Isi.docx

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dalam individu maupun masyarakat merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan. Kesehatan dalam masyarakat secara umum dapat diwujudkan secara bersama- sama. Keterlibatan semua pihak dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat umum sangat diperlukan. Untuk itulah diperlukan sebuah kerja sama yang baik dan berkesinambungan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang prima. Contoh kerja sama yang dapat dilakukan ialah kerja sama dalam lintas sektoral dan regional. Kerja sama lintas sektoral dan regional yang paling dapat dirasakan dalam salah satu bidang keperawatan ialah keperawatan komunitas. Dalam keperawatan komunitas kerja sama lintas sektoral maupun regional diperlukan untuk memberikan pelayanan keperawatan baik sehat maupun sakit pada masyarakat. Aplikasi kerja sama lintas sektoral maupun regional dalam keperawatan komunitas telah banyak diselenggarakan dan diterapkan dalam masyarakat. Kerjasama lintas sektoral dan regional yang dijalin dilakukan oleh berbagai institusi dan instansi yang memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Kerjasama lintas sektoral dan regional memiliki peranan yang penting dalam masyarakat untuk itulah kerjasama ini perlu didukung dan ditingkatkan guna mencapai masyarakat sehat di Indonesia. 1

Transcript of Isi.docx

Page 1: Isi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dalam individu maupun masyarakat merupakan hal yang fundamental

dalam kehidupan. Kesehatan dalam masyarakat secara umum dapat diwujudkan secara

bersama-sama. Keterlibatan semua pihak dalam meningkatkan status kesehatan

masyarakat umum sangat diperlukan. Untuk itulah diperlukan sebuah kerja sama yang

baik dan berkesinambungan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang prima.

Contoh kerja sama yang dapat dilakukan ialah kerja sama dalam lintas sektoral dan

regional. Kerja sama lintas sektoral dan regional yang paling dapat dirasakan dalam salah

satu bidang keperawatan ialah keperawatan komunitas. Dalam keperawatan komunitas

kerja sama lintas sektoral maupun regional diperlukan untuk memberikan pelayanan

keperawatan baik sehat maupun sakit pada masyarakat.

Aplikasi kerja sama lintas sektoral maupun regional dalam keperawatan komunitas

telah banyak diselenggarakan dan diterapkan dalam masyarakat. Kerjasama lintas

sektoral dan regional yang dijalin dilakukan oleh berbagai institusi dan instansi yang

memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Kerjasama lintas sektoral dan regional memiliki peranan yang penting dalam masyarakat

untuk itulah kerjasama ini perlu didukung dan ditingkatkan guna mencapai masyarakat

sehat di Indonesia.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah mengetahui maksud dari kerja sama lintas

sektoral dan regional dan contoh nyata dari kerjasama lintas sektoral dan regional yang

dapat diterapkan ke masyarakat dalam bidang keperawatan komunitas.

1.3 Manfaat

Makalah ini dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan dalam hal kerjasama lintas

sektoral dan regional dalam bidang keperawatan komunitas dan dapat dijadikan sebagai

referensi dalam menggali dan membangun kerjasama baik itu lintas sektoral maupun

regional serta dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana cara membangun

hubungan kerjasama yang baik.

1

Page 2: Isi.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerja Sama Lintas Sektoral dan Regional

a. Kerjasama LIntas Sektoral

Kerjasama lintas sektoral adalah program yag melibatkan suatu institusi atau instansi

negri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari

pemerintah atau swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan

alternatif kebijakan secara terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan dan

kerjasama.

Manfaat dan tujuan kerjasama lintas sektoral antara lain adalah :

1. Mempermudah pencapaian keberhasilan rancangan kegiatan

2. Dapat memberikan gambaran tehnis antar lintas sektoral dan lintas program

3. Kebijakan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan

4. Saling menguntungkan kedua pihak antara rencana program

5. Dapat memberikan perijinan dalam rujukan

6. Dapat memberikan kontribusi, fasilitas, sarana dan dana

7. Terdokumentasi dalam perizinan dan kegiatan

Dasar Pemikiran Lintas Sektoral

1. Peraturan perundang-undangan

2. Kerja sama (MOU)

3. Protap / standar kerja

4. Kebijakan-kebijakan yang tersirat maupun tersurat

5. Saling memberikan manfaat terhadap kedua belah pihak

6. Kontribusi/jaminan kesepakatan

Institusi/instansi yang terkait dengan lintas sektoral kesehatan

1. Puskesmas pembantu

2. Puskesmas keliling

3. Bidan/paramedic, dokter yang ditugaskan

4. Puskesmas

5. DKK kabupaten/kota

6. Pendidikan negeri/swasta

7. Wilayah (Desa, RT, RW, Kecamatan, Kabupaten)

8. PT, CV, dll

2

Page 3: Isi.docx

9. Kantor yang terkait

10. Pemuda/tomas, toga, dll

b. Kerja Sama Regional

Kerja sama regional merupakan kerja sama yang dilakukan oleh dua instansi atau

unistitusi atau lebih yang berada dalam suatu wilayah. Kerja sama ini dilakukan untuk

mencapai tujuan dan kesepakatan bersama.

Kerja sama regional dilakukan atas dasar persamaan kepentingan dan kesamaan

tempat secara geografis yang mempunyai tujuan yang sama

2.2 Bidang Kerjasama Lintas Sektoral dan Regional yang Berhubungan dengan Keperawatan

Komunitas

a. Kerjasama perawat komunitas dengan dinas kesehatan dan dinas sosial dalam

menyelenggarakan posyandu.

a) Dasar Pelaksanaan Penyelenggaraan Posyandu

Didasarkan pada keputusan bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri

Kesehatan dan KBN melalui Surat Keputusan Bersama: dengan Nomor 23 tahun

1985, 21 /Men. Kes/Inst. B./IV 1985, dan 112/HK-011/ A/1985 tentang

penyelenggaraan Posyandu

b) Tujuan Posyandu

Departemen kesehatan (1998) telah merumuskan bahwa tujuan penyelenggaraan

Posyandu adalah untuk:

Mempercepat angka penurunan angka kematian bayi.

Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia, dan Sejahtera

(NKKBS)

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan yang

menunjang kesehatan.

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang

lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan.

b. Kerjasama lintas sektoral perawat komunitas dengan dinas kesehatan, dalam

penyelenggaraan Desa Siaga.

3

Page 4: Isi.docx

a) Pengertian Desa Siaga

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah

kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sehat.

b) Tujuan Desa Siaga

Tujuan Umum:

Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap

permasalahan kesehatan di wilayahnya.

Tujuan Khusus:

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya

kesehatan.

Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa adanya resiko

dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan (bencana, wabah

penyakit, kegawatdaruratan dan sebagainya).

Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat.

Meningkatnya kemandirian masyarakat desa dalam pembiayaan kesehatan.

Meningkatnya dukungan dan peran aktif para pengampu (stakeholders) dalam

mewujudkan kesehatan masyarakat desa.

Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong

dirinya dibidang kesehatan.

c. Kerjasama lintas sektor dengan Dinas kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas perdagangan

dalam melakukan sosialisasi mengenai gizi sehat dan pemanfaatan sumber makanan

yang sehat dari penyelenggaraan pasar sehat.

a) Dasar Pelaksanaan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

519/MENKES/SK/VI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. b)

4

Page 5: Isi.docx

b) Tujuan

Melakukan sosialisasi mengenai gizi sehat dan pemanfaatan sumber makanan

sehat yang didapat dari pasar sehat.

Memperbaiki lingkungan fisik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang

mempengaruhi gizi masyarakat.

Membentuk suatu kelompok kerja kesehatan yang peduli terhadap kesehatan

masyarakat tertuma dalam bidang pembenahan gizi sehat pada keluarga maupun

komunitas.

Melakukan pelatihan terhadap para kader dalam bidang kesehatan maupun

sektor lain agar mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap

perkembangan kesehatan, ekonomi, budaya maupun bidang lain.

Sosialisasi pasar sehat atau membangun fasilitas penunjang pasar sehat agar

masyarakat mendapatkan sumber gizi sehat yang diperoleh dari pasar tersebut.

d. Kerjasama lintas sektoral perawat komunitas dengan dinas kesehatan dalam

pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat.

a) Dasar pelaksanaan

Program sanitasi dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI pada Agustus 2008

b) Tujuan Program

Tujuan dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah

menurunkan kejadian diare melalui intervensi terpadu dengan menggunakan

pendekatan sanitasi total. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:

Tidak buang air besar (BAB) sembarangan

Mencuci tangan pakai sabun

Mengelola air minum dan makanan yang aman

Mengelola sampah dengan benar

Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

e. Kerjasama lintas sektoral perawat komunitas dengan dinas kesehatan dan dinas sosial

dalam penyelenggaraan JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

5

Page 6: Isi.docx

a) Dasar Pelaksanaan

Dasar – dasar hokum:

Dalam undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 1 No.15

JPKM adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang

paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, yang

berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang

dilaksanakan secara pra upaya.

Pasal 66 ayat (1) UU No. 23 tahun 1992 Pemerintah mengembangkan, membina

dan mendorong jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat sebagai cara yang

dijadikan landasan setiap penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan, yang

pembiayaannya dilaksanakan secara pra upaya berazaskan usaha bersama dan

kekeluargaan.

b) Tujuan JPKM

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pemeliharaan

kesehatan pari purna yang bermutu dan merata dengan mengendalikan biaya yang

berasal dari peserta.

c) Pokok – pokok penyelenggaraan JPKM

Pengembangan Organisasi Badan penyelenggara Fungsi utama badan

penyelenggara

Fungsi pengelolaan kepesertaan

Fungsi penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan

Fungsi pengelolaan keuangan

Fungsi pengelolaan system informasi manajemen

f. Kerjasama lintas sektoral perawat komunitas dengan Departemen Kesehatan,

Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia dalam menyelenggarakan

Program promosi kesehatan dengan pemanfaatan teknologi seluler, berupa fasilitas

SMS(Short text Messaging Service).

Program kesehatan ini adalah pemanfaatan teknologi seluler dengan penggunaan

fasilitas SMS (Short text Messaging Service) sebagai instrument media promosi dan

pendidikan kesehatan, dengan target utama peningkatan pengetahuan melalui

penyebarluasan informasi kesehatan pada masyarakat umum di semua lapisan. Target

yang ingin dicapai (output ) dari program ini adalah peningkatan pengetahuan

masyarakat terhadap kesehatan serta penyebar luasan informasi kesehatan melalui

6

Page 7: Isi.docx

masyarakat itu sendiri, di sini secara tidak langsung masyarakat yang mampu

menginformasikan apa yang telah diketahuinya akan bertindak sebagai agen promotor

kesehatan bagi anggota masyarakat lainnya. Denganpeningkatan pengetahuan lambat

laun akan dicapai kesadaran krit is, aktualisasi melalui tindakan positif,

sertatercapainya perubahan perilaku sehat (outcomes).

g. Kerjasama lintas sektoral perawat komunitas dengan dinas pendidikan dan dinas

kesehatan menyelenggarakan Perawat Kesehatan Sekolah.

Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan

pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan keluarga

maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986). Fokus

utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran

penunjang adalah guru dan kader.

2.3 Strategi Hubungan Kerjasama Lintas Sektoral dan Regional

Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang

lain. Orang lain akan menutupi kelemahan atau menambah kekuatan kita. Namun untuk

membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain bukanlah perkara mudah. Tidak

jarang kita gagal membangun hubungan karena kita tidak siap

Ini mungkin beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain:

1. Tentukan Tujuan

Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa yang Anda dapatkan?

Apa yang bisa Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab pertanyaan ini Anda bisa

mencari pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Hal ini akan membuat Anda lebih

efeketif dan focus pada tujuan Anda.

2. Siapkan profil

Siapkan beberapa materi tentang Anda. gali latar belakang Anda buat menjadi sebuah

cerita tentanga Anda (atau organisasi Anda). temukan hal-hal menarik. Orang

biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup menarik ketika Anda mulai menceritakan

“Anda itu siapa”.

3. Buat kesan positif

“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda” begitu kiranya sebuah

tagline sebuah brand terkenal. Kesan pertama memang sangat penting. Banyak orang

7

Page 8: Isi.docx

tidak punya banyak waktu. Berikan kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-

lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan dikemudian hari.

4. Fokus pada kualitas bukan kuantitas

Anda bileh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama. Namun anda harus bisa

memlih prioritas mana yang bisa anda bangun kualitas hubungannya. Cari yang

benar-benar Anda butuhkan dan memberikan manfaat lebih banyak. Sesuaikan juga

dengan kondisi Anda.

5. Hargai pendapat dan kebiasaan mereka

Setiap orang (atau organisasi) mempunyai kebiasaan dan budaya sendiri. Hargai

pendapat atau kebiasaan mereka. Jangan pernah membandingkan dengan orang atau

organisasi lain yang Anda anggap lebih baik. Sadarilah setiap orang atau organisasi

mempunyai keunikan sendiri.

6. Tunjukan antusiasme

Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi tersebut.

Lakukan dengan tulus. Cobalah untuk memahami dan mengenal mereka secara

mendalam lebih dahulu. Orang akan lebih senang bila orang lain mengenal dan mau

memahami mereka.

7. Tawarkan bantuan

Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa sanggup untuk

membantu, mengapa Anda menunggu mereka meminta? Bersikaplah proaktif.

Bantuan yang Anda berikan pasti kembali pada Anda suatu saat nanti.

BAB III

PENUTUP

8

Page 9: Isi.docx

3.1 Kesimpulan

Kerjasama lintas sektoral adalah program yag melibatkan suatu institusi atau

instansi negeri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari

pemerintah atau swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan

alternatif kebijakan secara terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan dan

kerjasama.

Kerja sama regional merupakan kerja sama yang dilakukan oleh dua instansi atau

unistitusi atau lebih yang berada dalam suatu wilayah. Kerja sama ini dilakukan untuk

mencapai tujuan dan kesepakatan bersama.

Kerja sama lintas sektoral dan regional dalam keperawatan komunitas telah

berkembang luas dan dapat dilihat dari banyak program yang berjalan di masyarakat

misalnya posyandu, desa siaga, sosialisasi mengenai nilai gizi dan produk pangan,

sanitasi, dan program jaminan kesehatan. Kesemua program ini terselenggara karena

adanya kerja sama yang berkesinambungan dengan pihak dari bidang lain.

Dalam melakukan suatu kerja sama diperluka suatu strategi atau cara yang

digunakan untuk mencapai tujuan bersama dan hasil yang memuaskan dari kerja sama

tersebut.

3.2 Saran

Pemberdayaan dan peningkatan program kesehatan lintas sektoral dan reegional

perlu ditingkatkan dan dipertahankan. Selain itu dukungan dari semua pihak perlu

diberikan sebesar-besarnya agar program kesehatan ini terus dapat berjalan dan bertahan.

Kesadaran dari semua orang yang terlibat dalam program lintas sektoral dan regional

baik itu penerima ataupun pemberi jasa pelayanan harus ditingkatkan agar program-

progaram semacam ini dapat berjalan dengan optimal.

9