ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia...

102
Edisi Vol.4, No.2 Agustus 2020 ISSN 2580-2518

Transcript of ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia...

Page 1: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

Edisi Vol.4, No.2 Agustus 2020

ISSN 2580-2518

Page 2: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

KATA PENGANTAR

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan

yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, yang

didasarkan pada data dan informasi yang sudah dipublikasikan oleh

Kementerian/Lembaga, instansi internasional, asosiasi, maupun hasil dari diskusi

terbatas perkembangan ekonomi yang dilakukan bersama dengan beberapa

Kementerian/Lembaga, pengamat, dan praktisi ekonomi.

Publikasi triwulan II tahun 2020 ini memberikan gambaran dan analisis mengenai

perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia hingga triwulan II tahun 2020. Dari sisi

perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat

dan negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi

perekonomian nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia

pada triwulan II tahun 2020 dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, investasi,

industri dalam negeri, perekonomian daerah, serta proyeksi ekonomi.

Sangat disadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna dan memerlukan

banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu, masukan dan saran yang

membangun dari pembaca tetap sangat diharapkan, agar tujuan dari penyusunan

dan penerbitan publikasi ini dapat tercapai.

Jakarta, Agustus 2020

Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik

Kedeputian Bidang Ekonomi Bappenas

Page 3: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19, pertumbuhan ekonomi mayoritas

negara di dunia mengalami kontraksi yang semakin dalam. Di sisi lain, perekonomian

Tiongkok telah kembali tumbuh meskipun masih lambat. Harga komoditas

internasional secara umum turun seiring dengan penurunan permintaan global.

Harga minyak mentah dunia bahkan sempat diperdagangkan negatif pada bulan

April 2020 akibat penuhnya kapal penyimpanan pasokan. Pembukaan lockdown

kemudian mendorong harga komoditas naik secara bertahap.

Perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2020 terkontraksi 5,32 persen (YoY).

Dari sisi pengeluaran, kontraksi terjadi pada seluruh komponen. Pengeluaran

pemerintah yang diharapkan menjadi penahan kontraksi justru procyclical. Sementara

dari sisi lapangan usaha, sektor yang masih tumbuh positif adalah pertanian, infokom,

pengadaan air, real estat, jasa kesehatan, pendidikan, dan jasa keuangan. Dari segi

kewilayahan, hampir semua wilayah mengalami kontraksi. Kontraksi paling dalam

terjadi di wilayah Jawa sebesar 6,7 persen (YoY). Sementara Maluku dan Papua masih

tumbuh 2,4 persen (YoY).

Postur APBN kembali direvisi pada bulan Juni 2020 untuk mengakomodir kebutuhan

belanja negara terkait penanganan situasi pandemi dan Program Pemulihan Ekonomi

Nasional (PEN). Perpres 72/2020 tentang perubahan postur dan rincian APBN 2020

menjadi payung hukum untuk outlook peningkatan defisit APBN. Pendapatan negara

turun menjadi Rp1.699,9 triliun sementara belanja negara naik menjadi Rp2.739,2

triliun. Hingga Juni 2020, penerimaan perpajakan mencapai 44,3 persen dari target,

dengan hampir semua jenis pajak utama mengalami kontraksi terutama pada bulan

Mei. Sementara belanja negara hingga Juni 2020 secara keseluruhan meningkat

mencapai 33,8 persen dari APBN Perpres 72/2020. Bantuan sosial tumbuh 41,0 persen

(YoY), terutama didorong oleh kebijakan penyaluran bansos untuk penanganan

dampak Covid-19. Di sisi lain, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa mengalami

penurunan sebesar 0,9 persen (YoY).

Sepanjang triwulan II tahun 2020, otoritas moneter menurunkan BI 7 Days Repo Rate

(BI7DRR) menjadi 4,25 persen pada bulan Juni. Nilai tukar Rupiah cenderung menguat

sepanjang triwulan berjalan seiring meredanya kepanikan di pasar keuangan global.

Selain itu, penguatan Rupiah juga didorong oleh berlanjutnya aliran modal asing ke

Indonesia. Inflasi pada triwulan ini cenderung lebih rendah meskipun ada Hari Besar

Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, sejalan dengan rendahnya konsumsi

masyarakat. Kekhawatiran masyarakat akan prospek ekonomi ke depan ditunjukkan

oleh turunnya Indeks Keyakinan Konsumen.

Page 4: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

ii

Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan II tahun 2020 mengalami surplus yang

didorong oleh turunnya defisit transaksi berjalan, serta surplus transaksi modal dan

finansial. Cadangan devisa pada triwulan ini meningkat menjadi USD131,7 miliar.

Secara keseluruhan, indikator NPI masih menunjukkan sustainabilitas eksternal yang

baik.

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 diproyeksi terkontraksi cukup dalam

dengan puncak penurunan diperkirakan terjadi pada triwulan II. Volume perdagangan

turun seiring melemahnya permintaan global. Pertumbuhan negara maju secara

keseluruhan diproyeksi terkontraksi hingga 8,0 persen. Sementara negara

berkembang terkontraksi 3,0 persen. Harga komoditas pada tahun 2020 secara umum

diproyeksi turun.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih baik pada

triwulan III dan IV tahun 2020 seiring relaksasi PSBB. Dari sisi pengeluaran, pemulihan

ekonomi bergantung pada percepatan belanja pemerintah serta pemulihan ekonomi

global. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan dan perdagangan menjadi

sektor yang paling berpengaruh pada pemulihan ekonomi. Sektor jasa informasi dan

komunikasi serta jasa kesehatan diperkirakan tetap tumbuh menguat selama

pandemi.

Page 5: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. III

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... IV

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. 6

I. PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA .......................................................................... 8

II. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA ............................................... 18

2.1 Produk Domestik Bruto ........................................................................................................ 18

Investasi ..................................................................................................................................... 26

Industri ....................................................................................................................................... 30

Pariwisata .................................................................................................................................. 35

2.2 Produk Domestik Regional Bruto ..................................................................................... 38

2.3 Fiskal ............................................................................................................................................ 45

2.4 Moneter dan Jasa Keuangan .............................................................................................. 55

Moneter ..................................................................................................................................... 55

Jasa Keuangan ........................................................................................................................ 59

2.5 Neraca Pembayaran ............................................................................................................... 70

Neraca Perdagangan ............................................................................................................ 75

Kerjasama Ekonomi Internasional ................................................................................... 80

III. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI .................................................................. 85

3.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global ........................................................................ 85

3.2 Proyeksi Perekonomian Indonesia ................................................................................... 88

POLICY BRIEF ......................................................................................................................... 91

Page 6: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Suku Bunga Kebijakan Beberapa Negara .................................................................... 12

Tabel 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor ............... 20

Tabel 3 Pembentukan Modal Tetap Bruto .................................................................................. 23

Tabel 4 Pertumbuhan Ekonomi ....................................................................................................... 25

Tabel 5 Realisasi Investasi .................................................................................................................. 26

Tabel 6 Realisasi Investasi Sektor Sekunder ............................................................................... 27

Tabel 7 Realisasi PMA Terbesar Berdasarkan Sektor, Negara Asal, dan Lokasi ............ 28

Tabel 8 Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi .......................................................................... 29

Tabel 9 Sektor dan Lokasi PMDN Terbesar ................................................................................. 29

Tabel 10 Penyerapan Tenaga Kerja ................................................................................................ 30

Tabel 11 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ................................................................................... 44

Tabel 12 Realisasi Komponen Pendapatan Negara dan Hibah .......................................... 45

Tabel 13 Realisasi Komponen Penerimaan Perpajakan.......................................................... 45

Tabel 14 Realisasi Komponen PNBP .............................................................................................. 46

Tabel 15 Realisasi Komponen Belanja Pemerintah Pusat ...................................................... 49

Tabel 16 Komposisi Transfer ke Daerah dan Dana Desa ....................................................... 51

Tabel 17 Perkembangan Komponen Pembiayaan ................................................................... 53

Tabel 18 Realisasi APBN s.d 30 Juni 2019 dan 2020 ............................................................... 54

Tabel 19 Perkembangan Reverse Repo Surat Berharga Negara ........................................ 55

Tabel 20 Tingkat Inflasi Domestik ................................................................................................... 57

Tabel 21 Tingkat Inflasi Domestik Berdasarkan Komponen (YoY) ..................................... 58

Tabel 22 Inflasi Kelompok Pengeluaran (MtM) ......................................................................... 58

Tabel 23 Perkembangan Kredit Bank Umum Konvensional ................................................. 61

Tabel 24 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah .................................................... 66

Tabel 25 Penyaluran Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha .................................................. 68

Tabel 26 Aset IKNB Syariah 2019 – 2020 ..................................................................................... 69

Tabel 27 Neraca Pembayaran ........................................................................................................... 73

Tabel 28 Neraca Perdagangan ......................................................................................................... 75

Tabel 29 Nilai Ekspor dan Impor Migas ....................................................................................... 75

Tabel 30 Nilai Ekspor Nonmigas berdasarkan Sektor ............................................................. 76

Tabel 31 Nilai Ekspor Nonmigas 10 Golongan Barang HS 2 Digit Terbesar.................. 76

Tabel 32 Nilai Ekspor Nonmigas di Beberapa Negara Mitra Dagang Utama ............... 78

Tabel 33 Nilai Impor berdasarkan Golongan Penggunaan Barang ................................... 78

Tabel 34 Nilai Impor Nonmigas 10 Golongan Barang HS 2 Digit Terbesar ................... 78

Tabel 35 Nilai Impor Nonmigas di Beberapa Negara Mitra Dagang Utama ................. 79

Tabel 36 Perkembangan Perjanjian Internasional Indonesia ............................................... 81

Tabel 37 Kinerja Perdagangan Indonesia dengan Negara Mitra FTA .............................. 83

Page 7: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

v

Tabel 38 Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia Berdasarkan FTA terhadap Total

Perdagangan Indonesia dengan Dunia ..................................................................... 84

Tabel 39 Proyeksi Pertumbuhan Beberapa Negara ................................................................. 85

Tabel 40 Proyeksi Harga Komoditas Global ............................................................................... 86

Tabel 41 Konsensus Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ....................................... 88

Tabel 42 PDB Berdasarkan Pengeluaran ...................................................................................... 88

Tabel 43 PDB Berdasarkan Lapangan Usaha .............................................................................. 89

Page 8: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara ..................................................................... 9

Gambar 2 Perkembangan Harga Minyak Mentah.......................................................................... 13

Gambar 3 Perkembangan Harga Gas Alam dan Batu Bara ........................................................ 13

Gambar 4 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ................................................................................... 18

Gambar 5 Pertumbuhan PDB Sisi Produksi Triwulan II Tahun 2020 ....................................... 19

Gambar 6 Pertumbuhan PDB Sisi Pengeluaran ............................................................................... 21

Gambar 7 Perkembangan Konsumsi RT dan Investasi terhadap PDB .................................... 22

Gambar 8 Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas ........................................................... 30

Gambar 9 Pertumbuhan Subsektor Industri Pengolahan Nonmigas ..................................... 31

Gambar 10 Ekspor Produk Industri ...................................................................................................... 31

Gambar 11 PMDN Sektor Industri ........................................................................................................ 32

Gambar 12 PMA Sektor Industri ............................................................................................................ 32

Gambar 13 Produksi Mobil ...................................................................................................................... 33

Gambar 14 Penjualan Mobil.................................................................................................................... 33

Gambar 15 Produksi, Penjualan Domestik, dan Ekspor Semen ................................................ 34

Gambar 16 Indonesia Headline PMI Manufacturing ..................................................................... 34

Gambar 17 Kunjungan Wisman dan Nilai Ekspor Jasa Perjalanan .......................................... 35

Gambar 18 Kunjungan Wisatawan Mancanegara berdasarkan Pintu Masuk ..................... 35

Gambar 19 Jumlah Penumpang Transportasi Nasional ............................................................... 36

Gambar 20 Tingkat Penghunian Kamar Hotel ................................................................................. 37

Gambar 21 Lama Tinggal Wisatawan .................................................................................................. 37

Gambar 22 Tingkat Penghunian Kamar Hotel DKI Jakarta dan Bali ........................................ 37

Gambar 23 Pertumbuhan Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .................. 38

Gambar 24 Pertumbuhan dan Kontribusi Ekonomi Pada Triwulan II Secara Spasial ....... 38

Gambar 25 Perkembangan Komponen Belanja Negara .............................................................. 47

Gambar 26 Perkembangan Realisasi Defisit APBN ........................................................................ 52

Gambar 27 Perkembangan Utang Pemerintah Pusat ................................................................... 53

Gambar 28 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD, 2019-2020 ......................... 55

Gambar 29 Real Effective Exchange Rate ASEAN-5, (2010=100)............................................ 56

Gambar 30 Perkembangan Uang Beredar......................................................................................... 57

Gambar 31 Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IKK) dan Inflasi Inti, 2019-2020 . 57

Gambar 32 Perkembangan Indeks Harga Pangan Strategis Nasional, (2018=100) ......... 59

Gambar 33 Kinerja Perbankan Konvensional ................................................................................... 60

Gambar 34 Pertumbuhan DPK Perbankan Konvensional ............................................................ 60

Gambar 35 Pertumbuhan Kredit Perbankan Konvensional ........................................................ 60

Gambar 36 Capaian Penyaluran KUR .................................................................................................. 62

Gambar 37 Perkembangan IHSG dan Nilai Kapitalisasi Pasar Saham .................................... 63

Gambar 38 Perkembangan Outstanding Obligasi Korporasi .................................................... 63

Page 9: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

7

Gambar 39 Perkembangan Aset Industri Asuransi ........................................................................ 64

Gambar 40 Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Jumlah Investasi Dana Pensiun ...... 64

Gambar 41 Perkembangan Industri Teknologi Keuangan (peer-to-peer lending) ............. 65

Gambar 42 Tingkat Wanprestasi Industri Teknologi Keuangan (peer-to-peer lending) .. 65

Gambar 43 Kinerja Perbankan Syariah ................................................................................................ 65

Gambar 44 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Perbankan Syariah......... 66

Gambar 45 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar Saham ISSI, JII dan JII70 ...................... 68

Gambar 46 Outstanding Sukuk Korporasi ......................................................................................... 69

Gambar 47 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia....................................................... 70

Gambar 48 Neraca Jasa Perjalanan dan Transportasi ................................................................... 70

Gambar 49 Neraca Pendapatan Primer dan Sekunder ................................................................ 71

Gambar 50 Neraca Transaksi Finansial ............................................................................................... 72

Gambar 51 Menyeimbangkan Kesehatan dan Ekonomi ............................................................. 91

Gambar 52 Kerangka Pemetaan Sektor Ekonomi .......................................................................... 91

Gambar 53 Pemetaan Sektor Ekonomi Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat Esensialitas,

dan Tenaga Kerja .................................................................................................................. 93

Gambar 54 Pemetaan Sektor Ekonomi KBLI 2 Digit Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat

Esensialitas, dan Tenaga Kerja ......................................................................................... 94

Page 10: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

8

I. PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA

Perekonomian global semakin

tertekan.

Covid-19 menyebar semakin cepat

sepanjang triwulan kedua tahun 2020.

Hingga akhir Juni, jumlah kasus global

telah mencapai 10,5 juta kasus

terkonfirmasi. Jumlah tersebut 12 kali

lebih besar dibandingkan jumlah pada

akhir triwulan I tahun 2020. Sepanjang

periode tersebut, pemerintah di

berbagai negara terus memberikan

stimulus baik dari sisi moneter maupun

fiskal.

Pada bulan April 2020, sebagian negara

kembali melakukan lockdown di

beberapa daerahnya. Beberapa negara

di Eropa kemudian menunjukkan

perkembangan yang cukup baik.

Penambahan kasus sudah mulai

melambat dan terkontrol, sehingga

pemerintah setempat memutuskan

untuk membuka beberapa sektor

dengan penerapan protokol kesehatan.

Dalam kondisi ini, volatilitas yang terjadi

di pasar keuangan berangsur terkendali.

Meskipun Amerika Serikat belum

menunjukkan perlambatan

penambahan kasus, pemerintah

memutuskan untuk mengizinkan

pembukaan kembali aktivitas

perekonomian pada bulan Mei. Seiring

pelonggaran lockdown di berbagai

negara, beberapa negara mulai kembali

menjalankan aktivitas ekonomi.

Hubungan Amerika Serikat dan

Tiongkok kembali merenggang yang

disebabkan oleh tuduhan Presiden

Amerika Serikat yang menyebut

Tiongkok menutupi informasi seputar

virus Covid-19. Kondisi tersebut

diperparah dengan pembahasan RUU

Keamanan Nasional Hong Kong oleh

parlemen Tiongkok yang ditentang oleh

Amerika Serikat. Setelah disahkan pada

akhir Mei, Amerika Serikat mulai

melakukan pencabutan status khusus

Hong Kong.

Ketegangan hubungan antara Amerika

Serikat dan Tiongkok semakin

memburuk pada bulan Juni. Kedua

Page 11: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

9

negara tersebut mulai melakukan

serangan balasan satu sama lain,

terutama dari sisi perdagangan.

Kesepakatan damai dagang yang baru

mencapai tahap I terancam kembali

terhambat untuk melanjutkan ke tahap

selanjutnya.

Ketidakpastian akibat pandemi,

ekonomi global dan aktivitas

perdagangan yang belum pulih,

mendorong pemerintah Tiongkok tidak

menargetkan pertumbuhan ekonomi

untuk tahun 2020.

Terjadi kontraksi ekonomi yang

semakin dalam di sebagian besar

negara.

Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa Negara

Sumber: CEIC

Amerika Serikat menjadi negara dengan

jumlah kasus Covid-19 tertinggi.

Kondisi ini menahan aktivitas ekonomi

di negara tersebut dan mempengaruhi

kondisi global. Mayoritas negara di

dunia mengalami kontraksi ekonomi

pada triwulan II. Meski beberapa negara

tumbuh positif, tetapi lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan normalnya.

Pemerintah Amerika Serikat mulai

melakukan pelonggaran lockdown pada

bulan Mei untuk mendorong

perekonomiannya. Namun, permintaan

masyarakat masih terbatas seiring

dengan semakin tingginya

pengangguran. Konsumsi masyarakat di

Amerika Serikat pada triwulan II tahun

2020 terkontraksi 10,7 persen (YoY).

Berkurangnya konsumsi terutama

terjadi pada sektor jasa yang

terkontraksi hingga 14,7 persen (YoY).

Penurunan tertinggi terjadi pada

pengeluaran jasa kesehatan sebesar

24,2 persen dibandingkan triwulan II

tahun 2019. Selain itu, jasa transportasi,

jasa rekreasi, serta jasa makanan dan

akomodasi juga mengalami penurunan.

Impor jasa juga terkontraksi hingga 31,8

persen (YoY). Secara keseluruhan, impor

Amerika Serikat pada triwulan II tahun

2020 terkontraksi 22,1 persen (YoY)

sementara ekspor terkontraksi hingga

23,7 persen (YoY). Hal yang sama terjadi

pada investasi yang terkontraksi 17,9

persen (YoY), yang didorong oleh

kontraksi investasi nonresiden dan

residen.

Di sisi lain, pengeluaran pemerintah

masih tumbuh positif sebesar 2,1

persen (YoY). Pertumbuhan tersebut

didorong terutama oleh pengeluaran

nondefense yang tumbuh hingga 10,9

persen (YoY). Pada triwulan sebelumnya

pengeluaran pemerintah pada

nondefense tumbuh 6,0 persen,

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

Amerika Serikat Tiongkok

Singapura Jepang

Korea

Page 12: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

10

sementara pada tahun 2019 tumbuh 2,4

persen (YoY).

Kinerja ekspor turun dalam,

perekonomian Korea, Jepang, dan

Singapura terkontraksi.

Permintaan luar negeri dan aktivitas

perdagangan internasional belum

berjalan normal sepanjang triwulan II

tahun 2020. Hal tersebut berdampak

pada pertumbuhan ekonomi Korea

yang terkontraksi 2,9 persen (YoY).

Kontraksi tersebut merupakan yang

terdalam setelah krisis keuangan 1998.

Hampir seluruh komponen dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada triwulan

ini, kecuali pengeluaran pemerintah dan

investasi.

Pengeluaran pemerintah Korea tumbuh

pada tingkat normal sebesar 6,0 persen

(YoY). Sementara itu, meskipun investasi

tumbuh lebih lambat dari triwulan

sebelumnya (4,7 persen, YoY), pada

triwulan II, investasi masih tumbuh

sebesar 1,1 persen (YoY).

Seperti halnya dengan negara lain,

pengeluaran konsumsi rumah tangga

Korea terkontraksi sebesar 4,1 persen

(YoY). Kinerja ekspor yang berkontribusi

hampir 40 persen pada PDB Korea juga

terkontraksi 13,6 persen (YoY).

Kontraksi ekspor tersebut antara lain

disebabkan oleh turunnya ekspor mobil,

migas, dan batu bara. Kontraksi

terdalam terjadi pada ekspor dan impor

1 Kebijakan pembatasan aktivitas di Singapura

untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

jasa yang masing-masing sebesar 22,2

dan 24,7 persen (YoY).

Triwulan II tahun 2020 ini merupakan

periode ketiga Jepang mengalami

kontraksi berturut-turut. Kontraksi

ekonomi juga semakin dalam menjadi

9,9 persen (YoY). Penyebab utama

terkontraksinya perekonomian Jepang

adalah kontraksi konsumsi rumah

tangga sebesar 11,6 persen (YoY). Selain

itu, turunnya kinerja ekspor Jepang

mencapai 23,3 persen (YoY), jauh lebih

dalam dibandingkan kontraksi impor

sebesar 6,2 persen (YoY). Investasi juga

mengalami penurunan. Kontraksi

ekonomi ditahan oleh pengeluaran

pemerintah yang masih tumbuh 1,0

persen (YoY).

Kondisi serupa dihadapi oleh Singapura.

Perekonomian Singapura terkontraksi

semakin dalam menjadi 13,2 persen

(YoY) pada triwulan II tahun 2020. Hal

tersebut merupakan dampak dari

diberlakukannya kebijakan Circuit

Breaker1 untuk mencegah penyebaran

Covid-19 sejak 7 April – 1 Juni 2020.

Kinerja ekspor jasa turun 20,3 persen

(YoY). Sementara ekspor barang juga

terkontraksi 13,8 persen (YoY).

Sektor konstruksi Singapura

terkontraksi hingga 59,3 persen (YoY)

sejalan dengan berhentinya aktivitas

konstruksi selama periode circuit

breaker. Selain itu, kontraksi juga

dipengaruhi oleh ketersediaan tenaga

kerja yang terganggu sebagai dampak

Page 13: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

11

pembatasan mobilitas di asrama

pekerja migran.

Pembatasan perjalanan global

berdampak pada sektor transportasi

dan pergudangan yang terkontraksi

39,2 persen (YoY). Sektor akomodasi

dan jasa makanan juga terkontraksi

cukup dalam sebesar 41,4 persen (YoY).

Satu-satunya sektor yang masih

tumbuh adalah sektor keuangan dan

asuransi sebesar 3,4 persen (YoY).

Perekonomian Tiongkok kembali

tumbuh.

Kondisi yang berbeda terjadi di

Tiongkok. Perekonomian Tiongkok

telah kembali berjalan dengan cukup

baik. Hal ini ditunjukkan oleh

perekonomian pada triwulan II tahun

2020 yang tumbuh 3,2 persen (YoY). Di

tengah kondisi global dan aktivitas

perdagangan dunia yang belum pulih,

Tiongkok mampu mendorong

pertumbuhan ekonominya. Sebagian

besar lapangan usaha di Tiongkok

sudah kembali tumbuh. Kinerja sektor

akomodasi dan restoran masih

terkontraksi cukup dalam pada triwulan

ini mencapai 18,0 persen (YoY).

Namun demikian, pertumbuhan

Tiongkok selama semester I tahun 2020

terkontraksi sebesar 1,6 persen (YoY).

Sebagian besar lapangan usaha

terkontraksi, kecuali sektor pertanian,

keuangan, dan jasa informasi. Sektor

akomodasi dan restoran menjadi yang

paling terpukul pada semester ini.

Pengeluaran perkapita masyarakat baik

di perkotaan maupun pedesaan turun

dibandingkan semester I tahun 2019,

masing-masing sebesar 8,0 dan 1,6

persen (YoY). Penurunan paling dalam

terjadi pada pengeluaran untuk

kelompok pendidikan, kebudayaan, dan

rekreasi. Hal tersebut seiring dengan

diberlakukannya lockdown bersamaan

dengan hari raya Imlek, yang biasanya

menjadi pendorong pertumbuhan

ekonomi pada triwulan pertama.

Selain Tiongkok, Vietnam juga masih

mampu tumbuh 0,4 persen (YoY),

meskipun lebih lambat dari triwulan

sebelumnya (3,8 persen, YoY). Sektor

industri dan pertanian menjadi

penopang dengan pertumbuhan

masing-masing 1,4 dan 1,7 persen

(YoY). Sementara itu, laju pertumbuhan

tertahan oleh sektor jasa yang

terkontraksi 1,8 persen (YoY).

Berbagai negara turunkan suku

bunga untuk mendorong

perekonomian.

Hampir semua negara melakukan

quantitative easing. Bank sentral

kembali menurunkan suku bunga

maupun melakukan pembelian surat

berharga.

Bank sentral Amerika Serikat, The Fed,

memutuskan untuk menahan suku

bunga sepanjang triwulan II tahun 2020,

mengingat suku bunga telah berada

pada ambang batas bawah. Suku bunga

saat ini akan dipertahankan hingga

perekonomian mulai pulih. Selain

mempertahankan suku bunga, The Fed

juga akan melanjutkan pembelian

obligasi dan menjalankan program

Page 14: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

12

pinjaman untuk mendorong

perekonomian.

Negara lainnya, Brazil, sepanjang

triwulan II tahun 2020 menurunkan suku

bunga acuannya dengan total 150 bps.

Pada bulan Mei, suku bunga dipotong

75 bps menjadi 3,00 persen. Kemudian

pada bulan Juni pemotongan

dilanjutkan menjadi 2,25 persen.

Langkah tersebut diambil seiring

perkembangan inflasi yang jauh

dibawah target yang ditetapkan.

Sejalan dengan Brazil, Rusia juga

memotong suku bunga sebesar 150

bps. Pada bulan April, Rusia

menurunkan 50 bps dari 6,00 persen.

Selanjutnya pada bulan Juni

pemotongan suku bunga menjadi

semakin dalam sebesar 100 bps. Pada

akhir periode triwulan II, suku bunga

Rusia menjadi sebesar 4,50 persen.

Tabel 1 Suku Bunga Kebijakan Beberapa

Negara

Apr Mei Jun

BRIC

Brazil 3,75 3,00 2,25

Rusia 5,50 5,50 4,50

India 4,40 4,00 4,00

Tiongkok 3,85 3,85 3,85

ASEAN-5

Indonesia 4,50 4,50 4,25

Thailand 0,75 0,50 0,50

Filipina 2,75 2,75 2,25

Malaysia 2,50 2,00 2,00

Vietnam 5,00 4,50 4,50

Negara Maju

Amerika

Serikat

0,00-

0,25

0,00-

0,25

0,00-

0,25

Jepang -0,1 -0,1 -0,1

Korea

Selatan 0,75 0,50 0,50

Sumber: Bloomberg, PBoC

Seiring dengan dibukanya kembali

aktivitas perekonomian, bank sentral

Tiongkok menurunkan suku bunganya

sebesar 20 bps pada bulan April

menjadi 3,85 persen. Pada saat yang

bersamaan, bank sentral memberikan

injeksi sebesar USD7,93 miliar untuk

memaksimalkan pemulihan ekonomi di

Tiongkok.

Dengan kasus Covid-19 terbesar ketiga,

India berusaha menghidupkan kembali

perekonomiannya. Pada bulan Mei,

India menurunkan suku bunga sebesar

40 bps menjadi 4,00 persen. Tingkat

suku bunga tersebut merupakan yang

terendah sejak tahun 2000.

Beberapa negara di Asia Tenggara juga

melakukan hal serupa. Thailand

memotong suku bunga sebesar 25 bps

pada bulan Mei. Bank sentral Vietnam

juga memutuskan untuk menurunkan

suku bunga sebesar 50 bps menjadi

4,50 persen. Sementara itu, Filipina

memangkas suku bunga hingga 100

bps sepanjang triwulan II tahun 2020.

Pada bulan April suku bunga diturunkan

50 bps menjadi 2,75 persen. Kemudian

kembali diturunkan 50 bps pada bulan

Juni menjadi 2,25 persen.

Harga komoditas internasional

masih tertekan. Minyak mentah

anjlok 53,5 persen (YoY).

Pengurangan aktivitas secara masif di

berbagai negara berdampak pada

turunnya permintaan secara signifikan.

Berbagai harga komoditas seperti

minyak mentah tertekan sejak triwulan

sebelumnya. Kondisi tersebut

Page 15: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

13

diperparah dengan merenggangnya

hubungan Amerika Serikat dan

Tiongkok.

Harga rata-rata minyak mentah pada

triwulan II sebesar USD30,3 per barel,

turun 53,5 persen dari triwulan II tahun

2019. Minyak mentah diperdagangkan

pada level terendahnya pada bulan

April seiring dengan penurunan

permintaan. Banyaknya minyak mentah

yang tidak terserap oleh pasar

menyebabkan penumpukan kapal

penyimpanan minyak. Puncaknya

terjadi ketika tidak ada lagi tempat

untuk menampung pasokan minyak

yang terus bertambah. Dalam kondisi

tersebut, harga minyak berjangka

Amerika Serikat, yakni WTI, menjadi

yang paling terpukul hingga

diperdagangkan minus pada bulan

April.

Perkembangan harga minyak mentah

pada bulan Mei sedikit lebih baik.

Kesepakatan pemotongan minyak

mentah antara OPEC, Rusia, dan negara

penghasil minyak lainnya mulai

dijalankan. Produksi minyak mentah

dikurangi 9,7 juta barel per hari hingga

Juni 2020. Persediaan minyak mentah

Amerika Serikat juga mengalami

penurunan.

Relaksasi lockdown pada bulan Juni di

beberapa negara kembali

meningkatkan permintaan. Harga

minyak mentah juga terdorong naik.

Secara keseluruhan, harga minyak Brent

mengalami penurunan paling dalam

pada triwulan II tahun 2020 sebesar 54,0

persen (YoY) menjadi USD31,4 per

barel, Dubai turun 52,6 persen (YoY)

menjadi USD31,7 per barel. Sementara

harga minyak mentah WTI turun 53,5

persen (YoY) menjadi USD27,8 per

barel.

Gambar 2 Perkembangan Harga Minyak

Mentah

Sumber: World Bank

Gambar 3 Perkembangan Harga Gas

Alam dan Batu Bara

Sumber: World Bank

Turunnya aktivitas produksi industri

juga berdampak pada turunnya harga

batu bara. Pada triwulan II tahun 2010,

harga rata-rata batu bara acuan sebesar

USD54,4 per metrik ton. Dibandingkan

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(USD

)

Brent Dubai WTI

1,81,7

54,4

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(USD

)

(USD

)

Gas Alam, EropaGas Alam, ASBatu Bara, Australia (kanan)

Page 16: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

14

periode yang sama tahun sebelumnya,

harga batu bara turun 32,4 persen.

Penurunan paling dalam terjadi pada

bulan Mei yang disebabkan oleh

rencana Tiongkok untuk membatasi

impor dari Australia, termasuk batu

bara. Aksi tersebut sebagai respon atas

seruan Australia untuk melaksanakan

investigasi terhadap asal usul Covid-19.

Selain itu, Tiongkok memaksimalkan

produksi batu bara domestik dan

mengurangi impor batu bara.

Komoditas lainnya, yaitu gas alam juga

mengalami penurunan harga yang

signifikan. Keterbatasan pengiriman

akibat lockdown menjadi penyebab

utama melemahnya harga gas alam.

Harga rata-rata gas alam Amerika

Serikat pada triwulan II tahun 2020

turun 33,1 persen (YoY) menjadi USD1,7

per mmbtu. Sementara itu, harga gas

alam Eropa turun lebih tajam hingga

57,5 persen (YoY) menjadi USD1,8 per

mmbtu.

Harga komoditas pertanian

bervariasi.

Harga rata-rata komoditas pertanian

pada triwulan II tahun 2020 lebih tinggi

dibandingkan triwulan II tahun 2019.

Harga minyak kelapa sawit meningkat

7,6 persen (YoY) menjadi USD611,4 per

metrik ton. Peningkatan tersebut

merupakan base effect dimana harga

pada triwulan II tahun 2019 rendah.

Harga CPO pada triwulan ini masih lebih

rendah dibandingkan harga rata-rata

pada triwulan sebelumnya dampak

turunnya aktivitas industri. Selain CPO,

harga beberapa komoditas seperti

udang, gandum, beras, dan kayu juga

mengalami peningkatan.

Sementara itu, harga karet dan katun

lebih rendah dibandingkan periode

yang sama tahun 2019. Turunnya harga

karet dipengaruhi oleh turunnya

permintaan dari industri yang berbahan

dasar karet. Berbagai perusahaan ban

dan karet menyatakan penjualan yang

turun pada triwulan II tahun 2020.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir

harga karet telah menunjukkan

peningkatan. Hal serupa terjadi pada

komoditas katun, dimana harga kembali

meningkat pada bulan Mei dan Juni,

meskipun masih lebih rendah dari tahun

sebelumnya.

Penurunan produksi industri juga

menyebabkan turunnya harga

beberapa jenis logam. Harga timbal

yang menunjukkan peningkatan sejak

tahun lalu kembali turun ke level

USD1.676,2 per metrik ton. Harga

tersebut lebih rendah 11,2 persen (YoY).

Selain itu, harga nikel juga turun tipis

menjadi USD12.237 per metrik ton. Bijih

besi turun dari USD100,9 per dmtu pada

triwulan II tahun 2019 menjadi USD93,9

per dmtu. Sementara penurunan harga

terbesar terjadi pada komoditas timah

yang turun 20,4 persen (YoY).

Di tengah berbagai ketidakpastian yang

terjadi di seluruh dunia, harga logam

mulia meningkat tajam pada triwulan

ini. Baik harga emas maupun perak lebih

tinggi dari tahun sebelumnya. Namun,

harga rata-rata platina sedikit menurun.

Harga emas meningkat 30,5 persen

Page 17: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

15

(YoY) menjadi USD1.710,0 per troy ons

pada triwulan II tahun 2020.

Peningkatan tersebut didorong oleh

aksi investor yang mengalihkan aset

berisiko kepada aset yang dianggap

aman, salah satunya emas. Seiring

dengan tertekannya perekonomian di

seluruh dunia, harga emas akan terus

meningkat.

Page 18: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

16

Box 1 Tekanan dari Tingginya Kasus Covid-19

Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan yang cepat.

Hingga 22 Agustus 2020, jumlah kasus telah mencapai 22,8 juta di seluruh dunia.

Negara yang kasusnya telah melambat segera digantikan oleh negara dengan

peningkatan kasus yang sangat tinggi. Tiongkok yang menjadi episentrum pada awal

penyebaran segera digantikan oleh Amerika Serikat yang kini sudah 62 kali lebih

banyak dari jumlah kasus Tiongkok. Berbagai negara di Eropa seperti Italia, Jerman,

Perancis pernah berada dalam 10 negara dengan kasus tertinggi. Ketika negara

tersebut melambat, negara-negara berkembang justru menunjukkan peningkatan

yang signifikan. Brazil, hingga saat ini masih belum menunjukkan perlambatan. India

telah berada pada peringkat ketiga kasus tertinggi. Filipina dan Indonesia dengan

lebih dari 100 ribu kasus telah jauh melampaui Tiongkok.

Sumber: JHU CSSE COVID-19 Data

Pembatasan aktivitas yang diterapkan secara otomatis mengurangi permintaan

berbagai sektor seperti transportasi, akomodasi, maupun perdagangan. Turunnya

permintaan kemudian direspon oleh penyedia barang/jasa dengan mengurangi

produksi atau bahkan menutup usahanya sementara untuk menekan biaya yang

dikeluarkan. Pilihan yang umum diambil adalah dengan mengurangi jumlah pekerja,

baik dengan dirumahkan sementara atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pengangguran di berbagai negara diprediksi meningkat tajam selama pandemi ini. Di

Amerika Serikat, tingkat pengangguran melonjak tajam dari 4,4 persen (Maret 2020)

menjadi 14,7 persen (April 2020). Hingga bulan Juli, tingkat pengangguran di AS

masih bertahan pada 10,2 persen. Tunjangan pengangguran juga meningkat tajam

dari USD12,7 miliar menjadi USD197,5 miliar. Sementara di Spanyol, diperkirakan 1,1

pekerja kehilangan pekerjaannya pada triwulan kedua 2020.

5.620.513

182.365 149.40889.594

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

Am

erik

a Se

rika

t

Bra

zil

Ind

ia

Ru

sia

Afr

ika

Sela

tan

Pe

ru

Mek

siko

Ko

lum

bia

Ch

ile

Span

yol

Iran

Arg

enti

na

UK

Ara

b S

aud

i

Pak

ista

n

Ban

glad

es

Pra

nci

s

Ital

ia

Turk

i

Jerm

an

Iraq

Filip

ina

Ind

on

esia

Kan

ada

Qat

ar

Eku

ado

r

Bo

livia

Kaz

akh

tan

Ukr

ain

a

Isra

el

Mes

ir

Rep

. Do

min

ika

Tio

ngk

ok

Page 19: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

17

Survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada dampak Covid-19 menunjukkan 2,5 persen

responden terkena PHK. Sementara 18,3 persen responden dirumahkan sementara.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasakan adanya

penurunan pendapatan selama pandemi. Terutama pekerja yang bekerja di sektor

transportasi dan pergudangan. Masyarakat miskin, rentan miskin, serta pekerja sektor

informal yang berpendapatan rendah merupakan yang paling terdampak dari kondisi

ini.

Situasi ini tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Oleh karena itu, masyarakat

menahan konsumsinya dan memilih untuk menambah simpanan untuk berjaga-jaga

menghadapi situasi di kemudian hari, terutama pada masyarakat dengan pendapatan

rendah. Sementara masyarakat berpendapatan menengah dan tinggi cenderung

mengalami peningkatan pengeluaran dengan perubahan pola belanja. Sebagian

besar digunakan untuk belanja bahan makanan seiring dengan anjuran diam di

rumah. Belanja pun banyak dilakukan secara online. Kondisi ini pada akhirnya semakin

menekan permintaan masyarakat pada sektor-sektor tertentu.

Meskipun usaha kembali dibuka dan produksi kembali berjalan, jika permintaan tetap

rendah justru akan menambah beban perusahaan. Hal ini terjadi di Amerika Serikat

dimana beberapa sektor usaha telah kembali dibuka. Namun, pemilik usaha

menghadapi situasi dimana permintaan masyarakat tetap rendah karena memilih

menahan konsumsinya.

Kunci agar kondisi dapat berjalan normal kembali adalah dengan menghentikan krisis

kesehatan ini. Masyarakat harus diberi rasa aman dan terjamin kesehatannya dalam

melakukan aktivitas. Oleh sebab itu, berbagai perusahaan farmasi di berbagai negara

berlomba-lomba menemukan vaksin secepatnya. Karena dengan adanya vaksin

Covid-19, aktivitas akan dapat berjalan kembali dengan normal. Karena, meskipun

penyebaran Covid-19 telah berhasil diperlambat di beberapa negara dengan

berbagai dampaknya, masih ada potensi munculnya gelombang kedua. Ketika hal ini

terjadi, pemerintah setempat akan kembali membatasi jalannya aktivitas. Akibatnya,

perekonomian akan kembali berjalan lambat. Ketidakpastian masih tetap tinggi.

Namun, jika melihat langkah uji klinis yang panjang, sepertinya vaksin yang tepat dan

aman baru dapat tersedia paling cepat pada awal tahun 2021. Hingga saat itu

pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk bertahan. Pemerintah akan

melanjutkan kebijakan demi mendorong perekonomian dan melindungi masyarakat

dari dampak pandemi. Sementara masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah

dan tetap cermat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Page 20: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

18

II. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA

2.1 Produk Domestik Bruto

Perekonomian Indonesia

terkontraksi 5,3 persen (YoY).

Gambar 4 Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB) yang diterapkan di berbagai

daerah di Indonesia pada bulan April

dan Mei, menekan aktivitas

perekonomian di segala sektor.

Sebagian sektor usaha terpaksa

merumahkan karyawannya.

Sementara masyarakat menahan

konsumsi hingga kondisi lebih stabil.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi

Indonesia pada triwulan II tahun 2020

terkontraksi hingga 5,3 persen (YoY).

Kontraksi ini merupakan yang

terdalam setelah krisis tahun 1998.

Dari 17 sektor, tujuh sektor masih

tumbuh positif meskipun sebagian

besar melambat. Sektor informasi dan

komunikasi tumbuh positif dan lebih

cepat dibandingkan triwulan II tahun

2019.

Produk Domestik Bruto (PDB), 65

persen dipengaruhi oleh sektor

industri, pertanian, perdagangan,

konstruksi, dan pertambangan. Dari

kelima sektor tersebut, hanya sektor

pertanian yang masih tumbuh.

5,3 5,1

-5,3-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2018 2019 2020

(per

sen

)

Page 21: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

19

Gambar 5 Pertumbuhan PDB Sisi

Produksi Triwulan II Tahun 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sektor pertanian tumbuh

melambat.

Sektor pertanian tumbuh 2,2 persen

(YoY), didorong oleh meningkatnya

produksi tanaman pangan karena

adanya pergeseran puncak panen raya

ke triwulan II tahun 2020. Produksi

tanaman pangan naik 9,2 persen dari

periode yang sama tahun sebelumnya.

Tanaman perkebunan juga tumbuh

meskipun melambat (0,2 persen, YoY)

didorong oleh peningkatan produksi

kopi dan tebu di beberapa sentra

produksi. Kelapa sawit juga meningkat

seiring dengan meningkatnya

permintaan dari luar negeri untuk

CPO. Peternakan terkontraksi 0,5

persen (YoY) disebabkan turunnya

permintaan produk peternakan dari

restoran dan hotel.

Subsektor kehutanan dan

penebangan kayu tumbuh 2,2 persen

(YoY), lebih lambat dibandingkan

triwulan II tahun 2019. Perikanan juga

terkontraksi 0,6 persen (YoY) yang

disebabkan turunnya produksi ikan

budidaya sebesar 15,0 persen (YoY).

Industri pengolahan terkontraksi 6,2

persen (YoY). Penurunan ini terutama

disebabkan oleh kontraksi industri alat

angkutan (34,3 persen, YoY) karena

penurunan produksi kendaraan yang

cukup tajam. Industri tekstil dan

pakaian jadi juga terkontraksi hingga

14,2 persen (YoY) karena turunnya

permintaan domestik maupun luar

negeri. Industri tembakau juga

terkontraksi 10,5 persen (YoY)

disebabkan oleh turunnya produksi

rokok. Industri kimia, farmasi, dan obat

tradisional tumbuh 8,6 persen, lebih

tinggi dibandingkan dengan periode

yang sama tahun sebelumnya (5,6

persen). Industri logam dasar juga

masih tumbuh 2,8 persen (YoY).

Selama masa PSBB, beberapa gerai

penjualan ditutup sementara yang

berdampak pada omzet perdagangan

ritel yang turun. Selain itu, penjualan

semen dan produk domestik lainnya

juga turun yang mengindikasikan

berkurangnya pembangunan fisik di

berbagai sektor.

-12,6

3,7

1,2

-3,2

-12,1

2,3

1,0

10,9

-22,0

-30,8

-7,6

-5,4

4,6

-5,5

-5,7

-6,2

-2,7

2,2

Jasa Lainnya

Jasa Kesehatan & Keg. Sosial

Jasa Pendidikan

Adm. Pemerintahan

Jasa Perusahaan

Real Estat

Jasa Keuangan & Asuransi

Informasi & Komunikasi

Akomodasi & Mamin

Transportasi & Pergudangan

Perdagangan

Konstruksi

Pengadaan Air

Pengadaan Listrik & Gas

Industri Pengolahan

Industri

Pertambangan

Pertanian

(persen)

Page 22: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

20

Pertumbuhan PDB perdagangan

besar dan eceran, reparasi mobil,

dan sepeda motor turun 7,5 persen

(YoY).

Tabel 2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Uraian Growth (%) Share

thd Total

PDB (%) QtQ YoY

PDB Perdagangan Besar

dan Eceran, Reparasi

Mobil dan Sepeda

Motor

-6,7 -7,53 12,8

Perdagangan Mobil,

Sepeda Motor, dan

Reparasinya

-30,6 -29,8 1,9

Perdagangan Besar

dan Eceran, bukan

Mobil dan Motor

-1,1 -20,5 10,9

Produk Domestik Bruto -4,2 -5,3 100,0

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada triwulan II tahun 2020, kebijakan

pembatasan pergerakan masyarakat

memberi dampak perlambatan

ekonomi termasuk sektor

perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda yang

memiliki peran sebesar 12,8 persen

dalam perekonomian. Sektor

perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor

mengalami penurunan sebesar 6,7

persen (QtQ) dan 7,5 persen (YoY).

Penurunan pada sektor ini disebabkan

penurunan yang dalam pada

subsektor perdagangan mobil, sepeda

motor, dan reparasinya dengan

penurunan sebesar 30,6 persen (QtQ)

dan 29,8 persen (YoY). Dengan

demikian, pada semester I tahun 2020,

sektor perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor

mengalami penurunan.

Pemberlakuan PSBB mengakibatkan

penundaan sejumlah proyek

infrastruktur. Hal tersebut

mempengaruhi sektor konstruksi yang

terkontraksi 5,4 persen (YoY).

Pembatasan mobilitas tekan sektor

transportasi dan sektor akomodasi.

Sumber kontraksi tertinggi berasal

dari sektor transportasi dan

pergudangan yang diikuti oleh

penyediaan akomodasi dan makanan

minuman. Pengetatan mobilitas

berdampak besar pada pariwisata

yang erat dengan kedua sektor

tersebut. Sektor transportasi dan

pergudangan terkontraksi hingga 30,8

persen (YoY). Sementara sektor

akomodasi dan makan minum

terkontraksi 22,0 persen (YoY).

Himbauan agar tetap di rumah serta

kebijakan pemerintah dalam larangan

mudik lebaran juga menyebabkan

kontraksi pada sektor transportasi

menjadi yang terdalam. Penurunan

kinerja terjadi pada semua moda

transportasi. Moda angkutan yang

paling terdampak adalah angkutan

udara yang turun hingga 80,0 persen

(YoY). Angkutan kereta api turun 63,7

persen (YoY). Sementara pada aliran

barang, penundaan aktivitas kargo

pada masa pandemi menyebabkan

turunnya kinerja pos dan kurir sebesar

38,7 persen (YoY).

Page 23: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

21

Ditutupnya tempat rekreasi dan

hiburan, bandar udara, pembatasan

perjalanan menyebabkan sepinya

pengunjung hotel dan restoran.

Jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara maupun domestik turun

hingga level terendah selama triwulan

kedua ini. Kondisi tersebut memukul

sektor akomodasi hingga terkontraksi

sebesar 44,2 persen (YoY). Sementara

penyediaan makan minum turun 16,8

persen (YoY). Selama pandemi ini,

masyarakat memiliki kecenderungan

untuk memasak dan makan di rumah

sehingga permintaan ke restoran pun

menurun. Hal tersebut dilakukan

sebagai upaya untuk mengurangi

probabilitas terpapar Covid-19.

Jasa keuangan, jasa kesehatan,

dan pendidikan tetap tumbuh.

Jasa keuangan dan asuransi tumbuh

melambat sebesar 1,0 persen (YoY)

dibandingkan triwulan II tahun 2019

yang tumbuh sebesar 4,5 persen (YoY).

Asuransi dan dana pensiun tumbuh

tinggi sebesar 7,1 persen (YoY) yang

juga sebagai pendorong

pertumbuhan sektor jasa keuangan.

Sementara itu, jasa perantara

keuangan terkontraksi 1,0 persen

(YoY) setelah tumbuh hingga 13,7

persen (YoY) pada triwulan

sebelumnya. Sementara itu, jasa

kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh

3,7 persen (YoY). Kinerja ini terkait

dengan kondisi pandemi yang

mendorong permintaan kesehatan.

Sektor informasi dan komunikasi

tumbuh tertinggi.

Pertumbuhan sektor informasi dan

komunikasi (10,9 persen, YoY)

didorong oleh peningkatan belanja

iklan televisi dan digital. Selain itu,

pelaksanaan work from home maupun

pembelajaran daring dari rumah

meningkatkan jumlah pelanggan

penyedia jasa internet maupun TV

interaktif berbayar.

Pengadaan air dan real estat juga

tetap tumbuh masing-masing sebesar

4,5 dan 2,3 persen (YoY). Pertumbuhan

pada sektor pengadaan air didorong

oleh naiknya penggunaan air rumah

tangga terkait dengan meningkatnya

aktivitas di rumah.

Seluruh komponen pembentuk PDB

sisi pengeluaran terkontraksi.

Gambar 6 Pertumbuhan PDB Sisi

Pengeluaran

Sumber: Badan Pusat Statistik

Seluruh komponen pengeluaran

mengalami kontraksi dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya.

-17,0

-11,7

-8,6

-6,9

-6,9

-5,5

-20,0 -15,0 -10,0 -5,0 0,0

Impor

Ekspor

PMTB

Konsumsi Pemerintah

LNPRT

Konsumsi RT

(persen)

Page 24: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

22

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

yang dilakukan banyak perusahaan

berdampak pada turunnya

pendapatan masyarakat dalam jumlah

besar. Kondisi tersebut menurunkan

pengeluaran masyarakat secara

signifikan. Di sisi lain, konsumsi

pemerintah juga turun.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan

bergerak sejalan dengan pengeluaran

rumah tangga karena sumber

pertumbuhan ditopang oleh konsumsi

masyarakat.

Gambar 7 Perkembangan Konsumsi RT

dan Investasi terhadap PDB

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pengeluaran konsumsi rumah tangga

pada triwulan II tahun 2020 turun 5,5

persen dibandingkan triwulan II tahun

2019. Hampir seluruh subkomponen

terkontraksi kecuali perumahan dan

perlengkapan rumah tangga serta

kesehatan dan pendidikan. Kontraksi

paling dalam terjadi pada

subkomponen restoran dan hotel

diikuti oleh transportasi dan

komunikasi.

Masyarakat menahan konsumsinya

pada triwulan II yang tercermin dari

turunnya penjualan eceran. Penjualan

mobil penumpang dan sepeda motor

juga turun tajam. Di sisi lain,

meningkatnya aktivitas di rumah

mendorong volume penjualan listrik

PLN ke rumah tangga.

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) mengalami penurunan baik

dibandingkan triwulan

sebelumnya, maupun periode yang

sama tahun sebelumnya.

Pada triwulan II tahun 2020, PMTB

yang berkontribusi 30,6 persen dalam

perekonomian, mengalami penurunan

sebesar 9,7 persen (QtQ) dan 8,6

persen (YoY). Investasi bangunan serta

mesin dan perlengkapan merupakan

komponen utama penyusun PMTB

dengan distribusi masing-masing

sebesar 23,8 persen dan 2,9 persen.

Namun komponen tersebut

mengalami penurunan pada triwulan II

tahun 2020.

Hampir seluruh komponen penyusun

PMTB mengalami penurunan kecuali

investasi produk kekayaan intelektual

yang tumbuh sebesar 0,2 persen

dibandingkan triwulan sebelumnya.

Komponen PMTB berupa kendaraan,

peralatan lainnya, serta mesin dan

perlengkapan memiliki penurunan

terbesar yaitu masing-masing sebesar

36,0 persen (QtQ), 29,3 persen (QtQ)

dan 12,5 persen (QtQ).

-10,0

-8,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2018 2019 2020

(per

sen

)

PDB Konsumsi RT PMTB

Page 25: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

23

Dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya, seluruh komponen

penyusun PMTB mengalami

penurunan dengan penurunan

terbesar pada kendaraan, peralatan

lainnya, serta CBR (Cultivated

Biological Resources) dengan

penurunan masing-masing sebesar

34,1 persen (YoY), 26,1 persen (YoY),

dan 14,9 persen (YoY). Sementara itu,

investasi bangunan terhambat oleh

pengerjaan pembangunan di sebagian

besar provinsi yang ditunda dan

menyebabkan kontraksi 5,3 persen

(YoY). Dengan perkembangan

tersebut, secara kumulatif, PMTB

mengalami kontraksi sebesar 8,6

persen (YoY), pada triwulan II tahun

2020.

Tabel 3 Pembentukan Modal Tetap

Bruto

Uraian

Nilai*

Q2

2020

Growth (%) Share

thd

Total

PDB (%) QtQ YoY

Pembentukan

Modal Tetap

Bruto

791,2 -9,7 -8,6 30,6

Bangunan 614,3 -7,4 -5,3 23,8

Mesin dan

Perlengkapan 76,8 -12,5 -12,9 2,9

Kendaraan 31,1 -36,0 -34,1 1,1

Peralatan

lainnya 10,2 -29,3 -26,1 0,4

Cultivated

Biological

Resources

39,9 -8,2 -14,9 1,6

Produk

Kekayaan

Intelektual

18,9 0,2 -11,5 0,8

Produk

Domestik Bruto 2.589,6 -4,2 -5,3 100,0

Sumber: Badan Pusat Statistik

*dalam triliun Rp (ADHK)

Pengeluaran konsumsi pemerintah

yang diharapkan dapat menahan

penurunan PDB juga terkontraksi 6,9

persen (YoY) yang disebabkan oleh

turunnya realisasi belanja barang dan

jasa serta belanja pegawai. Hal

tersebut terjadi karena adanya

penundaan dan pembatalan kegiatan

Kementerian dan Lembaga sejak awal

triwulan II tahun 2020. Turunnya

realisasi belanja pegawai disebabkan

oleh perubahan pemberian Tunjangan

Hari Raya (THR) dimana jumlah

penerima dikurangi dan komponen

tunjangan kinerja tidak dimasukkan.

Sementara itu, bantuan sosial

pemerintah meningkat di tengah

pandemi ini.

Pengeluaran LNPRT turun 6,9 persen

pada triwulan ini. Kontraksi LNPRT

dipengaruhi oleh pergeseran pilkada

tahun 2020 dan base effect dari adanya

pilpres pada tahun 2019.

Ekspor barang dan jasa terkontraksi

11,7 persen (YoY). Sebagai dampak

dari PSBB yang menutup tempat

rekreasi dan bandara, ekspor jasa

terkontraksi hingga 52,7 persen (YoY).

Ekspor barang nonmigas turun 7,5

persen (YoY) seiring dengan turunnya

volume ekspor komoditas utama.

Sementara ekspor barang migas

masih tumbuh 3,8 persen (YoY).

Sejalan dengan ekspor, kinerja impor

juga turun sebesar 17,0 persen (YoY).

Impor jasa terkontraksi paling dalam

hingga 41,4 persen (YoY) yang

disebabkan oleh turunnya aktivitas

ekspor impor barang yang

Page 26: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

24

mempengaruhi jasa angkutan. Kinerja

impor barang turun 13,0 persen (YoY)

yang didominasi oleh turunnya impor

barang migas (26,2 persen, YoY).

Sementara itu, impor barang

nonmigas terkontraksi 10,3 persen

(YoY) terutama pada mesin-

mesin/pesawat mekanik,

mesin/peralatan listrik, plastik dan

barang dari plastik, serta besi dan baja.

Baik ekspor maupun impor Indonesia

pada bulan April dan Mei tahun 2020

turun dibandingkan tahun

sebelumnya. Namun, pada bulan Juni

nilai ekspor sudah lebih tinggi.

Sementara kinerja impor masih di

bawah Juni 2019. Secara keseluruhan

net export pada triwulan II tahun 2020

masih tumbuh. Pertumbuhan tersebut

didorong oleh turunnya kinerja impor

yang lebih dalam dari ekspor.

Page 27: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

25

Tabel 4 Pertumbuhan Ekonomi

Tahun 2015 – Triwulan II/2020 (persen, YoY)

2015 2016 2017 2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 2020:2

Produk Domestik Bruto 4,9 5,0 5,1 5,2 5,07 5,05 5,02 4,97 2,97 -5,32

Konsumsi Rumah Tangga 5,0 5,0 4,9 5,1 5,0 5,2 5,0 5,0 2,8 -5,5

Konsumsi LNPRT -0,6 6,6 6,9 9,1 17,0 15,3 7,4 3,5 -5,1 -7,8

Konsumsi Pemerintah 5,3 -0,1 2,1 4,8 5,2 8,2 1,0 0,5 3,7 -6,9

PMTB 5,0 4,5 6,2 6,6 5,0 4,6 4,2 4,1 1,7 -8,6

Ekspor Barang dan Jasa -2,1 -1,6 8,9 6,6 -1,6 -1,7 0,1 -0,4 0,2 -11,7

Impor Barang dan Jasa -6,2 -2,4 8,1 11,9 -7,5 -6,8 -8,3 -8,1 -2,2 -17,0

Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan 3,8 3,4 3,9 3,9 1,8 5,3 3,1 4,3 0,0 2,2

Pertambangan dan Penggalian -3,4 0,9 0,7 2,2 2,3 -0,7 2,3 0,9 0,5 -2,7

Industri Pengolahan 4,3 4,3 4,3 4,3 3,9 3,5 4,1 3,7 2,1 -6,2

Industri Pengolahan Nonmigas 5,1 4,4 4,9 4,8 4,8 4,0 4,7 3,9 2,0 -5,7

Listrik dan Gas 0,9 5,4 1,5 5,5 4,1 2,2 3,8 6,0 3,9 -5,5

Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, Daur Ulang 7,1 3,6 4,6 5,6 9,0 8,3 4,9 5,4 4,6 4,6

Konstruksi 6,4 5,2 6,8 6,1 5,9 5,7 5,7 5,8 2,9 -5,4

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 2,5 4,0 4,5 5,0 5,2 4,6 4,4 4,2 1,6 -7,6

Transportasi dan Pergudangan 6,7 7,4 8,5 7,1 5,5 5,9 6,7 7,6 1,3 -30,8

Akomodasi dan Makan Minum 4,3 5,2 5,4 5,7 5,9 5,5 5,4 6,4 2,0 -22,0

Informasi dan Komunikasi 9,7 8,9 9,6 7,0 9,1 9,6 9,2 9,7 9,8 10,9

Jasa Keuangan dan Asuransi 8,6 8,9 5,5 4,2 7,2 4,5 6,2 8,5 10,6 1,0

Real Estate 4,1 4,7 3,6 3,5 5,4 5,7 6,0 5,9 3,8 2,3

Jasa Perusahaan 7,7 7,4 8,4 8,6 10,4 9,9 10,2 10,5 5,4 -12,1

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

4,6 3,2 2,0 7,0

6,4 8,9 1,9 2,1 3,2 -3,2

Jasa Pendidikan 7,3 3,8 3,7 5,4 5,6 6,3 7,8 5,5 5,9 1,2

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,7 5,2 6,8 7,2 8,6 9,1 9,2 7,8 10,4 3,7

Jasa lainnya 8,1 8,0 8,7 9,0 10,0 10,7 10,7 10,8 7,1 -12,6

PDB Harga Berlaku (Rp Triliun) 11.526 12.402 13.590 14.838 3.784 3.964 4.067 4.019 3.923 3.688

PDB Harga Konstan (Rp Triliun) 8.983 9.434 9.913 10.425 2.625 2.735 2.819 2.770 2.703 2.590

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Page 28: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

26

Investasi

Realisasi Penanaman Modal Asing

(PMA) dan Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) mengalami

penurunan pada triwulan II tahun

2020.

Pada triwulan II tahun 2020, total

realisasi investasi PMA dan PMDN

mencapai Rp191,9 triliun, atau

menurun sebesar 10,7 persen (QtQ)

dan 4,3 persen (YoY). Penurunan

tersebut disebabkan adanya

penurunan baik pada realisasi PMA

yang mencapai Rp97,6 triliun atau

menurun sebesar 4,4 persen (QtQ) dan

6,9 persen (YoY) maupun PMDN yang

mencapai Rp94,3 triliun atau menurun

sebesar 16,4 persen (QtQ) dan 1,4

persen (YoY).

Tabel 5 Realisasi Investasi

Uraian

Nilai

Q2 2020

(triliun Rp)

Growth (%) Share

thd

Realisasi

Investasi

(%)

QtQ YoY

Realisasi

Investasi 191,9 -10,7 -4,3 100,0

Penanaman

Modal Dalam

Negeri

(PMDN)

94,3 -16,4 -1,4 49,1

Penanaman

Modal Asing

(PMA)*

97,6 -4,4 -6,9 50,9

Berdasarkan Sektor

Primer 21,4 -32,0 -41,9 11,1

Sekunder 65,6 -0,4 8,6 34,2

Tersier 105,0 -10,7 1,6 54,7

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman

Modal

*kurs: Rp14.400/USD

Berdasarkan sektornya, realisasi total

investasi tertinggi terjadi pada sektor

tersier yaitu sebesar Rp105,2 triliun,

diikuti pada sektor sekunder yaitu

sebesar Rp65,5 triliun, dan sektor

primer yaitu sebesar Rp21,4 triliun.

Sektor primer mengalami penurunan

terbesar yaitu sebesar 32,0 persen

(QtQ) dan 41,9 persen (YoY), didorong

penurunan baik PMA maupun PMDN

di sektor tersebut.

Pada sektor sekunder, total

realisasi investasi terbesar ada

pada Industri Logam Dasar, Barang

Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya, diikuti oleh Industri

Makanan, serta Industri Kimia dan

Farmasi.

Industri Logam Dasar, Barang Logam,

Bukan Mesin dan Peralatannya;

Industri Makanan; dan Industri Kimia

dan Farmasi memiliki kontribusi

terbesar yaitu masing-masing sebesar

31,5; 27,5; dan 14,8 persen terhadap

total investasi pada sektor sekunder.

Pada triwulan II tahun 2020, ketiga

sektor dominan tersebut memiliki

realisasi investasi tertinggi yaitu

Rp20,7 triliun untuk Industri Logam

Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin

dan Peralatannya; Rp18,0 triliun untuk

industri Makanan; dan Rp9,7 triliun

untuk industri Kimia dan Farmasi.

Namun demikian, ketiga industri

dominan tersebut memiliki

perkembangan yang beragam.

Dibandingkan dengan triwulan I tahun

2020, pada triwulan II tahun 2020,

Page 29: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

27

Industri Lainnya; Industri Kendaraan

Bermotor dan Peralatan Transportasi

Lainnya; Industri Tekstil; dan Industri

Makanan mengalami pertumbuhan,

sedangkan, industri-industri lainnya

mengalami penurunan. Pada triwulan

II tahun 2020, penurunan terbesar

secara triwulanan terjadi pada Industri

Mineral Non Metal; Industri Kayu; dan

Industri Karet dan Plastik.

Tabel 6 Realisasi Investasi Sektor

Sekunder

Uraian

Nilai

Q2 2020

(triliun

Rp)

Growth (%) Share thd

Sektor

Sekunder

(%) QtQ YoY

Industri Makanan 18,0 53,0 4,9 27,5

Industri Tekstil 1,8 70,2 -7,8 2,7

Industri Barang

Kulit dan Industri

Alas Kaki

0,7 -12,5 203,4 1,1

Industri Kayu 0,3 -57,0 -71,3 0,4

Industri Kertas dan

Printing 2,8 -10,0 63,5 4,2

Industri Kimia dan

Farmasi 9,7 -4,8 2,3 14,8

Industri Karet dan

Plastik 1,8 -41,4 -13,1 2,8

Industri Mineral

Non Metal 1,8 -58,2 -26,3 2,8

Industri Kendaraan

Bermotor dan

Peralatan

Transportasi

Lainnya

3,9 77,7 -30,2 5,9

Industri Logam

Dasar, Barang

Logam, Bukan

Mesin dan

Peralatannya

20,7 -18,8 38,4 31,5

Industri Mesin,

Elektronik,

Instrumen

Kedokteran, Presisi,

Optik dan Jam

1,6 -22,0 -44,6 2,5

Industri Lainnya 2,5 127,3 178,5 3,8

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman

Modal

Secara tahunan, Industri Barang Kulit

dan Industri Alas Kaki dan Industri

Lainnya tumbuh tinggi masing-masing

sebesar 203,4 persen (YoY) dan 178,5

persen (YoY). Industri Kertas dan

Printing; Industri Logam Dasar, Barang

Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya; Industri Makanan; serta

Industri Kimia dan Farmasi tumbuh

pada triwulan II tahun 2020. Namun

demikian, Industri Kayu; Industri

Mesin, Elektronik, Instrumen

Kedokteran, Presisi, Optik dan Jam;

Industri Kendaraan Bermotor dan

Peralatan Transportasi Lainnya;

Industri Mineral Non Metal; Industri

Karet dan Plastik; dan Industri Tekstil

mengalami penurunan dibandingkan

periode yang sama tahun 2019.

Realisasi PMA terbesar adalah

Listrik, Gas dan Air.

Sektor listrik, gas, dan air; serta Barang

Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya

merupakan sektor utama penopang

investasi PMA dengan share masing-

masing sebesar 21,6 persen dan 19,6

persen dari total investasi PMA. Pada

triwulan II tahun 2020, sektor listrik,

gas, dan air tumbuh sebesar 61,7

persen (QtQ) dan 4,0 persen (YoY).

Sedangkan, sektor industri logam

dasar, barang logam, barang logam,

bukan mesin dan peralatannya

menurun 16,4 persen (QtQ) dan

meningkat sebesar 48,5 persen (YoY).

Selain kedua sektor utama tersebut,

pada triwulan II tahun 2020, meskipun

hanya memiliki share sebesar 7,4

persen dari keseluruhan PMA,

investasi PMA pada sektor industri

makanan memiliki pertumbuhan

Page 30: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

28

tertinggi sebesar 62,3 persen (QtQ),

dan 49,7 persen (YoY).

Berdasarkan negara asal investasi,

Singapura menjadi negara asal

PMA terbesar.

Berdasarkan sektornya, investor dari

Singapura, Hong Kong dan Tiongkok

lebih banyak melakukan investasi

pada sektor Industri Logam Dasar,

Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya. Sedangkan Jepang dan

Korea Selatan lebih banyak melakukan

investasi pada sektor Listrik, Gas dan

Air. Pada triwulan II tahun 2020,

investasi dari Hongkong dan Korea

Selatan mengalami peningkatan yang

ditunjukkan dengan pertumbuhan

tertinggi baik secara triwulanan

maupun tahunan.

Lima negara asal PMA dengan realisasi

terbesar pada triwulan II tahun 2020

adalah: Singapura sebesar Rp28,1

triliun; Hongkong sebesar Rp16,7

triliun; Tiongkok sebesar Rp16,4 triliun;

Jepang sebesar Rp8,8 triliun dan Korea

Selatan sebesar Rp8 triliun.

Berdasarkan tujuan lokasi investasi,

lima provinsi dengan realisasi PMA

terbesar pada triwulan II tahun 2020

adalah Jawa Barat sebesar Rp19,5

triliun; DKI Jakarta sebesar Rp12,2

triliun; Jawa Timur sebesar Rp7,7

triliun; Sulawesi Tengah sebesar Rp6,4

triliun; dan Banten sebesar Rp5,9

triliun.

Tabel 7 Realisasi PMA Terbesar

Berdasarkan Sektor, Negara Asal, dan

Lokasi

Uraian

Nilai

Q2 2020

(triliun Rp)

Growth (%) Share

thd Total

PMA (%) QtQ YoY

SEKTOR

Listrik, Gas dan

Air 21,1 61,7 4,0 21,6

Industri Logam

Dasar, Barang

Logam, Bukan

Mesin dan

Peralatannya

19,1 -16,4 48,5 19,6

Transportasi,

Gudang dan

Komunikasi

9,3 -22,8 -34,5 9,6

Real Estate,

Industri Estate

dan Kegiatan

Bisnis

7,6 -16,2 -18,7 7,8

Industri

Makanan 7,3 62,3 49,7 7,4

NEGARA ASAL

Singapura 28,1 -28,4 14,1 28,8

Hong Kong 16,7 83,4 59,4 17,2

Tiongkok 16,4 -11,3 0,9 16,8

Jepang 8,8 0,7 -50,3 9,0

Korea Selatan 8,0 323,8 101,0 8,2

LOKASI

Jawa Barat 19,5 41,9 -13,4 20,0

DKI Jakarta 12,2 -11,1 -9,9 12,5

Jawa Timur 7,7 54,3 96,7 7,9

Sulawesi Tengah 6,4 24,4 16,7 6,6

Banten 5,9 22,5 -22,8 6,1

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman

Modal

Realisasi investasi terbesar berada

di Pulau Jawa.

Pada triwulan II tahun 2020, realisasi

investasi masih terpusat di pulau Jawa

dengan nilai sebesar Rp100,6 triliun

dan distribusi sebesar 52,4 persen dari

total realisasi investasi. Namun

demikian, terdapat potensi

penyebaran investasi yang lebih

merata ke luar Jawa terutama Sulawesi

Page 31: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

29

dengan peningkatan realisasi investasi

57,1 persen (QtQ) dan 20,3 persen

(YoY).

Tabel 8 Realisasi Investasi Berdasarkan

Lokasi

Uraian

Nilai

Q2 2020

(triliun Rp)

Growth (%) Share thd

Realisasi

Investasi

(%) QtQ YoY

Jawa 100,6 -8,6 -7,6 52,4

Luar Jawa 91,3 -12,8 -0,4 47,6

Sumatera 41,1 -28,2 13,4 21,4

Kalimantan 19,4 35,2 -7,1 10,1

Bali dan Nusra 4,8 -11,3 -25,5 2,5

Sulawesi 21,2 57,1 20,3 11,1

Maluku 3,5 -70,7 -22,0 1,8

Papua 1,2 -43,7 -79,2 0,6

Kawasan Barat

Indonesia 141,7 -15,3 -2,3 73,8

Kawasan Timur

Indonesia 50,2 5,8 -9,4 26,2

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman

Modal

Realisasi PMDN terbesar adalah

Transportasi, Gudang dan

Telekomunikasi.

Berdasarkan sektor/bidang usaha,

lima sektor dengan kontribusi terbesar

pada realisasi PMDN triwulan II tahun

2020 adalah: (1) Transportasi, Gudang

dan Telekomunikasi; (2) Konstruksi; (3)

Industri Makanan; (4) Listrik, Gas dan

Air; dan (5) Tanaman Pangan,

Perkebunan dan Peternakan. Investasi

PMDN pada sektor Listrik, Gas dan Air

investasi memiliki pertumbuhan

tertinggi yaitu sebesar 70,0 persen

(QtQ) dan 176,5 persen (YoY).

Sedangkan, Transportasi, Gudang dan

Komunikasi serta Perkebunan dan

Peternakan menurun masing-masing

sebesar 52,9 persen (QtQ) dan 12,4

persen (YoY), serta 15,7 persen (QtQ)

dan 30,8 persen (YoY).

Berdasarkan lokasi, lima provinsi

dengan realisasi PMDN terbesar pada

triwulan II tahun 2020 adalah DKI

Jakarta sebesar Rp17,9 triliun; Jawa

Timur sebesar Rp11,9 triliun; Jawa

Barat sebesar Rp8,5 triliun; Banten

sebesar Rp7,7 triliun; dan Riau sebesar

Rp7,2 triliun. Namun demikian, DKI

Jakarta dan Banten memiliki

pertumbuhan investasi PMDN

terbesar pada triwulan II tahun 2020

baik dibandingkan triwulan

sebelumnya maupun triwulan II tahun

2019.

Tabel 9 Sektor dan Lokasi PMDN

Terbesar

Uraian

Nilai

Q2 2020

(triliun Rp)

Growth (%) Share thd

Total

PMDN(%) QtQ YoY

SEKTOR

Transportasi,

Gudang dan

Komunikasi

17,7 -52,9 -12,4 18,8

Konstruksi 11,8 -16,3 -1,3 12,5

Industri

Makanan 10,8 47,3 -12,7 11,4

Listrik, Gas

dan Air 9,4 70,0 176,5 10,0

Tanaman

Pangan,

Perkebunan

dan

Peternakan

8,7 -15,7 -30,8 9,2

LOKASI

DKI Jakarta 17,9 157,0 10,0 18,9

Jawa Timur 11,9 -55,3 -23,3 12,6

Jawa Barat 8,5 -49,0 -4,1 9,0

Banten 7,7 245,1 75,2 8,2

Riau 7,2 -7,7 -21,4 7,6

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman

Modal

Page 32: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

30

Penyerapan Tenaga Kerja PMDN

mencapai 145,3 ribu orang

sedangkan Penyerapan Tenaga

Kerja PMA mencapai 117,8 ribu

orang.

Investasi PMA dan PMDN mendorong

perluasan lapangan kerja. Pada

triwulan II tahun 2020, total

penyerapan tenaga kerja sebesar

263,1 ribu orang dengan penciptaan

lapangan kerja dari PMDN (55,2

persen dari total tenaga kerja yang

tercipta), lebih tinggi dari PMA (44,8

persen dari total tenaga kerja yang

tercipta).

Tabel 10 Penyerapan Tenaga Kerja

Uraian

Nilai

Q2

2020

(orang)

Growth (%) Share thd

Total

Penyerapan

TK (%) QtQ YoY

Penyerapan

Tenaga Kerja

PMDN

145.311 -3,9 2,9 55,2

Penyerapan

Tenaga Kerja

PMA

117.798 -22,5 3,2 44,8

Total

Penyerapan

Tenaga Kerja

263.109 -13,2 3,1 100,0

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman

Modal

Industri

PDB industri pengolahan turun

sebesar 6,2 persen (YoY). Hal ini

disebabkan oleh pelemahan

permintaan daya beli masyarakat yang

masih berlanjut, pelambatan aktivitas

perdagangan global, dan pelemahan

utilisasi pabrik di masa Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB).

Gambar 8 Pertumbuhan Industri

Pengolahan Nonmigas

Sumber: Badan Pusat Statistik

Nilai tambah sektor industri

pengolahan pada triwulan II tahun

2020 mencapai Rp732,56 triliun, atau

berkontribusi sebesar 19,87 persen

dari PDB. Sekitar 89,74 persen dari

PDB industri pengolahan tersebut

disumbangkan oleh industri

pengolahan nonmigas. Kontribusi

industri pengolahan nonmigas pada

triwulan II tahun 2020 mencapai 17,83

persen dari PDB nasional.

Pemerintah telah menyediakan

berbagai bantuan untuk menjaga

kinerja industri pengolahan ditengah

masa Covid-19, antara lain melalui

kebijakan: (i) penurunan harga gas

menjadi USD6/mmbtu bagi subsektor

tertentu; (ii) penerapan Izin

Operasional dan Mobilitas Kegiatan

Industri (IOMKI) untuk menjaga

utilisasi pabrik, terutama pada

subsektor esensial yang memiliki

peran penting dalam penanganan

pandemi Covid-19 seperti industri

makanan dan minuman, serta kimia

5,0 4,9 5,0 5,1 5,2 5,0

-1,3

5,65,1

4,44,94,8

4,3

-1,9

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020SEM -

1

(per

sen

)

Pertumbuhan PDB Nasional

Industri Pengolahan Non Migas

Page 33: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

31

dan farmasi; (iii) stimulus fiskal, seperti

relaksasi PPh 21, 22, dan 25, dan (iv)

stimulus nonfiskal, seperti

peningkatan kemudahan ekspor

impor. Industri pengolahan dalam

skala mikro, kecil dan menengah juga

mendapatkan stimulus kredit melalui

Kredit Usaha Rakyat (KUR),

restrukturisasi kredit serta kredit mikro

tanpa bunga.

Gambar 9 Pertumbuhan Subsektor

Industri Pengolahan Nonmigas

Sumber: Badan Pusat Statistik

Nilai ekspor produk industri

pengolahan pada triwulan II tahun

2020 hanya mencapai USD27,76 miliar,

atau menurun 10,57 persen (YoY).

Penurunan kinerja ekspor produk

industri pengolahan disebabkan oleh

pelemahan aktivitas perdagangan

global sejak beberapa triwulan

terakhir dan diperparah dengan

adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah telah melakukan berbagai

upaya untuk mendorong aktivitas

ekspor dan impor, yaitu melalui

penerapan kebijakan relaksasi

persyaratan ekspor dan impor yang

diharapkan dapat meningkatkan

jaminan pasokan bahan baku industri.

Realisasi dari kemudahan prosedur ini

juga masih perlu dipercepat karena

sampai saat ini belum mampu

menahan laju penurunan ekspor dan

impor di sektor industri pengolahan

nasional.

Gambar 10 Ekspor Produk Industri

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada triwulan II tahun 2020, realisasi

PMDN sektor manufaktur mencapai

USD23,0 miliar atau tumbuh positif

sebesar 3,6 persen (YoY).

Pertumbuhan tersebut melambat

dibandingkan dengan triwulan I tahun

2020 yang sebesar 22,9 persen.

Kontribusi PMDN sektor manufaktur

terhadap total PMDN sebesar 24,4

-14,8

-11,3

-7,9

-7,2

-6,4

-6,4

-5,0

-5,0

-4,5

-3,5

1,0

2,0

2,8

3,4

7,1

-2,1

-1,9

Alat Angkutan

Mesin dan Perlengkapan

Tekstil dan Pakaian Jadi

Barang Galian Bukan Logam

Barang Logam dll

Karet dll

Furnitur

Pengolahan Lainnya

Kulit dll

Pengolahan Tembakau

Kayu dll

Makanan dan Minuman

Kertas dll

Logam Dasar

Kimia dll

Industri Pengolahan

Industri Nonmigas

(persen)

27,8

-10,6-20

-10

0

10

20

30

0

5

10

15

20

25

30

35

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

(mili

ar U

SD)

Ekspor Produk Industri (miliar USD)

Pertumbuhan Ekspor Produk Industri(persen)

Page 34: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

32

persen. PMDN sektor manufaktur

terbesar pada subsektor industri

makanan sebesar USD10,8 miliar, yang

diikuti dengan industri kimia dan

farmasi sebesar USD4,7 Miliar, serta

industri logam dasar sebesar USD1,6

miliar.

Gambar 11 PMDN Sektor Industri

Sumber: BKPM

Pertumbuhan PMDN yang paling

tinggi (YoY) terjadi pada industri

barang dari kulit dan alas kaki sebesar

1.340,2 persen, industri mesin dan

elektronik sebesar 132,6 persen, dan

industri galian nonlogam sebesar 92,0

persen.

Nilai realisasi PMA sektor industri

pengolahan pada triwulan II tahun

2020 mencapai USD2,9 miliar, atau

meningkat sebesar 16,1 persen (YoY).

Kontribusi PMA sektor industri

terhadap total PMA sebesar 43,6

persen. Nilai PMA sektor industri

pengolahan terbesar adalah industri

logam dasar dan barang dari logam

yaitu USD1,3 miliar. Kontribusi PMA

terbesar pada triwulan II tahun 2020

terdapat di industri makanan

(USD504,3 juta), industri kimia dan

farmasi (USD346,5 juta), dan industri

kendaraan bermotor (USD199,3 juta).

Gambar 12 PMA Sektor Industri

Sumber: BKPM

Realisasi investasi PMDN dan PMA

melambat secara bersamaan

dibandingkan dengan triwulan I tahun

2020. Pemerintah telah berupaya

untuk menjaga arus investasi di masa

Covid-19, antara lain melalui fasilitasi

investasi, dan optimalisasi Online

Single Submission (OSS), dorongan

penyiapan kawasan industri yang

dilakukan oleh BUMN untuk

menampung relokasi investasi asing,

serta melanjutkan penyelesaian

permasalahan operasional pada

proyek-proyek investasi asing besar

yang tertunda.

Kinerja industri pengolahan selama

masa pandemi Covid-19 dipengaruhi

oleh daya beli masyarakat. Selama

pandemi, operasionalisasi pabrik

23,0

3,6

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

5

10

15

20

25

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

(mili

ar U

SD)

PMDN Pertumbuhan PMDN

3,0

16,1

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

(mili

ar U

SD)

PMA Pertumbuhan PMA

Page 35: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

33

otomotif berkurang, bahkan tidak

berproduksi dan hanya mengandalkan

penjualan stok yang ada. Langkah ini

merupakan respon dari kelesuan pasar

domestik dalam konsumsi barang-

barang kebutuhan tersier (durable

goods), termasuk otomotif.

Gambar 13 Produksi Mobil

Sumber: CEIC

Kondisi ini mengakibatkan produksi

mobil pada triwulan II tahun 2020

sebesar 41.520 unit, atau menurun

cukup signifikan sebesar 85,0 persen

(YoY). Penurunan ini terjadi pada

seluruh segmen mobil. Penurunan

terbesar terjadi pada jenis mobil Multi

Purpose Vehicles (MPV) berkapasitas

1500-2000 cc sebesar 94,8 persen, truk

kapasitas kurang dari 5 ton turun 90,4

persen, MPV berkapasitas kurang dari

1500 cc turun 86,4 persen, dan truk

kapasitas 5-24 ton turun 85,6 persen.

Penjualan mobil penumpang juga

terkontraksi signifikan pada triwulan II

tahun 2020. Kondisi ini berbeda

dengan tren pada tahun-tahun

sebelumnya dimana penjualan mobil

yang meningkat menjelang hari raya.

Penurunan ini disebabkan oleh

penurunan pendapatan masyarakat

(disposable income) akibat pelemahan

ekonomi nasional secara keseluruhan

akibat pandemi Covid-19.

Gambar 14 Penjualan Mobil

Sumber: CEIC

Pada triwulan II tahun 2020, penjualan

mobil hanya mencapai 24.042 unit

atau menurun sebesar 89,4 persen.

Penurunan penjualan mobil terbesar

terjadi pada segmen mobil MPV

berkapasitas kurang dari 1500 cc turn

92,7 persen, segmen mobil MPV

berkapasitas 1500-2500 cc turun 86,21

persen, dan segmen truk berkapasitas

lebih dari 24 ton turun 85,32 persen.

Pemulihan ekonomi diharapkan dapat

meningkatkan kepercayaan

masyarakat, serta memulihkan daya

beli dan kemampuan masyarakat

untuk belanja barang-barang

kebutuhan tersier, termasuk mobil dan

motor.

41,5

-85,0-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

(rib

u u

nit

)

Produksi Mobil

Pertumbuhan Produksi Mobil

24,0

-89,4

-100

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

0

50

100

150

200

250

300

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

(rib

u u

nit

)

Penjualan Mobil

Pertumbuhan Penjualan Mobil

Page 36: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

34

Gambar 15 Produksi, Penjualan

Domestik, dan Ekspor Semen

Sumber: CEIC

Penurunan aktivitas industri juga

dikonfirmasi dari sektor konstruksi,

khususnya konsumsi semen. Pada

triwulan II tahun 2020, sektor

konstruksi mengalami penurunan

sebesar 5,4 persen (YoY). Penjualan

semen pada triwulan II tahun 2020

hanya sebesar 10,5 juta ton, atau

tumbuh negatif sebesar 23,9 persen

(YoY). Penurunan ini berkaitan dengan

penundaan beberapa proyek

konstruksi pemerintah dan swasta.

Produksi semen sendiri pada triwulan

II tahun 2020 hanya sebesar 12,1 juta

ton atau mengalami kontraksi sebesar

20,4 persen. Di sisi lain, ekspor semen

pada triwulan II tahun 2020 meningkat

sebesar 14,4 persen, atau mencapai

1,6 juta ton. Negara tujuan ekspor

semen terbesar adalah Tiongkok

dengan proporsi 40 persen.

Gambar 16 Indonesia Headline PMI Manufacturing

Sumber: CEIC

Terlepas dari tren kinerja sektor

industri pengolahan selama ini,

prospek pemulihan industri

pengolahan tetap positif. Nilai

Purchasing Manager Index (PMI)

Indonesia yang jatuh pada level 27,5

pada bulan April 2020, secara

bertahap telah meningkat menjadi

39,1 pada bulan Juni 2020 dan 46,9

pada bulan Juli 2020. Perkembangan

nilai PMI ini menunjukkan perbaikan

ekspektasi pelaku usaha terhadap

2

10

17,115,1

21,322,6

16,3

12,1

,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020 Penjualan Semen (juta ton)

Ekspor (juta ton)

Produksi Semen (juta ton)

27,5

39,1

46,9

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

55,0

Jan

-15

Mar

-15

May

-15

Jul-

15

Sep

-15

No

v-15

Jan

-16

Mar

-16

May

-16

Jul-

16

Sep

-16

No

v-16

Jan

-17

Mar

-17

May

-17

Jul-

17

Sep

-17

No

v-17

Jan

-18

Mar

-18

May

-18

Jul-

18

Sep

-18

No

v-18

Jan

-19

Mar

-19

May

-19

Jul-

19

Sep

-19

No

v-19

Jan

-20

Mar

-20

Mei

-20

Jul-

20

Page 37: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

35

peluang meningkatkan aktivitas

industri pengolahan, seiring dengan

pelonggaran PSBB di beberapa

provinsi yang menjadi basis sektor

industri pengolahan nasional. Namun,

aspek PMI yang tetap perlu

diperhatikan adalah prospek ekspor

dan penyerapan tenaga kerja yang

diperkirakan belum pulih dalam waktu

singkat.

Pariwisata

Gambar 17 Kunjungan Wisman dan

Nilai Ekspor Jasa Perjalanan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Indonesia masih mengalami

peningkatan kasus pandemi Covid-19

sehingga negara-negara sumber

wisman utama masih menerapkan

kebijakan membatasi warganya untuk

berkunjung ke Indonesia. Kebijakan ini

berdampak secara signifikan pada

penurunan aktivitas penerbangan dan

kunjungan wisman ke Indonesia.

Pada triwulan II tahun 2020, jumlah

wisatawan mancanegara (Wisman)

yang berkunjung ke Indonesia hanya

sebesar 484.000 orang atau tumbuh

negatif sebesar 87,7 persen (YoY).

Jumlah kunjungan wisman pada

triwulan II tahun 2020 juga turun

sebesar 81,6 persen (QtQ).

Berdasarkan pintu masuk, jumlah

wisman yang masuk melalui pintu

udara pada triwulan II tahun 2020

hanya sebesar 2.704 orang, atau turun

99,9 persen (QtQ). Wisman yang

berkunjung ke Indonesia didominasi

oleh wisman dari negara yang

berbatasan langsung dengan

Indonesia, yaitu Malaysia dan Timor

Leste dengan proporsi sebesar 91,0

persen dari total wisman.

Gambar 18 Kunjungan Wisatawan

Mancanegara berdasarkan Pintu Masuk

Sumber: Badan Pusat Statistik

Penurunan jumlah kunjungan wisman

juga menyebabkan penurunan nilai

ekspor jasa (devisa) pariwisata pada

triwulan II tahun 2020. Nilai devisa

pariwisata mencapai USD0,08 miliar,

atau turun sebesar 97,6 persen dari

periode sebelumnya (YoY). Rata-rata

pengeluaran wisman per kunjungan

hanya mencapai USD182, jauh lebih

48488,4

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

5.000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(rib

u o

ran

g)

Wisman (ribu orang) Jasa Perjalanan (juta USD)

2.704

144.465

336.801

1.599.598

602.383

405.032

Pintu Udara

Pintu Laut

Pintu Darat

Q1 2020 Q2 2020

Page 38: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

36

rendah dari triwulan sebelumnya yaitu

rata-rata USD1.107 per orang per

kunjungan.

Tren penurunan yang signifikan dalam

kunjungan wisatawan nusantara

(wisnus) juga terjadi seiring dengan

pemberlakuan jaga jarak (social

distancing), kebijakan untuk kerja dari

rumah (work from home), serta adanya

kebijakan pemerintah untuk melarang

masyarakat melakukan mudik di hari

raya Idul Fitri. Kondisi ini

menyebabkan mobilitas masyarakat

untuk berwisata, bahkan di dalam kota

menjadi sangat terbatas.

Kondisi ini dapat diamati dari

perkembangan penumpang di

berbagai moda angkutan. Pada

triwulan II tahun 2020, jumlah

penumpang kereta api hanya sebesar

20 juta orang atau menurun sebesar

80,5 persen (YoY). Jumlah penumpang

pesawat domestik, dan penumpang

kapal laut juga turun signifikan,

masing masing sebesar 90,5 persen

dan 76,3 persen (YoY). Total aktivitas

bepergian domestik sebesar 23 Juta

orang penumpang, atau jauh lebih

rendah yang mencapai 130 juta orang

penumpang (YoY).

Gambar 19 Jumlah Penumpang

Transportasi Nasional

(a) Kereta Api

(b) Pesawat Domestik

(c) Angkutan Laut

Sumber: Badan Pusat Statistik

106,0

89,8

20,7

0

20

40

60

80

100

120

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(ju

ta o

ran

g)

17,916,7

1,7

0

5

10

15

20

25

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(ju

ta o

ran

g)

6,3 6,1

1,5

0

1

2

3

4

5

6

7

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(ju

ta o

ran

g)

Page 39: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

37

Penurunan kunjungan wisman serta

wisnus berdampak pada tingkat

penghunian kamar (TPK) hotel di

Indonesia. Pada triwulan II tahun 2020,

TPK Indonesia adalah sebesar 15,6

persen, atau turun dibandingkan

triwulan I tahun 2020 yang sebesar

43,5 persen. Sementara itu, lama

tinggal wisatawan di hotel berbintang

tidak mengalami perubahan yang

berarti.

Gambar 20 Tingkat Penghunian Kamar

Hotel

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 21 Lama Tinggal Wisatawan

Sumber: Badan Pusat Statistik

DKI Jakarta dan Bali, sebagai dua

provinsi dengan penyediaan

akomodasi terbesar di Indonesia,

mengalami penurunan TPK yang

cukup signifikan. TPK hotel di DKI

Jakarta turun dari 47,5 persen pada

triwulan I tahun 2020 menjadi 23,5

persen di triwulan II tahun 2020. Pada

periode yang sama, TPK hotel di Bali

juga turun dari 43,6 persen menjadi

2,5 persen.

Penurunan permintaan akomodasi ini

mengakibatkan penutupan banyak

hotel di Indonesia baik sementara

maupun permanen. Kondisi ini

menyebabkan terjadinya PHK tenaga

kerja pariwisata di industri perhotelan.

Gambar 22 Tingkat Penghunian Kamar

Hotel DKI Jakarta dan Bali

Sumber: Badan Pusat Statistik

Penurunan aktivitas pariwisata juga

ditunjukkan oleh penurunan nilai

tambah subsektor penyediaan

akomodasi dan subsektor penyediaan

makan minum. Pada triwulan II tahun

2020, nilai tambah di sektor

akomodasi dan penyediaan makan

49,9

43,5

15,6

0

10

20

30

40

50

60

70

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(per

sen

)

1,84

1,821,83

1,7

1,75

1,8

1,85

1,9

1,95

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(har

i)

23,5

2,5

47,5

43,6

0 20 40 60

DKI Jakarta

Bali

(persen)

Q1 2020 Q2 2020

Page 40: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

38

minum mencapai masing-masing

sebesar Rp13,4 triliun dan Rp70,7

triliun. Nilai tambah tersebut

mengalami penurunan sebesar 44,7

persen untuk subsektor penyediaan

akomodasi, dan sebesar 16,3 persen

untuk subsektor penyediaan makan

minum (YoY).

Gambar 23 Pertumbuhan Sektor

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

Sumber: Badan Pusat Statistik

2.2 Produk Domestik

Regional Bruto

Pertumbuhan ekonomi di sebagian

besar wilayah Indonesia pada triwulan

II tahun 2020 mengalami kontraksi,

kecuali Maluku dan Papua.

Pertumbuhan ekonomi wilayah

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta

Maluku dan Papua berada di atas

pertumbuhan nasional, sementara

wilayah Jawa serta Bali dan Nusa

Tenggara berada di bawah

pertumbuhan nasional. Secara umum,

sektor transportasi dan pergudangan

di seluruh wilayah mengalami

kontraksi seiring dengan kebijakan

PSBB.

Gambar 24 Pertumbuhan dan

Kontribusi Ekonomi Pada Triwulan II

Secara Spasial

Sumber: Badan Pusat Statistik

Ekonomi wilayah Maluku dan

Papua tetap tumbuh.

Secara agregat, wilayah Maluku dan

Papua tumbuh lebih lambat

dibandingkan triwulan I tahun 2020.

Pada triwulan II tahun 2020, Papua dan

Papua Barat tumbuh positif. Provinsi

Papua pada triwulan II tahun 2020

tumbuh sebesar 4,5 persen (YoY), lebih

tinggi daripada triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 1,5 persen (YoY).

Tingginya pertumbuhan ini

disumbang oleh sektor pertambangan

dan penggalian yang tumbuh sebesar

29,9 persen (YoY). Hal ini sejalan

dengan peningkatan produksi

tembaga dan emas di Papua.

Sementara itu, Papua Barat pada

triwulan II tahun 2020 tumbuh sebesar

0,5 persen (YoY), lebih lambat

-44,72

-16,34

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2

2 0 1 9 2 0 2 0Pertumbuhan Subsektor Peny. Akomodasi(%, YoY)

Pertumbuhan Subsektor Peny. MakanMinum (%, YoY)

-3,0

-6,7

-6,3

-4,4

-2,8

2,4

-50 0 50 100

Sumatera

Jawa

Bali Nusra

Kalimantan

Sulawesi

Maluku Papua

Kontribusi Pertumbuhan

Page 41: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

39

daripada triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh sektor

industri pengolahan yang tumbuh 5,0

persen (YoY) pada triwulan II tahun

2020, lebih tinggi dari triwulan

sebelumnya yang hanya tumbuh

sebesar 1,1 persen (YoY).

Pertumbuhan sektor industri

pengolahan yang tinggi didorong oleh

peningkatan produksi komoditas

logam.

Maluku dan Maluku Utara mengalami

kontraksi pertumbuhan. Pada triwulan

II tahun 2020, provinsi Maluku

terkontraksi sebesar 0,9 persen (YoY).

Kontraksi di Maluku disumbang oleh

sektor transportasi yang terkontraksi

cukup dalam, yaitu sebesar 18,0

persen (YoY). Sementara itu, sektor

pertanian masih tumbuh sebesar 2,2

persen (YoY). Sejalan dengan provinsi

Maluku, pertumbuhan provinsi

Maluku Utara pada triwulan II tahun

2020 mengalami kontraksi sebesar 0,2

persen (YoY). Kontraksi tertinggi

terjadi pada sektor penyediaan

akomodasi dan makan-minum serta

transportasi dan pergudangan yaitu

sebesar 29,4 persen (YoY) dan 28,2

persen (YoY). Di sisi lain, sektor industri

pengolahan tumbuh sebesar 60,5

persen (YoY).

Kontraksi tertinggi di Sulawesi

terjadi di Sulawesi Utara dan

Sulawesi Selatan.

Secara agregat, pada triwulan II tahun

2020 wilayah Sulawesi terkontraksi

sebesar 2,8 persen (YoY). Kontraksi

terdalam terjadi di Sulawesi Utara dan

Sulawesi Selatan yaitu terkontraksi

sebesar 3,9 persen (YoY) untuk kedua

provinsi tersebut. Kontraksi di

Sulawesi Utara berasal dari tingginya

kontraksi di sektor transportasi dan

pergudangan sebesar 31,5 persen

(YoY). Selain itu, sektor akomodasi dan

makan minum terkontraksi hingga

50,3 persen (YoY). Hal tersebut

disebabkan oleh tidak adanya

kunjungan wisatawan mancanegara

pada bulan April dan Mei. Sementara

pada bulan Juni, kunjungan wisatawan

mancanegara hanya sebesar 267

orang yang berasal dari Tiongkok (98,9

persen) dan Malaysia (1,1 persen). Di

sisi lain, sektor pertanian dan industri

pengolahan tumbuh positif masing-

masing sebesar 1,5 persen (YoY) dan

5,2 persen (YoY).

Kontraksi di Sulawesi Selatan terjadi

karena kontraksi di sektor transportasi

dan pergudangan, perdagangan, serta

industri pengolahan yang masing-

masing terkontraksi sebesar 51,1; 8,3;

dan 8,2 persen (YoY). Sektor

akomodasi juga terkontraksi cukup

dalam hingga 30,9 persen (YoY).

Sementara sektor informasi dan

komunikasi tumbuh paling tinggi

sebesar 10,5 persen (YoY). Sektor

pertanian dengan kontribusi tertinggi

terhadap PDRB Sulawesi Selatan,

tumbuh 2,5 persen (YoY).

Pertumbuhan tersebut didorong oleh

panen raya.

Walaupun semua provinsi di Sulawesi

terkontraksi, Sulawesi Tengah dan

Page 42: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

40

Gorontalo merupakan provinsi yang

kontraksinya relatif lebih rendah yaitu

masing-masing sebesar 0,1 dan 0,3

persen (YoY). Rendahnya kontraksi di

Sulawesi Tengah didorong oleh

tingginya pertumbuhan sektor industri

pengolahan serta pertambangan dan

penggalian yang masing-masing

tumbuh sebesar 21,1 dan 9,5 persen

(YoY). Sedangkan, rendahnya

kontraksi di Gorontalo didorong oleh

masih tumbuhnya sektor jasa

keuangan, jasa pendidikan, dan

infokom yang masing-masing tumbuh

sebesar 13,2; 9,9; dan 8,5 persen (YoY).

Semua Provinsi di Kalimantan

mengalami kontraksi.

Wilayah Kalimantan secara agregat

terkontraksi sebesar 4,4 persen (YoY)

pada triwulan II tahun 2020. Provinsi

Kalimantan Timur menjadi provinsi

yang mengalami kontraksi paling

dalam yaitu sebesar 5,5 persen (YoY).

Kontraksi ini disebabkan oleh

kontraksi sektor pertambangan dan

penggalian serta industri pengolahan

yang merupakan sektor utama di

Kalimantan Timur. Pertambangan

terkontraksi sebesar 6,9 persen (YoY)

seiring dengan penurunan permintaan

batu bara negara tujuan ekspor utama

yaitu Tiongkok dan India. Lebih lanjut,

industri pengolahan terkontraksi

sebesar 7,7 persen (YoY).

Sementara itu, Kalimantan Selatan

terjadi kontraksi yang paling rendah

dibanding dengan provinsi lain di

Kalimantan. Kontraksi di Kalimantan

Selatan pada triwulan II tahun 2020

sebesar 2,6 persen (YoY). Hampir

semua sektor mengalami kontraksi

dengan tingkat kontraksi yang tidak

terlalu dalam. Kontraksi tertinggi

terjadi di sektor transportasi dan

pergudangan yang tercatat sebesar

9,2 persen (YoY). Sementara, tiga

sektor utama di Kalimantan Selatan

yaitu pertanian, pertambangan, dan

industri pengolahan terkontraksi

masing-masing sebesar 0,6; 6,0; dan

1,9 persen (YoY).

Tingginya kontraksi Bali Nusra

berasal dari Bali.

Secara agregat, wilayah Bali dan Nusa

Tenggara terkontraksi sebesar 6,3

persen (YoY) pada triwulan II tahun

2020. Kontraksi terbesar terjadi di

Provinsi Bali yaitu sebesar 11,0 persen

(YoY). Pandemi Covid-19 berdampak

besar pada penurunan aktivitas

pariwisata yang merupakan

kontributor utama ekonomi Bali. Hal

ini sejalan dengan penurunan jumlah

wisatawan mancanegara yang datang

ke Bali pada bulan April hingga Juni

yang turun hingga 99,9 persen (YoY).

Lebih lanjut, kategori lapangan usaha

yang memiliki keterkaitan erat dengan

pariwisata mengalami penurunan,

seperti akomodasi dan makanan

minuman sebesar 39,5 persen (YoY)

serta transportasi sebesar 33,1 persen

(YoY).

Meskipun terjadi kontraksi, provinsi

Nusa Tenggara Barat menjadi provinsi

yang pertumbuhannya lebih baik

Page 43: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

41

dibandingkan provinsi lainnya di

wilayah Bali dan Nusa Tenggara

dengan kontraksi pertumbuhan

sebesar 1,4 persen (YoY) pada triwulan

II tahun 2020. Sektor yang mengalami

kontraksi tinggi, yaitu penyediaan

akomodasi dan makan minum serta

transportasi dan pergudangan yang

mengalami kontraksi sebesar 58,7

persen (YoY) dan 58,1 persen (YoY).

Sebaliknya, sektor pertanian dan

pertambangan yang merupakan

sektor utama, tumbuh tinggi, yaitu

masing-masing sebesar 7,9 dan 47,8

persen (YoY). Penyebab tingginya

pertumbuhan di sektor pertambangan

salah satunya disebabkan oleh faktor

base effect dimana pertumbuhan pada

triwulan II tahun 2019 mengalami

kontraksi yang cukup dalam sebesar

10,8 persen (YoY).

Provinsi Nusa Tenggara Timur

terkontraksi 2,0 persen (YoY).

Pelaksanaan PSBB menyebabkan

melambatnya mobilitas. Pemerintah

menutup pintu perbatasan Timor

Leste sejak 20 April 2020. Penyedia

transportasi laut, PT Pelni, juga

menghentikan pelayaran kapal. Di sisi

lain, Trans Nusa juga memperpanjang

pembatalan semua penerbangan

hingga beroperasi kembali pada 22

Juni 2020. Jumlah penumpang

angkutan udara yang tiba di NTT pada

triwulan II tahun 2020 turun hingga

84,1 persen (YoY). Kondisi tersebut

menyebabkan kinerja sektor

transportasi dan pergudangan NTT

turun 23,2 persen (YoY). Sepinya

pengunjung menyebabkan turunnya

penghasilan hotel dan restoran yang

terpaksa menutup usahanya

sementara waktu. Dampaknya terjadi

pada sektor akomodasi dan makan

minum yang terkontraksi sebesar 42,4

persen (YoY). Sementara kontraksi

terdalam terjadi pada sektor jasa

perusahaan yang turun hingga 52,5

persen (YoY). Sektor informasi dan

komunikasi tumbuh paling tinggi

sebesar 15,4 persen (YoY).

Kontraksi tertinggi wilayah Jawa

terjadi di Provinsi DKI Jakarta.

Secara agregat, pertumbuhan

ekonomi wilayah Jawa terkontraksi

sebesar 6,7 persen (YoY), menurun

tajam dari triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 3,4 persen (YoY). Pada

triwulan II tahun 2020, semua provinsi

di Pulau Jawa mengalami kontraksi.

Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi

yang mengalami kontraksi paling

dalam, yakni terkontraksi hingga 8,2

persen (YoY), diikuti oleh Provinsi

Banten yang terkontraksi hingga 7,4

persen (YoY).

Provinsi DKI Jakarta terkontraksi

hingga 8,2 persen (YoY), menurun

tajam dari triwulan sebelumnya yang

mampu tumbuh hingga 5,1 persen

(YoY). Salah satu penyebab

terkontraksinya perekonomian DKI

Jakarta adalah pandemi Covid-19

yang dampaknya sudah terasa sejak

awal Februari 2020. Terkontraksinya

pertumbuhan di DKI Jakarta

disebabkan oleh kontraksi yang cukup

dalam pada sektor industri

Page 44: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

42

pengolahan (20,5 persen, YoY),

penyediaan akomodasi dan makan

minum (34,8 persen, YoY), transportasi

dan pergudangan (23,5 persen, YoY).

Selain itu, pertumbuhan sektor

perdagangan juga mengalami

kontraksi yang cukup signifikan, yaitu

sebesar 13,7 persen (YoY) seiring

dengan menurunnya penjualan

kendaraan bermotor hingga 59,5

persen (YoY) dan menurunnya indeks

penjualan ritel riil hingga 52,7 persen

(YoY).

Jawa Tengah dan Jawa Timur

mengalami kontraksi sebesar 5,9

persen (YoY) pada triwulan II tahun

2020 dimana kontraksi ekonomi pada

kedua provinsi tersebut paling rendah

dibandingkan dengan kontraksi di

provinsi lain di Pulau Jawa. Lapangan

usaha yang tumbuh tinggi di Jawa

Tengah adalah sektor informasi dan

komunikasi yang tumbuh sebesar 18,8

persen (YoY) serta jasa kesehatan dan

kegiatan sosial yang tumbuh sebesar

7,1 persen (YoY). Di sisi lain, lapangan

usaha yang mengalami kontraksi

cukup dalam adalah sektor

transportasi dan pergudangan yang

terkontraksi sebesar 63,0 persen (YoY).

Industri pengolahan mengalami

kontraksi sebesar 4,4 persen (YoY)

sejalan dengan penurunan produksi

industri migas dan sebagian besar non

migas kecuali industri makanan dan

minum dan industri kimia.

Sektor yang tetap tumbuh positif di

Provinsi Jawa Timur pada triwulan II

tahun 2020 adalah sektor informasi

dan komunikasi yang tumbuh sebesar

10,4 persen (YoY), jasa kesehatan

tumbuh sebesar 8,9 persen (YoY).

Lebih lanjut, sektor pertanian tumbuh

sebesar 7,5 persen (YoY) yang

didorong oleh peningkatan produksi

tanaman pangan khususnya padi

karena peralihan bulan panen dari

Maret ke April. Lapangan usaha yang

terkontraksi cukup dalam diantaranya

adalah jasa lainnya yang terkontraksi

hingga 34,5 persen (YoY), transportasi

dan pergudangan yang terkontraksi

hingga 27,7 persen (YoY), dan

penyediaan akomodasi dan makan

minum yang terkontraksi hingga 18,6

persen (YoY). Berbagai sektor tersebut

terpuruk akibat pandemi Covid-19 dan

terjadi penurunan produksi di

berbagai sektor sebagai dampak dari

kebijakan PSBB.

Pertumbuhan wilayah Sumatera

terkontraksi secara menyeluruh.

Perekonomian wilayah Sumatera pada

triwulan II tahun 2020 terkontraksi

sebesar 3,0 persen (YoY), menurun

signifikan dibanding triwulan

sebelumnya yang mampu tumbuh

sebesar 3,2 persen (YoY). Kontraksi di

wilayah Sumatera terjadi menyeluruh

di semua provinsi dengan kontraksi

yang paling dalam terjadi di Provinsi

Kepulauan Riau sebesar 6,7 persen

(YoY).

Provinsi Sumatera Utara yang

merupakan provinsi dengan kontribusi

terbesar di wilayah Sumatera

terkontraksi hingga 2,4 persen (YoY).

Page 45: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

43

Hampir seluruh lapangan usaha

mengalami kontraksi dengan sektor

transportasi dan pergudangan turun

cukup dalam, yaitu sebesar 20,3

persen (YoY). Lebih lanjut, penyediaan

akomodasi dan makan minum serta

jasa perusahaan juga mengalami

kontraksi yang cukup dalam, yaitu

masing-masing sebesar 14,8 dan 7,7

persen (YoY). Beberapa sektor yang

masih tumbuh positif, diantaranya

adalah sektor informasi dan

komunikasi yang tumbuh sebesar 5,4

persen (YoY), administrasi

pemerintahan tumbuh sebesar 3,1

persen (YoY), dan pertanian yang

tumbuh sebesar 1,4 persen (YoY).

Lebih lanjut, Provinsi Riau yang

memiliki kontribusi terbesar kedua di

Sumatera terkontraksi sebesar 3,2

persen (YoY), menurun signifikan

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang dapat tumbuh

hingga 2,2 persen (YoY). Sektor

penyediaan akomodasi dan makan

minum terkontraksi cukup dalam

hingga 42,4 persen (YoY) seiring

dengan dampak dari kebijakan PSBB

dan pembatalan atau penundaan

kegiatan MICE (Meeting, Incentive,

Convention, Exhibition), diikuti oleh

kontraksi pada sektor transportasi dan

pergudangan sebesar 38,0 persen

(YoY). Penurunan penjualan mobil dan

motor seiring dengan melemahnya

daya beli masyarakat menyebabkan

terkontraksinya sektor perdagangan

hingga 22,1 persen. Sementara itu,

beberapa sektor yang masih tumbuh

positif, diantaranya adalah jasa

kesehatan yang tumbuh sebesar 15,1

persen (YoY), informasi dan

komunikasi tumbuh sebesar 11,4

persen (YoY), dan pengadaan listrik

tumbuh sebesar 11,3 persen (YoY).

Sementara itu, provinsi yang

mengalami kontraksi paling dalam di

Sumatera adalah provinsi Kepulauan

Riau yang terkontraksi hingga 6,7

persen (YoY). Kontraksi di provinsi ini

disebabkan oleh menurunnya kinerja

di hampir seluruh sektor, kecuali

industri pengolahan, informasi dan

komunikasi, dan administrasi

pemerintahan. Kontraksi terdalam

terjadi pada sektor jasa perusahaan,

yaitu sebesar 96,1 persen (YoY).

Page 46: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

44

Tabel 11 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah

Tahun 2015 – Triwulan II tahun 2020 (persen, YoY)

2015 2016 2017 2018 2019 2020:1 2020:2

Sumatera 3,5 4,3 4,3 4,5 4,6 3,3 -3,0

Aceh -0,7 3,3 4,2 4,6 4,1 3,2 -1,8

Sumut 5,1 5,2 5,1 5,2 5,2 4,7 -2,4

Sumbar 5,5 5,3 5,3 5,1 5,1 3,9 -4,9

Riau 0,2 2,2 2,7 2,3 2,8 2,2 -3,2

Jambi 4,2 4,4 4,6 4,7 4,4 1,9 -1,7

Sumsel 4,4 5,0 5,5 6,0 5,7 5,0 -1,4

Bengkulu 5,1 5,3 5,0 5,0 5,0 3,8 -0,5

Lampung 5,1 5,1 5,2 5,3 5,3 1,7 -3,6

Kep. Babel 4,1 4,1 4,5 4,5 3,3 1,4 -5,0

Kep. Riau 6,0 5,0 2,0 4,6 4,9 2,1 -6,7

Jawa 5,5 5,6 5,6 5,7 5,5 3,4 -6,7

DKI Jakarta 5,9 5,9 6,2 6,2 5,9 5,1 -8,2

Jabar 5,0 5,7 5,3 5,6 5,1 2,7 -6,0

Jateng 5,5 5,2 5,3 5,3 5,4 2,6 -5,9

DI Yogyakarta 5,0 5,0 5,3 6,2 6,6 -0,2 -6,7

Jatim 5,4 5,6 5,5 5,5 5,5 3,0 -5,9

Banten 5,4 5,3 5,7 5,8 5,5 3,2 -7,4

Bali Nusra 10,4 5,9 3,7 2,7 5,1 0,9 -6,3

Bali 6,0 6,3 5,6 6,4 5,6 -1,1 -11,0

NTB 21,8 5,8 0,1 -4,6 4,0 3,0 -1,4

NTT 4,9 5,1 5,1 5,1 5,2 3,0 -2,0

Kalimantan 1,4 2,0 4,3 3,9 5,0 2,3 -4,4

Kalbar 4,9 5,2 5,2 5,1 5,0 2,7 -3,4

Kalteng 7,0 6,3 6,7 5,6 6,2 3,0 -3,2

Kalsel 3,8 4,4 5,3 5,1 4,1 4,2 -2,6

Kaltim -1,2 -0,4 3,1 2,7 4,8 1,3 -5,5

Kaltara 3,4 3,6 6,8 6,0 6,9 5,0 -3,4

Sulawesi 8,2 7,4 7,0 6,7 6,7 3,8 -2,8

Sulut 6,1 6,2 6,3 6,0 5,7 4,3 -3,9

Sulteng 15,5 9,9 7,1 6,3 7,2 4,9 -0,1

Sulsel 7,2 7,4 7,2 7,1 6,9 3,1 -3,9

Sultra 6,9 6,5 6,8 6,4 6,5 4,4 -2,4

Gorontalo 6,2 6,5 6,7 6,5 6,4 4,1 -0,3

Sulbar 7,3 6,0 6,6 6,2 5,7 4,9 -0,8

Maluku Papua 6,3 7,4 4,9 7,0 -7,4 2,9 2,4

Maluku 5,5 5,7 5,8 5,9 5,6 4,0 -0,9

Maluku Utara 6,1 5,8 7,7 7,9 6,1 3,1 -0,2

Papua Barat 4,2 4,5 4,0 6,2 2,7 5,1 0,5

Papua 7,3 9,14 4,64 7,33 -15,7 1,5 4,5

NASIONAL 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02 2,97 -5,32

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Page 47: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

45

2.3 Fiskal

Pendapatan negara mengalami

penurunan, sementara belanja

negara meningkat sehingga

terdapat potensi pelebaran defisit.

Di tengah masa pandemi Covid-19

dan seiring dengan aktivitas ekonomi

yang melambat, kondisi pendapatan

negara pada triwulan II tahun 2020

mengalami kontraksi yang lebih dalam

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Hingga akhir triwulan II

tahun 2020, pertumbuhan

pendapatan dalam negeri turun 10,0

persen dibandingkan periode yang

sama pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, Penerimaan hibah naik

signifikan hingga 231,4 persen

dibandingkan periode yang sama

pada tahun sebelumnya. Secara

keseluruhan realisasi Pendapatan

Negara dan Hibah menunjukkan

penurunan, yakni hanya mencapai

Rp811,2 triliun, atau lebih rendah

sebesar 9,8 persen (YoY).

Tabel 12 Realisasi Komponen

Pendapatan Negara dan Hibah

Pendapatan

Negara dan

Hibah

Realisasi

(triliun Rp) Growth

(2019-

2020) Juni

2019

Juni

2020

Pendapatan

Dalam

Negeri

899,0 809,4 -10,0

Penerimaan

Perpajakan 689,9 624,9 -9,4

PNBP 209,1 184,5 -11,8

Hibah 0,5 1,7 231,4

Total 899,6 811,2 -9,8

Sumber: Kementerian Keuangan

Tahun 2020 diperkirakan akan menjadi

tahun yang berat, terutama dari

perspektif perpajakan. Di tengah

ancaman pandemi Covid-19 yang

menyebabkan ketidakpastian

ekonomi secara global, pada triwulan

II tahun 2020 kinerja penerimaan

perpajakan Indonesia mengalami

kontraksi sebesar 9,4 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya. Penerimaan

perpajakan periode Januari-Juni 2020

mencapai sebesar Rp624,9 triliun atau

44,3 persen dari target APBN-Perpres

72/2020.

Tabel 13 Realisasi Komponen

Penerimaan Perpajakan

Penerimaan

Perpajakan

Realisasi

(triliun Rp) Growth

(2019-

2020) Juni

2019

Juni

2020

Pajak

Penghasilan 376,3 330,3 -12,5

PPh

Nonmigas 346,2 312,2 -10,1

PPh Migas 30,2 18,1 -40,1

PPn dan PPnBM 212,3 189,5 -10,7

PBB 14,7 11,9 -18,9

Bea Masuk 17,3 16,5 -4,6

Cukai 66,7 75,4 13,0

Bea keluar 1,6 1,3 -18,2

Total 689,9 624,9

Sumber: Kementerian Keuangan

Sampai dengan akhir triwulan II tahun

2020 hampir semua jenis pajak utama

mengalami kontraksi. Tekanan

tersebut terutama dirasakan pada

Penerimaan Pajak bulan Mei. Kinerja

Penerimaan Pajak mulai menunjukkan

perbaikan pada bulan Juni seiring

mulai dilonggarkannya PSBB dan

dimulainya fase Adaptasi Kebiasaan

Page 48: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

46

Baru, serta mulai membaiknya

ekonomi negara-negara mitra dagang

utama Indonesia secara umum.

Namun demikian, secara keseluruhan

kinerja perpajakan masih melambat.

Hingga akhir Juni 2020, Pajak

penghasilan (PPh) mencapai Rp330,3

triliun atau lebih rendah 12,5 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019. Lebih rendahnya penerimaan

PPh ini ditengarai karena menurunnya

serapan tenaga kerja terutama pada

sektor-sektor yang terdampak

langsung oleh pandemi Covid-19,

serta akibat pemanfaatan insentif

fiskal PPh Pasal 21 Ditanggung

Pemerintah (DTP). Dari sisi

komponennya, PPh Migas turun

paling dalam yaitu sebesar 40,1 persen

dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya. PPh Nonmigas

juga mengalami penurunan sebesar

10,1 persen (YoY). Kondisi yang sama

juga terjadi pada penerimaan PPN &

PPnBM yang tumbuh negatif sebesar

10,7 persen.

Selanjutnya, Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) dan pajak lainnya juga

mengalami penurunan sebesar 18,9

persen dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya. Realisasi

positif tampak pada kinerja

penerimaan cukai pada akhir Juni 2020

yang mencapai Rp75,4 triliun atau

tumbuh 13,0 persen. Sementara itu

Bea masuk dan Bea keluar mengalami

penurunan masing-masing sebesar

4,6 persen dan 18,2 persen

dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya.

Tabel 14 Realisasi Komponen PNBP

Komponen PNBP

TA 2020

(triliun Rp) Growth

YoY

(%)

APBN

Perpres

72/2020

Realisasi

s.d. 30

Juni

PNBP 294,1 184,5 -11,8

Penerimaan SDA 79,1 54,5 -22,9

Pendapatan KND 65,0 46,2 -32,7

PNBP Lainnya 100,1 53,2 9,9

Pendapatan BLU 50,0 30,6 43,8

Sumber: Kementerian Keuangan

Realisasi PNBP sampai dengan

semester I 2020 mencapai Rp184,5

triliun atau 62,7 persen dari target

dalam Perpres 72 Tahun 2020, namun

capaian tersebut lebih rendah 11,8

persen (YoY) dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya yang

mencapai Rp209,1 triliun. Penurunan

ini utamanya dipengaruhi oleh

menurunnya penerimaan PNBP SDA

dan PNBP KND masing-masing

sebesar 22,9 persen dan 32,7 persen.

Faktor penyebab turunnya

penerimaan SDA antara lain turunnya

rata-rata Indonesia Crude Price (ICP)

dan rata-rata Harga Batu Bara Acuan

(HBA) karena melambatnya

perekonomian global akibat pandemi

Covid-19. Rata-rata ICP periode

Desember 2019 – Mei 2020 sebesar

USD44,9 per barel jauh dibawah rata-

rata ICP periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai USD62,1

per barel. Sementara itu, rendahnya

realisasi PNBP KND disebabkan

adanya penundaan pelaksanaan RUPS

Page 49: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

47

Belanja Pemerintah

Pusat

Transfer Ke Daerah

dan Dana Desa

sebagian besar BUMN sehingga

sebagian deviden belum dapat

disetorkan dan karena adanya

penurunan setoran sisa surplus Bank

Indonesia.

Dari sisi Belanja negara, hingga

triwulan II tahun 2020, belanja negara

menunjukkan peningkatan. Sampai

akhir Juni 2020, realisasi Belanja

Negara mencapai Rp1.068,94 triliun.

Realisasi tersebut terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat (BPP) yang

mencapai Rp668,5 triliun dan Transfer

ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang

mencapai Rp400,4 triliun. Dari sisi BPP,

terjadi pertumbuhan sebesar 6,0

persen dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019.

Peningkatan penyerapan BPP

dipengaruhi oleh pertumbuhan

belanja Kementerian/ Lembaga (K/L)

yang tumbuh 2,3 persen (YoY) dan

belanja non-K/L yang tumbuh 10,3

persen (YoY).

Gambar 25 Perkembangan Komponen

Belanja Negara

Sumber: Kementerian Keuangan

Belanja K/L tumbuh positif, dimana

realisasinya hingga Juni 2020

mencapai Rp350,40 triliun.

Peningkatan Belanja K/L utamanya

disumbangkan oleh kenaikan realisasi

belanja sosial dan belanja modal.

Belanja modal mengalami

pertumbuhan pada periode sampai

dengan Juni 2020, yakni tumbuh 8,70

persen (yoy). Peningkatan kinerja

belanja modal didorong oleh

percepatan realisasi belanja modal

yang utamanya terjadi di belanja

modal peralatan dan mesin yang

dilaksanakan oleh Kemenhan dan

Polri. Meskipun demikian, realisasi

belanja modal jalan, irigasi, dan

jaringan mengalami perlambatan

realisasi dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya sebagai

dampak kebijakan refocusing/

realokasi/penundaan kegiatan serta

adanya pembatasan sosial.

Bantuan sosial hingga Juni 2020

tumbuh sebesar 41,0 persen (YoY)

dengan realisasi mencapai Rp99,4

triliun. Peningkatan realisasi bantuan

sosial terutama dipengaruhi oleh

kebijakan penyaluran bantuan sosial

kepada masyarakat yang dilaksanakan

oleh Kementerian Sosial dalam rangka

penanganan dampak pandemi Covid-

19, melalui penyaluran: (a) bantuan

program Kartu Sembako yang telah

diperluas cakupannya dan dinaikkan

nilai manfaatnya dibandingkan tahun

sebelumnya; dan (b) bantuan paket

sembako Jabodetabek dan bantuan

sosial tunai non-Jabodetabek yang

disalurkan untuk Jaring Pengaman

Sosial pandemi Covid-19. Selain itu,

terdapat kenaikan pencairan PBI JKN

2020 karena adanya kebijakan

38,59

%APBN

Juni 2019

Juni 2020

33,80

%APBN Perpres 72

48,86

%APBN

52,40 %APBN

Perpres 72

Page 50: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

48

penyesuaian iuran PBI JKN yang

semula Rp23.000 menjadi Rp42.000,

serta kebijakan pencairan dimuka

bantuan iuran PBI JKN untuk

meningkatkan likuiditas BPJS

Kesehatan dalam rangka percepatan

pembayaran klaim fasilitas kesehatan.

Realisasi belanja pegawai sampai

dengan akhir Juni 2020 mencapai

Rp192,1 triliun atau sebesar 47,6

persen dari dari target APBN-Perpres

72/2020. Untuk belanja pegawai K/L

sampai dengan 30 Juni 2020 mencapai

Rp114,1 turun sebesar 3,3 persen

(YoY). Penurunan ini disebabkan

perubahan kebijakan pemberian THR

tahun 2020, untuk Pejabat Negara,

Pejabat Eselon 1 dan 2, dan pejabat

lainnya tidak menerima THR

sebagaimana tercantum dalam PP

Nomor 24 Tahun 2020.

Sementara itu, realisasi Belanja Barang

K/L sampai dengan 30 Juni 2020

mencapai Rp99,2 triliun, turun sebesar

16,8 persen (YoY). Penurunan tersebut

utamanya dipengaruhi oleh

pemberlakuan kebijakan pembatasan

sosial dan mekanisme kerja melalui

WFH sehingga sangat mempengaruhi

realisasi belanja operasional/non

operasional dan belanja perjalanan

dinas. Pada masa seperti sekarang ini,

kegiatan K/L banyak tertunda

pelaksanaannya karena kondisi yang

tidak memungkinkan, serta harus

mengikuti protokol kesehatan yang

ditetapkan Pemerintah dan/atau

dibatalkan karena alokasi

anggarannya sudah dilakukan

refocusing dan realokasi untuk

mendukung kegiatan penanganan

Covid-19, antara lain pembayaran

insentif dan santunan bagi tenaga

kesehatan, serta pengadaan alat/

sarpras kesehatan dalam rangka

penanganan Covid-19.

Realisasi Belanja Non-K/L hingga 30

Juni 2020 mencapai Rp318,1 triliun,

tumbuh 10,3 persen (YoY), yang

digunakan untuk pembayaran bunga

utang, subsidi, dan belanja lain-lain.

Realisasi Pembayaran Bunga Utang

sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp157,6 triliun, naik 16,9 persen (YoY),

sejalan dengan tambahan penerbitan

utang yang dilakukan untuk menutup

peningkatan defisit APBN 2020 dan

pengeluaran pembiayaan.

Sementara itu, realisasi subsidi sampai

dengan 30 Juni 2020 turun sebesar 1,4

persen (YoY), dengan realisasi

mencapai Rp70,8 triliun. Realisasi

subsidi tersebut digunakan untuk: (a)

subsidi energi sebesar 48,3 triliun,

mencakup subsidi BBM dan LPG serta

subsidi listrik termasuk diskon listrik;

dan (b) subsidi non energi sebesar

Rp22,5 triliun, antara lain untuk subsidi

pupuk, subsidi PSO, subsidi bunga

kredit program, dan subsidi pajak.

Selain dipengaruhi oleh ICP, CP

Aramco, dan kurs, realisasi subsidi juga

dipengaruhi oleh proses administrasi

dan verifikasi dalam proses penagihan

pembayaran subsidi. Dari kinerja

penyaluran sampai dengan Mei 2020,

penyaluran BBM mencapai 5,8 juta KL,

LPG 3 kg mencapai 2.905,9 juta kg, dan

Page 51: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

49

listrik bersubsidi mencapai 24,65 TWh.

Kemudian, sampai dengan Juni 2020,

penyaluran pupuk bersubsidi

mencapai 4,8 juta ton, dan penyaluran

KUR sebesar Rp67,7 triliun.

Tabel 15 Realisasi Komponen Belanja

Pemerintah Pusat

Belanja

Pemerintah

Pusat

APBN

Perpres

72/2020*

Realisasi 2020

Juni

2020*

Growth

YoY

(%)

Belanja K/L 836,4 350,4 2,4

Belanja

Pegawai 256,6 114,1 -3,3

Belanja Barang 271,7 99,2 -16,8

Belanja Modal 137,4 37,7 8,7

Bantuan Sosial 170,7 99,4 41,0

Belanja Non K/L 1138,9 318,1 10,3

a.l. Pembayaran

Bunga Utang 338,8 157,6 16,9

Subsidi 192,0 70,8 -1,4

Total (neto) 1975,2 668,5 6,0

Sumber: Kementerian Keuangan

*dalam triliun Rp

Meskipun secara keseluruhan belanja

negara mengalami peningkatan,

namun untuk komponen Transfer Ke

Daerah dan Dana Desa (TKDD)

mengalami penurunan sebesar 0,9

persen dibandingkan dengan periode

yang sama tahun 2019. Hingga akhir

Juni 2020, TKDD mencapai Rp400,4

triliun atau 52,4 persen dari pagu

APBN-Perpres 72/2020 yang meliputi

Transfer ke Daerah (TKD) sebesar

Rp360,2 triliun (52,0 persen) dan Dana

Desa Rp40,2 triliun (56,5 persen).

Secara lebih rinci, realisasi TKD

tersebut terdiri dari Dana

Perimbangan, Dana Insentif Daerah,

serta Dana Otonomi Khusus dan Dana

Keistimewaan DIY.

Sampai akhir Juni 2020, Dana

Perimbangan telah mencapai Rp344,8

triliun. Sementara itu, Dana Alokasi

Umum (DAU) telah terealisasi sebesar

Rp226,5 triliun atau 58,9 persen dari

pagu alokasi, yang terdiri atas DAU

Formula sebesar 224,9 triliun dan DAU

Tambahan sebesar Rp1,6 triliun.

Angka tersebut mengalami penurunan

sebesar 7,0 persen (YoY). Hal tersebut

disebabkan oleh penyaluran DAU TA

2020 telah berbasis kinerja dimana

penyaluran DAU dilakukan oleh

Menteri Keuangan c.q. Direktur

Jenderal Perimbangan Keuangan

dengan memperhatikan laporan

Belanja Pegawai dan khusus DAU

bulan April ditambah laporan Belanja

Infrastruktur Daerah, laporan

Pemenuhan Indikator Layanan

Pendidikan, dan laporan Pemenuhan

Indikator Layanan Kesehatan dari

Pemerintah Daerah sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

nomor 139/ PMK.07/2019 tentang

Pengelolaan Dana Bagi Hasil, Dana

Alokasi Umum, dan Dana Otonomi

Khusus.

Realisasi DAU Formula per 30 Juni

2020 di atas turut dipengaruhi oleh: (i)

penundaan penyaluran DAU bulan Juli

terhadap 8 daerah dari 12 daerah yang

masih mendapat sanksi sampai

dengan akhir bulan Juni karena tidak

menyampaikan Laporan Penyesuaian

APBD dengan benar dan lengkap

sesuai PMK Nomor 35/PMIK.07/2020

Page 52: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

50

dan (ii) penyaluran kembali DAU bulan

Mei kepada 86 daerah dan penyaluran

kembali DAU bulan Juni kepada 80

daerah yang telah menyampaikan

Laporan Penyesuaian APBD dengan

benar dan lengkap.

Sementara itu, realisasi DAU

Tambahan yang terdiri atas DAU

Tambahan Bantuan Pendanaan

Kelurahan Tahap I sebesar Rp1.449,65

miliar telah disalurkan kepada 399

daerah dan DAU Tambahan Bantuan

Penyetaraan Siltap Kepala Desa dan

Perangkat Desa Tahap I sebesar

Rp183,2 miliar telah disalurkan kepada

23 daerah penerima alokasi

Sampai dengan akhir Juni 2020, Dana

Bagi Hasil (DBH) telah terealisasi

sebesar Rp41,6 triliun atau 48,1 persen

dari pagu alokasi. Realisasi DBH

tersebut terdiri dari penyaluran DBH

TA 2020 sebesar Rp30,4 triliun dan

penyaluran kurang bayar (KB) DBH

sebesar Rp11,1 triliun. Realisasi

tersebut mengalami penurunan

sebesar 1,9 persen (YoY). Hal ini selain

diakibatkan adanya kebijakan

penyesuaian alokasi DBH regular TA

2020 dalam Peraturan Presiden nomor

78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN

TA 2020, juga karena terdapat

perubahan alokasi DBH dari semula

Rp117,6 triliun dalam Peraturan

Presiden No. 78 Tahun 2019 tentang

Rincian APBN TA 2020 menjadi

sebesar Rp86,4 triliun, sebagaimana

ditetapkan dalam Peraturan Presiden

No. 72 Tahun 2020.

Selanjutnya terkait Dana Transfer

Khusus, sampai dengan akhir Juni

2020, realisasi DTK mencapai Rp76,7

triliun. Realisasi tersebut terdiri dari

Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan

DAK Non Fisik. Dana Alokasi Khusus

(DAK) Fisik sampai dengan 30 Juni

2020 telah terealisasi sebesar Rp5,3

triliun atau 9,9 persen dari pagu

alokasi. Realisasi tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

sebesar 6,8 persen (YoY) yang

disebabkan beberapa hal. Pertama,

adanya percepatan penyelesaian

Rencana Kegiatan (RK). Kedua, adanya

percepatan penyaluran DAK Fisik

Bidang Kesehatan yang terkait

kegiatan pencegahan dan/atau

penanganan Covid-19, dimana untuk

menu kegiatan tersebut disalurkan

secara sekaligus setelah revisi RK

untuk kegiatan pencegahan dan/atau

penanganan Covid-19 yang telah

disetujui oleh Kementerian Kesehatan.

Ketiga, percepatan penyaluran

sekaligus atas rekomendasi

Kementerian/ Lembaga, yang semula

baru bisa dilakukan pada bulan

Agustus dimajukan menjadi bulan

April.

Sementara itu, untuk mendukung

program Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) akibat dampak Covid-19, telah

dialokasikan Cadangan DAK Fisik

sebesar Rp8,7 triliun dalam Peraturan

Presiden Nomor 72 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2020

tentang Perubahan Postur dan Rincian

Page 53: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

51

APBN Tahun Anggaran 2020.

Cadangan DAK Fisik ditujukan untuk

mendanai kegiatan yang memiliki

daya dukung tinggi terhadap

pemulihan perekonomian Daerah;

mendukung ketahanan pangan;

dan/atau mendukung pengembangan

kawasan strategis pariwisata nasional.

Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan

secara padat karya, menggunakan

material dan tenaga kerja lokal; dan

dapat diselesaikan pada sisa Tahun

Anggaran 2020.

Tabel 16 Komposisi Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Keterangan

Maret 2019 Maret 2020

Nominal

(triliun Rupiah) % APBN

Nominal

(triliun Rupiah)

% APBN

Perpres

72/2020

Transfer Ke Daerah 362,1 47,9 360,2 52,0

Dana Perimbangan 352,3 48,6 344,8 52,8

Dana Bagi Hasil 42,4 39,9 41,6 48,1

Dana Alokasi

Umum

243,5 58,3 226,5 58,9

Dana Transfer

Khusus

66,4 33,2 76,7 41,9

Dana Otonomi

Khusus dan

Penyeimbang

4,7 21,0 6,9 33,2

Dana Insentif

Daerah

5,2 51,8 8,5 45,9

Dana Desa 41,8 59,8 40,2 56,5

Total 403,9 48,9 400,4 52,4

Sumber: Kementerian Keuangan

Penyaluran DAK Nonfisik per 30 Juni

2020 telah mencapai sebesar Rp71,4

triliun atau 55,45 persen dari pagu

alokasi. Angka ini menunjukkan

kenaikan sebesar 16,2 persen (YoY)

yang utamanya disebabkan oleh

penyaluran Dana BOS untuk dua tahap

sebesar 70,0 persen, serta penyaluran

dana Tunjangan Profesi Guru (TPG)

Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)

pada akhir bulan Juni yang pada tahun

sebelumnya dilakukan pada awal

bulan Juli.

Penyaluran Dana Desa sampai dengan

akhir Juni 2020 telah terealisasi

sebesar Rp40,2 triliun atau 56,5 persen

dari pagu alokasi. Realisasi tersebut

menunjukkan pencapaian yang lebih

tinggi dibandingkan dengan

penyaluran Dana Desa yang telah

masuk ke Rekening Kas Desa (RKD)

pada periode yang sama tahun 2019

yang hanya mencapai 27,45 persen

dari pagu alokasi. Capaian tersebut

merupakan hasil dari perubahan

kebijakan dalam penyaluran Dana

Desa dengan adanya penyederhanaan

proses penyaluran Dana Desa dari

Rekening Kas Umum Negara (RKUN)

ke Rekening Kas Umum Daerah

Page 54: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

52

(RKUD) dan transfer dari RKUD ke RKD

pada waktu yang bersamaan sehingga

Dana Desa dapat lebih cepat sampai

ke desa.

Berdasarkan capaian Pendapatan dan

Belanja Negara, hingga akhir Juni

2020, defisit anggaran mencapai

Rp257,8 triliun atau sekitar 1,6 persen

terhadap PDB. Besaran defisit ini lebih

tinggi dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019 yang

mencapai 0,85 persen dari PDB.

Sementara itu posisi keseimbangan

primer pada Juni 2020 berada pada

posisi negatif Rp100,2 triliun dari yang

sebelumnya hanya negatif 0,4 triliun

pada Juni 2019. Sementara itu, dari sisi

pembiayaan anggaran, realisasi

hingga Juni 2020 sebesar Rp416,2

triliun.

Gambar 26 Perkembangan Realisasi

Defisit APBN

Sumber: Kementerian Keuangan

Dengan kondisi defisit anggaran

tersebut, posisi utang Pemerintah per

akhir Maret 2020 sebesar Rp5.264,1

triliun, dengan rasio utang pemerintah

terhadap PDB sebesar 32,7 persen.

Secara nominal, posisi utang

Pemerintah Pusat mengalami

peningkatan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu, hal ini

disebabkan oleh peningkatan

kebutuhan pembiayaan untuk

menangani masalah kesehatan dan

pemulihan ekonomi nasional akibat

Covid-19.

Dalam mengelola keuangan negara,

Pemerintah menerapkan strategi

kebijakan countercyclical yaitu APBN

digunakan sebagai buffer untuk

mengakselerasi pembangunan

negara. Sumber pembiayaan APBN

dipenuhi melalui salah satunya

penerbitan Surat Utang Negara yang

kebutuhan penerbitannya sesuai

target yang ditetapkan dalam APBN.

Namun, sebagai salah satu tanggung

jawab pengelolaan keuangan negara,

dalam upaya memperoleh sumber

pembiayaan khususnya dalam

penerbitan surat utang Pemerintah

juga menerapkan strategi

oportunistik, yaitu diutamakan saat

suku bunga sedang bergerak turun

agar biaya yang dikeluarkan semakin

efisien.

Pemerintah terus berupaya untuk

mendorong pembiayaan yang

inovatif, fleksibel dan sustainable

untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi. Dalam rangka

pengembangan instrumen dan basis

investor, Pemerintah berencana

menerbitkan surat utang yang khusus

ditujukan untuk masyarakat Indonesia

di luar negeri atau Diaspora Indonesia

-135,1

-257,8

-0,85

-1,57

-1,8

-1,3

-0,8

-0,3

0,2

0,7

-400

-350

-300

-250

-200

-150

-100

-50

0

Juni 2019 Juni 2020

Rp Triliun %PDB

Page 55: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

53

yang terdiri dari Eks WNI, anak Eks

WNI, dan WNA yang orang tuanya

WNI atau lebih dikenal dengan

Diaspora Bonds. Diaspora Bonds

memberikan peluang bagi investor

Diaspora Indonesia untuk turut serta

berpartisipasi dalam pembangunan

negara dan menjadi salah satu

alternatif investasi yang dapat

digunakan dan bermanfaat bagi

diaspora atau anggota keluarga yang

ada di Indonesia. Selain itu,

Pemerintah dan BI telah bersepakat

untuk melakukan pembagian beban

(burden sharing) agar penanganan

Covid-19 dan pemulihan ekonomi

nasional dapat terealisasi dengan

cepat, tepat, dan akurat.

Tabel 17 Perkembangan Komponen

Pembiayaan

Jenis

Pembiayaan

Juni-2019 Juni-2020

Nominal

(triliun

Rp)

%

APBN

Nominal

(triliun

Rp)

%

APBN

Utang

(neto)

180,5 50,2 421,6 -

Investasi -6,5 8,6 - -

Pinjaman 1,4 -58,8 -8,9 -

Penjaminan - 0,0 - -

Lainnya 0,01 0,1 - -

Sumber: Kementerian Keuangan

Gambar 27 Perkembangan Utang

Pemerintah Pusat

Sumber: Kementerian Keuangan

3.515,5

4.010,3

4.418,3

4.756,1

5.264,1

28,3029,51 29,98 29,87

32,67

15,00

20,00

25,00

30,00

2000

3000

4000

5000

6000

2016 2017 2018 2019 Juni2020

(per

sen

PD

B)

(tri

liun

Rp

)

Utang Pemerintah Pusat

Rasio utang (%PDB)

Page 56: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

54

Tabel 18 Realisasi APBN s.d 30 Juni 2019 dan 2020

(triliun rupiah)

2019 2020

Uraian APBN Realisasi s.d.

30 Juni %APBN

APBN

(Perpres

72/2020)

Realisasi

s.d.30 Juni

% APBN

Perpres

72/2020

A. Pendapatan Negara 2165,1 899,6 41,55 1699,9 811,2 47,7

I. Pendapatan Dalam Negeri 2164,7 899,0 41,53 1698,6 809,4 47,7

1. Penerimaan Perpajakan 1786,4 689,9 38,62 1404,5 624,9 44,5

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 378,3 209,1 55,28 294,1 184,5 62,7

II. Hibah 0,4 0,5 120,59 1,3 1,7 133,8

B. Belanja Negara 2461,1 1034,7 42,04 2739,2 1068,9 39,0

I. Belanja Pemerintah Pusat 1634,3 630,8 38,59 1975,2 668,5 33,8

1. Belanja K/L 855,4 342,4 40,02 836,4 350,4 41,9

2. Belanja Non K/L 778,9 288,4 37,03 1138,9 318,1 27,9

II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 826,8 403,9 48,86 763,9 400,4 52,4

1. Transfer ke Daerah 756,8 362,1 47,85 692,7 360,2 52,0

2. Dana Desa 70 41,8 59,76 71,2 40,2 56,5

C. Keseimbangan Primer -20,1 -0,4 -700,4 -100,2

D. Surplus/(Defisit) Anggaran (A-B) -296,0 -135,1 45,65 -1039,2 -257,8 24,8

% Surplus/(Defisit) Anggaran thd PDB -1,84 -0,85 -6,34 -1,57

E. Pembiayaan Anggaran 296,0 176,3 59,57 1039,2 416,2 40,0

al. Pembiayaan Utang 359,2 180,5 50,20 1220,4 421,55 34,54

Sumber: Kementerian Keuangan, 2020

Page 57: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

55

2.4 Moneter dan Jasa

Keuangan

Moneter

Suku bunga acuan kembali

diturunkan sebesar 25 basis poin.

Pada triwulan II tahun 2020 otoritas

moneter menurunkan tingkat suku

bunga kebijakan BI7DRR. Suku bunga

acuan BI7DRR diturunkan 25 basis

poin pada Juni menjadi sebesar 4,25

persen. Hal ini sejalan dengan

berlanjutnya kebijakan penurunan

suku bunga acuan oleh beberapa

negara, yang ditempuh untuk

mendorong pemulihan ekonomi.

Tabel 19 Perkembangan Reverse Repo

Surat Berharga Negara

Tenor Persen (%)

Apr Mei Jun

7 hari 4,50 4,50 4,25

2 minggu 4,51 4,50 4,26

1 bulan 4,52 4,51 4,27

Sumber: Bank Indonesia

Di tengah perlambatan ekonomi

global dan peningkatan

ketidakpastian pasar keuangan akibat

Covid-19, transmisi suku bunga

kebijakan terhadap pasar uang

berjalan cukup baik. Hal ini

ditunjukkan oleh terjaganya suku

bunga pasar uang antar bank (PUAB)

O/N yang menurun dan stabil pada

kisaran empat persen pada akhir

triwulan II tahun 2020. Penurunan

suku bunga PUAB diikuti dengan

penurunan suku bunga deposito dan

kredit modal kerja.

Rupiah mengalami penguatan dan

mencapai Rp 14.625 per USD.

Sepanjang triwulan II tahun 2020 nilai

tukar Rupiah mengalami apresiasi

terhadap dolar AS, sejalan dengan

meredanya kepanikan di pasar

keuangan global. Rupiah mulai

mengalami penguatan sejak April dan

berlanjut hingga akhir Juni 2020.

Rupiah ditutup pada level Rp 14.265

per 30 Juni 2020.

Dari sisi eksternal, penguatan Rupiah

didorong oleh berlanjutnya aliran

modal asing yang masuk ke

Indonesia. Peningkatan aliran modal

asing sejalan dengan peningkatan

stimulus fiskal dan pelonggaran

kebijakan moneter di beberapa negara

maju, pembukaan aktivitas ekonomi di

beberapa negara, dan terjaganya

optimisme investor terhadap prospek

perekonomian Indonesia. Dari sisi

internal, penguatan Rupiah didukung

oleh fundamental perekonomian

domestik yang cukup baik, yang

tercermin dari: (i) terjaganya daya tarik

imbal hasil aset keuangan domestik,

(ii) inflasi yang rendah dan terkendali;

serta (iii) defisit neraca transaksi

berjalan yang membaik.

Nilai tukar riil Rupiah (REER)

masih relatif rendah di antara

negara-negara sekawasan ASEAN,

mencapai 91,7 persen.

Sepanjang triwulan II tahun 2020

indeks nilai tukar riil Rupiah (Real

Effective Exchange Rate/REER)

cenderung mengalami peningkatan.

Page 58: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

56

Secara berturut-turut pada April-Juni

2020, indeks nilai tukar Rupiah sebesar

88,0; 86,2; dan 91,7 persen. Secara

fundamental REER Indonesia masih

berada dibawah nilai wajar

(undervalued).

Gambar 28 Perkembangan Nilai Tukar

Rupiah terhadap USD, 2019-2020

Sumber: Bloomberg, diolah

catatan: Update per Juni 2020

Indeks tersebut relatif masih lebih

rendah dibandingkan negara-negara

sekawasan di ASEAN (Filipina,

Thailand, Singapura), namun berada

di atas Malaysia. Rendahnya REER

Indonesia memberikan dampak positif

terhadap daya saing perdagangan

diantara negara-negara di kawasan

ASEAN. Pada akhir triwulan II tahun

2020, nilai REER tertinggi dimiliki oleh

Filipina sebesar 114,4 persen, disusul

Thailand sebesar 108,0 persen,

Singapura sebesar 105,3 persen, dan

Malaysia sebesar 83,8 persen.

Gambar 29 Real Effective Exchange

Rate ASEAN-5, (2010=100)

Sumber: Bloomberg, diolah

catatan: Update per Juni 2020

Likuiditas perekonomian masih

terjaga.

Secara umum likuiditas perekonomian

(M2) relatif stabil meski mengalami

fluktuasi pada triwulan II tahun 2020.

Sepanjang periode April-Juni 2020,

M2 tumbuh sebesar 8,6; 10,4; dan 8,2

persen. Peningkatan M2 (MtM) pada

Mei 2020 didorong oleh

meningkatnya aktiva bersih luar

negeri. Namun, pada Juni 2020 M2

kembali mengalami perlambatan

(MtM) sejalan dengan penurunan

aktiva luar negeri bersih dan

penyaluran kredit.

Pertumbuhan M1 sepanjang triwulan

II secara berturut-turut sebesar 8,4;

9,7; dan 8,2 persen. Pada Mei 2020

terjadi peningkatan giro Rupiah. Pada

akhir triwulan II uang beredar dalam

arti sempit (M1) kembali mengalami

perlambatan seiring dengan

menurunnya giro Rupiah.

6/30/2020Rp14.265,00

13.000

14.000

15.000

16.000

17.000

Jun-19 Sep-19 Des-19 Mar-20 Jun-20

80

85

90

95

100

105

110

115

120

INDONESIA THAILAND

MALAYSIA FILIPINA

SINGAPURA

Page 59: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

57

Pada awal triwulan II tahun 2020,

pertumbuhan uang kuasi mengalami

perlambatan dibandingkan bulan

sebelumnya dan mencapai 8,5 persen.

Namun, kembali mengalami

penurunan pada Juni 2020 menjadi

8,1 persen. Fluktuasi uang kuasi pada

periode ini sejalan dengan pergerakan

simpanan berjangka, tabungan, dan

giro valas.

Gambar 30 Perkembangan Uang

Beredar

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Inflasi mengalami penurunan dan

berada dibawah kisaran dua

persen.

Berdasarkan data historis, inflasi pada

triwulan II umumnya tinggi karena

dipengaruhi peningkatan permintaan

menjelang HBKN Idul Fitri. Namun

adanya pandemi Covid-19 yang telah

menekan sisi permintaan dan juga

penawaran, inflasi tahunan (YoY) pada

triwulan II tahun 2020 lebih rendah.

Secara berturut-turut inflasi pada

April-Juni 2020 sebesar 2,67 persen;

2,19 persen; dan 1,96 persen. Secara

bulanan (MtM) pergerakan inflasi

April-Juni 2020 masing-masing

sebesar 0,08 persen; 0,07 persen; dan

0,18 persen. Rendahnya inflasi pada

triwulan II tahun 2020 utamanya

dipengaruhi penurunan pada

komponen inflasi inti dan komponen

harga bergejolak.

Tabel 20 Tingkat Inflasi Domestik

Q2 2019 Q2 2020

Apr Mei Jun Apr Mei Jun

YoY 2,8 3,3 3,3 2,7 2,2 2,0

MtM 0,4 0,7 0,6 0,1 0,1 0,2

YtD 0,8 1,5 2,1 0,8 0,9 1,1

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Gambar 31 Perkembangan Indeks

Harga Konsumen (IKK) dan Inflasi Inti,

2019-2020

Sumber: BI dan BPS, diolah

Komponen inflasi inti tahunan (YoY)

pada April-Juni 2020 secara berturut-

turut mencapai 2,85 persen; 2,65

persen; dan 2,26 persen. Penurunan

inflasi inti memperkuat

sinyal perlambatan daya beli

masyarakat. Indikasi pelemahan daya

beli masyarakat juga ditunjukkan oleh

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

yang masih berada pada level pesimis

(<100). Meski demikian IKK

7,10%

7,90%

12,10%

8,60%

10,40%

8,20%

4,0%

6,0%

8,0%

10,0%

12,0%

14,0%

16,0%

Pertumbuhan M1, %YoYPertumbuhan Uang Kuasi, %YoYPertumbuhan M2, %YoY

75,0

85,0

95,0

105,0

115,0

125,0

135,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

Jan

Mar

Mei Ju

l

Sep

No

v

Jan

Mar

Mei

2019 2020

(in

dek

s)

(per

sen

)

Inti Harga Bergejolak IKK

Page 60: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

58

mengalami sedikit peningkatan pada

akhir triwulan II tahun 2020. Selama

April-Juni 2020 IKK pada masing-

masing bulan secara berturut-turut

sebesar 84,80; 77,80; dan 83,80.

Tabel 21 Tingkat Inflasi Domestik

Berdasarkan Komponen (YoY)

Komponen Persentase (%)

Apr Mei Jun

Inti 2,85 2,65 2,26

Harga

Bergejolak 5,04 2,52 2,32

Harga diatur

pemerintah -0,09 0,28 0,52

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Sepanjang triwulan II tahun 2020,

inflasi tahunan (YoY) komponen

volatile foods menurun dan stabil pada

kisaran dua persen. Pada April-Juni

2020 secara berturut-turut inflasi

volatile foods mencapai 5,04; 2,52; dan

2,32 persen. Penurunan tersebut

utamanya disebabkan oleh panen raya

dan upaya Pemerintah dalam menjaga

ketersediaan pasokan serta kelancaran

distribusi komoditas strategis, agar

dapat mencukupi kebutuhan pada

HBKN Idul Fitri. Beberapa komoditas

pangan yang mengalami penurunan

harga pada triwulan II tahun 2020 di

antaranya cabai merah, bawang putih,

dan telur ayam ras.

Selanjutnya, komponen inflasi harga

diatur Pemerintah (administered price)

secara tahunan (YoY) pada April-Juni

2020, berturut-turut sebesar -0,09;

0,28; dan 0,52 persen. Deflasi pada

komponen harga diatur Pemerintah

pada awal triwulan II tahun 2020

dipengaruhi oleh kebijakan PSBB yang

membatasi mobilitas masyarakat dan

berdampak pada penurunan aktivitas

sektor transportasi. Komponen ini

kembali mengalami peningkatan pada

Juni 2020 sejalan dengan pelonggaran

PSBB yang berpengaruh terhadap

peningkatan harga tarif angkutan

udara dan layanan transportasi daring.

Tabel 22 Inflasi Kelompok Pengeluaran

(MtM)

Kelompok

Pengeluaran

Persentase (%)

Apr Mei Jun

UMUM (headline) 0,08 0,07 0,18

Bahan Makanan 0,09 -0,32 0,47

Makanan, Minuman,

dan Tembakau 0,04 0,09 0,02

Pakaian dan Alas

Kaki 0,09 0,04 -0,04

Perumahan, Air,

Listrik, dan Bahan

bakar Lainnya

0,09 0,10 -0,03

Perlengkapan,

Peralatan, dam

Pemeliharaan Rutin

Rumah Tangga

0,23 0,27 0,13

Kesehatan -0,42 0,87 0,41

Transportasi -0,34 0,08 -0,06

Informasi,

Komunikasi, dan

Jasa Keuangan

0,03 0,06 0,13

Rekreasi, Olahraga,

dan Budaya 0,00 0,00 0,00

Pendidikan 0,18 0,08 0,28

Penyediaan

Makanan &

Minuman/Restoran

1,20 0,12 -0,08

Perawatan Pribadi

dan Jasa Lainnya 0,08 0,07 0,18

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Sebagian besar inflasi kelompok

pengeluaran mengalami penurunan

pada triwulan II tahun 2020., kecuali

kelompok transportasi dan kelompok

rekreasi, olahraga, dan budaya. Pada

April-Juni 2020, inflasi kelompok

Page 61: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

59

pengeluaran transportasi secara

berturut-turut mencapai -0,42; 0,87,

dan 0,41 persen. Inflasi kelompok

pengeluaran rekreasi, olahraga dan

budaya pada April-Juni 2020 secara

berturut-turut mencapai 0,03; 0,06;

dan 0,13 persen.

Peningkatan pada kedua inflasi

kelompok pengeluaran ini

diperkirakan dipengaruhi oleh

penyesuaian harga transportasi dan

upaya pemerintah menggerakan

sektor pariwisata untuk pemulihan

ekonomi nasional.

Perkembangan indeks harga pangan

menunjukkan bahwa sebagian besar

komoditas mengalami penurunan.

Tiga komoditas dengan indeks harga

tertinggi adalah Bawang Merah

sebesar 203,60, Bawang Putih sebesar

119,62, dan Gula Pasir sebesar 115,22.

Gambar 32 Perkembangan Indeks

Harga Pangan Strategis Nasional,

(2018=100)

Sumber: Pusat Informasi Harga Pangan

Strategis Nasional, diolah

Jasa Keuangan

Pelemahan perekonomian akibat

pandemi Covid-19 menimbulkan

efek domino yang mendorong

terjadinya perlambatan pada

sektor jasa keuangan.

Kinerja perbankan konvensional

mengalami perlambatan sebagai

dampak pandemi Covid-19, meskipun

secara umum cukup terjaga. Rasio

kecukupan modal (Capital Adequacy

Ratio/CAR) perbankan mengalami

penurunan, dari 22,4 persen pada

bulan Mei tahun 2019, menjadi 20,5

persen pada bulan Mei tahun 2020.

Namun demikian, angka tersebut

masih jauh di atas batas kecukupan

modal yang ditetapkan yaitu delapan

persen.

Selain itu, likuiditas perbankan juga

cenderung melonggar, tercermin dari

penurunan Loan to Deposit Ratio

(LDR). Rasio LDR menurun dari 96,2

persen pada bulan Mei tahun 2019

menjadi 90,9 persen pada bulan Mei

tahun 2020. Selain itu, penurunan

kinerja perbankan juga tercermin dari

meningkatnya rasio kredit bermasalah

(Non Performing Loan/NPL). Pada

bulan Mei tahun 2020, rasio NPL

sebesar 3,0 persen, lebih tinggi

dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya yang sebesar 2,6

persen. Tertekannya perekonomian

masih menjadi faktor utama

terhambatnya kemampuan debitur

untuk membayar kredit, khususnya

pada sektor penyedia akomodasi,

115,22

203,60

119,62

60

80

100

120

140

160

180

200

220

240

Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20

Minyak Goreng Daging SapiDaging Ayam Telur AyamBeras Medium Gula PasirCabai Rawit Cabai MerahBawang Merah Bawang Putih

Page 62: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

60

perikanan, serta industri

pertambangan dan penggalian, yang

merupakan sektor dengan tingkat NPL

tertinggi.

Gambar 33 Kinerja Perbankan

Konvensional

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Catatan: data Q2 adalah bulan Mei

Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga

(DPK) perbankan pada bulan Mei

tahun 2020 tumbuh sebesar 8,9 persen

(YoY), lebih tinggi dibanding periode

yang sama tahun sebelumnya yang

sebesar 6,3 persen (YoY), namun

melambat jika dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang sebesar 9,5

persen (YoY). Pertumbuhan total DPK

utamanya didorong oleh peningkatan

pertumbuhan giro yang tinggi yaitu

11,9 persen (YoY). Pertumbuhan

tertinggi juga terdapat pada

komponen tabungan, yaitu sebesar 8,0

persen (YoY), meskipun sedikit

melambat jika dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 9,7

persen (YoY). Sementara itu,

komponen DPK lainnya yaitu deposito

juga mengalami pertumbuhan, yaitu

sebesar 5,4 persen (YoY) pada bulan

Mei tahun 2020, lebih tinggi jika

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang hanya tumbuh

sebesar 4,1 persen (YoY).

Gambar 34 Pertumbuhan DPK

Perbankan Konvensional

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Catatan: data Q2 adalah bulan Mei

Sejalan dengan perlambatan

perekonomian, penyaluran kredit

perbankan pada bulan Mei 2020 juga

melambat. Pada periode yang sama

tahun sebelumnya, pertumbuhan total

kredit bahkan mencapai dua digit,

kemudian mengalami penurunan

pada tahun 2020, pasca kemunculan

kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Total kredit perbankan hanya tumbuh

sebesar 3,1 persen (YoY) pada triwulan

II tahun 2020, jauh lebih rendah

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 8,0 persen (YoY).

Perlambatan kredit terjadi pada

II I II

2019 2020

LDR 96,2 92,6 90,9

NPL 2,6 2,8 3,0

CAR 22,4 20,0 20,5

0

7

14

21

28

89,0

90,3

91,5

92,8

94,0

(per

sen

)

(per

sen

)

0%

5%

10%

15%

20%

5.100

5.400

5.700

6.000

6.300

II I II

2019 2020

(per

sen

)

(Ru

pia

h)

Total DPK (Rp) Pert. Total DPK

Pert. Deposito Pert. Tabungan

Pert. Giro

Page 63: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

61

seluruh jenis kredit, dengan

pertumbuhan kredit terendah terjadi

pada jenis Kredit Modal Kerja (KMK)

dan Kredit Investasi (KI). Kredit Modal

Kerja, Kredit Konsumsi, dan Kredit

Investasi masing-masing tumbuh

sebesar 1,5 persen (YoY); 2,3 persen

(YoY); dan 6,8 persen (YoY) pada bulan

Mei tahun 2020, lebih rendah jika

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh masing-

masing sebesar 6,3 persen (YoY); 5,4

persen (YoY); dan 13,7 persen (YoY).

Gambar 35 Pertumbuhan Kredit

Perbankan Konvensional

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Catatan: data Q2 adalah bulan Mei

Tabel 23 Perkembangan Kredit Bank Umum Konvensional

Sektor

Miliar Rp

2019 2020

Q2 Q1 Q2*

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 363.350 383.091 377.036

Perikanan 13.040 14.500 13.950

Pertambangan dan Penggalian 136.205 150.032 147.415

Industri Pengolahan 885.407 961.569 933.269

Listrik, gas dan air 206.802 215.082 213.069

Konstruksi 342.552 353.292 360.526

Perdagangan Besar dan Eceran 987.292 999.463 960.548

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan

minum 104.180 113.223 112.757

Transportasi, pergudangan dan komunikasi 224.302 253.160 249.865

Perantara Keuangan 252.788 263.848 253.227

Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 251.480 272.235 266.507

Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 25.965 32.052 29.664

Jasa Pendidikan 13.169 13.814 13.842

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 24.896 29.084 28.931

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan

dan Perorangan lainnya 78.363 84.006 82.073

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 3.204 3.183 3.127

Badan Internasional dan Badan Ekstra

Internasional Lainnya 173 352 315

Kegiatan yang belum jelas batasannya 2.121 1.891 1.968

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

*data bulan Mei

0%

4%

8%

12%

16%

20%

5.000

5.200

5.400

5.600

5.800

II I II

2019 2020

(per

sen

)

(Ru

pia

h)

Total Kredit (Rp Triliun) Pert. Tot. Kredit

Pert. KI Pert. KMK

Pert. KK

Page 64: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

62

Ditinjau dari lapangan usaha penerima

kredit, pada bulan Mei tahun 2020

terjadi perlambatan pertumbuhan

kredit pada hampir seluruh sektor

ekonomi. Perlambatan pertumbuhan

kredit tertinggi terjadi pada sektor

listrik, gas dan air; sektor konstruksi;

serta sektor pertambangan dan

penggalian dengan pertumbuhan

kredit masing-masing sebesar 3,0

persen; 5,2 persen; dan 8,2 persen

(YoY). Namun di sisi lain, masih

terdapat sektor yang mengalami

peningkatan pertumbuhan, antara lain

sektor penyediaan akomodasi dan

penyediaan makan minum yang

tumbuh sebesar 8,2 persen (YoY); serta

sektor transportasi, pergudangan dan

komunikasi yang tumbuh sebesar 11,4

persen (YoY).

Sejak bulan Agustus tahun 2015,

pemerintah mencanangkan program

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam

rangka mendorong akses kredit bagi

Usaha Mikro Kecil Menengah dan

Koperasi (UMKM). Pada tahun 2020,

pemerintah menargetkan penyaluran

KUR sebesar Rp190 triliun, meningkat

sebesar Rp50 triliun dari target tahun

2019. Berdasarkan realisasinya,

penyaluran KUR dari Agustus 2015

sampai dengan triwulan II tahun 2020

sebesar Rp550,2 triliun dengan

outstanding Rp161,7 triliun kepada

20,9 juta debitur. Sedangkan

penyaluran KUR sampai dengan

triwulan II tahun 2020, sudah

mencapai Rp76,2 triliun atau sebesar

40,1 persen dari target tahun 2020

yang disalurkan kepada 2,2 juta

debitur KUR. Penyaluran KUR masih

didominasi untuk skema KUR Mikro

(pinjaman ≤Rp25 juta) sebesar 64,4

persen, diikuti dengan skema KUR

Kecil (pinjaman Rp25 juta – Rp200

juta) sebesar 35,1 persen dan KUR

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar

0,4 persen.

Gambar 36 Capaian Penyaluran KUR

Sumber: Kemenko Perekonomian

Berdasarkan sektor ekonomi, terjadi

pergeseran penyaluran KUR dari

sektor nonproduksi ke sektor

produksi. Porsi penyaluran KUR

kepada sektor produksi, mencapai

58,3 persen pada triwulan II tahun

2020. Meskipun penyaluran kredit

kepada sektor produksi masih di

bawah target yang dihimbau

pemerintah yaitu 60 persen, namun

peningkatan penyaluran KUR ke sektor

produksi menunjukkan adanya

peningkatan pemerataan akses

pembiayaan untuk usaha mikro yang

produktif. Namun demikian,

berdasarkan wilayah, penyaluran KUR

58,3

41,7

0

20

40

60

Sektor Produksi Sektor NonProduksi

(per

sen

)

Page 65: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

63

masih terkonsentrasi di wilayah Jawa

dan Sumatera, dengan porsi masing-

masing sebesar 54,7 persen dan 20,3

persen.

Setelah mengalami penurunan tajam

pada triwulan I tahun 2020, pasar

modal domestik mulai kembali

menguat pada triwulan II tahun 2020.

Perbaikan tersebut ditopang oleh

berbagai kebijakan yang akomodatif

baik fiskal maupun moneter, berbagai

program pemulihan ekonomi, serta

ekspektasi positif pelaku pasar dalam

menyambut pembukaan kembali

ekonomi secara bertahap (new

normal).

Gambar 37 Perkembangan IHSG dan

Nilai Kapitalisasi Pasar Saham

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Pasar saham kembali menguat pada

triwulan II tahun 2020, setelah

mengalami penurunan yang cukup

tajam pada triwulan sebelumnya.

Namun demikian, kondisi saat ini

masih tergolong lemah jika

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun 2019. Sinyal positif pada

pasar saham tercermin dari

menguatnya Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dan nilai kapitalisasi

pasar saham. Setelah menurun tajam

sebesar 29,8 persen pada triwulan

sebelumnya, IHSG mulai membaik

pada triwulan II tahun 2020 yang

terkontraksi sebesar 22,9 persen (YoY).

Sejalan dengan pergerakan IHSG, nilai

kapitalisasi pasar saham juga

menunjukkan adanya perbaikan pada

triwulan II tahun 2020, meski masih

tertekan jika dibandingkan dengan

periode yang sama tahun 2019. Nilai

kapitalisasi pasar saham pada triwulan

II tahun 2020 sebesar Rp5.677,5 triliun

atau terkontraksi sebesar 21,6 persen

(YoY), lebih baik dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang terkontraksi

sebesar 28,7 persen (YoY). Memasuki

triwulan III tahun 2020, pasar saham

masih menghadapi berbagai

ketidakpastian, seperti meningkatnya

kasus positif Covid-19 secara global

yang berisiko pada penundaan

pembukaan kembali perekonomian,

serta pemilu Amerika Serikat pada

bulan November 2020 mendatang.

Pasar obligasi korporasi juga

menunjukkan pertumbuhan pada

triwulan II tahun 2020, meski sedikit

melemah jika dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Total nilai

obligasi korporasi mencapai Rp429,7

triliun, atau meningkat sebesar 3,0

persen (YoY). Peningkatan tersebut

utamanya disebabkan oleh biaya

penerbitan obligasi yang lebih murah,

yang tercermin dari penurunan kupon

penerbitan obligasi korporasi seiring

5.200

5.600

6.000

6.400

6.800

7.200

4.500

4.800

5.100

5.400

5.700

6.000

6.300

II I II

2019 2020

(tri

liun

Rp

)

(nila

i in

dek

s)

Nilai Kapitalisasi Pasar (Rp Triliun)

IHSG

Page 66: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

64

dengan diturunkannya suku bunga

acuan.

Gambar 38 Perkembangan Outstanding

Obligasi Korporasi

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Gambar 39 Perkembangan Aset

Industri Asuransi

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Kinerja industri asuransi pada triwulan

II tahun 2020 mulai membaik. Total

aset industri asuransi pada triwulan II

tahun 2020 tumbuh sebesar 0,2 persen

(YoY), lebih tinggi dari sebelumnya

yang menurun sebesar 0,1 persen

(YoY). Peningkatan kinerja industri

asuransi tersebut didorong oleh

pertumbuhan premi yang meningkat

pada triwulan II tahun 2020 serta

kebijakan stimulus sektor keuangan

lanjutan berupa penyesuaian

pelaksanaan teknis pemasaran Produk

Asuransi Yang Dikaitkan Dengan

Investasi (PAYDI).

Gambar 40 Perkembangan Jumlah Aset

Bersih dan Jumlah Investasi Dana

Pensiun

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Selain industri asuransi, industri dana

pensiun juga membaik pada triwulan II

tahun 2020. Hal tersebut tercermin

dari jumlah investasi dan aset neto

dana pensiun yang mengalami

pertumbuhan. Jumlah investasi dana

pensiun pada triwulan II tahun 2020

sebesar Rp278,8 triliun atau tumbuh

sebesar 2,2 persen (YoY), lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 1,0 persen (YoY).

Sementara itu, jumlah aset neto dana

pensiun 2020 sebesar Rp286,8 triliun

atau tumbuh sebesar 2,4 persen (YoY),

lebih tinggi dibandingkan dengan

417,3442,9 429,7

0

100

200

300

400

II I II

2019 2020

(tri

liun

Rp

)

-20246810121416

1.110

1.140

1.170

1.200

1.230

1.260

1.290

1.320

1.350

II I II

2019 2020

(per

sen

)

(tri

liun

Rp

)

Total Aset Asuransi

Pertumbuhan Aset Asuransi (YoY)

0

40

80

120

160

200

240

280

320

II I II

2019 2020

(tri

liun

Rp

)

Jumlah Investasi Jumlah Aset Neto

Page 67: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

65

triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 1,0 persen (YoY). Peningkatan

kinerja Dana Pensiun tersebut salah

satunya didukung oleh kebijakan

stimulus life cycle fund program iuran

pasti yang telah diselenggarakan oleh

Dana Pensiun.

Pelemahan ekonomi akibat dampak

pandemi Covid-19 juga turut

mendorong penurunan kinerja fintech

di Indonesia. Hal tersebut tercermin

dari meningkatnya tingkat

wanprestasi industri fintech atau

menurunnya tingkat keberhasilan

pinjaman, serta penyaluran pinjaman

yang tumbuh melambat.

Gambar 41 Perkembangan Industri

Teknologi Keuangan (peer-to-peer

lending)

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Pada triwulan II tahun 2020, akumulasi

jumlah pinjaman tumbuh sebesar

153,2 persen (YoY), atau melambat

dari triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 294,3 persen

(YoY). Sejalan dengan peningkatan

akumulasi jumlah pinjaman, akumulasi

rekening peminjam tumbuh sebesar

164,5 persen (YoY), lebih rendah jika

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 368,2 persen

(YoY).

Gambar 42 Tingkat Wanprestasi

Industri Teknologi Keuangan (peer-to-

peer lending)

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Perlambatan perekonomian akibat

penyebaran Covid-19 mendorong

meningkatnya pembiayaan yang

bermasalah. Tingkat wanprestasi

industri fintech terus meningkat, yaitu

sebesar 6,1 persen pada triwulan II

tahun 2020, lebih tinggi jika

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 4,2 persen.

Terhambatnya kemampuan

membayar para debitur merupakan

salah satu faktor utama yang

meningkatkan tingkat pembiayaan

bermasalah industri fintech.

Selain perbankan konvensional,

perlambatan ekonomi akibat

penyebaran Covid-19 juga berdampak

pada kinerja perbankan Syariah.

-

5

10

15

20

25

30

0

20

40

60

80

100

120

II I II

2019 2020

(ju

ta a

kun

)

(tri

liun

Rp

)

Akumulasi Penyaluran Pinjaman (Rp Triliun)

Akumulasi Rekening Borrower (Juta Akun)

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

II I II

2019 2020

Page 68: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

66

Namun demikian, kinerja perbankan

Syariah masih tetap terjaga, salah

satunya didukung oleh peningkatan

rasio kecukupan modal.

Gambar 43 Kinerja Perbankan Syariah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

*data bulan Mei

Pada bulan Mei tahun 2020, rasio

kecukupan modal Bank Umum Syariah

(BUS) mengalami peningkatan

menjadi 20,6 persen, lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 20,4 persen.

Selanjutnya, kinerja positif perbankan

Syariah juga tercermin dari

meningkatnya kualitas pembiayaan

yang disalurkan, atau menurunnya

rasio pembiayaan bermasalah (Non

Performing Financing/NPF). NPF pada

BUS mengalami penurunan sebesar 8

basis poin, yaitu dari 3,43 persen pada

triwulan I tahun 2020 menjadi 3,35

persen pada bulan Mei tahun 2020.

Sementara pada Unit Usaha

Syariah (UUS), NPF sebesar 3,2 persen

pada bulan Mei tahun 2020, lebih

tinggi dibandingkan dengan triwulan I

tahun 2020 dan periode yang sama

tahun sebelumnya masing-masing

sebesar 3,1 persen dan 2,8 persen.

Sementara itu, likuiditas perbankan

Syariah pada bulan Mei tahun 2020

mengalami sedikit pengetatan, baik

pada Bank Umum Syariah maupun

Unit Usaha Syariah. Rasio pembiayaan

terhadap penghimpunan dana

(Financing to Deposit Ratio/FDR) baik

pada BUS dan UUS masing-masing

sebesar 80,5 persen dan 107,2 persen,

lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 79,0

persen dan 106,5 persen.

Gambar 44 Pertumbuhan Dana Pihak

Ketiga dan Pembiayaan Perbankan

Syariah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

*data bulan Mei

Total Dana Pihak Ketiga (DPK)

perbankan Syariah pada bulan Mei

2020 mulai membaik, setelah sempat

mengalami perlambatan pada

triwulan I tahun 2020. Total DPK yang

dihimpun oleh perbankan Syariah

(BUS dan UUS) pada bulan Mei 2020

tumbuh sebesar 9,2 persen, lebih

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

19,0

19,2

19,4

19,6

19,8

20,0

20,2

20,4

20,6

20,8

2019 II 2020 I 2020 II*

(per

sen

)

(per

sen

)

CAR NPF FDR

0

5

10

15

0

100

200

300

400

500

2019 II 2020 I 2020 II*(p

erse

n)

(tri

liun

Rp

)

DPKPembiayaanPertumbuhan DPK (YoY)Pertumbuhan Pembiayaan (YoY)

Page 69: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

67

tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,3

persen. Sementara pembiayaan

syariah tumbuh melambat pada tahun

2020. Total pembiayaan yang

disalurkan oleh perbankan Syariah

(BUS dan UUS) pada bulan Mei tahun

2020 tumbuh sebesar 10,2 persen,

lebih rendah jika dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar

10,6 persen.

Selanjutnya jika ditinjau lebih lanjut

berdasarkan jenis penggunaannya,

pembiayaan perbankan Syariah

didominasi oleh pembiayaan

konsumsi, yaitu sebesar Rp163,4

triliun. Selain mendominasi,

pembiayaan konsumsi juga

mengalami pertumbuhan tertinggi

yaitu sebesar 10,8 persen (YoY).

Sementara pembiayaan modal kerja

dan investasi masing-masing sebesar

Rp112,8 triliun dan Rp87,2 triliun,

tumbuh masing-masing 7,8 persen

dan 8,0 persen (YoY).

Tabel 24 Perkembangan Pembiayaan

Perbankan Syariah

Pembiayaan

Berdasarkan

Jenis Akad

Triliun Rupiah

2019 2020

Q2 Q1 Q2*

Pembiayaan

Investasi 105.453 111.164 112.792

Pembiayaan

Modal Kerja 81.165 87.216 87.242

Pembiayaan

Konsumsi 146.462 163.272 163.411

Total

Pembiayaan 333.080 361.652 363.445

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

*data bulan Mei

Apabila ditinjau secara sektoral, sektor

perdagangan besar dan eceran, dan

sektor konstruksi masih mendominasi

penyaluran pembiayaan, dengan

penyaluran masing-masing sebesar

Rp38,8 triliun dan Rp32,7 triliun, atau

berkontribusi masing-masing sebesar

19,4 persen dan 16,3 persen terhadap

total pembiayaan. Kedua sektor

tersebut juga mengalami peningkatan

pertumbuhan jika dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang

sebesar Rp37,3 triliun dan Rp32,5

triliun. Sedangkan sektor administrasi

pemerintahan, pertahanan dan

jaminan sosial wajib merupakan sektor

dengan penyaluran pembiayaan

terendah, yaitu hanya sebesar Rp16,0

miliar pada triwulan II tahun 2020.

Terdapat enam sektor ekonomi yang

mengalami penurunan penyaluran

pembiayaan. Enam sektor tersebut

adalah: 1) sektor pertambangan dan

penggalian, 2) sektor penyediaan

akomodasi dan penyediaan makan

minum, 3) sektor perantara keuangan,

4) sektor administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib,

5) sektor jasa kemasyarakatan, sosial

budaya, hiburan dan perorangan

lainnya, serta 6) sektor jasa

perorangan yang melayani rumah

tangga yang masing-masing

mengalami penurunan sebesar 14,0

persen; 2,0 persen; 3,0 persen; 28,0

persen; 19,0 persen; dan 12,0 persen

(YoY).

Page 70: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

68

Tabel 25 Penyaluran Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha

Penerima Pembiayaan Lapangan Usaha

2019 2020

Q2 Q1 Q2*

miliar Rp

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 12.749 13.796 14.138

Perikanan 1.135 1.409 1.475

Pertambangan dan Penggalian 5.838 5.470 5.130

Industri Pengolahan 25.621 27.623 27.200

Listrik, gas dan air 14.694 14.145 15.659

Konstruksi 28.533 32.521 32.757

Perdagangan Besar dan Eceran 34.043 37.385 38.815

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan

minum 4.688 4.724 4.745

Transportasi, pergudangan dan komunikasi 8.985 10.401 10.450

Perantara Keuangan 18.321 18.865 17.871

Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 12.852 12.380 13.019

Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 23 17 16

Jasa Pendidikan 6026 6.223 6.263

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.451 6.581 6.369

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan

Perorangan lainnya 6.342 5.754 4.893

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 507 708 705

Badan Internasional dan Badan Ekstra

Internasional Lainnya 0 0 0

Kegiatan yang belum jelas batasannya 324 377 532

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

*data bulan Mei

Gambar 45 Nilai Kapitalisasi Pasar

Saham ISSI, JII dan JII70

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Setelah mengalami tekanan yang

cukup kuat pada triwulan I tahun 2020,

pasar modal Syariah kembali

mengalami penguatan pada triwulan II

tahun 2020. Penguatan tersebut

didorong oleh membaiknya respon

pasar atas upaya pemerintah dalam

menangani pandemi Covid-19. Index

Saham Syariah bluechip yaitu Jakarta

Islamic Index (JII), Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI), dan Jakarta

Islamic Index 70 (JII 70) pada triwulan

II tahun 2020 masing-masing tumbuh

sebesar 12,1 persen, 8,1 persen, dan

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2019 II 2020 I 2020 II

(tri

liun

Rp

)

Niliai Index JII Niliai Index ISSI

Niliai Index JII70

Page 71: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

69

12,7 persen dari triwulan I tahun 2020.

Namun demikian, pertumbuhan

tersebut masih lebih rendah jika

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya, yaitu

masing-masing sebesar 21,8 persen,

22,1 persen, dan 21,2 persen (YoY).

Selain pasar saham, pasar sukuk

korporasi dan SBSN juga menghadapi

tekanan besar di tengah pandemi

Covid-19. Sukuk korporasi mengalami

penurunan pada triwulan II tahun

2020, menjadi sebesar Rp29,4 triliun,

lebih rendah jika dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar

Rp30,0 triliun. Berbeda dengan sukuk

korporasi, Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) justru tumbuh

sebesar 37,9 persen, lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 11,9 persen.

Gambar 46 Outstanding Sukuk

Korporasi

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan dan DJPR

Kemenkeu

Pada triwulan II tahun 2020, Industri

Keuangan NonBank Syariah (IKNBS)

secara umum menunjukkan tren

positif di tengah perlambatan

ekonomi. Kondisi tersebut tercermin

dari pertumbuhan total aset IKNBS,

yaitu sebesar 8,8 persen (YoY) lebih

tinggi jika dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 7,2

persen (YoY).

Tabel 26 Aset IKNB Syariah 2019 – 2020

Uraian

2019 2020

Q2 Q1 Q2

miliar Rp

Asuransi Syariah 43.442 41.124 41.544

Lembaga

Pembiayaan

Syariah

27.064 26.723 25.806

Dana Pensiun

Syariah 3.886 5.394 5.650

Lembaga Jasa

Keuangan

Khusus Syariah

26.306 34.491 35.554

Lembaga

Keuangan Mikro

Syariah

278 467.90 467.90

Total Aset 100.977 108.249 109.063

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Catatan: data Q2 adalah bulan Mei

Dana Pensiun Syariah mengalami

pertumbuhan total aset yang tertinggi,

yaitu sebesar 44,0 persen (YoY).

Perkembangan positif dana pensiun

tersebut disebabkan oleh tidak

terjadinya penarikan manfaat oleh

nasabah secara masif, meskipun telah

terjadi PHK massal dalam kondisi

Covid 19. Selanjutnya, Lembaga Jasa

Keuangan Khusus Syariah dan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah

juga tumbuh tinggi, yaitu masing-

masing sebesar 31,2 persen dan 35,2

persen (YoY). Sementara itu, industri

asuransi Syariah dan lembaga

0

100

200

300

400

500

600

700

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2019 II 2020 I 2020 II

(tri

liun

Rp

)

(tri

liun

Rp

)

Nilai Outstanding Sukuk Korporasi (TriliunRupiah)Nilai Kepemilikan SBSN rupiah

Page 72: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

70

pembiayaan Syariah terkontraksi

masing masing sebesar 1,7 persen dan

3,0 persen (YoY).

2.5 Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran Indonesia

mengalami surplus.

Neraca pembayaran Indonesia pada

triwulan II tahun 2020 surplus sebesar

USD9,2 miliar, setelah mengalami

defisit pada triwulan sebelumnya.

Surplus yang cukup tinggi didorong

oleh berkurangnya defisit transaksi

berjalan serta meningkatnya surplus

transaksi modal dan finansial.

Gambar 47 Perkembangan Neraca

Pembayaran Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

Defisit transaksi berjalan kembali

turun menjadi USD2,9 miliar atau

setara dengan 1,2 persen dari PDB.

Penyusutan defisit transaksi berjalan

didorong oleh surplus neraca barang

dan turunnya defisit neraca

pendapatan primer.

Surplus neraca barang pada triwulan II

tahun 2020 sebesar USD4,0 miliar,

lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya yang mencapai USD4,4

miliar. Penurunan surplus tersebut

disebabkan oleh turunnya surplus

neraca barang nonmigas, karena

berkurangnya defisit neraca migas.

Pelemahan permintaan global akibat

Covid-19 berdampak pada penurunan

harga komoditas yang menyebabkan

penurunan nilai ekspor nonmigas,

yang terkontraksi 11,8 (YoY),

sedangkan triwulan I tahun 2020

tumbuh 3,3 persen (YoY).

Sementara itu, impor nonmigas

mengalami kontraksi lebih dalam pada

triwulan II tahun 2020, yaitu sebesar

16,8 persen (YoY), lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya

yang terkontraksi mencapai 7,4 persen

(YoY). Menurut kelompok barang,

impor bahan baku, barang modal, dan

barang konsumsi mengalami kontraksi

masing-masing sebesar 10,6; 3,8; dan

1,2 persen (YoY).

Surplus neraca jasa perjalanan

menurun signifikan.

Neraca jasa pada triwulan II tahun

2020 mengalami defisit sebesar

USD2,2 miliar, sedikit lebih tinggi

dibandingkan periode yang sama

tahun 2019 yang mencapai USD1,9

miliar. Peningkatan defisit ini terutama

dipengaruhi oleh defisit neraca jasa

perjalanan yang menurun signifikan

akibat kebijakan pelarangan

-10

-5

0

5

10

15

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(mili

ar U

SD)

Transaksi Berjalan

Transaksi Modal dan Finansial

Neraca Keseluruhan

Page 73: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

71

penerbangan internasional untuk

mengurangi penyebaran Covid-19.

Gambar 48 Neraca Jasa Perjalanan dan

Transportasi

Sumber: Bank Indonesia

Neraca jasa perjalanan mengalami

defisit sebesar USD3,0 juta, yang pada

kondisi normal selalu mengalami

surplus. Defisit neraca jasa perjalanan

tersebut dipengaruhi oleh penurunan

ekspor perjalanan yang lebih dalam

dibandingkan impor perjalanan

seiring dengan rendahnya wisatawan

mancanegara yang hanya mencapai

484 ribu kunjungan selama triwulan II

tahun 2020.

Sementara itu, kinerja neraca jasa

transportasi mengalami defisit yang

lebih rendah pada triwulan II tahun

2020, terutama disebabkan oleh

penurunan pembayaran jasa freight

menjadi sebesar USD1,5 miliar. Selain

itu, defisit jasa transportasi

penumpang juga mengalami

penurunan menjadi USD10,0 juta,

lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar USD0,1 miliar,

sejalan dengan turunnya kunjungan

wisatawan nasional ke luar negeri.

Neraca pendapatan primer

membaik, neraca pendapatan

sekunder menurun.

Defisit neraca pendapatan primer

pada triwulan II tahun 2020 sebesar

USD6,2 miliar, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya

yang mencapai USD7,9 miliar.

Perbaikan defisit neraca pendapatan

primer didorong oleh penurunan

pembayaran hasil investasi langsung,

serta peningkatan penerimaan

investasi langsung dan portofolio.

Lebih lanjut, penurunan pembayaran

sejalan dengan menurunnya kinerja

korporasi migas dan nonmigas akibat

kontraksi pertumbuhan ekonomi

domestik.

Gambar 49 Neraca Pendapatan Primer

dan Sekunder

Sumber: Bank Indonesia

-4,0-3,0-2,0-1,00,01,02,03,04,05,06,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(mili

ar U

SD)

Ekspor Transportasi Impor Transportasi

Ekspor Perjalanan Impor Perjalanan

-12,0

-7,0

-2,0

3,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(mili

ar U

SD)

Penerimaan Pendapatan Primer

Pembayaran Pendapatan Primer

Penerimaan Pendapatan Sekunder

Pembayaran Pendapatan Sekunder

Page 74: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

72

Selanjutnya, neraca pendapatan

sekunder pada triwulan II tahun 2020

mengalami surplus sebesar USD1,4

miliar, turun dari surplus triwulan

sebelumnya sebesar USD1,7 miliar.

Penurunan ini utamanya didorong

oleh realisasi penerimaan transfer

personal dalam bentuk remitansi yang

menurun. Hal ini sejalan dengan

turunnya jumlah Pekerja Migran

Indonesia (PMI) di luar negeri akibat

Covid-19 serta penghentian

pengiriman PMI ke luar negeri

sementara sesuai Kepmenaker No. 151

Tahun 2020.

Likuiditas global meningkat,

investasi meningkat.

Gambar 50 Neraca Transaksi Finansial

Sumber: Bank Indonesia

Transaksi modal dan finansial pada

triwulan II tahun 2020 mencapai

surplus yang cukup tinggi sebesar

USD10,5 miliar, sedangkan triwulan

sebelumnya defisit USD3,0 miliar.

Surplus pada transaksi modal dan

finansial utamanya ditopang oleh

aliran masuk neto investasi portofolio

dan investasi langsung.

Arus modal asing mulai masuk

kembali ke Indonesia terutama dalam

bentuk investasi portofolio, setelah

sebelumnya sempat terjadi kepanikan

di pasar keuangan global akibat

Covid-19. Investasi portofolio pada

triwulan II tahun 2020 sebesar USD9,8

miliar, setelah pada triwulan

sebelumnya mengalami defisit USD6,1

miliar. Peningkatan arus masuk

melalui investasi portofolio didorong

oleh penerbitan global bonds oleh

pemerintah dan korporasi serta

pembelian Surat Utang Negara (SUN).

Investasi langsung juga berkontribusi

terhadap surplus transaksi modal dan

finansial, meskipun terjadi

perlambatan pada triwulan II tahun

2020 sebesar USD3,4 miliar. Di tengah

ketidakpastian pasar keuangan global

dan lesunya aktivitas ekonomi dunia,

kinerja investasi langsung yang masih

surplus merupakan gambaran bahwa

ekonomi Indonesia masih terjaga serta

masih menarik bagi investor.

Posisi cadangan devisa mengalami

kenaikan pada triwulan II tahun 2020

menjadi sebesar USD131,7 miliar atau

setara dengan pembiayaan 8,1 bulan

impor dan utang luar negeri

pemerintah, serta berada di atas

standar kecukupan internasional

sebesar tiga bulan. Dengan demikian,

berbagai indikator NPI secara umum

masih menunjukkan sustainablitas

eksternal yang terjaga.

-10

-5

0

5

10

15

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020

(mili

ar U

SD)

Investasi Langsung

Investasi Portofolio

Investasi Lainnya

Page 75: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

73

Tabel 27 Neraca Pembayaran

Tahun 2015 – Triwulan II tahun 2020

(miliar USD)

2015 2016 2017 2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 2020:2

TRANSAKSI BERJALAN -17,5 -17,0 -16,2 -30,6 -6,6 -8,2 -7,5 -8,1 -3,7 -2,9

BARANG 14,0 15,3 18,8 -0,2 1,3 0,6 1,4 0,3 4,4 4,0

Ekspor 149,1 144,5 168,9 180,7 41,2 40,2 43,7 43,4 41,7 34,7

Impor -135,1 -129,2 -150,1 -181,0 -39,9 -39,6 -42,3 -43,1 -37,4 -30,7

Barang Dagangan Umum 13,3 14,7 17,9 -0,2 0,8 0,2 0,7 0,0 3,1 2,5

Ekspor 147,7 143,1 167,0 178,7 40,4 39,4 42,5 42,7 40,0 33,0

Impor -134,4 -128,4 -149,1 -178,9 -39,6 -39,2 -41,8 -42,7 -37,0 -30,5

a. Nonmigas 19,0 19,5 25,3 11,2 2,9 3,1 2,7 3,2 5,8 3,3

Ekspor 130,5 130,2 151,4 161,1 37,4 36,4 39,5 39,7 37,7 31,2

Impor -111,5 -110,7 -126,2 -149,9 -34,5 -33,3 -36,7 -36,5 -31,9 -27,9

b. Migas -5,7 -4,8 -7,3 -11,4 -2,1 -2,9 -2,1 -3,2 -2,7 -0,8

Ekspor 17,2 12,9 15,6 17,6 3,0 2,9 3,0 3,0 2,3 1,8

Impor -22,9 -17,7 -22,9 -29,0 -5,2 -5,8 -5,1 -6,2 -5,1 -2,6

Barang Lainnya 0,7 0,6 0,9 0,0 0,5 0,3 0,7 0,3 1,3 1,5

Ekspor 1,4 1,4 1,9 2,0 0,8 0,8 1,2 0,7 1,7 1,6

Impor -0,7 -0,8 -1,0 -2,0 -0,3 -0,5 -0,5 -0,4 -0,4 -0,1

JASA-JASA -8,7 -7,1 -7,4 -6,5 -1,6 -1,9 -2,3 -2,0 -1,9 -2,2

Ekspor 22,2 23,3 25,3 31,2 7,5 7,4 8,4 8,4 6,0 2,6

Impor -30,9 -30,4 -32,7 -37,7 -9,0 -9,2 -10,7 -10,4 -7,9 -4,7

PENDAPATAN PRIMER -28,4 -29,6 -32,1 -30,8 -8,1 -8,9 -8,4 -8,3 -7,9 -6,2

PENDAPATAN SEKUNDER 5,5 4,5 4,5 6,9 1,8 2,0 1,8 2,0 1,7 1,4

TRANSAKSI MODAL 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

TRANSAKSI FINANSIAL 16,8 29,3 28,7 25,1 9,9 6,8 7,4 12,6 -3,0 10,5

Aset -21,5 15,9 -18,4 -19,2 -6,9 -4,0 -4,0 -0,5 -4,7 -0,8

Kewajiban 38,3 13,4 47,1 44,3 16,8 10,8 11,5 13,1 1,7 11,3

INVESTASI LANGSUNG 10,7 16,1 18,5 12,5 6,0 6,0 5,4 3,2 4,1 3,4

Aset -9,1 11,6 -2,0 -6,4 -0,8 -1,6 -0,6 -1,4 -0,7 -0,7

Kewajiban 19,8 4,5 20,5 18,9 6,8 7,6 6,0 4,6 4,7 4,1

Page 76: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

74

Lanjutan Tabel 27 Neraca Pembayaran

Tahun 2015 – Triwulan II tahun 2020

(miliar USD) 2015 2016 2017 2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 2020:2

INVESTASI PORTFOLIO 16,2 19,0 21,1 9,3 5,5 4,6 4,6 7,3 -6,1 9,8

Aset -1,3 2,2 -3,4 -5,2 0,1 0,0 0,0 0,3 -0,1 -0,2

Kewajiban 17,5 16,8 24,4 14,5 5,4 4,6 4,7 6,9 -6,0 9,9

DERIVATIF FINANSIAL 0,0 0,0 -0,1 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 -0,3 0,1

INVESTASI LAINNYA -10,1 -5,8 -10,7 3,3 -1,7 -3,8 -2,6 2,1 -0,7 -2,7

TOTAL -0,7 12,4 12,5 -5,4 3,3 -1,4 0,0 4,5 -6,8 7,6

NERACA KESELURUHAN -1,1 12,1 11,6 -7,1 2,4 -2,0 0,0 4,3 -8,5 9,2

Posisi Cadangan Devisa 105,9 116,4 130,2 120,7 124,5 123,8 124,3 129,2 121,0 131,7

Dalam Bulan Impor 7,4 8 8 6,4 6,7 6,7 6,9 7,3 7,0 8,1

Transaksi Berjalan/PDB (%) -2,03 -2 -2 -3,7 -2,5 -3,0 -2,6 -2,8 -1,4 -1,2

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Page 77: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

75

Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan Indonesia

mengalami surplus.

Pada triwulan II tahun 2020, neraca

perdagangan Indonesia mengalami

surplus sebesar USD2,9 miliar dengan

ekspor total sebesar USD34,6 miliar

dan impor total sebesar USD31,7

miliar. Namun demikian, ekspor total

dan impor total mengalami penurunan

baik secara triwulanan maupun

tahunan. Neraca perdagangan ekspor

turun sebesar 17,1 persen (QtQ) dan

12,5 persen (YoY). Sedangkan, neraca

perdagangan impor turun sebesar

19,0 persen (QtQ) dan 23,5 persen

(YoY). Penurunan ekspor total maupun

impor total tersebut disebabkan

adanya penurunan baik pada jenis

migas maupun non migas.

Tabel 28 Neraca Perdagangan

Uraian

2019 2020

Q2 Q1 Q2

juta USD

Neraca Total -1.917,9 2.591,9 2.892,658

Ekspor Total 39.583,3 41.760,8 34.626,8

Impor Total 41.501,2 39.169,0 31.734,2

Neraca Nonmigas 1.756,1 5.658,7 3.383,7

Ekspor Nonmigas 37.126,8 39.486,4 32.932,9

Impor Nonmigas 35.370,7 33.827,7 29.549,2

Neraca Migas -4.728,4 -3.066,9 -495,219

Ekspor Migas 1.402,2 2.274,4 1.693,8

Impor Migas 6.130,6 5.341,3 2.188,9

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Neraca perdagangan migas

Memasuki tahun 2020, perdagangan

migas mengalami tekanan yang

disebabkan oleh tertekannya

perekonomian dunia karena pandemi

COVID-19, serta penyesuaian produksi

minyak mentah. Permintaan minyak

mentah yang turun tajam, sedangkan

produksi minyak mentah melimpah,

menyebabkan penurunan harga

minyak mentah dunia sejak awal tahun

2020, dan mencapai harga

terendahnya pada bulan April 2020.

Pada triwulan II tahun 2020, defisit

neraca perdagangan migas

mengalami penurunan menjadi

USD0,5 miliar dimana ekspor migas

Indonesia mengalami kontraksi

sebesar 25,5 persen (QtQ), sedangkan

dibandingkan tahun sebelumnya,

ekspor migas dapat tetap terjaga dan

tumbuh sebesar 20,8 persen (YoY).

Dengan tertekannya perekonomian

domestik akibat pandemi Covid-19,

impor migas Indonesia juga

mengalami penurunan sebesar 59,0

persen (QtQ) dan 64,3 persen (YoY).

Tabel 29 Nilai Ekspor dan Impor Migas

Uraian

Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share

thd

Total*

(%) QtQ YoY

Ekspor Migas 1.693,8 -25,5 20,8 4,9

Minyak

Mentah 78,8

-59,5 -50,5 0,2

Hasil Minyak 346,6 -13,6 -0,9 1,0

Gas 1.268,4 -24,4 -28,1 3,6

Impor Migas 2.188,9 -59,0 -64,3 6,9

Minyak

Mentah 329,4

-80,0 -78,3 1,0

Hasil Minyak 1.312,4 -54,3 -65,4 4,1

Gas 547,1 -33,4 -32,8 1,7

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

* share thd total ekpor/impor

Neraca perdagangan Nonmigas

Pada triwulan II tahun 2020, ekspor

dan impor nonmigas mengalami

Page 78: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

76

penurunan dibandingkan triwulan I

tahun 2020 maupun triwulan II tahun

2019. Namun demikian, penurunan

pada impor nonmigas jauh lebih

dalam dibandingkan penurunan

ekspor nonmigas, sehingga neraca

perdagangan nonmigas pada triwulan

II tahun 2020 masih mengalami

surplus sebesar USD3,4 miliar. Pada

triwulan II tahun 2020, ekspor

nonmigas sebesar USD32,9 miliar, dan

impor nonmigas sebesar USD29,5

miliar.

Neraca perdagangan ekspor

Nonmigas

Nilai ekspor nonmigas didorong oleh

nilai ekspor pada industri pengolahan,

pertambangan dan lainnya, serta

pertanian dengan nilai ekspor masing-

masing sebesar USD27,8 miliar,

USD4,4 miliar, dan USD0,8 miliar.

Berdasarkan golongan barang HS 2

digit, nilai ekspor nonmigas terutama

didukung oleh nilai ekspor pada

golongan lemak dan minyak

hewan/nabati.

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas

turun sebesar 16,6 persen (QtQ) dan

11,3 persen (YoY), terutama

disebabkan adanya penurunan yang

dalam pada ekspor pertambangan

dan lainnya, serta ekspor industri

pengolahan. Ekspor pertambangan

dan lainnya mengalami kontraksi

sebesar 21,5 persen (QtQ) dan 28,7

persen (YoY),. sSedangkan, industri

pengolahan terkontraksi sebesar 15,9

persen (QtQ) dan 8,1 persen (YoY).

Namun demikian, ekspor sektor

pertanian mengalami peningkatan

sebesar 2,9 persen (YoY) meskipun

menurun sebesar 12,1 persen (QtQ).

Tabel 30 Nilai Ekspor Nonmigas

berdasarkan Sektor

Uraian

Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share

thd

Total*

(%) QtQ YoY

Ekspor

Nonmigas 32.932,9 -16,6 -13,3 83,2

Pertanian 799,6 -12,1 2,9 2,0

Industri

Pengolahan 27.764,4 -15,9 -80,1 70,1

Pertambangan

dan lainnya 4.378,7 -21,5 -28,7 11,1

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

*share thd total ekpor

Berdasarkan 10 golongan barang

dengan HS 2 digit, hampir seluruh

golongan barang baik pada sektor

industri pengolahan, sektor

pertambangan, dan sektor pertanian

mengalami penurunan. Hanya

golongan barang besi dan baja yang

mengalami peningkatan pada triwulan

II tahun 2020 dibandingkan triwulan I

tahun 2020. Tumbuhnya ekspor

nonmigas golongan barang besi dan

baja didorong oleh kenaikan harga

logam dunia terutama bijih besi yang

mengalami peningkatan sekitar 12,8

persen sepanjang tahun 2020 dengan

tetap stabilnya permintaan dari

Tiongkok dan terhambatnya

pengiriman dari Brazil sebagai salah

satu produsen utama.

Pada triwulan II tahun 2020, ekspor

nonmigas berdasarkan golongan

barang HS 2 digit mengalami

Page 79: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

77

peningkatan pada golongan barang

perhiasan/permata; besi dan baja; alas

kaki; dan lemak dan minyak

hewan/nabati yang tumbuh masing-

masing sebesar 38,4; 31,6; 10,6; dan

10,4 persen (YoY). Peningkatan

ekspor nonmigas tersebut terutama

didorong oleh peningkatan harga

komoditi dunia untuk logam mulia,

bijih besi, dan produk pertanian.

Sedangkan, peningkatan ekspor

nonmigas pada golongan barang alas

kaki terutama didukung adanya

pengalihan permintaan alas kaki dari

Tiongkok akibat pandemi ke

Indonesia.

Tabel 31 Nilai Ekspor Nonmigas 10

Golongan Barang HS 2 Digit Terbesar

Kode HS: Uraian Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share thd

Ekspor

Nonmigas

(%) QtQ YoY

15 Lemak &

minyak

hewan/nabati

4.150,6 -13,4 10,4 12,6

27 Bahan bakar

mineral

3.921,4 -28,1 -31,4 11,9

72 Besi dan Baja 2.281,9 0,8 31,6 6,9

87 Kendaraan dan

Bagiannya

2.055,2 -10,7 -55,5 6,2

71 Perhiasan /

Permata

1.791,2 -20,9 38,4 5,4

62 Pakaian jadi

bukan rajutan

1.159,0 -12,9 -30,6 3,5

40 Karet dan

Barang dari Karet

1.053,5 -29,7 -32,4 3,2

84 Mesin-mesin

/Pesawat Mekanik

1.036,2 -24,8 -20,9 3,2

85 Mesin/peralatan

listrik

809,6 -59,9 -14,8 2,5

64 Alas kaki 709,4 -38,0 10,6 2,2

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

2 Dihitung melalui proksi data impor Tiongkok dan

Amerika Serikat, sumber: Trademap (2020).

Negara tujuan ekspor nonmigas

terbesar adalah Tiongkok, Amerika

Serikat, dan Jepang.

Pada triwulan II tahun 2020, Tiongkok,

ASEAN, Amerika Serikat, Uni Eropa,

dan Jepang, merupakan negara tujuan

utama ekspor nonmigas Indonesia

dengan nilai masing-masing sebesar

USD6,9; USD6,4; USD3,8; dan USD2,9

miliar. Namun demikian, nilai ekspor

nonmigas kepada negara-negara

tersebut mengalami penurunan baik

secara triwulanan maupun tahunan,

kecuali ekspor nonmigas ke Tiongkok.

Hal tersebut disebabkan

perekonomian negara-negara

tersebut mengalami kontraksi di masa

pandemi Covid-19, sedangkan,

perekonomian Tiongkok telah kembali

pulih dengan tumbuh sebesar 3,2

persen (YoY) pada triwulan II tahun

2020.

Ekspor nonmigas Indonesia ke

Tiongkok tumbuh sebesar 14,9 persen

(QtQ) dan 11,3 persen (YoY).

Pertumbuhan tersebut utamanya

didorong oleh kenaikan ekspor besi

dan baja sebesar 193,7 persen (YoY),

tembaga sebesar 130,5 persen (YoY),

dan ekspor bahan bakar mineral

sebesar 4,4 persen (YoY)2.

Sementara untuk ekspor nonmigas ke

Amerika Serikat turun sebesar 22,1

persen (QtQ) dan 9,7 persen (YoY).

Namun demikian, terdapat beberapa

golongan barang nonmigas yang

Page 80: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

78

mengalami peningkatan ekspor ke

Amerika Serikat, antara lain ekspor

mesin/peralatan listrik sebesar 49,0

persen (YoY) dan ekspor furnitur

sebesar 23,6 persen (YoY)2.

Tabel 32 Nilai Ekspor Nonmigas di

Beberapa Negara Mitra Dagang Utama

Uraian

Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share thd

Ekspor

Nonmigas

(%) QtQ YoY

Tiongkok 6.857,1 14,9 11,3 20,8

Jepang 2.861,3 -16,5 -13,0 8,7

Amerika

Serikat 3.760,6 -22,1 -9,7 11,4

India 1.778,1 -39,9 -33,2 5,4

Australia 623,7 23,3 17,4 1,9

Korea Selatan 1.341,6 -7,2 -5,9 4,1

Taiwan 879,4 2,5 -6,5 2,7

ASEAN 6.423,9 -29,0 -26,9 19,5

Singapura 1.878,8 -31,2 -16,8 5,7

Malaysia 1.291,6 -25,7 -35,7 3,9

Thailand 887,8 -35,0 -33,0 2,7

Uni Eropa 2.952,2 -15,6 -17,8 8,9

Jerman 522,9 -18,6 -7,0 1,6

Belanda 739,9 -2,1 -1,9 2,2

Italia 397,2 -18,6 -15,7 1,2

Sumber: Badan Pusat Statistik

Neraca Perdagangan Impor

Nonmigas

Total impor Indonesia turun 23,5

persen (YoY).

Berdasarkan penggunaan barang,

penurunan impor pada triwulan II

tahun 2020 terjadi pada semua jenis

barang. Impor bahan baku/penolong

turun sebesar 22,3 persen (QtQ) dan

25,6 persen (YoY); impor barang

modal turun sebesar 12,5 persen (QtQ)

dan 20,0 persen (YoY); serta impor

barang konsumsi yang turun sebesar

1,7 persen (QtQ) dan 12,0 persen

(YoY). Penurunan yang tinggi pada

impor bahan baku/penolong serta

barang modal menunjukkan

tertekannya perekonomian domestik

pada masa pandemi.

Tabel 33 Nilai Impor berdasarkan

Golongan Penggunaan Barang

Uraian

Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share

thd

Total(%) QtQ YoY

Impor Total 31.734,2 -19 -23.5 100,0

Barang

Konsumsi 3.557,7 -1,7 -12.0 11,2

Bahan Baku /

Penolong 23.064,6 -22,3 -25.6 72,7

Barang Modal 5.131,0 -12,5 -20,0 16,2

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Impor nonmigas terbesar adalah

golongan Mesin/Pesawat Mekanik

(HS 84) serta Mesin/Peralatan

Listrik (HS 85).

Kedua golongan barang tersebut

memiliki peran 30,5 persen terhadap

total impor nonmigas. Dari sisi

pertumbuhan, baik triwulanan

maupun tahunan, hampir seluruh

golongan barang HS 2 digit pada 10

barang impor nonmigas utama

mengalami penurunan terutama pada

mesin/pesawat mekanik; besi dan

baja; serta kendaraan dan bagiannya;

kecuali impor perangkat optik yang

mengalami peningkatan. Hal tersebut

sejalan dengan perkembangan

ekonomi pada sektor industri

pengolahan mesin/perlengkapan dan

industri pengolahan alat angkut yang

menurun.

Page 81: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

79

Tabel 34 Nilai Impor Nonmigas 10

Golongan Barang HS 2 Digit Terbesar

Kode HS: Uraian

Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share thd

Impor

Nonmigas

(%) QtQ YoY

84 : Mesin-

mesin/Pesawat

Mekanik

4.809,9 -20,2 -20,7 16,3

85 :

Mesin/peralatan

listrik

4.209,1 -6,9 -10,1 14,2

72 : Besi dan Baja 1.430,1 -32,4 -32,6 4,8

39 : Plastik dan

Barang dari

Plastik

1.658,7 -17,8 -20,3 5,6

87 : Kendaraan

dan Bagiannya 1.007,4 -35,9 -42,1 3,4

29 : Bahan kimia

organik 1.190,4 -15,5 -17,5 4,0

73 : Benda-benda

dari Besi dan Baja 661,0 -17,3 -61,9 2,2

10 : Serealia 749,5 -15,9 -11,2 2,5

90 : Perangkat

Optik 1265,5 14,3 2,7 4,3

23 : Ampas/Sisa

Industri Makanan 598,4 -12,2 -7,8 2,0

Sumber: Badan Pusat Statistik

Impor nonmigas terbesar berasal

dari Tiongkok dan Jepang.

Meskipun impor nonmigas asal

Tiongkok mengalami kontraksi

sebesar 9,5 persen (YoY), namun

Tiongkok masih menjadi negara asal

impor nonmigas utama Indonesia

dengan kontribusi sebesar 31,2

persen. Kontraksi impor Tiongkok

utamanya berasal dari penurunan

impor golongan barang mesin-

mesin/pesawat mekanik serta

golongan besi dan baja, yang masing-

3 Dihitung melalui proksi data ekspor Tiongkok dan

Jepang, sumber: Trademap (2020).

masing turun sebesar 9,7 persen dan

27,4 persen (YoY)3

Impor nonmigas asal Jepang juga

mengalami penurunan pada triwulan II

tahun 2020, terutama berasal dari

golongan barang mesin-

mesin/pesawat mekanik serta besi dan

baja, yang masing-masing turun

sebesar 47,9 dan 44,1 persen (YoY)3.

Hanya dengan Belanda terjadi

kenaikan impor nonmigas pada

triwulan II tahun 2020, yaitu sebesar

3,3 persen (YoY).

Tabel 35 Nilai Impor Nonmigas di

Beberapa Negara Mitra Dagang Utama

Uraian

Nilai

Q2 2020

(juta USD)

Growth (%) Share thd

Impor

Nonmigas

(%) QtQ YoY

Tiongkok 9.232,31 3,6 -9,5 31,2

Jepang 2.496,25 -30,6 -32,1 8,4

Amerika

Serikat 1.996,21 8,9 -0,9 6,7

India 763,84 -21,1 -21,8 2,6

Australia 934,19 -12,7 -25,4 3,2

Korea Selatan 1.330,81 -24,5 -24,2 4,5

Taiwan 74,51 -26,6 -11,6 2,5

ASEAN 5.106,80 -28,8 -26,9 21,7

Singapura 1.972,75 -11,8 -12,3 6,7

Malaysia 897,13 -37,2 -33,6 3,0

Thailand 1.479,96 -34,4 -32,7 5,0

Uni Eropa 2.390,90 -8,4 -16,0 9,9

Jerman 750,24 -5,9 -7,2 2,5

Belanda 215,89 -2,2 3,3 0,7

Italia 288,99 -29,8 -21,9 1,0

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 82: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

80

Kerjasama Ekonomi

Internasional

Trade Policy Review Indonesia ke-7

di World Trade Organization.

Trade Policy Review (TPR) adalah

kegiatan yang dilaksanakan oleh

World Trade Organization (WTO)

terhadap negara-negara anggota

WTO untuk review dan mengkaji

kesesuaian kebijakan terkait

perdagangan dan investasi yang

diterapkan di negara-negara tersebut,

dengan prinsip-prinsip keterbukaan

dan perdagangan internasional yang

diusung oleh WTO. Kegiatan ii

dilaksanakan setiao tujuh tahun.

Tahun ini Indonesia akan menjalani

TPR yang ketujuh. Kementerian

PPN/Bappenas berkontribusi menjadi

anggota dalam Tim Persiapan dan

Pelaksanaan TPR Indonesia ke-7 yang

dipimpin oleh Kementerian

Perdagangan melalui Direktorat

Perundingan Multilateral.

Hingga saat ini, Tim Persiapan dan

Pelaksanaan TPR Indonesia ke-7 telah

mengumpulkan masukan dari

berbagai K/L untuk menyusun

Government Report. Draft Government

Report telah disusun dan sedang

dalam tahap finalisasi oleh

Kementerian Perdagangan, serta akan

diserahkan pada 23 September 2020.

Secretariat Report yang disusun oleh

Trade Policy Review Division (TPRD)

WTO masih dalam tahap

pengumpulan bahan-bahan dan

masukan yang dibutuhkan dari

berbagai K/L terkait.

Sidang TPR WTO Indonesia

dijadwalkan akan dilaksanakan pada 9

dan 11 Desember 2020. Sebelum itu,

Government Report Indonesia akan

diedarkan oleh WTO kepada negara-

negara anggota dan Indonesia akan

mendapatkan daftar pertanyaan dari

negara anggota.

Page 83: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

81

Perkembangan Perjanjian Internasional Indonesia

Tabel 36 Perkembangan Perjanjian Internasional Indonesia

No Perjanjian / Kerjasama Status Tahun

1 ASEAN Free Trade Area Signed and In Effect 1993

2 ASEAN-Australia and New Zealand Free Trade

Agreement

Signed and In Effect 2010

3 ASEAN-Canada FTA Proposed/Under

consultation and study

2017

4 ASEAN-EU Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2015

5 ASEAN-Eurasian Economic Union Free Trade

Agreement

Proposed/Under

consultation and study

2016

6 ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement Signed but not yet In Effect 2017

7 ASEAN-India Comprehensive Economic

Cooperation Agreement

Signed and In Effect 2010

8 ASEAN-Japan Comprehensive Economic

Partnership

Signed and In Effect 2008

9 ASEAN-Pakistan Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2009

10 ASEAN-People's Republic of China Comprehensive

Economic Cooperation Agreement

Signed and In Effect 2005

11 ASEAN-[Republic of] Korea Comprehensive

Economic Cooperation Agreement

Signed and In Effect 2007

12 Indonesia-Australia Comprehensive Economic

Partnership Agreement

Signed and in Effect 2012

13 Comprehensive Economic Partnership for East Asia

(CEPEA/ASEAN+6)

Proposed/Under

consultation and study

2005

14 East Asia Free Trade Area (ASEAN+3) Proposed/Under

consultation and study

2004

15 Eurasian Economic Union-Indonesia Proposed/Under

consultation and study

2016

16 Free Trade Area of the Asia Pacific Proposed/Under

consultation and study

2014

17 India-Indonesia Comprehensive Economic

Cooperation Arrangement

Negotiations launched 2011

18 Indonesia-Chile Free Trade Agreement Signed but not yet In Effect 2017

19 Indonesia-Colombia Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2019

20 Indonesia-European Free Trade Association Free

Trade Agreement

Signed but not yet In Effect 2018

21 Indonesia-European Union Comprehensive

Economic Partnership Agreement

Negotiations launched 2016

22 Indonesia-Gulf Cooperation Council Free Trade

Agreement

Proposed/Under

consultation and study

2018

23 Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement Signed and In Effect 2008

24 Indonesia-Kenya Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2018

25 Indonesia-Morocco Preferential Trade Agreement Negotiations launched 2019

Page 84: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

82

No Perjanjian / Kerjasama Status Tahun

26 Indonesia-Mozambique Free Trade Agreement Negotiations launched 2018

27 Indonesia-Nigeria Preferential Trade Agreement Propesed/Under

Consultation and study

2017

28 Indonesia-Pakistan Free Trade Agreement Signed and In Effect 2013

29 Indonesia-Peru FTA Proposed/Under

consultation and study

2014

30 Indonesia-Republic of Korea Free Trade Agreement Negotiations launched 2012

31 Indonesia-South Africa Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2018

32 Indonesia-Sri Lanka Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2018

33 Indonesia-Taipei,China FTA Proposed/Under

consultation and study

2011

34 Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement Negotiations launched 2018

35 Indonesia-Turkey FTA Negotiations launched 2017

36 Indonesia-Ukraine Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

2016

37 Indonesia-United States Free Trade Agreement Proposed/Under

consultation and study

1997

38 Preferential Tariff Arrangement-Group of Eight

Developing Countries

Signed and In Effect 2011

39 Regional Comprehensive Economic Partnership Negotiations launched 2013

40 Trade Preferential System of the Organization of the

Islamic Conference

Signed but not yet In Effect 2014

Sumber: Asia Regional Integration Center (ADB)

Secara umum, kinerja perdagangan

Indonesia dengan negara mitra FTA

pada triwulan II tahun 2020 menurun.

Ekspor maupun impor ke hampir

seluruh negara mitra menurun sebagai

dampak Covid-19. Ekspor yang

meningkat meskipun di tengah

kondisi pandemi hanya terjadi pada

ekspor ke Tiongkok yang meningkat

sebesar USD1,45 milliar.

Kontribusi ekspor Indonesia ke

kawasan Asia Timur yang terdiri dari

Jepang, Korea Selatan, Tiongkok

termasuk Hongkong mencapai 32,8

persen dari total ekspor Indonesia ke

dunia. Pada saat yang sama, Indonesia

juga mengimpor 41,2 persen produk

dari negara-negara tersebut. Negara-

negara di kawasan Asia Tenggara

berkontribusi terhadap 22,6 persen

dari total ekspor Indonesia, dan 21,5

persen dari impor Indonesia.

Sementara itu, negara-negara mitra

FTA di kawasan Asia Selatan yang

terdiri dari India, Bangladesh, dan

Pakistan menjadi tujuan ekspor dari

8,5 persen produk Indonesia, dan

sumber 2,7 persen dari total impor

Indonesia.

Page 85: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

83

Tabel 37 Kinerja Perdagangan Indonesia dengan Negara Mitra FTA

Kawasan / Negara Q2 2019 Q2 2020

Ekspor Impor Ekspor Impor

Indonesia terhadap Dunia 80.847,7 82.718,1 76.387,6 70.903,2

KAWASAN ASIA TIMUR

Jepang 8.053,2 7.702,0 6.736,6 6.124,2

Korea Selatan 3.808,1 4.237,0 3.291,1 3.367,2

R. R. Tiongkok 12.327,1 20.827,1 13.773,8 18.357,2

Hongkong, Tiongkok 1.307,1 1.611,7 1.273,4 1.357,6

Kontribusi terhadap total 31,54% 41,56% 32,83% 41,19%

KAWASAN ASIA TENGGARA

Thailand 3.204,3 4.656,2 2.485,8 3.756,3

Singapura 6.168,3 8.303,3 5.651,7 6.414,4

Filipina 3.278,2 401,3 2.584,6 283,0

Malaysia 4.120,6 3.614,9 3.545,2 3.046,6

Myanmar 397,0 79,3 503,6 108,9

Kamboja 269,9 21,4 286,2 26,1

Brunei Darussalam 38,8 14,8 55,0 64,4

Laos 3,1 14,6 2,7 22,4

Vietnam 2.372,5 1.827,4 2.151,6 1.544,3

Kontribusi terhadap total 24,56% 22,89% 22,60% 21,53%

KAWASAN ASIA SELATAN

India 5.802,4 2.256,7 4.748,4 1.759,0

Pakistan 930,8 222,7 959,7 113,8

Bangladesh 953,5 43,6 822,5 38,5

Kontribusi terhadap total 9,51% 3,05% 8,55% 2,70%

KAWASAN AMERIKA SELATAN

Chili 69,9 72,7 59,2 57,5

Kontribusi terhadap total 0,09% 0,09% 0,08% 0,08%

KAWASAN EROPA

Turki 579,7 167,1 501,3 150,8

Kontribusi terhadap total 0,72% 0,20% 0,66% 0,21%

KAWASAN AFRIKA

Mesir 508,5 81,6 499,9 72,0

Nigeria 203,9 1.004,6 169,4 685,5

Kontribusi terhadap total 0,88% 1,31% 0,88% 1,07%

KAWASAN OCEANIA

Australia 1.077,5 2.612,3 1.136,3 2.384,3

Selandia Baru 224,1 386,4 220,2 396,2

Kontribusi terhadap total 1,61% 3,63% 1,78% 3,92%

KAWASAN TIMUR TENGAH

Iran 224,1 386,4 220,2 396,2

Kontribusi terhadap total 0,28% 0,47% 0,29% 0,56%

Sumber: Kementerian Perdagangan

Page 86: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

84

Perkembangan perdagangan

berdasarkan FTA menunjukkan bahwa

FTA yang melibatkan negara ASEAN

berkontribusi lebih dari 20 persen total

ekspor dan impor Indonesia. FTA

dengan kontribusi terbesar adalah

ASEAN-People’s Republic of China

Comprehensive Economic Cooperation

Agreement.

Tabel 38 Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia

Berdasarkan FTA terhadap Total Perdagangan Indonesia dengan Dunia

FTA

Q2 2019 Q2 2020

Ekspor Impor Ekspor Impor

(persen)

ASEAN FTA 24,56 22,89 22,60 19,99

ASEAN-Australia and New Zealand

FTA 26,17 26,51 24,38 23,63

ASEAN-Hong Kong, China FTA 26,17 24,84 24,27 21,76

ASEAN-India CECA 31,73 25,62 28,82 22,29

ASEAN-Japan CEP 34,52 32,20 31,42 28,00

ASEAN-People’s Republic of China

CECA 39,80 48,07 40,63 44,02

ASEAN-Republic of Korea CECA 29,27 28,01 26,91 24,39

Indonesia-Australia CEPA 1,33 3,16 1,49 3,36

Indonesia-Chile FTA 0,09 0,09 0,08 0,08

Indonesia-Japan EPA 9,96 9,31 8,82 8,02

Indonesia-Pakistan FTA 1,15 0,27 1,26 0,15

Preferential Tariff Arrangement-

Group of Eight Developing Countries 9,08 6,23 8,61 5,39

Sumber: Kementerian Perdagangan

Page 87: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

85

III. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI

3.1 Proyeksi Pertumbuhan

Ekonomi Global

Turunnya konsumsi di berbagai

negara menekan pertumbuhan

ekonomi global.

International Monetary Foundation

(IMF) memproyeksi perekonomian

global terkontraksi 4,9 persen (YoY)

pada tahun 2020. Sementara itu,

volume perdagangan sepanjang tahun

2020 diproyeksi turun 11,9 persen

(YoY) seiring dengan lemahnya

permintaan barang dan jasa.

Pertumbuhan konsumsi yang tertekan

di berbagai negara menunjukkan

besarnya dampak lockdown pada

aktivitas ekonomi setempat.

Puncak tekanan ekonomi diprediksi

terjadi pada triwulan II tahun 2020.

Pada triwulan selanjutnya,

perekonomian global akan lebih baik

dibandingkan triwulan II meskipun

masih terkontraksi. PDB global

diproyeksikan membaik secara

perlahan hingga tahun 2021 kembali

tumbuh mencapai 5,4 persen.

Tabel 39 Proyeksi Pertumbuhan

Beberapa Negara

Kawasan 2020 2021

Negara Maju

Amerika Serikat -8,0 4,8

Kawasan Eropa -10,2 6,0

Jerman -7,8 5,4

Inggris -10,2 6,3

Jepang -5,8 2,4

Negara Berkembang

Tiongkok 1,0 8,2

India -4,5 6,0

ASEAN-5 -2,0 6,2

Amerika Latin dan Karibia

Brazil -9,1 3,6

Sub Sahara Afrika -3,2 3,4

Afrika Selatan -8,0 3,5

Global -4,9 5,4

Sumber: IMF, World Economic Outlook,

Juni 2020

Pertumbuhan pada negara maju

diproyeksikan terkontraksi dalam

hingga 8,0 persen pada tahun 2020.

Sementara itu, negara berkembang

diproyeksi lebih baik dengan kontraksi

sebesar 3,0 persen. Pertumbuhan

setiap negara dipengaruhi beberapa

Page 88: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

86

hal seperti struktur ekonomi,

perkembangan kasus dan efektivitas

strategi menghadapi pandemi, serta

kecepatan pemulihan ekonomi.

IMF memproyeksi kontraksi ekonomi

Amerika Serikat tahun 2020 mencapai

8,0 persen. Sementara itu, The Fed

memproyeksi perekonomian Amerika

Serikat terkontraksi 6,5 persen pada

tahun 2020 dan kembali tumbuh 5

persen pada tahun 2021. Peningkatan

kasus yang tinggi di beberapa negara

bagian berpotensi menahan

pembukaan lockdown. Kondisi

tersebut dapat menekan pasar tenaga

kerja yang kemudian mempengaruhi

pengeluaran masyarakat. Sementara

itu, pengangguran di Amerika Serikat

diproyeksikan meningkat menjadi 9,5

persen pada tahun 2020. Inflasi

diprediksi bergerak semakin lambat.

Sebagian besar negara di Eropa

diprediksi mengalami kontraksi yang

dalam pada tahun 2020. Perancis

diproyeksi terkontraksi 12,5 persen.

Sementara Italia dan Spanyol

diproyeksi terkontraksi hingga 12,8

persen untuk masing-masing negara.

Perekonomian Tiongkok pada tahun

2020 secara keseluruhan diproyeksi

masih tumbuh 1,0 persen. Proses

pemulihan ekonomi Tiongkok telah

berjalan secara bertahap pada triwulan

II tahun 2020 dan akan berlanjut

hingga akhir tahun. Pertumbuhan

investasi diprediksi menjadi penopang

pemulihan ekonomi Tiongkok pada

semester kedua. Di sisi lain, konsumsi

swasta dan ekspor akan tetap tumbuh

lebih lambat.

Berdasarkan proyeksi IMF pada bulan

April, perekonomian Singapura

diperkirakan terkontraksi 3,5 persen.

Sementara itu, Kementerian

Perdagangan dan Industri Singapura

memproyeksi pertumbuhan ekonomi

Singapura selama tahun 2020 sebesar

-7,0 hingga -5,0 persen. Perkiraan

kontraksi tersebut sedikit lebih dalam

dibandingkan proyeksi terakhir yang

dirilis pemerintah setempat. Revisi

tersebut didasarkan pada turunnya

permintaan eksternal yang lebih

dalam dari prediksi awal. Selain itu,

pemerintah Singapura melihat potensi

terhambatnya pemulihan ekonomi

pada semester kedua yang

disebabkan oleh adanya kemungkinan

perpanjangan pembatasan aktivitas

untuk mencegah penyebaran baru.

Harga komoditas energi secara

umum turun pada tahun 2020.

Tabel 40 Proyeksi Harga Komoditas

Global

Komoditas Unit 2020 2021

Energi

Batubara USD/mt 65,0 68,0

Minyak

Mentah USD/bbl 35,0 42,0

Gas Alam,

Eropa USD/mmbtu 3,1 4,1

Non Energi

Minyak

Kelapa

Sawit

USD/mt 650 668

Karet USD/kg 1,55 1,61

Tembaga USD/mt 5.200 5.500

Emas USD/toz 1.600 1.590

Sumber: World Bank, April 2020

Page 89: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

87

Proyeksi harga komoditas

internasional masih sama dengan

WEO yang dirilis pada bulan April lalu.

Aktivitas global belum kembali normal

hingga akhir tahun 2020. Hal tersebut

berdampak pada permintaan dunia

yang tetap rendah.

Harga batu bara acuan pada tahun

2020 diprediksi sebesar USD65,0 per

metrik ton. Sementara pada 2021

kembali meningkat menjadi USD68

per metrik ton. Sementara itu, harga

gas alam diproyeksi sebesar USD3,1

per mmbtu pada tahun 2020. Harga

minyak mentah rata-rata diprediksi

turun hingga 43,0 persen pada 2020

menjadi USD35,0. Pemangkasan

produksi yang dilakukan oleh OPEC+

diperkirakan tidak berdampak besar

pada peningkatan harga minyak.

Harga rata-rata minyak mentah

diperkirakan membaik pada tahun

2021 menjadi USD42 per barel,

meskipun belum kembali ke level

normal.

Perkembangan harga komoditas

pertanian bergerak lebih stabil.

Meskipun harga komoditas pertanian

juga diproyeksi turun, namun

penyusutannya tidak sedalam

komoditas lainnya. Harga kopi Arabika

dan Robusta diprediksi turun masing-

masing menjadi sebesar USD2,8 dan

USD1,5 per kg. Harga keduanya

diprediksi akan meningkat kembali

pada tahun 2021. Sementara itu, harga

minyak kelapa sawit diproyeksikan

meningkat pada tahun 2020 menjadi

USD650 per metrik ton.

Harga karet pada tahun 2020

diprediksi sebesar USD1,55 per kg,

turun tipis dibandingkan dengan

harga pada tahun 2019. Turunnya

harga karet terkait dengan turunnya

permintaan global dan diimbangi

dengan turunnya produksi karet.

Ekspor karet oleh negara-negara

produsen utama juga telah menurun

hampir 5 persen (YoY). Pada akhirnya,

harga karet menjadi lebih stabil.

Permintaan cokelat diprediksi

mengalami penurunan lebih dari 4

persen. Hal tersebut berdampak pada

turunnya harga cokelat pada tahun

2020 menjadi USD2,3 per kg. Hal

serupa terjadi pada harga teh yang

diproyeksi turun hingga 10 persen.

Komoditas logam secara umum

diproyeksi turun tajam.

Harga bijih besi diprediksi sebesar

USD85 per dmt disebabkan oleh

lemahnya permintaan serta suplai

yang kembali meningkat dari negara

pengekspor. Sementara itu, harga

nikel diproyeksi turun 17,3 persen

menjadi USD11.500 per metrik ton.

Hal ini disebabkan oleh dampak yang

lebih besar dari anjloknya permintaan

global meski suplai nikel dari Filipina

dan Indonesia turun.

Sementara itu, harga emas diprediksi

meningkat tajam hingga 14,9 persen

pada tahun 2020. Vaksin yang belum

ditemukan serta kondisi

Page 90: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

88

perekonomian di berbagai negara

yang masih belum stabil mendorong

peningkatan permintaan investor akan

komoditas emas sebagai aset safe

haven. Harga rata-rata emas

sepanjang tahun 2020 diprediksi

mencapai USD1.600 per troy ons.

3.2 Proyeksi Perekonomian

Indonesia

Perekonomian Indonesia pada

tahun 2020 diperkirakan

mengalami perlambatan sebagai

dampak pandemi Covid-19.

Setelah mengalami kontraksi tajam

pada triwulan II 2020, perekonomian

Indonesia diperkirakan akan membaik

pada triwulan III dan IV tahun 2020.

Membaiknya perekonomian didorong

utamanya oleh relaksasi PSBB yang

dilakukan sejak bulan Juni. Namun

seberapa cepat pemulihan ekonomi

akan tergantung pada banyak faktor,

yang kemudian akan menentukan

apakah Indonesia akan masuk dalam

resesi atau tidak.

Tabel 41 Konsensus Proyeksi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Lembaga 2020

IMF1) -0,3

World Bank2) 0,0

OECD3) -3,9 (double hit scenario)

-2,8 (single hit scenario)

Bloomberg4) -1,0

Bappenas5) -1,0 – 0,1

Sumber: 1)World Economic Outlook (WEO)

Juni 2020 2)Global Economic Prospect

(GEP) Juni 2020 Desember 2019 3)OECD

Economic Outlook Juni 2020 4)Indonesia

Economic Forecast Agustus 2020 6)Outlook

Agustus 2020

Dari sisi pengeluaran, pemulihan

ekonomi pada triwulan III dan IV 2020

akan tergantung pada penanganan

pandemi Covid-19, akselerasi belanja

pemerintah dan program PEN, serta

berlanjutnya pemulihan ekonomi

global.

Tabel 42 PDB Berdasarkan Pengeluaran

Komponen

Pengeluaran S1 Q3 Q4 Full Year

Konsumsi RT (1,4) (2,9) – (0,3) (0,2) – 2,9 (1,5) – 0,0

Konsumsi LNPRT (6,4) (4,2) – (1,7) 0,9 – 4,0 (4,1) – (2,7)

Konsumsi Pemerintah (2,4) 4,5 – 7,4 6,8 – 10,2 2,3 – 4,2

PMTB/Investasi (3,5) (6,4) – (3,8) (3,8) – (1,2) (4,3) – (3,0)

Ekspor (5,7) (6,4) – (4,9) (3,5) – (2,6) (5,3) – (4,7)

Impor (9,6) (11,0) – (7,6) (7,2) – (5,0) (9,3) – (7,9)

PDB (1,5) (2,2) – 0,0 0,3 – 3,1 (1,1) – 0,2

Sumber: Outlook Bappenas, Agustus 2020

Pertama, penanganan pandemi Covid-

19. Terkendalinya penyebaran wabah

Covid-19 dan penerapan protokol

kesehatan yang ketat dalam era new

normal akan mendorong

meningkatnya tingkat keyakinan

konsumen untuk kembali melakukan

aktivitas konsumsi.

Page 91: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

89

Kedua, akselerasi belanja pemerintah

dan program Pemulihan Ekonomi

Nasional:

• Akselerasi belanja pemerintah yang

masih lambat hingga semester I

2020 akan meningkatkan

kontribusi baik konsumsi maupun

investasi pemerintah terhadap

pertumbuhan pada semester II

2020.

• Akselerasi dan perluasan bantuan

PEN kepada masyarakat, baik

dalam bentuk bantuan sosial atau

lainnya, akan mendorong

peningkatan konsumsi masyarakat.

• Akselerasi program PEN untuk

dunia usaha, UMKM dan korporasi,

akan menahan laju penurunan

investasi swasta.

Ketiga, berlanjutnya pemulihan

ekonomi global. Saat ini risiko terbesar

bersumber dari tanda-tanda

terjadinya gelombang kedua Covid-19

di berbagai negara, di antaranya

Amerika Serikat, Australia, Spanyol,

Jerman, dan Jepang. Penerapan

kembali lockdown di negara-negara

tersebut akan menghambat proses

pemulihan di tingkat global.

Dari sisi PDB lapangan usaha,

pemulihan ekonomi pada triwulan III

dan IV 2020 akan tergantung pada

pemulihan sektor dengan kontribusi

besar terhadap PDB, di antaranya

industri pengolahan dan

perdagangan. Selepas relaksasi PSBB,

tanda-tanda pemulihan sektor industri

terlihat dari meningkatnya Indeks PMI

manufaktur Indonesia. Sementara

sektor perdagangan mulai membaik

seiring dengan meningkatnya aktivitas

masyarakat.

Tabel 43 PDB Berdasarkan Lapangan Usaha

Komponen Pengeluaran S1 Q3 Q4 Full Year

Pertanian 1,2 0,8 – 1,2 1,3 – 1,8 1,1 – 1,3

Pertambangan (1,1) (1,5) – (0,3) (0,5) – 0,7 (1,0) – (0,5)

Industri Pengolahan (2,1) (3,4) – (2,0) (0,5) – 2,5 (2,4) – (0,5)

Pengadaan Listrik (0,8) 0,2 – 0,8 1,2 – 2,9 (0,1) – 0,7

Pengadaan Air 4,6 4,3 – 5,1 4,5 – 5,4 4,6 – 4,8

Konstruksi (1,3) (1,4) – 0,1 (0,4) – 1,5 (0,9 – (0,3)

Perdagangan (3,0) (4,8) – (2,1) 0,4 – 1,5 (3,3) – (1,0)

Transportasi (15,1) (19,0) – (12,5) (14,7) – (6,4) (15,4) – (12,7)

Penyediaan Akomodasi (10,1) (16,7) – (13,7) (6,1) – (3,2) (12,7) – (7,3)

Informasi dan Komunikasi 10,3 11,2 – 10,8 12,3 – 11,9 10,7 -11,2

Jasa Keuangan dan Asuransi 5,9 2,5 – 3,2 3,3 – 3,7 4,3 – 4,7

Real Estat 3,0 2,5 – 3,2 3,0 – 3,7 3,0 – 3,2

Jasa Perusahaan (3,5) (1,1) – 2,3 1,0 – 4,4 (1,4) – (0,3)

Administrasi Pemerintah (0,1) 0,4 – 3,3 1,4 – 4,4 1,0 – 1,5

Jasa Pendidikan 3,5 2,1 – 3,0 3,1 – 4,1 3,0 – 3,6

Jasa Kesehatan 7,0 4,0 – 5,3 5,1 – 6,4 5,8 – 6,4

Jasa Lainnya (2,9) (4,3) – (1,7) 1,1 – 3,8 (3,0)- (0,2)

PDB (1,3) (2,2) – 0,0 0,3 – 3,1 (1,1) – 0,2

Sumber: Outlook Bappenas, Agustus 2020

Page 92: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

90

Terdapat beberapa sektor yang

diperkirakan akan tumbuh menguat di

tengah pandemi, yakni jasa informasi

dan komunikasi serta jasa kesehatan.

Permintaan akan produk sektor

informasi dan komunikasi meningkat

cukup signifikan, khususnya pada

paket data untuk memenuhi

kebutuhan selama work from home.

Sementara itu, jasa kesehatan

merupakan kebutuhan esensial

terutama dalam hal pemenuhan obat-

obatan, farmasi, dan alat kesehatan.

Di sisi lain, sektor transportasi dan

pergudangan serta penyediaan

akomodasi dan makanan minum

merupakan dua sektor yang

merasakan dampak negatif terbesar

COVID-19 pada tahun 2020.

Pemulihan kedua sektor tersebut juga

diperkirakan akan membutuhkan

waktu yang lebih panjang jika

dibandingkan dengan sektor-sektor

lainnya.

Page 93: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

91

POLICY BRIEF

MENGAMANKAN KESEHATAN DAN MENGGERAKKAN EKONOMI:

PEMETAAN SEKTOR EKONOMI DI TENGAH COVID-19

(M. Firman Hidayat, Wening Ayu S, Sekar Sanding K)

LATAR BELAKANG

Gambar 51 Menyeimbangkan Kesehatan dan Ekonomi

Kebijakan physical distancing dan penerapan PSBB yang diterapkan hingga awal Juni

menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II mencapai 5,32

persen (YoY). Relaksasi kebijakan PSBB yang dilakukan secara bertahap sejak Juni

diharapkan mampu untuk menggerakkan ekonomi. Akan tetapi, kasus COVID-19 di

Indonesia terus mengalami peningkatan selama periode relaksasi kebijakan PSBB.

Dihadapkan pada situasi tersebut, perlu ada alternatif kebijakan yang tetap

memprioritaskan sisi kesehatan, tetapi di saat yang bersamaan mampu

menggerakkan ekonomi.

Gambar 52 Kerangka Pemetaan Sektor Ekonomi

Page 94: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

92

Studi ini melakukan pemetaan sektor ekonomi sebagai dasar pertimbangan untuk

menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. Pemetaan sektor dilakukan

terhadap tiga aspek: (1) risiko infeksi terhadap penyakit; (2) tingkat esensialitas; (3)

relevansi ekonomi berdasarkan jumlah tenaga kerja, mengikuti pendekatan Rio-

Chanona et al (2020). Pemetaan sektor yang dihasilkan dapat digunakan sebagai

panduan untuk pembukaan dan penyusunan protokol sektor ekonomi.

STUDI LITERATUR

Berbagai studi telah dilakukan untuk melihat dampak Covid-19 terhadap ekonomi.

Barrot et al. (2020) dalam studinya melihat bagaimana perubahan supply pada level

industri akibat pemberlakuan social distancing dengan memperhatikan tingkat

esensialitas sektor dan kemampuan untuk dapat bekerja dari rumah. Dengan

menggunakan model Input-Output, studi ini menunjukkan bahwa pemberlakuan

social distancing selama 6 minggu di Prancis akan menurunkan PDB sebesar 5,6

persen. Studi yang dilakukan oleh Rio-Chanona et al (2020) melakukan pemetaan

sektor dengan memperhitungkan supply shock dan demand shock akibat kebijakan

social distancing. Studi ini menunjukkan bahwa Covid-19 berdampak pada penurunan

PDB Amerika Serikat (AS) sebesar 22 persen.

Kebijakan social distancing atau lockdown yang berkepanjangan akan memberikan

dampak yang lebih besar terhadap perekonomian sehingga perlu secepatnya

dilakukan pembukaan kembali kegiatan ekonomi. Pembukaan kembali ekonomi

harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh

WHO. Penggunaan masker ketika melakukan kegiatan di luar rumah menjadi mutlak

untuk dilakukan. Meneliti 9 negara, studi dari Chen dan Qiu (2020) menunjukkan

langkah Non Pharmaceutical Intervention (NPI) yang dapat dilakukan untuk

mengurangi penyebaran wabah Covid-19 di luar kebijakan lockdown adalah

kombinasi penutupan sekolah, karantina terpusat, dan memakai masker. Hasil studi L

Tian et al (2020) juga menunjukkan bahwa apabila lebih dari 80 persen masyarakat

menggunakan masker dengan kualitas yang baik (minimal masker bedah), maka

penyebaran Covid-19 dapat ditekan secara signifikan.

Studi yang dilakukan Baqaee et al (2020) mengombinasikan model epidemiologi dan

ekonomi untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait pembukaan ekonomi di AS.

Temuan studi ini di antaranya: (1) pembukaan ekonomi secara bertahap akan

memberikan dampak ekonomi dan kesehatan yang sedang tapi bermanfaat secara

keseluruhan; (2) pembukaan ekonomi secara langsung akan berisiko pada munculnya

gelombang kedua penyebaran virus; dan (3) langkah memperkuat kapasitas testing,

tracing, dan isolasi mampu memberikan dukungan bagi upaya pembukaan ekonomi.

Page 95: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

93

Sebuah survei yang dilakukan oleh Mlive (202), perusahaan media di Michigan,

mencoba memetakan risiko penyebaran Covid-19 pada sektor yang lebih spesifik,

yakni terkait dengan pariwisata dan hiburan. Hasil survei menunjukkan risiko

penyebaran virus semakin bervariasi ketika analisis dilakukan pada sektor yang lebih

rinci. Sebagai contoh, risiko penyebaran untuk restoran bergantung pada layanan

yang diberikan. Restoran dengan layanan take away atau outdoor memiliki risiko

penyebaran yang lebih rendah dibandingkan dengan restoran indoor atau

prasmanan.

METODOLOGI

Rio-Chanona et al (2020) menggunakan penggolongan sektor yang telah dilakukan

oleh pemerintah Italia dalam menentukan sektor esensial dan tidak esensial. Sektor

yang dibutuhkan selama masa pandemi seperti sektor jasa kesehatan dan pertanian

dikategorikan sebagai sektor esensial. Penggolongan tersebut tersedia dalam

klasifikasi NAICS 4-digit. Untuk menyesuaikan klasifikasi tersebut dalam konteks

Indonesia, studi ini melakukan konversi klasifikasi NAICS menjadi Klasifikasi Baku

Lapangan Usaha (KBLI). Selanjutnya, penyesuaian terhadap beberapa sektor

dilakukan untuk lebih menggambarkan keadaan di Indonesia.

Adapun perhitungan risiko infeksi dilakukan dengan mengadopsi indeks risiko

terpapar penyakit oleh O*NET yang didasarkan pada kuesioner konteks pekerjaan di

AS. Indeks risiko infeksi ini menggunakan klasifikasi standar pekerjaan AS, sehingga

perlu dikonversikan ke dalam Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) 1982 dan Klasifikasi

Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2009 3-digit. Untuk melihat risiko berdasarkan sektor,

studi ini melakukan tabulasi silang antara jumlah tenaga kerja pada setiap KJI 1982

terhadap Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) 2009 dan menghitung rerata

tertimbang masing-masing lapangan usaha.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar di bawah menunjukkan hasil pemetaan 17 sektor ekonomi yang dibagi ke

dalam 4 kuadran:

• Kuadran I merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas dan risiko

infeksi di atas rata-rata: jasa kesehatan, jasa pendidikan, pertanian,

transportasi pergudangan, konstruksi, dan pengadaan listrik. Meski memiliki

risiko infeksi yang tinggi, sektor-sektor yang masuk kuadran I harus tetap

beroperasi, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat.

• Kuadran II merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas di atas rata-

rata, tetapi risiko infeksi di bawah rata-rata: perdagangan dan reparasi,

informasi dan komunikasi, keuangan, jasa perusahaan, administrasi

pemerintahan, dan pengadaan air. Sektor-sektor yang ada di kuadran II tetap

Page 96: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

94

dapat beroperasi dengan protokol kesehatan standar mengingat risiko

infeksi yang relatif rendah.

• Kuadran III merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas dan risiko

infeksi di bawah rata-rata: industri pengolahan dan real estat. Meski tingkat

esensialitasnya di bawah rata-rata, tetapi sektor-sektor di kuadran III tetap

dapat beroperasi dengan protokol kesehatan standar mengingat risiko

infeksi yang relatif rendah.

• Kuadran IV merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas di bawah

rata-rata dan risiko infeksi di atas rata-rata: pertambangan, penyedia

akomodasi makan minum, dan jasa lainnya. Sektor-sektor yang masuk dalam

kuadran IV menjadi prioritas terakhir untuk dibuka. Jikapun dibuka, sektor ini

harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya

pengurangan kapasitas.

Gambar 53 Pemetaan Sektor Ekonomi

Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat Esensialitas, dan Tenaga Kerja

Pemetaan terhadap 17 sektor ekonomi memberikan gambaran awal yang dapat

dijadikan panduan bagi Pemerintah dalam menyeimbangkan antara kesehatan dan

ekonomi di tengah wabah Covid-19. Sektor-sektor pada kuadran II dan III dapat mulai

beroperasi di masa relaksasi PSBB sehingga penurunan aktivitas ekonomi tidak terlalu

dalam. Pemetaan yang dilakukan juga memberikan panduan terhadap Pemerintah

mengenai sektor-sektor mana yang harus menerapkan protokol kesehatan yang lebih

ketat dibandingkan sektor lainnya.

-0.20

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

-10 0 10 20 30 40 50 60 70

TETAP BEROPERASI DENGAN PROTOKOL

KESEHATAN YANG KETAT

PALING AKHIR DIBUKA.DIBUKA DENGAN KAPASITAS < 100% DENGAN PROTOKOL

KESEHATAN YANG KETAT

DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL

KESEHATAN STANDAR

DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL

KESEHATAN STANDAR

KUADRAN II:- Essensial > rata-rata- Risiko Transmisi < rata-rata

KUADRAN IV:- Essensial < rata-rata- Risiko Transmisi > rata-rata

KUADRAN III:- Essensial < rata-rata- Risiko Transmisi < rata-rata

KUADRAN I:- Essensial > rata-rata- Risiko Transmisi > rata-rata

Besar lingkaran menggambarkanjumlah tenaga kerja

46,42%

% Persentase jumlah tenagakerja

Keterangan:

12,20%

15,0%

26,38%

Tingkat esensialitas

Risiko infeksi

Jasa kesehatan

Pertanian

Jasapendidikan

Transportasipergudangan

Pertambangan

PenyediaAkomodasiMamin

PengadaanAir

Pengadaan Listrik dan Gas

Jasa lainnya

Real Estat

Industripengolahan

Perdagangandan reparasi

Infokom

Jasaperusahaan

Konstruksi

Jasa keuangan

Adm. pemerintah

Page 97: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

95

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemetaan yang lebih rinci diperlukan.

Gambar 55 menunjukkan hasil pemetaan Kementerian PPN/Bappenas dengan

menggunakan KBLI 2 digit. Dalam pemetaan sebelumnya, industri pengolahan secara

keseluruhan dikategorikan dalam kuadran III, tetapi jika dilihat lebih rinci, terdapat

sektor industri, salah satunya industri makan minuman, yang masuk dalam kuadran

II. Contoh lain, di dalam sektor perdagangan dan reparasi, perdagangan eceran

masuk dalam kuadran II, sementara reparasi mobil dan motor masuk dalam kuadran

IV.

Gambar 54 Pemetaan Sektor Ekonomi KBLI 2 Digit

Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat Esensialitas, dan Tenaga Kerja

Pemetaan yang dilakukan dalam studi ini memiliki setidaknya dua kelemahan.

Pertama, nilai esensialitas dan risiko transmisi sektor ekonomi yang digunakan pada

studi ini masih berdasarkan hasil survei yang dilakukan di negara maju. Diperlukan

survei khusus untuk Indonesia yang menilai sektor ekonomi berdasarkan tingkat

esensialitas dan risiko transmisinya terhadap penyebaran virus Covid-19. Kedua, studi

ini hanya mampu melakukan pemetaan terhadap sektor ekonomi hingga KBLI 2 digit.

Pemetaan sektor yang lebih rinci diperlukan untuk memberikan gambaran lebih

akurat, sebagaimana terlihat dalam hasil studi oleh Mlive (2020) pada sektor restoran.

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Terlepas dari kelemahan yang ada, pemetaan terhadap sektor ekonomi yang

dilakukan studi ini dapat dijadikan panduan awal bagi Pemerintah dalam menyusun

kebijakan yang dapat menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi di tengah

wabah Covid-19. Sebagai ilustrasi, seandainya sebagian besar pekerja di suatu daerah

bekerja di sektor pertanian yang masuk dalam kuadran I, maka Pemerintah Daerah

-0.20

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

-10.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Tingkat esensialitas

Risiko infeksi

TETAP BEROPERASI DENGAN PROTOKOL

KESEHATAN YANG KETAT

PALING AKHIR DIBUKA.DIBUKA DENGAN KAPASITAS < 100% DENGAN PROTOKOL

KESEHATAN YANG KETAT

DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL

KESEHATAN STANDAR

DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL

KESEHATAN STANDAR

KUADRAN II:- Essensial > rata-rata- Risiko Transmisi < rata-rata

KUADRAN IV:- Essensial < rata-rata- Risiko Transmisi > rata-rata

KUADRAN III:- Essensial < rata-rata- Risiko Transmisi < rata-rata

KUADRAN I:- Essensial > rata-rata- Risiko Transmisi > rata-rata

Besar lingkaran menggambarkanjumlah tenaga kerja

Keterangan:

Industri makanan

Industri minuman

Perdaganganeceran

Perdagangan danReparasi mobil danmotor

Page 98: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

96

dapat menyusun program pemberian masker gratis bagi petani atau nelayan.

Pemberian tes yang rutin pada sektor-sektor dengan risiko tinggi, tetapi esensial juga

perlu dilakukan untuk memastikan sektor ini dapat berjalan dengan normal.

Pemerintah perlu lebih berhati-hati dalam membuka kembali sektor-sektor yang

masuk dalam kuadran IV. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pada

tahap awal pembukaannya, sektor-sektor tersebut dapat beroperasi, tetapi tidak

dengan kapasitas 100 persen. Sektor-sektor pada kuadran II dan III merupakan

sektor-sektor yang tetap dapat beroperasi jika seandainya kebijakan PSBB kembali

diterapkan.

REFERENSI

Barrot, J-N, B Grassi and J Sauvagnat (2020), “Sectoral effects of social distancing”,

Covid Economics, 3: 85-102.

Chen, X, and Z Qiu (2020), “Scenario Analysis Of Non-Pharmaceutical Interventions

On Global Covid-19 Transmissions”, Covid Economics, 7: 46-67.

del Rio-Chanona, R M, P Mealy, A Pichler, F Lafond and J D Farmer (2020), “Supply

and demand shocks in the COVID-19 pandemic: An industry and occupation

perspective”, Covid Economics, 6: 65-104.

David Baqaee, et al (2002), “Reopening Scenarios”, NBER Working Paper No. 27244.

Mlive (2020), https://www.mlive.com/public-interest/2020/06/from-hair-salons-to-

gyms-experts-rank-36-activities-by-coronavirus-risk-level.html

Tian, L et al (2020), “Calibrated Intervention and Containment of the COVID-19

Pandemic”.

Page 99: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

SUSUNAN TIM REDAKSI

Penanggungjawab

Ir. Bambang Prijambodo, MA

Pemimpin Redaksi

Eka Chandra Buana, SE, MA

Dewan Redaksi

Dr. Ir. Boediastoeti Ontowirjo, MBA

Dr. Onny Noyorono, MIA, MA

Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo, SP, MS, Ph.D

P.N. Laksmi Kusumawati, SE, MSE, MSc, Ph.D

Drs. I Dewa Gde Sugihamretha, MPM

Dr. Haryanto, SE, MA

Ir. Sidqy Lego Pangesthi Suyitno, MA

Ir. Imarita Trihanda, MS

Redaktur Pelaksana

Cut Sawalina, SE, MSi

Mochammad Firman Hidayat, SE, MA

Toni Priyanto J, S.Kom, ME

Rosy Wediawaty, SE, MSE, MSc

Tari Lestari, S.Si, SE, MS

Muhammad Fahlevy, SE, MA

Octal Pramudito, SE, MA

Dra. Dwi Martini, ME

Yunus Gastanto, SE, PG.Dip

Istasius Angger Anindito, SE, MA

Yogi Harsudiono, SE, MPA

Ibnu Yahya, SE, M.Ec. Pol

Sukhad, S.IP

Drs. Muhammad Arif, Msi

Fajar Hadi Pratama, ST

Rufita Sri Hasanah, SE, MEF

Page 100: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

SUSUNAN TIM REDAKSI

Penulis

Filza Amalia, SE

Rakhmi Fadillah, SE

Mario Rosario Wisnu Aji, SE

Achmad Rifa’I, S.Pd, M.Sc

Haqiqi Masnatin, SE

Rahma Hanii Maulida, SE

Rinda Komalasari, SE

Firdaussy Yustiningsih, STP, ME

Sharmila Erizaputri, SE

Hillary Tanida Stephany Sitompul, S.HI

Richard Lorenz Hasiholan Silitonga, SE

Aris Saputra, SE

Aldi Turindra Rachman, SE

Deni Apriyanto, SE

Hilda Roseline, SE

Mutiara Maulidya, SE

Widyastuti Hardaningtyas, SE

Widath Chaerunissa Ayuningtyas, SE

Zakka Farisy, SE

Imroatul Amaliyah, SE

Muhammad Fikri Masteriarsa, S.Stat

Distributor/Sirkulasi

Imam Musadad

Tulus Sujadi

Administrasi

Dina Fitriani, SPd

Riris Karisma Kholid, SE

Editor

Rahma Hanii Maulida, SE

Grafis dan Layout

Zaid Fadhlurrahman, S.Kom

Page 101: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

Untuk memberikan hasil laporan terbaik,

kami mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembaca.

Kritik dan saran harap dikirimkan ke alamat surat elektronik berikut

[email protected]

Page 102: ISSN 2580-2518 · 2 days ago · KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian

KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Gedung Wisma Bakrie 2 Lt. 5, Jl. HR Rasuna Said,

Kuningan, Jakarta Selatan, 12920

Telp. (021) 31934267