Isu kesetaraan jender di indonesia

1
Saat ini, isu kesetaraan jender di Indonesia semakin mudah ditemukan disekitar kita. Sebagai contoh, tidak sedikit perempuan yang berani untuk menjabat diposisi posisi yang biasanya dijabat oleh seorang laki-laki, misalnya ketua suatu organisasi. Hal ini menurut saya merupakan salah satu tanda kemodernitas zaman serta mulai terbukanya pikiran manusia untuk melakukan tindakan tindakan yang anti mainstream. Namun, bila ditinjau dari segi budaya tradisonal Jawa, kesetaraan jender tidaklah dibenarkan, karena menurut masyarakat zaman dahulu bahwa semua itu sudah ada porsinya masing-masing. Lelaki identik dengan kekuatan dan ketegasannya dalam memimpin serta perempuan identik dengan lemah lembut dan kesabarannya. Dan ini sudah berjalan sedemikian ribu tahun lamanya, hubungan mendasar dan saling melengkapi antara lelaki dan perempuan. Bolehlah perempuan menduduki jabatan sebuah posisi yang biasanya dijabat oleh lelaki, tapi sebaiknya tetap diajarkan tata krama dan kelemah lembutan seorang perempuan. Karena, bagaimanapun juga, seorang perempuan hendaknya memenuhi kodratnya sebagai perempuan. Bukankah keadilan itu adalah pas sesuai porsinya dan tidak harus sama rata? Dan bukankah perbedaan itu ada supaya hidup lebih berwarna?

description

argumentasi

Transcript of Isu kesetaraan jender di indonesia

Page 1: Isu kesetaraan jender di indonesia

Saat ini, isu kesetaraan jender di Indonesia semakin mudah ditemukan disekitar kita. Sebagai

contoh, tidak sedikit perempuan yang berani untuk menjabat diposisi posisi yang biasanya

dijabat oleh seorang laki-laki, misalnya ketua suatu organisasi. Hal ini menurut saya

merupakan salah satu tanda kemodernitas zaman serta mulai terbukanya pikiran manusia

untuk melakukan tindakan tindakan yang anti mainstream.

Namun, bila ditinjau dari segi budaya tradisonal Jawa, kesetaraan jender tidaklah dibenarkan,

karena menurut masyarakat zaman dahulu bahwa semua itu sudah ada porsinya masing-

masing. Lelaki identik dengan kekuatan dan ketegasannya dalam memimpin serta perempuan

identik dengan lemah lembut dan kesabarannya. Dan ini sudah berjalan sedemikian ribu

tahun lamanya, hubungan mendasar dan saling melengkapi antara lelaki dan perempuan.

Bolehlah perempuan menduduki jabatan sebuah posisi yang biasanya dijabat oleh lelaki, tapi

sebaiknya tetap diajarkan tata krama dan kelemah lembutan seorang perempuan. Karena,

bagaimanapun juga, seorang perempuan hendaknya memenuhi kodratnya sebagai perempuan.

Bukankah keadilan itu adalah pas sesuai porsinya dan tidak harus sama rata? Dan bukankah

perbedaan itu ada supaya hidup lebih berwarna?