isk

26
Infeksi Saluran Kemih DISUSUN OLEH Melia Safitri (0910070100088) Siahaan Leethaream (210210089) Nurul Ramadhani (101001175)

description

isk

Transcript of isk

Page 1: isk

Infeksi Saluran Kemih

DISUSUN OLEHMelia Safitri

(0910070100088) Siahaan Leethaream (210210089) Nurul Ramadhani (101001175)

Page 2: isk

DEFINISI

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bakteriuria patogen dengan colony forming units per mL CFU/ ml urin > 105, dan lekositouria >10 per lapangan pandang besar, disertai manifestasi klinik.

Page 3: isk

3

EPIDEMIOLOGI

Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun perempuan cenderung menderita ISK dibandingkan laki-laki. ISK berulang pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali disertai faktor predisposisi (pencetus).

Prevalensi bakteriuri asimtomatik lebih sering ditemukan pada perempuan. Prevalensi selama periode sekolah (school girls) 1% meningkat menjadi 5% selama periode aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30%, baik laki-laki maupun perempuan bila disertai faktor predisposisi.

Page 4: isk

Faktor Predisposisi (Pencetus) ISK

Litiasis Obstruksi saluran kemih Penyakit ginjal polikistik Diabetes mellitus pasca transplantasi

ginjal Senggama Kehamilan dan pesesrta KB dengan

tablet progesteron Kateterisasi

Page 5: isk

Etiologi

Pada umumnya ISK disebabkan mikro-organisme tunggal:

Escherichia coli merupakan MO yang paling sering diisolasi dari pasien dengan infeksi sistomatik maupun asimtomatik.

Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti Proteus spp (33% ISK anak laki-laki berusia 5 tahun), Klebsiella spp, dan Stafilokokus dengan koagulase negatif.

Infeksi yang disebabkan Pseudomonas spp dan MO lainnya seperti Stafilokokus jarang dijumpai, kecuali pasca kateterisasi.

Page 6: isk

Klasifikasi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) BawahPresentasi klinis ISK bawah tergantung gender: Perempuan Sistitis. Sistitis adalah presentasi klinis infeksi

kandung kemih disertai bakteriuria bermakna. Sindroma uretra akut (SUA). Sindrom uretra akut

adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis. Penelitian terkini SUA disebabkan MO anaerobik.

Laki-laki Presentasi klinis ISK bawah pada laki-laki mungkin

sistitis, prostatitis, epidimidis dan uretritis.

Page 7: isk

Klasifikasi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) Atas Pielonefritis akut (PNA). Pielonefritis akut adalah

proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri.

Pielonefritis kronis (PNK). Pielonefritis kronis mungkin akibat lanjut dan infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik. Bakteriuria asimtomatik kronik pada orang dewasa tanpa faktor predisposisi tidak pernah menyebabkan pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal.

Page 8: isk

GEJALA KLINIS

a. Pielonefritis Akut (PNA) Panas tinggi : 39,5°C – 40,5°C disertai

menggigil dan sakit pinggang Sering didahului gejala ISK bawah

b. Sistitis Sakit suprapubik Polakisuria Nokturia Disuria Stranguria

Page 9: isk

GEJALA KLINIS

c. Sindrom Uretra Akut (SNA) Gejala klinis SUA sulit dibedakan

dengan Sistitis. SUA sering ditemukan pada perempuan usia antara 20-50 tahun.

Gejala klinis SUA hanya sedikit sekali yaitu hanya disuri dan sering kencing disertai dengan cfu/ml urine <105 yang sering disebut Sistitis Abakterialis.

Page 10: isk

GEJALA KLINIS

Lebih dari 75% tidak memberikan gejala-gejala khas.

Keluhan utama yang sering adalah keluhan sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan rasa lemas.

Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan cairan dalam rongga perut), mual, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam, demam, bengkak kaki, kuning, muntah, gatal, muntah darah, perdarahan dari dubur, dan lain-lain.

Page 11: isk

DIAGNOSIS

Kriteria diagnosa PPHI (Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia), yaitu:

1. Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai bising arteri.

2. 2. AFP yang meningkat lebih dari 500 mg per ml.3. USG, Nuclear Medicine, CT Scan, MRI, Angiography,

ataupun PET yang menunjukkan adanya KHS.4. Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya KHS.5. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus

menunjukkan KHS.

Diagnosa KHS didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima.

Page 12: isk

Pemeriksaan Penunjang

Analisa urine rutin, pemeriksaan mikroskop urine segar tanpa putar, kultur urine, serta jumlah kuman/ml urine merupakanprotokol standar untuk pendekatan diagnosis ISK. Pengambilan dan koleksi urine, suhu dan teknik transportasi sampel urone harus sesuai dengan protokol yang dianjurkan.

Page 13: isk

Pemeriksaan Penunjang

Investigasi lanjutan terutama renal imaging procedures tidak boleh rutin, harus berdasarkan indikasi klinis yang kuat. Renal imaging procedures untuk investigasi factor predisposisi ISK, yaitu :

Ultrasonogram (USG) Radiografi : Foto polos abdomen Pielografi IV Micturating cystogram Isotop Scanning Indikasi investigasi lanjutan setelah ISK, yaitu : ISK kambuh (relapsing infection) Pasien laki-laki Gejala urologic : kolik ginjal, piuria, hematuria Hematuria persisten Mikroorganisme jarang seperti: Pseudomonas spp dan Proteus spp ISK berulang dengan interval ≤ 6 minggu

Page 14: isk

Prognosa

Para ahli berpendapat bahwa prognosa dari infeksi saluran kemih tanpa komplikasi pada perempuan umumnya baik, tanpa adanya faktor pemberat. Pada infeksi saluran kemih dengan komplikasi, prognosa tergantung pada kondisi penyebabnya.

Page 15: isk

Status Pasien

ANAMNESA PRIBADI Nama : Julyana Umur : 45 tahun Jenis Kelamin : perempuan Suku / Bangsa : Batak / Indonesia Status : Menikah Agama : Kristen Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Sempurna no 20

Medan Tanggal masuk : 19 Desember 2014

Page 16: isk

ANAMNESA PENYAKIT

Keluhan utama : Nyeri saat buang air kecil Telaah : Nyeri ini dialami sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, memberat

dalam 1 minggu ini. Nyeri dirasakan bersifat hilang timbul. OS juga mengeluhkan nyeri

perut bagian kiri bawah. Riwayat buang air kecil tersendat disangkal, riwayat buang air kecil tidak lancar disangkal, riwayat buang air kecil berpasir atau keluar batu disangkal. Buang air kecil berdarah disangkal. Riwayat keputihan disangkal.

Os juga mengalami demam, demam yang bersifat hilang timbul sejak 1 minggu ini. Demam bersifat naik turun secara perlahan dengan suhu tinggi, dan turun dengan obat penurun panas.

Rasa mual dirasakan dalam 1 minggu ini, tanpa disertai muntah. BAB (+) normal. Riwayat bengkak pada kaki tidak dijumpai Riwayat darah tinggi dan sakit gula disangkal OS

RPT : tidak jelas RPO : tidak jelas.

Page 17: isk

Sensorium : compos mentis Tekanan darah : 120/60 mmHg Pulse : 84x/i Respiratory rate : 22 x/i Temperature : 38,0°C Anemia : (-) Ikterus : (-) Sianosis : (-) Dispnoe : (-) Oedem : (-)

Page 18: isk

PEMERIKSAAN FISIK

KepalaKepala : dalam batas normalRambut: dalam batas normalMata: konjungtiva palpebral inferior

pucat (-/-), sclera ikterik (-/-)THM : dalam batas normal

LeherTrakea : medialTVJ : R-2 cm H2OPemb KGB : tidak dijumpai ThorakInspeksi: simetris fusiformisPalpasi : stem fremitus kiri=kananPerkusi : sonorAuskultasi: SP : vesikuler

ST : -

Abdomen Inspeksi : Simetris Palpasi : Soepel. Lien dan

Ren tidak teraba, nyeri suprapubis

Perkusi : Sonor Auskultasi: Peristaltik (+)

normal Tapping Pain (-)

Genitaliaperempuan, tidak ada kelainan Ekstremitas Ekstremitas Superior :

dalam batas normal, oedem (-) Ekstremitas Inferior : oedem

pretibial (-/-)

Page 19: isk

Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin Darah rutin WBC : 14.300 uL RBC : 4.330.000 uL HGB : 13,4 gr/dL HCT : 36,4% MCV : 84,1 fL MCH : 30,9 pg MCHC : 36,8 dL Platelet : 345.000

uL

Page 20: isk

DIAGNOSA BANDING Infeksi Saluran Kemih Batu Saluran Kemih Abses Ginjal PID

DIAGNOSIS SEMENTARA Infeksi Saluran Kemih 

Page 21: isk

PENATALAKSANAAN Tirah baring Diet MB IVFD RL 20 gtt/I (makro) Inj. Ceftriaxone 2gr/ 12 jam/IV/ST Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/IV Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam/IV Inj. Ondasentron 4gr/ 8 jam Inj. Novalgin 1 amp jika T >38,5°C Paracetamol 3x500mg

 ANJURAN Urinalisa Kultur Urine RFT LFT USG Ginjal dan Saluran Kemih

Page 22: isk

Tanggal Keluhan Follow up Penatalaksanaan19/12/2014 Nyeri saat buang

arir kecil, Nyeri perut tengah bawah dan kiri bawah , demam (+)

Sens : CMTD : 120/60 mmHgHR : 84 x/iRR : 22 x/iTemp : 38,0°CDiag : ISKKepalaKepala : dalam batas normal Rambut : dalam batas normalMata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sclera ikterik (-/-)THM : dalam batas normalLeherTrakea : medialTVJ : R-2 cm H2OPembesaran KGB : tidakdijumpaiThorakInspeksi : simetris fusiformisPalpasi : stem fremitus kanan=kiri Perkusi : sonorAuskultasi : SP : vesikular

ST : -AbdomenInspeksi : simetris Palpasi : Nyeri tekan suprapubis (+) , nyeri tekan illiaca sinistra (+)Perkusi : tympaniAuskultasi : peristaltik (+) normalTapping Pain (-)

Ekstremitas Superior : dalam batas normal, oedem (-/-)Ekstremitas Inferior : oedem pretibial (-/-)

- Tirah baring- IVFD RL 30 gtt/i- Diet MB- Inj. Ceftriaxone 2gr/ 24 jam →skin

test (H1)- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam- Inj. Ondansentron 4mg/8jam- Inj. Novalgin 1 amp jika T >38,5°C- Paracetamol 3x500mg

Rencana : Urinalisa Kultur urine RFT LFT USG Ginjal dan Saluran Kemih

Page 23: isk

20/12/14 Nyeri saat buang air kecil, Nyeri perut tengah bawah dan kiri bawah , demam (+)

Sens : CMTD : 130/80 mmHgHR : 88 x/iRR : 20 x/iTemp : 38,8°CDiag : ISKKepalaKepala : dalam batas normalRambut : dalam batas normalMata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sclera ikterik (-/-)THM : dalam batas normalLeherTrakea : medialTVJ : R-2 cm H2OPembesaran KGB : tidak dijumpaiThorakInspeksi : simetris fusiformisPalpasi : stem fremitus kanan=kiri Perkusi : sonorAuskultasi : SP : vesikular

ST : -AbdomenInspeksi : simetris membesarPalpasi : Nyeri tekan suprapubis (+) , nyeri tekan illiaca sinistra (+)Perkusi : tympaniAuskultasi : peristaltik (+) normalTapping Pain (-)

Ekstremitas Superior : dalam batas normal, oedem (-/-)Ekstremitas Inferior : oedem pretibial (-/-)

- Tirah baring- IVFD RL 30 gtt/i- Diet MB- Inj. Ceftriaxone 2gr/ 24 jam (H2)- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam- Inj. Ondansentron 4mg/8jam- Inj. Novalgin 1 amp/24 jam

Hasil Lab:Urinalisa: Warna : Kuning

Kekeruhan : KeruhProtein : (+)

Reduksi : NegatifLeukosit : >100 /lpbRenal Epitel : NegatifBlaas Epitel : NegatifVag/ urethr. Ep : 30-40/lpbCa. Oxalat : NegatifT.Phospat : NegatifCystin: NegatifKristal Urat : NegatifBilirubin : (-)Urobilinogen : positifpH: 6Berat jenis : 1.000nitrit: negatif

LFT: SGOT: 18 U/I

SGPT: 17 U/I

Alkaline fosfatase : 89 U/IBil total: 1,03Bil. Direct: 0,29

RFT: Ureum: 18 mg/dL

Creatinin: 0,75 mg/dLUric Acid: 4,1 mg/dL

Page 24: isk

21/12/2014 Nyeri saat buang air kecil, Nyeri perut tengah bawah dan kiri bawah , demam (+)

Sens : CMTD : 120 /90mmHgHR : 80 x/iRR : 22 x/iTemp : 37,7°CDiag : ISKKepalaKepala : dalam batas normalRambut: dalam batas normalMata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sclera ikterik (-/-)THM : dalam batas normalLeherTrakea : medialTVJ : R-2 cm H2OPembesaran KGB : tidakdijumpaiThorakInspeksi : simetrisfusiformisPalpasi : stem fremitus kanan=kiri Perkusi : sonorAuskultasi : SP : vesikular

ST : -AbdomenInspeksi : simetris membesarPalpasi : Nyeri tekan suprapubis (+) , nyeri tekan illiaca sinistra (+)Perkusi : tympaniAuskultasi : peristaltik (+) normalTapping Pain (-)

Ekstremitas Superior : dalam batas normal, oedem (-/-)Ekstremitas Inferior : oedem pretibial (-/-)

- Tirah baring- IVFD RL 20 gtt/i- Diet MB- Inj. Ceftriaxone 2gr/ 24 jam

(H3)- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam- Inj. Ondansentron 4mg/8jam- Inj. Novalgin 1 amp jika T

>38,5°C- Paracetamol 3x500mg

Page 25: isk

22/12/2014s/d 23/12/2014

Demam (+) Sens : CMTD : 130-120/80mmHgHR : 80 x/iRR : 24 x/iTemp : 37,9-38,2°CDiag : ISKKepalaKepala : dalam batas normalRambut: dalam batas normalMata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sclera ikterik (-/-)THM : dalam batas normalLeherTrakea : medialTVJ : R-2 cm H2OPembesaran KGB : tidak dijumpaiThorakInspeksi : simetris fusiformisPalpasi : stem fremitus kanan=kiri Perkusi : sonorAuskultasi : SP : vesikular

ST : -AbdomenInspeksi : simetrisPalpasi : Nyeri tekan suprapubis (-) , nyeri tekan illiaca sinistra (-)Perkusi : tympaniAuskultasi : peristaltik (+) normalTapping Pain (-)

Ekstremitas Superior : dalambatas normal, oedem (-/-)Ekstremitas Inferior : oedem pretibial (-/-)

- Tirah baring- IVFD RL 30 gtt/i- Diet MB- Inj. Ceftriaxone 2gr/ 24 jam

(H4) – (H5)- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam- Inj. Ondansentron 4mg/8jam- Inj. Novalgin 1 amp jika T

>38,5°C- Paracetamol 3x500mg

Hasil USG Ginjal dan Saluran KemihKesimpulan: Hydronefrosis Ginjal Kiri.

Rencana :Konsul Obgyn

Pasien PAPS pada tanggal 23/12/2014

Page 26: isk

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION