ISOLASI KAFEIN

2
Bahan dan Metode Ampas teh diperoleh dari provinsi Gilan, Iran. Ampas teh dikeringkan dalam oven dengan sirkulasi udara pada 50 C selama 5 jam. Sampel digiling dengan penggiling elektrik dengan kecepatan rotasi pisau 15000 rpm selama 1 menit. Serbuk teh di ayak hingga menjadi empat ukuran yaitu 0,25; 0,5; 1 dan 2 mm dan disimpan dalam desikator sampai akan digunakan. 5 gram sampel digunakan untuk SCWE (Subcritical water extraction)/ ekstraksi air superkritis dan ekstraksi air panas. Ekstraksi dilakukan dengan dua kali replikasi. Nilai %RSD untuk efisiensi ekstraksi dihitung berdasarkan berat kafein murni yang diperoleh. Nilai %RSD berkisar 5-10%. Rendemen ekstrak (%) didefinisikan sebagai berat ekstrak kafein dibandingkan berat sampel teh (kering). Analisis Kafein di dalam teh ditentukan dengan berbagai teknik analisis berbeda seperti spektrofotometri UV-Vis, amperometri, HPLC, kromatografi ion, elektroforesis kapiler dan HPTLC, tetapi semua teknik tersebut memakan waktu dan efek penganggunya (interferen) tinggi. Dalam penelitian ini, digunakan FTIR untuk penentuan kafein dalam ekstrak ampas teh dengan presisi dan akurasi yang tinggi, kontaminasi rendah serta penggunaan kloroform lebih sedikit. 5 mL kloroform ditambahkan ke ekstrak kering dan campuran dikocok. Kemudian campuran disentrifus selama 10 menit. Larutan kloroform dimasukkan dalam microflow melalui sel IR dan spectra IR diperoleh antara bilangan gelombang 4000 cm-1 dan 600 cm-1, pada 4 cm-1 resolusi dan akumulasi 30 scan untuk spectra. Spektrum background muncul dari sel yang diisi dengan larutan ekstrak blanko. Penentuan nilai tinggi puncak kafein pada bilangan gelombang 1658,6 cm-1 dikoreksi dengan baseline pada bilangan gelombang 1800 cm-1. Metode ekstraksi air panas konvensional

description

FITOKIMIA

Transcript of ISOLASI KAFEIN

Page 1: ISOLASI KAFEIN

Bahan dan Metode

Ampas teh diperoleh dari provinsi Gilan, Iran. Ampas teh dikeringkan dalam oven dengan sirkulasi udara pada 50 C selama 5 jam. Sampel digiling dengan penggiling elektrik dengan kecepatan rotasi pisau 15000 rpm selama 1 menit. Serbuk teh di ayak hingga menjadi empat ukuran yaitu 0,25; 0,5; 1 dan 2 mm dan disimpan dalam desikator sampai akan digunakan. 5 gram sampel digunakan untuk SCWE (Subcritical water extraction)/ ekstraksi air superkritis dan ekstraksi air panas. Ekstraksi dilakukan dengan dua kali replikasi. Nilai %RSD untuk efisiensi ekstraksi dihitung berdasarkan berat kafein murni yang diperoleh. Nilai %RSD berkisar 5-10%. Rendemen ekstrak (%) didefinisikan sebagai berat ekstrak kafein dibandingkan berat sampel teh (kering).

Analisis

Kafein di dalam teh ditentukan dengan berbagai teknik analisis berbeda seperti spektrofotometri UV-Vis, amperometri, HPLC, kromatografi ion, elektroforesis kapiler dan HPTLC, tetapi semua teknik tersebut memakan waktu dan efek penganggunya (interferen) tinggi. Dalam penelitian ini, digunakan FTIR untuk penentuan kafein dalam ekstrak ampas teh dengan presisi dan akurasi yang tinggi, kontaminasi rendah serta penggunaan kloroform lebih sedikit.

5 mL kloroform ditambahkan ke ekstrak kering dan campuran dikocok. Kemudian campuran disentrifus selama 10 menit. Larutan kloroform dimasukkan dalam microflow melalui sel IR dan spectra IR diperoleh antara bilangan gelombang 4000 cm-1 dan 600 cm-1, pada 4 cm-1 resolusi dan akumulasi 30 scan untuk spectra. Spektrum background muncul dari sel yang diisi dengan larutan ekstrak blanko. Penentuan nilai tinggi puncak kafein pada bilangan gelombang 1658,6 cm-1 dikoreksi dengan baseline pada bilangan gelombang 1800 cm-1.

Metode ekstraksi air panas konvensional

5 gram serbuk diekstraksi dengan 360 ml air selama 1,5; 3,6 dan 12 jam dalam labu alas bulat yang dilengkapi dengan kondensor. Suhu ekstraksi dijaga pada rentang titik didih pelarut. Campuran ekstraksi diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan konstan. Campuran ekstraksi didinginkan. Metode ekstraksi cair-cair dilakukan dengan pembawa kloroform. Perbandingan kloroform-ekstrak adalah 1:4 dan pada akhir ekstraksi akan diperoleh volume pelarut dengan jumlah yang sama pada kedua metode ekstraksi. Fase organic dipekatkan dengan dialiri nitrogen sampai kering. Persentase hasil ekstrak kafein dengan metode air panas konvensional pada 1,5; 3; 6 dan 12 jam masing-masing adalah 0,31; 0,37; 0,4 dan 0,46% (w/w)

SWCE (Supercritical Water Extraction)

Air pengekstrak dimurnikan selama 2 jam dengan nitrogen untuk menghilangkan oksigen terlarut. Ekstraktor diisi dengan 5 gram serbuk daun teh. Untuk mencegah pergerakan partike dari fixed bed, lapisan serat kaca dan wool diantara penyaring stainless steel disisipkan di kedua sisi fixed bed. Sekiar 30 mL air keluar dari system kemudian

Page 2: ISOLASI KAFEIN

dibuang. Dengan menganalisis jumlah ekstrak, dapat diamati bahwa tidak ada kandungan kafein. Kemudian pengumpulan ekstrak dimulai (waktu ekstraksi=0). Setelah pengumpulan volume ekstrak sesuai yang dibutuhkan, dilakukan langkah ekstraksi cair-cair dengan pembawa kloroform. Perbandingan kloroform-ekstrak adalah 1:4 dan pada akhir ekstraksi akan diperoleh volume pelarut dengan jumlah yang sama pada kedua metode ekstraksi. Fase organic dipekatkan dengan dialiri nitrogen sampai kering..