IUFD
-
Upload
indahpratiwiindra -
Category
Documents
-
view
21 -
download
5
description
Transcript of IUFD
INTRA UTERINE FETAL DEAD
I U F D
OlehDr. HARIPURWANTO, Sp OG
Definisi :
WHO :Janin yang mati dalam rahim setelah usia kehamilan 20 minggu atau lebih atau berat badan janin > 500 gram.
Angka kejadian :
US : 4,5 – 6,5 per 100 Rb kelahiran. Dunia : 18,9 per 100 Rb Kelahiran. Indonesia : ?
Diagnosa:
Ibu tidak merasakan lagi gerakan janin.
Tinggi fundus menurun. Berat badan ibu menurun. Lingkaran perut ibu mengecil. Dengan Fetoskopi atau Doppler DJJ tdk terdengar. Pemeriksaan hCG urin negatif beberapa hari setelah kematian janin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
USG : 100 % ( diagnosa pasti )
Tampak gambaran janin tanpa tanda kehidupan: * Gambaran DJJ negatif . * Gerakan janin negatif. * Gambaran tulang kepala yang kolap. * Tampak gambaran oligo hidramnion atau hidropfetalis
PEMERIKSAAN RADIOLOGI:
*. Tampak tulang kepala kolap. *. Spalding sign: Tulang kepala saling tumpang tindih. *.Ball sign : Tampak hiperrefleksi tulang belakang. *.Tampak gambaran gas dalam jantung dan pembu luh darah.
Penyebab IUFD :
•25 - 60 % kasus tidak diketahui.•Faktor maternal 5 – 10 % : . Serotinus. . DM tidak terkontrol. . SLE. . Infeksi : Malaria,Toksoplasma, hepatis, siphilis,sepsis, dll. . Hipertensi. . Pre eklamsia / eklamsia
Faktor maternal ....
. Usia ibu tua > 35 th. . Penyakit rhesus. . Ruptur uteri. . Antifosfolipid sindrom. . Hipotensi akut ibu. . Hemoglobinopati. . Kematian ibu.
FAKTOR FETAL/ JANIN: . Hamil kembar. . IUGR. . Kelainan kongenetal. . Kelainan genetik. . Infeksi. . Hirop fetalis ( Imun / non imun. . G6 PD
FAKTOR PLACENTA: .Kelainan tali pusat .Prolap tali pusat. .Solosio plasenta. .Vasa previa. .Placenta previ. .Twin twin tranfution syndrom. .Khorioamnionitis. .PROM. .Placenta insuffisiensi.
DIAGNOSA PASTI PENYEBAB: Perlu dilakukan autopsi pada janin.Pemeriksaan placenta dan selaput ketuban.
Perlu pemeriksaan komprehensif untuk mencari penyebab kematian janin spt analisa kromoson dan kemungkinan terkena infeksi guna mengantisipasi kehamilan selanjutnya.
Pengelolaan kehamilan selanjudnya tergantung penyebab kematian janin, biarpun kematian janin berulang jarang terjadi
PENGELOLAAN/ PENANGANAN :
. Bila diagnosa sdh pasti beritau penderita dan keluarga..Diskusikan kemungkinan penyebab dan ren cana tindakan ,beri dukungan mental emosio nal penderita dan keluarga. Yakin kemungki nan bisa lahir pervaginam.Anjurkan untuk segera dilahirkan..Kematian janin > 3 – 4 minggu kadar fibrino gen ibu menurun cenderung terjadi koagulo pati.
Pengelolaan.....
. Lakukan pemeriksaan tanda vital ibu. . Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin. Fungsi pembekuan darah. Gula darah,ndan lain lain sesuai indi kasi.
Persalinan bisa dilakukan dengan cara : . Menunggu sampai 2 minggu untuk diharap’ kan lahir spontan.. Penanganan aktif : . Induksi persalinan . . Operasi saisar bila tidak mungkin lahir pervaginam spt : Letak lintang, Placenta previa
PENCEGAHAN:
Khusunya hamil yang mendekati aterm: . Bila ibu merasa gerakan janin berkurang, tidak bergerak, atau gerakan janin terlalu keras, perlu dilakukan pemeriksaan USG.
. Lakukan pengobatan penyebab kematian janin, bila penyebabnya diketahui dan da pat disembuhkan sebelum hamil lagi