ITS Master 9854 Presentation
-
Upload
dwicahyo-hanantyo -
Category
Documents
-
view
72 -
download
0
Transcript of ITS Master 9854 Presentation
2/17/2010
presentationPengembangan Produk Kerajinan Rotan pada Produk UKM dengan pendekatan Green QFD II. Studi Kasus UKM Rotan Domas, Menganti Gresik
UKMCreative industry
Green product
ANGGRA AYU RUCITRA 910520109
Latar belakang
1
2/17/2010
A. Perubahan Perilaku Pasar dan Konsumen: Pergaulan dan gaya hidup semakin global dan pasar baru berbasis teknologi informasi. B. Tumbuhnya Era produksi non Massal: Daur hidup produk yang semakin singkat mendorong lahirnya sistim produksi non-massal yang kemudian justru sesuai dengan kebutuhan produksi di industri kreatif. Porsi Konsumsi Produk dan Jasa Industri Kreatif yang Relatif besar di Negara G-7: memberikan panduan pada Indonesia, bahwa produk yang diekspor harus terdesain dengan lebih baik, tidak bisa hanya berorientasi pada fungsi dasar saja.
C.
D. Porsi Pasar Industri Dalam Negeri Yang Besar: Jumlah penduduk terbesar nomor 4 didunia. Perilaku konsumsi masyarakat yang tinggi harus diarahkan untuk mengkonsumsi produk-produk lokal. E.
14 sektor industri kreatif
Keragaman Sosio-Kultural Indonesia: Keragaman sosio-kultural menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Industri kreatif mampu memberi sentuhan yang lebih kontekstual dengan kehidupan di era modern.
Kontribusi EkonomiPDB Menciptakan Lapangan Pekerjaan Ekspor
Industri Kreatif perlu dikembangkan di Indonesia karena:Iklim BisnisPenciptaan Lapangan usaha Dampak bagi sektor lain Pemasaran
Berbasis Pengetahuan, kreativitas Industri kreatif berasal dari ide manusianya. Berbeda dengan industri yang bermodalkan bahan baku fisikal, industri kreatif bermodalkan ide-ide kreatif, talenta dan keterampilan. Ide-ide adalah sumber daya yang selalu terbaharukan.
ide
inov asi
Pariwisata
Dampak SosialKualitas Hidup Pemerataan kesejahteraan Peningkatan Toleransi sosial
Mengapa Industri Kreatif
Inovasi & KreativitasIde & Gagasan Penciptaan Nilai
Citra & Identitas bangsaTurisme Ikon Nasional Membangun budaya, warisan budaya & nilai lokal
Sumber Daya TerbarukanBerbasis Pengetahuan, kreativitas Green Community
Memberikan kontribusi Ekonomi yang signifikan Menciptakan Iklim bisnis yang positif Membangun citra dan identitas Bangsa Berbasis kepada Sumber Daya yang terbarukan Menciptakan inovasi dan kreatifitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa Memberikan dampak sosial yang positif
Budaya & Warisan Budaya
insp irasi
tinda kan
Manusia
x x
BRAND NEGARA
Pemerintahan
Komunitas Hijau (perhemat bahan baku, perbanyak kerja) Intensifikasi desain memperlambat proses eksploitasi sumber daya alam. Mendekatkan pekerja kreatif ke daerah suplai bahan baku (pedesaan) akan membantu memunculkan klaster-klaster produksi skala desa, ekonomi desa tumbuh dan mencegah terjadinya urbanisasi.
Ekspor
Investasi & Keimigrasian
CITRA & BUDAYA BANGSA
Mengapa industri kreatif?
Mengapa industri kreatif?
Semakin baik ekspor produk industri kreatif Indonesia, menandakan kreatifitas bangsa Indonesia semakin diperhitungkan.
2
2/17/2010
Potensi
Budaya & Warisan Budaya
Masyarakat
UKMSwasta & investasi
Pemerintahan
Pendidikan
ukm
issues
Permasalahan utama lingkungan global1. Kerusakan dan menipisnya sumberdaya lingkungan global Kerusakan atmosfir Kerusakan lapisan ozon Kerusakan dan menipisnya sumberdaya hutan Menipisnya keanekaragaman hayati Pencemaran dan menipisnya sumber daya kelautan 2. Konsumsi yang berlebihan 3. Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup
Perubahan Iklim
Skala global dan lokal Dipengaruhi oleh; peningkatan konsentrasi CO2 di udara (efek rumah kaca), polusi partikulat/debu, kecepatan penggundulan hutan, pencemaran panas (industri maupun transportasi)
Tinjauan Lingkungan
sustainable product
3
2/17/2010
Made by order
order
proofing
produksi
Pengembangan Produk Kerajinan Rotan pada Produk UKM dengan pendekatan Green QFD II.Studi Kasus UKM Rotan Domas, Menganti Gresik
Profil UKM
Sistem ordering
Kelangsungan pasokan bahan baku rotan. Hal ini terkait dengan dampak dari Permendag 12/2005 yang memperbolehkan ekspor bahan baku rotan ke luar negeri, telah menyebabkan terhambatnya distribusi bahan baku di dalam negeri. keterbatasan kemampuan dalam menguasai dan menerapkan teknologi Kualitas SDM. Pendidikan dan ketrampilan yang terbatas Keterbatasan modal Tidak memahami selera pasar Rendahnya produktivitas dibandingkan beberapa negara pesaing (Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Thailand). Sebagian besar proses produksi dan tata letak produksi masih berbentuk home industry dengan tata letak produksi yang tradisional, serta belum mempertimbangkan aspek efisiensi dan kontrol kualitas. Kesenjangan pengetahuan tentang hubungan dengan pasar internasional (misal, pemahaman tentang tren dan kebutuhan pasar, pemahaman kontrak, negosiasi, penangangan komplain dari pembeli serta sistem pembayaran ekspor). Rendahnya inovasi dan pengembangan desain produk.
pabrik
Suplier bahan
tengkulak
pengrajin
buyer
Stake holder
Produk produk UKM
problem
4
2/17/2010
Green issues
Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen terhadap produk UKM secara umum Mengidentifikasikan respon teknis yang bisa diberikan kepada UKM untuk memenuhi kebutuhan konsumen Memberikan konsep solusi terbaik bagi UKM untuk mengembangkan produknya Memunculkan alternatif desain yang mengembangkan mendapatkan desain yang sesuai kebutuhan konsumen. desain awal untuk
Problems UKM
Creative industry
Bagaimana perancangan produk UKM yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, ramah terhadap lingkungan dan ekonomis.
Memunculkan konsep green design sebagai inovasi produk berdasarkan kebutuhan dan isu lingkungan yang sedang menjadi fokus pemikiran dunia. Meningkatkan daya saing produk UKM lokal di pasar dunia, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia. Dengan menggunakan hasil evaluasi dan analisa dari metode GQFD II, diharapkan bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, ramah lingkungan, dan memiliki biaya rendah.
Daya saing Indonesia
tujuan
Mind mapping
Voice of customer
Slovin / YamaneN = populasi n = jumlah sampel d = tingkat kepercayaan
60%
dari produk pengrajin rotan adalah kursi makan. Oleh sebab itu produk yang akan dianalisa adalah kursi makan.
Questionaire Wawancara
Pengumpulan data
Jumlah sampel
5
2/17/2010
Diperkirakan jumlah konsumsi dan pengguna kursi makan dari rotan mencapai 100.000 orang. Maka kuesioner yang disiapkan sesuai dengan table Yamane, dengan selang kepercayaan 95% dan sampel presisi 10% diperoleh angka100 buah kuesioner. Untuk perhitungan proporsi pengguna kursi makan dan orang orang yang memahami standar kursi makan yang baik. Presisi ditetapkan di antara 10% dengan tingkat kepercayaan 95% (Z = 2). Berapa besar sampel yang diperlukan?
Bernoulli
E = galat estimasi = error of estimation p = proporsi populasi, = 0.5 apabila tidak diketahui (agar n maksimum) q =1-p = taraf keterandalan 100(1 )% = tingkat keyakinan = level of confidence
Berapa ukuran sampel yang harus di ambil apabila keyakinan 95% dan galat pada selang kepercayaan tidak dapat lebih dari 10%. Sedangkan proporsi populasi tidak diketahui.asumsikan
p = proporsi pengguna kursi makan, Karena p tidak diketahui, nilainya 0.5 q = 1 p = 0.5
Tingkat keyakinan 95% = 0.05 dan /2 = 0.025, sehingga z/2 = 0.025 = 1.96 E = 10%
n = 100.000 / {100.000 (0.01)} + 1= 99.9 100= (1.96 x 0.5 x 0.5) / 0.1 = 96.04 96
Rumus ntu koefisien variansi (dengan cronbrach) adalah:
Berdasarkan 2 perbandingan jumlah sampel maka akan disebar 100 kuestionaire untuk mengetahui kebutuhan konsumen.
Dimana : x = skor tiap tiap variabel y = skor total tiap responden N = jumlah responden
Setiap variabel yang dihipotesakan akan diukur korelasinya dan dibandingkan dengan melihat angka kritisnya. Cara melihat angka kritis adalah adalah dengan melihat baris N-2 pada tabel korelasi nilai r. Misalnya untuk taraf signifikansi 5%, N = 25(df=23), akan disapatkan angka kritis nilai r = 0,036. Jadi variabel akan dinyatakan valid bila nilai r lebih besar dari 0,336.
Dimana : Vt = variansi total Vx = variansi butir butir M = jumlah butir Apabila Rtt lebih besar dari 0,4 maka dianggap cukup baik.
Uji validitas
Uji reliabilitas
6
2/17/2010
Performance (kinerja) V1Yaitu aspek kenyamanan dan ergonomic, kemudahan pengiriman barang
Durability (daya tahan) V2
Yaitu daya tahan produk, tidak cepat patah, warna tidak cepat pudar.
Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) V3Yaitu sesuai dengan kebutuhan konsumen dan buyer
Features (fitur) V3
Yaitu variasi bentuk dan material yang ramah lingkungan
supplier
manufaktur
konsumen
Aesthetics (estetika) V5Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk kursi yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
Perceived quality (kesan kualitas) V6persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.
Atribut produk
Metode pengumpulan data LCA
Metode pengumpulan data LCA
GREEN QFD II1.HOQ 2.GREEN HOUSE 3.COST HOUSE(A) Customer Needs & Benefits (VoC)
(E)Technical Correlation
(C) Technical Response (B) Planning Matrix (Market Research and StrategicPlanning)
(D) Relationships (impact of technical response on customer needs & benefits)
(F)Technical Matrix (technical response priorities, competitive technical benchmarks, and technical targets)
Metode pengolahan data
HOQ
GREEN HOUSE DAN COST HOUSE
7
2/17/2010
1. identifikasi masalah
2. menyususn hierarky
diawali dengan tujuan umum
3. membuat matriks perbandingan berpasangan
kontribusi
relatif setiap elemen
4. melakukan perbandingan berpasanan
5. menghitung nilai vektor eigen untuk setiap matriks
Comparison house
AHP
6. menghitung CR
Total Quality Environment Management
The design process
8
2/17/2010
Teori pemdukung
Pemasaran Riset desain Produksi & distribusi
Pelayanan pada pelanggan
Biaya hulu
Biaya hilir
Life cycle costing
9
2/17/2010
Bilatos dan Basaly (1997) dalam bukunya menyampaikan, green desain memiliki 4 tujuan utama , yang menyeimbangkan antara kualitas lingkungan dan nilai ekonomi produk ketika diaplikasikan ke sebuah produk desain. Tujuan itu adalah :
Mengurangi LimbahEfisisensi pemakaian bahan mengahasilkan keuntungan ekonomi, yaitu dari pengurangan biaya material, upah dan pemanfaatan limbah. Managemen Material (Sumber daya) Pengelolaan material meliputi aktivitas menggunakan material sisa yang bisa dimanfaatkan kembali sehingga memiliki nilai tambah. Design for recycling (DFR) Mengaplikasikan pengurangan biaya melalui pemanfaatan kembali material dan keseluruhan komponen.
Design for disassembly (DFD) Diaplikasikan pada konfigurasi pemasangan yang memiliki biaya terendah. Material yang tidak bisa disususun dapat kembali dimanfaatkan pada produk lain. Toxics management Mencari material yang bebas dari racun maupun bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan pekerja pabrik maupun konsumen produk. Mengurangi penggunaan material berbahaya selama proses produksi yang dapat mengganggu kesehatan dan menggunakan bahan bahan alam. Mencegah Polusi Mereduksi polusi dan emisi buangan selama proses produksi berlangsung. Peningkatan Produk Perkembangan produk, saat ini semakin memperhatikan aspek lingkungan. Inti dari produk green design adalah mengurangi limbah, metode yang lebih efisien dalam produksi, peluang strategik dalam pengembangan produk dan lingkungan yang lebih sehat
PENGOLAHAN DATA, ANALISA HASIL DAN KESIMPULANPENGEMBANGAN PRODUCT KURSI MAKAN PADA UKM PERAJIN ROTAN DOMAS, DENGAN PENDEKATAN GQFD II
Green design
PRODUK YANG DITELITI
Atribut produk yang diinginkan oleh konsumenPRIMER Kenyamanan SEKUNDER Ergonomis Finishing yang halus Kekuatan Tidak cepat Jebol PARAMETER Dimensi kursi teknik amplas dan cat Jenis anyaman flat atau salsa yang menempel kuat pada rangka Cat semprot, pemakaian pengawet dan warna alami rotan Konstruksi rangka Alternatif material Penggantian material Rangka dan material yang ringan Mengikuti trend desain Sesuai keinginan konsumen Komposisi antar material, pemilihan ekspos rangka atau anyaman
Questionaire to konsumen Interview with buyer
Warna tidak cepat pudar
Rangka kokoh Fitur Ramah lingkungan Tidak lapuk oleh insect dan jamur Ringan Estetika Desain terkini Bentuk Menarik Perpaduan material
Voice of customer (quality)
Sambungan yang rapi dan kuat Perpaduan warna Kemudahan Kemudahan pengiriman Harga yang murah
Kerapian bending, paku/las Warna rotan alami Pembungkusan, loading capacity Menurunkan harga
10
2/17/2010
Berdasarkan HoQ respon teknis yang harus diperhatikan adalah : Jenis Rangka dan Sambungan Material anyaman Teknik anyaman dan finishing Konstruksi rangka Finishing Ukuran dan bentuk kursi Desain kursi desain yang aman, tidak membahayakan manusia dan lingkungan harga jual diturunkan.
Raw material Rotan Raw material Kayu Penganyaman Finishing
life cycle assesment(LCA)
lCA (life cycle assesment)
pemanenan rotan
pemisahan dan penggosokan
penjemuran
pengasapan
penjemuran
pemilihan rotan berdasar kan ukuran
peng gorengan
peng gosokan
pen cucian
pen jemuran
peng upasan
pe molesan
pemutihan
pengasapan
pengawetan
delivery
ROTAN
11
2/17/2010
12
2/17/2010
Kekurangan bahan baku sustained yield forest management
Distribusi Rotan
KAYU
Rangka kayu
PENEBANGAN HUTAN
PENGGERGAJIAN KAYU
13
2/17/2010
pengolahan
A.
A.
FAKTOR LINGKUNGAN LUASAN DAMPAK Berpengaruh di unit kerja Berpengaruh dalam area lokasi Berpengaruh dalam kompleks Berpengaruh ke masyarakat KESERIUSAN DAMPAK Tidak ada resiko terhadap flora, fauna dan fasilitas kesehatan Ada resiko terhadap flora, fauna dan fasilitas kesehatan Menyebabkan kerusakan terhadap flora, fauna dan fasilitas kesehatan tetapi dapat dipulihkan Menyebabkakn kerusakan abadi KEBOLEH JADIAN DAMPAK Kecil sekali (kecelakaan yang tidak diharapkan) Sesekali (tidak terencanakan) Kemungkinan sering sekali terjadi (direncanakan) Tidak dapat dihindari (pasti terjadi) WAKTU PEMAPARAN Kurang dari sehari Kurang dari seminggu Kurang dari sebulan Lebih dari sebulan FAKTOR BISNIS PERATURAN PERUNDANGAN Tidak / belum diatur dalam PP Diatur dalam PP dan sudah terpenuhi Diatur dalam PP dan belum terpenuhi METODA PENGENDALIAN Ada prosedur pengendalian dan dijalankan Belum ada prosedur (tertulis) ada aktifita pengendalian Ada prosedur pengendalian tetapi belum dijalankan Tidak ada prosedur dan tidak ada aktifitas pengendalan
NILAI 1 3 5 7 1 3 5 7 1 3 5 7 1 3 5 7
A.
A.
other products life cycle
A.
1 3 5 1 3 5 7
A.
A.
IMAGE MASYARAKAT TERHADAP PERUSAHAAN Baik Cukup Jelek 1 3 5
14
2/17/2010
Kategori Dampak Global Regional Global Warming Acidification Pengkayaan fotokima ozon Pengkayaan Nutrisi Human Toxicity (water) Human Toxicity (soil) Chronic Ecotoxicity (water) Chronic Ecotoxicity (soil) Lokal Human Toxicity (air)
Potential Impact 1.802 1893.000
DAMPAK LINGKUNGAN TERBANYAK DIHASILKAN DARI : PENGOLAHAN RAW MATERIAL FINISHING TRANSPORTASI
Komponen biaya Biaya Manufaktur Biaya Rangka
Biaya
Rp. 135,536.15 Rp.60,896.08 Rp. 254,066.57 Rp.228,850.00 Rp.24,509.00 Rp.444,327.00 Rp.28,125.00 Rp,65.183.00 Rp.286,805.66 Rp. 854,440.00
0.083 80.076 0.670 1.760 0.530 1.450 3061.109
Biaya Finishing Biaya Material Rotan dan cushion Biaya Pekerja Biaya Kemasan TOTAL FOB Over Head Margin
Dampak lingkungan
Total biaya bagi user
15
2/17/2010
BIAYA TERBESAR DIHASILKAN PADA :
BIAYA RANGKA BIAYA MATERIAL ROTAN BIAYA TUKANG ANYAM
DESAIN PROSES
Berdasarkan HoQ respon teknis yang harus diperhatikan adalah : Jenis Rangka dan Sambungan Material anyaman Teknik anyaman dan finishing Konstruksi rangka Finishing Ukuran dan bentuk kursi Desain kursi desain yang aman, tidak membahayakan manusia dan lingkungan harga jual diturunkan. Aplikasi pada bentuk Kekuatan Ketahanan Murah Kemudahan pengolahan Ketersediaan bahan Finishing ramah lingkungan Kemudahan pada proses penganyaman Berat material Total
PEMILIHAN RANGKAKayu 4 Rotan 2 stainless 5 Aplikasi pada bentuk 4 3 5 4 4 3 3 3 1 3 2 1 1 3 5 5 3 3 3 5 5 Kekuatan Ketahanan Murah Kemudahan pada proses penganyaman Ketersediaan bahan Finishing ramah lingkungan Material ramah lingkungan Berat material Total
PEMILIHAN ANYAMANRotan Rotan sintetis 4 4 Enceng gondok/ pelepah pisang 3 Loom
4
4 3 2 3
5 5 3 4
4 4 3 3
4 3 4 5
2 1 2 2 23
3 5 2 4 35
4 3 5 3 32
3 5 5 5 38
2 32
3 19
5 39
16
2/17/2010
No 1 2 3 4 4
Dimensi Kursi Tinggi Kursi dari lantai Tinggi alas duduk dari lantai Lebar alas kursi Panjang alas kursi Lebar sandaran Tinggi sandaran Sudut kemiringan sandaran
Sentimeter 95,60 47,5 42,0 51,0 47,9 64,0 200
KONSTRUKSI RANGKA
5 6
17
2/17/2010
18
2/17/2010
Penanganan limbah
+
+
+
+
+ Limbah rotan
Limbah
Penanganan Dimanfaatkan sebagai aksesoris atau produk rotan lain Mereduksi pembakaran, transportasi dengan mengganti material
Made without any concern with environment.
=
Polusi udara Panas Gas Limbah cair Limbah Kayu Sampah kursi
Dimanfaatkan menjadi kerajinan lain Kayu dijual, dimanfaatkan kembali, landfill Rotan dimanfaatkan kembali, landfill
Biaya anyaman salsa untuk kursi lombok Biaya anyaman flat untuk kursi lombokCOST COMPONEN FRAME COST FINISHING COST WICKER COST PACKING COST WORKING COST PRODUCTION COST Rp 653,133.05 Rp Rp Rp Rp Rp PRICE 113,536.15 30,869.08 255,368.57 24,509.25 228,850.00 COST COMPONEN FRAME COST FINISHING COST WICKER COST PACKING COST WORKING COST PRODUCTION COST FOB PRICE FOB PRICE OVER HEAD MARGIN SELING PRICE Rp Rp Rp Rp 28,125.00 65,313.30 287,378.54 SELING PRICE 1,033,949.90 Rp 777,482.92 OVER HEAD MARGIN Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp PRICE 113,536.15 30,869.08 200,831.57 24,509.25 116,850.00
Biaya anyaman untuk kursi ecroCOST COMPONEN FRAME COST FINISHING COST WICKER COST PACKING COST WORKING COST PRODUCTION COST PRICE Rp. 175,000.00 Rp. 25,675.00 Rp. 151,400.00 Rp. 19,800.00 Rp. 115,200.00 Rp. 487,075.00 Rp. 27,250.00 Rp. 47,500.00 Rp. 196,638.00
486,596.05 28,125.00 48,659.60 214,102.26 FOB PRICE OVER HEAD MARGIN
SELING PRICE
Rp
758,463.00
19
2/17/2010
kesimpulan
Perlunya meningkatkan kualitas produk UKM karena pasar global sangat luas dan membutuhkan produk kerajinan unggulan Indonesia. Trend green consumer, membuat produk harus memperhatikan aspek lingkungan mulai dari raw material hingga disposal (cradle to grave). Kursi rotan yang bahan baku berasal dari alam jika, tidak disertai dengan komitmen terhadap lingkungan akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan hidup. Lokasi sumber daya rotan yang jauh dari sentra kerajinan dan pengrajin anyaman mengakibatkan kesulitan pengolahan rotan menjadi bahan jadi dan tingginya harga bahan baku rotan. Perlunya pengembangan produk UKM rotan dan mencari alternatif material yang ramah lingkungan. Kebutuhan konsumen kursi makan memprioritaskan kualitas kursi, lingkungan dan yang terakhir faktor biaya. Menandakan bahwa konsumen saat ini bukan hanya mempertimbangkan harga tetapi juga
mendahulukan kualitas dan lingkungan. Pengembangan produk kursi makan harus disesuaikan dengan selera dan kebutuhan konsumen oleh sebab itu atribut yang diperoleh dari VoC dan respon teknisnya harus dipenuhi dalam pengembangan desain produk yang baru. Pengembangan produk kursi makan, dapat mereduksi dampak lingkungan, memenuhi kebutuhan konsumen dan mereduksi cost. Melalui desain yang telah dikembangkan dianalisa dampak lingkungan dan biaya produk tersebut dan dibandingkan dengan analisa produk awal. Dari analisa tersebut diketahui bahwa produk yang baru mampu memnuhi keinginan konsumen, mereduksi cost dan dampak lingkungan. Limbah yang dihasilkan oleh produksi kursi rotan awal dapat ditanggulangi dengan penggantian material. Sedangkan sisa sisa material dapat dijual dan dimanfaatkan menjadi kerajinan lain.
Pengolahan rotan seharusnya dapat menjadi komoditas unggulan dan identitas Indonesia dengan penerapan teknologi dan komitmen terhadap lingkungan. Perlu adanya pelatihan tentang wawasan desain dan pengetahuan material dan proses yang terkini kepada UKM, agar UKM dapat meningkatkan kualitas produknya. Sistem TQEM yang telah dirancang harus dapat dilaksanakan sehingga tercipta keseimbangan dalam pengembangan UKM, peningkatan kualitas produksi dan system manajemen lingkungan Pengembangan UKM Rotan adalah tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan Perlu dilakukan penelitian dengan GQFD dan GQFD II pada kasus kasus lain Untuk penelitian selanjutnya diperlukan kerjasama yang lebih baik sehingga diperoleh data yang lebih lengkap pada masing masing proses pengolahan industry. Analisis dampak produksi antar produk yang dibandingkan perlu diteliti lebih jauh mengenai dampak lingkungan kerja. Untuk mempermudah analisi dampak di analisa produk yang memiliki kesamaan material maupun proses.
saran
20