istilah petrofisika

download istilah petrofisika

of 4

Transcript of istilah petrofisika

50 ISTILAH PETROFISIKA 1. 2. tersebut. 3. 4. 5. 6. produktif. 7. sekunder. 8. 9. 10. 11. Porositas maksimum Induced porosity Pore throat Permeabilitas Porositas maksimum yang dapat dimiliki oleh suatu batuan. Bernilai 47.6%. Porositas yang fikaji dari fracture atau rekahan, biasanya terdapat pada limestone. Sebuah koneksi sempit yang berada pada kedua pori-pori dalam suatu batuan. Kemampuan dari suatu batuan berpori (media berpori) untuk dapat mengalirkan fluida di dalamnya, tanpa merusak bagian dari dalam batuan tersebut. 12. Permeabilitas absolut Kemampuan suatu batuan berpori untuk mengalirkan fluida di dalamnya dalam kondisi fluida satu fasa. 13. Permeabilitas efektif Kemampuan suatu batuan berpori untuk mengalirkan fluida di dalamnya dalam kondisi dilewati lebih dari satu fasa fluida. Porositas gerowong (vuggy porosity) Porositas yang diukur dari adanya gerowong dalam suatu batuan. Termasuk porositas Porositas sekunder Porositas total Porositas efektif Porositas cutoff Porositas sekunder dari suatu batuan, terbentuk sesudah batuan itu terbentuk. Porositas yang dihitung dari keseluruhan jumlah volume pori yang ada dalam batuan. Porositas yang dihitung hanya dari volume pori yang menyambung satu sama lainnya. Porositas minimum yang dipilih unutk membatasi batas bawah suatu batuan reservoir Porositas Porositas primer

Persentase volume ruang pori dari suatu batuan. Porositas utama dari suatu batuan, yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan

14. 15. 16. dalamnya. 17.

Permeabilitas relatif Volume bulk Volume pori

Perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut. Volume keseluruhan dari core/ batuan berpori. Volume ruang kosong yang terdapat dalam batuan yang berguna untuk menyimpan fluida di Volume grain

Voume bulk volume pori, atau volume pada batuan yang benar-benar murni dari batuan itu sendiri, tanpa dikutsertakan dengan volume rongga. 18. Batuan reservoir Batuan yang mempunyai lapisan yang dapat memerangkap minyak di dalamnya, dan mempunyai porositas tertentu agar dapat memerangkap minyak dan mengalirkan minyak. 19. 20. 21. 22. Reservoir karbonat Reservoir batupasir (sandstone) Migrasi hidrokarbon Driving mechanism Reservoir yang struktur utama dari formasinya terbentuk dari batu karbonat. Reservoir yang struktur utama dari formasinya terbentuk dari batu karbonat. Bergeraknya hidrokarbon yang sudah matang dari source rock menuju reservoir rock/ Tenaga pendorong yang membuat minyak di dalam reservoir dapat bergerak ke permukaan, ataupun membuat minyak bermigrasi. 23. Core Salah satu representasi rata-rata dari suatu reservoir, berupa pencilan yang diambil dari sampel suatu formasi tertentu dan berguna dalam meneliti karakteristik suatu reservoir. 24. 25. 26. 27. Coring WOC GOC GWC Cara-cara untuk mengambil core dari lapangan. Water oil contact, yakni batas antara air dan minyak pada suatu reservoir. Gas oil contact, yakni batas antara gas dan minyak pada suatu reservoir. Gasr water contact, yakni batas antara air dan gas pada suatu reservoir.

28.

FWL (free water level)

Batas dimana sudah tidak terdapat minyak lagi, yakni batas dimana keseluruhan luas lateral dari parameter ini berupa air, begitupun di bawahnya. 29. 30. 31. 32. Brine saturation Kompresibilitas batuan Funicular Pendular ring Saturasi yang disebabkan oleh air asin. Kemampuan suatu batuan untuk dapat ditekan. Fluida yang tidak membasahi yang memenuhi tengah-tengah dari pori-pori. Wetting fluid (misalnya air) yang menempel pada permukaan batuan pada kontak poin dengan butiran batuan itu sendiri. 33. 34. 35. 36. Rock wettability Interfacial tension Surface tension Gas Slippage Kemampuan batuan untuk dapat dibasahi relatif terhadap fluida di dalamnya. Tegangan pada permukaan yang berada di antara dua fluida yang berbeda fasa. Tegangan permukaan dari suatu fluida, yang memiliki fasa yang sama. Peristiwa meluncurnya gas lebih cepat dibandingkan fluida lain pada tekanan yan gsama, karena gas lebih bersifat kompresibel daripada fluida lainnya. 37. Efek Klikkenberg Efek lanjutan yang disebabkan oleh gas slippage, yang dapat mempengaruhi perhitungan permeabilitas suatu batuan. 38. 39. Saturasi Saturated oil Persentase volume yang memenuhi pori-pori suatu batuan. Minyak yang sudah jenuh tersaturasi oleh gas di dalamnya, sehingga tidak bisa dimasuki lagi oleh gas atau fluida lain yang lebih berat. 40. Saturasi air konat (connate water saturation) Saturasi air awal yang sudah tidak dapat dipindahkan lagi, karena terbentuk sejak awal reservoir hidrokarbon terbentuk (sebelum minyak mendorong air di reservoir). 41. Dead oil

Minyak yang amat kental yang di dalamnya tidak terdapat gas atau fluida yang lebih ringan lainnya yang tersaturasi. 42. 43. 44. 45. 46. 47. Oil saturation Gas saturation Resistivitas batuan Drainage Imbibition Viskositas Saturasi fluida yang memenuhi pori-pori batuan berupa minyak. Saturasi fluida yang memenuhi pori-pori batuan berupa gas. Ketahanan suatu batuan untuk dapat dialiri oleh arus listrik. Peristiwa dimana wetting fluid mendorong non-wetting fluid. Peristiwa dimana non-wetting fluid mendorong wetting fluid. Sifat fisik fluida yang menyatakan resistansi atau ketahanan fluida ketika mengalir dalam suatu media alir tertentu. 48. berkurang. 49. 50. Wetting fluid Tekanan kapiler Fluida yang cenderung bersifat tertarik atau menempel terhadap batuan. Perbedaan tekanan yang terjadi di antara dua fluida yang immiscible. Tresshold pressure tekanan terendah dimana terjadi mekanisme pendorongan sehingga saturasi air mulai