ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)
Transcript of ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)
B. REKAYASA PRODUKSI B. REKAYASA PRODUKSI TANAMAN SETAHUNTANAMAN SETAHUN
istilah dan definisiistilah dan definisi
Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan Lembaga Penelitian Pertanian, 1987.Lembaga Penelitian Pertanian, 1987.
Disajikan oleh Dr. May Siti Djasmara, Ir., M.S.Disajikan oleh Dr. May Siti Djasmara, Ir., M.S.
1.1. TANAM TUMPANGGILIRTANAM TUMPANGGILIR
Tanam tumpanggilir adalah Tanam tumpanggilir adalah suatu usaha penanaman suatu usaha penanaman
secara tumpangsari, secara tumpangsari, bersisipan, ratoon, bergiliran bersisipan, ratoon, bergiliran
dan lain-lain yang dan lain-lain yang mendatangkan panen-habis mendatangkan panen-habis lebih dari satu kali selama lebih dari satu kali selama periode satu tahun pada periode satu tahun pada
sebidang lahan. sebidang lahan. Tanam tumpanggilir Tanam tumpanggilir
diterjemahkan menjadi diterjemahkan menjadi ““multiple cropping”multiple cropping”
2.TANAM TUMPANGSARI2.TANAM TUMPANGSARI
Tanam tumpangsari adalah suatu usaha Tanam tumpangsari adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,
dimana lebih dari satu jenis tanaman dimana lebih dari satu jenis tanaman ditanam dan tumbuh bersama dengan ditanam dan tumbuh bersama dengan jarak tanam dan larikan yang teratur. jarak tanam dan larikan yang teratur.
Tanam tumpangsari diterjemahkan Tanam tumpangsari diterjemahkan menjadi menjadi
““inter cropping”inter cropping”
3. TANAM BERSISIPAN3. TANAM BERSISIPAN
Tanam bersisipan adalah suatu usaha Tanam bersisipan adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,
dimana terjadi penanaman benih atau dimana terjadi penanaman benih atau bibit tanaman baru diantara tanaman bibit tanaman baru diantara tanaman
lama yang sudah berbunga atau lama yang sudah berbunga atau setengah umur. setengah umur.
Tanaman bersisipan diterjemahkan Tanaman bersisipan diterjemahkan menjadi menjadi
““relay cropping”relay cropping”
4. TANAM BERGILIRAN4. TANAM BERGILIRAN
Tanam bergiliran adalah suatu usaha Tanam bergiliran adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,
dimana penanaman baru berikutnya dimana penanaman baru berikutnya dilakukan setelah tanaman lama dilakukan setelah tanaman lama
sebelumnya selesai dipanen-habis. sebelumnya selesai dipanen-habis.
Tanam bergiliran diterjemahkan Tanam bergiliran diterjemahkan menjadi “sequintal planting”menjadi “sequintal planting”
5. TANAM CAMPURAN5. TANAM CAMPURAN
Tanam campuran adalah suatu usaha Tanam campuran adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,
dimana lebih dari satu jenis tanaman dimana lebih dari satu jenis tanaman dan tumbuh bersama tanpa jarak dan tumbuh bersama tanpa jarak
tanam dan larikan yang diatur, tetapi tanam dan larikan yang diatur, tetapi tercampur secara acak. tercampur secara acak.
Tanam campuran diterjemahkan Tanam campuran diterjemahkan menjadi “mixed cropping”.menjadi “mixed cropping”.
6. TANAM SEJENIS6. TANAM SEJENIS
Tanam sejenis adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana hanya satu
jenis tanaman yang ditanam dan dipelihara sampai dipanen-habis.
Tanam sejenis diterjemahkan menjadi “monoculture”
7. TANAM SELA7. TANAM SELA
Tanam sela adalah suatu usaha penanaman tanaman semusim atau setahun diantara
tanaman tahunan.
Tanaman sela diterjemahkan menjadi “interculture”
8. PANEN TUNGGAL8. PANEN TUNGGAL
Panen tunggal adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana hanya terjadi satu kali panen selama periode satu tahun
(ini tidak termasuk tumpanggilir).
Panen tunggal diterjemahkan menjadi
“mono cropping”
9. PANEN KEMBAR/ 9. PANEN KEMBAR/ PANEN GANDAPANEN GANDA
Panen kembar/ panen ganda adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan,
dimana terjadi dua kali panen-habis selama periode satu tahun yang berasal dari dua kali penanaman. Disini terjadi satu kali pergiliran
tanaman sejenis.
Tanam kembar diterjemahkan menjadi
“double cropping”
10. ROTASI TANAMAN10. ROTASI TANAMAN
Rotasi tanaman adalah suatu pergiliran tanaman, hanya dalam pergiliran tersebut
terdapat lebih dari satu jenis tanaman.
Rotasi tanaman diterjemahkan menjadi
“crop rotation”
11. TUMPANGSARI 11. TUMPANGSARI BERSISIPANBERSISIPAN
Tumpangsari bersisipan adalah Tumpangsari bersisipan adalah tumpangsari yang susul menyusul tumpangsari yang susul menyusul
secara bersisipan. Tumpangsari secara bersisipan. Tumpangsari bersisipan diterjemahkan menjadi bersisipan diterjemahkan menjadi
““relay inter cropping”relay inter cropping”
12. TUMPANGSARI 12. TUMPANGSARI BERGILIRANBERGILIRAN
Tumpangsari bergiliran adalah Tumpangsari bergiliran adalah tumpangsari yang susul menyusul tumpangsari yang susul menyusul secara bergiliran diterjemahkan secara bergiliran diterjemahkan
menjadi menjadi
““sequential inter cropping”sequential inter cropping”
13. TANAM JEJER WAYANG13. TANAM JEJER WAYANG
Tanam jejer wayang adalah tanam Tanam jejer wayang adalah tanam bersisipan “relay planting”bersisipan “relay planting”
14. TANAM BERUNTUN14. TANAM BERUNTUN
Tanam beruntun adalah tanam Tanam beruntun adalah tanam bergiliran, hanya penanaman bergiliran, hanya penanaman
dilakukan langsung tanpa pengolahan dilakukan langsung tanpa pengolahan tanah lebih dahulutanah lebih dahulu
15. TANAM SELAMBUR15. TANAM SELAMBUR
Tanam selambur adalah suatu usaha Tanam selambur adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,
dimana berbagai varietas dari satu dimana berbagai varietas dari satu jenis tanaman ditanam bersamaan jenis tanaman ditanam bersamaan
secara bercampursecara bercampur
16. PEMANGKASAN16. PEMANGKASAN
Pemangkasan adalah suatu usaha pemangkasan tanaman bersamaan dengan panen-habis dengan maksud agar tumbuh tunas baru yang akan mendatangkan hasil
lagi.
Pemangkasan diterjemahkan “ratoon”
17.SORJAN17.SORJAN
Sorjan adalah suatu lahan yang dibentuk menjadi dua ketinggian permukaan, yaitu
permukaan atas dan permukaan bawah yang berdampingan dan berselingan pada
sebidang lahan.
18. TANAM BERLAJUR18. TANAM BERLAJUR
Tanam berlajur adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana masing-masing
jenis tanaman ditanam secara berlajur dan berselingan. Satu lajur terdiri dari satu jenis
tanaman dalam beberapa baris.
Tanaman berlajur diterjemahkan menjadi “strip cropping”
19. DIVERSIFIKASI TANAMAN19. DIVERSIFIKASI TANAMAN
Diversifikasi tanaman adalah suatu usaha penanaman berbagai jenis dan varietas tanaman pada sebidang lahan dengan
maksud memenuhi sebagian besar macam kebutuhan penanam dalam masyarakat
20. POLA TANAM20. POLA TANAM
Pola tanam adalah suatu susunan dan atau urutan tanaman pada sebidang lahan selama
periode satu tahun, termasuk pengolahan tanah dan bera (kosong) di dalamnya.
Pola tanam disebut juga pola pertanaman dan diterjemahkan menjadi “cropping pattern”
21. SISTEM BERTANAM21. SISTEM BERTANAM
Sistem bertanam adalah suatu usaha Sistem bertanam adalah suatu usaha penanaman pada sebidang tanah penanaman pada sebidang tanah menurut pola tanam yang sesuai menurut pola tanam yang sesuai
dengan kemauan, kemampuan dan dengan kemauan, kemampuan dan tujuan petani penanam. Sistem tujuan petani penanam. Sistem
bertanam diterjemahkan menjadi bertanam diterjemahkan menjadi “cropping system”“cropping system”
22. POLA USAHA TANI22. POLA USAHA TANI
Pola usaha tani adalah suatu susunan Pola usaha tani adalah suatu susunan dan atau urutan cabang-cabang dan atau urutan cabang-cabang
usaha tani pada sebidang lahan atau usaha tani pada sebidang lahan atau areal usaha tani dalam satu areal usaha tani dalam satu
pengolahan. pengolahan.
Pola usaha tani diterjemahkan menjadi Pola usaha tani diterjemahkan menjadi “farming pattern” atau “farm layout”“farming pattern” atau “farm layout”
23. SISTEM USAHA TANI23. SISTEM USAHA TANI
Sistem usaha tani adalah suatu usaha Sistem usaha tani adalah suatu usaha lebih dari satu cabang usaha pada lebih dari satu cabang usaha pada
sebidang lahan atau areal usaha tani sebidang lahan atau areal usaha tani dalam satu pengelolaan sesuai dengan dalam satu pengelolaan sesuai dengan
kemauan, kemampuan dan tujuan kemauan, kemampuan dan tujuan petani. petani.
Sistem usaha tani diterjemahkan menjadi Sistem usaha tani diterjemahkan menjadi “farming system”. “farming system”.
Cropping system merupakan subsistem Cropping system merupakan subsistem dari pada farming systemdari pada farming system
24. RATIO SETARA TANAH24. RATIO SETARA TANAH
Ratio setara tanah (RTS) adalah jumlah Ratio setara tanah (RTS) adalah jumlah luas lahan yang dibutuhkan untuk luas lahan yang dibutuhkan untuk
pertanaman monokultur setiap jenis pertanaman monokultur setiap jenis tanaman untuk menghasilkan produksi tanaman untuk menghasilkan produksi
yang sama jumlah dengan hasil yang sama jumlah dengan hasil tumpangsari seluas 1 hektar. Ratio tumpangsari seluas 1 hektar. Ratio
setara tanah diterjemahkan menjadi setara tanah diterjemahkan menjadi “land equivalent ratio” disingkat LER.“land equivalent ratio” disingkat LER.
25.INDEKS TUMPANGGILIR25.INDEKS TUMPANGGILIR
Indeks tumpanggilir adalah hasil Indeks tumpanggilir adalah hasil perbandingan antara jumlah luas perbandingan antara jumlah luas
masing-masing jenis tanaman dalam masing-masing jenis tanaman dalam pola tanam selama setahun dengan pola tanam selama setahun dengan
luas lahan yang tersedia untuk luas lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan 100. ditanami dikalikan 100.
Indeks tumpanggilir diterjemahkan Indeks tumpanggilir diterjemahkan menjadi “multiple cropping index”menjadi “multiple cropping index”
26. INDEKS INTENSITAS 26. INDEKS INTENSITAS TUMPANGGILIRTUMPANGGILIR
Indeks intensitas tumpanggilir adalah hasil dari perbandingan antara jumlah luas kali umur masing-masing jenis tanaman dalam pola
tanam selama setahun kali 100 dengan luas lahan yang tersedia untuk ditanam kali 12
bulan.
Indeks intensitas tumpanggilir diterjmahkan menjadi “multiple cropping intensity index”
27. INDEKS PERTANAMAN27. INDEKS PERTANAMAN
Indeks pertanaman adalah hasil dari perbandingan antara jumlah luas pertanaman
dalam pola tanam selama setahun kali 100 dengan luas lahan yang tersedia untuk
ditanami.
Indeks tanam diterjemahkan menjadi
“cropping index”
28. IDEKS INTENSITAS 28. IDEKS INTENSITAS PERTANAMANPERTANAMAN
Indeks intensitas pertanaman adalah hasil perbandingan antara jumlah luas luas
pertanaman dengan pola tanam selama setahun kali 100 dengan luas lahan yang
tersedia untuk ditanami.
Indeks intensitas pertanaman diterjemahkan menjadi “cropping intensity index”
29. EKOLOGI LAHAN29. EKOLOGI LAHAN
Ekologi lahan adalah pembagian lahan (“land”) berdasar ekologi budidaya tanaman, yaitu:
lahan sawah berpengairan, lahan sawah tadah hujan, lahan kering, lahan rawa
termasuk lebak dan pasang surut.
30. INTENSIFIKASI30. INTENSIFIKASI
Intensifikasi adalah suatu usaha peningkatan hasil produksi tanaman per hektar (ton/ha) dengan peningkatan input dan teknologi
tepat guna
31.EKSTENSIFIKASI31.EKSTENSIFIKASI
Ekstensifikasi adalah suatu usaha Ekstensifikasi adalah suatu usaha pengembangan atau perluasan areal pengembangan atau perluasan areal
tanaman untuk meningkatkan tanaman untuk meningkatkan produksi secara keseluruhanproduksi secara keseluruhan
32. TUMPANGGILIR32. TUMPANGGILIR
Tumpanggilir adalah suatu peningkatan Tumpanggilir adalah suatu peningkatan hasil produksi tanaman per satuan luas hasil produksi tanaman per satuan luas per satuan waktu (ton/ha/ha) dengan per satuan waktu (ton/ha/ha) dengan peningkatan intensitas, produktifitas, peningkatan intensitas, produktifitas,
termasuk intensifikasi dan ekstensifikasi termasuk intensifikasi dan ekstensifikasi di dalamnya serta menjamin kelestarian di dalamnya serta menjamin kelestarian usaha tani, sehingga terjadi peningkatan usaha tani, sehingga terjadi peningkatan
efisiensi daya guna sumber alam, efisiensi daya guna sumber alam, teknologi dan kemampuan petani yang teknologi dan kemampuan petani yang
berkelangsungan terus menerusberkelangsungan terus menerus