelseel tersebut para petani tidak diminta 1/5 hasil bumi yang

mereka peroleh, melainkan para petani harus menanami 1/5 dari tanah mereka

dengan jenis-jenis tanaman menurut kehendak pemerintah. Pada saat itu komoditi

yang memiliki harga tinggi di pasar dunia adalah tebu. Para petani diwajibkan

mencurahkan tenaga kerjanya lebih banyak kepada tanaman wajib daripada

tanaman mereka sendiri. Akibat peraturan yang ketat banyak para petani yang

mengungsi ke daerah memasuki hutan dan mereka membuka tanah untuk dijadikan

sawah.

Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah

muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921,

itupun tanah masih dikuasai oleh orang-orang Eropa, namun dengan menanam

tanaman bebas mereka mengusahakan pertanian di Indonesia di atas tanah yang

luas, menggunakan modal besar dan usahanya ditetapkan di bawah pimpinan yang

ahli dengan menikmati lindungan dari pemerintah Hindia Belanda. Maka tidaklah

mengherankan, bahwa perusahaan perkebunan ini memperoleh keuntungan yang

luar biasa besarnya. Petani-petani Indonesia hanyalah buruh dengan upah yang

sangat rendah. Hal berlangsung terus hingga zaman penjajahan berakhir.

Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian

Page 5 of 11

Page 6: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian

khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi

kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan

pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan

mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap

tanamannya pun tak berkembang. Setelah swasembada beras hingga tahun 1990

an, baru ada perubahan kebijakan dari beras ke pangan.

Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu

program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program

Revolusi Hijau yang dimasyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Tujuan

utama dari program tersebut adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Revolusi Hijau memakan waktu lebih dari 20 tahun telah berhasil mengubah sikap

para petani khususnya para petani sub sektor pangan, dari anti teknologi ke sikap

yang mau memanfaatkan teknologi pertanian modern. Perubahan sikap petani

sangat berpengaruh terhadap kenaikan produktivitas sub sektor pangan sehingga

Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Namun kerugian yang

ditimbulkan Revolusi Hijau pun tidak sedikit, diantaranya adalah membuat petani

bodoh. Banyak pengetahuan lokal yang menyangkut pertanian telah banyak

dilupakan. Para petani tergantung pada paket-paket teknoloogi pertanian produk

industri.

Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena

adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak

bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga

kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian.

Karena desakan IMF waktu itu, subsidi pertanian (pupuk, benih, dll) juga dicabut dan

tarif impor komoditi khususnya pangan dipatok maksimum 5%. Infrastruktur

pertanian pedesaan khususnya irigasi banyak yang rusak karena biaya

pemeliharaan tidak ada. Penyuluh pertanian juga kacau balau karena terlalu

mendadak didaerahkan. Tidak hanya itu, akibat kerusuhan, jaringan distribusi bahan

pangan dan sarana produksi pertanian lumpuh, antrian beras dan minyak goreng

terjadi dimana-mana. Itulah kondisi pertanian dan pangan yang kita hadapi saat itu.

Akibat perubahan mendadak tersebut pelaku agribisnis khususnya para petani

mengalami kegamangan dan kekacauan. Kredit untuk petani tidak ada, harga pupuk

melambung baik karena depresiasi rupiah maupun karena pencabutan subsidi.

Itulah sebabnya mengapa pada saat krisis pada tahun 1998-1999 booming

agribisnis tidak berlangsung lama meskipun depresiasi rupiah cukup memberi

insentif untuk eksport. Perubahan mendadak waktu itu, tidak memberi waktu bagi

Page 6 of 11

Page 7: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

para petani untuk menyesuaikan diri. Sehingga PDB pertanian mengalami

pertumbuhan rendah sebesar 0,88 persen (terendah sepanjang sejarah) (Saragih,

2004).

4. KAITAN USAHATANI DAN AGRIBISNIS

Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau

keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi, produksi, pengolahan hasil dan

pemasaran dihasilkan usahataniatau hasil olahannya

5. KLASIFIKASI USAHATANI

a. Pola usahatani

Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah ,lahan

kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat

pengairannya, yaitu:

Sawah dengan pengairan tehnisPage 7 of 11

Lembaga Penunjang :

BankKoperasiLembaga

PendidikanAngkutanPasarPasca Panendll

Tata niagaPenunjang :Dalam negeriLuar negeri

Distribusi

Penyimpanan

Pengolahan

Usahatani : Skala besarSkala kecil

Pangan Sayuran Bunga Perkebunan Ternak Ikan

Pengadaan dan Penyaluran Saprodi

- Bibit

- Benih

Pupuk - Pestisida

- Obat-obatan

Mesin pertanian

Bahan bakar

Kredit Dll.

Page 8: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

Sawah dengan pengairan setengah tehnis

Sawah dengan pengairan sederhana

Sawah dengan pengairan tadah hujan

Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai

b. Tipe usahatani

Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada

macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.

1. Macam tipe usahatani :

Usahatani padi

Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)

2. Cara penyusunan tanaman:

Usahatani Monokultur: satu jenis tanaman sayuran yang ditanam pada suatu

lahan. Pola ini tidak memperkenankan adanya jenis tanaman lain pada lahan

yang sama. Jadi bila menanam cabai, hanya cabai saja yang ditanam di lahan

tersebut. Pola tanam monokultur banyak dilakukan petani sayuran yang

memiliki lahan khusus. Jarang yang melakukannya di lahan yang sempit. Pola

tanam ini memang sudah sangat mengacu ke arah komersialisasi tanaman.

Jadi perawatan tanaman pada lahan diperhatikan dengan sungguh-sungguh

(Nazaruddin, 1994)

Penataan tanaman secara tunggal (monokultur), di atas tanah tertentu

dan dalam waktu tertentu (sepanjang umur tanaman) hanya ditanami satu

jenis tanaman. Setelah dilakukan pemanenan atas tanaman itu, maka tanah

yang bersangkutan itu kemudian ditanami lagi dengan jenis tanaman yang

sama dan atau dengan jenis-jenis tanaman lain. Atau dengan kata lain : di

atas tanah itu dilakukan penataan pertanaman secara bergiliran urutan/rotasi

(Tohir, 1983).

Menurut Makeham dan Malcolm, 1990 , monokultur adalah

mengusahakan tanaman tunggal pada suatu waktu di atas sebidang lahan.

Definisi lain adalah “Penanaman berulang-ulang untuk tanaman yang sama

pada lahan yang sama”

Usahatani Campuran/tumpangsari

Pola tanam tumpangsari merupakan penanaman campuran dari dua

atau lebih jenis sayuran dalam suatu luasan lahan. Jenis sayuran yang

digabung bisa banyak variasinya. Pola tanam ini sebagai upaya

memanfaatkan lahan semaksimal mungkin.Tumpangsari juga dapat

Page 8 of 11

Page 9: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

dilakukan di ladang-ladang padi atau jagung, maupun pematang sawah. Pola

tanam tumpangsari bisa diterapkan untuk tanaman semusim yang umurnya

tidak jauh berbeda dengan tanaman berumur panjang yang nantinya menjadi

tanaman pokok (Nazarudin, 1994).

Pola tanam tumpang sari akan berhasil guna dan berdaya guna

apabila beberapa prinsip tidak ditinggalkan. Menurut Suryanto (1990) dan

Tono (1991) bahwa prinsip tumpangsari lebih banyak menyangkut tanaman

diantaranya :

- Tanaman yang ditanam secara tumpangsari, dua tanaman atau lebih

mempunyai umur yang tidak sama

- Apabila tanaman yang ditumpangsarikan mempunyai umur yang hampir

sama, sebaiknya fase pertumbuhannya berbeda.

- Terdapat perbedaan kebutuhan terhadap air, cahaya dan unsur hara.

- Tanaman mempunyai perbedaan perakaran.

Pola tanam tumpangsari memberikan berbagai keuntungan, baik

ditinjau dari aspek ekonomis, maupun lingkungan agronomis. Menurut

Santoso (1990), beberapa keuntungan dari tumpangsari adalah sebagai

berikut :

- Mengurangi resiko kerugian yang disebabkan fluktuasi harga pertanian

- Menekan biaya operasional seperti tenaga kerja dan pemeliharaan

tanaman.

- Meningkatkan produktifitas tanah sekaligus memperbaiki sifat tanah.

Usahatani bergilir/tumpang gilir

b. Struktur usahatani

Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi diusahakan.

Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1 lokasi), tidak khusus

(berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih

varietas tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang disebut

dengan “Mix Farming” yaitu manakala pilihannya antara dua komoditi yang

berbeda polanya, misalnya hortikultura dan sapi perah.

Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :

Kondisi lahan

Page 9 of 11

Page 10: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

Musim/iklim setempat

Pengairan

Kemiringan lahan

Kedalaman lahan

Pemilihan khusus dilakukan berdasarkan keadaan tanah yang menyangkut

kelangsungan produksi dan pertimbangan keuntungan. Pemilihan tidak khusus

dilakukan oleh petani karena dipaksa oleh keadaan lahan yang dimiliki, misalnya

bila petani memiliki sawah, tanah kering dan kolam, maka pilihan komoditi yang

terbaik adalah yang menyebabkan kenaikan produk dari yang satu diikuti oleh

kenaikan produk cabang usaha yang lain.

c. Corak usahatani

Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang

ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :

Nilai umum, sikap dan motivasi

Tujuan produksi

Pengambilan keputusan

Tingkat teknologi

Derajat komersialisasi dari produksi usahatani

Derajat komersialisasi dari input usahatani

Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan

Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat

Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani

Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan tingkat

ekonomi

d. Bentuk usahatani

Bentuk usahatanidi bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani,

yaitu :

Perorangan

Faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang, maka hasilnya juga

akan ditentukan oleh seseorang

Kooperatif

Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka hasilnya digunakan dibagi

berdasar kontribusi dari pencurahan faktor yang lain. Dari hasil usahatani

kooperatif tersebut disisihkan atas dasar musyawarah per anggotanya

Page 10 of 11

Page 11: IUT_1

Ilmu Usaha Tani 2012Brawijaya University

untuk keperluan pemeliharaan dan pengembanga faktor yang dikuasai

bersama serta kegiatan sosial dari kelompok kegiatan itu antara lain :

pemilikan bersama alat pertanian, pemasaran hasil dan lain-lain

REFERENSI

Anonymous, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Di Aceh. Jakarta

--------------, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia: Lampung. PT Intermasa : Jakarta

--------------, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia: Maluku. PT Intermasa. Jakarta

Anwar Adiwilaga, 1982, Ilmu Usahatani, Penerbit Alumni, Bandung

Blogspot. 2001. Sejarah Kerajaan Lombok (online). (Available on-line with updates at

http://www.kompas.com/menelusuri SisaMajapahitDiLombok.htm)

Rudini, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Sulawesi Tengah. Yayasan Bhakti

Wawasan Nusantara. PT. Inter Masa. Jakarta.

--------, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. Yayasan

Bhakti Wawasan Nusantara. . PT. Inter Masa. Jakarta.

Saragih Bungaran, 2004. Kuliah Tamu Perkembangan Mutakhir Pertanian Indonesia dan

Agenda Pembangunan Ke Depan. Universitas Brawijaya. Malang

PROPAGASI

TUGAS PEMBELAJARAN MODUL 1

1. Carilah literatur mengenai definisi ilmu usahatani

2. Uraikan dengan jelas mengenai Tri Tunggal Usahatani

3. Dari definisi tersebut, coba susunlah diagram yang menggambarkan usahatani

sebagai suatu sistem

4. Ceritakan sejarah perkembangan usahatani di Indonesia mulai dari jaman

penjajahan hingga sekarang.

Page 11 of 11