HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA...

62
HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA USIA KEHAMILAN 11-24 MINGGU DI RS MEDIROSSA CIKARANG PERIODE APRIL-JUNI 2013 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : ARIFAH SHABRINA NIM : 1110103000020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013M

Transcript of HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA...

Page 1: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA

DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA USIA

KEHAMILAN 11-24 MINGGU DI RS MEDIROSSA

CIKARANG PERIODE APRIL-JUNI 2013

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

ARIFAH SHABRINA

NIM : 1110103000020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013M

Page 2: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

ii

Page 3: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

iii

Page 4: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

iv

Page 5: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT dengan sejuta nikmat dan

rahmat-Nya bagi seluruh umatnya. Berkat kesempatan dan tuntunan-Nya saya

dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul HUBUNGAN PERUBAHAN

KEASAMAN VAGINA DENGAN FLUOR ALBUS PADA USIA

KEHAMILAN 11-24 MINGGU DI RS MEDIROSSA CIKARANG

PERIODE APRIL-JUNI 2013. Laporan penelitian ini saya susun guna

memenuhi syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp.And sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK sebagai Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. dr.Emy Tri Dianasari,SpOG sebagai dosen pembimbing I dan ibu Rr.Ayu

Fitri Hapsari, M.Biomed sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam menyelesaikan

penelitian.

4. Sekretaris Komite Etik Penelitian FKIK, Ibu Maftuhah, yang telah

membantu dalam mendapatkan persetujuan komite etik untuk menjalankan

penelitian ini.

5. Kedua orang tua saya yaitu, Ir.Jamilla Upik, M.Kes dan Dr.H.Arif

Sumantri,SKM.M.Kes yang saya cintai atas dukungan serta pengorbanan

Page 6: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

vi

yang diberikan untuk menyemangati saya sehingga saya bisa

menyelesaikan penelitian saya tepat waktu.

6. Kepada adik, Raissya Armilla yang saya sayangi atas pengertiannya

selama proses penyelesaian penelitian ini.

7. Nenek, R.Aisyah yang tercinta atas doanya dan masakannya yang selalu

menjadi penyemangat dalam menyelesaikan penelitian ini, meskipun

terpisah jarak.

8. Teman-teman seperjuangan Harry, Alo, Bening, Ayu, dan Abel atas

dukungan, kesabaran, pengertian, dan koreksinya selama penelitian ini

berjalan.

9. Kepada seluruh official CIMSA 2010 dan 2011 atas semangat dan

pelajaran berharga yang diberikan dalam menyelesaikan penelitian ini

10. Seluruh staf dan jajaran RS Medirossa khususnya Poli Kebidanan dan

Kandungan, dr.Dyah, SpOG dan juga bidan Ita yang telah banyak

membantu penelitian ini.

11. Seluruh teman sejawat mahasiswa Pendidikan Dokter angkatan 2010 yang

selalu kompak dalam suka duka selama ini.

Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari keluarga

dan semua kerabat yang telah membantu saya selama penelitian ini

berlangsung. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,

terutama wanita dan juga perkembangan ilmu kedokteran saat ini .

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, 5 September 2013

Peneliti

Page 7: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

vii

ABSTRAK

Arifah Shabrina. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Perubahan

Keasaman Vagina dengan Fluor albus di Usia Kehamilan 11-24 minggu di RS

Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013. 2010.

Fluor albus ( Keputihan ) merupakan suatu hal yang fisiologis terjadi pada masa

kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron

saat hamil. Hal ini menyebabkan terjadi perubahan kualitas dan kuantitas dari

sekret kelenjar serviks, sehingga mikroorganisme yang merugikan dapat tumbuh

dan mengganggu keseimbangan asam-basa di mukosa serviks-vagina (pH normal

saat hamil = 4,5-4,8). Mengetahui adanya perubahan pH serviks-vagina pada ibu

hamil menjadi sangat penting, mengingat pada masa kehamilan resiko terinfeksi

mikroorganisme via jalur servikovagina lebih besar. Metode cross sectional

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan Perubahan keasaman

vagina dengan fluor albus pada usia kehamilan 11-24 minggu. Hasil yang

didapatkan adalah terjadi peningkatan kadar pH 1,5 kali menjadi 6,61 (basa) yang

menimbulkan 69,6% kejadian fluor albus patologis pada fluor albus yang terjadi

di usia 11-24 minggu kehamilan. Oleh karena itu, disarankan untuk lebih

memperhatikan adanya keputihan dan menjaga higienitas selama kehamilan.

Kata kunci : Kehamilan, pH, Fluor albus, Uji KOH

ABSTRACT

Arifah Shabrina.Medical Education Program.Relationship between Vaginal

Acidity (pH) Changes and Fluor albus in 11-24 weeks of Pregnancy on Medirossa

Hospital Cikarang Periode April-juni 2013.2010.

Fluor albus (discharge) is a physiological condition that happens in pregnancy,

which caused by increased production of mucous in the cervical glands. It was

influenced by estrogen and progesterone. It causes a changes of mucous’s

component , then unfavorable microorganisms can live and ruin the acid-base

balance. Knowing the vaginal acidity (pH) changes in pregnancy become very

important, because pregnancy is a one of potential condition to be infected by

microorganisms via cervicovaginal area. Cross-sectional study method had used

to determine the relationship between vaginal acidity (pH) and fluor albus in 11-

24 weeks of pregnancy. Based on data analysis, pH level average was 6,61 (base)

and 69,6% fluor albus are Pathological fluor albus. The results are pH levels

increased about 1,5 times and it causes microorganisms infection, then stimulated

pathological fluor albus in 11-24 weeks of pregnancy. It is advisable to give more

attention to the discharge and do the genital hygiene during pregnancy.

Keyword : Pregnancy, pH, Fluor albus, KOH Test

Page 8: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

viii

DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………… i

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………….... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………...... iii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….... iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… v

ABSTRAK…………………………………………………………………….......... vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………....... xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….............. xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….. xiii

BAB 1 ..……………………………………………………........................................ 1

PENDAHULUAN………………………………………………………………....... 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………................. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………................ 2

1.3 Hipotesis……………………………………………………………….............. 2

1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………………………. 2

1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………….......... 2

1.5.1 Bagi Peneliti ..………………………………………………………….......... 2

1.5.2 Bagi Masyarakat .......…………………………………………………........... 3

1.5.3 Bagi Institusi..................................................................................................... 3

BAB 2 ……………………………………………………………………………….. 4

TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………......... 4

2.1 Landasan Teori ...................................................................................................... 4

Page 9: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

ix

2.1.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Masa Kehamilan ............................ 4

2.1.1.1 Fisiologi Kehamilan ............................................................................... 5

2.1.1.2 Efek Perubahan Hormonal selama Kehamilan ...................................... 7

2.1.2 Pengaruh Mikroorganisme dengan Perubahan pH vagina.............................. 9

2.1.3 Fluor Albus ..................................................................................................... 10

2.1.3.1 Higienitas Diri......................................................................................... 12

2.1.4 Cara Diagnosis ................................................................................................ 12

2.2 Kerangka Teori....................................................................................................... 15

2.3 Kerangka Konsep .................................................................................................. 16

BAB 3 ..…………………………………………………………………………........ 17

METODE PENELITIAN........................................................................................... 17

3.1 Desain Penelitian………………………………………………………………… 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………….......... 17

3.3 Populasi Dan Sampel……………………………………………………….......... 17

3.3.1 Populasi........................................................................................................... 17

3.3.2 Sampel............................................................................................................. 17

3.3.3 Cara Penentuan Sampel................................................................................... 17

3.3.4 Kriteria Penelitian.……….............………………………………………….. 19

3.3.4.1 Kriteria Inklusi.............…………………………………………………. 19

3.3.4.2 Kriteria Eksklusi……………………………………………………….. 19

3.4 Definisi Operasional .............................................................................................. 20

3.5 Cara Kerja Penelitian……………………………………………………….......... 22

3.6 Etika....................……………………………………………………………........ 23

3.7 Manajemen Data..................................................................................................... 24

BAB 4 ..…………………………………………………………………………........ 25

Page 10: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

x

HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………....... 25

4.1 Analisis Univariat………………..…………………………………………......... 25

4.2 Analisis Bivariat...........................………………………………………….......... 29

4.3 Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 32

BAB 5..……………………………………................................................................. 33

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………... 33

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………............. 33

5.2 Saran…………………………………………………………………………....... 33

5.2.1 Ibu Hamil ......................................................................................................... 33

5.2.2 Petugas Medis .................................................................................................. 34

5.2.3 Peneliti ............................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..... 35

LAMPIRAN……………………………………………………………………........ 37

Page 11: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar pH vagina pada Fase Hidup Wanita .................................... 12

Tabel 4.1.1 Distribusi Karakteristik Subyek Penelitian ................................. 26

Tabel 4.1.2 Distribusi Hasil Pemeriksaan pH dan Makroskopis ................... 27

Tabel 4.1.3 Distribusi Hasil Pemeriksaan Makroskopis Fluor Albus ............ 27

Tabel 4.2.1 Distribusi Hasil Berdasarkan Nilai pH terhadap Fluor Albus .... 29

Tabel 4.2.2 Distribusi Rerata Usia Kehamilan terhadap Fluor Albus ........... 30

Page 12: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Anatomi Genitalia Wanita ........................................................ 4

Gambar 2.2 Siklus Menstrual ........................................................................ 6

Gambar 2.3 Maturasi Folikel Matang ............................................................ 7

Gambar 2.4 Perubahan Hormonal Selama Kehamilan .................................. 8

Gambar 2.5 Fluor albus Normal ................................................................... 12

Gambar 2.6 Fluor albus Patologis ................................................................. 12

Gambar 2.7 Alat untuk Uji Dipstick .............................................................. 13

Gambar 2.8 Larutan KOH 10% ..................................................................... 14

Gambar 2.9 Cotton Swab ............................................................................... 14

Page 13: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil RS Medirossa .................................................................. 37

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Subyek Penelitian ..................................... 40

Lampiran 3. Lembar Karakteristik Demografi Subyek Penelitian ................ 41

Lampiran 4. Distribusi dan Hasil Olah Data ................... .............................. 43

Lampiran 5. Uji Normalitas ........................................................................... 47

Lampiran 6. Hasil Uji Bivariat ....................................................................... 48

Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 49

Page 14: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wanita sangat rentan dengan terjadinya infeksi venereal yang berakibat

timbulnya gejala fluor albus, sepuluh tahun belakangan ini. Kasus yang sering

ditemukan para ahli adalah vulvovaginitis dan bakterial vaginosis.1

Data juga menunjukkan, 85% dari wanita yang sudah menikah dan tinggal di

Jakarta menderita keputihan ( fluor albus ).2 Sebagian besar datang dengan

keluhan yang sudah menunjukkan keadaan yang lebih berat.2 Fluor albus itu

sendiri bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah proses fisiologis pada

keadaan tertentu (misal : masa gestasi,menarche,dll) ataupun gejala yang mungkin

akan muncul pada infeksi primer dan penyakit kronis yang menyerang organ

genitalia wanita.2

Adanya perubahan fluor albus fisiologi menjadi fluor albus patologis akibat

infeksi akut ataupun kronis pada vagina hingga serviks, memberikan pengaruh

besar bagi perubahan suasana asam-basa di masa gestasi yang dapat diukur dari

kadar pH vagina.3 Sayangnya, perubahan ini sering tidak disadari atau bahkan

tidak menimbulkan gejala khas seperti, sekret bau dengan warna kuning

kehijauan, disuria ( pada ibu hamil ), gatal pada organ genital.4 Kondisi ini

didukung dengan adanya hasil penelitian bahwa terdapat gejala fluor albus

patologis pada 11,2 % dari 18 ibu hamil di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

tahun 1992.2

Empat belas tahun berikutnya, penelitian yang lebih spesifik juga diadakan di

Jakarta. Dinyatakan bahwa 40 subjek ibu dengan usia kehamilan 11-24 minggu,

41 diantaranya positif fluor albus akibat vaginal bakteriosis.5 Kedua penelitian

inilah yang menjadi acuan bagi penulis untuk mengetahui lebih spesifik mengenai

jenis fluor albus yang mungkin dialami oleh ibu saat hamil, mengingat komplikasi

yang dapat berpengaruh kepada perkembangan janin pada masa kehamilan,

misalnya : kelahiran prematur, ketuban pecah dini, endometriosis, dll.

1

Page 15: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

2

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan perubahan keasaman vagina (pH) dengan fluor albus pada

usia kehamilan 11-24 minggu di RS Medirossa, Cikarang ?

1.3 Hipotesis

Adanya peningkatan pH vagina, memberikan pengaruh terhadap perubahan

makroskopis pada kejadian fluor albus di usia kehamilan 11-24 minggu

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan peningkatan pH vagina dengan perubahan makroskopis

dari kejadian fluor albus di usia kehamilan 11-24 minggu

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kadar pH dari fluor albus selama kehamilan

2. Mengetahui bau dan warna dari fluor albus selama kehamilan

1.5 Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti :

Penelitian ini menjadi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan modul

riset dan memperoleh gelar sarjana kedokteran

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai introspeksi

diri mengenai kebersihan tubuh dan organ vital bagi peneliti

Penelitian ini bisa dijadikan bahan pembelajaran dan pengembangan cara

berpikir peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya

Page 16: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

3

Bagi Masyarakat :

Khususnya bagi ibu hamil, penelitian ini mampu menjelaskan mengenai

pentingnya menjaga kebersihan serta keseimbangan pH vagina terutama

pada wanita hamil dan juga pentingnya melakukan pemeriksaan

kandungan rutin

Bagi Institusi :

Penelitian ini sebagai syarat kelulusan Program Studi Pendidikan Dokter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dapat menjadi salah satu acuan untuk mengadakan dan mengembangkan

penelitian ini lebih lanjut

Page 17: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Masa Kehamilan

Secara anatomi, ketika terjadi suatu kehamilan maka akan terjadi perubahan

anatomi organ reproduksi pada ibu sebagai suatu reaksi kompensasi terhadap

hadirnya makhluk hidup baru yang akan berkembang di dalam rahim.6 Dibawah

ini merupakan gambaran secara garis besar organ yang mengalami perubahan

anatomi pada masa kehamilan :

Seperti yang di jelaskan pada gambar 2.1 diatas, organ-organ ini akan

mengalami perubahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh hormon estrogen dan

progesteron secara langsung ataupun tidak langsung. Di jelaskan pula bahwa

vesika urinaria dan rektum akan terkena dampak dari perubahan organ-organ

reproduksi ini, salah satunya akibat pembesaran rongga uterus secara perlahan-

lahan yang akan menekan keduanya. Hal ini terjadi sesuai dengan letak uterus

Gambar 2.1 Anatomi organ reproduksi wanita (uterus, serviks, vagina, dan klitoris)

dan batas-batasnya (rektum dan vesica urinaria)

Sumber : Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to Systems.2010.7

4

Page 18: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

5

pada umumnya yaitu posterior terhadap vesika urinaria dan anterior terhadap

rectum.7

2.1.1.1 Fisiologi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keberhasilan dalam proses fertilisasi pada fase

ovulasi dalam siklus menstruasi. Siklus menstruasi adalah siklus hormonal yang

berperan dalam kematangan folikel dalam ovarium. Siklus ini di regulasi oleh

aksis Hipothalamus-Hipofisis-Gonad (ovarium pada wanita). Aksis ini tidak

hanya mengatur siklus hormonal, namun secara tidak langsung juga berperan

dalam perkembangan organ reproduksi sekunder manusia.7

Normalnya, siklus menstruasi berawal dari aktivasi GnRH (Gonadotropin

Releasing Hormone) di hipothalamus dan akan mengaktivasi FSH (Follicle

Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) pada hipofisis anterior

yang nantinya akan mempengaruhi folikel primordial pada ovarium untuk

berkembang menjadi folikel primer yang memiliki sel teka internal dan eksternal.

Sel teka internal akan mengubah kolesterol yang didapatkan dari sel teka eksternal

menjadi androgen, kemudian mengirimkannya ke sel granulosa yang memiliki

enzim 5-alpha-reductase sehingga androgen mampu diubah menjadi estrogen.

Estrogen ini sebagian akan disimpan di dalam ruang yang disebut antrum serta

membantu pertumbuhan oogonia hingga menjadi oosit matang di dalam folikel

yang juga akan terus berkembang dan sisanya dikembalikan ke aliran darah

sistemik. Estrogen memiliki autoregulasi di dalam aliran sistemik. Bila produksi

estrogen telah mencukupi, ia akan memberikan feedback negatif ke hipothalamus

dan hipofisis sehingga produksi GnRH serta FSH akan terhambat dan LH

mengalami peningkatan. Fase ini terjadi kurang lebih selama 14 hari terhitung

sejak awal folikel mulai banyak mengalami perkembangan dan menjadi folikel

matang yaitu folikel de Graaf serta dinamakan fase Folikular.7

Sementara GnRH dan FSH terus di hambat, sel teka juga semakin

berkembang dan mengalami penebalan ditambah dengan sel granulosa + sel lutein

yang di aktivasi oleh peningkatan LH yang begitu dahsyat saat estrogen mencapai

tingkat maksimumnya. Penebalan folikel ini menyebabkan folikel terisi penuh

dengan sel dan menjadikannya corpus luteum ( badan kuning ). Sel teka luteal dan

Page 19: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

6

Page 20: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

7

Setelah melewati fimbriae, oosit ini akan menjadi ovum dan melewati tuba

falopii bagian ampulla. Bila di bagian ampulla ovum bertemu dengan sperma,

maka sperma dengan enzim dan badan akrosomal yang ia miliki akan menembus

dinding ovum yang terdiri dari korona radiata, zona pellucida, dan membran

plasma maka inti sel dari sperma akan di lepaskan ke dalam sitoplasma ovum dan

bertemu dengan inti sel ovum. Bila kedua inti sel ini berhasil menggabungkan

kode genetik yang mereka miliki, maka inilah yang akan berkembang menjadi

morulla, blastula dan seterusnya hingga terjadi implantasi di dinding uterus bagian

dalam (endometrium).7

2.1.1.2 Efek Perubahan Hormon selama Kehamilan

Selain perubahan secara anatomi dan fisiologis dari sistem reproduksi ibu,

juga terjadi perubahan hormon estrogen dan progesteron yang signifikan. Hormon

estrogen dalam bentuk estradiol dan progesteron menjadi faktor lain yang

meningkatkan resiko ibu mengalami fluor albus pada masa kehamilan.8

Gambar 2.3: Perjalanan folikel matang ke endometrium

Sumber : Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to Sytem.2010.7

Page 21: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

8

Gambar 2.5 : Perubahan hormonal selama kehamilan

Sumber : Baxendale & Brett,2001

Seperti yang di jelaskan pada gambar 2.4 diatas, bahwa progesteron

mengalami peningkatan yang signifikan sejak usia kehamilan 11 hingga 24

minggu yang disebabkan oleh adanya corpus luteum yang dipertahankan hingga

usia kehamilan mencapai trimester II akhir, sehingga progesteron kadarnya terus

meningkat.10

Hal ini tentunya akan memberikan efek yang cukup signifikan

terhadap organ-organ yang memiliki reseptor terhadap kedua hormon ini.8

Estrogen yang mengalami sedikit peningkatan akan berikatan dengan

reseptornya ( misal : ER2 dan ER3 pada endometrium dan kelenjar mukosa pada

serviks ), kemudian menyebabkan penebalan jaringan penyusun pada area

tersebut, sehingga pertumbuhan janin terlindungi dan mendapatkan cukup nutrisi.

Dan juga, normalnya estrogen akan membuat sekret kelenjar pada dinding rahim

serta serviks lebih jernih dan cair. Produksi progesteron juga mengalami

peningkatan seiring dengan peningkatan yang terjadi pada estrogen, dimana

progesteron akan meningkatkan jumlah kapiler darah pada dinding endometrium

serta asupan glikoprotein pada kelenjar dinding rahim dan juga serviks, sehingga

akan dihasilkan lebih banyak sekret kental dan sedikit keruh. Sekret ini kaya akan

glikoprotein, jaringan ikat dan juga mediator kimia yang berfungsi sebagai

pertahanan untuk daerah ruang uterus, serviks hingga saluran vagina.8,

Perubahan estrogen

Perubahan progesteron

Gambar 2.4 Perubahan estrogen dan progesteron selama kehamilan

Sumber : Baxendale and Brett. Motherhood and Memory : A review Psychoendocrinology.2010.8

Page 22: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

9

2.1.2 Mikroorganisme dan Perubahan pH pada Saluran Vagina

Penelitian yang dilakukan oleh Gustafsson, et al (2011) pada wanita dengan

usia produktif di Swedia menyatakan, bahwa perkembangan mikroorganisme

dalam saluran reproduksi wanita bergantung pada usia dan juga kondisi hormonal

saat itu.9 Wanita pada usia 26-40 tahun akan mengalami perubahan pH ± 4,5-4,8

dan juga ditemukan pertumbuhan mikroorganisme, seperti : Lactobacillus sp,

Streptococcus group B, Gardnerella vaginalis, serta jamur Candida albicans.10,11

Keempat mikroorganisme ini akan berkurang pada masa menopause dan

postmenopause disertai dengan perubahan pH yang signifikan ( ± 5-5,3 )12

, namun

bakteri Lactobacillus sp lebih memberikan pengaruh dominan terhadap perubahan

pH yang mungkin terjadi pada saluran vagina.13

Adanya perubahan keasaman dan pertumbuhan mikroorganisme ini juga

dipengaruhi oleh kebersihan ibu selama kehamilan, contohnya dalam

membersihkan tepi luar vagina ataupun dalam berhubungan seksual.14

2.1.2.1 Lactobacillus sp

Bakteri ini adalah jenis bakteri anaerob yang hidup di beberapa organ pada

manusia. Sifatnya yang mampu menguraikan glikogen dalam proses fermentasi

dan menjadikannya asam laktat, menjadi faktor utama yang menjadikan bakteri

ini bakteri normal dalam tubuh kita. Selain itu, di duga hasil metabolisme dari

bakteri ini mampu menyingkirkan pertumbuhan bakteri patogen.15

Lactobacillus

sp banyak ditemukan pada saluran gastrointestinal dan saluran reproduksi

wanita.15

Menurut penelitian asosiasi ahli mikrobiologi tahun 1975, lactobacilli yang

sering ditemukan di dalam saluran reproduksi wanita adalah L.Crispatus dan

L.Jensenii13

. Kedua bakteri ini dikatakan memberikan tingkat keasaman yang

hampir sama terhadap saluran vagina, namun untuk menghasilkan asam laktat

mereka memerlukan bahan yang berbeda dalam proses fermentasi nya.16

L.Acidophilus mampu menguraikan laktosa dan menjadikannya ikatan asam

laktat yang kuat maupun lemah, sedangkan L.Jensenii hanya mampu

menghasilkan ikatan asam laktat yang sederhana. Hal lain yang menguntungkan

Page 23: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

10

dari bakteri ini adalah kemampuan dalam menghasilkan H2O2 yang berfungsi

mencegah pertumbuhan mikroorganisme lain dalam saluran reproduksi wanita.13

Dalam kondisi sehat dan sistem imun yang baik, jumlah H2O2 yang dihasilkan

bakteri batang ini diduga tidak memberikan efek korosif terhadap epitel saluran

reproduksi wanita.12

2.1.3 Fluor Albus

Fluor albus ( keputihan ) keluarnya cairan dari organ reproduksi wanita

melalui vagina (Wishnuwarhani, 2008). Pemeriksaan makroskopis , berupa warna,

bau dan kekentalan adalah cara untuk menilai dan mengkategorikan fluor albus,

Namun kekentalan dari fluor albus seringkali tidak di jadikan suatu tolak ukur

yang akurat mengingat besarnya kemungkinan terjadi subyektifitas pada sekret

yang diperiksa.11,14,15

Fluor albus ini bisa terjadi pada dua kondisi, yaitu :

2.1.3.1 Fisiologis

Dikatakan fisiologi, bila cairan tersebut berwarna bening, tidak berbau,

jumlahnya tidak berlebihan, dan tidak menimbulkan keluhan, seperti : gatal-gatal,

rasa panas, dan sebagainya. Fluor albus fisiologis ini sering terjadi pada wanita

menjelang haid, ketika stress secara emosional, ataupun saat terangsang secara

seksual.16

Secara fisiologis, sekret vagina memberikan proteksi alami terhadap

pertumbuhan bakteri aerob di sekitar serviks dan vagina. Pertahanan ini bersifat

asam yang dibantu dengan bakteri anaerob yang mengkonsumsi glikoprotein

sekret dan akan menghasilkan sisa metabolisme dengan fermentasi, sehingga

sekret vagina tetap terjaga keasamannya.16

2.1.3.2 Patologis

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, fluor albus dikatakan patologis, bila

cairan yang didapatkan berwarna hijau/kuning/keabu-abuan, berbau tidak sedap,

jumlahnya berlebihan, dan menimbulkan gejala gatal, rasa panas di daerah

kewanitaan, nyeri, dan sebagainya.14

Gambaran fluor albus patologis yang sering

ditemukan pada wanita15

:

Page 24: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

11

a. Fluor albus yang cair dan berbusa, berwarna kuning kehijauan atau

keputih-putihan, berbau busuk dengan rasa gatal. Fluor albus semacam ini

akan memberi dampak bagi tubuh wanita, diantaranya rasa terbakar di

daerah kemaluan saat buang air kecil.

b. Cairan fluor albus yang berwarna putih seperti keju lembut dan berbau

seperti jamur atau ragi roti. Keadaan ini menunjukan adanya infeksi yang

disebabkan jamur atau ragi yang di sistem reproduksi sekunder wanita,

terutama vagina dan serviks.

c. Cairan fluor albus yang kental seperti susu dengan bau yang amis.

Keadaan ini dimungkinkan karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri

anaerob oportunis yang menjadi infeksi sekunder akibat

ketidakseimbangan suasana asam-basa di vagina atau serviks.

d. Cairan fluor albus yang encer seperti air, berwarna coklat atau keabu-

abuan dengan bercak-bercak darah, dan berbau busuk. Kondisi infeksi

urogenitalia yang bersifat kronik adalah penyebab tersering timbulnya

cairan fluor albus dengan karakteristik di atas.

Fluor albus terjadi akibat adanya perubahan suasana pada mukosa vagina yang

disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, misalnya perubahan hormon sehingga

mempengaruhi kerja kelenjar mukosa pada serviks dan faktor pertumbuhan

mikroorganisme anaerob pada saluran vagina dan serviks baik bagian endo

ataupun ektoserviks.14

Tak hanya faktor internal, faktor eksternal seperti pendidikan, higienitas diri,

pendapatan keluarga, dan juga kondisi pasangan seksual juga mempengaruhi

perubahan pH pada vagina melalui sikap dan perilaku higienis terhadap diri dan

lingkungan sekitar mereka.15

Page 25: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

12

Page 26: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

13

Penggunaan pakaian dalam dan juga cara membersihkan alat genitalia saat

mandi adalah salah satu contoh perilaku higienis yang memiliki pengaruh besar

dalam kesehatan alat reproduksi. Ibu dengan kelebihan glukosa dalam darah

(Diabetes Mellitus), juga akan mengalami hal serupa mengingat sekret vagina

dipengaruhi oleh susunan glikoprotein (ikatan antara glukosa dengan protein) di

dalamnya.15

2.1.4 Cara Diagnosis

Keadaan patologis pada fluor albus, seperti Bakterial Vaginosis ataupun fluor

albus akibat Infeksi Menular Seksual, membutuhkan uji laboratorium sesuai

dengan ketentuan yang telah di tetapkan baik uji sederhana, yaitu dengan

pemeriksaan makroskopis maupun yang menggunakan reagen kompleks.13,14

Pemeriksaan makroksopis terdiri dari pemeriksaan bau, warna, keasaman dan

kekentalan pada sekret vagina. Bau, warna, dan keasaman seringkali menjadi

penentu utama dalam kejadian fluor albus, sedangkan penilaian kekentalan yang

tidak menjadi prioritas dalam penentu fluor albus karena masih adanya

kemungkinan subyektifitas dari observer dalam penilaiannya.

2.1.4.1 Dipstick Test

Uji dipstick adalah uji semi kuantitatif menggunakan stick yang sudah

memiliki reagen untuk beberapa zat yang mungkin ditemukan di dalam sediaan

atau preparat. Sediaan yang dapat menggunakan uji ini adalah urine atau apusan

vagina, yaitu berupa sekret dari saluran vagina ataupun porsio serviks. Pada

apusan vagina, uji dipstick digunakan untuk mengukur pH yang didapatkan dari

apusan tersebut.14,15,16

Gambar 2.7 Stik dengan 3 reagen untuk uji dipstick

Sumber :kamera pribadi, Juli 2013

Page 27: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

14

2.1.4.2 Uji KOH

Uji menggunakan larutan basa KOH 10% ini biasa digunakan untuk

mengetahui bakteri gram pada sediaan, namun uji KOH tidak bisa membedakan

secara pasti sifat gram dari bakteri tersebut. Hasil yang didapatkan untuk

mengetahui sifat gram nya hanya dilihat dari ada atau tidaknya lendir pada

sediaan setelah diteteskan larutan KOH 10% ini.15

Pada jamur seperti Candida albicans, uji KOH cukup membantu untuk

melihat jamur ini secara mikroskopis. Selain itu, uji ini mampu mengeluarkan bau

tidak sedap dari sediaan yang didapatkan dari pasien dengan diagnosis Infeksi

saluran reproduksi khususnya seperti Bakterial Vaginosis.16,17

Larutan ini digunakan setelah apusan mukosa vagina dengan cotton swab

telah dilakukan. Sekret yang ada di letakkan diatas kaca objek secara memutar dan

perlahan.15,16,17

Gambar 2.8 Larutan KOH 10% yang digunakan

untuk mengetahui perubahan bau

pada fluor albus

Sumber :kamera pribadi, Juli 2013

Gambar 2.9 Cotton Swab untuk mengambil

fluor albus pada vagina

Sumber :kamera pribadi, Juli 2013

Page 28: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

15

2.2 Kerangka Teori

Lonjakan

progesteron yang

signifikan

Peningkatan

metabolisme

tubuh ibu

Meningkatkan jumlah

kelenjar mukosa pada

serviks dan dinding

rahim

Meningkatkan

glikogen dan

protein dalam darah

Meningkatkan

kadar glikoprotein

dalam sekret

kelenjar mukosa

serviks

Akan

difermentasikan oleh

mikroorganisme

anaerob (biasanya

Lactobacillus sp)

pada serviks dan

vagina

Mengalir hingga

ke saluran vagina

Sekret lebih

banyak, kental,

dan keruh namun

tidak berbau

Menghasilkan

asam laktat dan

pH menjadi asam

Higienitas saat

kehamilan kurang

baik

Kemungkinan

pertumbuhan

mikroorganisme lain di

dalam saluran vagina

hingga ke serviks

Flora normal akan

tersingkirkan karena

adanya mikroorganisme

yang dominan

Jamur mudah

berkembang biak

pada kondisi basa

Uji KOH (+)

Peningkatan sekret untuk

proses fagositosis sebagai

mekanisme pertahanan

Duh/pus sebagai

Hasil dari fagositosis

Bau amis/ bau tidak sedap

dari sekret (+)

Kadar pH akan

berubah menjadi

lebih basa

Faktor

pendidikan dan

ekonomi

keluarga

Masa Gestasi

(Kehamilan)

Page 29: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

16

2.2 Kerangka Konsep

Perubahan

hormonal yang

signifikan selama

kehamilan 11-24

minggu

Perubahan

keasaman (pH)

vagina

Riwayat Infeksi

Saluran genitalia

atau Diabetes

melitus

sebelumnya

Perubahan

kualitas sekret

vagina

Fluor Albus

Higienitas Ibu

selama

Kehamilan

Peningkatan

fermentasi

glikoprotein oleh

Lactobacillus sp

Perubahan

bau dari

sekret vagina

Page 30: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

17

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross-

sectional untuk mengetahui hubungan antara perubahan keasaman vagina dengan

kejadian keputihan di usia kehamilan 11-24 minggu.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Poli Kebidanan RS Mediarossa Cikarang, selama 2

bulan terhitung dari bulan April sampai dengan Juni 2013

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 11-24

minggu di Poli Kebidanan dan Kandungan RS Medirossa Cikarang

3.3.2 Sampel

Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah dengan metode

Consecutive Sampling,19

sehingga seluruh populasi yang ada di jadikan sebagai

sampel selama periode penelitian untuk memenuhi jumlah sampel minimal,

dimana kriteria sampel yang dibutuhkan adalah ibu hamil usia 11-24 minggu

dengan keputihan di periode April-Juni 2013.

3.3.3 Cara Penentuan Sampel

3.3.3.1 Menghitung Besar Sampel

Penelitian ini adalah penelitian analitik numerik tidak berpasangan, sehingga

untuk mencari besar sampel digunakan rumus :

17

Page 31: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

18

Dengan :

Zα = Kesalahan tipe I, ditetapkan Zα = 5%

Zβ = Kesalahan tipe II, ditetapkan Z = 10%

S = Standar Deviasi (SD) Gabungan dari Kedua Kategori fluor albus

X1-X2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna

Diketahui :

Zα = 5% = 1,64

Zβ = 10% = 1, 28

S = Dari laporan penelitian Ocviyanti Departemen Obstetri dan Ginekologi

RSCM tahun 2009, dimana :

S12 x ( n1-1) + S2

2 x (n2-1)

n1+n2-2

S1 = Standar deviasi dari kelompok fluor albus fisiologis = 3,1

n1 = Besar sampel dari kelompok fluor albus fisiologis = 80 sampel

S2 = Standar deviasi dari kelompok fluor albus patologis = 1,4

n2 = Besar sampel dari kelompok fluor albus patologis = 20 sampel

(S)2 yang didapatkan = 759.57, maka S = = 27,56

X1-X2 = Selisih minimal rerata dari laporan penelitian yang sama didapatkan dari

penelitian Ocviyanti (2009) Majelis Obstetri Ginekologi Indonesia adalah 2,5.

(S)2 =

Page 32: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

19

Jawab :

+ 10% dari sampel = 18 sampel

Setelah di hitung menggunakan rumus besar sampel di atas, di dapatkan sampel

minimal yang dibutuhkan adalah 18 sampel.

3.3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.3.4.1 Kriteria Inklusi

Ibu hamil dengan usia kehamilan 11-24 minggu dengan fluor albus,

tidak memiliki riwayat Diabetes Mellitus, Infeksi Menular Seksual

serta infeksi urogenitalia sebelumnya dan telah setuju untuk di teliti.

3.3.4.2 Kriteria Eksklusi

Sampel yang sudah memenuhi kriteria inklusi, tetapi karena adanya

keadaan hiperemesis gravidarum, dehidrasi sedang, atau tidak disetujui

oleh pihak keluarga, sehingga tidak dapat di teliti lebih lanjut.

Page 33: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

20

3.4 Definisi Operasional

Variabel Definisi Pengukur Alat Ukur Cara

Pengukuran

Skala

pengukuran

Hasil

pengukuran

Warna

(Variabel

Dependen)

Warna

ditimbulkan

dari hasil

metabolisme

mikroorganis

me normal

ataupun

anaerob yang

berkembang

biak di

mukosa

vagina

Peneliti dan

Spesialis

Kandungan

Dilihat

secara kasat

mata

Diletakkan

di atas

object glass

dan dilihat

secara kasat

mata warna

yang

terlihat

(hijau,kuni

ng,merah,dl

l)

Kategorik

- Nominal

0 = Putih

Bening

1 = Keruh

2 = Kuning

Penilaian ini

berdasarkan

Penelitian

Ocviyanti

(2009).11

Kualitatif

Putih

bening/

Keruh/

Kuning

Bau (Variabel

Dependen)

Bau adalah

karbon hasil

metabolisme

mikroorganis

me normal

ataupun

anaerob di

mukosa

vagina

Peneliti dan

Spesialis

Kandungan

di RS

Medirossa

Cikarang

Uji KOH

10 %

sebagai

larutan

korosif

yang dapat

melisiskan

epitel

jamur,

sehingga

bisa

dijadikan

indikasi

peningkata

n pH

sekret

diatas

object glass

di teteskan

larutan

KOH 10%

sebanyak 2-

3 tetes, lalu

tunggu

selama 1-2

menit untuk

mengetahui

ada atau

tidaknya

bau

Kategorik

- Nominal

0 = Berbau

1 = Tidak

berbau

Penilaian ini

berdasarkan

Penelitian

Ocviyanti

(2009).11

Kualitatif

Berbau/

Tidak

Berbau

Page 34: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

21

Mengetahui

kadar keasaman

(pH) pada

vagina (variabel

Independen)

Spesialis

Kandungan

Dipstick

Test

Dengan stik

celup berisi

3 reagen

utk

mengukur

pH,

Protein,

dan

glukosa,

dan akan di

tempelkan

pada sekret

di mukosa

vagina

Numerik

-Kadar pH

(5, 6, >6)

Penilaian ini

berdasarkan

penelitian

Ocviyanti

(2009)

Majelis

Obstetri

Ginekologi

Indonesia.11

Kualitatif

5:

Normal

6:

Curiga

basa

>6:

Positif

Basa

Page 35: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

22

3.5 Cara Kerja Penelitian

Menyelesaikan proposal penelitian

Mengajukan proposal penelitian kepada komisi etik

Mendapatkan bukti persetujuan dari komisi etik

Mengajukan permohonan pada pihak RS Medirossa Cikarang untuk

pengambilan sampel di Poli Kebidanan dan Kandungan RS Medirossa

Mengajukan perizinan kepada Kepala bidan di Poli Kebidanan dan

Kandungan RS Medirossa Cikarang

Mendapat persetujuan dari RS Medirossa Cikarang, khususnya Poli Kebidanan

dan Kandungan

23 ibu hamil di Poli Kebidanan RS Mediarosa

Memohon izin kepada pasien dan pengisian Informed consent

Dijelaskan sampel bahwa penelitian ini tidak akan membahayakan nyawa ataupun

melukai serta akan dijaga kerahasiaan dari data ataupun hasil yang didapatkan dari

ibu sebagai sampel

Pengisian kuesioner karakteristik sampel

Pengambilan sekret dengan teknik apusan vagina

Pengukuran pH pada saluran vagina dengan dipstick

Pengamatan makroskopik warna dan kekentalan sekret

Pengujian apusan dengan KOH 10%

-Adanya bau spesifik dari apusan -tidak ada bau spesifik dari apusan

Analisis data

Page 36: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

23

3.6 Etika

Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin secara tertulis

kepada subjek dan institusi yang terkait dengan penelitian ini.

Peneliti akan menjelaskan kepada subjek mengenai tujuan penelitian dan

hal apa saja yang akan dilakukan terhadap subjek.

Peneliti akan menjelaskan bahwa penelitian ini tidak akan memberi

dampak buruk apapun terhadap subjek, kecuali rasa sedikit tidak nyaman

ketika pengambilan swab vagina.

Subjek penelitian memiliki hak autonomy untuk menerima atau menolak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

Setiap subjek akan dijamin kerahasiaannya atas data yang diperoleh dalam

penelitian.

Bila suatu saat subjek menyatakan diri tidak dapat terlibat lebih lanjut di

dalam penelitian ini, maka peneliti tidak akan menuntut atas hal apapun

dari subjek.

Ketika penelitian telah selesai dilakukan, subjek berhak mengetahui hasil

penelitian bila subjek meminta.

Page 37: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

24

3.7 Manajemen Data

3.7.1 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan merupakan data primer karena diisi

langsung oleh responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan

cara non random sampling dan alat ukur penelitian. Identitas

responden akan dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti.

Responden akan terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai

penelitian dan informed consent. Responden memiliki hak untuk

menolak keikutsertaan dalam penelitian ini dan juga dapat

mengundurkan diri tanpa ada sanksi yang ditujukan untuk

responden.

3.7.2 Pengolahan Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan

menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social

Sciences) versi 16.0. Pengolahan data dilakukan dengan tahap-

tahap sebagai berikut:

a. Editing

Dilakukan setiap kali responden selesai mengisi

kuesioner. Peneliti memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan.

b. Coding

Peneliti memberi kode numerik kepada data yang terdiri

atas beberapa kategori.

c. Data Entry

Peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam program SPSS versi 16.0.

d. Analisa data

Page 38: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

25

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian mulai dari deskripsi data, uji

persyaratan analisis, pembahasan dan berbagai permasalahan yang ditemukan

dalam penelitian lapangan. Hasil penelitian ini berpedoman pada data hasil

pengambilan sampel di RS Medirossa Cikarang yang kemudian di olah dengan

bantuan komputer.

Penelitian ini membutuhkan sampel yang diperlukan sejumlah 18 sampel,

sesuai dengan perhitungan besar sampel dengan rumus analitik numerik tidak

berpasangan. Selama pengamatan yang dilakukan dalam 2 bulan, didapatkan

sampel berjumlah 23 dari 30 ibu hamil dalam populasi ibu hamil usia kehamilan

11-24 minggu dengan keputihan periode April-Juni 2013.

4.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi homogenitas

data dan frekuensi pada variabel independen dan dependen pada 23 subyek

penelitian. Pada penelitian ini, didapatkan distribusi data yang homogen

(lampiran 5). Berikut ini penjelasan hasil analisis univariat yang terbagi atas

beberapa subab :

Tabel 4.1.1 Karakteristik Sampel Fluor Albus di Usia Kehamilan 11-24

minggu di RS Medirossa Cikarang periode April-Juni 2013

Variabel

Indikator

Variabel

dependen

N Valid Percent

Usia Ibu 21-30 thn 19 82.6 %

31-40 thn 4 17.4 %

Pendidikan

Pekerjaan

SMP 2 8.7 %

SMA 18 78.3 %

S1

Ibu Rumah Tangga

3

12

13.0 %

52.2 %

25

Page 39: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

26

Karyawan Pabrik 10 43.5 %

PNS 1 4.3 %

Usia

Kehamilan

11-16 minggu 14 60.8 %

17-24 minggu 9 38.9 %

Kehamilan ke- 1 9 39,1 %

2 6 26,1 %

3 7 30,4 %

4 1 4.3 %

Berdasarkan tabel 4.1.1, diketahui sebagian besar usia ibu hamil yang

menjadi subjek penelitian adalah 21-30 tahun dengan rerata usia 27,13 tahun

dengan standar deviasi 3,74 (lampiran 4). Pada penelitian Munzila, dkk, (2007),

dari 80 sampel penelitian didapatkan 54 ibu (67,5%) dengan usia 21-30 tahun.

Sebanyak 52.5 % subjek penelitian adalah ibu rumah tangga dengan 78,3%

ibu merupakan lulusan SMA. Serupa dengan sampel penelitian Ocviyanti,

dkk,(2009), dimana sebagian besar sampelnya adalah ibu rumah tangga (69,1%)

dan merupakan lulusan SMA (46,3%). Penelitian tersebut juga menunjukkan

bahwa adanya faktor pendidikan kurang dari 13 tahun menjadi salah satu

pengaruh dalam kualitas fluor albus yang ditemukan.11,20

Usia kehamilan sebagian besar dalam kelompok 11-16 minggu dengan rerata

usia 16,34 minggu dengan standar deviasi 3, 97 (lampiran 4). Pada penelitian

Ocviyanti,dkk (2009), didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami keputihan

sebagian besar kurang dari 20 minggu kehamilan. Hal ini sesuai dengan usia

kehamilan sampel penelitian ini, meskipun terdapat keterbatasan dalam jumlah

sampel yang belum bisa mewakili masing-masing usia kehamilan.

Page 40: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

27

Tabel 4.1.2 Distribusi Hasil Pemeriksaan pH Vagina dan Makroskopis Fluor

Albus pada Usia Kehamilan 11-24 minggu di RS Medirossa

Cikarang periode April-Juni 2013

Variabel

Indikator

Variabel

Independen

N Valid Percent

Nilai pH Vagina 5 5 21. 7 %

6 5 21.7 %

7 7 30.4 %

8 6 26.1 %

Tabel 4.1.3 Distribusi Hasil Pemeriksaan Makroskopis Fluor Albus pada

Usia Kehamilan 11-24 minggu di RS Medirossa Cikarang

Variabel

Indikator

Variabel

Dependen

N Valid Percent

Warna

Putih Bening 5 21.7 %

Kuning 14 60.9 %

Keruh 4 17.4 %

Kekentalan Negatif 7 30.4 %

Positif 16 69.6 %

Uji KOH Negatif 10 43.5 %

Positif 13 56.5 %

Fluor albus Fisiologis 7 30.4 %

Patologis 16 69.6 %

Metode pengukuran pH yang dilakukan menggunakan tes celup (dipstick

test) merupakan metode diagnostik yang praktis dengan sensivitas 75% dan

spesifisitas 82%.14

metode ini dapat menilai kadar pH yang positif. Pada laporan

penelitian tahun 2007 di RSCM yang menggunakan tes celup, didapatkan bahwa

perubahan pH dan fluor albus lebih sering terjadi pada usia kehamilan kurang dari

20 minggu.14

perubahan ini terjadi akibat adanya vulvovaginitis dan servisitis

yang ditemukan pada subyek penelitian tersebut.14

Page 41: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

28

Pada tabel 4.1.2 didapatkan bahwa sebagian besar subyek penelitian

memiliki pH vagina lebih dari 5.0 dengan rerata 6,61 dengan standar deviasi 1,1

(lampiran 4), Hal ini sesuai dengan laporan penelitian Departemen Obstetri dan

Ginekologi FKUI tahun 2007, didapatkan 26 dari 40 sampel (32,5%) mengalami

fluor albus patologis dengan nilai pH diatas 4,5.15

Dari perbandingan diatas,

didapatkan hasil penelitian yang mendekati hasil penelitian sebelumnya.

Hasil pemeriksaan warna sekret vagina pada fluor albus yang dialami oleh

ibu hamil di usia kehamilan 11-24 minggu, 60,9 % menunjukkan secara

makroskopis berwarna kuning dengan kekentalan 69,6 % positif (lampiran 5).

Menurut Sarwono, et al, karakterisitk fluor albus dikatakan abnormal, bila dilihat

secara makroskopis warna dan kekentalan, berupa sekret kekuningan yang kental

seperti lem dan bau yang cukup menyengat.6 Berdasarkan dari hasil pemeriksaan

makroskopis dengan literatur, maka dapat dikatakan sebagian besar hasil

pemeriksaan makroskopis pada subyek penelitian mengalami fluor albus

patologis.

Hasil uji KOH juga didapatkan dari tabel 4.1.3, bahwa 56,5 % uji KOH

positif berbau pada pemeriksaan makroskopis fluor albus di usia 11-24 minggu

kehamilan. Laporan penelitian tahun 2007 Departemen Obstetri dan Ginekologi

RSCM menunjukkan, 41 sampel ibu hamil yang memiliki fluor albus berbau, 10

sampel ( 12,5 %) didapatkan bahwa uji KOH positif.14

Hal ini menunjukkan

kemungkinan terjadi pertumbuhan jamur pada sebagian besar sampel penelitian

saat ini.21

Dari tabel 4.1.3 serta teori yang mendukung, maka dapat dikatakan bahwa

69,6 % fluor albus yang ditemukan pada subyek penelitian merupakan fluor

albus patologis.

Page 42: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

29

4.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat apakah hipotesis awal mengenai

hubungan variabel dependen dan independen dapat diterima (bermakna). Karena

jumlah sampel < 30 (23 < 30), maka digunakan uji beda dua rata-rata tidak

berhubungan. Hasil analisis bivariat yang didapatkan sebagai berikut :

Tabel 4.2.1 Distribusi Hasil Berdasarkan nilai pH terhadap Fluor albus

Patologis pada Usia Kehamilan 11-24 minggu di RS Medirossa

Cikarang periode April-Juni 2013

No Variabel

Independen

Variabel

Dependen

N Sig.(2

tailed)

Mean SD CI 95%

Lower

Bound

Upper

Bound

1 pH vagina Fisiologis 7 0,017

5,71 1,25 2,44 33,24

Patologis 16 7,00 0,8

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat antara variabel pH dan fluor albus,

didapatkan nilai sebesar 0,017 ( p value < 0,05 ) . Hal ini dapat menunjukkan

bahwa secara statistik ada hubungan bermakna antara perubahan pH vagina

dengan kejadian fluor albus patologis pada ibu hamil usia 11-24 minggu di RS

Medirossa Cikarang. Menurut Cohen,et al (1969), perubahan hormonal

merupakan salah satu pemicu peningkatan pH akibat perubahan jumlah dan

kekentalan sekret vagina pada masa kehamilan.17

Perubahan pH yang cepat,

menyebabkan keseimbangan asam-basa vagina menjadi terganggu dan pesatnya

pertumbuhan mikroorganisme normal dan anaerob, sehingga terjadi peningkatan

proses fagositosis serta hasil metabolisme mikroorganisme yang dapat mengubah

fluor albus vagina yang ditemukan menjadi basa dan memicu flora normal vagina

menjadi parasit bagi mukosa serviks dan vagina.20,21

Keadaan ini akan mengubah

kualitas fluor albus dan dapat dikategorikan sebagai fluor albus patologis.

Page 43: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

30

Tabel 4.2.2 Distribusi Rerata Usia Kehamilan 11-24 minggu dengan Fluor

albus di RS Medirossa Cikarang

Pada tabel 4.2.2, terlihat bahwa kejadian fluor albus fisiologis sering terjadi

pada rerata usia kehamilan 18,71 minggu dan rerata usia kehamilan yang

mengalami fluor albus patologis adalah 15,31 minggu. Usia rerata yang

didapatkan dari masing-masing kategori fluor albus pada usia 11-24 minggu,

tidak sejalan dengan penelitian Baxendale, et al (2001), bahwa usia kehamilan 19

hingga 22 minggu adalah awal kenaikan yang signifikan dari estrogen dan

progesteron (gambar 2.4). Di usia kehamilan 15 minggu memang terjadi

kenaikan, namun tidak signifikan seperti yang terjadi pada usia 19 minggu,

sehingga apabila terjadi fluor albus patologis, cenderung akan terjadi pada usia

18-19 minggu atau lebih.8

Kesenjangan antara rerata dengan landasan teori pada hubungan antara usia

kehamilan dengan fluor albus patologis, kemungkinan terjadi akibat adanya faktor

eksternal yang mempengaruhi variabel, seperti faktor higienitas berupa

penggunaan sabun khusus vagina dan juga adanya pendidikan kurang dari 13

tahun. Pengaruh sabun khusus vagina dengan kadar pH dan fluor albus telah

dijelaskan oleh peneliti lain pada tema penelitian yang sama. Dalam penelitian

tersebut, dikatakan bahwa frekuensi penggunaan sabun khusus vagina menjadi

salah satu variabel yang mempengaruhi higienitas seorang wanita dikatakan

buruk.

Produksi estrogen dan progesteron yang tidak stabil selama kehamilan

membuat keseimbangan komponen dan produksi sekret serviks terganggu,

No Variabel

Independen

Variabel

Dependen

N Mean SD

1 Usia

Kehamilan

11-24

minggu

Fisiologis 7 18,71

minggu

3,49

Patologis 16 15,31

Minggu

3,8

Page 44: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

31

sehingga belum bisa ditentukan secara pasti usia ibu saat hamil dan juga usia

kehamilan yang rentan terhadap kejadian fluor albus patologis.3,8

Perubahan kualitas dan kuantitas sekret serviks akan mempengaruhi organ

sekitar serviks hingga vagina, sehingga bakteri anaerob akan dengan mudah

berkembang biak dan adanya kelembaban yang meningkat, menyebabkan jamur

yang mulanya bersifat oportunis terhadap mukosa vagina-serviks menjadi infeksi

sekunder akibat perubahan ini.21

Ketidakstabilan estrogen dan progesteron juga mempengaruhi keadaan

torsio serviks ditambah dengan perilaku higienitas dari ibu. Hal ini terlihat saat di

lapangan, banyak ditemukan kecenderungan terjadi perubahan bentuk dan

pertumbuhan mukosa abnormal pada permukaan torsio serviks, seperti polip

serviks. Sayangnya, belum ada literatur ataupun penelitian yang menunjukkan

hubungan bermakna antara kejadian polip serviks dengan fluor albus pada masa

kehamilan. Kondisi ini menyebabkan beberapa subyek dengan polip serviks dari

populasi di masukkan ke dalam kriteria eksklusi, sehingga tidak didapatkan data

lebih lanjut.

Higienitas lingkungan ibu hamil, seperti air dan perilaku ibu terhadap

kebersihan organ genital eksternal, juga menjadi faktor risiko pada kejadian fluor

albus.15

Air merupakan alat utama untuk kebersihan individu ataupun masyarakat.

Sitorus,dkk (2004), menyatakan bahwa air adalah faktor terpenting dalam perilaku

dan sikap individu terhadap higienitas diri maupun lingkungan.22

higienitas diri

dan lingkungan merupakan penyebab sebagian besar penyakit dan penyebarannya

di Indonesia.22

Menurut penelitian Rahadi dan Kardena (2009), daerah industri

memiliki kandungan zat kimia organik yang cukup tinggi di dalam air tanah yang

biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.22,23

Hal ini sangat mungkin menjadi

faktor risiko yang menyebabkan perbedaan antara rerata usia kehamilan pada

kejadian fluor albus pada usia kehamilan 11-24 minggu pada penelitian ini

dengan penelitian Baxendale & Brett, (2001).8

Terjadinya eliminasi subyek akibat penemuan kondisi yang tidak

memungkinkan untuk diteliti ini terjadi akibat pengambilan data dilakukan hanya

pada saat itu saja dan tidak ada pengamatan lebih lanjut terhadap subyek

penelitian.

Page 45: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

32

4.3 Keterbatasan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional, dimana tidak dapat di

teliti hubungan antara sebab-akibat dari variabel yang diteliti.

b. Pelaksana Pengukuran

Penelitian ini dikerjakan oleh satu peneliti dan dua spesialis

kandungan, baik untuk uji makroskopis, kadar pH ataupun uji KOH

10% . Pada penelitian Munzila,dkk (2007) serta , setiap uji di periksa

oleh peneliti yang berbeda dengan kriteria yang telah disamakan,

sehingga kemungkinan Bias observer lebih rendah.

c. Tolak ukur penelitian

Tolak ukur pada penelitian ini merupakan uji standar dari variabel

dependen, berupa pH dan uji KOH. Secara teori, bisa dilakukan uji

lainnya, seperti pewarnaan gram dan mikroskopis untuk menilai

variabel dependen ( fluor albus ) lebih akurat dan hasil yang lebih

spesifik.

d. Jumlah Sampel

Jumlah Ibu dengan usia kehamilan 11-24 minggu yang berkunjung ke

RS Medirossa Cikarang untuk periode April-Juni 2013 rata-rata 3-4

pasien dalam seminggu, sehingga untuk periode penelitian 2 bulan

hanya di dapatkan 30 ibu hamil.

Page 46: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

33

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal mengenai perubahan pH

vagina dengan fluor albus yang terjadi di usia kehamilan 11-24 minggu, yaitu :

a. Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar pH vagina dengan

perubahan kualitas fluor albus yang terjadi di usia kehamilan 11-24

minggu (p = 0,017)

b. Secara makroskopis, warna dan viskositas yang didapatkan dari fluor

albus pada sampel ibu hamil di usia kehamilan 11-24 minggu adalah 60,9

% sekret yang kuning dengan 69,6 % sekret positif kental dan negatif

kental sebesar 30,4 % .

c. Dari hasil uji KOH 10% didapatkan sebesar 56,5 % positif bau dan 43,5

% negatif terdapat bau.

5.2 Saran

5.2.1 Ibu Hamil

a. Perlunya perhatian yang lebih terhadap higienitas diri dan lingkungan ibu

selama kehamilan

b. Dianjurkan membersihkan fluor albus dengan bilasan air agar bersih,

terutama sebelum shalat. Hadits Shahih dari Imam Bukhari dan Muslim

menyatakan :

“Cucilah kemaluanmu dan berwudhulah kamu.”-

c. Kunjungan antenatal rutin dan teratur selama kehamilan sangat dianjurkan

untuk ibu

d. Penggunaan sabun untuk vagina dan spa vagina tidak disarankan untuk

dilakukan selama fluor albus masih terjadi

33

Page 47: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

34

5.2.2 Petugas Medis

a. Pentingnya melakukan pemeriksaan fisik genitalia untuk

mendukung anamnesis pada keluhan fluor albus khususnya pada

ibu dengan usia awal dan pertengahan kehamilan

b. Diperlukan adanya perhatian dan penanganan lebih lanjut pada ibu

hamil yang datang dengan fluor albus

c. Perlunya edukasi mengenai personal hygiene selama kehamilan

kepada ibu oleh dokter ataupun bidan disertai pemantauan

pelaksanaannya.

5.2.3 Peneliti

a. Perlu dilanjutkan penelitian ini dengan jenis penelitian yang lebih

spesifik, seperti desain cohort dan waktu penelitian yang lebih lama agar

didapatkan jumlah sampel yang lebih besar dan hasil yang lebih spesifik

serta relevan

b. Perlunya mengetahui hubungan antara penggunaan sabun khusus vagina

atau pembalut herbal dengan kejadian fluor albus pada ibu hamil

c. Perlu penelitian serupa dengan uji sekret vagina yang lebih spesifik untuk

bakteri di dalamnya dan dihubungkan dengan sikap dan perilaku ibu

selama kehamilan di usia 11-24 minggu

d. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara frekuensi

pemeriksaan antenatal rutin di usia 11-24 minggu dengan kejadian fluor

albus

Page 48: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Tjitra EDM. Karakteristik Penderita Fluor Albus di Puskesmas Cempaka Putih

Barat I. Pusat Penelitian Penyakit Menular DEPKES RI Jakarta. 1992.

2. Watson WJ, DeMarchi G. Vaginal Discharge : An Approach to Diagnosis

and Management. Department of Family Medicine Toronto University. 1987

August; 33.

3. Monalisa , Bubakar AR, Amirudin MD. Clinical Aspects Fluor Albus of

Female and Treatment. Departemen Dermatovenerologi FK Universitas

Hasanudin Makassar. 2012; 1.

4. Cunningham GF,Leveno KJ,Bloom SL,Hauth JL,Rouse DJ,Spong CY,et all.

William Obstetrics. 23rd ed.: McGraw-Hill Companies; 2010.

5. Brunton Laurence L,Chabner BA,Knollmann BC. Goodman and Gillman’s

Pharmacological Basic of Therapeutics California: McGraw-Hill Companies;

2011.

6. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 3rd ed. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; 2010.

7. Sherwood L. Human Physiology:from cells to systems. 7th ed.: Cengage

Learning; 2010.

8. Brett M, Baxendale S. Motherhood and Memory : A review.

Psychoneuroendocrinology. 2001 April; 1.

9. Gustafsson R, Ahrne S, Jeppsson B, Benoni C, Olsson C, Stjernquist M. The

Lactobacillus Flora in Vagina and Rectum of Fertile and Postmenopausal

Healthy Swedish Women. 2011.

10. Brooks G, Carroll K, Butel J, editors. Jawetz, Melnick, and Adelberg's

Medical Microbiology United States: McGraw-Hill; 2010.

11. Ocviyanti D, Rosana Y,Wibowo N. Profil Flora Vagina dan Tingkat

Keasaman Vagina perempuan Indonesia. Majelis Obstetri Ginekologi

Indonesia. 2009.

12. Carlsson J, Gothefors L. Transmission of Lactobacillus jensenii and

Lactobacillus Acidophilus from Mother to Child at Time of Delivery.

American Society for Microbiology. 1975; 1.

Page 49: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

36

13. Sherrard J, Donders G, White D. Guideline on the Management of Vaginal

Discharge. IUSTI/WHO. 2011.

14. Munzila S,Wiknjosastro G.H. Pemeriksaan PH vagina dan LEA dengan

dipstick sebagai metoda penapisan vaginosis bakterial dalam kehamilan. Maj.

Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2007.

15. Lakhanisty T. Potassium Hydroxide. OECD SIDS UNEP Publication. 2002

February.

16. Thulkar J, Kriplani A, Agarwal N. Utility of pH test and Whiff test in

syndromic approach of abnormal Vaginal Discharge. Indian Journal

Medicine. 2010 March.

17. Nurhadini S, Zainal E, Efrina D. Hubungan Personal hygiene dengan

Keputihan pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskemas Lingkar

Timur. 2012.

18. Sunyoto D, Setiawan A. Buku Ajar Statistik Kesehatan Yogyakarta:

nuhamedika; 2013.

19. Dahlan, Sopiyudin M.Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan,Edisi 2. Salemba Medika Jakarta. 2011.

20. Ohonsi O, Nwokedi E. Jos Journal Of Medicine. Sociodemographic

Characteristics and Aetilogical Factors of Vaginal Discharge in Pregnancy.

2004; 5.

21. Nwadioha S, Egah Z. Journal of Clinical Medicine and Research. Microbial

Agents of Abnormal Vaginal Discharge in Pregnant Mothers Attending

Primary Health Care Centre of Jos, Nigeria. 2009 October; 2

22. Rahardi EA, Kardena E. Kualitas Air pada Proses Pengolahan air Minum di

Instalasi Pengolahan Air Minum di Lippo Cikarang. Fakultas Tehnik Sipil dan

Lingkungan ITB. 2009.

23. Sitorus H. Kerusakan Lingkungan oleh Limbah Industri adalah Masalah

Itikad. Repository USU. 2004.

Page 50: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

37

LAMPIRAN 1

Sekilas Rumah Sakit Medirossa Cikarang

Rumah Sakit Medirossa Cikarang bertempat dilokasi yang sangat strategis

di Jl. Industri Tegal Gede No. 09 merupakan jalan utama sehingga dapat dilalui

kendaraan umum maupun pribadi dan terletak di tengah-tengah kawasan industri

bertaraf internasional yaitu kawasan industri Jababeka I, II. Ejip, Lippo Cikarang ,

Hundai dan Delta Silicone.

Rumah Sakit Medirossa Cikarang merupakan Rumah Sakit Swasta di bawah

naungan PT.PUTRA WIJAYA ALDITTAMA, Rumah Sakit Medirossa berawal

dari klinik 24 jam Rossa Medika sekarang berkembang menjadi Rumah Sakit

yang peresmiannya pada tanggal 20 Agustus 2005, sebagai Rumah Sakit Swasta

dengan fasilitas dan perawatan yang cukup memadai dan didukung oleh tenaga

medis dan para medis yang professional.

Sebagai Rumah Sakit yang melayani seluruh lapisan masyarakat kami

berharap kehadiran Rumah Sakit Medirossa bias memberikan solusi dan

kontribusi yang nyata terhadap masyarakat yang khususnya juga bagi para pekerja

pada umumnya.

Menjadi Rumah Sakit Pilihan, Aman dan Bersahabat melalui F.A.C.E with a

Smile.

a. Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Profesional dan Memuaskan

Bagi Pelanggan Rumah Sakit, Baik Masyarakat Umum Maupun Industri

Dari Segala Lapisan.

b. Menyelenggarakan Pelayanan Yang Unggul Dibidang Kegawat

Daruratan, Trauma Center dan Kesehatan Ibu dan Anak.

c. Mewujudkan Sumber Daya Insani Yang Beriman, Berkualitas, Serta

Bersikap Ramah Dalam Pelayanan.

RUMAH SAKIT MEDIROSSA

Page 51: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

38

“Kami Memberikan Pelayanan Yang Terbaik Dan Bersahabat

Bagi Anda “

1. Pelayanan Rawat Jalan / Poliklinik :

a. Umum

b. Anak

c. Penyakit Dalam

d. Kebidanan

e. Mata

f. THT

g. Jantung

h. Syaraf

i. Paru

j. Bedah Syaraf

k. Bedah Anak

l. Gigi

m. Bedah ( Umum, Mulut dan Tulang )

n. Fisiotherapi ( Rehab Medik )

2. Unit Gawat Darurat ( 24 Jam ) / TRAUMA CENTRE

3. Pelayanan Rawat Inap :

a. Ruang perawatan VIP : 1 tempat tidur

b. Ruang perawatan kelas I : 1 tempat tidur

c. Ruang perawatan kelas II : 2 tempat tidur

d. Ruang perawatan kelas III A : 2 tempat tidur

e. Ruang perawatan kelas III B : 5 tempat tidur

f. Ruang perawatan kelas III C : 11tempat tidur

g. Perawatan anak Kelas III : 5 tempat tidur

h. Perawatan Anak Kelas II : 4 tempat

i. Perawatan perinatalogi

- Lahir di RSMD : 12 tempat tidur

- Bayi rujukan : 5 tempat tidur

4. Ruang Perawatan Kamar Bersalin

5. Ruang perawatan Intensive Care Unit ( ICU )

Page 52: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

39

6. Pemeriksaan Medical Check – Up

a. Medical Check- Up tipe mini

b. Medical Check-Up tipe basic

c. Medical Check-Up tipe Advanced.

d. Medical Check-Up tipe Executive Comprehensive.

e. Medical Check-Up Khusus.

7. Instalasi Bedah Sentral

8. Pemeriksaan Penunjang Medis

a. Radiologi

Jasa Pemeriksaan yang dapat dilayani adalah pemeriksaan :

- Kepala

- Thorax

- Sternum

- Abdomen

- Pelvis

- Columna Vertebralis

- Ekstremitas

b. CT-SCAN

c. USG ( Ultra Sonografi ) 3 Dimensi

d. TREADMILL

9. Instalasi Farmasi

10. Instalasi Dapur / Gizi

11. Instalasi Laundry

12. Instalasi Pemulasaraan Jenazah

13. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.

14. Unit Pelayanan Administrasi

- Humas – Marketing

- Personalia

- Keuangan

- Administrasi

- Logistik

- EDP ( Electro Data Processing )

- Rekam Medis

- Kesekretariatan

15. Fasilitas Trasportasi : Ambulance

16. Pengelolahan Limbah

- Limbah cair – Instalasi pengelolahan air limbah ( IPAL )

- Limbah padat - Incenerator

17. Sumber Daya Energi : PLN dan Genset

Page 53: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

40

LAMPIRAN 2

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………………………………………….

Usia : ………………………………………….

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya, serta menyadari manfaat dari

penelitian yang berjudul :

HUBUNGAN PERILAKU HIGIENITAS ORGAN GENITALIA

EKSTERNA DENGAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL USIA GESTASI

11-24 MINGGU

dan

HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA DENGAN KEJADIAN

KEPUTIHAN PADA USIA KEHAMILAN 11-24 MINGGU

(Studi Kasus di Rumah Sakit Medirossa Cikarang pada Periode

April-Juni 2013)

dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian, dengan catatan bila

suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan

persetujuan ini dan berhak untuk mengundurkan diri.

Jakarta, 2013

Mengetahui, Yang menyetujui,

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

Page 54: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

41

LAMPIRAN 3

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Higienitas terhadap Kejadian fluor albus

pada usia Kehamilan 11-24 minggu

1. Nama :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Pekerjaan :

5. Pendidikan terakhir :

6. Kehamilan ke- :

7. Usia Kehamilan :

1. Apakah ada riwayat gatal dan keputihan selama kehamilan ?

a. Ya

b. Tidak

c. Lainnya : ...

2. Apakah ada riwayat kencing manis selama kehamilan ?

a. Ya

b. Tidak

c. Lainnya : ...

3. Apakah ada riwayat kencing manis sebelum kehamilan ?

a. Ya

b. Tidak

c. Lainnya : ...

Page 55: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

42

4. Apakah ada riwayat infeksi urogenital sebelumnya ?

a. Ya

b. Tidak

c. Lainnya : ...

5. Apakah ada riwayat infeksi urogenital pada pasangan ?

a. Ya

b. Tidak

c. Lainnya : ...

6. Adakah penggunaan sabun pada daerah ‘V’ sebelum dan selama

kehamilan ?

a. Ya

b. Tidak

c. Lainnya : ...

Data Tambahan

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

Dinyatakan : LULUS/TIDAK LULUS sebagai sampel

Page 56: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

43

LAMPIRAN 4

Karakteristik Subyek Penelitian

Tabel Frekuensi Ibu dengan Usia kehamilan 11-24 minggu di

RS Medirossa Cikarang

Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 11 2 8.7 8.7 8.7

12 3 13.0 13.0 21.7

13 2 8.7 8.7 30.4

14 2 8.7 8.7 39.1

16 5 21.7 21.7 60.9

17 1 4.3 4.3 65.2

18 1 4.3 4.3 69.6

19 1 4.3 4.3 73.9

20 3 13.0 13.0 87.0

22 1 4.3 4.3 91.3

24 2 8.7 8.7 100.0

Total 23 100.0 100.0

Page 57: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

44

LANJUTAN

Tabel Distribusi Usia Subyek Penelitian

Tabel Distribusi Berdasarkan Gravida

Gravida

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 6 26.1 26.1 26.1

2 12 52.2 52.2 78.3

3 4 17.4 17.4 95.7

4 1 4.3 4.3 100.0

Total 23 100.0 100.0

Tabel Distribusi Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 12 52.2 52.2 52.2

Karyawan swasta 10 43.5 43.5 95.7

PNS 1 4.3 4.3 100.0

Total 23 100.0 100.0

Page 58: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

45

LANJUTAN

Tabel Distribusi Pendidikan pada Subyek Penelitian

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 2 8.7 8.7 8.7

SMA 18 78.3 78.3 87.0

S1 3 13.0 13.0 100.0

Total 23 100.0 100.0

Tabel Hasil Pengukuran Makroskopis

Kekentalan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Negatif 7 30.4 30.4 30.4

Positif 16 69.6 69.6 100.0

Total 23 100.0 100.0

Warna

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Putih bening 5 21.7 21.7 21.7

Keruh 4 17.4 17.4 39.1

Kuning 14 60.9 60.9 100.0

Total 23 100.0 100.0

Page 59: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

46

LANJUTAN

Tabel Deskripsi pH Vagina

Tabel Hasil Pengukuran dengan KOH 10%

UjiKOH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid negatif 10 43.5 43.5 43.5

positif 13 56.5 56.5 100.0

Total 23 100.0 100.0

Tabel Distribusi Fluor Albus Patologis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Negatif 7 30.4 30.4 30.4

Positif 16 69.6 69.6 100.0

Total 23 100.0 100.0

Page 60: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

47

LAMPIRAN 5

Uji Normalitas

Hasil Transform Data

Tests of Normality

interpretasi

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

tran_pH Negatif .432 7 .000 .646 7 .001

Positif .209 16 .059 .811 16 .004

Confidence Interval 95% pada pH terhadap Fluor albus

Tests of Normality

Interpreta

si

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

pH Negatif .430 7 .000 .650 7 .001

Positif .202 16 .080 .812 16 .004

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort interpretasi =

negatif 9.000 2.437 33.244

N of Valid Cases 23

Page 61: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

48

LAMPIRAN 6

Hasil Uji Bivariat

pH* fluor albus

Group Statistics

Interpretasi N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Ph negatif 7 5.71 1.254 .474

Positif 16 7.00 .816 .204

Usia*fluor albus

Group Statistics

Interpreta

si N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kehamilan negatif 7 18.71 3.49830 1.32223

positif 16 15.31 3.80734 .95183

Test Statisticsb

Ph

Mann-Whitney U 21.500

Wilcoxon W 49.500

Z -2.384

Asymp. Sig. (2-tailed) .017

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .018a

Test Statisticsb

Kehamilan

Mann-Whitney U 26.000

Wilcoxon W 162.000

Z -2.020

Asymp. Sig. (2-tailed) .043

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .047a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: interpretasi

Page 62: HUBUNGAN PERUBAHAN KEASAMAN VAGINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26344/1/ARIFAH... · selama proses penyelesaian penelitian ini. 7. Nenek, ... ( Keputihan

49

LAMPIRAN 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Arifah Shabrina

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 11 Maret 1993

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Batam Blok E 29 no.8 Benda Baru, Pamulang

15416

Nomor Telepon/HP : 087771213131/082123141993

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1997 – 1999 : Taman Kanak-Kanak Islam Al Ichsan Ciputat

1999 – 2002 : Sekolah Dasar Tirta Buaran Sarua Permai, Ciputat

2002 – 2004 : Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

2004 – 2007 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Jakarta

2007-2010 : Sekolah Menengah Atas Negeri 46 Jakarta

2010 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.