Islam di Thailand
Transcript of Islam di Thailand
-
8/6/2019 Islam di Thailand
1/5
ISLAM DI THAILAND
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ di
akses 29 Juli 2011 pukul 16.09
ISLAM DI THAILAND
Thailand dikenal sebagai sebuah negara yang pandai menjual potensi
pariwisata sekaligus sebagai salah satu negara agraris yang cukup maju di Asia
Tenggara. Mayoritas penduduk Thailand adalah bangsa Siam, Tionghoa dan
sebagian kecil bangsa Melayu. Jumlah kaum muslimin di Thailand memang tidak
lebih dari 10% dari total 65 juta penduduk, namun Islam menjadi agama mayoritas
kedua setelah Buddha. Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di
bagian selatan Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan
sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani.
Kultur melayu sangat terasa di daerah selatan Thailand, khususnya daerah telukAndaman dan beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Bahkan beberapa nama daerah berasal dari bahasa Melayu, seperti Phuket yang
berasal dari kata bukit dan Trang yang berasal dari kata terang.
Islam masuk ke Thailand sejak pertengahan abad ke-19. Proses masuknya
Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisisi kerajaan Pattani Raya
(atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thai sebagai Pattani Darussalam). Pattani
berasal dari kata Al Fattani yang berarti kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat
itulah banyak lahir ulama dan cendekiawan muslim terkenal. Berbagai golongan
masyarakat dari tanah Jawa banyak pula yang menjadi pengajar Al Quran dan
kitab-kitab Islam berbahasa Arab Jawi. Beberapa kitab Arab Jawi sampai saat ini
masih diajarkan di beberapa sekolah muslim dan pesantren di Thailand Selatan.
Perkembangan Islam di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja
muslim dari Malaysia dan Indonesia masuk ke Thailand pada akhir abad ke-19. Saat
itu mereka membantu kerajaan Thailand membangun beberapa kanal dan sistem
perairan di Krung Theyp Mahanakhon (sekarang dikenal sebagai Propinsi Bangkok).
Beberapa keluarga muslim bahkan mampu menggalang dana dan mendirikan
masjid sebagai sarana ibadah. Kami sempat berkunjung ke Masjid Indonesia,
sebuah masjid yang didirikan pada tahun 1949 oleh warga Indonesia dan komunitas
muslim asli Thailand. Tanah wakaf masjid ini adalah milik Almarhum Haji Saleh,
seorang warga Indonesia yang bekerja di Bangkok.
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ -
8/6/2019 Islam di Thailand
2/5
ISLAM DI THAILAND
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ di
akses 29 Juli 2011 pukul 16.09
Masjid Jawa adalah masjid lain yang juga didirikan oleh komunitas warga
muslim Indonesia di Thailand. Sesuai dengan namanya, pendiri masjid ini adalah
warga Indonesia suku Jawa yang bekerja di Thailand. Namun demikian, anak cucu
para pendiri masjid ini sudah tak lagi mampu berbahasa Indonesia. Beberapa warga
Thai keturunan pendiri masjid ini berbicara dalam bahasa Thai dan Inggris saat
menceritakan asal muasal berdirinya Masjid Jawa ini. Masjid Indonesia dan Masjid
Jawa hanyalah sebagian dari lima puluh-an masjid lain yang tersebar di seluruh
penjuru Bangkok.
Pusat dakwah Islam terbesar di Bangkok terletak di Islamic Center
Ramkamhaeng. Hampir semua aktivitas keislaman, mulai dari pengajian, layananpernikahan, sampai dengan pasar makanan halal bisa ditemukan di sini. Islamic
Center Ramkamhaeng berjarak sekitar 2 KM dari kantor Kedutaan Besar Republik
Indonesia di jalan Petchburi. Bahkan beberapa buku dan VCD Islami berbahasa
Indonesia dijual di sini. Kami bisa dengan mudah menjumpai buku pelajaran Iqro
dan beberapa CD film-film Islam produksi Indonesia di sini. Setiap hari Jumat, pasar
makanan halal dan barang-barang Islami digelar mulai jam 10 pagi sampai
menjelang sholat asar. Selain itu beberapa kajian Islam, baik yang diadakan oleh
warga muslim Thailand maupun warga Indonesia diadakan setiap hari Sabtu danAhad di tempat ini.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintah kerajaan Thailand
memberi kebebasan yang sebesar-besarnya bagi kaum muslim Thai untuk
melaksanakan ibadah dan berdakwah. Dukungan dari pemerintah kerajaan
terhadap pembangunan pondok-pondok pesantren dan sekolah muslim pun
melengkapi jaminan kebebasan beribadah kaum muslim di Thailand. Namun
demikian, tidak semua lokasi di Thailand menjadi tempat yang aman untuk kaum
muslimin. Daerah Thailand selatan sampai saat ini masih menjadi daerah yang
mencekam karena hampir setiap hari operasi militer digelar di kampung-kampung
penduduk dengan alasan mencari dalang peledakan bom di wilayah selatan.
Propinsi Yala, Songkhla dan Narathiwat adalah tiga wilayah di Thailand selatan yang
akrab dengan bahasa kekerasan tentara pemerintah. Kecurigaan yang berlebihan
terhadap penduduk muslim seringkali membuat para tentara mudah melepaskan
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ -
8/6/2019 Islam di Thailand
3/5
ISLAM DI THAILAND
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ di
akses 29 Juli 2011 pukul 16.09
peluru dari senapan-senapan mereka. Walhasil, kasus salah tembak menjadi salah
satu kasus yang cukup populer di wilayah ini. Meskipun senantiasa diliputi rasa
khawatir terhadap keamanan mereka, kaum muslimin di Thailand selatan tetap
istiqomah mendidik generasi muda Islam. Kami sempat berkunjung ke pesantren
Tarbiyah Islamiyyah di propinsi Pha Nga milik Ustadz Abdul Aziz. Pesantren ini
terletak kurang lebih 100 KM di sebelah utara bandara internasional Phuket. Ustadz
Abdul Aziz adalah warga Thailand selatan lulusan Universitas Al Azhar, Kairo.
Beberapa staf pengajar di pesantren ini pernah menempuh pendidikan agama di
Indonesia, antara lain di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta. Sekitar 300 santriwan dan santriwati
menuntut ilmu agama dan kontemporer di pesantren ini. Sistem pengajaran yang
mereka terapkan pun mengadopsi sistem yang digunakan oleh pesantren-
pesantren yang ada di Indonesia.
Semarak dakwah Islam juga dirasakan oleh masyarakat dan pelajar muslim
Indonesia. Kajian bapak-bapak, ibu-ibu, TPA/TKA dan kajian mingguan mahasiswa
adalah beberapa kegiatan rutin yang diadakan mingguan. Masyarakat dan Pelajar
Muslim Indonesia juga mengadakan silaturrahim bulanan dalam forum pengajian
Ngajikhun. Acara ini dilaksanakan di berbagai wilayah di seantero Thailand. Takjarang, rekan-rekan di Bangkok harus menempuh perjalanan sehari penuh untuk
bersilaturrahim dengan pelajar muslim di Chiang Rai, Thailand utara. Hal serupa
pernah dilakukan saat beberapa mahasiswa dari daerah Hat Yai, Thailand selatan
berkunjung ke Bangkok. Mereka menempuh perjalanan selama 2 jam dengan
menggunakan jalur udara atau kurang lebih sehari penuh dengan jalur darat.
Isu-isu seputar makanan halal sering menjadi bahan diskusi yang menarik di
kalangan masyarakat dan pelajar muslim Indonesia di Thailand. Meskipun majelis
ulama Thailand sudah memiliki badan khusus yang memverifikasi kehalalan produk
dalam negeri Thailand, jumlah makanan halal di Thailand masih sangat sedikit.
Biasanya, masyarakat dan pelajar muslim Indonesia mengenali warung muslim dan
makanan halal dengan tiga macam label, yakni label resmi Halal, stiker
bertuliskan Allah dan Muhammad, serta stiker bertuliskan bacaan basmalah.
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ -
8/6/2019 Islam di Thailand
4/5
ISLAM DI THAILAND
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ di
akses 29 Juli 2011 pukul 16.09
Tak jarang para pemilik warung muslim menambahkan tanda bulan dan bintang
untuk mempertegas informasi kehalalan makanan tersebut. Informasi tentang
makanan halal dan istilahnya dalam bahasa Thai biasanya menjadi kebutuhan
pertama saat datang ke negeri gajah putih ini. Selain berbekal informasi lokasi
warung halal di daerah Bangkok dan sekitarnya, saya juga menghafal beberapa
kata dalam bahasa Thai untuk menghindari babi, seperti Phom mai ouw muu
yang berarti Saya tidak mau babi atau Phom mai kin muu yang berarti Saya
tidak makan babi apabila saya kesulitan menemukan warung halal di lokasi
terdekat.
Selain masalah makanan, lokasi tempat ibadah di pusat-pusat perbelanjaanpun agak sulit ditemukan. Beberapa lokasi perbelanjaan umum, seperti Siam
Paragon, Pratunam Center dan Central World menyediakan mushola untuk umat
Islam. Selebihnya, jangan harap bisa menemui mushola di tempat umum. Bagi saya
dan rekan-rekan pelajar muslim Indonesia, membawa kompas penunjuk arah dan
sajadah saat bepergian adalah kebutuhan. Dua hal ini sangat penting apabila
bepergian di daerah-daerah minim mushola dan masjid. Hidup di tengah-tengah
umat non-muslim memberi pelajaran berharga tentang tepat waktu dan displin
menegakkan ibadah wajib meskipun tidak ada adzan yang berkumandang. Pun
pelajaran lainnya, keimaman kita benar-benar akan diuji di sini. Kita bisa dengan
mudah menemui berbagai tempat penjualan makanan yang mengandung babi atau
darah, hiburan malam, penjualan minuman beralkohol, maupun wisata seks di
Thailand. Masyarakat Buddha Thailand pada umumnya menganggap tabu masalah
prostitusi, namun pelanggaran yang ada di depan mata tak bisa dicegah karena
mereka tak mengenal sistem syariat, iqob (hukuman), dan amar maruf nahi
munkar sebagaimana dalam Islam. Oleh karena itulah, penjualan minuman keras
dan prostitusi sangat marak di negeri ini. Bahkan dua hal tersebut menjadi salah
satu daya tarik wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Thailand.
Di tengah-tengah gemerlap dan hingar-bingar kehidupan masyarakat
Thailand, saya semakin merasa yakin bahwa dakwah Islam tidak mengenal batas-
batas geografis dan sekat-sekat nasionalisme yang banyak didengungkan oleh para
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ -
8/6/2019 Islam di Thailand
5/5
ISLAM DI THAILAND
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/ di
akses 29 Juli 2011 pukul 16.09
pemimpin di akhir zaman ini. Dakwah Islam tak mengenal istilah lokal dan
transnasional, atau konvensional dan modern. Sesungguhnya, Islam adalah agama
yang peka jaman dan selalu rasional, dimana pun dan kapan pun masanya.
Wallahu alam.
http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-geliat-islam-di-thailand/