Isi

1
BAB I PENDAHULUAN Pada Umumnya Penyakit Jantung Bawaan (PJB) sianotik menunjukkan manifestasi klinis sianosis pada saat neonatus. Namun, tidak semua sianosis pada neonatus disebabkan oleh PJB sianotik. Sianosis sentral pada neonatus dapat disebabkan oleh kelainan jantung, paru, atau depresi sistem saraf pusat (SSP). Penyebab sianosis biasanya dapat ditentukan melalui pemeriksaan klinis saja. Sebagai contoh, menangis dapat mengurangi sianosis dengan etiologi kelainan paru dan SSP, namun justru memburuk pada etiologi kelainan jantung. Berikut temuan klinis yang mendukung etiologi kelainan jantung pada sianosis neonatus : Takipnea tanpa retraksi Tidak ditemukan Ronkhi atau bunyi nafas tambahan pada kasus tanpa gagal jantung Terdengar murmur kontinyu (duktus arteriosus paten) Terdengar murmur (murmur bisa tidak terdengar pada PJB sianotik berat) Tidak terdapat peningkatan PO 2 yang bermakna meski dengan pemberian oksigen

description

isi

Transcript of Isi

Page 1: Isi

BAB I

PENDAHULUAN

Pada Umumnya Penyakit Jantung Bawaan (PJB) sianotik menunjukkan manifestasi klinis sianosis pada saat neonatus. Namun, tidak semua sianosis pada neonatus disebabkan oleh PJB sianotik. Sianosis sentral pada neonatus dapat disebabkan oleh kelainan jantung, paru, atau depresi sistem saraf pusat (SSP). Penyebab sianosis biasanya dapat ditentukan melalui pemeriksaan klinis saja. Sebagai contoh, menangis dapat mengurangi sianosis dengan etiologi kelainan paru dan SSP, namun justru memburuk pada etiologi kelainan jantung. Berikut temuan klinis yang mendukung etiologi kelainan jantung pada sianosis neonatus :

Takipnea tanpa retraksi Tidak ditemukan Ronkhi atau bunyi nafas tambahan pada kasus tanpa gagal jantung Terdengar murmur kontinyu (duktus arteriosus paten) Terdengar murmur (murmur bisa tidak terdengar pada PJB sianotik berat) Tidak terdapat peningkatan PO2 yang bermakna meski dengan pemberian oksigen