IUT PENUTUP

8
PENGUKURAN SITUASI Dasar Teori Maksud dan tujuan pengukuran situasi adalah untuk mendapatkan data ukuran dari lapangan yang akan digunakan untuk pembuatan Peta Situasi. Adapun data- data yang dibutuhkan mencakup keadaan topografi, kondisi bangunan yang ada, kondisi saluran, jalan, sungai dan data lain seperti areal persawahan, tegalan, perumahan, batas desa dan lain-lain. Peralatan Yang Digunakan Peralatan yang digunakan untuk menggambar antara lain : 1. Alat tulis dan gambar. 2. Kertas millimeter. 3. Kertas kalkir. Metode Pelaksanaan Praktikum Tahap pengukuran situasi secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Memasang dan mengatur alat di atas titik kontrol yang mempunyai data koordinat dan elevasi (X, Y, Z). 2. Membuat skets lokasi yang meliputi :

description

iut

Transcript of IUT PENUTUP

PENGUKURAN SITUASI

Dasar TeoriMaksud dan tujuan pengukuran situasi adalah untuk mendapatkan data ukuran dari lapangan yang akan digunakan untuk pembuatan Peta Situasi. Adapun data-data yang dibutuhkan mencakup keadaan topografi, kondisi bangunan yang ada, kondisi saluran, jalan, sungai dan data lain seperti areal persawahan, tegalan, perumahan, batas desa dan lain-lain.

Peralatan Yang DigunakanPeralatan yang digunakan untuk menggambar antara lain :1. Alat tulis dan gambar.2. Kertas millimeter.3. Kertas kalkir.

Metode Pelaksanaan PraktikumTahap pengukuran situasi secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Memasang dan mengatur alat di atas titik kontrol yang mempunyai data koordinat dan elevasi (X, Y, Z).2. Membuat skets lokasi yang meliputi :Skets konturSkets titik detail3. Setelah selesai membuat skets lokasi, maka dapat dilakukan pengukuran situasi cara Tachimetry. Apabila pengukuran dilakukan dengan alat theodolit TO, maka sebelum mengukur kunci bousole dibuka terlebih

dahulu kemudian ditutup kembali, sudut 0 dari theodolit menunjukkan arah utara magnetis

Perhitungan Detail SituasiContoh : detail A dari P7 (+ 99,5515)Titik samping= + 99,515TA (m)= 1,55BA (m)= 1,475BT (m)= 1,464BB (m)= 1,454V= 92 19= 90 - V= -02 19Y (m)= ( BA BB ) 100= (1,475 1,454) 100= 2,1D (m)= Y cos2 = 2,1 cos2 (-02 19)= 2,093t (m)= Y sin cos= -0,049PEIL (m)= elevasi patok P1 t= 99,5515 - 0,049 = 99,5034.3.1 Penggambaran Peta SituasiPenggambaran Detail dan Garis Kontur1. Plot semua titik kontrol horizontal dan vertikal (x,y), kemudian hubungkan titik titik tersebut dengan garis putus-putus.2. Selanjutnya plot semua titik-titik detail sesuai dengan sketsa lokasi. Plotting titik detail dapat dilakukan dengan dua cara sesuai dengan cara pengambilan data. Apabila pengambilan data ukur dilakukan dengan theodolite yang dilengkapi Bousole, maka penggambaran dilakukan dengan cara azimuth. Apabila pengambilan data dilakukan dengan theodolite biasa yang tidak dilengkapi kompas, maka penggambaran dilakukan dengan cara menggunakan sudut arah theodolite. 3. Untuk semua titik detail, supaya dicantumkan ketinggian titik yang bersangkutan.4. Untuk titik titik yang membentuk garis linier (misalnya jalan), agar segera dihubungkan satu sama lain.5. Apabila semua titik detail telah diplot, maka dapat dilakukan penarikan garis kontur.6. Lakukan penarikan garis kontur sesuai dengan sketsa yang dibuat pada waktu pengukuran.7. Dalam penarikan garis kontur harus diperhatikan sifat-sifat garis kontur.8. Setelah selesai penggambaran baik gambar detail maupun gambar kontur, maka dapat dibuat penggambaran halus diatas kertas kalkir.9. Lengkapi gambar dengan :a. Kop gambar.b. Absis pada kertas kalkir dari timur ke barat.c. Ordinat dari utara ke selatan.d. Keterangan/legenda peta.

BAB VPENUTUP

1.1. Kesimpulan Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan secara keseluruhan, yaitu:1. Ilmu Ukur Tanah adalah ilmu dalam menentukan letak relatif titik di atas tanah yang digambarkan pada peta.2. Pengukuran waterpass berguna untuk mencari beda tinggi suatu tempat3. Pengukuran poligon tertutup digunakan untuk mengetahui sudut dan jarak antar titik-titik poligon. Sudut dan jarak ini digunakan untuk menghitung koordinat titik-titik poligon.4. Pengukuran situasi digunakan untuk mengetahui sudut dan jarak antar titik-titik situasi. Sudut dan jarak ini digunakan untuk menghitung peil dari titik-titik situasi dan menentukan lokasinya dalam penggambaran peta situasi5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam pengukuran antara lain:a. Kesalahan pembacaanb. Pencahayaan yang dikarenakan cuaca yang kurang baikc. Kesulitan menegakkan bak ukur di daerah yang terjald. Kesalahan dan ketidaktelitian dalam menghitung data

1.2. Saran1. Waktu pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari agar tidak terjadi penguapan pada nivo. Bila perlu saat melakukan pengukuran alat dilindungi payung2. Di dalam pengukuran harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.3. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, pengukuran harus teliti dan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, contohnya dalam pembacaan sudut dan benang.4. Dalam pengukuran detail jangan lupa mengukur tinggi alat karena dapat mempengaruhi perhitungan elevasi tinggi muka tanah.5. Alat harus diletakkan tepat di atas patok agar mendapatkan koordinat patok yang akurat.6. Untuk dapat mengurangi faktor kesalahan yang dilakukan mahasiswa, sebaiknya para mahsiswa didampingi oleh para asisten. Sehingga kinerja yang dihasilkan akan lebih benar dan akurat.7. Pada saat pengukuran, sebaiknya kita lebih teliti dalam pembaca skala pada bak ukur dan alat ukur.8. Waktu untuk pengukuran sebaiknya ditambah karena sering terjadi hambatan yang tidak terduga misalnya hujan.

DAFTAR PUSTAKA

Frick, Ir. Heinz, 1979. Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Kanisius : JakartaIr. Haniah, dkk. Diktat Kuliah Ilmu Ukur TanahC. Brinker, Russel, dkk. 1984. Dasar-dasar pengukuran Tanah (Surveying). Erlangga : Jakarta