Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

15
24 KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015 KOMBINASI EKSTRAK TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria) DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP AKTIVITAS SEL LIMFOMA DENGAN METODE MTT ASSAY Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy, Herianto Pandapotan Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia RINGKASAN Tumor merupakan proses terjadinya pertumbuhan sel yang tidak beraturan dan tak terkontrol (abnormal). Tumor ini bisa bersifat kanker (malignant) atau non-kanker (jinak). Dengan dilakukan penelitan terhadap aktivitas sel lymphoma terhadap kombinasi ekstrak temu putih dan bawang putih menggunakan metode MTT Assay bertujuan untuk menguji keefektifan dari kombinasi ekstrak memiliki senyawa organosulfur yang dapat menekanan proliferasi sel dengan menghalangi perkembangan siklus sel tanpa diikuti kerusakan sel disekitarnya. Sedangkan temu putih (Curcuma zedoaria) memiliki mekanisme anti kanker dengan menginduksi apoptosis dari sel kanker itu sendiri tanpa merusak sel lain disekitarnya. Kombinasi ekstrak tersebut diharapkan dapat member efek sinergi dalam penghambatan aktivitas tumor lymphoma. Serbuk simplisia dibuat dalam bentuk ekstrak dengan menggunakan metode maserasi dan menggunakan pelarut etanol 70%. Maserat yang telah diperoleh akan disaring dan diuapkan dengan penguap vakum atau penguap tekanan rendah hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental kemudian diujikan pada sel lymphoma dengan seri dosis 50 : 50 ( 500 : 500 ; 250 : 250 ; 125 : 125 ; 62,5 : 62,5 ; 31,25 : 31,25 ; 15, 625 ; 15, 625 ppm) yang telah dibiakkan pada media komplit di dalam mikroplate dan diberi reagen MTT Assay 0,5%. Hal ini bertujuan untuk mengamati besarnya persen kematian sel (%) dan kristal formazan yang terbentuk. Data hasil pengamatan yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan Elisa reader pada panjang gelombang 550 nm. Keyword : tumor, lymphoma, bawang putih (Allium sativum), temu putih (Curcuma zedoaria), MTT Assay

Transcript of Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

Page 1: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

24

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

KOMBINASI EKSTRAK TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria)DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP

AKTIVITAS SEL LIMFOMA DENGAN METODE MTT ASSAY

Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy, HeriantoPandapotan

Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Islam Indonesia

RINGKASAN

Tumor merupakan proses terjadinya pertumbuhan sel yang tidak beraturandan tak terkontrol (abnormal). Tumor ini bisa bersifat kanker (malignant) ataunon-kanker (jinak). Dengan dilakukan penelitan terhadap aktivitas sel lymphomaterhadap kombinasi ekstrak temu putih dan bawang putih menggunakanmetode MTT Assay bertujuan untuk menguji keefektifan dari kombinasi ekstrak

memiliki senyawa organosulfur yang dapat menekanan proliferasi sel denganmenghalangi perkembangan siklus sel tanpa diikuti kerusakan sel disekitarnya.Sedangkan temu putih (Curcuma zedoaria) memiliki mekanisme anti kankerdengan menginduksi apoptosis dari sel kanker itu sendiri tanpa merusak sel laindisekitarnya. Kombinasi ekstrak tersebut diharapkan dapat member efek sinergidalam penghambatan aktivitas tumor lymphoma. Serbuk simplisia dibuat dalambentuk ekstrak dengan menggunakan metode maserasi dan menggunakanpelarut etanol 70%. Maserat yang telah diperoleh akan disaring dan diuapkandengan penguap vakum atau penguap tekanan rendah hingga diperoleh ekstrakkental. Ekstrak kental kemudian diujikan pada sel lymphoma dengan seri dosis50 : 50 ( 500 : 500 ; 250 : 250 ; 125 : 125 ; 62,5 : 62,5 ; 31,25 : 31,25 ; 15, 625 ;15, 625 ppm) yang telah dibiakkan pada media komplit di dalam mikroplate dandiberi reagen MTT Assay 0,5%. Hal ini bertujuan untuk mengamati besarnyapersen kematian sel (%) dan kristal formazan yang terbentuk. Data hasilpengamatan yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan Elisa readerpada panjang gelombang 550 nm.

Keyword : tumor, lymphoma, bawang putih (Allium sativum), temu putih(Curcuma zedoaria), MTT Assay

Page 2: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

25

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tumor dapat timbul karena adanyapertumbuhan sel yang tidak beraturandan tak terkontrol (abnormal). Tumordapat bersifat kanker (malignant)atau non-kanker jinak (NationalCancer Institut,2006). Gen yang ber-peran utama dalam memicu tumoradalah proto-oncogenes dan tumorsuppressor. Proto-oncogenes ber-peran dalam pertumbuhan sel tumorsedangkan tumor suppressor sebagaipenghambat pertumbuhan tumoritu sendiri. Mekanisme kedua sel inisecara normal mencegah terjadinyapembelahan sel yang berlebihan.Dalam kondisi sel yang mengalamimutasi maka oncogenes akan meng-alami pembelahan sel yang tidak ter-kendali tetapi gen tumor suppressorgagal menghambat pembelahannya(Kintzios, & Barberaki, 2004).

Secara konvensional, penanggu-langan tumor dilakukan melalui tin-dakan operasi, radiasi dan kemote-rapi. Sebenarnya pengobatan ter-sebut belum dapat dikatakan baikkarena memiliki beberapa efek sam-ping lain yang tidak dikehendaki(Kintzios, & Barberaki, 2004). Untukmengantisipasi pengobatan yangmemiliki efek samping dan biaya pe-rawatan yang mahal maka manusiamulai mengembangkan pengobatanalternatif. Untuk mencegah dan

mengurangi pertumbuhan dari selkanker bukan sebagai terapi utamadari pengobatan kanker, diantaranyadengan pemakaian sediaan sepertiherbal mahkota dewa, temu putih,bawang putih dan lain-lain. Sebagaiterapi pendamping kanker, bawangputih yang sudah sering digunakansebagai bumbu dapur ini memilikikandungan antioksidan dan organ-osulfur yang dapat menginduksi ter-jadinya apoptosis sel kanker (Ran-jani et al,2012).Bawang putih (Alliumsativum) memiliki mekanisme yangterlibat dalam efek antikarsinogenikdengan senyawa organosulfurnya yangmencakup penekanan proliferasi seldengan menghalangi perkembangansiklus sel atau merangsang apoptosissel kanker itu sendiri tanpa diikutikerusakan sel disekitarnya (Ranjaniet al,2012). Sedangkan temu putih(Curcuma zedoaria) memiliki mekanis-me anti kanker dengan menginduksiapoptosis dari sel kanker itu sendiritanpa merusak sel lain disekitarnyadan menghambat proliferasi sel kanker(Lakshmi et al,2011). Berdasarkankebiasaan masyarakat tersebut makadalam proposal ini akan dilakukanpenelitian terkait “Kombinasi EkstrakTemu Putih Dan Bawang Putih Ter-hadap Aktivitas Sel Limfoma denganMenggunakan Metode MTT Assay.Hal ini dilakukan karena metode inilebih mudah dan murah dilakukan di-bandingkan dengan metode lainnya.

Page 3: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

26

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Bagaimanakah pengaruh ekstraktemu putih dan bawang putih secaratunggal-tunggal dan kombinasi terhadapaktivitas sel limfoma (raji) dengan meng-gunakan metode MTT assay?

Mengetahui pengaruh ekstrak te-mu putih dan bawang putih secaratunggal-tunggal dan kombinasi terha-dap aktivitas sel limfoma (raji) denganmenggunakan metode MTT assay..

Luaran Yang DiharapkanMengetahui aktivitas ekstrak temu

putih (C. zedoaria) dan bawang putih(A. sativum L.) secara tunggal-tunggaldan kombinasi terhadap aktivitassellimfomamenggunakanmetode MTTassay, sehingga diperoleh alternatifpengobatan herbal untuk kanker lim-foma. Dapat dilanjutkan penelitianyang lebih mendalam lagi mengenai

ekstrak tersebut.

Kegunaan ProgramHasil penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai informasitentang tanaman herbal yang dapatmenurunkan aktivitas tumor, sehing -ga dapat digunakan sebagai kom-binasi dengan obat konvensional.Informasi tersebut diharapkan dapatmenambah khasanah informasi obatalami yang dapat digunakan untukpengembangan ilmu pengetahuandibidang kesehatan.

F. TINJAUAN PUSTAKAPerkembangan Sel TumorTumor merupakan proses terja-

dinya pertumbuhan sel yang tidakberaturandan tak terkontrol (abnor-mal). Tumor ini bisa bersifat kanker(malignant) atau non-kanker (jinak).Jenis tumor malignant dapat tum-buh dimana saja, selain itu bisamenyebar ke jaringan tubuh laindisekitarnya melalui sistem limfatikatau aliran darah, biasanya setelahadanya pengangkatan tumor adakemungkinan akan tumbuh kembalidan dapat menyebabkan kematian.Sedangkan tumor jinak hanya tumbuhdisatu tempat tidak dapat menyebarke jaringan lain disekitarnya, tumor inijarang sekali menyebabkan kematiandan setelah adanya pengangkatantumor tidak dapat tumbuh lagi (NationalCancer Institut,2006).

Penyebab tumbuhnya tumor ada-lah adanya masalah dengan sis-tem kekebalan tubuh. Selain itupenyebab lain diantaranya tembakau,benzena dan bahan kimia lainnya,alkohol, lingkungan yang beracun,radiasi sinar UV dan lainnya, mutasigenetik, obesitas, virus dan agenkarsinogenik lainnya (National CancerInstitut,2006). Gejala dan tanda padatumor umumnya terjadi seperti panasdingin, kelelahan, demam, kehilangannafsu makan, rasa tidak enak,keringat malam dan penurunan beratbadan. Namun beberapa jenis tumortidak menunjukkan gejala dan tanda

Page 4: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

27

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

tapi langsung diketahui saat sudahmencapai stadium lanjut (NationalCancer Institut,2006).

Temu putih (Curcuma zedoaria)Temu putih (C. zedoaria) yang

merupakan salah satu tanaman darikeluarga temu-temuan (Zingiberaceae).Tanaman ini telah banyak digunakansebagai salah satu obat tradisionalterutama di negara Cina dan AsiaTenggara lainnya untuk menyem-buhkan berbagai macam penyakit

(antiradang), melancarkan sirkulasidarah, menghancurkan bekuan darah

Dalam tanaman ini terkandung ber-bagai macam zat berkhasiat seperticurcumin, curcuminoid, curdione,borneol, dan golongan senyawa

yang dapat dimanfaatkan sebagaiobat adalah rimpang dan daun(Ranjani et al,2012). Rimpang temuputih mengandung 1-2% minyakmenguap dengan komposisi utamasesquiterpene. Minyak menguap ter-sebut mengandung lebih dari 20komponen zat aktif seperti curzerenone(zedoarin) yang merupakan kompo-nen terbesar, curzerene, pyrocurcu-zerenone, curcumin, curcumemone,epicurcumenol, curcumol, isocur-cumenol, procurcumenol, dehydro-curdione, furanodienone, isofurano-dienone, furanodiene, zederone, dancurdione. Curcuminoid dan terpenoidmemiliki efek sitotoksik dan antitumor.

Curcumin dapat mengaktivasi apopto-sis pada sel, sedangkan sesquiterpendan turunannya memiliki efek sitotoksikpada sel lain. Tepung (polisakarida)pada temu putih dapat menghambatpertumbuhan sel (Lakshmi et al,2011).Isocurcumenol memiliki efek langsungterhadap pengobatan antitumor berda-sarkan penelitian yang telah dilakukanoleh beberapa ahli di India (Chitra etal, 2009).

Bawang putih (Allium sativumL.)

Bawang putih (A. sativum L.)merupakan salah satu sayuran umbiyang paling penting, yang digunakansebagai agen bumbu dan bumbu untukmakanan. Selain itu juga, ia memilikimanfaat dalam menurunkan kolesterolplasma total, menurunkan tekanandarah dan penurunan agregasitrombosit. Bawang putih adalahspesies steril dan mereproduksi hanyadengan propagasi vegetative secaraaseksual sehingga akan menampilkankeanekaragaman morfologi besardalam bola, ukuran daun, warna,bentuk, kehadiran batang, tinggi,warna bunga, kesuburan dan bulbil(Topset) pengembangan (Ranjani etal,2012).

Bawang putih (A. sativum L.)merupakan keluarga Liliaceae dangenus Allium, yang berisi lebih dari600 spesies. Hal ini menunjukkanbahwa bawang putih ditanam dandikonsumsi antara 2780 dan 2100SM. Ekstrak bawang putih telah

Page 5: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

28

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

digunakan sebagai obat tradisionaluntuk pencegahan dan pengobatanpenyakit jantung (Lakshmi et al,2011).Bawang putih (Allium sativum) banyakdigunakan selama berabad-abad un-tuk mengobati berbagai penyakit,diantaranya untuk mengurangi risikoterhadap tumor/kanker dan beberapasanyawadidalamnya telah terbuktimengubah aktivitas karsinogeniksehingga menghambat pertumbuhansel tumor dengan senyawa aktif dida-lamnya allicin (Chitraetal,2009).

G. METODE DAN TAHAPAN PE-NELITIAN

Alat dan Bahan yang

Alat : alat gelas, lemari pendingin,laminator, mikropipet, timbangan ana-litik, vortex, mikroskop inventer, danrak tabung.

Bahan : sel limfoma (raji) dariLPPT UGM, Media Komplit (RPMI,hepes, fungizon 0,5%, penisilin-streptomisin 1%, sodium bikarbonat,dan FBS 10%), SDS 10%, MTT 0,5%,

a. Determinasi tanamanTanaman temu putih dan ba-

wang putih yang digunakan da-lam penelitian terlebih dahuludideterminasi untuk memastikanjenis spesies tanaman tersebutdengan bantuan buku Flora of Java.Determinasi dilakukan oleh penelitidi Laboratorium Biologi Farmasi

Universitas Islam Indonesia.b. Penyiapan, pengeringan dan pe-

nyerbukan bahan baku temu putih(C. zedoaria) dan bawang putih (A.sativum L.)

Sebanyak 1kg temu putihdan bawang putih didapat daripetani daerah kaliurang KM20. Bahan baku segar tersebutdibilas dan disortir terhadappengotor, kemudian diiris tipis dandikeringkan dalam oven suhu 40ºCselama 3 hari. Bahan baku simplisiayang telah kering kemudian disortirkembali dan dilanjutkan denganproses pembuatan serbuk dengansuatu alat tanpa menyebabkankerusakan atau kehilangan kan-dungan kimia yang dibutuhkan dandiayak hingga diperoleh serbukdengan derajat kehalusan tertentu.

c. Pembuatan Ekstrak Etanol temuputih (C. zedoaria) dan bawangputih (A. sativum L.)

Pelarut yang digunakan adalahetanol 70 %. Satu bagian serbukkering simplisia dimasukkan kedalam maserator dan ditambahkan10 bagian pelarut. Serbuk keringtersebut direndam selama 6 jampertama sambil sekali-sekali di-aduk, kemudian didiamkan selama18 jam. Maserat dipisahkan dengancara pengendapan, sentrifugasi,

maserat dikumpulkan, kemudiandiuapkan dengan penguap vakumatau penguap tekanan rendah

Page 6: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

29

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

hingga diperoleh ekstrak kental.Rendemen yang diperoleh berupapersentase bobot (b/b) antarabobot total ekstrak kental denganbobot total serbuk simplisisa.Rendemen Ekstrak Etanol temuputih (C. zedoaria) tidak kurangdari 7,3 % dan Ekstrak Etanolbawang putih (A. sativum L.) tidakkurang dari 26 %

d. Uji Organoleptik Simplisia danekstrak dari temu putih (C. zedo-aria) dan bawang putih (A. sativumL.)

Uji organoleptik dilakukandengan mengamati tekstur simpli-sia, warna, bau, rasa, dan bentukdari simplisia dan ekstrak dari temuputih (C. zedoaria) dan bawangputih (A. sativum L.). Hasil yangdiperoleh kemudian dibandingkandengan organoleptik simplisiadaun temu putih (C. zedoaria) danbawang putih (A. sativum L.) padaFarmakope Herbal Indonesia.

e. Pembiakan sel limfomaSel limfoma yang dibekukan

pada suhu - 80ºC dikeluarkan dariinkubator nitrogen dan dicairkanpada air suhu 37ºC. Disiapkan10 ml media RPMI 1640 dan di-campurkan sel limfoma yang telahmencair.Sel limfoma dan mediaRPMI 1640 yang telah tercampurdisentrifuge dengan kecepatan1500 rpm selama 5 menit.Supernatant dibuang dan pelletdisuspensikan dalam media komplit

sebanyak 10 ml, dan dipindahkan

dalam incubator CO2 dengan suhu37ºC.

f. Penggantian media tiap 2- 3 haridan dibagi kultur ketika sel menca-pai 2-3 x 106sel/ ml.

Sel kultur diamati dibawahmikroskop untuk melihat perkem-bangan selnya. Apabila sel su-dah mencapai 2-3 x 106sel/ ml,dilakukan pembagian sel denganmemindahkan 2 ml suspensi sel kedalamMK sebanyak 8 ml. Kemudiandisimpan dalam incubator CO2

dengan suhu 37ºC.g. Pemanenan sel

Jumlahnya diamati di bawahmikroskop apabila jumlahnya

70%). Diambil 10 µl sel suspensekemudian dihitung menggunakanhemasitometer.

h. Uji antikankerUji sitotoksik menggunakan

metode MTT assay. Sel dengankepadatan 10.000-50.000 sel/mldiambil sebanyak 100 µl, kemudiandimasukkan pada mikroplate (96sumuran). Mikroplate diinkubasiselama 24 jam pada incubator CO2dengan suhu 37ºC. Mikroplateyang telah diinkubasi ditambahkansampel uji sebanyak 100 µl denganmasing-masing kadar yang diten-tukan dan diinkubasi kembaliselama 24 jam pada incubator

Page 7: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

30

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

C02. Setelah itu ditambahkanmedia komplit yang baru sebanyak100 l dan ditambahkan 10 µl MTTassay 0,5%. Kemudian, diinkubasiselama 3 jam pada incubator CO2dengan suhu 37ºC. Mikroplateyang telah diinkubasi ditambahkanSDS 10% dan diinkubasi kembaliselama 24 jam pada suhu ruangandan gelap. Pembacaan hasil dila-kukan menggunakan Elisa readerpada panjang gelombang 550 nm.

Data absorbansi yang di-peroleh dihitung untuk melihatviabilitas sel dengan menggunakanrumus :

Keterangan : A = Absorbansikontrol sel, B= Absorbansi sampel,C= Absorbansi kontrol sampel,dan D= Absorbansi kontrol media

Nilai IC50 dihitung mengguna-kan regresi linear antara kon-sentrasi ekstrak dengan %penghambatan.

H. Rekapitulasi Rancangan danRealisasi Biaya

% Penghambatan =

x 100 %

Tabel 1. Realisasi Biaya

Page 8: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

31

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.organoleptikDeterminasi tanaman

Determinasi merupakan suatucara untuk memastikan kebenaransuatu jenis spesies tanaman yangakan digunakan sebagai bahanobat dengan cara membandingkanciri-ciri morfologi tanaman yangtertera pada buku pedomandengan judul Floradan Flora ofJava dengan bagian-bagian yangterdapat dalam tanaman.a. Kunci determinasi bawang pu-

tih (A. sativum L.)1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27b-799b-800b-801b-802b-803b-804b-8 0 4 b - 8 0 5 e - 8 0 6 b - 8 0 7 a -808c-809b-810b-811a-812b-815b-816b-818b-820b-821b-822a-823c-825b-826b-829b-

830b-831b-832b-833b-834a-835a-836a-837e-851a-852b-853b-854a-855c-856b-857a-858a-859c-860b-872b-874b-875b-876b-877a-878a-879b-880b-881a- family : liliaceaedan genus : Allium sativum L.

b. Kunci determinasi temu putih(C. zedoaria) yaitu :1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11a-gol 567b-69b-70b-71a(32)-family:Zingiberaceae1a-2b-6b-7a-genus: curcuma,spesies : Curcuma zedoariaRoxb

Kunci determinasi tersebutmenunjukkan bahwa bawangputih dan temu putih memilikiciri-ciri morfologi sesuai deng-an yang tercantum pada Far-makope Herbal Indonesia.Uji Organoleptik

Uji organoleptik dilakukansebagai pengenalan yang

Page 9: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

32

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

sederhana dan subjektif de-ngan mendeskripsikan ben-tuk, warna, bau dan rasamenggunakan panca indera.Uji organoleptik simplisia danekstrak dari temu putih (C.zedoaria) dan bawang putih(A. sativum L.) dibandingkandengan organoleptik simplisiadan ekstrak pada FarmakopeHerbal Indonesia. Hasil uji

Tabel I. Hasil uji organoleptik temu putih (C. zedoaria)

organoleptik simplisia danekstrak Tabel I. temu putih(C. zedoaria) dan pada tabelII. bawang putih (A. sativumL.) menunjukkan bahwa ba-han yang digunakan dalampenelitian memiliki organoleptikyang sama dengan organ-oleptik pada Farmakope HerbalIndonesia.

Tabel II. Hasil uji organoleptikbawang putih (A. sativum L.)

Page 10: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

33

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

2. Pembuatan Ekstrak Etanol temuputih (Curcuma zedoaria) danbawang putih (Allium sativum L.)

Proses ekstraksi rimpang temuputih (C. zedoaria) dan bawangputih (A. sativum L.) dilakukandengan metode maserasi meng -gunakan pelarut etanol (1:10)dengan cara melarutkan 100 gramserbuk kedalam 1 liter pelarut etanol70%. Hasil maserasi dari 100 gramrimpang temu putih (C. Zedoaria)diperoleh bobot total ekstrak se-besar 8,34 gram sehingga ren-demen ekstrak temu putih yaitu8,34%. Farmakope Herbal Indo-nesia menyatakan bahwa ren-demen ekstrak kental rimpangtemu putih yaitu tidak kurang dari7,3%. Hasil maserasi dari 100gram bawang putih (A. sativumL.) diperoleh bobot total ekstraksebesar 27,79 gram sehingga ren-demen ekstrak bawang putih (A.sativumL.)yaitu 27,8 %. FarmakopeHerbal Indonesia menyatakanbahwa rendemen ekstrak kentalbawang putih yaitu tidak kurang dari26%. Hal ini menunjukkan bahwarendemen yang dihasilkan sudahmemenuhi persyaratan yang ada.Perhitungan rendemen ini bertujuanuntuk mengetahui seberapa banyakkehilangan berat dari serbuksimplisia yang digunakan.

3. Uji aktivitas sel limfoma denganmetode MTT assay

Uji 3-(4,5-dimetiltiazol-2yl)-2,5-difeniltetrazolium bromida (MTT)adalah uji yang sensitif, kuanti-tatif dan terpercaya. Reaksi MTTmerupakan reaksi reduksi selularyang didasarkan pada pemecahangaram tetrazolium MTT berwarnakuning menjadi kristal formazanberwarna biru keunguan. Metodeperubahan warna tersebut digu -nakan untuk mendeteksi adanyaproliferasi sel. Sel yang mengalamiproliferasi, mitokondria akanmenyerap MTT sehingga sel-sel tersebut akan berwarnaungu akibat terbentuknya kristaltetrazolium (formazan) (Depa-mede dkk 2009 : 97). Prinsip ujiMTT adalah mengukur aktivitasselular berdasarkan kemampuanenzim mitokondria reduktase padamitokondria dalam mereduksi garamMetiltiazol Tetrazolium (MTT). Ketikabermetabolisme, sel-sel hidup akanmenghasilkan enzim mitokondriareduktase. Enzim ini bereaksidengan MTT dan membentuk kristalformazan berwarna ungu. Intensitaswarna ungu yang terbentukproporsional dengan jumlah selhidup, sehingga jika intensitaswarna ungu semakin besar, makajumlah sel hidup semakin banyak(Amalina 2008 :16).

Ekstrak kombinasi temu putihdan bawang putih diujikan padasel lympoma dengan seri dosis 50: 50 ( 500 : 500 ; 250 : 250 ; 125 :

Page 11: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

34

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

125 ; 62,5 : 62,5 ; 31,25 : 31,25 ;15, 625 ; 15, 625 ppm). Hasil daripengujian didapatkan data nilaiabsorbansi untuk masing-masingdosis. Nilai absorbansi digunakan

Berdasarkan Tabel III dan gambar1, semakin tinggi konsentrasi dosiskombinasi ekstrak temu putih danbawang putih, maka semakin tinggipersentase kematian sel limfomasehingga kombinasi temu putih

Tabel III. Hasil Uji MTT dari ekstrak kombinasi temu putih dan bawang putih(50 :50)

untuk menghitung besarnya persen(%) kematian sel. Parameter yangdiukur adalah besarnya persenkematian sel (%) dan kristalformazan yang terbentuk.

Gambar 1. Kurva Kombinasi temu putih dan bawang putih (50 : 50)

dan bawang putih dapat digunakansebagai anti tumor limfoma. Sel yangmati terlihat adanya sel yang lisis dantidak bercahaya. Selain itu kristalformazan yang berbentuk sangatsedikit. Hal ini mengindikasikan bahwa

Page 12: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

35

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

kombinasi ekstrak temu putih danbawang putih mampu menghambatatau menurunkan aktivitas sel limfomakarena terlihat banyak sel limfomayang mati. Nilai IC50 menunjukkannilai konsentrasi yang menghasilkankematian sel 50% dan menunjukkanpotensi ketoksikan suatu senyawaterhadap sel. Semakin besar nilai IC50

maka senyawa tersebut semakin tidakTabel IV. Hasil Uji MTT dari ekstrak kombinasi temu putih dan bawang putih

(75 : 25)

toksik. Suatu ekstrak dianggap toksikterhadap sel kanker jika memiliki nilaiIC50 kurang dari 1000 ppm (Amalina2008 :16). Berdasarkan hal tersebutmaka ekstrak kombinasi ekstraktemu putih dan bawang putih dengannilai sebesar 463,27 ppm tergolongekstrak yang bersifat toksik terhadapsel limfoma.

Gambar 2. Kurva Kombinasi temu putih dan bawang putih (75 : 25)

Page 13: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

36

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Berdasarkan Tabel IV dangambar 2, semakin tinggi konsen-trasi dosis kombinasi ekstraktemu putih dan bawang putih,maka semakin tinggi persentasekematian sel limfoma. Hal ini sudahdijelaskan seperti tabel dan kurvadiatas. Nilai IC50 menunjukkan nilaikonsentrasi yang menghasilkankematian sel 50% danmenunjukkan potensi ketoksikansuatu senyawa terhadap sel.Semakin besar nilai IC50 makasenyawa tersebut semakin tidaktoksik. Suatu ekstrak dianggaptoksik terhadap sel kanker jikamemiliki nilai IC50 kurang dari1000 ppm (Amalina 2008 :16).Berdasarkan hal tersebut makaekstrak kombinasi ekstrak temuputih dan bawang putih dengannilai sebesar 449,04 ppm tergolongekstrak yang bersifat toksik ter-hadap sel limfoma.

K. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Farmakope HerbalIndonesia Edisi I. Jakarta:DepartemenKesehatan RI.Hlm163-171.

Arulappa R.X, Ilango K. 2013.Anticancer Activity of Extracts ofAerial Parts of Tephrosia Spinosa(L.F) Pers. Research andReviews: Journal of Pharmacyand Pharmaceutical Sciences 2(2): 59-64.

Chitra V, Shrinivas S, Nandu K. 2009.Evaluation of Anticancer Activityof Vitex Negudo In ExperimentalAnimals: An In Vitro & In VivoStudy. International Journal ofPharmatech Research 1 (4):1485-1489.

Harahapy, Kesumahati, Lelly W. 2008.Uji sitotoksisitas ekstrak keringrimpang temu putih terhadapsel caski secara in vitro.JurnalBahan Alam Indonesia 6 (4):135-138.

Kintzios S E, Barberaki M G. 2004.Plants and Cancer in Plants thatFight Cancer. Editor: Spiridon E.Kintziosdan Maria G Barberaki,Florida,AS: CRC Press LLC.

Lakshmi S, Padmaja G, RemaniP. Antitumour Effects ofIsocurcumenol IsolatedfromCurcuma zedoaria Rhizomes onHuman and Murine Cancer Cells.International Journal of MedicinalChemistry : 1-13.

National Cancer Institut at The NationalInstitut Of Health, What YouNeed ToKnow AboutTMCancer,National Cancer Institut,Available at:http://www.cancer.gov/cancertopics/wyntk/cancer/page2. Terakhir diupdate tanggal04 Oktober 2006, Diaksestanggal 23 juni 2013 jam 21:09

Putra S. 2010. Efek PemberianEkstrak Etanol Rimpang TemuPutih (Curcuma zedoria)terhadap Gambaran Klinis

Page 14: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

37

Kombinasi Ekstrak ..............................Istiqari, Kharismatul, Diny, Herianto.

Kelinci (Oryctolagus cuniculus)pada Proses PembentukanTumor Mammary yang Diinduksidengan Metil-N-Nitrosourea.SKRIPSI. Fakultas KedokteranHewan Institut Pertanian Bogor:22-25.

Ranjani R, Ayya Raju. 2012. AnticancerProperties of Allium sativum–AReview. Asian Journal ofBiochemical and PharmaceuticalResearch 3 ( 2): 19

Depamede, S.N., dan Rosyidi, A.2009. Penghambatan proliferasilimfosit mencit Balb/C olehekstrak testis sapi bali : Peran

: 95-103.Amalina, N. 2008. Uji sitotoksik

ekstrak etanol 70% buah mericahitam (Piper nigrum L.) terhadapsel Hela. Fakultas FarmasiUniversitas MuhammadiyahSurakarta. Surakarta : 1-17.

LAMPIRAN ALAT DAN BAHAN

a. Bawang Putih

b. Rotary evaporator

c. Serbuk temu putih (C1) dan bawa-ng putih (C2)

C1 C2

d. Ekstrak Kental Temu putih (D1)dan bawang putih (D2)

D1 D2

e. Proses pembiakan media didalam

Page 15: Istiqari Silma Arifah, Kharismatul Khasanah, Diny Lidy ...

38

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

f. Sel yang dibiakkan dalam media

g. Sel yang hidup

h. Uji aktivitas