ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

33
B. REKAYASA PRODUKSI B. REKAYASA PRODUKSI TANAMAN SETAHUN TANAMAN SETAHUN istilah dan definisi istilah dan definisi Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan Lembaga Penelitian Pertanian, 1987. Lembaga Penelitian Pertanian, 1987. Disajikan oleh Dr. May Siti Djasmara, Disajikan oleh Dr. May Siti Djasmara, Ir., M.S. Ir., M.S.

Transcript of ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

Page 1: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

B. REKAYASA PRODUKSI B. REKAYASA PRODUKSI TANAMAN SETAHUNTANAMAN SETAHUN

istilah dan definisiistilah dan definisi

Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan Lembaga Penelitian Pertanian, 1987.Lembaga Penelitian Pertanian, 1987.

Disajikan oleh Dr. May Siti Djasmara, Ir., M.S.Disajikan oleh Dr. May Siti Djasmara, Ir., M.S.

Page 2: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

1.1. TANAM TUMPANGGILIRTANAM TUMPANGGILIR

Tanam tumpanggilir adalah Tanam tumpanggilir adalah suatu usaha penanaman suatu usaha penanaman

secara tumpangsari, secara tumpangsari, bersisipan, ratoon, bergiliran bersisipan, ratoon, bergiliran

dan lain-lain yang dan lain-lain yang mendatangkan panen-habis mendatangkan panen-habis lebih dari satu kali selama lebih dari satu kali selama periode satu tahun pada periode satu tahun pada

sebidang lahan. sebidang lahan. Tanam tumpanggilir Tanam tumpanggilir

diterjemahkan menjadi diterjemahkan menjadi ““multiple cropping”multiple cropping”

Page 3: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

2.TANAM TUMPANGSARI2.TANAM TUMPANGSARI

Tanam tumpangsari adalah suatu usaha Tanam tumpangsari adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,

dimana lebih dari satu jenis tanaman dimana lebih dari satu jenis tanaman ditanam dan tumbuh bersama dengan ditanam dan tumbuh bersama dengan jarak tanam dan larikan yang teratur. jarak tanam dan larikan yang teratur.

Tanam tumpangsari diterjemahkan Tanam tumpangsari diterjemahkan menjadi menjadi

““inter cropping”inter cropping”

Page 4: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

3. TANAM BERSISIPAN3. TANAM BERSISIPAN

Tanam bersisipan adalah suatu usaha Tanam bersisipan adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,

dimana terjadi penanaman benih atau dimana terjadi penanaman benih atau bibit tanaman baru diantara tanaman bibit tanaman baru diantara tanaman

lama yang sudah berbunga atau lama yang sudah berbunga atau setengah umur. setengah umur.

Tanaman bersisipan diterjemahkan Tanaman bersisipan diterjemahkan menjadi menjadi

““relay cropping”relay cropping”

Page 5: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

4. TANAM BERGILIRAN4. TANAM BERGILIRAN

Tanam bergiliran adalah suatu usaha Tanam bergiliran adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,

dimana penanaman baru berikutnya dimana penanaman baru berikutnya dilakukan setelah tanaman lama dilakukan setelah tanaman lama

sebelumnya selesai dipanen-habis. sebelumnya selesai dipanen-habis.

Tanam bergiliran diterjemahkan Tanam bergiliran diterjemahkan menjadi “sequintal planting”menjadi “sequintal planting”

Page 6: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

5. TANAM CAMPURAN5. TANAM CAMPURAN

Tanam campuran adalah suatu usaha Tanam campuran adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,

dimana lebih dari satu jenis tanaman dimana lebih dari satu jenis tanaman dan tumbuh bersama tanpa jarak dan tumbuh bersama tanpa jarak

tanam dan larikan yang diatur, tetapi tanam dan larikan yang diatur, tetapi tercampur secara acak. tercampur secara acak.

Tanam campuran diterjemahkan Tanam campuran diterjemahkan menjadi “mixed cropping”.menjadi “mixed cropping”.

Page 7: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

6. TANAM SEJENIS6. TANAM SEJENIS

Tanam sejenis adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana hanya satu

jenis tanaman yang ditanam dan dipelihara sampai dipanen-habis.

Tanam sejenis diterjemahkan menjadi “monoculture”

Page 8: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

7. TANAM SELA7. TANAM SELA

Tanam sela adalah suatu usaha penanaman tanaman semusim atau setahun diantara

tanaman tahunan.

Tanaman sela diterjemahkan menjadi “interculture”

Page 9: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

8. PANEN TUNGGAL8. PANEN TUNGGAL

Panen tunggal adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana hanya terjadi satu kali panen selama periode satu tahun

(ini tidak termasuk tumpanggilir).

Panen tunggal diterjemahkan menjadi

“mono cropping”

Page 10: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

9. PANEN KEMBAR/ 9. PANEN KEMBAR/ PANEN GANDAPANEN GANDA

Panen kembar/ panen ganda adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan,

dimana terjadi dua kali panen-habis selama periode satu tahun yang berasal dari dua kali penanaman. Disini terjadi satu kali pergiliran

tanaman sejenis.

Tanam kembar diterjemahkan menjadi

“double cropping”

Page 11: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

10. ROTASI TANAMAN10. ROTASI TANAMAN

Rotasi tanaman adalah suatu pergiliran tanaman, hanya dalam pergiliran tersebut

terdapat lebih dari satu jenis tanaman.

Rotasi tanaman diterjemahkan menjadi

“crop rotation”

Page 12: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

11. TUMPANGSARI 11. TUMPANGSARI BERSISIPANBERSISIPAN

Tumpangsari bersisipan adalah Tumpangsari bersisipan adalah tumpangsari yang susul menyusul tumpangsari yang susul menyusul

secara bersisipan. Tumpangsari secara bersisipan. Tumpangsari bersisipan diterjemahkan menjadi bersisipan diterjemahkan menjadi

““relay inter cropping”relay inter cropping”

Page 13: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

12. TUMPANGSARI 12. TUMPANGSARI BERGILIRANBERGILIRAN

Tumpangsari bergiliran adalah Tumpangsari bergiliran adalah tumpangsari yang susul menyusul tumpangsari yang susul menyusul secara bergiliran diterjemahkan secara bergiliran diterjemahkan

menjadi menjadi

““sequential inter cropping”sequential inter cropping”

Page 14: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

13. TANAM JEJER WAYANG13. TANAM JEJER WAYANG

Tanam jejer wayang adalah tanam Tanam jejer wayang adalah tanam bersisipan “relay planting”bersisipan “relay planting”

Page 15: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

14. TANAM BERUNTUN14. TANAM BERUNTUN

Tanam beruntun adalah tanam Tanam beruntun adalah tanam bergiliran, hanya penanaman bergiliran, hanya penanaman

dilakukan langsung tanpa pengolahan dilakukan langsung tanpa pengolahan tanah lebih dahulutanah lebih dahulu

Page 16: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

15. TANAM SELAMBUR15. TANAM SELAMBUR

Tanam selambur adalah suatu usaha Tanam selambur adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, penanaman pada sebidang lahan,

dimana berbagai varietas dari satu dimana berbagai varietas dari satu jenis tanaman ditanam bersamaan jenis tanaman ditanam bersamaan

secara bercampursecara bercampur

Page 17: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

16. PEMANGKASAN16. PEMANGKASAN

Pemangkasan adalah suatu usaha pemangkasan tanaman bersamaan dengan panen-habis dengan maksud agar tumbuh tunas baru yang akan mendatangkan hasil

lagi.

Pemangkasan diterjemahkan “ratoon”

Page 18: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

17.SORJAN17.SORJAN

Sorjan adalah suatu lahan yang dibentuk menjadi dua ketinggian permukaan, yaitu

permukaan atas dan permukaan bawah yang berdampingan dan berselingan pada

sebidang lahan.

Page 19: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

18. TANAM BERLAJUR18. TANAM BERLAJUR

Tanam berlajur adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana masing-masing

jenis tanaman ditanam secara berlajur dan berselingan. Satu lajur terdiri dari satu jenis

tanaman dalam beberapa baris.

Tanaman berlajur diterjemahkan menjadi “strip cropping”

Page 20: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

19. DIVERSIFIKASI TANAMAN19. DIVERSIFIKASI TANAMAN

Diversifikasi tanaman adalah suatu usaha penanaman berbagai jenis dan varietas tanaman pada sebidang lahan dengan

maksud memenuhi sebagian besar macam kebutuhan penanam dalam masyarakat

Page 21: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

20. POLA TANAM20. POLA TANAM

Pola tanam adalah suatu susunan dan atau urutan tanaman pada sebidang lahan selama

periode satu tahun, termasuk pengolahan tanah dan bera (kosong) di dalamnya.

Pola tanam disebut juga pola pertanaman dan diterjemahkan menjadi “cropping pattern”

Page 22: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

21. SISTEM BERTANAM21. SISTEM BERTANAM

Sistem bertanam adalah suatu usaha Sistem bertanam adalah suatu usaha penanaman pada sebidang tanah penanaman pada sebidang tanah menurut pola tanam yang sesuai menurut pola tanam yang sesuai

dengan kemauan, kemampuan dan dengan kemauan, kemampuan dan tujuan petani penanam. Sistem tujuan petani penanam. Sistem

bertanam diterjemahkan menjadi bertanam diterjemahkan menjadi “cropping system”“cropping system”

Page 23: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

22. POLA USAHA TANI22. POLA USAHA TANI

Pola usaha tani adalah suatu susunan Pola usaha tani adalah suatu susunan dan atau urutan cabang-cabang dan atau urutan cabang-cabang

usaha tani pada sebidang lahan atau usaha tani pada sebidang lahan atau areal usaha tani dalam satu areal usaha tani dalam satu

pengolahan. pengolahan.

Pola usaha tani diterjemahkan menjadi Pola usaha tani diterjemahkan menjadi “farming pattern” atau “farm layout”“farming pattern” atau “farm layout”

Page 24: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

23. SISTEM USAHA TANI23. SISTEM USAHA TANI

Sistem usaha tani adalah suatu usaha Sistem usaha tani adalah suatu usaha lebih dari satu cabang usaha pada lebih dari satu cabang usaha pada

sebidang lahan atau areal usaha tani sebidang lahan atau areal usaha tani dalam satu pengelolaan sesuai dengan dalam satu pengelolaan sesuai dengan

kemauan, kemampuan dan tujuan kemauan, kemampuan dan tujuan petani. petani.

Sistem usaha tani diterjemahkan menjadi Sistem usaha tani diterjemahkan menjadi “farming system”. “farming system”.

Cropping system merupakan subsistem Cropping system merupakan subsistem dari pada farming systemdari pada farming system

Page 25: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

24. RATIO SETARA TANAH24. RATIO SETARA TANAH

Ratio setara tanah (RTS) adalah jumlah Ratio setara tanah (RTS) adalah jumlah luas lahan yang dibutuhkan untuk luas lahan yang dibutuhkan untuk

pertanaman monokultur setiap jenis pertanaman monokultur setiap jenis tanaman untuk menghasilkan produksi tanaman untuk menghasilkan produksi

yang sama jumlah dengan hasil yang sama jumlah dengan hasil tumpangsari seluas 1 hektar. Ratio tumpangsari seluas 1 hektar. Ratio

setara tanah diterjemahkan menjadi setara tanah diterjemahkan menjadi “land equivalent ratio” disingkat LER.“land equivalent ratio” disingkat LER.

Page 26: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

25.INDEKS TUMPANGGILIR25.INDEKS TUMPANGGILIR

Indeks tumpanggilir adalah hasil Indeks tumpanggilir adalah hasil perbandingan antara jumlah luas perbandingan antara jumlah luas

masing-masing jenis tanaman dalam masing-masing jenis tanaman dalam pola tanam selama setahun dengan pola tanam selama setahun dengan

luas lahan yang tersedia untuk luas lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan 100. ditanami dikalikan 100.

Indeks tumpanggilir diterjemahkan Indeks tumpanggilir diterjemahkan menjadi “multiple cropping index”menjadi “multiple cropping index”

Page 27: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

26. INDEKS INTENSITAS 26. INDEKS INTENSITAS TUMPANGGILIRTUMPANGGILIR

Indeks intensitas tumpanggilir adalah hasil dari perbandingan antara jumlah luas kali umur masing-masing jenis tanaman dalam pola

tanam selama setahun kali 100 dengan luas lahan yang tersedia untuk ditanam kali 12

bulan.

Indeks intensitas tumpanggilir diterjmahkan menjadi “multiple cropping intensity index”

Page 28: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

27. INDEKS PERTANAMAN27. INDEKS PERTANAMAN

Indeks pertanaman adalah hasil dari perbandingan antara jumlah luas pertanaman

dalam pola tanam selama setahun kali 100 dengan luas lahan yang tersedia untuk

ditanami.

Indeks tanam diterjemahkan menjadi

“cropping index”

Page 29: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

28. IDEKS INTENSITAS 28. IDEKS INTENSITAS PERTANAMANPERTANAMAN

Indeks intensitas pertanaman adalah hasil perbandingan antara jumlah luas luas

pertanaman dengan pola tanam selama setahun kali 100 dengan luas lahan yang

tersedia untuk ditanami.

Indeks intensitas pertanaman diterjemahkan menjadi “cropping intensity index”

Page 30: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

29. EKOLOGI LAHAN29. EKOLOGI LAHAN

Ekologi lahan adalah pembagian lahan (“land”) berdasar ekologi budidaya tanaman, yaitu:

lahan sawah berpengairan, lahan sawah tadah hujan, lahan kering, lahan rawa

termasuk lebak dan pasang surut.

Page 31: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

30. INTENSIFIKASI30. INTENSIFIKASI

Intensifikasi adalah suatu usaha peningkatan hasil produksi tanaman per hektar (ton/ha) dengan peningkatan input dan teknologi

tepat guna

Page 32: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

31.EKSTENSIFIKASI31.EKSTENSIFIKASI

Ekstensifikasi adalah suatu usaha Ekstensifikasi adalah suatu usaha pengembangan atau perluasan areal pengembangan atau perluasan areal

tanaman untuk meningkatkan tanaman untuk meningkatkan produksi secara keseluruhanproduksi secara keseluruhan

Page 33: ISTILAH Dan DEFINISI02 ( May Siti Djasmara)

32. TUMPANGGILIR32. TUMPANGGILIR

Tumpanggilir adalah suatu peningkatan Tumpanggilir adalah suatu peningkatan hasil produksi tanaman per satuan luas hasil produksi tanaman per satuan luas per satuan waktu (ton/ha/ha) dengan per satuan waktu (ton/ha/ha) dengan peningkatan intensitas, produktifitas, peningkatan intensitas, produktifitas,

termasuk intensifikasi dan ekstensifikasi termasuk intensifikasi dan ekstensifikasi di dalamnya serta menjamin kelestarian di dalamnya serta menjamin kelestarian usaha tani, sehingga terjadi peningkatan usaha tani, sehingga terjadi peningkatan

efisiensi daya guna sumber alam, efisiensi daya guna sumber alam, teknologi dan kemampuan petani yang teknologi dan kemampuan petani yang

berkelangsungan terus menerusberkelangsungan terus menerus