ISI.doc

27
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolestrol merupakan sebuah kata yang sering diucapkan di masyarakat, umumnya dengan konotasi negatif bila berkaitan dngan masalah kesehatan, khususnya serangan jantung dan pembuluh darah. Demikian juga lemak meskipun masih dalam kalangan yang terbatas. Sesungguhnya kedua substansi tersebut amat berguna bagi tubuh untuk memproduksi berbagai hormon dan penyediaan energi. Pada kolestrol dan lemak terdapat jenis yang “jahat” maupun jenis yang “baik”. Persoalan baru timbul bila kadarnya di dalam darah terlalu tinggi bagi jenis yang jahat dan terlalu rendah bagi jenis yang baik. Bila hal tersebut berlangsung dalam jangka panjang, maka dapat memicu timbulnya penyakit jantung koroner, bahkan serangan jantung dan stroke. Kalimat di atas selalu ditekankan oleh para instruktur pada acara penyuluhan mengenai kesehatan jantung ( soeharto, 2004). Penyakit jantung koroner erat hubungannya dengan gaya, kebiasaan, dan lingkungan hidup seseorang. Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang

Transcript of ISI.doc

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolestrol merupakan sebuah kata yang sering diucapkan di masyarakat, umumnya dengan konotasi negatif bila berkaitan dngan masalah kesehatan, khususnya serangan jantung dan pembuluh darah. Demikian juga lemak meskipun masih dalam kalangan yang terbatas. Sesungguhnya kedua substansi tersebut amat berguna bagi tubuh untuk memproduksi berbagai hormon dan penyediaan energi. Pada kolestrol dan lemak terdapat jenis yang jahat maupun jenis yang baik. Persoalan baru timbul bila kadarnya di dalam darah terlalu tinggi bagi jenis yang jahat dan terlalu rendah bagi jenis yang baik. Bila hal tersebut berlangsung dalam jangka panjang, maka dapat memicu timbulnya penyakit jantung koroner, bahkan serangan jantung dan stroke. Kalimat di atas selalu ditekankan oleh para instruktur pada acara penyuluhan mengenai kesehatan jantung ( soeharto, 2004).

Penyakit jantung koroner erat hubungannya dengan gaya, kebiasaan, dan lingkungan hidup seseorang. Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang mempunyai kebiasaan senang makanan yang banyak mengandung kolesterol tinggi, sedikit karbohidrat dan serat, tetapi tidak diimbangi dengan olahraga yang teratur. Kebiasaan yang demikian menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah terutama kolesterol dan trigliserida. Peningkatan kadar lemak yang berlebihan didalam pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis yaitu penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol dan lipid) yang makin lama makin banyak dan menumpuk dibawah lapisan terdalam (endhotelium) dari dinding pembuluh nadi. Tumpukan zat-zat tersebut akan mengalami oksidasi yang lama kelamaan membentuk plak yang dapat menyebabkan pengerasan arteri akibatnya elastisitas dinding pembuluh arteri akan hilang. Pemeriksaan laboratorium yang sering kali dilakukan untuk memeriksa profil lemak selain meliputi kolesterol total dan trigliserida juga diperiksa nilai HDL-kolesterol dan LDL-kolesterol, mengingat senyawa-senyawa tersebut penting untuk menganalisa tingkat resiko terkena penyakit jantung koroner (Iman S, 2001).

Berdasarkan uraian diatas pemeriksa ingin pemeriksaan kadar kolesterol pada pasien dengan penyakit jantung koroner.1.2 Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara kolestrol dengan penyakit jantung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, mempunyai tujuan umum dan khusus :

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara kolestrol dengan penyakit jantung.

1.3.2 Tujuan Khusus

Memeriksa adanya kadar kolestrol pada penderita penyakit jantung.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penelitian ini, mempunyai manfaat bagi mahasiswa, akademik, petugas laboratorium dan peneliti :

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

Dapat memberikan pengetahuan pada mahasiswa tentang kolestrol yang berhubungan dengan penyakit jantung.

1.4.2 Manfaat Bagi Akademik

Dapat dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya dan pemeriksaan kadar kolestrol pada penderita penyakit jantung.

1.4.3 Manfaat Bagi Petugas

Sebagai informasi bagi petugas laboratorium tentang pemeriksaan kadar kolestrol. Untuk mengetahui adanya kadar kolestrol pada penderita penyakit jantung.

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menyusun tugas karya tulis ilmiah. Dan menambah pengalaman dalam pemeriksaan di laboratorium khususnya pemeriksaan dan cara-cara pemeriksaan kadar kolestrol dalam darah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 KOLESTROL

2.1.1 Definisi Kolestrol

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati (Lars H, 1997). Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan, bila ditinjau dari sudut kimiawi kolesterol diklasifikasikan ke dalam golongan lipid (lemak) berkomponen alkohol steroid (Sitopoe M, 1992).Kolesterol termasuk zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh, masuk ke dalam organ tubuh melalui sistem limpatik. Kolesterol dalam plasma darah terutama dijumpai berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dari bentuk ester kolesterol (Hertog N, 1992).

2.1.2 Sumber Kolestrol

Sumber kolesterol berasal dari semua bahan makanan asal hewani, daging, telur, susu, dan hasil perikanan, jaringan otak, jaringan saraf, dan kuning telur (Sitepoe, 1992, Graha KC, 2010).2.1.3 Fungsi Kolestrol

Kolesterol dalam tubuh juga mempunyai fungsi yang penting diantaranya: pembentukan hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita, pembentukan vitamin D, dan sebagai sumber energi (Graha KC, 2010).

2.1.4 Metabolisme Kolestrol

Di dalam hati, kolesterol yang asli berasal dari makanan yang kita konsumsi bergabung dengan kolesterol yang disintesis oleh hati dan dalam bentuk ester kolesterol. Selain itu trigliserida juga dibentuk di dalam hati dari sintesis asam lemak atau asam lemak bebas yang di lepaskan oleh jaringan adiposa. Lalu ester kolesterol dan trigliserida membentuk VLDL (Very Low Density Lipoprotein) karena kolesterol dan trigliserida sendiri tidak dapat memasuki plasma kecuali dengan membentuk VLDL. Setelah dalam bentuk VLDL (yang berisikan kolesterol dan trigliserida) dilepaskan ke dalam plasma. Di dalam plasma trigliserida yang berada didalam VLDL dikeluarkan dengan bantuan enzim lipoprotein lipase sehingga trigliserida kembali menjadi asam lemak bebas yang akan di sebar ke dalam jaringan adiposa dan jaringan lainnya yang membutuhkan.

Dengan dikeluarkannya trigliserida dari VLDL mengakibatkan kandungan trigliserida dalam partikel tersebut jauh berkurang sehingga VLDL yang kekurangan trigliserida akan menjadi partikel kolesterol LDL.

Kemudian kolesterol LDL di kirim ke jaringan yang memiliki ikatan dengan reseptor LDL. Kemudian tingkat ekspresi reseptor LDL meningkat pada sel-sel yang kehabisan kolesterol dan terjadi penurunan ekpresi terhadap sel-sel yang telah dipenuhi oleh kolesterol sehingga pengantaran kolesterol tepat sasaran. Baik itu kembalinya kolesterol di dalam hati atau penyerapan kolesterol pada jaringa-jaringan ekstrahepatik. Bahkan di dalam jaringan perifer juga terjadi sintesis kolesterol LDL menjadi kolesterol bebas.

Hanya pada organ hati dan jaringan endokrin lainnya yang memiliki kemampuan untuk mensintesis kolesterol dan untuk jarigan lainnya bergantung pada akseptor pada daerah ekstraseluler untuk mengkapus kelebihan kolesterol di jaringannya. Akseptor tersebut adalah kolesterol HDL. Pada akseptor tersebut ada tiga proses yaitu; ABCA1, ABG1, SR-B1 yang dapat memberikan peluang untuk mengurangi kolesterol dari sel. Adapun LCAT (lesitin cholesterol Acyltransferase) berfungsi untuk melakukan esterifikasi terhadap kolesterol di permukaan HDL untuk dimasukkan ke dalam partikel. Kemudian kolesterol dipindahkan ke HDL di ruang ekstraseluler lalu dikirim ke hati dengan melibatkan proses pengikatan HDL oleh SR-B1, dan kolesterol akan diambilke hati dan didaur ulang menjadi VLDL. Dan di dalam hati sebagian kolesterol akan dilepaskan kekantung empedu untuk membentuk asam ampedu atau menyimpan kolesterol tanpa merubahnya.

2.1.5 Faktor-faktor yang Dapat Meningkatkan Kadar Kolestrol Dalam Darah

Ada banyak hal yang menjadi penyebab atau pemicu timbulnya kolesterol tinggi dalam darah. Penyebab meningkatnya kadar kolesterol paling banyak disebabkan oleh asupan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, pola hidup yang tidak sehat dan seimbang, gaya hidup yang salah dan kebiasaan buruk yang menjadi rutinitas sehari-hari.

Berikut ini ada 2 faktor penting yang menjadi penyebab dari kolesterol yang semakin meningkat, diantaranya adalah :1. Faktor yang tidak dapat dikontrol

A. Keturunan.

Apabila ada keluarga yang berkolesterol tinggi, maka besar kemungkinannya anak memiliki bakat unutk mempunyai kolesterol yang tinggi, resiko adanya suatu gangguan kesehatan biasa 6 kali lebih besar menimpa anak dibanding orang tua.

B. Usia.

Setelah usia 20, kolesterol cenderung meningkat. Pada pria, kolesterol akan mudah naik setelah umur 50 tahun. Pada wanita, kolesterol akan mudah untuk naik setelah menopause.

2. Faktor yang dapat dikontrol

a. Makanan telalu banyak lemak jenuh, seperti mentega, biskuit, dan fast food (makanan siap saji).b. Kelebihan berat badan.c. Kurang berolahraga.d. Merokok.e. Gaya hidup yang tidak sehat.f. Stress.g. Diabetes mellitus.h. Minum kopi berlelbihan.i. Diet yang salah.j. Obesitas.Adapula penyebab lainnya dari timbulnya kolesterol jahat dalam tubuh atau darah, yakni :1. Konsumsi makanan yang tidak sehat

Banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat hanya akan membuat tubuh semakin mudah terserang penyakit dan mengalami banyak keluhan gangguan kesehatan. Makanan yang umumnya kita konsumsi sehari-hari pastinya mengandung lemak, namun lemak tak selamanya buruk bagi tubuh asalkan kadar lemak yang kita peroleh dari berbagai sumber makanan tak melebihi batas normal. Banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak atau lemak jenuh akan membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh yang salah satunya adalah kolesterol.

2. Kurang aktivitas fisik

Terlalu banyak diam atau jarang bergerak hanya akan membuat tubuh semakin lemah dan fungsi kerja organ tubuh tidak optimal. Lakukanlah olahraga fisik minimal 2-3 kali dalam seminggu selama 30 menit per session. Olahraga yang teratur dan sesuai dengan kemampuan dapat membantu dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

3. Merokok

Rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh yang juga mempengaruhi sistem kardiovaskular dalam berbagai cara, termasuk menurunkan kadar oksigen dan memicu kerusakan pada jantung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr.Adam Gepner dari sebuah University of Wisconsin School of Medicine and Public Health di Madison, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa rokok dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah dan membunuh kolesterol baik.

4. Umur dan jenis kelamin

Umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang untuk terserang kolesterol. Kolesterol dulu menghinggapi seseorang ketika usia tua, namun kini usia muda pun rentan dengan kolesterol yang secara perlahan mulai meningkat. Umumnya kolesterol hinggap pada pria ketika memasuki usia 40 tahun keatas dan pada wanita umumnya ketika memasuki masa menopause.

5. Berat badan berlebih

Jika seseorang kelebihan berat badan identik dengan tubuh yang menyimpan banyak lemak dan kalori. Seseorang yang kelebihan berat badan pastinya rentan terhadap suatu penyakit, bahkan penyakit kolesterol pun siap mengintai. Semakin banyak lemak dan kolesterol yang terkandung dalam darah, semakin buruk keadaan dan tingkat kesehatan akan mengalami gangguan. Untuk itu disarankan melakukan diet sehat, mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh.

2.1.6 Jalur Pengankutan Lemak Dalam DarahLemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.

1. Jalur eksogen

Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolestrol bebas.

Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.

2.Jalur endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak jahat dan HDL-Kolesterol disebut lemak baik. Sehingga rasio keduanya harus seimbang. Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang. (Sumber: Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.

2.2 Jantung

2.2.1 Definisi

Jantung adalah organ berotot yang berongga dan berbentuk kerucut. Jantumg terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar.

2.2.2 Fungsi Jantung

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).

Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.2.3 Penyakit Jantung

2.3.1 Definisi Aterosklerosis

Aterosklerosis (atherosclerosis - ath-er-o-scle-ro-sis) diketahui juga dengan nama arteriosclerotic vascular disease - ASVD, suatu kondisi penyakit vaskular, sering digunakan bergantian dengan istilah yaitu arteriosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu proses penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri berukuran sedang dan besar yang berlangsung secara progresif sebagai akibat dari timbunan lemak (plak) pada lapisan dalam pembuluh darah, yang dapat membatasi atau menghambat aliran darah.

2.3.2 Patogenesis Aterosklerosis

Risiko perkembangan aterosklerosis sebagian ditentukan secara genetik. Insidensi dan konsekuensi klinisaterosklerosis seperti penyakit iskemik meningkat seiring usia, terutama setelah 40 tahun. Aterosklerosis jauh lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita, perbedaan ini kemungkinan terjadi karena efek protektif dari estrogen, dan secara progresif menghilang setelah menopause. Faktor risiko penting yang merupakan predisposisi terhadapaterosklerosis mencangkup rokok, hipertensi, diabetes, dan tingginya kolesterol serum.

Hipotesis mengenai patogenesisaterosklerosis yang paling banyak diterima adalah bahwaaterosklerosis diinisiasi oleh cidera atau disfungsi endotel. Plak cinderung terbentuk pada area yang memiliki berbagai stres regangan hemodinamik (misalnya di tempat percabangan arteri atau bifurkasi). Endotel terutama rentan terhadap kerusakan pada lokasi tersebut, seperti yang dibuktikan dengan peningkatan pergantian (turnover) sel endotel dan permeabilitas. Disfungsi endotel memacu adhesi monosit, sel darah putih yang tertimbun di bawah lapisan manolayer endotel, dan menjadi makrofag.

Makrofag dalam keadaan normal berperan penting selama inflamasi dan merupakan respon tubuh terhadap cidera dan infeksi. Makrofag melakukan peran tersebut dengan bekerja sebagai sel pengangkut (scavenger cell) untuk mengangkut sel mati atau benda asing, dan juga melepaskan sitokin dan faktor pertumbuhan untuk memacu penyembuhan. Namun demikian makrofag dalam dinding arteri dapat teraktivasi secara abnormal, menyebabkan suatu tipe reaksi inflamasi lambat, yang akhirnya menghasilkan plak lanjut dan berbahaya secara klinis.

2.4 Akibat dari Penyakit Jantung

a. Usia dan jenis kelaminPria di bawah usia 50 tahun memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan wanita pada kelompok usia yang sama. Setelah menopause, resiko seorang wanita bertambah karena penurunan yang tajam dari hormon estrogen yang bersifat melindungi.

b. Keturunan dari keluargaPenelitian menunjukkan bahwa jika terdapat riwayat gangguan jantung dalam keluarga, keturunan mereka lebih cenderung mengembangkan problem yang serupa.

c. Diabetes (kencing manis)Penderita diabetes dapat mengalami penyakit jantung akibat komplikasi dari penyakit tersebut.

d. Merokok (terkena asap rokok)Merokok secara langsung bertanggung jawab atas kira-kira 20 persen dari semua kematian karena penyakit jantung dan hampir 50 persen dari serangan jantung pada wanita berusia di bawah 55 tahun. Merokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Selanjutnya, zat-zat kimia ini akan merusak arteri. Para perokok juga membuat mereka yang ikut menghirup asapnya beresiko mengalami masalah pada jantung. Penelitian menyingkapkan bahwa orang-orang yang tidak merokok yang tinggal dengan para perokok memiliki tambahan resiko serangan jantung. Oleh karena itu, dengan berhenti merokok seseorang dapat mengurangi resikonya sendiri dan bahkan dapat menyelamatkan kehidupan orang-orang tercinta yang tidak merokok.

e. Tekanan darah tinggi (hipertensi) Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Seraya timbunan plak meningkat, terjadi lebih banyak penghalang terhadap aliran darah dan dengan demikian terjadilah peningkatan tekanan darah yang meningkatkan resiko serangan jantung.

f. Kegemukan (obesitas)Kelebihan berat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan jumlah lemak. Menghindari atau mengobati obesitas (kegemukan) adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes kemudian akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.

g. Gaya hidup kurang gerakOrang-orang yang tidak banyak bergerak memiliki resiko serangan jantung yang lebih tinggi. Mereka menghabiskan sebagian besar dari hari mereka tanpa aktif secara fisik dan tidak berolahraga dengan teratur. Serangan jantung sering kali terjadi pada orang-orang ini setelah kegiatan-kegiatan yang berat seperti bekerja keras di kebun, jogging, mengangkat beban berat, atau menyekop salju. Tetapi resikonya menurun di antara mereka yang berolahraga dengan teratur. Jalan-jalan santai selama 20 hingga 30 menit sebanyak tiga atau empat kali seminggu dapat menurunkan resiko serangan. Olahraga dengan teratur dapat meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa dan dapat menurunkan kadar kolesterol serta menurunkan tekanan darah.

h. Stres (tekanan emosi)Berdasarkan penelitian, stres dapat menyebabkan penyempitan arteri dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti bahkan dapat terlihat pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang memicu serangan jantung.2.5 Cara Pemeriksaan Kadar Kolestrol Dalam Darah

2.5.1 Persiapan Penderita

Sebelum di lakukan pemeriksaan laboratorium pasien harus puasa selama 8 12 jam, kemudian pada hari berikutnya pasien datang ke laboratorium dalam keadaan puasa untuk di ambil darahnya.

2.5.2 Pengambilan Sampel

a. Penderita dalam keadaan duduk atau berbaring.b. Memasang ikatan pembendung pada lengan atas dan pasien diminta mengepal agar vena jelas terlihat.c. Tempat yang akan ditusuk di bersihkan dengan alkohol 70 % dan dibiarkan sampai mengering.d. Kulit ditusuk dengan jarum sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena.e. Ikatan pembendung dilepas atau direnggangkan dan torak ditarik perlahan lahan samapai didapatkan volume darah yang dikehendaki.f. Ikatan pembendung dilepas jika masih terpasang. g. Jarum dicabut dan bekas tusukan ditutup dengan kapas alkohol lalu ditekan, di tutup dengan plester. 2.5.3 Pembuatan Serum

a. Sampel darah yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabung sentrifius yang sudah diberi kode dan dibiarkan membeku.b. Sampel darah yang sudah membeku dipusingkan selama 5 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm.c. Serum dipisahkan dan siap untuk diperiksa kadar HDL, total kolesterol, dan trigliserida. 2.5.4 Pemerikssan Kadar Kolestrol

a. Menyiapkan 3 tabung reaksi, masing masing untuk standar, blangko dan sampel.b. Memipet 1000 l, reagen kolesterol masukkan ke dalam masing masing tabung reaksi.c. Memipet 10 l sampel campur inkubasi 10 menit pada suhu 370C.d. Membaca absorben sampel dan standar terhadap blangko reagen dengan fotometer mikrolab 200 pada panjang gelombang 546 nm dengan program c/ st, standar kolesterol 200 mg / dl. 2.5.5 Pemeriksaan LDL Kolestrol

2.5.5.1 Pemeriksaan HDL Kolestrol

a. Menyiapkan reagen kerja 1 bagian aquabides + 4 bagian reagen presipitant.b. Memipet 500 l reagen kerja dan masukkan ke dalam tabung reaksi.c. Menambah serum 200 l l diamkan selama 10 menit.d. Disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm untuk membuat supernatant.e. Menyiapkan 2 tabung untuk blangko dan sampel masing masing di isi 1000 l reagen kolesterol.f. Untuk tabung sampel ditambah 100 l supernatant di atas.

g. Menyampur inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar.h. Membaca absorbance sampel terhadap blangko reagen dalam waktu 10 menit dengan panjang gelombang 500 nm. 2.5.6 Pemeriksaan Trigliserida

a. Menyiapkan 3 tabung reaksi, masing masing untuk standar, blangko dan sampel.b. Memipet 1000 l, reagen trigliseida masukkan ke dalam masing masing tabung reaksi.c. Memipet 10 l sampel campur inkubasi 10 menit pada suhu 370C.

d. Membaca absorben sampel dan standar terhadap blangko reagen dengan fotometer mikrolab 200 pada panjang gelombang 546 nm dengan program c/ st, standar trigliseida 200 mg / dl.

2.5.7 Perhitungan LDL Kolestrol

Jika trigliserid < 400 mg/dl, kadar kolesterol LDL di hitung rumus yang di susun oleh Fridewald dkk sebagai berikut : LDL = Kadar kolesterol total (HDL + 1/5 trigliserida).BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitia

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2014.

3.1.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Darah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik. Penelitian ini akan memberikan gambaran hasil pemeriksaan kadar kolestrol dalam darah.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penderita dewasa sebanyak 17 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi sampel dari penelitian ini sebanyak 10 orang yang didiagnosis penyakit jantung.

3.4 Teknik Sampling

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah random sample (sampel acak) yang digunakan systematik random sampling.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jevuska.com/2014/02/25/aterosklerosis/http://www.pramita.co.id/index.php/19-artikel/bulletin/98-jantung-dan-pembuluh-darahhttp://www.deherba.com/faktor-faktor-utama-terkena-resiko-penyakit-jantung.html

http://ilmukesmas.com/patogenesis-aterosklerosis/