ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

15
ISOLASI SPESIES MIKROALGA Oleh : Nama : Ismayati Afifah NIM : BIJ011031 Rombongan : I Kelompok : 3 Asisten : Aroh LAPORAN PRAKTIKUM FIKOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

description

kllm

Transcript of ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

Page 1: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

ISOLASI SPESIES MIKROALGA

Oleh :

Nama : Ismayati AfifahNIM : BIJ011031Rombongan : IKelompok : 3Asisten : Aroh

LAPORAN PRAKTIKUM FIKOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2014I. PENDAHULUAN

Page 2: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

A. Latar belakang

Mikroalga merupakan mikroba tumbuhan air yang berperan penting

dalam lingkungan sebagai produser primer, disamping bakteri dan fungi ada di

sekitar kita. Sebagian besar mikroalga bersifat fotosintetik, mempunyai klorofil

untuk menangkap energi matahari dan karbon dioksida menjadi karbon organik

yang berguna sebagai sumber energi bagi kehidupan konsumer seperti

kopepoda, larva moluska, udang dan lain-lain. Selain perannya sebagai produser

primer, hasil sampingan fotosintesa mikroalga yaitu oksigen juga berperan bagi

respirasi biota sekitarnya. Pengetahuan tentang fikologi telah berkembang pesat

setelah beragam jenis alga dengan karakteristiknya masing-masing berhasil

dikultur. Berbagai institusi di dunia telah menyimpan koleksi kultur mikroalgae

yang potensial dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi.

Alga merupakan produsen primer dalam suatu ekosistem perairan dan

merupakan organisme uniseluler, filamen dan berkembang biak secara aseksual.

Cara hidupnya dapat menempel ataupun melayang sebagai fitoplankton. Alga

berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi mikroalga dan makroalga.

Mikroalga adalah alga yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat

dengan kasat mata. Mikroalga juga tersebar dalam perairan laut. Alga berperan

sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air

terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan

penyusun phitoplankton. Sebagian besar fitoplankton adalah anggota alga hijau,

pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga alga

hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.

Banyak spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk

bola, batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Alga hijau

uniseluler yang khas yaitu alga mengandung nucleus yang dibatasi membran.

Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau

seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang

terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks kloroplas terdapat membran

Page 3: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

tilakoid yang berisikan klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan

situs reaksi cahaya pada fotosintesis.

B. Tujuan

Membuat biakan murni mikroalga dengan isolasi pengenceran berseri,

metode isolasi pengulangan sub kultur, metode secara biologis, metode isolasi

pipet kapiler dan metode secara goresan.

C. Tinjauan Pustaka

Page 4: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

Mikroalga yaitu alga yang berukuran sangat kecil sehingga dibutuhkan

alat bantu untuk melihatnya. Berdasarkan cara hidupnya mikroalga dibedakan

menjadi fitoplankton, fitobentos, alga simbiotik, dan aeria alga. Mikroalga

mempunyai peranan penting antara lain untuk makanan hewan dan manusia,

sumber kimia, treatment limbah, tanah diatome, biofertiliser, pupuk, dan

cadangan minyak. Selain itu mikroalga juga dapat menimbulkan kerugian antara

lain blooming sehingga akan mengakibatkan kekurangan oksigen dan dapat

menimbulkan keracunan (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).

Protista yang menyerupai tumbuhan di kenal sebagai Alga. Mikroalga

merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang memiliki thallus dan

klorofil dengan habitat tersebar di seluruh wilayah perairan air tawar, payau, laut

dan terestrial. Mikroalga mengandung klorofil yang dapat mengubah senyawa

anorganik menjadi senyawa organik dengan menggunakan energi cahaya melalui

proses fotosintesis untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya (Jati, 2007).

Isnansetyo dan Kurniastuti (1995), menyatakan ada beberapa cara isolasi

mikroalga untuk mengambil kultur murni jenis tunggal. Cara-cara ini tidak hanya

digunakan untuk memisahkan jenis yang diinginkan dari populasi berbagai jenis

plankton alam, tetapi juga digunakan untuk memisahkan satu jenis atau

mikroalga yang telah terkontaminasi oleh organisme lain. Pada dasarnya ada

lima cara yaitu metode isolasi pipet kapiler, metode isolasi pengenceran berseri,

metode isolasi secara biologis metode isolasi goresan pada cawan petri dan

metode sub kultur berulang. Tujuan isolasi adalah untuk memperoleh

fitoplankton/mikroalga monopesies (murni) dengan cara mengambil sampel air

di alam dengan menggunakan planktonnet, untuk selanjutnya diamati dibawah

mikroskop.

II. MATERI DAN METODE

Page 5: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

A. Materi

Alat-alat yang digunakan pada saat praktikum adalah Tabung reaksi, gelas

reaksi, cawan Petri, jarum ose, Erlenmeyer, pipet, autoclave dan lampu TL 40

watt.

Bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sampel mikroalga

dari air, akuades steril, media kultur spesifik mikroalga, media agar, media cair

dan air laut.

B. Metode

Isolasi spesies mikroalga menggunakan metode isolasi pipet kapiler:

Sampel mikroalga diambil dan diteteskan ke object glass, kemudian teteskan

akuades hingga tercampur dengan sampel

Amati pada mikroskop, dan tentukan jenis mikroalga mana yang akan

diisolasi.

Pipet dipanaskan ujungnya, lalu tarik hingga runcing. Pipet tersebut

digunakan untuk mengambil sampel mikroalga tunggal pada object glass.

Masukkan kedalam tabung reaksi yang telah diisi oleh akuades.

Page 6: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Mikroalga Sphaerellopsis sp.

Page 7: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

B. Pembahasan

Isolasi merupakan pemisahan suatu kultur mikroba dari campuran biakan

mikroba di alam untuk memperoleh sel individu yang diinginkan (Atmadja, 1996).

Teknik isolasi mikroalga merupakan langkah awal yang memegang peranan

penting dalam kultur pakan alami. Sediaan inokulum atau bibit yang mempunyai

kualitas dan kuantitas yang baik serta berkesinambungan sangat diharapkan

untuk mendukung proses pembenihan ikan atau udang, isolasi spesies

fitoplankton bukan masalah yang sederhana karena sifat alami sel fitoplankton

dari pakan alami itu sendiri. Secara individu sel mikroalga sangat kecil dan

biasanya berasosiasi dengan spesies epiphytic lain yang tidak sesuai (Suriadyani,

2004). Keuntungan dari aplikasi tradicional isolasi mikroalga adalah bahan baku

untuk suplemen makanan, bahan pakan untuk pertanian, akukultur dan bahan

baku industria kimia (Michele, 2007). Menurut Isnansetyo dan Kurniastuti

(1995), metode kultur murni mikroalga di laboratorium untuk memperoleh satu

jenis mikroalga dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Metode pipet kapiler

Metode kultur murni dengan menggunakan metode pipet kapiler dapat

dilakukan dengan cara sel mikroalga yang akan dikultur dipisahkan dengan

menggunakan pipet kapiler steril lalu dipindahkan ke dalam media yang

sesuai. Pipet yang akan digunakan untuk metode ini adalah pipet yang

mempunyai diameter berkisar antara 3-5 kali besar mikroalga yang akan

diisolasi dan pipetnya dilakukan pembakaran pada bagian ujungnya. Proses

isolasi ini dilakukan dibawah mikroskop dengan cara mengambil mikroalga

yang diperoleh dengan menggunakan alat plankton net. Kemudian mikroalga

tersebut dilakukan penyaringan dan diteteskan pada gelas obyek. Dengan

menggunakan pipet kapiler ambil tetesan mikroalga tersebut dan amati

dibawah mikroskop. Kemudian mikroalga tersebut dikultur dalam tabung

reaksi volume 10 ml yang telah diperkaya dengan jenis pupuk yang sesuai

dengan mikroalga yang akan diisolasi dan lakukan pengamatan jenis mikroalga

Page 8: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

yang tumbuh dibawah mikroskop setiap hari dan lakukan kegiatan tersebut

sampai diperoleh jenis mikroalga yang diinginkan.

2. Metode media agar

Metode media agar adalah suatu metode pemurnian individu dari suatu

sampel perairan dengan cara membuat kultur murni dengan menggunakan

media agar. Media yang digunakan pada saat inokulasi adalah media agar

yang dilengkapi dengan larutan nutrien pengkaya, larutan trace element dan

vitamin. Media nutrient tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang

digunakan untuk sintesis protoplasma pada proses kulturnya. Media yang

umum digunakan adalah media Conway dan media Guillard. Media Conway

digunakan untuk phytoplankton hijau sedangkan pupuk Guillard untuk

phytoplankton coklat.

3. Metode subkultur

Metode subkultur adalah suatu metode mengisolasi mikroalga dimana

metode ini dapat digunakan jika mikroalga yang kita inginkan bukan mikroalga

yang dominan. Peralatan yang digunakan dalam mengisolasi phytoplankton

dengan metode ini adalah mikroskop, pipet, autoclave, oven,

Haemocytometer, gelas ukur, gelas piala dan tabung rekasi. Bahan-bahan

yang digunakan adalah medium Bristole, air tanah, akuades, vitamin B12,

vitamin B6, vitamin B1 dan sampel air kolam. Adapun prosedur yang

digunakan dalam metode subkultur ada dua tahapan yaitu pertama

melakukan sterilisasi peralatan dan bahan yang akan digunakan dan yang

kedua adalah melakukan isolasi. Sterilisasi dilakukan pada semua alat dan

bahan yang akan digunakan dalam kultur mikroalga/ phytoplankton.

4. Metode pengenceran berseri

Metode pengenceran berseri merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk mengisolasi mikroalga atau phytoplankton jika jenis mikroalga atau

phytoplankton yang kita inginkan adalah jenis yang dominan. Adapun

peralatan yang digunakan adalah sama dengan metode subkultur, sedangkan

bahan yang digunakan adalah medium Bristol, akuades, sampel air kolam,

Page 9: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

vitamin B12, vitamin B6 dan vitamin B1. Peralatan dan bahan yang akan

digunakan dalam metode pengenceran berseri dilakukan isolasi. Isolasi

peralatan dan bahan yang akan digunakan sama dengan metode subkultur.

Isolasi dilakukan berdasarkan karakteristik dan ukuran atau jumlah

mikroalga yang dibutuhkan.

1. Metode isolasi secara biologis, dengan menggunakan pengaruh sifat

phototaksis organisme yang akan diisolasi

2. Metode isolasi pengenceran berseri, digunakan bila jumlah jenis organisme

banyak dan ada spesies dominan, memindahkan sampel ke dalam beberapa

tabung reaksi yang dikondisikan untuk pertumbuhan yang akan diisolasi

3. Metode isolasi pengulangan subkultur, hampir sama dengan metode isolasi

pengenceran berseri, tapi jumlah dan jenis organisme yang terkumpul sedikit;

4. Metode isolasi pipet kapiler, dimana sampel 10-15 tetes diteteskan di tengah

gelas obyek, dan sekelilingnya ditetesi 6-8 tetes medium

5. Metode isolasi goresan, untuk mengisolasi fitoplankton tunggal dengan

menggunakan media agar.

Kelebihan dari metode isolasi kapiler yang dilakukan adalah bahan yang

dibutuhkan hanya memerlukan jumlah yang sedikit dan tidak memakan banyak

tempat sedangkan kekurangannya tidak bisa dilakukan untuk organisme yang

jumlah dan jenisnya banyak, juga memerlukan ketelitian yang tinggi pada saat

menyaring mikroalga saat menggunakan akuades, agar akuades tidak terlalu

banyak sehingga monospesies mikroalga bisa didapatkan dengan tepat

(Prasetyo, T, 1967).

Page 10: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Mikroalga yang didapat dari hasil isolasi adalah: Sphaerellopsis sp.

2. Metode isolasi yang dilakukan adalah metode isolasi pipet kapiler, dimana

sampel yang telah diambil diteteskan beberapa kali di tengah gelas obyek

sebelum disaring dengan meneteskan akuades yang berada di tepi gelas

obyek dan diamati di bawah mikroskop hingga monospesies mikroalga

diperoleh.

B. Saran

Pada saat melakukan pengamatan dibawah mikroskop harus hati-hati dan

teliti agar spesies mikroalga yang ditemukan dapat teridentifikasi dengan baik.

Page 11: ISOLASI SPESIES MIKROALGAAA

DAFTAR REFERENSI

Atmadja, W. S. , A. Kadi, Sulistijo, dan Rachmaniar. 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang Oseanologi, LIPI, Jakarta.

Michele, D., M., G, Jorge, A., V., C. 2007. Isolation and selection of microalgae from coal fired thermoelectric power plant for biofixation of carbon dioxide. Department of Chemistry, Laboratory of Biochemistry Engineering, Federal University Foundation of Rio Grande, Rio Grande, RS, Brazil 2007 2169:2173.

Isnansetyo, Ir. A., dan Kurniastuty, Ir., 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton, Pakan alami Untuk Pembenihan Organisme Laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi. Penerbit Ganeca Exact. Jakarta.

Prasetyo, Triastono Imam.1967. Beberapa Genus Alga Air Tawar. Malang: UM PRESS.

Suriadnyani, N.N, 2004. Teknik Kultur Fitoplankton Secara Tradisional. Buletinteknik Litkayasa Akuakultur Vol.3 no.2: 21-25.